Lepas Ortu di Bandara, Ayu Ting Ting Tanpa Enji

Kabar6-Pedangdut Ayu Ting-ting melepas orang tuanya (ortu) ke tanah suci Mekkah melalui Bandara Soekarno Hatta (BSH) Tangerang, Rabu (25/9/2013).

Namun, ada yang berbeda pada sosok yang melejit lewat tembang “Alamat Palsu” tersebut. Pasalnya, saat mengantar orangtuanya, Ayu justru tidak didampingi sang suami, Hendri Baskoro  alias Enji.

Hal itupun semakin memperkuat dugaan soal keretakan rumah tangga Ayu dan Enji yang berkembang sejak beberapa pekan terakhir.

Sedianya, ketiadaan Enji disisi Ayu ini bukan yang pertama kali terlihat. Karena sebelumnya Enji juga tidak tampak dalam acara syukuran Walimatus Safar.

Hebatnya, ketiadaan Enji disinya sama sekali tidak menggurat kecewa diwajah Ayu. Saat disinggung awak media, wanita yang tengah berbadan dua ini justru hanya mengumbar senyum.

Sementara, Ummi Kalsum, bunda Ayu, kiranya sudah menyiapkan segudang doa untuk putrinya agar bisa menjaga diri.

“Insya Allah, meski sendiri Ayu bisa jaga diri,” ujar Umi.(bbs/tom migran)




Bawa Shabu, Pria Bogor Dibekuk di Bandara

Kabar6-Sabu seberat 600 gram senilai Rp 1,2 miliyar yang akan diselundupkan ke Provinsi Bangka Belitung, berhasil digagalkan petugas di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (23/9/2013) petang.

Selain mengamankan barang bukti, petugas juga membekuk Rudy (30), asal Pangkal Pinang, yang membawa barang tersebut dengan menyembunyikannya dalam sepatu.

Sedianya, tersangka menetap di Bogor itu disergap petugas saat akan terbang ke Pangkal Pinang dengan pesawat Sriwijaya Air pukul 18.10 WIB.

“Dia tinggal di Bogor. Rencananya akan ke Pangkal Pinang,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bandara Soekarno Hatta, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agus Tri kepada wartawan, Selasa (24/9/2013).

Agus Tri menjelaskan, petugas keamanan bandara mulai mencurigai Rudy membawa sabu ketika memeriksa tas yang bersangkutan memakai alat X-ray.

Petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap barang yang dibawanya, menemukan 600 gram sabu yang dikemas dalam enam bungkus kecil atau setara dengan Rp 1,2 miliar.

Pelaku dan barang buktinya langsung diamankan Satuan Narkoba Polresta BSH. Kepolisian kini masih melakukan pendalaman, terkait asal-usul sabu dan peran Rudy dalam sindikat narkoba tersebut.(HP/sak)




Ditangkap, Pemalsu ID Card Bandara Dibebaskan

Kabar6-Petugas Avsec Security Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang menangkap seorang pemalsu kartu pengenal (ID Card) masuk kawasan khusus BSH, Senin (23/9/2019).

Dari ID Card yang disita petugas, diketahui pelaku bernama Hotman Bakara dari Instansi Kronlim. Sedangkan ID berlaku untuk kawasan Terminal 1 dan 2, dengan masa berlaku hingga 24 Oktober 2013. Sayangnya, setelah didata pelaku tersebut dibebaskan kembali.

“Ini sudah yang ketiga kalinya pelaku ditangkap. Namun, setelah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya, pelaku kemudian dibebaskan kembali,” ujar salah seorang petugas Avsec Security yang enggan disebutkan namanya.

Humas Administrator Bandara, Muhammad Syukur yang dikonfirmasi mengaku kecolongan dengan adanya ID Card palsu tersebut. Karena menurutnya, ID Card masuk dibuat demi menjaga keamanan bandara.

“Seharusnya, begitu menangkap pelaku pihak PT Angkasa Pura (AP) II langsung melapor kepada kami sebelum membebaskan pelaku. Terlebih hal ini berkaitan dengan pemalsuan dan bisa dijerat pidana,” ujar Muhammad Syukur.

Sementara, Genaeral Manager Terminal II BSH, Saiful Bahcri yang dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan terkait adanya pelaku pemalsu ID Card masuk bandara. “Saya belum dapat laporan,” ujarnya.(Ali)




Pelajar Indonesia Borong Medali Ajang IESO di India

Kabar6-Sukses menoreh prestasi di Internasional Earth Science Olympiad (IESO) di Mysore, India, 5 pelajar Indonesia tiba di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta (BSH), Jumat (20/9/2013).

Kelima pelajar berprestasi dalam ajang Olimpiade Ilmu Kebumian Internasional ke 7 itu adalah, EKa Dhamayati, siswi SMAN Mojoagung, Jombang. Evan Sugiarto Afil, SMAK Petra 2 Surabaya. M Ardiansyah Nugraha, SMAN 1 Bogor. Aditya Hirawan SMAN 1 Yogyakarta dan M. Ridwan Dzikrulloh SMAN Sragen BBS.

Dalam ajang tersebut, pelajar Indonesia sukses menyabet 1 medali emas untuk kategori tim, 3 medali perak dan 3 medali perunggu untuk kategori perseorangan.

Ya, IESO adalah ajang kompetisi siswa pra perguruan tinggi untuk bidang ilmu Kebumian yang meliputi pengetahuan mengenai Geosfer (Geologi dan Geofisika), Hidrosfer (Hidrologi dan Oseanografi), Atmosfer (Meteorologi dan Klimatolog) serta Astronomi (Sains Keplanetan).

Selain IESO, terdapat juga kompetisi ITFI (Internatinal Team field Investigation), dimana para siswa harus melaksanakan tugas investigasi lapangan di beberapa lokasi sesuai materi yang ditetapkan, guna melihat beberapa permasalahan yang berhubungan dengan interaksi Geosfer, Atmosfer, Hidrosfer dan Biosfer.

Dalam kompetisi ini, kerjasama dan presentasi menjadi penilaian utama untuk menentukan kelompok agar mendapatkan penilaian tambahan.

Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik pada Direktorat Pengembangan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Suharlan mengatakan, prestasi ke 5 pelajar itu sangat membanggakan.

Meskipun pembinaan yang dilakukan relatif singkat selama 3 bulan, namun dalam ajang ini Indonesia sukses meraih 1 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu.

“Untuk Mendapatkan emas termasuk sulit, karena peserta yang ikut berasal dari 27 Negara,” ujarnya. 

Rencananya, ke 5 pelajar tersebut akan kembali melakukan uji kemampuan berupa tes tertulis dan tes praktek yang akan dilakukan di Kampus Infosys, dan beberapa tempat di Kota Mysore.

Sementera, M. Ardiansyah Nugraha, siswa yang mendapat penilaian tertinggi dan menyabet medali emas untuk kategori Reserch Project Earth System mengatakan sangat senang bisa membawa nama Indonesia di kancah dunia.

“Lawan terberat kami adalah pelajar dari Taiwan, Jepang dan Korea Selatan. Sedangkan hal yang menyulitkan adalah dari sisi keterbatasan waktu. Sedangkan soal yang harus dikerjakan cukup banyak,” ujarnya.(ali/rani)




15 KG Sabu Plus 14.690 Butir Pil Gedhek Dimusnahkan

Kabar6-Barang bukti narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi seberat 15 kilogram (KG) dimusnahkan pihak Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, Jumat (20/9/2013).

Pemusnahan 15 kilogram sabu dan 14.690 butir pil gedhek (ekstasi) dilakukan dengan cara dibakar dalam tungku incenerator di lokasi pembakaran sampah khusus BSH.

Kasat Narkoba Polres BSH, AKP Guntur M Thariq mengatakan, narkoba jenis sabu dan ekstasi yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti kejahatan penyelundupan yang melibatkan 20 tersangka selama 1 bulan terakhir.

“Barang bukti yang kita musnahkan ini merupakan sitaan hasil kejahatan selama Bulan Juli hingga Agustus 2013,” ujar Guntur.

Ke 20 pelaku yang terlibat dalam tindak kejahatan penyelundupan tersebut di jerat Pasal 112, 113 serta Pasal 114, tentang Penyalagunaan Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.(Ali)




DPRD Kota Tangerang Respon Perda “Calo” di BSH

Kabar6-Kesulitan PT Angkasa Pura (AP) II dalam menanggulangi persoalan calo tiket, pedagang asongan hingga taksi gelap di Bandara Soekarno Hatta (BSH) Tangerang, kiranya bakal segera terjawab.

Pihak DPRD Kota Tangerang menyatakan siap merespon usulan pengelola bandara terkait pengadaan payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) guna mengatasi persoalan gangguan ketertiban umum (Tibum) di kawasan bandara.

“Kalau memang PT AP II membutuhkan payung hukum untuk menanggulangi persoalan ketertiban umum dikawasannya, seharusnya mereka datang langsung ke sini,” ujar Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatin kepada kabar6.com, Rabu (18/9/2013).

Ditanya soal sudah pernahnya PT AP II mengusulkan pengadaan payung hukum tersebut kepada DPRD Kota Tangerang, Herry mengaku belum pernah mendengar dan mengetahui soal usulan itu.

“Setahu saya belum pernah ada usulan itu dari AP II. Kalau ada, tentunya akan direspon. Toh dulu kita juga sudah pernah melahirkan payung hukum yang dibutuhkan PT AP II, yaitu Perda Layang-layang,” ujar politisi asal Partai Demokrat itu lagi.

Sebelumnya, General Manager Terminal 2 pada PT AP II BSH, Syaiful Bachri mengatakan, pihaknya sulit untuk memberangus keberadaan penganggu ketertiban umum di BSH menyusul tidak adanya payung hukum yang bisa digunakan untuk menjerat pelaku.

“Kami juga sudah pernah mengusulkan kepada DPRD Kota Tangerang terkait payung hukum tersebut. Namun, sampai saat ini kami masih belum tahu usulan itu sudah sejauh mana,” ujar Saiful lagi.

Seperti diketahui, keberadaan calo tiket, pedagang asongan hingga taksi gelap menjamur di BSH. Kondisi itu tentunya mencoreng wajah BSH sebagai pintu gerbang Indonesia di mata dunia.(Ali/tom migran)




Puluhan Penumpang Lion Air Meradang di Terminal 1C BSH

Kabar6-Puluhan penumpang pesawat Lion Air rute Jakarta-Kalimantan meradang di terminal 1 keberangkatan Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, Selasa (17/9/2013).

Pasalnya, para penumpang yang terlambat check in itu ditinggal pesawat, meski mereka sudah berada di boundery lounge (ruang tunggu penumpang) sekitar 25 menit sebelum pesawat terbang.

“Saya memang terlambat dari jadwal check in. Penerbangan saya pukul 09.25 WIB. Dan, saya tiba boundery lounge pukul 09.00 WIB. Saat itu pesawat belum terbang,” ujar Ade, salah satu penumpang.

Bersamaan dengan Ade, ada sebanyak 30 sampai 40 penumpang Lion Air lainnya yang juga mengalami nasib serupa. Mereka kecewa, karena mengendus adanya unsur sengaja dari pihak Lion Air.

“Bukan cuma saya, ada 30 sampai 40 orang penumpang rute Jakarta-Kalimantan yang ditinggal Lion Air. Padahal, semua penumpang sudah di Boundery Lounge, tapi tetap ditinggal,” ujar Ade lagi.

Alhasil, Ade bersama puluhan penumnpang lainnya diminta oleh petugas Chek In agar mengurus masalah tersebut ke bagian tiket Lion Air.

Namun, pihak tiket Lion Air meminta penumpang yang tertinggal membayar 50 persen dari harga tiket agar penerbangan mereka bisa di jadwal ulang.

“Bahkan, ada oknum petugas Lion Air yang menawarkan biaya tiga ratus ribu untuk menjadwal ulang penerbangan penumpang yang tertinggal. Tapi, penumpang diminta untuk tidak memberitahukan kepada penumpang lain,” ujar Ade lagi.

Sampai saat ini, puluhan penumpang yang di tinggal maskapai Lion Air masih berada di ruang check in terminal 1 bandara. Sementara pihak Lion Air sendiri belum berhasil dikonfirmasi terkait keluhan penumpang tersebut.(Ali)




Apron Bandara Soekarno Hatta Penuh

Kabar6-Tingginya pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta (BSH) Tangerang saat ini, mengakibatkan kapasitas parkir pesawat (apron) penuh. Kondisi itu tak urung menyulitkan pesawat untuk sandar.

Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT Angkasa Pura II, Kristianto mengatakan, dari 125 apron yang ada di terminal 1,2 dan 3 bandara saat ini, semuanya sudah penuh.

“Tingginya pergerakan pesawat, nyaris menghabiskan seluruh apron yang ada. Artinya, kapasitas parkir pesawat tidak sebanding dengan jumlah pesawat yang akan parkir,” ujar Kristianto, Senin (6/9/2013).

Menurutnya, dari 125 apron yang ada saat ini, semuanya penuh untuk parkir pesawat domestik dan internasional. “Semuanya apron ludes untuk pesawat domestik dan internasional,” ujarnya.

Saat ini, kata Kristianto, dalam sehari ada 1.220 pergerakan pesawat di bandara. Sedangkan dalam satu jam take off landing (terbang-mendarat)  ada sebanyak 72 pesawat.

“Jika dibandingkan jam operasional penuh bandara lain di Tanah Air maupun bandara di luar negeri, menunjukan jam terbang pesawat di Bandara Soekarno Hatta sangat tinggi, mencapai 48 jam,” ujarnya.

Oleh karena itu, kedepan pihak pengelola bandara berencana menambah apron hingga dua kali lipat diseluruh terminal, hingga bisa menampung seluruh pergerakan pesawat yang ada.

“Bila landasan dan runway terminal tiga selesai dibangun tahun 2014, maka parkir pesawat akan bertambah hingga dua kali lipat,” ujar Kristianto.(rah)




Petugas dan Calo Nyaris Adu Jotos di Terminal 2D BSH

Kabar6-Keributan antara calo tiket liar dengan petugas keamanan nyaris pecah di Terminal 2D Kedatangan Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, Senin (16/9/2013).

Para calo tiket liar yang menolak ditertibkan, nekat berontak hingga nyaris terlibat adu jotos dengan petugas keamanan bandara yang tengah menggelar razia.

“Petugas keamanan tebang pilih dalam melakukan penertiban. Soalnya, sampai saat ini calo transportasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) justru dibiarkan berkeliaran bebas di dalam terminal,” ujar salah seorang calo yang mengaku bernama Erman Siregar.

Tak hanya itu, Erman dan para calo lainnya curiga, ada kongkalikong natara petugas keamanan dengan para calo TKI.

“Kami curiga, ada kongkalikong antara petugas dengan calo TKI. Razia ini tidak fair. Kenapa cuma kami yang dirazia? Kenapa calo TKI tidak. Jangan-jangan ini karena calo TKI memberika setoran ke petugas, sedangkan kami tidak,” ujar Erman lagi.

Tak pelak, perang mulut heboh antara calo dan petugas keamanan itupun sempat menjadi tontonan gratis bagi para penumpang yang baru tiba di bandara.

Guna menjaga kondusifitas area terminal, petugas kemudian mengevakuasi paksa para calo tiket tersebut menggunakan mobil patroli keamanan.

Sementara, terkait tudingan calo tiket soal adanya kongkalikong antara petugas dengan calo TKI, hingga kini belum ada tanggapan dari pihak pengelola bandara.(rani)




Pembangunan Monorel di Bandara Bikin Tukang Ojek Resah

Kabar6-Rencana pembangunan monorel oleh pihak Angkasa Pura (AP) II pada Desember 2013 mendatang membuat sejumlah tukang ojek di kawasan termilal 1 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) resah karena penghasilan mereka akan berkurang.

“Kami sudah mendengar pembangunan monorel akan dilakukan, tapi sampai saat ini belum juga ada pembicaraan dengan kami tentang pembangunan proyek tersebut, yang pasti akan membuat tempat mangkal kami menjadi terganggu,” kata Baharuddin selaku Ketua Ojek Paguyuban M1 Bandara Soetta, Senin (16/9/2013).

Diakui para tukang ojek, keberadaan mereka di pintu M1 yang dikenal dengan nama OMP atau Ojek Mitra Polisi sudah diketahui pihak AP II dan Polres Metro Bandara Bandara.

Menurut mereka, monorel yang akan dibangun pada Desember mendatang sangat merugikan posisi mereka dan pihak AP II selaku pengelola bandara seakan menutup mata atas keberadaan mereka.

Baharuddin mengemukakan, ia bersama para tukang ojek akan tetap mangkal di pangkalan ojek M1. “Saya dan teman-teman akan terus mencari matapencaharian di sini sampai ada pembicaraan dengan pihak AP II tentang pengalihan akses jalan menuju Bandara Soetta,” ujarnya.

Sementara itu, General Affair Manager AP II Yudistiawan mengatakan, ojek menjadi salah masalah sosial di masyarakat.

“Kami memang belum melakukan sosialisasi terhadap para tukang ojek tersebut. Demi keamanan dan kelestarian bandara kalau memang harus dipindahkan, ya harus dipindahkan. Tapi kami juga akan memanggil seluruh Paguyuban Ojek di bandara dalam waktu dekat ini,” ujarnya.

Terkait keresahan para tukang ojek yang penghasilannya akan berkurang, Yudis mengatakan para tukang ojek jangan berpikir negatif dulu.

“Tolong jangan berburuk sangka terhadap rejeki yang diberikan Tuhan, siapa tahu di tempat yang baru nanti lebih banyak mendapatkan penghasilan dari tempat semula,” jelasnya.(ali)