1

Jayabaya Bakal Bubarkan Kadin Bandara Soetta

Kabar6-Mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya, menganggap keberadaan organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), ilegal.

Pria yang kini mencalonkan diri sebagai Ketua Kadin Provinsi Banten ini,  berencana akan membubarkan kepengurusan organisasi pengusaha tersebut, ketika ia terpilih menjadi  ketua pada Musyawarah Provinsi (Muprov) mendatang.

“Kadin Bandara itu ilegal. Jika saya jadi Ketua Kadin Provinsi Banten, maka agenda pertama saya adalah membubarkan Kadin Bandara,” ungkap JB, sapaan akrab orangtua kandung Bupati Lebak, Iti Octavia, kepada wartawan saat acara deklarasi yang digelar di Hotel Imperial Aryaduta, Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang, Minggu (9/11/2014).

Menurut JB, Kadin Bandara Soetta, rencananya akan dilebur ke wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang. Hal ini, sesuai dan selaras dengan legalitas dan wilayah hukum di dua daerah tersebut.

“Masak, ada dua dapur dalam satu rumah. Gak bagus itu, nanti Kadin Bandara akan dilebur ke wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang,” katanya.

Pantauan Kabar6.com, acara deklarasi dukungan untuk JB yang dipimpin oleh Ketua Kadin Kabupaten Tangerang, Dedi Kurniadi tersebut, dihadiri sejumlah pengurus dan unsur pimpinan Kadin dari delapan Kota dan Kabupaten yang ada di tanah jawara ini. **Baca juga: Besok, 1.847 Peserta Ikuti Tes CPNS Kota Tangerang.

Mereka, menyatakan sepakat dan membuat pernyataan dukungan untuk bekas Bupati Lebak yang menjabat sebagai Bupati selama dua periode ini.(mer/din)




Penutupan M1 Bukan Krusial Dilaporkan ke Presiden

Kabar6-Penutupan pintu belakang (M1) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, dinilai bukan persoalan yang terlalu krusial, hingga harus dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.

Demikian dikatakan Manager Humas dan Protokoler Angkasa Pura (AP) II Bandara Soetta, Yudis Tiawan, Rabu (29/10/2014).

“Sebenarnya masalah ini tidak terlalu krusial kok. Itu kan declarenya jalur alternatif. Berarti, mustinya ada jalan benerannya,” ungkap Yudis, kepada Kabar6.com melalui BlackBerry Messenger (BBM), Selasa (20/10/2014) malam.

Menurut Yudis, masih banyak permasalahan lain yang seyogyanya lebih penting untuk disikapi Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, dibandingkan dengan persoalan penutupan pintu M1.

Bahkan, imbuh Yudis, masyarakat Kota Tangerang, seharusnya bisa memprotes pemerintah setempat yang berencana mengadukan permasalahan pintu M1 ke Presiden Jokowi.

“Mestinya masyarakat protes, kenapa yang diadukan ke Presiden masalah ini. Tidak adakah masalah yang lebih krusial di Kota Tangerang. Seperti banjir, kebersihan, kesehatan, pendidikan dan lainnya,” katanya.

Lebih lanjut Yudis menjelaskan, bahwa tujuan utama penutupan pintu M1 saat ini adalah demi keselamatan serta keamanan, disamping adanya rencana pengembangan pembangunan area bandara.

“Bayangkan ke depan, ada AFTA, MEA, Open Sky Policy, ASAM, dimana Indonesia tidak bisa mundur lagi, masa kita tidak melakukan persiapan apa-apa. Bandara sudah lack of capacity, masa tidak dibangun,” tegasnya.

Apalagi, tambah Yudis, penting untuk dicatat bahwa salah satu kontribusi utama, adanya bandara itu adalah men generate perekonomian daerah, yakni meningkatkan PAD suatu daerah, dimana daerah dapat membangun dan mengembangkan wilayahnya.

“Kontrobusi lainnya adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah daerah. Karena ada systemic impact atau dampak secara system atau efek domino. Misalnya, bandara memberi kesempatan kerja warga Kota Tangerang,” ujarnya.

Sebab, lanjut Yudis, tercatat ada puluhan ribu warga Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang bekerja di bandara.

“Dengan bekerja, mereka bisa mensejahterakan keluarganya, minimal bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga tidak ada yang putus sekolah. Dan dengan sekolah yang lebih tinggi jenjangnya, terbuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,” jelas Yudis.

Keberadaan bandara sedianya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang. Sebab, saat ini ada berbagai macam hotel disekitar bandara dari bintang 2 sampai bintang 5.

“Ada beberapa apartemen, ada beberapa pergudangan, siapa yg mengijinkan? Lalu, kalau bandara ini semakin berkembang, semakin besar, semakin banyak menyerap tenaga kerja, siapa yang diuntungkan? Dan, wilayah mana yang paling diuntungkan? Masyarakat mana yang menikmati? Masyarakat Bekasi? Karawang?,” sindir Yudis.
Sebelumnya, Walikota Tangerang Arief Wismansyah semakin bersikukuh untuk melaporkan persoalan penutupan pintu M1 ke Presiden Joko Widodo.

Komentar itu dilontarkan Walikota menyusul tidak dilibatkannya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam rapat evaluasi terkait penutupan M1 yang digelar PT AP II. **Baca juga: Walikota Kesal, Tidak Dilibatkan Dalam Rapat Evaluasi Penutupan M1.

Padahal, Arief merasa akibat dari penutupan pintu M1, kemacetan di Kota Tangerang menjadi semakin parah. “Kami rasa kurang tepat bila Angkasa Pura menutup M1. Apalagi, penutupan tidak diimbangi infrastruktur yang ada,” ujar Arief pekan lalu.(ges)




Menaker Sidak Kantor BNP2TKI di Bandara Soetta

Kabar6-Mentri Tenaga Kerja (Menaker), Muhammad Hanif Dhakiri melakukan inspeksi mendadak ke kantor Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Hanif mendatangi kantor BNP2TKI bersama rombongan pada Selasa (28/10/2014). Itu dilakukan untuk melihat langsung kondisi pelayanan dan pemulangan para TKI.

Dalam kesempatan itu, selain melakukan pemeriksaan ke sejumlah tempat di kantor BNP2TKI, Mentri yang baru saja dilantik itu juga sempat berbincang langsung dengan 2 TKI yang baru saja pulang dari Qatar. 

“Saat ini saya baru melakukan pemetaan prioritas program Kementrian Ketenagakerjaan untuk tahun 2015. Tujuannya, agar pelayanan bisa dilakukan lebih baik lagi,” ujar Hanif.

Sedianya, terminal pemulangan TKI yang sebelumnya berada di Terminal Selapajang, kini telah dipindahkan. **Baca juga: Perpu 1/2014, Badrusalam: Pilkada Serentak Tahun 2018.

Pemindahan dilakukan atas kesepakatan sejumlah unit kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan serta KPK, menyusul adanya ulah oknum yang melakukan pemerasan terhadap TKI.(rani)




AP II Angkuh, Walikota Diminta Tegas Soal M1

Kabar6-Kebijakan penutupan pintu belakang (M1) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) sejak 7 Oktober lalu, menjadi bukti pongahnya PT Angkasa Pura (AP) II, selaku pengelola bandara.

Kondisi yang muncul akibat rencana pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Soetta itu, dinilai semakin menyengsarakan masyarakat, menyusul tidak adanya ketegasan sikap dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

“AP dua itu pongah (angkuh, red). Kebanggaan atas keberadaan Bandara Soetta belum berbandinglurus dengan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang. Jadi, walikota harus berani dan tegas menggunakan hak-hak kekuasaannya demi menjaga kedaulatan rakyat,” ungkap Direktur Lembaga Kebijakan Publik (LKP), Ibnu Jandi, Senin (27/10/2014).

Menurutnya, klaim kontribusi yang kerap di gadang-gadang pihak AP II ditenggarai adalah kepentingannya selaku otoritas untuk mengalahkan otonomi daerah setempat.

“Kontribusi yang diberikan bandara terhadap pemerintah setempat adalah kewajiban, yang sudah diperintahkan oleh undang-undang,” tegasnya.

Sehingga, tambah Jandi, pemahaman tersebut jangan dibolak balikan. Terpenting, adalah perang bintang yang tidak bagus ini, harus segera disudahi, yakni dengan mengambil sikap tegas.

“Walikota tidak perlu mengadu ke Presiden. Karena yang milih Walikota bukan Presiden, tapi rakyat Kota Tangerang. Maka, kalau mau mengadu, kepada rakyat yang paling tepat,” ujar Jandi.

Dosen di Universitas MUhammadiyah Tangerang (UMT) itu meyakini, bahwa rakyat Kota Tangerang tentu akan membantu Walikota, jika memang Walikotanya mengadu ke rakyat.

Sementara itu, Manager Humas dan Protokoler PT AP 2 Bandara Soetta, Tangerang, Yudis Tiawan sebelumnya mengungkapkan, bahwa sejauh ini pihaknya telah memberikan banyak kontribusi bagi pemerintah setempat.

Untuk itu, kata YUdis, pihaknya berharap agar Pemkot Tangerang juga sedianya menjalankan tupoksinya masing-masing.

“Ya harusnya pemerintah daerah yang menyediakan fasilitas infrastruktur. Karena biar bagaimana, jika grand design bandara soeta kedepan ini terealisasi tentunya dapat menjadi kebanggaan Kota Tangerang,” pungkasnya.

Diketahui, Walikota Tangerang berencana mengadukan permasalahan penutupan pintu M1 Bandara Soetta kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal terserbut akan dilakukan jika PT Angkasa Pura II tidak mau menerima syarat-syarat yang diajukan oleh pemerintah setempat.(ges)




PT AP II Data PSK Penghuni Lokalisasi Dadap Cheng In

Kabar6-Pihak PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Soekarno Hatta Tangerang saat ini mengaku tengah melakukan pendataan terlebih dahulu jumlah penghuni di lokalisasi Dadap Cheng In, di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Pendataan dilakukan menyusul rencana dilakukannya penertibkan lokalisasi Dadap Cheng In yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Manajer Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Yudis Tiawan mengungkapkan, selain itu pihaknya juga sedang melakukan proses pengajuan anggarannya ke pusat.

“Ya, kami masih melakukan pendataan terlebih dahulu. Selai itu, kami juga masih memproses pengajuan anggarannya ke pusat,” ungkapnya, Sabtu (25/10/2014).

Kendati demikian, kata Yudis, pihaknya berkeyakinan tidak mungkin melaksanakannya pada tahun 2014 ini. “Kemungkinan diawal tahun 2015. Sekarang ini kan sudah mau tutup buku,” tukasnya.

Tapi intinya, tambah Yudis, pihaknya sangat mendukung upaya Pemkab Tangerang untuk melakukan penertiban diwilayah tersebut. “Kami justru senang. Kalau ditertibkan, lahan itu kan jadi lebih bersih,” pungkasnya.

Diketahui, Pemkab Tangerang sedianya sudah lama ingin menertibkan lokasilisasi prostitusi Dadap Cheng In. Namun, aksi penertiban belum bisa direalisasikan, karena lokalisasi itu berada diatas lahan yang diklaim milik PT AP II, selaku pengelola Bandara Soetta, Tangerang.

“Pengennya cepat dibongkar. Jijik lihatnya. Tapi, kita agak kesulitan karena lahan itu diklaim milik AP dua, meski sampai sekarang AP dua belum bisa menunjukkan bukti-bukti kepemilikan sah,” ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Rabu (1/10/2014) kemarin.

Saat ini, kata Zaki, pihaknya sudah melayangkan surat kerjasama untuk membongkar lokalisasi tersebut. “Sekarang kita masih menunggu jawaban dari pihak AP dua,” ujarnya. **Baca juga: Penertiban Lokalisasi Dadap Tunggu Keputusan Direksi AP II.

Pantauan kabar6.com, hingga kini dilokalisasi itu berdiri ratusan cafe semi permanen, yang menjajakan minuman keras (miras) lengkap dengan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK). Selain melanggar sejumlah ketentuan dalam Peraturan Daerah (Perda), aktivitas dilokalisasi itu juga dicurigai sebagai titik rawan penularan HIV/AIDS.(ges)




Walikota Kesal, Tidak Dilibatkan Dalam Rapat Evaluasi Penutupan M1

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief Wismansyah kesal. Itu karena tidak dilibatkan dalam rapat evaluasi terkait pengalihan jalur belakang (M1) Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

“Rapat evaluasi itu digelar Jumat (17/10/2014) kemarin. Tapi tidak ada undangan ke Pemkot Tangerang. Apalagi kepada saya,” kata Arief, Kamis (23/10/2014).

Padahal, kata Arief, akibat dari penutupan pintu M1, kemacetan di Kota Tangerang menjadi semakin parah. “Kami rasa kurang tepat bila Angkasa Pura menutup M1. Apalagi, penutupan tidak diimbangi infrastruktur yang ada,” ujar Arief.

Oleh karenanya, Arief akan menyiapkan surat untuk Presiden Joko Widodo, terkait penutupan pintu M1 Bandara Soetta yang dikeluhkan masyarakat.

“Dalam minggu ini, kita akan laporkan kepada Presiden dalam minggu ini mengenai penutupan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta karena juga dikeluhkan masyarakat,” ungkapnya.

Arief berharap, nantinya Presiden bisa membantu terkait penataan Bandara Soetta, agar keberadaannya bisa menunjang ekonomi dan kesejahteraan warga diwilayah penyanggah, khususnya Kota Tangerang.

Sementara, Manajer Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan membantah tudingan Walikota yang menyebut tidak dilibatkan dalam rapat evaluasi dimaksud.

“Sebenarnya kami sudah mengkordinasikan perihal rapat evaluasi dan kordinasi itu kepada pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang. Namun, Dishub menyampaikan bila pihaknya tidak bisa hadir, karena bertepatan dengan pelaksanaan Art Festival. **Baca juga: Penutupan Pintu M1 Bandara Soetta Picu Parkir Liar.

Selain itu, kata Yudis, hal yang dibahas dalam rapat kordinasi itupun tidak terlalu krusial. “Yang dibahas dalam rapat itu hanya seputar kepadatan arus lalu lintas di dalam Bandara Soetta,” ujarnya.(arsa/ges)




Pesen Sabu Online, Dua Mahasiswa Dicokok Polisi

Kabar6-IF (25) serta DB (25), dua mahasiswa salah satu perguruan tinggi diwilayah Jakarta dan Jawa Tengah, harus berurusan dengan petugas Kantor Pelayanan Bea Cukai dan Kepolisian Resort (Polres) Bandara Soekarno Hatta, (Soetta) Tangerang, karena terbukti telah memesan narkotika jenis sabu seberat 30 gram, melalui (via) website.

Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta Tangerang Okto Irianto mengungkapkan, pada Selasa 7 Oktober 2014 lalu, pihaknya mencurigai sebuah paket kiriman asal Meksico dengan alamat tujuan Bintaro, Tangerang.

“Paket tersebut berisi sebuah alat pembersih karang gigi. Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam oleh petugas kami, ternyata benar didalamnya terdapat narkotika jenis Methamphetamine atau sabu berbentuk kristal bening,” ungkapnya, Jum’at (17/10/2014).

Selanjutnya, tambah Okto, pihaknya langsung melaporkan temuan tersebut kepada pihak Satnarkoba Polres Bandara Soeta Tangerang, untuk dilakukan pengembangan ke alamt tujuan paket tersebut.

“Kami langsung bekerjasama dengan pihak kepolisian Bandara. Dan akhirnya berhasil meringkus tersangkanya,” tukasnya.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Bandara Soeta Tangerang Kompol M Guntur menjelaskan, kedua tersangka yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan Informasi Teknologi (IT) disebuah perguruan tinggi swasta ini mengaku, memesan barang haram itu di www.agoradrugs.com.

“Ya, setelah kami lakukan pemeriksaan mendalam, akhirnya mereka mengakui memesan sabu. seberat 30 gram, dari meksiko melalui website www.agoradrugs.com,” ujar Kasat.

Upaya tersebut dilakukan, lanjut Kasat, karena kedua tersangka menginginkan kualitas sabu yang terbaik, namun dengan harga terjangkau.

“Mereka beli hanya 15 juta, sedangkan estimasi pasaran disini bisa mencapai 40 juta. Dan, hasil lab kita, kualitas sabu itu diatas rata-rata,” jelasnya.

Kasat menambahkan, sepertinya mereka tidak takut sama sekali dalam melakukan pemesanan barang terlarang itu. Sebab, jelas tertulis dalam tujuan pengiriman, alamat tinggal lengkap tersangka DB.

“Pengiriman dituju ke alamat rumah tersangka DB. Dan selanjutnya, kami kembangkan ke satu tersangka lainnya. Dan pengakuannya akan mereka konsumsi sendiri,” pungkasnya.(ges/arsa)




Personil Brimob Siaga di M1 Bandara Soetta

Kabar6-Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), penjagaan dikawasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, tampak diperketat, Jumat (17/10/2014).

Sebanyak 250 personil Brimob Polda Banten dibantu petugas dari Polres BAndara Soetta tampak berjaga di pintu belakang (M1), lengkap dengan mobil water canon.

Tak hanya itu, petugas bersenjata lengkap juga tampak rutin melakukan patroli ke ruas Jalan Perimeter Utara dan Selatan.

“Kesiagaan personil di Bandara guna mengamankan situasi jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presdien terpilih,” ujar KAden Sat Brimob Polda Banten, Kompol Januar Rizal. **Baca juga: Pembunuh Hendra Sitompul Ditangkap di Citra Raya.

Sedianya, pelantikan Jokowi-JK akan digelar pada Senin (20/10/2014) pagi mendatang. Sejumlah tokoh nasional dan pimpinan atau utusan khusus negara sahabat akan hadir pada hari pelantikan tersebut.(rani)




Soal Parkir Liar di M1, Gubernur & Walikota Diminta Panggil AP II

Kabar6-Merebaknya titik parkir liar pascapenutupan pintu belakang (M1) Bandara Soekarno Hatta (Soetta), ditanggapi serius oleh sejumlah kalangan di Tangerang.

Atas kondisi itu, Plt Gubernur Banten, Walikota Tangerang diminta mengambil sikap dengan memanggil PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara, guna mencari solusi terbaik.

“Keberadaan parkir liar itu adalah bukti, bahwa mereka (masyarakat) menolak penutupan pintu M1,” ujar Dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ibnu Jandi, Kamis (16/10/2014).

Mengingat titik parkir liar yang muncul berada diwilayah Kota Tangerang, atau diluar pagar Bandara Soetta, maka Jandi meminta agar Plt Gubernur Banten, Rano Karno dan Walikota Tangerang, Arief Wismansyah untuk bersikap.

“Ini berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Gubernur dan Walikota bisa memanggil pengelola bandara untuk memberikan solusi terbaik atas dampak yang timbul pascapenutupan pintu M1,” ujarnya.

Diketahui, pascapenutupan pintu M1 Bandara Soetta, titik parkir liar mulai bermunculan. Umumnya, mereka yang menitipkan kenderaan adalah masyarakat dan karyawan yang bekerja dikawasan Bandara Soetta. **Baca juga: Penutupan Pintu M1 Bandara Soetta Picu Parkir Liar.

Mereka enggan melintasi jalur pengganti M1, yaitu Jalan Perimeter utara dan Selatan, karena jarak tempuh menuju Bandara Soetta menjadi semakin jauh.(SM/fit)

 




Penutupan Pintu M1 Bandara Soetta Picu Parkir Liar

Kabar6-Penutupan pintu belakang (M1) Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, yang diberlakukan PT Angkasa Pura (AP) II sejak 7 Oktober 2014 lalu, kiranya mulai memicu tumbuhnya persoalan baru. 

Imbas dari ditutupnya pintu yang selama ini menjadi akses dari Tangerang menuju Bandara Soetta tersebut, kini mulai bermunculanlah titik parkir liar disekitar pintu M1.

Pantauan di lapangan, kini diarea sekitar M1, tepatnya akses jalan menuju bekas gedung pendataan TKI dan pelataran gedung Community Center, berubah fungsi menjadi area parkir liar.

Tak tanggung-tanggung, dalam sehari terlihat ada ratusan sepeda motor memanfaatkan lokasi itu sebagai tempat parkir. Umumnya, mereka adalah masyarakat dan karyawan yang sehari-hari bekerja di kawasan Bandara Soetta.

Itu karena mereka (pemilik kenderaan) enggan melalui Jalan Perimeter Utara dan Selatan, yang jaraknya lebih jauh hingga mencapai 6,5 kilometer, dibanding melalui M1.

“Ya kalau karyawan di bandara ini harus melewat Jalan Perimeter Selatan, maka harus menempuh jarak empat belas kilo meter untuk sampai ke kantor Garuda Maintenance Fasilities (GMF),” ujar Mohammad Aviv, Humas GMF Aero-Asia, kemarin.

Untuk mempersinkat waktu dan jarak tempuh, lanjut Aviv, pemilik kenderaan memilih parkir disekitar pintu M1 dengan biaya lima ribu per hari. Dari situ, mereka (pemilik kenderaan) bisa nyambung dengan angkutan trans bandara atau ojek untuk mencapai kantor.

“Saya memahami kondisi ini, saya juga sekarang untuk keluar bandara melalui pintu M-1 mikir-mikir, karena jaraknya cukup jauh,” kata Aviv yang mengaku jika akan ke Tangerang, memilih masuk Tol Sediatmo dan keluar di Kebon Nanas atau Alam Sutera. **Baca juga: DPRD Tindaklanjuti “Pembangunan” Apartemen Kota Ayodhia.

Sementara, Manager Humas dan Protokoler Kantor Cabang PT Angkasa Pura II BSH, Yudis Tiawan yang dikonfirmasi soal keberadaan parkir liar di sekitar area Pintu M-1 menjelaskan, dalam waktu dekat, pihaknya bersama instansi terkait seperti Polres metro BSH, Polres Metro Tangerang dan Dishub Kota Tangerang akan membicarakan lebih lanjut hal tersebut. **Baca juga: Cuma Simulasi, Swan Air Meledak di Bandara Soetta.

Tujuannya, agar parkir yang berada di sekitar area Pintu M-1 itu, dibuat resmi serta ditata dan dikelola dengan baik. “Semua ini akan kami evaluasi,” kata Yudis Tiawan.(SM/fit)