1

Bocah Asal Lampung Tersesat di Bandara Soekarno Hatta

Kabar6-Seorang bocah asal Lampung bernama Gio Fandi (8) tersesat hingga di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang.

Sampai Senin (2/9/2013) sore, Fandi masih diamankan di Pospol Terminal 2 BSH sambil menunggu ada keluarga yang menjemputnya.

Ditemui di Pospol Terminal 2 BSH, Fandi mengaku sudah 3 bulan di Jakarta bersama temannya yang bernama Een. Selama ini, mereka berjualan opak di kawasan Tanah Abang.

“Tadinya saya diajak Een naik bus. Tapi, sebelum bus berangkat, Een bilang mau buang air kecil dulu. Sampai bus jalan, Een tidak datang-datang,” ujar Fandi polos.

Ditanya siapa orang tuanya dan tempat tinggalnya di Lampung, Fandi mengaku ayahnya bernama Juhar dan ibunya bernama Eli.

“Saya sekolah di SDN 6 Pasar Baru, Lampung. Ayah saya kerjanya jual minyak rambut di pom bensin, sedangkan ibu saya penjual cangkir,” ujar bocah itu lagi tanpa ada rasa takut.

Kepala Sub Terminal 2 BSH, AKP. Jajang Sukendar, mengatakan akan menampung Fandi sementara sambil menunggu ada keluarga yang menjemputnya.

“Kalau sampai beberapa hari tidak ada yang menjemput, maka kita akan serahkan Fandi ke Panti Asuhan di Jakarta,” ujar Jajang.

Jajang berharap, kepada masyarakat yang mengenal Fandi agar menghubungi pihaknya di Pospol Terminal 2 BSH atau menghubungi nomor telepon Pospol 021-5506028.

“Yang penting sekarang kita amakan dulu Fandi di Pospol. Karena tidak mungkin Fandi dibiarkan luntang-lantung tanpa arah yang jelas. Terlebih Fandi masih dibawah umur,” ujar Jajang lagi.(ali)




Tumbuhan & Hewan Asal China Dimusnahkan di Bandara Soetta

Kabar6-Ratusan jenis bibit tumbuhan, buah, dan daging hewan yang diselundupkan dari China, Thailand, dan Jepang dimusnahkan petugas Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta),
Tangerang, Rabu (28/8/2013).

“Barang-barang selundupan itu kita bakar karena tidak dilengkapi dokumen resmi,” kata Musyaffak, Kepala Balai Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta, Rabu (28/8/2013).

Disebutkan, karena tidak dilengkapi dokumen yang diizinkan, pemusnahan barang-barang tersebut sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Pemusnahan Hewan dan Tumbuhan.

Barang-barang selundupan tersebut, kata Musyaffak, dikirim melalui jasa Kantor Pos dan terminal Bandara Soekarno-Hatta.

Rinciannya, 94 item dikirim melalui Kantor Pos dan 65 item melalui bandara, yakni 15 item jenis tumbuhan dan 61 item hewan asal China, Thailand, dan Jepang.

Seluruh barang-barang import tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar di dalam incinerator hingga menjadi abu.(ali)




Garuda Indonesia Teken Kerjasama Dukung PMI

Kabar6-PT Garuda Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dan Palang Merah Indonesia (PMI) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendukung kegiatan PMI.

Penandatanganan berlangsung di Gedung GMF, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dihadiri Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Kadin diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Corporate Social Responsibility (CSR) Yani Motik.

“Kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut program Corporate Social Responsibility (CSR) Garuda Indonesia untuk PMI yang sebelumnya telah berjalan baik. Kerjasama ini juga merupakan salah satu upaya Garuda untuk mengakomodir anggota GFF, khususnya anggota Kadin untuk dapat turut berpartisipasi membantu menyalurkan bantuan bagi masyarakat melalui PMI,” kata Emirsyah Satar, Selasa (27/8/2013).

Ia merinci, penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut merupakan sebagian bentuk kerjasama antara Garuda yang mendukung PMI melalui bantuan penyiapan tiket perjalanan dinas anggota PMI.

Selain itu, Garuda akan mendonasikan mobil operasional donor darah bagi PMI yang dananya berasal dari donasi pengguna jasa Garuda Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan, upaya Garuda dan Kadin dapat meningkatkan peran masyarakat untuk mendonasikan bantuan mereka, khususnya para pengguna jasa Garuda dan Garuda Frequent Flyer (GFF).

Dijelaskan, Garuda telah bekerjasama dengan PMI dalam hal penyediaan tiket bagi relawan PMI dan bantuan angkutan kargo ke sejumlah daerah konflik dan daerah bencana seperti Rohingya, Myanmar dan bencana alam di Padang beberapa waktu lalu.

Garuda juga telah beberapa kali beberapa kali bekerjasama dengan PMI dalam menyelenggarakan donor darah seperti di Senayan City dan berhasil mengumpulkan sebanyak seribu kantong darah dan melibatkan sebanyak seribu pendonor dari masyarakat umum.(ali)




Ratusan Penumpang Sriwijaya Air Terlantar di Bandara

Kabar6-Ratusan penumpang pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, terlantar di terminal keberangkatan domestik Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (26/8/2013).

Ratusan penumpang tersebut, menunggu kedatangan pesawat yang akan di tumpanginya selama hampir tiga jam diruang tunggu B6. Mereka, dibiarkan terlantar tanpa informasi yang jelas dari manajemen armada tersebut.

Parahnya, ratusan penumpang yang dijadwalkan berangkat pada Pukul 15.00 Wib ini, namun hingga kini pesawat yang ditunggu belum juga tiba. Tak hanya itu, para penumpang tak diberi makanan atau minuman ringan.

“Saya kecewa sekali dengan Sriwijaya Air. Masak, kami dibiarkan terlantar berjam-jam disini. Seharusnya, kami berangkat jam 3 sore tadi. Tapi, sampai sekarang informasinya gak jelas,” ungkap Catur, salah satu penumpang tujuan Tanjung Pandan, kepada Kabar6.com.

Akibat kejadian itu lanjut Catur, dirinya merasa dirugikan oleh Sriwijaya Air. Pasalnya, pekerjaan dan bisnis teman-teman satu pesawat dengannya yang seharus dapat di selesaikan hari ini tertunda dan terbengkalai.

“Kami, menuntut manajemen Sriwijaya Air agar meminta maaf kepada ratusan calon penumpang,” katanya.(din)

 




Landasan Soekarno Hatta Padat, 170 Pesawat Asing Ditolak

Kabar6-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, kapasitas landasan pesawat di Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, sudah tidak sanggup melayani tambahan pesawat yang akan mendarat.

Akibatnya, selama setahun terakhir, sekitar 170 pesawat dari luar negeri terpaksa ditolak mendarat.

“Kapasitas landasan pesawat Bandara Soekarno-Hatta sudah tidak cukup lagi dan sangat mendesak harus ditambah,” kata Dahlan Iskan di Bali, Minggu (25/8/2013).

Ia menyebutkan, pada periode 3-4 bulan lalu, dalam 1 jam ada sekitar 60 pesawat yang mendarat di Soekarno-Hatta. Saat ini dalam satu jam, ada 69 pesawat yang mendarat di dua landasan pesawat dan tidak ada slot tambahan lagi.

“Akibat tidak ada slot lagi, sepanjang tahun ini ada 170 pesawat dari luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia melalui Soekarno-Hatta, terpaksa kita tolak,” ujarnya.

Dahlan mengungkapkan, lantaran padatnya aktivitas penerbangan di Soekarno-Hatta, ia telah meminta perusahaan pelat merah Adhi Karya untuk melakukan studi pembuatan landasan pesawat baru di pinggir laut Jakarta.

“Saya sudah minta Adhi Karya untuk segera melakukan studi pembangunan landasan baru atau landasan ketiga Bandara Soekarno-Hatta di pinggir utara Jakarta, karena landasan ketiga di Cengkareng tidak mungkin,” kata Dahlan.(bbs/jus)




Soal Calo TKI di BSH, Jumhur Akui Tidak Bisa Berbuat Banyak

Kabar6-Masih maraknya praktek percaloan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, kiranya sulit untuk dicegah kecuali oleh pihak pengelola bandara sendiri.

Bahkan, Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2 TKI), Jumhur Hidayat mangaku tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan TKI dari praktek percaloan yang terjadi.

“Saya tidak berkuasa di Terminal 2 BSH. Karena, untuk masuk ke dalam saya sendiri harus memakai ID Pass. Jadi, bagaimana saya mau berbuat,” ujar Jumhur, Sabtu (24/8/2013).

Kendati demikian, Jumhur mengaku sudah menghimbau agar para TKI yang baru tiba di BSH diberi kebebasan untuk memilih proses pemulangan. “Biarkan TKI memilih. Jangan diarah-arahkan,” ujarnya.

Sesuai dengan Permen No 16 Tahun 2012, bahwa TKI yang tiba di tanah air memiliki dua pilihan untuk proses kepulangan mereka ke kampung halaman. Yaitu, melalui jalur pemerintah atau lewat jalur mandiri.

“Sebenarnya PT AP II bisa memberantas calo TKI tersebut. Syaratnya, Direktur PT AP II harus diberi kewenangan penuh untuk mengusir para calo,” ujar Jumhur.

Sebelumnya, General Manager Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Saiful Bahri mengaku kesulitan memberantas calo TKI dan taksi gelap, karena ketiadaan payung hukum yang bisa digunakan untuk menjerat ulah calo dan supir taksi gelap tersebut.

“Kami bahkan sudah mengajukan usulan kepada DPRD Kota Tangerang terkait pengadaan payung hukum yang bisa menjerat calo dan supir taksi gelap tersebut. Tapi sampai saat ini saya tidak tahu sudah sejauh mana perkembangannya,” ujar saiful Bahri.(Ali)

 




Wow, Jumlah Taksi Gelap di Bandara Capai 1.000 Unit?

Kabar6-Keberadaan taksi gelap di Bandara Soekarno Hatta (BSH) kiranya sudah terlanjur mengakar dan tentunya sangat sulit untuk diberangus.

Pasalnya, selain keberadannya sudah melebihi 10 tahun, juga saat ini jumlah taksi gelap di bandara diperkirakan melebihi dari 1.000 unit.

Dari total jumlah tersebut, diprediksi beroperasi di Terminal F hingga 500 unit, di Terminal D ada 300 unit dan di Terminal E ada sekitar 200 unit.

Demikian pengakuan ZA, salah seorang supir taksi gelap yang ditemui kabar6.com di BSH, Sabtu (24/8/2013). “Saya sudah 17 tahun disini,” ujarnya.

ZA mengklaim, sedianya taksi gelap yang beroperasi di BSH sama saja dengan taksi atau transportasi umum lain yang ada di BSH.

Hal yang membedakan hanyalah taksi gelap tidak dilengkapi dengan prosedur administrasi sebagaimana yang ditetapkan oleh pihak PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara.

“Sebenarnya kami juga ingin beroperasi resmi di bandara ini. Agar tidak dianggap sebagai pengganggu ketertiban umum,” ujar ZA lagi.

Za mengaku, sedianya dulu, saat almarhum Adjie Massaid masih duduk di Komisi V DPR RI, keberadaan mereka (taksi gelap) nyaris resmi di bandara.

“Kami sempat diberi kesempatan untuk dibina, dengan diberikan seragam dan counter untuk menunggu penumpang di tiap terminal. Tapi, program itu berantakan, karena jumlah taksi gelap yang terus membengkak,” ujar ZA lagi.

Ditanya soal adanya keluhan pengguna jasa bandara atas keberadaan mereka, khususnya soal faktor keamanan karena tidak berada dibawah naungan perusahaan resmi, ZA menduga itu hanyalah tanggapan sepihak. Karena penumpang tidak mengenal mereka.

“Tapi, bagi penumpang yang sudah pernah menggunakan jaza kami, tentunya mereka akan kembali menggunakan kami tanpa harus berlama-lama antri menunggu taksi resmi. Dan, itu fakta,” ujar ZA lagi.

ZA berharap, pengelola bvandara bisa kembali memberikan wadah kepada mereka, agar keberadaannya tidak liar dan bisa beroperasi secara resmi.

Sementara, General Manager Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Saiful Bahri mengatakan, bahwa pihaknya sudah menghimbau agar bawahannya bertindak lebih tegas terhadap taksi gelap.

“Saya sudah perintahkan. Agar seluruh taksi gelap yang beroperasi di area publik bandara harus langsung ditangkap,” ujarnya.(Ali)

 




Berantas Calo & Taksi Gelap, Pengelola BSH Usulkan Payung Hukum

Kabar6-PT Angkasa Pura (AP) II mengklaim, tidak maksimalnya pemberantasan calo Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan supir taksi gelap di Bandara Soekarno Hatta (BSH) disebabkan oleh ketiadaan aturan.

“Kami kesulitan untuk mengentaskan persoalan calo TKI dan supir taksi gelap, karena tidak adanya aturan yang bisa dijadikan dalil untuk menjerat ulah mereka,” ujar General Manager Terminal II PT AP II, Saiful Bahri, Jumat (23/8/2013).

Sejauh ini, kata Saiful, pihaknya sudah mengusulkan kepada DPRD Kota Tangerang untuk membuat aturan (payung hukum) yang bisa menjerat ulah calo dan supir taksi gelap di BSH.

“Tapi, sampai sekarang kami masih belum tahu bagaimana perkembangan dari usulan yang kami ajukan tersebut,” kata Saiful lagi.

Alhasil, ujar Saiful, penindakan para calo dan supir taksi gelap yang terjaring dalam razia hanya bisa ditahan 4 jam di kantor pengamanan cabang.

Setelah diminta menandatangani surat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya, lanjut Saiful, para calo dan supir taksi gelap yang tertangkap harus kembali dibebaskan.

“Kami hanya bisa berharap, penahanan selama 4 jam itu bisa membuat para calo dan supir taksi gelap jera. hingga tidak kembali mengulangi perbuatannya yang telah menganggu ketertiban umum di bandara,” katanya. (ali)




Penyelidikan Berlanjut, Calo TKI Terekam CCTV Bandara

Kabar6-Kabar masih adanya praktek percaloan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, kiranya bukanlah kabar bohong.

Dari penelusuran yang dilakukan oleh pengelola bandara melalui Closed Circuit Televition (CCTV), terungkap memang ada calo TKI yang bebas keluar masuk dari area loby terminal 2 BSH tanpa menggunakan ID pass, sebagaimana ketentuan dari pihak otoritas bandara.

“Saya telah koordinasi dengan kawan-kawan di bagian CCTV melalui telepon. Dan, hasilnya diketahui bahwa oknum calo TKI yang terekam CCTV itu bernama Agus,” ujar General Manager Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Syaiful Bahri, Kamis (22/8/2013).

Saat ini, kata Saiful, pihaknya sedang menyelidiki siapa sebenarnya Agus dan apa kepentingannya berada di area yang harusnya steril dari publik.

“Masih kami selidiki. Apakah oknum itu melibatkan instansi tertentu atau tidak. Kami harus hati-hati memberikan pernyataan. Beri kami waktu,” pintanya.

Namun demikian, lanjut Syaiful, bila Agus terbukti dari intansi TNI, maka pihaknya akan mengirimkan surat resmi kepada pimpinannya. “Tentunya ada prosedur. Kita tidak bisa menghukum bila pelaku berasal dari instansi tertentu,” kata Syaiful lagi.

Sesuai SOP (Standar Operation Perusahaan), calo TKI yang terbukti memeras TKI, hanya ditahan di kantor cabang pengamanan AP II selama 4 jam.

Ketika ditanya soal kemungkinan adanya keterlibatan oknum petugas keamanan bandara dalam praktek pungli tersebut, Syaiful juga mengaku masih menyelidikinya.(Ali)




Buset, Praktek Percaloan Masih Sergap TKI di Bandara

Kabar6-Praktek percaloan kiranya masih dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru tiba di lobi Kedatangan Terminal 2 D, Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang.

Tak tanggung-tanggung, praktek nakal percaloan pada TKI bahkan tidak hanya melibatkan pihak penjual jasa transportasi semata, tapi diindikasi juga melibatkan pihak security bandara.

Keterlibatan oknum petugas keamanan tersebut dalam hal memberikan keleluasaan bagi para calo untuk dapat beraktivitas diareal loby penumpang, tanpa menggunakan I’d pass resmi yang lazimnya dikeluarkan oleh pihak administrator BSH.

Pengakuan BJ, salah seorang calo kepada kabar6.com, untuk masuk ke areal loby dirinya harus membayar pungli sebesar Rp. 50 ribu kepada security.

“Biaya itu tentunya nanti kita bebankan kepada TKI lewat biaya transport pemulangan. Untuk ongkos pemulangan TKI ke wilayah Jawa, kita patok sebesar enam ratus ribu,” ujar BJ.

Sementara, General Manager Terminal 2 BSH, Saiful Bahri mengatakan, pihaknya akan terjun langsung kelapangan guna mengecek informasi menggeliatnya aktivitas calon pemulangan TKI tersebut.

Dan, lanjut Saiful, bila nanti aktivitas itu benar ditemukan, maka pihaknya tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi berat, baik kepada calo maupun kepada oknum petugas security yang terlibat.

Sedangkan Manager Security Terminal 2 BSH, Waluyo Panut mengaku kecolongan atas maraknya keberadaan orang luar selain petugas bandara di area loby penumpang. “Kami akan sikapi persoalan ini,” ujar Panut lagi.(ali)