1

Waspada Kejahatan Ramadhan, Polres Tangsel Gencarkan Patroli

Kapolresta Tangsel AKBP Fadli Widiyanto.(dok K6)

Kabar6-Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mewaspadai kejahatan kemungkinan peningkatan tindak kejahatan selama Bulan Ramadhan. Maklum, Ramadhan biasanya kerap dijadikan momen bagi para pelaku kejahatan untuk beraksi.

Sebagai langkah antisipasi, jajaran petugas Polres Tangselterus mengintensifkan patroli. Tak tanggung-tanggung, pola pengamanan dengan melakukan patrolipun diberlakukan hgigga ditingkat Polsek.

“Patroli dikhususnya di pusat Keramain, hingga di Toko Mas,” kata Kapolres TAngsel AKBP Fadli Widiyanto, Senin (5/6/2017).

Pasalnya, kata Fadli, selama Ramadan hingga menjelang lebaran Idul Fitri, biasanya aktivitas niaga dan transaksi meningkat di pusat niaga hingga Toko Mas dan Bank.

“Itu lantaran warga banyak membawa uang untuk belanja sedangkan di Bank banyak transaksi ambil hingga tukar uang juga meningkat,” ujar Fadli.**Baca juga:  Bikin e-KTP Palsu di Cisoka Bayar Rp 100 ribu.

Seiring itu, Kapolres juga mengajak warga Tangsel untuk turut berperan serta dalam pengamanan. “Kami ajak warga untuk proaktif melaporkankan setiap peristiwa kejahatan maupun tindak mencurigakan ynag terjadi di lingkungannya,” ujar Fadli.**Baca juga: Timnas Bertolak ke Kamboja dari Bandara Soetta

Peran serta masyarakat, penting untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib agar masyarakat Tangerang Selatan yang mayoritas muslim bisa lebih khusuk menjalankan ibadah puasa. “Apabila ada sesuatu yang mencurigakan, masyarakat bisa lansung menghubungi petugas terdekat,” katanya.**Baca juga: Kapolda Banten, Cek Kesiapan Pengamanan Arus Mudik di Tangerang.

Dalam meningkatkan kemanan selama Ramadhan, Polri juga mengandeng TNI, Pemerintah Daerah (Pemda) serta khsusunya Kelompok Sadar Kamtibmas (KSK).(cep) 




Ini Titik Peninggian Jembatan di Tangsel

Pemotor lintasi jembatan di Jalan Aria Putera.(foto:yud)

Kabar6-‎Pemerintah Provinsi Banten tahun ini berjanji segera meninggikan konstruksi bangunan empat titik jembatan yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Alokasi dana segar yang dikucurkan untuk proyek revitalisasi penanggulangan banjir itu mencapai Rp8 milliar.

Sugiatno, penilik jalan dari Dinas‎ Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten membenarkan bahwa saat ini sedang berlangsung lelang tender. Ia memastikan tak lama lagi proses pekerjaan peninggian jembatan sudah dimulai.

“Kalau waktu persisnya kapan ya harus ditanyakan dulu ke pimpinan,” katanya saat dihubungi wartawan, Senin (9/4/2017).

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel menyebutkan, keempat titik lokasi jembatan yang ditinggikan antara lain, pertama di Jalan Aria Putera, Kecamatan Ciputat.‎ Kedua titik lainnya ada di Jalan DR Setia Budi, Kecamatan Pamulang, atau tepatnya sekitar komplek Bukit Pamulang Indah.

Sedangkan sisa titik lainnya berada di sekitar Jalan Raden Fatah, Kecamatan Pondok Aren, atau jembatan yang berada di kawasan perbatasan dengan Kota Tangerang.

‎Sesuai informasi yang diterima dari Provinsi Banten soal anggaran peninggian jembatan yaitu, jembatan di Jalan Aria Putra sebesar Rp 4 miliar. Jembatan BPI Jalan Setia Budi Pamulang sebanyak dua titik menjadi satu paket sebesar Rp 2,5 miliar.

Kemudian untuk jembatan di Jalan Raden Fatah yang ‎berbatasan dengan Kota Tangerang sebesar Rp1,5 miliar.

“Itulah laporan yang kami terima dari provinsi. Rincian detailnya belum diketahui seperti panjang dan lebar jembatan,” ungkap Kepala DPU Kota Tangsel, Retno Prawati.(yud)




Zaki Iskandar: Kesehatan Ada Didalam Pembangunan Fisik Nasional

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar

Kabar6-Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar membuka secara resmi diskusi bertema “Penerapan Hukum Kedokteran Dalam Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Yang Terintegrasi Berorientasi Pada Pasien” bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tangerang di Hotel Atria Gading Serpong,Minggu, (09/04/2017).

Dalam kata sambutannya Zaki Iskandar mengatakan, pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan fisik nasional, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga Negara agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 

Namun disisi lain, lanjut Zaki, kondisi sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini masih belum pada kondisi yang baik, hal ini dapat dilihat dari segi minat masyarakat yang lebih cenderung memilih pelayanan kesehatan di negara-negara lain daripada menggunakan fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh Pemerintah, serta masih banyaknya permasalahan kesehatan yang masih berkembang hingga saat ini.

Pemerintah Pusat, tambahnya, melalui Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional, sudah merintis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan dengan berbagai bentuk jaminan sosial di bidang kesehatan bagi para Pegawai Negeri Sipil, penerima pensiun, veteran, dan pegawai swasta. 

Dan diluar penerima itu semua, bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, pemerintah memberikan jaminan melalui skema Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang telah digulirkan 1 Januari Tahun 2014 lalu. Namun demikian, pada proses perjalanannya masih banyak menemui kendala dan permasalahan pada mutu pelayanan dan sistem pengelolaan biaya kesehatan yang saat ini masih sulit untuk dikendalikan.

“Saya berharap dengan terselenggaranya diskusi public ini, selain dapat mengatasi berbagai permasalahan dibidang kesehatan yang berkembang saat ini, tentunya diharapkan dapat memberikan perubahan yang signifikan khususnya di bidang sistem pelayan kesehatan ,khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat, yang pada akhirnya harapan kita semua untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dapat tercapai,” kata Zaki. 

Sementara Ketua IDI Cabang Tangerang, Dr. Ema Agustini mengatakan, diskusi publik dengan melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari unsur organisasi profesi IDI, unsur Asosiasi seperti PERSI dan Asklin juga Adinkes yang telah bahu membahu membantu pemerintah menjalankan Program JKN (jaminan kesehatan nasional) sejak 1 Januari 2014, dan memerlukan pengawalan dari berbagai satakeholder bekerjasama dengan unsur pemerintahan Kabupaten dan Kota juga Provinsi seperti Pemerintah pusat bersama BPJS.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa, di ERA JKN (jaminan kesehatan nasional) ini, para stakeholder dan tenaga kesehatan akan mengalami kegamangan dari sistem RETROSPECTIVE PAYMENT kepada sistem pembayaran PROSPECTIVE PAYMENT, banyak benturan -benturan dan tarik -menarik kepentingan yang berujung akan melahirkan masalah hukum dilingkup kedokteran. 

“Untuk itu melalui diskusi interaktif dengan kuliah umum singkat ini, kita akan diajak bersama sama duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi untuk kepentingan pembangunan kesehatan secara sinergi dengan sangat memperhatikan kepentingan dan keselamatan pasien,” Ucapnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof. Ilham Oetama Marsis dalam kesempatan yang sama menyampaikan, peradaban manusia tidak bisa dipisahkan dari Perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini dan masa depan, Demikian pesatnya kemajuan sains seiring perubahan waktu. Hampir tidak terelakan lagi, aspek kehidupan harus menyesuaikan dengan arah perubahan tersebut. Pelayanan kesehatan pun demikian, sebagai akibat dari pergeseran pemanfaatan sumber daya yang menuntut efisiensi dan akselerasi. 

Relevansi dengan penyediaan pelayanan kesehatan saat ini, maka dipandang perlunya reformasi pelayanan kesehatan ke arah layanan publik yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan, bukan pelayanan kesehatan yang ditentukan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan itu sendiri. Pendeknya pergeseran pola pelayanan dari produk yang ditentukan oleh lembaga kesehatan melalui program-program yang dijabarkan oleh pemerintah ke arah pelayanan kesehatan yang bertumpu pada mekanisme pasar.

Maka hal ini harus menjadi perhatian dan tugas kita semua, termasuk dalam hal ini Pemerintah Daerah sebagai fasilitator pelayanan kesehatan untuk bisa mengatasi hal tersebut guna meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan, sehingga tujuan utama yaitu memenuhi hak serta kebutuhan kesehatan masyarakat baik dari segi sarana maupun tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan promotif preventif yang menjadi tugas utama dari Pelayanan Kesehatan dapat terpenuhi dengan baik,” Ucapnya.(r/hms)




Rumah di Desa Cikasungka Itu Cuma Disewa Kanjeng ASI

Rumah sewa tempat pengajian Kanjeng ASI di Desa Cikasungka.(foto:shy) 

Kabar6-Dalam melaksanakan praktek pengajian yang dipimpinnya di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Kanjeng “ASI” menyewa dua rumah di kawasan sekitar.

Ketua Rt 06/11, Ujang Suhandi mengatakan, ASI menyewa dua rumah di Blok EF.

“Kalau rumah yang dijadiin tempat pengajian itu bukan rumahnya tapi, rumah sewa. Jadi, yang punya rumah itu nyewain ke ASI terus uangnya itu dikasih ke musola. Kalau untuk rumahnya, dia ada rumah sendiri, tempat tinggal untuk istri dan anaknya,” kata Uajng, Kamis (6/4/2017).

Namun, penyewaan rumah tersebut hanya dilakukan beberapa bulan oleh kanjeng ASI.

“Cuma empat bulan bayar, abis itu enggak lagi. Kadang sebulan bayar dari Rp. 500 sampe Rp. 1 juta,” ungkapnya.

Dilain hal, keluarga dari kanjeng “ASI” menjadi lebih tertutup. Hal tersebut dikatakan Abah Amin.

“Sekarang istri dan anak-anaknya jarang keluar, sejak ASI ditahan polisi. Mau kemana-mana kadang juga ngumpet-ngumpet. Anak dan istrinya (Retno) jarang keliatan, terus gak nyapa warga lagi,” ungkapnya.

Sampai saat ini, lokasi pengajian yang dipimpin ASI masih dijaga pihak kepolisian. Masih tampak garis polisi melintang di kawasan sekitar. Bagian dalam rumah pun nampak berantakan.  (Shy)




Nyepi, Water World Diserbu Pengunjug

Kabar6-Hari Raya Nyepi, CitraRaya Water World ramai diserbu pengunjung. 

Sedikitnya, tiga ribu pengunjung memadati setiap sudut tempat bermain anak yang terletak di kawasan perumahan CitraRaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang ini.

Bahkan, ribuan pengunjung yang didominasi anak- anak, berebut untuk mendapatkan tiket masuk ke area wisata air tersebut.

“Hari ini, tercatat sekitar tiga ribuan pengunjung yang masuk kesini,” ungkap Pengelola CitraRaya Water World, Ade Supatman, kepada Kabar6.com, Selasa (28/03/17).

Menurut Ade, ramainya pengunjung di CitraRaya Water World ini, karena warga ingin memanfaatkan masa liburan Hari Raya Nyepi bersama sanak keluarganya.

Sebagai pengelola, kata dia, tentunya CitraRaya menyiagakan sejumlah petugas internal di sekeliling area itu, untuk memprotek para pengunjung khususnya anak- anak.

“Tak hanta itu, kami juga menyediakan beragam hiburan seperti live music untuk menghibur para pengunjung supaya enggak suntuk selama berada di area ini,” katanya.(Tim K6)




Sopir Angkot yang Rampok Penumpangnya Warga Ciakar

Kabar6-Kondisi ALS (41), pelaku tunggal perampokan di Angkutan Perkotaan (Angkot) Jurusan Citra Raya-Tigaraksa sudah berangsur pulih dari bonyok-bonyok dihajar massa. 

ALS dihakimi warga setelah merampok penumpangnya sendiri di Jalan Boulevard kompleks perumahan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Minggu (19/3/2017).

Kepada petugas, ALS warga Taman Rembrandt Blok R 4/5  Rt 1/5 Desa Ciakar, Kecamatan Panongan mengaku tergiur setelah melihat korbannya, Rini (33) menggenakan perhiasan dan Smartphone.

“Pelaku tergiur melihat perhiasan yang dikenakan korban kemudian mengancam dengan menggunakan senjata tajam,” Kata Kapolsek Panongan AKP Trisno Tahan Uji.

Tanpa pikir panjang, korban yang saat itu duduk disamping pelaku, kemudian nekat menyelamatkan diri dengan cara melompat.

“Dalam keadaan mobil berjalan, korban melompat dari mobil dan seketika disaksikan warga dan pengendara yang melintas. Sehingga terjadi kejar-kejaran,” jelas Kapolsek.

Hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan warga. Dari tangan ALS pelaku mengamankan dua buah cincin emas seberat delapan gram, satu unit smartphone, pisau dan angkot yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya.

Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, ALS dijerat dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.(agm)

 




716,8867 Gram Sabu Diblender di Polres Tangsel

Kabar6- Polres Tangerang Selatan memusnahkan puluhan kilogram narkoba jenis ganja dan sabu. Narkoba ini merupakan barang bukti yang diamankan dari 5 tersangka.

“Yang dimusnahkan sabu seberat 716,8867 gram dan ganja seberat 23.394 gram (subtotal hampir 24 kg). Sabu dimusnahkan dengan cara diblender dan ganja dimusnahkan dengan cara dibakar,” kata Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan, Selasa (14/3/2017).

Ayi menambahkan, narkoba ini didapat dari 4 kasus berbeda dengan jumlah tersangka 5 orang. Kelima tersangka merupakan pengedar.

“Polres menangani 2 kasus dengan 3 tersangka. Polsek Ciputat 1 kasus dengan tersangka 1 pengedar, Polsek Pamulang 1 kasus dengam 1 tersangka sebagai pengedar. Para tersangka tertangkap membawa narkoba saat melakukan transaksi,” ujar Ayi.

Kelima tersangka dijerat Pasal 114, Pasal 112 dan Pasal 111 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba.

“Ancaman hukuman penjara seumur hidup atau minimal 5 tahun dan denda paling sedikit Rp 1 miliar atau maksimal Rp 10 milar,” pungkasnya.(r)




Kapolsek Bojonegara :Isu Penculikan Anak itu Hoax

illustrasi

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) mengklarifikasi isu penculikan anak dengan modus berpura-pura jadi orang gila yang sempat menggegerkan warga Lingkungan Nyamuk Beketor, Kelurahan Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, beberapa waktu lalu. Kapolsek Bojonegara, AKP Raden Sofian memastikan, isu penculikan tersebut adalah hoax atau bohong.

Menurut Kapolsek, kronologi geger isu penculikan bermula saat seorangg anak yg diminta orangtuanya membeli makanan di pinggir jalan, jumpa seorang wanita gila membawa bungkusan plastik berisi sampah. Karena mengira wanita tersebut adalah penculik, si anak ketakutan dan lari kembali pulang.

Tak disangka, sejumlah warga mendatangi wanita tersebut lantaran si anak mengaku melihat wanita gila itu membawa pisau di dalam plastik. Beruntung tak ada tindakan main hakim sendiri karena polisi yang datang langsung mengamankan wanita tersebut.

Setelah diperiksa dan meminta keterangan saksi, Kapolsek memastikan bahwa tidak benar ada kejadian anak diseret. Bahkan si wanita tidak menyentuh si anak, dan kantong berisi sampah itu tidak ada pisau.

“Anaknya disentuh juga nggak kok. Kami sudah periksa wanita yang dituduh penculik itu, karena orang gila kita sudah titipkan ke Dinas Sosial Kota Cilegon,” kata Sofian, Kamis (9/3/17).

Kapolsek juga mengatakan informasi yang beredar mengenai kondisi si anak yang dibius pelaku, juga tidak benar. Karena itu, ia mengimbau warga masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi tidak benar dan meminta masyarakat tidak mempercayai isu hoax yang beredar.

“Kami minta kepada masyarakat agar cerdas memilih informasi, tidak mudah terpancing hoax. Waspada boleh, bahkan harus setiap saat untuk menjaga keamanan anak,” ujarnya.(sus)




Indahnya, Pasutri 103 Tahun Rayakan Ultah Pernikahan ke-80

Song Qinglin dan Song Lishi.(womenofchina)
Song Qinglin dan Song Lishi.(womenofchina)
Song Qinglin dan Song Lishi.(womenofchina)

Kabar6-Cinta yang tak pernah luntur meski dimakan usia, sepertinya mewakili kisah indah pasangan suami istri Song Qinglin dan Song Lishi. Ya, meskipun sudah memasuki usia senja, cinta keduanya masih tetap membara. Buktinya mereka masih bisa merayakan ulang tahun pernikahannya ke-80.

Kisah cinta sepasang lansia yang sama-sama berusia 103 tahun ini, dikutip dari today.co.id, sudah pasti akan membuat iri siapa pun yang melihat dan mendengarnya.

Song Qinglin dan istrinya Song Lishi, dilansir Shanghaiist, telah membina rumah tangga bersama selama delapan dekade. Sayangnya, mereka belum pernah memiliki foto pernikahan seperti umumnya orang-orang.

Maklum, saat melangsungkan pernikahan pada 1936, keduanya belum mampu pergi ke studio foto. Karena itulah, pada momen ulang tahun pernikahan lalu, beberapa orang Samaria dari pusat relawan lokal membantu dengan membelikan gaun pengantin dan hadiah untuk merayakan ulang tahun pasangan lansia asal Anhui, Tiongkok ini.

Kemesraan Song Qinglin dan Song Lishi.(bbs)
Kemesraan Song Qinglin dan Song Lishi.(bbs)

Para relawan tampak sibuk mempercantik sang nenek dengan mendandaninya dan memakaikan gaun bak pengantin sungguhan. Sang kakek juga tak mau kalah, dia terlihat mengenakan pakaian tradisional pengantin pria berwarna merah khas Tiongkok.

Saat sesi pemotretan, mereka terlihat sangat bahagia dengan menunjukkan senyum ceria ketika berpose layaknya pasangan pengantin baru.

Foto pernikahan pasangan lansia ini kontan beredar di linimasa. Banyak netizen bahkan iri dan memuji keawetan pernikahan mereka.

Saking banyaknya netizen yang menyukai foto tersebut, foto-foto ulang tahun pernikahan Song Qinglin dan Song Lishi pun viral di internet. ** Baca juga: Aneh, Puluhan Kucing Peliharaan Hilang Tanpa Jejak di Timaru

Oh…sos sweet.(ilj/bbs)