1

Diduga Dirampok, Petugas Imigrasi Bandara Soetta Luka Tusuk

Kabar6-Aksi perampokan diduga terjadi di Komplek Perumahan Angkasa Pura (PAP), Jalan Pembangunan 3, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, Jum’at (9/1/2014).

 

Dalam peristiwa itu, Prayoga, yang diketahui adalah seorang petugas imigrasi Bandara Soekarno Hatta Tangerang ini, mengalami luka tusukan diperutnya.

 

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 15.00 WIB. Pelaku diduga telah membawa kabur mobil jenis Honda Jazz warna silver dengan Nomor Polisi (Nopol) B 13 AIM.

 

Kanit Reskrim Polsek Neglasari AKP Badrus membenarkan soal informasi tersebut. “Iya benar, dugaannya seperti itu,” singkatnya. (ges/bad)




13 Jenazah ABK Kapal Oryong Tiba di Bandara Soetta

Kabar6-Sebanyak 13 jenazah Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang meninggal akibat tenggelamnya Kapal Oryong 501 milik Korea Selatan (Korsel), tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Jumat (9/1/2015).

Kedatangan jenazah langsung disambut isak tangis keluarga, yang sudah menunggu di Terminal Cargo Bandara Soetta.

Pihak Kementrian Luar Negri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), langsung menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga.

Mentri Luar Negri, Retno Marsudi mengatakan, total warga Indonesia di Kapal Oryong 501 yang tenggelam sebanyak 35 orang. **Baca juga: Kasat Lantas Sayangkan Kecelakaan di U-Turn Transmart.

Dari total tersebut, 3 orang dintaranya berhasil selamat. Sedangkan 13 orang tewas dan jenazahnya sudah ditemukan dan hari ini tiba di Bandara Soetta untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing. Sedangkan 16 lainnya hingga kini belum ditemukan.

“Pemerintah Indonesia masih terus melakukan diplomasi dengan Pemerintah Korsel dan rusia, untuk segera melakukan evakuasi terhadap seluruh korban warga Indonesia,” ujar Retno.(rani)




Dugaan Jadwal Terbang Ilegal Bikin Resah Penumpang di Bandara Soetta

Kabar6-Temuan pihak Kementrian Perhubungan (Kemenhub) terkait dugaan jadwal penerbangan ilegal yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan, memicu keresahan bagi pengguna jasa penerbangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Umumnya penumpang khawatir, karena jadwal ilegal yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan dimaksud, akan merugikan penumpang.

“Kami selaku penumpang hanya menginginkan adanya jaminan atas keselamatan. Dan, jika dugaan adanya jadwal penerbangan ilegal dimaksud, kami minta pemerintah mengambil langkah tegas,” ujar Rusdi Rahman, calon penumpang tujuan Kalimantan di Bandara Soetta, Rabu (7/1/2015).

Seperti diketahui, pihak Kemenhub menemukan dugaan adanya jadwal penerbangan ilegal yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan. **Baca juga: Pengetatan Ijin Terbang Tidak Pengaruhi Maskapai.

Itu terungkap, seiring dengan kasus jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 jenis Air Bus A3200 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu. Belakangan diketahui, bila maskapai tersebut melakukan pelanggaran jadwal terbang.(rani)




Pengetatan Ijin Terbang Tidak Pengaruhi Maskapai

Kabar6-Kementrian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pengetatan ijin terbang. Itu dilakukan menyusul kecelakaan yang dialami maskapai AirAsia rute Surabaya-Singapura, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.

Meski demikian, pengetatan ijin terbang itu kiranya tidak berdampak langsung bagi maskapai yang akan melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Surabaya.

“Gak ada hubungannya dengan dampak penumpang. Karena rute itu sudah ada. Pengetatan itu berlaku seandainya ada pembukaan rute baru,” kata Humas Sriwijaya Air, Agus Sujono, melalui sambungan selulernya, Rabu (7/01/2015).

Menurutnya, pengetatan ijin terbang dimaksud lebih kepada pembukaan rute baru. Dan, jika terlalu ketat memberikan ijin terbang atau pembukaan rute baru, maka maskapai penerbangan akan dirugikan oleh kebijakan tersebut.

“Mungkin pengertiannya bukan perketat, lebih teliti. Tapi kebutuhan pengajuan rute memang tidak bisa di ketat-ketatin. Kalau akan membuka rute, biasanya kita akan submit,” terangnya.

Diketahui sebelumnya, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) akan memperketat izin angkutan udara hingga tingkat menteri yang dari sebelumnya hanya sebatas Direktur Jendral (Dirjen) Perhubungan Udara.

Izin tersebut rencananya akan berlaku untuk izin usaha penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal. **Baca juga: AIRNAV: AirAsia QZ 8501 Salahi Aturan Penerbangan.

Mekanisme izin usaha tersebut bertujuan untuk menjamin keselamatan menyusul tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 pada 28 Desember 2014 lalu di Pangkalan Bun.(tmn/din)




AIRNAV: AirAsia QZ 8501 Salahi Aturan Penerbangan

Kabar6-Jauhnya pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura mendapat sorotan negatif dari berbagai pihak.

Salah satu Sorotan negatif dikeluarkan AIRNAV Indonesia. AirAsia QZ 8501 dinilai menyalahi jadwal penerbangan dan tidak melakukan koordinasi cuaca, hingga dikeluarkannya pembekuan ijin penerbangan oleh Mentri Perhubungan.

AIRNAV Indonesia juga memandang adanya kesalahan adminisrasi, terkait penerbangan yang seharusnya dijadwalkan pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. **Baca juga: Pembekuan Rute AirAsia Minim Sosialisasi.

“Faktanya, AirAsia terbang pada hari Minggu, yang berujung terjadinya kecelakaan naas,” ujar Direktur Safey dan Standard Airnav Indonesia, Wisnu Darjono di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang.

Diketahui, saat ini Mentri Perhubungan Ignasius Jonan sudah membekukan penerbangan AirAsia QZ 8501 Surabaya-Singapura hingga Tim KNKT menemukan hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat itu.(Arsa)




Pembekuan Rute AirAsia Minim Sosialisasi

Ilustrasi/bbs

Ilustrasi/bbsKabar6-Pembekuan rute penerbangan milik Maskapai Air Asia rute Surabaya-Singapura oleh Kementrian Perhubungan, pasca terjadinya kecelakaan beberapa waktu lalu, ternyata belum diketahui sejumlah calon penumpang pengguna jasa pesawat. Hal itu terlihat dari sejumlah antrean calon penumpang di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

 

Salah satu calon penumpang, Wiwie, mengaku bahwa dirinya belum mengetahui sanksi yang diberikan oleh Kementrian Perhubungan terhadap Maskapai Air Asia, dan berharap agar pemberhentian tersebut tidak berdampak pada rute lainnya.

 

Sementara itu sejumlah pengguna jasa penerbangan berharap agar pemerintah lebih ketat memberikan sanksi kepada maskapai yang melanggar standar operasional.(Ran)

 




Di Bandara Soetta, Keluarga Korban AirAsia Kecewa

Ilustrasi.(bbs)

Ilustrasi.(bbs)Kabar6-Keluarga korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, mengaku kecewa dengan layanan maskapai tersebut.

Pasalnya, pihak keluarga penumpang pesawat tersebut kesulitan mendapatkan informasi seputar penumpang pesawat di crisis center AirAsia di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Sabtu (3/1/2015).

Setidaknya hal itu diungkapkan Hendro Sucipto, kakak dari Rudi Sucipto, penumpang pesawat AirAsia yang jatuh. Menurutnya, jasad adiknya beserta istrinya, Lindawati Anggara dan dua anaknya, ?Kevin Alexander dan Cindi Clarisa?, hingga kini belum ditemukan.

Rencananya, Hendro Sucipto selaku pihak keluarga hendak meminta fasilitas kepada pihak AirAsia, untuk mengetahui perkembangan pencarian atas diri adik dan keluarganya. Namun sangat disayangkan, setelah dua jam menunggu pihak maskapai terkait tidak tampak hadir di posko krisis center.

“Saya kecewa dengan pelayanan maskapai AirAsia, karena setibanya di crisis center saya tidak menemukan petugas maskapai hingga membuat saya menunggu selama dua jam,” keluh Hendro Sucipto kepada kabar6 (3/1/2015). **Baca Juga: Puncak Arus Balik Liburan Diprediksi Terjadi Esok.

Ya, Hendro Sucipto mengatakan, bahwa adiknya Rudi Sucipto hendak merayakan liburan bersama istrinya Lindawati Anggara dan kedua anaknya, menggunakan maskapai AirAsia. Namun kabar buruk justru diterima, karena pesawat yang ditumpangi adiknya mengalami kencalakaan di perairan pangkalan BUN, Kalimantan Timur.(arsa)




Puncak Arus Balik Liburan Diprediksi Terjadi Esok

Ilustrasi.(bbs)

Ilustrasi.(bbs)Kabar6-Menyusul akan segera berakhirnya libur sekolah, kepadatan penumpang terus terjadi di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Sabtu (3/1/2015).

?Pantauan Kabar6.com di terminal keberangkatan 1B, penumpang tampak padat. Sementara di terminal kedatangan 1B, hingga kini belum terjadi kepadatan berarti.

Data yang dilansir Posko Libur Bandara Soetta, jumlah penumpang yang datang di terminal 1 tercatat sebanyak 8 ribu orang. Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat mencapai 14 ribu orang. **Baca Juga: Ratusan Jemaah Umroh Terlantar di Bandara Soetta.

Dari aktivitas penumpang tersebut, terlihat bila lebih banyak pelancong yang datang ke Jakarta dan sekitarnya, ketimbang dari Jakarta ke luar daerah.

Diprediksi, puncak arus? balik liburan akan terjadi pada Minggu (4/1/2015), mengingat pada Senin (5/1/2015), masa liburan berakhir dan warga harus kembali beraktivitas sebagaimana biasa.(rani)




Ratusan Jemaah Umroh Terlantar di Bandara Soetta

Ratusan Jamaah Umroh Terlantar di Bandara Soetta.(ges)

 Ratusan Jamaah Umroh Terlantar di Bandara Soetta.(ges)Kabar6-Ratusan jemaah umroh dari berbagai daerah yang gagal berangkat ke tanah suci, sejak Rabu (31/12/2014) dinihari, terlantar di Bandara Soekarno Hatta Tangerang.

Ya, sebanyak 262 calon jemaah Umroh asal Bandung, Pemalang, Jambi serta Pemalang itu, terlantar di Terminal 2 hingga siang hari. Pasalnya, pesawat Jordan Air mengalami keterlambatan, dimana jadwal yang telah ditentukan adalah pada pagi ini.

“Rencananya berangkat jam 3 subuh, tapi sampai sekarang belum juga dberangkatin,” ujar Meti, salah seorang calon jemaah saat ditemui wartawan.

Sementara itu, Perwakilan Maskapai Jordan Air mengungkapkan, keterlambatan tersebut terjadi karena pesawat perlu diistirahatkan selama 12 jam, demi keselamatan bersama.

“Ya, untuk membawa penumpang lagi, pesawat perlu diistirahatkan terlebih dahulu. Ini demi keselamatan bersama,” jelas dia. **Baca Juga: Pemkot Tangerang Bakal Lelang Dua Jabatan Kepala Dinas.

Pantauan dilokasi, terdapat banyak calon jemaah umroh itu adalah para Lanjut Usia (Lansia). Bahkan, diantaranya pun nampak harus dipandu oleh beberapa calon jemaah lainnya. Saat ini, mereka diistirahatkan sementara disebuah penginapan yang tidak jauh dari bandara setempat, hingga menunggu kepastian kapan pesawat akan berangkat. (ges)




Airnav : Sebelum Hilang Pesawat AirAsia Sempat Minta Ijin Naik Ketinggian

Ilustrasi.(bbs)

Ilustrasi.(bbs)Kabar6-Pesawat AirAsia dengan Nomor Penerbangan QZ 8501 rupanya sempat meminta ijin untuk naik keatas 38 ribu kaki saat tengah berada di ketinggian 32 ribu kaki. Namun, diatas ketinggian dimaksud diketahui telah terdapat 6 pesawat, guna menghindari awan cumulonimbus atau sekumpulan awan yang berisi air hujan.

“Ya, pada waktu yang bersamaan juga ada enam pesawat disekitar pesawat Air Asia, diantaranya adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Uni Emirates dan lainnya,” ujar Bambang Cahyono, Direktur Utama Air Navigation (Airnav), saat memberikan keterangannya di Kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Senin (29//12/2014).

Sehingga, lanjut dia, pesawat naas tersebut berbelok kearah kiri dan selanjutnya menghilang dari kontak. “Jadi, karena diatasnya ada pesawat lain, maka pesawat itu tidak bisa menambah ketinggian sesuai dengan permintaannya,” tukasnya. **Baca Juga: Menhub Minta Managemen AirAsia Layani Kebutuhan Keluarga Korban.

Seketika itu pun, tambah dia, pihaknya langsung melakukan berbagai langkah sesuai dengan prosedur, yakni dengan upaya komunikasi terhadap pilot bersangkutan. Sayangnya, hingga saat ini, pesawat yang tinggal landas sekira pukul 05.36 WIB ini pun masih hilang kontak dan tidak bisa dimonitor lagi. (ges)