1

Dana Kampanye Arsid dan Airin Bersaing Ketat

Kabar6-Persaingan antara dua rival politik bebuyutan, Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri dan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, telah menjadi sejarah klasik yang masih selalu menarik disimak oleh publik, khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Arsid dan Airin bersaing bukan hanya sekedar ingin mendulang perolehan suara sebanyak-banyaknya. Di ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 mendatang, keduanya juga bersaing dalam nominal angka modal dana kampanye.

Berdasarkan uraian data yang dilansir Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, pasangan calon nomor urut 1 Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra melaporkan jumlah dana kampanye yang dikantongi sebesar Rp410 juta.

Dana senilai di atas berasal dari Grandung s Troy, pengusaha warga Jakarta Selatan yang memberikan suntikan dana Rp 25 juta kepada Ikhsan-Alin. Sementara sisanya dua orang pasangan calon ini mengklaim merogoh kantongnya sendiri.

Sementara pasangan calon nomor urut 2 Arsid-Elvier pada tahap kedua laporan dana kampanye ini menyertakan modal sebanyak Rp1,57 miliar. Uang tersebut sebagian besar diakui berasal dari kantong pribadi kedua pasangan calon.

“Besarnya sumbangan dana kampanye yang diberikan pendukung jumlahnya bervariasi, mulai dari Rp10 juta sampai Rp50 juta,” terang Drajat Sumarsono, koordinator tim pemenangan Arsid-Elvier.

Laporan terakhir juga telah diterima lembaga komisioner dari pasangan calon petahana. Bahkan jumlah dana kampanye yang dikumpulkan Airin-Benyamin beda tipis yaitu sebesar Rp1,5 miliar. **Baca juga: Donatur Dana Kampanye di Tangsel Minus Badan Usaha?

Selain merogoh kantong pribadi, pasangan calon Airin-Benyamin juga mendapat sumbangan dana dari para pendukungnya. Rata-rata nominal uang yang diberikan donator untuk modal kampanye senilai Rp50 juta.

“Ini juga bukti kalau masyarakat selama ini puas akan hasil pembangunan satu periode terakhir. Sehingga mereka merelakan materinya agar Ibu maju lagi di Pilkada,” ujar Rahmat Hidayat, koordinator tim pemenangan Airin-Ben.(yud)

 




Donatur Dana Kampanye di Tangsel Minus Badan Usaha?

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menerima surat laporan dana kampanye dari tiga kandidat pasangan calon walikota dan wakil walikota.

Berdasarkan catatan laporan dana kampanye Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang, uang sumbangan yang diberikan ke pasangan calon mayoritas berasal dari perseorangan. Mereka merupakan tim pemenangan dan simpatisan.

Ketua Pokja Dana Kampanye, Bambang Dwitoro, mengatakan dalam aturan tersebut memang untuk penyumbang atas nama priobadi hanya dibatasi paling besar Rp50 juta.

“Untuk perorangan memang batasnya itu Rp50 juta. Dan, semuanya sudah memenuhi aturan yang berlaku,” katanya ditemui wartawan di kantornya, Senin (19/10/2015)

Bambang jelaskan, sesuai aturan yang berlaku, ada kewajiban yang meski dipenuhi donator dana kampanye kepada pasangan calon.

Donatur perseorangan penyumbang dana wajib melampirkan alamat lengkap serta nomor telepon yang bersangkutan. Ditambah lagi dengan adanya keterangan dalam berkas surat pernyataan sebagai donator pasangan calon.

“Penyumbang dana tidak ada yang berasal dari perusahaan. Semua penyumbang masih tergabung dalam tim pemenangan masing-masing pasangan calon,” jelasnya.

Di beritakan kabar6.com sebelumnya, jumlah maksimal dana biaya kampanye bagi masing-masing pasangan calon telah dipatok sebanyak Rp17,2 miliar. Setiap kandidat dilarang merogoh kocek lebih dari ambang batas di atas.

Ketentuan tersebut telah diatur dalam Pasal 12 ayat (4) Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Dana Kampanye Pilkada. Jika dilanggar, maka panitia penyelenggara pemilu bakal memberikan sanksi tegas. **Baca juga: Panwascam Serpong Pelototi Kampung Cicentang.

“Bagi pasangan calon yang mengeluarkan dana melebihi batas maksima bisa diberikan sanksi berupa pembatalan pasangan calon,” kata Divisi Kampanye KPU Kota Tangsel, Badrusalam.(yud)




KPU Tangsel Ikuti Bimtek dari KPU RI

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diberikan oleh KPU Republik Indonesia (RI). Hal dilakukan agar lembaga KPU itu dapat dipercaya oleh publik.

 

Komisioner KPU Kota Tangsel, Badrussalam, mengatakan pihaknya wajib untuk mengikuti kegiatan Bimtek yang dilakukan oleh KPU Pusat. Itu karena kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini akan menggelar hajat pesta demokrasi 9 Desember 2015 mendatang.

 

“Yah, bukan cuma kami yang mengikuti Bimtek di KPU Provinsi Banten. Tapi semua komisioner KPU dari kabupaten atau kota di Banten yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akhir tahun ini,” ujar Badrussalam saat dihubungi kabar6.com, Senin (19/10/2015).

 

Badrussalam mengungkap, acara Bimtek Keterbukaan Informasi Publik itu sangat tepat dilakukan di tengah masyarakat yang sudah kritis terhadap segala sesuatu hal, terlebih lagi terhadap pesta demokrasi lima tahunan ini. ** Baca juga: Panwascam Serpong Pelototi Kampung Cicentang

 

“Jadi intinya kami sebagai penyelenggara Pilkada serentak di Kota Tangsel ini sangat terbuka terhadap segala informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada sehingga yang membutuhkan informasi jangan sungkan untuk mendatangi Sekretariat KPU Kota Tangsel,” tegas Badrussalam lagi.(ard)




Panwascam Serpong Pelototi Kampung Cicentang

Kabar6-Penyebaran basis massa pendukung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) di Kecamatan Serpong tergolong merata.

 

 

Indikasinya terlihat bahwa tiga kontestan Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang memiliki kantong-kantong suara konstituen, yang menyebar di sembilan wilayah kelurahan yang ada.

 

Divisi Pengawasan, Panitia Pengawas Pemilu (Panwascam) Serpong, Hendri Suhendri, menyebutkan pihaknya belum rampung melakukan pemetaan titik rawan wilayah. Alhasil, hingga kini wilayah zona merah masih tetap ada di satu lokasi saja.

 

“Kalau untuk titik rawan gesekan antarmassa pendukung pasangan calon lokasinya ada di Kampung Cicentang,” sebutnya kepada kabar6.com, Senin (19/10/2015).

 

Berdasarkan data rekapitulasi yang dilansir Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, di wilayah Kecamatan Serpong jumlah warga yang tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada sebanyak 100.643 jiwa.

 

Jumlah pemilih di atas terdiri dari 49.871 orang laki-laki dan 50.772 orang perempuan. Nantinya mereka akan berbondong-bondong menyoblos di bilik suara yang tersebar di 191 TPS.

 

Hendri jelaskan, di titik lokasi pemukiman padat penduduk yang terletak di Rawa Buntu itu ada tiga kubu massa pendukung pasangan calon.

 

Karakter warga pemilih di Kampung Cicentang juga punya rasa fanatisme juga cukup tinggi terhadap masing-masing kandidat jagoannya.

 

“Di Kampung Cicentang ada tiga kubu, dan makanya kemungkinan rawan gesekan tinggi di sana,” jelasnya.

 

Hendri bilang, sampai sekarang ia belum dapat memutuskan ihwal titik wilayah di Serpong yang termasuk dalam zona merah.

 

Pihaknya masih terus mengidentifikasi dengan cara mengambil sampel-sampel kondisi perkembangan suhu politik di Serpong.

 

Pemetaan dilakukan berbarengan dengan kegiatan sosialisasi kepada warga agar mau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdekat untuk menyalurkan hak politiknya.

 

Hendri bilang, masa depan kota hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini ada di tangan warga setempat. ** Baca juga: Pemilih Pemula Rawan Tak Terdata

 

“Lebih kepada sosialisasi yang bersifat informal ke tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka agama yang ada di Serpong,” bilangnya seraya berharap semua massa pendukung pasangan calon bisa menjaga kondusivitas wilayah.(yud)




Pemilih Pemula Rawan Tak Terdata

Kabar6-Panwaskada Kota Cilegon meminta agar KPU lebih teliti dalam melakukan pendataan ulang terhadap pemilih pemula, pada masa perbaikan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Kota Cilegon.

Soalnya, daftar pemilih pemula yang jumlahnya mencapai 25 persen dari total jumlah pemilih saat ini, berpotensi bertambah seiring banyaknya pemilih yang genap menginjak usia 17 jelang pemilihan.

“Kerawanannya itu justru bukan pada mobilisasi pemilih pemula khususnya pelajar, tetapi lebih kepada pemilih pemula yang tidak terdaftar padahal sudah waktunya memilih. Nah sehingga kami imbau agar KPU juga teliti melakukan pendataan ulang dimasa perbaikan DPT ini,” kata Ketua Panwaskada Cilegon, Achmad Achrom saat dihubungi kabar6.com, Minggu (18/10/15). **Baca juga: Pilkada Cilegon, Aparatur Negata Dituntut Netral.

Seperti diketahui, Pilkada Kota Cilegon saat ini diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 1 Sudarmana-Marfi Fahzan dan nomor urut 2 Tb Iman Ariyadi-Edi Aryadi yang akan bertarung pada 9 Desember 2015 mendatang.(sus)




Ini Titik Rawan Gesekan Massa Pendukung di Pamulang

Kabar6-Panitia Pengawas Kecamatan (Panwacam) Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melakukan pemetaan terhadap titik-titik rawan gesekan antarmassa pendukung pasangan calon pada Pilkada Serentak yang akan dihelat 9 Desember mendatang.

Di wilayah terdiri dari delapan kelurahan itu, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada sebanyak 210.411 jiwa, yang sebaran titik lokasi menyoblosnya di 568 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Identifikasi titik potensi rawan gesekan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya insiden yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah.

Lewat pemetaan tentu harapannya agar kondusivitas wilayah dapat tercipta selama pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 mendatang bergulir.

“Zona merah yang menjadi titik rawan gesekan antar massa pendukung pasangan calon di Pamulang tersebar di empat kelurahan,” ungkap Ketua Panwascam Pamulang, Joehalemba ditemui kabar6.com di kantornya, Minggu (18/10/2015).

Ia memaparkan, zona merah itu berada di Kelurahan Benda Baru dan Pondok Benda. Di kedua wilayah itu, ada basis massa pendukung pasangan calon nomor urut 2 Arsid-Elvier Aridiannie Soedarto Poetri, serta warga pemilih rival bebuyutannya, yakni Airin Racmhi Diany-Benyamin Davnie selaku kandidat petahana.

Zona merah selanjutnya ada di Jalan Daarusallam, Kelurahan Kedaung, Pamulang. Di wilayah yang berdekatan dengan Pasar Ciputat itu, tingkat jumlah penduduknya tergolong padat. Apalagi kondisi faktual pada tatanan tingkat bawah massa pendukungnya pecah.

Juga terdapat di sekitar RW 07 Kelurahan Pamulang Barat. Menurutnya, pada wilayah itu terdapat tokoh masyarakat merupakan keluarga besar dari salahsatu pasangan calon, yang tentunya sudah punya basis massa fanatisme kedaerahan.

“Ada yang mendukung sebelah, ada yang mendukung sebelah. Di situlah titik rawannya,” ujar Lemba.

Meski begitu, lanjutnya, bukan berarti wilayah yang lainnya sudah tergolong aman. Panwascam Pamulang masih terus mempelajari apakah juga ada titik lokasi lainnya yang termasuk dalam zona merah rawan gesekan antarmassa pendukung.

Seperti di wilayah Kelurahan Pondok Cabe Ilir dan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang.

Lemba jelaskan, di wilayah tugasnya Panwascam Pamulang telah membuat langkah antisipasi dengan menempatkan satu orang personel polisi di setiap dua titik TPS.
Bila termasuk dalam zona merah, setiap TPS akan dijaga oleh satu personel polisi. Kebijakan penempatan aparat keamanan pada titik lokasi rawan gesekan biasanya yang dipilih RW 016 Kelurahan Pamulang Barat.

Lokasi penyoblosan yang berada tepat di kawasan komplek perumahan Witanaharja itu, setiap TPS akan dijaga oleh satu personel polisi. **Baca juga: Fanatisme Massa Pendukung di Pamulang Masih Tinggi.

Padahal sesuai analisa umum, penentuan zona merah selalu berada di kawasan perkampungan yang tingkat hunian penduduknya tergolong padat. Bukan halnya seperti di kawasan komplek perumahan elite.

“Paling ledek-ledekan saja. Tapi kalau enggak saling menyadari kan bisa memicu gesekan,” jelas pria yang bermukin di perumahan Puri Pamulang, dan pernah mengenyam sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat.(yud)

 




Fanatisme Massa Pendukung di Pamulang Masih Tinggi

Kabar6-Gesekan antarmassa pendukung pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), rawan terjadi. Kondisi itu menilik dari kasus rangkaian kegiatan serupa sebelumnya.

Oleh karena itu, faktor keamanan menjadi salah satu perhatian penting selama pesta demokrasi lima tahunan ini. Terutama? di Kecamatan Pamulang, yang nota bene menduduki klasemen kedua luas wilayah dan jumlah pemilih di Tangsel.

“Kalau kami melihat basis massa pendukung di Pamulang, karakter fanatismenya masih tergolong tinggi,” ungkap Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pamulang, Joehalemba kepada kabar6.com ditemui di kantornya, Minggu (18/10/2015).

Berdasarkan catatan rekapitulasi dalam pleno terbuka yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel belum lama ini, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Pamulang ada ?568 titik.

Sementara untuk angka Daftar Pemilih Tetap (DPT) di wilayah yang terdiri atas delapan kelurahan itu jumlahnya ada sebanyak 210.411 jiwa.

Lemba menjelaskan, pihaknya terus menggalang koordinasi dengan aparat TNI/Polri setempat. Intensitas komunikasi terus dijalin demi mengantisipasi munculnya gangguan keamanan dan ketertiban selama hajatan akbar politik lokal terjadi.

Ditambahkannya, faktor tingkat pendidikan warga pemilih pada suatu wilayah tentunya sangat berpengaruh. Hal tersebut berkaitan dengan potensi rawan gesekan antarmassa pendukung pasangan calon. **Baca juga: KPU Pandeglang Akomodir Penyandang Cacat di Pilkada Serentak.

“Biasanya gesekan antarpendukung. Tapi kalau sampai bentrokan itu belum pernah, dan mudah-mudahan jangan terjadi,” tambah Lemba.(yud)




KPU Pandeglang Akomodir Penyandang Cacat di Pilkada Serentak

Kabar6-KPU Kabupaten Pandeglang menyiapkan petugas khusus yang akan membantu pemenuhan hak suaranya bagi para penyandang cacat, usia lanjut, dan pemilih yang sedang sakit.

Demikian disampaikan Ketua KPU Kabupaten Pandeglang, Suja’i, Kamis (15/10/2015), dengan tujuan untuk memperlancar proses pilkada serentak yang akan dihelat pada 9 Desember 2015 mendatang.

Dimana, para pemilih diwajibkan menyertakan keterangan rekomendasi dari Kelompok penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Pendamping ini tidak hanya diperuntukkan bagi difabel, tapi juga bagi pemilih yang sakit atau kesulitan karena faktor usia. Kami berusaha menyiapkan agar posisi TPS tidak jauh dan dapat dengan mudah diakses pemilih difabel,” kata Suja’i.

Guna menjamin hak suara pemilih yang mengalami kecacatan dalam perhelatan akbar pertama di dunia itu, KPU pun menyiapkan surat suara braile.

“Jumlah pemilih difabel yang masuk pada DPT mencapai 390 jiwa. Sehingga kami menyiapkan 390 surat suara jenis braile,” terangnya.

Selain itu, KPU juga akan menyiapkan alat bantu lain bagi para DPT yang memiliki kecacatan lainnya, seperti tuna daksa, tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, dan disabilitas. **Baca juga: Pemilih Pemula Rentan Golput.

“KPU juga menyediakan sejumlah alat bantu, termasuk petugas yang bisa membantu pemilih difabel untuk menggunakan hak pilihnya,” tegasnya. **Baca juga: Ranta Suharta Minta Pemda Support Pendirian Bank Banten.

Diketahui, KPU Kabupaten Pandeglang menetapkan DPT sebanyak 958.178 pemilih yang terdiri dari 489.504 pemilih laki-laki dan 468.674 pemilih perempuan dengan 1.903 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 339 desa dari 35 kecamatan.(tmn)




Operator Facebook Benyamin Davnie Abal-abal Jiper

Kabar6-Pemilik akun jejaring sosial facebook atas nama Benyamin Davnie palsu alias abal-abal, akhirnya menghentikan aktivitas isengnya.

Ia tampak ketakutan alias jiper setelah calon wakil walikota Tangerang Selatan (Tangsel) itu mengeluarkan ultimatum tegas.

Pengamatan kabar6.com, pascamencuatnya berita terkait facebook Benyamin Davnie abal-abal, akun tersebut mendadak tidak aktif. Kepastian itu juga telah dicoba oleh awak media cetak harian lokal, dan tertera tulisan sebagai berikut:

“Halaman yang diminta tidak bisa ditampilkan sekarang. Halaman tersebut mungkin tidak tersedia sementara, tautan yang diklik mungkin sudah rusak atau kedaluarsa, atau Anda tidak memiliki izin untuk melihat halaman ini”.

Bang Ben mengaku, sangat menghargai kepada operator akun facebook abal-abal yang pakai nama Benyamin Davnie secara sadar menghapus.

“Terima kasih, untuk perhatian dan pengertiannya secara sadar mau menghentikan kegiatannya yang kurang patut,” ungkap Bang Ben, sapaan akrab Benyamin ketika dihubungi kabar6.com, Selasa (13/10/2015) malam. **Baca juga: Akun Facebook Abal-abal Bang Ben Beredar.

Ia merasa risih dengan ulah pesbukers, sebutan bagi pengguna facebook yang telah mencatut dirinya. “Artinya, operator facebook yang mencatut nama saya tahu konsekuensi logis atas tindakannya melanggar hukum. Saya pun punya privacy juga kan,” tegasnya.(yud)




Akun Facebook Abal-abal Bang Ben Beredar

Kabar6-Calon wakil walikota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 3, Benyamin Davnie mulai risih dengan beredarnya sebuah akun facebook yang mengatasnamakan dirinya.

Sebelumnya juga, Airin Rachmi Diany yang berpasangan dengan Benyamin Davnie di Pilkada Tangsel, pernah jadi korban atas kasus serupa lewat akun jejaring sosial palsu alias abal-abal.

Keberadaan akun facebook Benyamin Davnie yang terus aktif menyuarakan kicauannya dalam status-status hariannya, dibantah oleh kandidat petahana ini. Bang Ben, begitu sapaan akrab Benyamin, mengaku tidak memiliki akun tersebut.

Menurutnya, status dalam akun jejaring sosial tersebut, telah dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Akun facebook abal-abal tersebut, bahkan menggunakan dan mengatasnamakan Benyamin Davnie serta memasang foto profil berseragan dinas harian.

“Saya atas nama pribadi dan jabatan meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan kicuan akun facebook itu. Sesungguhnya itu semua adalah bohong belaka,” ungkap Bang Ben, lewat pernyataan resminya yang diterima kabar6.com, Selasa (13/10/2015).

Ia mengimbau kepada para pengikut akun abal-abal tersebut untuk tidak meladeni apa yang di tulis dalam status facebook Benyamin Davnie.

Bang Ben meminta masyarakat yang mendapat share link dari tautan didalamnya untuk tidak menghiraukan atau mengabaikan setiap isi pernyataan yang timbul dan muncul di halaman facebook abal-abal.

Diakui Benyamin, status yang terus diposting telah merugikan dirinya secara politik dan jabatan, yang hingga kini masih melekat sebagai orang nomor dua di Kota Tangsel. **Ini Akun Facebook Abal-abal yang Mengatasnamakan Benyamin Davnie.

Alasannya, karena mengeluarkan status-status yang justru mendeskreditkan dirinya baik secara politik maupun jabatan di ruang publik. **Baca juga: Pilkada Tangsel Kalah dengan Resepsi Pernikahan.

“Saya dan Tim IT sudah meminta secara baik-baik agar pelaku pembuat dan admin akun tersebut untuk menghentikan aktivitasnya. Namun, bila tetap tidak menghentikan, maka langka hukum adalah pilihan yang harus di tempuh,” terangnya.

Diakui Benyamin, sesungguhnya tidaklah susah untuk melacak siapa pelaku yang mengoperasikan akun facebook abal-abal dimaksud.

Bisa dilacak dengan mudah dari lokasi pengoperasian facebook tersebut, serta dengan fasilitas apa pengguna akun facebook abal-abal berselancar di dunia maya.

“Kita beritikad baik dengan meminta si operator atau admin facebook itu meminta maaf dan menghentikan aktivitasnya. IT saya sudah mendeteksi keberadaannya,” paparnya.

Bang Ben menambahkan, tetapi jika dalam batas waktu kurang dari 2×24 jam tidak berhenti, maka Mabes Polri dan Direktorat Kejahatan Internet (cyber crime) yang akan menghentikan paksa aktivitasnya.

“Kita sudah berkordinas dengan Mabes Polri untuk menyelesaikan ini, bila mana sang pelaku tidak menghentikan aktifitasnya tersebut. Saya minta mari datanglah dan mari duduk bersama saya, kita ngopi bareng demi kemajuan Tangsel,” tegasnya.(yud)