1

Di Bandara, Menag: Kuota Haji Indonesia Tidak Bertambah

Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifudin.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Arab Saudi pada musim haji yang akan datang, belum memberikan tambahan kuota terhadap jumlah calon haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dengan begitu, maka jumlah calon haji Indonesia yang akan berangkat menunaikan Ibadah ke negara tersbut, dipastikan masih sama dengan musim haji yang lalu, yaitu sebanyak 168.800 orang.

Demikian dikatakan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Syaifudin, di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Rabu (16/3/2016).

Namun demikian, kata Lukman Hakim, dalam pertemuannya dengan Pemerintah Arab Saudi, pihaknya sudah mengusulkan adanya penambahan kuota sebanyak 10 ribu bagi jama’ah haji Indonesia. Dan usulan itu, kata dia, sudah menjadi perhatian pemerintah setempat. **Baca juga: Disnakertrans Kabupaten Tangerang Pastikan, Lowongan Kerja Banyak.

Mengenai santunan korban crane yang berjumlah 61 orang, dengan rincian 12 orang meninggal dunia dan 49 lainnya luka-luka, Lukman mengatakan sudah mendekati ke tahap penyelesaian. **Baca juga: BNPB Berikan Nilai Skor Kejadian Bencana di Tangsel Lima Persen.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat santunan para korban crane yang dijanjikan oleh Pemerintah Arab Saudi cair. Sehingga para ahli waris dapat segera menerima santunan tersebut,” kata Lukman Hakim.(rani)




Tiba di Bandara Soetta, Bupati Ogan Ilir Digelandang ke Kantor BNN

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi tiba di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), dengan pengawalan ketat petugas Badan Narkotika Nasional (BNN), Senin (14/3/2016).

AW Noviadi tiba bersama empat rekannya, yang juga kedapatan sedang berpesta narkoba.

Orang nomor satu di Kabupaten Ogan Ilir tersebut, langsung digelandang ke Kantor BNN di Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Untuk diketahui, dalam pengeledahan yang dilakukan petugas BNN beberapa waktu lalu, tidak ditemukan barang bukti narkoba pada AW Noviadi. **Baca juga: Ini Tahapan Penertiban Lokalisasi Dadap.

Namun setelah dilakukan tes urin terhadap politikus PDI Perjuangan tersebut, ternyata hasilnya positif. **Baca juga: Warga Dukung Pemkab Tangerang Tertibkan Lokalisasi Dadap.

Selain menangkap sang bupati, petugas juga mengamankan dua pegawai negeri sipil (PND) dan dua pegawai swasta.(rani)




Mobil Anak Rano Tanpa Surat-surat

Mobil Rakha ringsek setelah mengalami kecelakaan.(arsa)

Kabar6-Mobil Honda HR-V milik Rakha Widyarma, putra Gubernur Banten Rano Karno,  yang menabrak taksi Blue Bird dan sepeda motor Yamaha Vixion di Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno Hatta (Soetta), ternyata belum memiliki plat nomor dan surat-surat yang sah.

Pasalnya, mobil tersebut baru keluar dari dealer, sehingga kelengkapannya surat kedaraan itu masih dalam proses.

“Jadi, plat nomor B 1776 SGM di mobil itu hanya untuk sementara. Sedangkan STNK dan BPKB nya masih dalam proses. Sehingga ia (Rakha) hanya mengantongi  surat pengganti STNK yang dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya,” ujar Kasat Lantas Polres Bandara Soetta, Kompol Salim Margie, Senin (10/3/2016).

Dan, Surat sementara pengganti STNK tersebut, kata Kasat Lantas, berlaku  satu bulan atau sampai 23 Maret mendatang. Sehingga mobil tersebut dapat digunakan.

“Ya, kita akan tetap memberikan surat tilang soal kelalaian berkendara kepada yang bersangkutan,” ujar kata Kasat Lantas lagi.

Disinggung soal penggunaan narkoba, Kasat Lantas belum bisa memastikan. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap Rakha, karena sedang dirawat di RS Puri Chinere, Pondoh Indah, Jakarta. **Baca juga: BNN Diminta Tes Urin Anak Bang Doel.

Seperti diketahui, pada Selasa (8/3/2016) malam kemarin, Rakha melajukan Honda HR-V dari arah Tangerang menuju Jakarta. Dia berusaha mendahului  kendaraan yang ada di depannya. **Baca juga: Sindikat Narkoba Lapas Nusakambangan Disergap Bea Cukai Bandara Soetta.

Entah kenapa, tiba-tiba mobil mengalami out control hingga menabrak taksi Blue Bird B 1855 BTG yang dikemudikan Wawan Sujaimun dan sepeda motor Yamaha Vixion B 6575 GOJ yang dikemudikan Rastu Anggoro dari arah yang berlawanan. **Baca juga: Mau Digorok, Korban Perampokan di Tangerang “Shock”.

Namun demikian, baik pengemudi taksi maupun pengendara motor itu selamat dan hanya mengalami luka ringan. Sedangkan Rakha sendiri yang mobil rusak parah langsung menghilang.(alby/arsa)




Sindikat Narkoba Lapas Nusakambangan Disergap Bea Cukai Bandara Soetta

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Enam orang terduga anggota jaringan narkotika internasional asal India dibekuk Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dan pihak kepolian dari Mabes Polri.

Belakangan diketahui, bila aksi jaringan itu dikendalikan dari Lapas Nuskambangan dengan modus menyelundupakan barang haramnya melalui Bandara Soetta.

Keenam orang itu adalah CD warga Negara India, dan lima orang  warga Indonesia, yaitu TS dan JK (penghuni Lapas Nusakambangan)  SC dan RT (sepasang suami Istri) serta  SS warga Ciamis, Jawa Barat.

Adapun barang bukti narkoba yang disita oleh petugas dari jaringan tersebut adalah jenis sabu seberat 1,830 kilogram (KG).

Kepala Kantor Bea dan Cukai BSH, Erwin Situmorang, Senin (10/3/2016) mengatakan, penangkapan itu dilakukan pada Sabtu (13/2/2016) lalu.

Berawal dari kecurigaan pertugas yang melihat barang bawaan CD saat tiba di Terminal 2-D BSH. Saat melintasi X-Ray, tas rangsel warna hitam milik CD tampak aneh.

Dan, saat dilakukan pemeriksaan atas fisik dan barang bawaan CD, petugas mendapati 25 bungkus plastik shabu yang disembunyikan di dalam gulungan pita rambut.

Dari mulut CD terungkap, bila barang itu akan diberikan kepada SS, yang sudah menunggu di Hotel Ibis, Harmoni, Jakarta.

Selanjutnya, petugas Bea dan cukai dibantu pihak Mabes Polri langsung menuju lokasi. Sayangnya, SS berhasil melarikan diri.

“Kami terus melakukan pengejaran, sampai akhirnya SS berhasil kami tangkap di wilayah Ciamis, Jawa Barat,” kata Kanit III Subdit IV Narkoba Mabes Polri, Ajun Komisaris Besar, Venny Yulius.

Dari keterangan SS, kata Perwira Cantik itu, pihaknya kembali mendapatkan nama sepasang suami Istri SC dan RT, yang selanjutnya berhasil diamankan. **Baca juga: Pelaku Curanmor di Tangsel Ditangkap Kehabisan Bensin.

“Mereka ini adalah jaringan narkotika Internasional dari India yang dikendalikan oleh dua orang penghuni Lapas Nusakambangan, TS dan JK,” kata dia. **Baca juga: Pelajar Kota Serang Gelar Deklarasi Pemberantasan Sindikat Narkoba.

Setelah ditelusuri, kata Venny, ternyata barang itu di pesan oleh TS dan JK dari D yang merupakan WN Malaysia. Sedangkan D kemudian menggunakan jasa CD untuk membawa barang terlarang itu ke Indonesia. **Baca juga: Kawanan Rampok “Obrak-abrik” Rumah Pengusaha Properti di Tangerang.

Sayangnya, pengejaran petugas hingga ke Malaysia, belum membuahkan hasil. D, berhasil melarikan diri. “Kasus ini kami kembangkan terus bersama interpol yang ada di negera-negara itu,” kata dia.(alby/bad)




BNN Diminta Tes Urin Anak Bang Doel

Mobil HR-V Rakha saat kecelakaan di Bandara Soetta.(arsa)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN), diminta turun tangan untuk melakukan tes urin terhadap Rakha Widyarma, putra Gubernur Banten, Rano Karno yang menabrak dua pengendara lain di Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang.

“BNN, harus tes urin anaknya Gubernur Rano, karena Rakha pernah terlibat sebagai pengguna Narkoba,” ungkap Tokoh Masyarakat Banten, Amran Arifin, kepada Kabar6.com, Kamis (10/3/2016).

Menurut Amran, beberapa tahun silam, anak angkat “Bang Doel” itu, juga pernah ditangkap polisi Bandara Soetta, atas kepemilikan Narkoba jenis ekstasi yang dipesannya dari luar negeri. **Baca juga:Ngeri..! Wanita Mabuk Tabrak Lima Pemotor di Tangsel.

Kala itu, Rakha dijatuhi hukuman rehabilitasi, terkait kasus Narkoba yang menjeratnya. **Baca juga: Honda HR-V Anak Bang Doel Tabrak Taksi di Bandara Soetta.

“Pertanyaannya, sejauhmana rehabilitasi itu dilakukan dan bagaimana hasilnya, publik enggak tahu tentang itu. BNN, harus menjelaskannya kepada masyarakat,” kata mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang ini.(Tim K6)




Honda HR-V Anak Bang Doel Tabrak Taksi di Bandara Soetta

Hond aHR-V Rakha diamankan di Polres Bandara Soetta.(arsa)

Kabar6-Sebuah mobil Honda HR-V menabrak dua kendaraan lain di Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Mobil Honda HR-V itu seianya dikemudikan Rakha Widyarma, yang tak lain merupakan putra dari Gubernur Banten Rano Karno.

Kanit Laka Lantas Polres Bandara Soetta, AKP Kasiono mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (8/3/2016) sekira pukul 23.30 WIB.

“Dia (Rakha) dari arah Tangerang menuju Jakarta diduga mengantuk saat mengemudi,” ujar Kasiono, Rabu (9/3/2016).

Diduga, saat kejadian putra “Bang Doel” hendak mendahului beberapa pengendara lain yang ada di depannya. Namun, mengalami out control hingga menabrak kendaraan lain yang ada di jalur kanan.

Dua kendaraan yang tertabrak tersebut adalah, Taksi Blue Bird dengan nomor polisi B 1855 BTG yang dikemudikan Wawan Sujaimun dan sepeda motor Yamaha Vixion B 6575 GOJ yang dikemudikan Rastu Anggoro.

“Rakha tak tahu sekarang dirawat di mana. Kami sedang memeriksa di Rumah Sakit Pelabuhan Soetta,” katanya.

Sedangkan mobil Rakha yang berwarna silver tampak mengalami kerusakan parah di bagian depan mesinnya. “Tidak ada korban tewas. Korban yang ditabrak menderita luka ringan,” kata Kasiono. **Baca juga: Rano Ajak Wartawan Bangun Banten.

Mengenai barang bukti sudah diamankan Unit Laka Lantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, yakni kendaraan milik Rakha, taksi, dan motor Yamaha Vixion. **Baca juga: Penjambret Tas Wanita Sekarat Dihajar Warga Serpong.

Saat ditanya kemungkinan Rakha kembali mengonsumsi narkoba, mengingat sebelumnya ia pernah dimejahijaukan karena memesan ekstasi dari luar negeri, Kasiono mengatakan belum mengetahuinya.**Baca juga: Pria Nigeria Tewas Kejang-kejang di Perum Green View.

“Kami belum memeriksa apakah korban diduga mengonsumsi narkoba atau tidak,” katanya.(arsa)




Tiba di Bandara Soetta, Labora Sitorus Digiring ke Lapas Cipinang

Labora Sitorus.(bad)

Kabar6-Labora Sitorus dan istrinya, tiba di Terminal 1 Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, dengan pengawalan ketat pihak kepolisian dan Kemenkumham, Senin (7/3/2016).

Sedianya, terpidana kasus pencucian uang dan pembalakan liar di Papua diterbangkan dari Sorong, Papua Barat, menggunakan pesawat Nam Air nomor penerbangan 9587.

Dari Bandara Soetta, Labora langsung diglandang ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang di Jakarta Timur, menggunakan mobil tahanan Trans Pas melalui jalur cargo.
 
Sebelumnya, Labora Sitorus sempat melarikan diri dari kediamannya saat hendak dijemput petugas Direktorat Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang pada Jumat 4 Maret 2016 lalu. **Baca juga: Alfamart Tigaraksa Stop Kebijakan Plastik Berbayar.

Hingga kemudian dia menyerahkan diri ke Polres Sorong pada Senin (7/3/2016) dini hari tadi. **Baca juga: Pakai Narkoba, 11 Anggota Polres Serang “Dipesantrenkan”.

Sedianya, Labora Sitorus telah divonis 15 tahun penjara dan denda sebesar Rp5 miliar pada 17 September 2014. Labora terkena kasus tindak pidana pencucian uang karena kepemilikan dana di rekening bank sebesar Rp1,5 triliun.(bad)




Jelang KTT OKI, Sniper Siaga di Bandara Soetta

Pengamanan di Bandara Soetta.(bbs)

Kabar6-Pengamanan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) diperketat. Itu seiring dengan akan digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta, 5 sampai 6 Maret mendatang.

Tak tanggung-tanggung, selain menyiagakan 975 personel dari kepolisian dan TNI, pengamanan juga akan ditambah dengan keberadaan penembak jitu atau sniper di sejumlah titik Bandara Soetta.

“Kami sudah siapkan fasilitas yang ada di bandara, berikut pengamanannya. Total ada 975 personel,” kata Senior General Manager Bandara Soetta, Suriawan Wakan, Jumat (4/3/2016). **Baca juga: Motor Mogok, Pelaku Curanmor Nyaris Diamuk Warga Pasar Kemis.

Selain itu, truk-truk besar juga dilarang masuk ke areal bandara mulai pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB, agar tidak menghambat pergerakan para tamu undangan. **Baca juga: Malam Ini, KNPI Tangsel Bentuk OC dan SC Musda Ke-III.

Untuk diketahui, sebanyak 49 perwakilan negara Islam dunia dipastikan akan menghadiri KTT OKI di Jakarta nanti.(rani)




Tujuh Pengirim TKI Diduga Ilegal Ditangkap di Bandara Soetta

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tujuh pengirim TKI ilegal diamankan petugas Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di Terminal 2. Mereka diamankan karena diduga mengirim 18 TKI tanpa dokumen resmi dari pemerintah.

Ketujuh pelaku yang belum diketahui identitasnya itu diketahui berasal dari lima Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang ada di Jabotabek. Sedangkan dua pelaku lainnya berasal bukan berasal dari perusahaan.

Informasi yang diperoleh, penangkapan tujuh pengirim TKI Ilegal itu bermula ketika polisi memeriksa dokumen 18 calon TKI tersebut. Rencananya, TKI ilegal itu rencananya akan dipekerjakan di timur tengah.

Namun, karena tidak memiliki KTKLN (Kartu Tanda Kerja di Luar Negeri), petugas terpaksa menggagalkan keberangkatan mereka.

Kapolres Bandara Soetta Kombes Roycke Langie mengatakan, ketujuh pelaku masih diperiksa intensif oleh penyidik. Mereka terbukti melanggar Pasal 102 dan 103 UU Nomor 39 Tahun 2004 tentang ketenaga-kerjaan.

“Tujuh orang sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Ada 5 PJTKI dan perorangan. Mereka mau mengirim 18 TKI ke Kuwait dan Bahrain,” kata Kapolres kepada wartawan, Selasa (23/2/2016) malam. **Baca juga: Ditarget Rampung Akhir Tahun, Polres Tangsel Jadi Metro.

Sementara itu, Titi Suyani, salah satu calon TKI mengaku tidak tahu alasan mengapa dirinya dibawa ke kantor polisi. **Baca juga: Anak Buah Nyabu, Ini Kata Kapolres Tangsel.

Menurut wanita asal Bandung Jawa Barat itu, seluruh dokumen miliknya telah dipegang oleh pengurus PJTKI tempatnya berasal. **Baca juga: Walikota Tangerang Siap Fasilitasi Pembinaan LGBT.

“Kita semua mau diberangkatkan ke Bahrain, tapi dibatalkan. Enggak tahu kenapa,” ujarnya.(abie)




Selundupkan Kura-kura, WH Ditangkap Bea Cukai Bandara Soetta

Petugas memperlihatkan hewan langka yang diselundupkan.(abie)

Kabar6-Seorang pengusaha berinisial WH (53) dan empat karyawannya, BM (40), IW (41), NV (45) dan SU (35), diringkus petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Bukan tanpa sebab, itu karena WH berupaya menyelundupkan 4.620 ekor kura-kura ke China.  WH yang tercatat sebagai pemilik pemilik CV. BA dan karyawannya diringkus di kantornya dibilangan Bekasi, Jawa Barat.

Kelimanya dijerat Pasal 21 ayat 2 UU No Tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan eksosistemnya.

“Kelima memiliki peran masing-masing. Ada pemilik CV, pemasok barang, sopir karyawan CV, pengemas barang dan freelance pengurus pembuatan PEB dan Sertifikat Karantina,” kata Yulianto, Kabid Penindakan Bea dan Cukai Bandara Soetta, Senin (22/2/2016) siang.

Diungkapkan Yulianto, pengiriman 2 jenis kura-kura itu tanpa dilengkapi dokumen yang sah. Hewan langka yang dilindungi pemerintah itu di dapat pelaku di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Mereka menyelundupkan kura-kura tersebut bersama 38 koli ikan Botia.

“Ada 3.737 ekor kura-kura moncong babi dan 883 kura-kura leher panjang. Total kerugian secara keseluruhan ditaksir Rp1,1 miliar lebih,” kata Yulianto. **Baca juga: Mei, Pemkab Tangerang Jadwalkan Bongkar Lokalisasi Dadap.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta, Awen Supranata mengatakan, kura-kura moncong babi merupakan hewan endemik yang hanya ada di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. **Baca juga: Puluhan Sopir Angkot E06 Gruduk Kantor Dishub Tangerang.

Jika ditaksir harga perekornya, untuk kura-kura moncong babi berkisar seratus sampai seratus lima puluh ribu rupiah, sementara kura-kura leher panjang lebih murah dari harga moncong babi. **Baca juga: Begini Penampakan di Rumah Terduga Teroris Cisauk.

“Kura-kura moncong babi itu saat masih kecil menarik dijadikan peliharaan dan hiasan, dan saat sudah besar untuk bahan konsumsi mewah. Harga di Jakarta Rp100-150 ribu, kalau sudah mencapai berat satu kilogram itu untuk konsumsi premium,” tambahnya.(abie)