1

Cuma Simulasi, Swan Air Meledak di Bandara Soetta

Kabar6-Pesawat Swan Air asal Syidney, Australia, gagal mendarat hingga akhirnya meledak di Runway Utara Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (16/10/2014).

Dalam tragedi pesawat jenis Boing B 777 seri 200 itu, 5 penumpang diceritakan tewas, sedangkan puluhan lainnya menderita luka-luka dan langsung dievakuasi guna mendapatkan pertolongan.

Eiit, jangan panik dulu. Karena tragedi kecelakaan pesawat itu bukan sebenarnya. Melainkan hanya simulasi penanggulangan kondisi darurat yang digelar pengelola bandara, PT Angkasa Pura (AP) II.

Dalam skenario kecelakaan pesawat itu digambarkan, bila insiden terjadi setelah pesawat yang akan mendarat mengalami gangguan pada roda depan yang tidak keluar secara sempurna.

Sesaat setelah kecelakaan terjadi, tampak petugas dengan sigap beraksi. Mulai dari melakukan evakuasi terhadap penumpang yang menjadi korban, hingga memadamkan api yang menyelimuti badan pesawat.

Kepala Cabang PT AP II Bandara Soetta, Bram Baroto Tjiptadi berharap, dengan simulasi itu seluruh elemen terkait, mulai dari petugas pemadam, Basarnas, kepolisian, Imigransi dan termasuk PT AP II sendiri, selalu siap siaga dalam menghadapi kondisi terburuk di Bandara Soetta. **Baca juga: Sepatu Asli Tangerang Bersaing di Pasar Nasional.

“Simulasi ini sebagai bentuk kesiapsiagaan Tim Penanggulangan Bencana dikawasan Bandara Soetta,” ujar Bram Baroto lagi.(rani/ges)




PT AP II Masih Stop Penerbangan Menuju Jambi

Kabar6-Pengelola Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, masih melakukan pemberhentian penerbangan menuju Bandara Sultan Thaha, Jambi, Rabu (15/10/2014).

Pembatalan itu menyusul kabut asap yang melanda kawasan itu sejak beberapa hari terakhir, tepatnya sejak Jumat (10/10/2014) lalu.

Selain rute Jambi, penerbangan menuju Palembang juga mengalami penundaan. Bahkan sepanjang Rabu (15/10/2014) hari ini, sudah ada 6 pesawat menuju Palembang yang ditunda keberangkatannya.

Yulianti, salah seorang penumpang menuju Jambi mengatakan, sengaja datang ke Bandara Soetta guna memastikan keberangkatan. Wanita itu mengaku membeli tiket sebelum penerbangan ke Jambi dilakukan pembatalan.

Sementara, Manajer Humas PT Angkasa Pura (AP) II, Yudis Tiawan mengatakan, hingga kini belum bisa dipastikan kapan penerbangan menuju Jambi dibuka kembali. **Baca juga: Diduga Supir Mengantuk, Sedan Nyungsep ke Kali Bandara.

“Sampai sekarang penerbangan masih ditutup akibat kabut asap. Dan, penerbangan menuju Palembang juga ikut terkena imbas,” ujarnya.(rani)




Diduga Supir Mengantuk, Sedan Nyungsep ke Kali Bandara

Kabar6-Sebuah mobil sedan terperosok ke kali di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tagerang, Rabu (15/10/2014).

Tidak ada korban dalam kecelakaan tunggal tersebut. Namun demikian, mobil bernomor polisi B 1317 NBB yang terperosok mengalami kerusakan cukup parah.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, diketahui bila saat kejadian mobil dikemudikan oleh Isna. Saat itu, Isna dalam perjalanan ke kantornya, di Bandara Soetta.

Kuat dugaan, Isna mengantuk saat mengemudikan mobil. “Gara-gara menghindari mobil di depan, mobil saya jadi oleng hingga nyungsep ke kali,” ujar Isna.

Petugas Satuan Lalu Lintas Bandara Soetta yang datang ke lokasi langsung melakukan pemeriksaan terhadap kenderaan yang nyungsep. **Baca juga: Menpora Berangkatkan Atlet Asian Paragames di Bandara Soetta.

Kejadian itupun sempat menjadi tontonan warga yang melintas. Alhasil, kemacetan di ruas jalan dari pintu M1 menuju Bandara Soetta mengalami kemacetan panjang.(rani)

 




Menpora Berangkatkan Atlet Asian Paragames di Bandara Soetta

Kabar6-Sebanyak 70 atlet difabel beserta 25 oficial Timnas Indonesia, yang sedianya akan bertanding dalam laga Asean Paragames 2014 di Incheon Korea, Selasa (15/10/2014) malam, diberangkatkan dari Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Keberangkatan para kontingen atlet dari 8 Cabang Olahraga (Cabor), seperti Atletik, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Angkat Besi, Tempin Bowling, Tenis Kursi Roda, Panahan dan Renang ini, disaksikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Roy Suryo, beserta jajarannya.

“Ya, kita telah bersama-sama melepas para atlet yang akan bertanding dalam Asian Paragame 2014,” ujarnya, sebelum meninggalkan area bandara.

Menurutnya, target capaian dalam ajang tersebut sendiri adalah mendapatkan sebuah prestasi, dengan peringkat 10 besar dan perolehan medali 7 sampai 14 emas,” tukasnya.

Roy suryo juga meyakini, bahwa ada beberapa Cabor menonjol yang kiranya akan menjadi capaian prestasi terbaik bagi Timnas Indonesia. **Baca juga: Ini Pemicu Terbakarnya Pesawat di GMF Bandara Soetta.

“Tenis meja menonjol, atletik juga dan renang juga menonjol. Walaupun memang ini tidak mudah karena levelnya adalah tingkat asia, tetapi target kita adalah prestasi,” pungkasnya, seraya berpamitan untuk bergegas menuju mobil yang ia tumpangi.(ges)




Ini Pemicu Terbakarnya Pesawat di GMF Bandara Soetta

Kabar6-Pihak Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan pemicu terbakarnya eks Sriwijaya B 737-300 di Hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soekarno Hatta Tangerang, pada Minggu (12/10/2014) kemarin.

Merujuk hasil penyelidikan Kepolisian Bandara bersama tim Puslabfor Mabes Polri di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dugaan awal penyebab kebakaran itu karena adanya percikan api gerinda yang mengenai sisa bahan bakar (avtur) pesawat.

Demikian dikatakan Kapolres Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Kombes Pol CH Pattopoi, kepada awak media, Senin (13/10/2014).

“Dugaan awalnya seperti itu, tapi kami masih terus mendalami insiden ini. Dan kami juga sudah meminta keterangan kepada saksi-saksi serta pihak-pihak terkait lainnya. Jadi dugaan sementara ini, murni kecelakaan kerja,” pungkasnya.

Diketahui, pesawat bekas milik Sriwijaya Air dan tengah dipotong-potong di Hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soetta, Tangerang, hangus terbakar, Minggu (12/10/2014).

Akibat insiden tersebut, dua orang pekerja yang melakukan pemotongan badan pesawat, masing-masing Wanto serta Jamari, mengalami luka bakar serius.

Kedua pekerja yang mengalami luka bakar serius itu selanjutnya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang. Namun sayang, Wanto, salah seorang korban akhirnya tewas akibat luka bakar yang diderita cukup parah. **Baca juga: GMF Sebut Pemotongan Pesawat Tidak Prosedural.

Sedangkan korban atas nama Jamari mengalami luka bakar hingga 55,5 persen serta mengalami patah pada sebelah kiri kakinya.(ges/arsa)




GMF Sebut Pemotongan Pesawat Tidak Prosedural

Kabar6-Terbakarnya pesawat eks Sriwijaya B 737-300 di Hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soekarno Hatta Tangerang, pada Minggu (12/10/2014) kemarin, membuat pihak managemen perusahaan tersebut resah.

Bahkan, dalam klarifikasinya, PT GMF AeroAsia ini seakan merasa tidak terkait dalam insiden yang sedianya pernah juga terjadi pada tahun 2009 silam ini.

VP Corporate Secretary GMF, Dwi Prasmono Adji dengan tegas menyebutkan, bahwa bangkai pesawat dengan nomor registrasi PK-CJY ini, telah dimiliki sepenuhnya oleh CV. Wirasjaya.

“Pesawat itu tidak sedang menjalani perawatan di GMF,” ujarnya, dalam Konfrensi Pers (Konpres) di Gedung GMF AeroAsia Lantai 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (13/10/2014).

Menurutnya, pemotongan pesawat tersebut dilakukan oleh CV Wirasjaya, perusahaan yang memang bergerak pada bisnis itu. Namun, kata dia, karena pengerjaannya berada dikawasan GMF, maka pihaknya mengeluarkan ketentuan tentang pemotongan pesawat secara prosedural.

“GMF memiliki ketentuan ketat dalam pemotongan pesawat. Salah satunya adalah tidak boleh dilakukan diluar jam kerja, termasuk di hari libur,” tukasnya.

Dia juga sempat menjelaskan, dugaan awal pemicu kebakaran adalah adanya percikan api dari gerinda yang menimpa barang mudah terbakar serta panasnya cuaca saat itu.

“Namun, investigasi mengenai penyebab pasti kebakaran ini masih terus dilakukan dan dikembangkan,” katanya.

Diketahui, pesawat bekas milik Sriwijaya Air dan tengah dipotong-potong di Hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soetta, Tangerang, hangus terbakar, Minggu (12/10/2014).

Akibat insiden tersebut, dua orang pekerja yang melakukan pemotongan badan pesawat, masing-masing Wanto serta Jamari, mengalami luka bakar serius. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta, 2 Pekerja Terpanggang.

Kedua pekerja yang mengalami luka bakar serius itu selanjutnya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang. Namun sayang, Wanto, salah seorang korban akhirnya tewas akibat luka bakar yang diderita cukup parah. **Baca juga: Pengamat: Pesawat Layak Potong Harus Bebas Dari Resiko.

Sedangkan korban atas nama Jamari mengalami luka bakar hingga 55,5 persen serta mengalami patah pada sebelah kiri kakinya.(ges/arsa)




Pengamat: Pesawat Layak Potong Harus Bebas Dari Resiko

Kabar6-Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebaiknya turut membantu polisi menyelidiki pesawat Sriwijaya Air yang terbakar di Hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soekarno Hatta Tangerang.

Hal itu disampaikan pengamat penerbangan Dudi Sudibyo, ketika dihubungi Kabar6.com, Minggu (12/10/2014). “Meski pesawat dalam kondisi tidak layak terbang, KNKT berhak melakukan penyelidikan, apalagi terjadinya dikawasan bandara,” ujarnya.

Menurut Dudi, ada prosedur yang harus ditaati dalam proses pemotongan pesawat. Diatur dalam  UU No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. “Jadi tidak asal main potong saja,” tegasnya.

Dudi curiga, ada kesalahan pada kasus terbakarnya bangkai pesawat Sriwijaya Air, hingga muncul percikan api hingga mengakibatkan kebakaran.

“Harusnya, pesawat yang masuk dalam katagori layak dipotong, bebas dari resiko. Nah, ini malah terbakar, dan ada korban pula,” ujar Dudi. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta, 2 Pekerja Terpanggang.

Dudi berharap, insiden ini tidak terulang. Dan, baik AP II dan GMF jangan saling menyalahkan. “Kita tunggu saja hasil dari penyelidikan polisi dan KNKT, sehingga ada titik terang pemicu kebakaran,” imbuhnya. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF, AP II Segera Lakukan Evaluasi.

Khusus bagi pekerja yang menjadi korban dalam insiden kebakaran pesawat itu, kata Dudi, hendaknya mendapatkan perhatian, dari pihak yang mempekerjakan. **Baca juga: Satu Korban Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta Tewas.

Diketahui, pesawat bekas milik Sriwijaya Air dan tengah dipotong-potong di Hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soetta, Tangerang, hangus terbakar, Minggu (12/10/2014). **Baca juga: Eks Pesawat Sriwijaya Yang Terbakar di Kerjakan PT Wira Jaya.

Akibat insiden tersebut, dua orang pekerja yang melakukan pemotongan badan pesawat, masing-masing Wanto serta Jamari, mengalami luka bakar serius.

Kedua pekerja yang mengalami luka bakar serius itu selanjutnya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang. Namun sayang, Wanto, salah seorang korban akhirnya tewas akibat luka bakar yang diderita cukup parah.

Sedangkan korban atas nama Jamari mengalami luka bakar hingga 55,5 persen serta mengalami patah pada sebelah kiri kakinya.(ir/ges/tom migran)




Eks Pesawat Sriwijaya Yang Terbakar di Kerjakan PT Wira Jaya

Kabar6-Proses pemotongan pesawat eks Sriwijaya Air yang terbakar di Hangar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soekarno Hatta Tangerang, pada Minggu (12/10/2014), kiranya dilakukan oleh PT Wira Jaya, perusahaan yang telah membeli pesawat tersebut.

Vice Presiden Corporate Secretary GMF Dwi Ajie mengungkapkan, bahwa agenda pengerjaan yang sedianya dilakukan oleh 15 orang pekerja ini adalah hanya pembongkaran interior saja, bukan melakukan pemotongan pesawat.

“Jadi sebelumnya kami beritahu, bahwa pihak GMF hanya ketempatan saja. Untuk pengerjaannya adalah oleh PT Wira Jaya, yang sudah membeli pesawat itu dari Sriwijaya Air. Dan sebenarnya, hari ini itu jadwal pengerjaannya hanya mengambil interior saja oleh 15 orang pekerja, namun mereka melakukan pemotongan,” ungkapnya. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta, 2 Pekerja Terpanggang.

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan dugaan penyebab terbakarnya pesawat tersebut. “Kami belum bisa duga-duga, karena harus masih investigasi mendalam dulu. Intinya ada miss komunikasi antara pihak PT Wira Jaya dengan pekerjanya,” tukas dia. **Baca juga: Satu Korban Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta Tewas.

Dwi juga seperti menyesalkan, terjadinya insiden tersebut. Sebab, kata dia, seyogyanya perusahaan yang melakukan pengerjaan diwilayah GMF, hendaknya mencermati standarisasi yang telkah ditetapkan pihaknya. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF, AP II Segera Lakukan Evaluasi.

“Padahal PT Wira Jaya ini, adalah perusahaan yang bukan baru dalam menangani pesawat. Kedapan kami akan melakukan evaluasi, terhadap pengawasan standarisasi SDM pekerja yang melakukan kegiatan diwilayah kami. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak AP II,” pungkasnya. **Baca juga: GMF Klaim Pesawat Terbakar Sebelum Dipotong.

Sementara itu, Yadi, mandor para pekerja saat di RSUD Tangerang mengatakan, insiden tersebut terjadi saat pekerja tengah melakukan pemotongan sayap pesawat dengan menggunakan alat potong las.(Ges)




Satu Korban Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta Tewas

Kabar6-Satu dari dua pekerja yang menjadi korban dari terbakarnya bangkai pesawat Sriwijaya Air yang tengah dipotong-potong di Hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, akhirnya tewas, Minggu (12/10/2014).

Pekerja yang tewas itu diketahui bernama Wanto (29), asal Cirebon dan menetap di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.

“Wanto menderita luka bakar cukup parah. Penanganan medis sudah diupayakan, hingga akhirnya meninggal dunia,” ujar Dokter Jaga IGD RSUD Tangerang, dr. M. Fiza. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF, AP II Segera Lakukan Evaluasi.

Sedangkan Jamari, seorang korban lainnya, kata Fiza, hingga kini masih diberikan penanganan medis. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta, 2 Pekerja Terpanggang.

Sebelumnya, Hendra, dokter jaga di RSUD Tangerang mengatakan, kondisi korban atas nama Wanto diketahui sangat kritis, karena mengalami luka bakar hingga 100 persen sampai ke saluran pernafasan. **Baca juga: GMF Klaim Pesawat Terbakar Sebelum Dipotong.

Sedangkan korban atas nama Jamari mengalami luka bakar hingga 55,5 persen serta mengalami patah pada sebelah kiri kakinya.(ges/tom migran)

 




GMF Klaim Pesawat Terbakar Sebelum Dipotong

Kabar6-Pesawat yang terbakar di Hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno Hatta Tangerang, merupakan eks maskapai Sriwijaya Air, yang kondisinya memang sudah harus dimusnahkan.

Namun, pihak PT GMF mengklaim, bahwa saat insiden itu terjadi, belum dilakukan pemotongan pada bagian pesawat.

“Informasi sementara pesawat belom dilakukan pemotongan. Tapi, kami sedang mengumpulkan data-datanya,” ujar Dwi Ajie, Vice Presiden Corporate Secretary GMF, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (12/10/2014) sore.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap apa yang menyebabkan munculnya percikan api dalam insiden tersebut.

“Iya yang terbakar, pesawat eks Sriwijaya Air, karena memang pesawat tersebut sudah harus dimusnahkan,” tukasnya. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF Bandara Soetta, 2 Pekerja Terpanggang.

Semetara, pantauan di RSUD Tangerang, korban benama Wanto, dikabarkan telah meninggal dunia, karena luka bakar serius disekujur tubuhnya hingga 100 persen. **Baca juga: Pesawat Terbakar di GMF, AP II Segera Lakukan Evaluasi.

Sedangkan, Jamari, satu korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di Ruang IGD.(Ges)