1

DPW Partai Berkarya Banten Gelar Silaturahmi Bersama Caleg

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Berkarya Provinsi Banten menggelar acara Silaturahmi bersama pengurus, Kader Partai, seluruh Caleg dan Istri di Rumah Makan Bambu Aju, Jalan Marsekal Surya Darma Komplek TNI AURI Kota Tangerang, pada Jumat (29/3/2019).

Ketua DPW Partai Berkarya Banten, Helldy Agustian, dalam sambutanya didepan ratusan Caleg & Istri serta pengurus dan kader partai mengatakan, dengan kerja keras dan ikhlas dari teman-teman Caleg, pengurus serta kader partai berkarya, bisa memenangkan Partai berserta Caleg pada Pemilu 17 april 2019 mendatang.

“Perlu kerja keras, kerja ikhlas dari teman-teman, baik pengurus, kader maupun para Caleg Partai berkarya se-Banten untuk memenangkan Pemilu baik Pilpres maupun Pileg pada 17 april 2019 nanti,” ujar Helldy.

Menurutnya, sesuai dengan visi misi, partai berkarya bersama-sama membangun negara dengan berkarya, Partai Berkarya siap memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat.**Baca Juga: WH Terancam Dipecat Partai Demokrat.

Sementara itu Burhanudin salah satu Caleg DPRD Kabupaten Tangerang Dapil 1 wilayah Kecamatan Tigaraksa, Balaraja, Jayanti, Cisoka, Solear dan Jambe menuturkan, perlu kerja keras dan ikhlas dalam menghadapi Pemilu ini.

“Dalam perjuangan ini, untuk memenangkan Partai Berkarya beserta Caleg-Calegnya kita harus kerja keras, ikhlas dan sabar, terutama istri atau keluarga yang selalu mendukung dalam setiap perjuangan kita”, ungkap Burhanudin pada saat pergelaran pentas seni budaya Bima Dompu, sabtu malam 29/3/2019.

Burhanudin menjelaskan, Sebagai partai baru mempunyai harapan yg besar agar bisa memenuhi Parlementery treashold, oleh karena itu kita harus siap dan berjuang.(Tim K6)




Titiek Soeharto: Hasrat Masyarakat untuk Perubahan Tidak Bisa Dibendung

Kabar6.com

Kabar6-Keinginan kuat dari masyarakat untuk perubahan tak lagi dapat dibendung. Hal itulah yang menyebabkan calon presiden Prabowo Subianto selalu disambut dengan meriah, dan masyarakat dalam jumlah puluhan ribu pun tumpah ruah, bersedia berjejal-jejal untuk mengelu-elukannya.

Pernyataan itu disampaikan Siti Hediati Hariyadi, atau akrab disapa Titiek Soeharto, saat ditanya wartawan usai memberikan sambutan dan melakukan peletakan batu pertama dibangunnya Pasar Desa Modern di Desa Trirengo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 30 Maret 2019.

Pasar tersebut dibangun sebagai bantuan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri atau Damandiri, dimana Mbak Titiek menjadi salah seorang pembinanya. Dengan bantuan Yayasan Damandiri pula, Desa Trirenggo sudah lama mengentas sebagai desa mandiri lestari.

Menurut Titiek, sambutan meriah terhadap Prabowo di setiap daerah yang dikunjunginya itu sangat jelas merupakan spontanitas masyarakat.

“Semoga saja semua itu turut memberikan dorongan semangat yang besar buat kita memenangkan Pemilu ini, bukan untuk kepentingan Pak Prabowo atau Pak Sandi, melainkan kepentingan bangsa Indonesia ke depan,” Kata Mbak Titiek

Titiek juga meyakini, sambutan meriah dari rakyat itu juga mencerminkan bahwa rakyat sudah sangat rindu dengan pemimpin amanah dan kapabel. Pemimpin yang punya kemampuan untuk melakukan perbaikan bagi Indonesia ke depan, yakni yang bisa membangun bangsa, segera mengentaskan kemiskinan dan memerangi kebodohan agar Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

“Karena itu, pemilih harus memilih pemimpin yang pas dengan hati nurani Bapak Ibu semua,” kata Titiek sembari menekankan bunyi pada kata ‘pas’ yang ia katakan.

Dengan tekad untuk maju itu pula, kata Titiek, pihaknya terus mengembangkan desa Trirenggo, dengan membangun pasar modern setelah desa itu tergolong menjadi desa mandiri-lestari. Ia berharap, hal itu bisa memberikan lapangan kerja dan menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar.

Desa Trirenggo merupakan desa binaan Yayasan Damandiri yang telah mengentas menjadi desa mandiri lestari. Menurut Kepala Desa Trirenggo, Munawar, dengan bantuan intensif yang dilakukan Damandiri, desa itu berhasil mengurangi jumlah keluarga miskin.

“Dari 1700 kepala keluarga (KK) yang tergolong miskin di akhir November 2016, jumlah keluarga miskin kini tinggal 837 KK saja,” kata Munawar.

Tak hanya menggerakkan perekonomian masyarakat dengan pendampingan perkonomian dan memberikan akses modal, Damandiri pun kerap memberikan sumbangan social.

Dalam kesempatan itu pun, Ketua Yayasan Damandiri Soebiyakto Cakrawerdaya menyatakan pihaknya membantu masyarakat Trirenggo membangun 44 homestay, semenisasi lantai dan bedah rumah untuk 35 unit rumah, bantuan pembangunan jamban di 235 rumah, pemberian akses modal murah kepada para pedagang kecil dan sebagainya.

Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan warganya, bekerja sama dengan Damandiri, kini Desa Trirenggo sudah menyiapkan tanah seluas 7 hektare untuk pembangunan desa wisata.**Baca Juga: Gunakan Simral, Bupati Lebak Yakin Laporan Keuangan Daerah Baik.

Tidak hanya dihadiri warga masyarakat setempat, peletakan batu pertama pembangunan pasar modern itu juga dihadiri warga empat desa lainnya yang juga mendapatkan bantuan dan pemdampingan Damandiri, antara lain untuk para anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Desa Mandiri Lestari Krambilsawit di Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul.

“Yayasan Damandiri merupakan yayasan yang didirikan Pak Harto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sejalan cita-cita Pak Harto yang selalu peduli dengan rakyatnya. Beliau ingin semua masyarakat terus meningkat kesejahteraannya,” Tutup Titiek.(**)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TitiekSoeharto




Optimis, H Agus Pramono Kampanye Lewat “SUSI”

kabar6.com

Kabar6-Masa kampanye pemilu 2019 telah dimulai hampir sepekan, setiap calon anggota legislatif mulai memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Beda hal dengan Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Tangerang Selatan dari partai PKB Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kecamatan Pamulang, H. Agus Pramono yang berkampanye bersama “SUSI”.

“Iya betul, saya berkampanye dengan “SUSI” (Syukur dan Syiar),” ungkapnya saat di konfirmasi kabar6.com usai pertemuan dengan tokoh masyarakat Pamulang, Sabtu(30/3/2019).

Caleg DPRD partai PKB dapil Pamulang H Agus Pramono menjelaskan, saya bersyukur sekali dengan adanya masyarakat Pamulang yang menaruh harapan kepada saya, itu berarti ada kepercayaan masyarakat Pamulang untuk memilih saya.

Sementara itu, terkait dengan kontestasi dirinya di Pileg 2019 yang waktu pencoblosannya tinggal hitungan hari, H Agus Pramono mengaku semakin semangat menyapa masyarakat.**Baca juga: Habib Abdurrahman Abu Bakar Assegaf Doakan H. Agus Pramono Duduk di DPRD Tangsel.

Bahkan ia mengaku, pekan ini jadwalnya sudah full untuk menyapa dan melakukan sosialiasasi kepada masyarakat.**Baca juga: Gunakan Simral, Bupati Lebak Yakin Laporan Keuangan Daerah Baik.

“Syukur Syiar (SUSI) selalu bersyukur dengan syiar kebaikan itu yang kami kedepankan,” paparnya.(aji)




Mbak Tutut: Hoaks Bikin Persaudaraan Kebangsaan Pudar

kabar6.com

Kabar6-Siti Hardiyanti Rukmana, putri pertama almarhum Presiden Soeharto yang biasa disapa Mbak Tutut, mengunjungi Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Kamal, Blitar, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019).

Dalam kunjungannya, putri sulung Presiden Kedua RI, Jenderal Besar HM Soeharto itu mengimbau agar para santri tahu politik agar tidak diarahkan oleh para oknum yang hanya akan merusak bangsa.

Dalam dialog yang juga diikuti Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mbak Mamiek, Mbak Tutut juga mengatakan tahu politik akan membuat santri bisa membedakan mana hoaks atau bukan. Hoaks, masih menurut Mbak Tutut, membuat jalinan persaudaraan pudar.

“Tahu politik akan membuat santri tidak salah langkah, pesantren itu memiliki peran penting dalam pembangunan, apalagi di zaman globalisasi ini pesantren merupakan sarana pendidikan ilmu agama dan budi pekerti,” Ujar Mbak Tutut saat berdialog dengan santri Pesantren Al Kamal di Blitar, didampingi Mamiek Soeharto dan rombongan Partai Berkarya, kehadiran Mbak Tutut disambut antusias oleh ratusan santri.

Tokoh wanita kharismatik ini juga mengajak para santri berbuat kebaikan untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Pesantren merupakan ujung tombak dari pendidikan di seluruh Indonesia, maka sangat penting penanaman agama dan perilaku sopan sejak dini,” Kata Mbak Tutut

Dalam kesempatan itu, Mbak Tutut menyerahkan bantuan perangkat pembuatan biogas untuk Pesantren Al Kamal sebagai bagian program Pesantren Mandiri. Selain itu, buku tentang Pak Harto juga diberikan kepada pemilik Pesantren Al Kamal.

Sebaliknya, pengurus pesantren memberikan sebuah foto kenangan pemilik Pondok Pesantren Al Kamal bersama Pak Harto, kepada Mbak Tutut.

Di penghujung acara, Mbak Tutut berswafoto dengan para santri. Suasana harmonis terlihat dalam kegiatan silaturahmi tersebut.**Baca juga: 70 Ribu Warga Belum Perkaman KTP-E Jelang Pemilu 2019.

Mbak Tutut berharap, silaturahmi yang dijalin dapat terus berlanjut tidak hanya saat ini saja. “Kami mohon silaturahmi ini terus berlanjut atas rida Allah SWT,” tutupnya.(Rls)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TututSoeharto




PDI Perjuangan Yakin Jokowi-Amin Menang di Banten

Kabar6.com

Kabar6-Politikus PDI Perjuangan Marinus Gea optimis pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin menang di Provinsi Banten dalam kontestasi Pemilihan Presiden.

Dirinya melihat, dalam pergerakan survei terakhir peningkatan minat masyarakat terhadap Jokowi-Ma’ruf Amin semakin baik.

“Namanya karena masyarakat semakin memahami apa yang sebenarnya terjadi di perhelatan politik ini dan masyarakat semakin suka, sebenarnya memilih pemimpin itu yang memilih pemimpin yang berpihak kepada masyarakat,” ujar Marinus saat dimintai keterangan di Cipondoh Indah, Jumat (29/3/2019)

“Saya sangat optimis pak Jokowi menang,” tambahnya

Marinus menargetkan kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Tangerang Raya mencapai 60-70 persen, umumnya Banten.

Tambahnya, dalam mengkempanyekan pasangan 01 mesin partai dan sayap-sayap partai, kader partai, simpatisan semua digerakan dalam memenangkan pasangan 01.**Baca Juga: Mensos, Jadikan PKH dan BPNT Sebagai Pemenuhan Gizi Keluarga.

“Kita sangat-sangat yakin kita punya suara yang terbaik,” tandasnya.(oke)




Mbak Tutut: Pemilu Itu Memilih Pemimpin, Bukan Cari Musuh

Kabar6.com

Kabar6-Tokoh wanita kharismatik, Siti Hardiyanti Rukmana, biasa dipanggil Mbak Tutut, mengatakan pemilihan umum (Pemilu) untuk mencari pemimpin bukan cari musuh.

“Pemilu itu cari figur yang bisa memimpin, jadi nggak usah saling menjelekkan dan memaki,” kata Mbak Tutut di hadaan seribu relawan Partai Berkarya dari seluruh desa di Kabupaten Jombang dalam acara Silaturahmi dengan para Kyai dan santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jumat 29 Maret 2019.

Menurut Mbak Tutut, lihat program yang ditawarkan calon pemimpin. Sebab, katanya, yang diperlukan bangsa ini figur yang bisa memimpin.

Putri Presiden Soeharto itu juga mengatakan pemilu juga memilih wakil rakyat. Masyarakat juga harus melihat program partai yang ditawarkan para caleg.

“Partai Berkarya mengusung program membangkitkan lagi desa desa lewat pertanian terpadu dan mandiri,” katanya yang disambut tepuk tangan relawan dan santri.

Partai Berkarya, lanjut Mbak Tutut, akan membimbing masyarakat desa menuju Mandiri pangan dan energi dan memberi bantuan peralatan. Sebab kehadiran Partai Berkarya untuk kembali melanjutkan perjuangan Pak Harto, menjadikan Indonesia sejahtera, adil dan makmur.

“Partai Berkarya tidak akan mengembalikan era Orde Baru. Partai Berkarya hanya ingin meneruskan perjuangan Pak Harto,” Mbak Tutut menegaskan.

KH. Hasib Wahab Hasbullah, pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, mengatakan di era Pak Harto harga harga stabil dan terjangkau serta pertanian maju.

“Kita merindukan Pak Harto. Jadi, tekad Keluarga Pak Harto melanjutkan perjuangan almarhum harus kita dukung,” katanya.**Baca Juga: Aktivitas Galian Tanah di Cileles Kian Resahkan Warga.

Ia juga mengingatkan santrinya bahwa Dusun Tambak Beras terbangun berkat Pak Harto. Namun perjuangan Pak Harto belum selesai, harus dilanjutkan dan didukung masyarakat.

Mbak Tutut, yang datang bersama Mamiek, meminta para kyai mendoakan agar Pemilu berlangsung aman, damai, dan Partai Berkarya mendapatkan empat persen suara.

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TututSoeharto




Titiek Soeharto: Memimpin Itu Sudah Menjadi Jiwa Prabowo Sejak Muda

Kabar6.com

Kabar6-Tanggungjawab dan beban moral Prabowo menjadikannya tersentuh untuk memimpin dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa besar di dunia. Hal itu karena kepemimpinan telah menjadi jiwa Prabowo sejak ia muda.

Hal itu dikatakan Siti Hediati Heriyadi, calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Berkarya, saat menggelar khitanan bersama (sunatan massal) di Dalem Kalitan, Kota Solo, Jumat, 29 Maret 2019. Pernyataan itu merupakan jawaban Titiek saat ditanya wartawan mengenai kesiapan Prabowo memimpin bangsa.

Menurut putri kedua Presiden Soeharto yang akrab dipanggil Mbak Titiek itu, kondisi Indonesia yang tak kunjung membaik sejak reformasi telah menyentuh hati nurani Prabowo untuk benar-benar tulus mewakafkan jiwa, tenaga dan raganya buat bangsa Indonesia lepas dari keperpurukan.

“Kepemimpinan itu dijalani sejak beliau masih muda, Pak Prabowo tahu betul apa yang harus dilakukannya bersama seluruh bangsa, hati nuraninya terketuk untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa besar, berdaulat dan bermartabat di mata dunia,” kata Titiek.

Khitanan bersama yang digelar tersebut diikuti setidaknya 68 anak yang didaftarkan orang tua mereka secara online.

“Sampai pukul 10, sudah 62 anak yang datang,” kata seorang anggota panitia.**Baca Juga: Bawaslu Lebak Sebut Pentingnya Media Sukseskan Pemilu.

Menurut Koordinator Padi Medika, tim dokter yang menangani khitanan tersebut, dr Alfi Rizal, dengan sistem sirkumsisi laser yang mutakhir, ia menjamin pasien kembali bisa beraktivitas normal dalam tiga hari.

“Jadi, anak-anak ini Senin depan sudah bisa kembali bersekolah seperti biasa,” kata Alfi.

Dengan metode itu plus jahitan dengan benang yang bisa diserap oleh tubuh, kata dia, dalam waktu tiga hari sudah bisa sembuh dan tak perlu kontrol maupun ganti perban sendiri.

Hampir bisa dipastikan, setiap tahun putra-putri Pak Harto menggelar sunatan massal. Acara bisa digelar di berbagai kota. Misalnya pada 2015 lalu dilakukan di Monumen Memorial Jenderal Besar HM. Soeharto, di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta. Saat itu dikhitan 117 anak. Tahun lalu, di Masjid At-Tin juga dikhitan 205 anak.

“Ini bentuk kepedulian keluarga kami, membantu masyarakat menjalankan perintah Rasulullah SAW,” kata Titiek.

Ia juga menegaskan bahwa kepedulian itu ditanamkan dan terus dipupuk Pak Harto kepada anak-anaknya.

“Bapak selalu menasihati kami untuk senantiasa peduli kepada rakyat kecil,” ungkap Titiek

Malam sebelum acara digelar, Titiek dan sebagian panitia melakukan ziarah dan nyekar ke makam Pak Harto dan Ibu Tien di Astana Giribangun, di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Komplek makam keluarga yang berdiri 660 meter di lereng Gunung Lawu, itu berjarak sekitar 35 km dari kota Solo.

Setelah membaca serangkaian doa dan surat Yassin, Titiek sempat beramah tamah dengan panitia. Keguyuban suasana membuat rombongan baru meninggalkan Astana Giribangun sekitar pukul 23.50 nyaris tengah malam.

Tahun lalu, acara dilakukan di Masjid At-Tin, Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saat itu peserta mencapai 205 anak, melibatkan 11 anggota tim dokter dan 15 orang tim medis.

“Pesertanya berada pada rentang usia 3-10 tahun, dan saya menyaksikan animo masyarakat sangat luar biasa, hal itu dibuktikan dengan pendaftaran online yang kita buka selama seminggu dengan kuota 200 peserta pun terlampaui,” tutup Jahrudin selaku koordinator acara tersebut kepada wartawan. (***)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TitiekSoeharto




Rakyat NTT Ingin Melihat Kembali Cita-cita Pak Harto Terwujud

kabar6.com

Kabar6-Muhamad Ludfy, calon legislatif Partai Berkarya daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2, mengatakan tidak ada yang lebih indah bagi masyarakat NTT selain melihat putra-putri Pak Harto kompak berada dalam satu partai dan bersama berjuang meneruskan cita-cita luhur almarhum.

“Betapa ingin masyarakat NTT melihat kembali cita-cita almarhum Presiden Soeharto seperti ungkapannya yang hingga kini masih terngiang adalah indonesia tinggal landas. Indonesia Macan Asia. Dua kalimat itu masih tersimpan di belakang kepala masyarakat NTT,” ujar Muhamad Ludfy saat ditemui di sebuah rumah di Jalan Agus Salim, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Sejak ditetapkan sebagai caleg NTT 2 nomor urut 7, Ludfy berkeliling ke hampir seluruh daerah pemilihannya yang meliputi Malaka, Atambua, Kupang, So’e, Flores, Sumba Barat, Sumba Besar, Sumba Kecil, Kecamatan Wini, Kota Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara, hingga Desa Niki-niki di Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, untuk menyosialisasikan program Partai Berkarya dan cita-cita Pak Harto.

“Masyarakat masih belum lupa bagaimana Pak Harto sangat peduli dengan pembangunan sektor pertanian, saya hidup di era kepemimpinan Pak Harto, dan merasakan bagaimana pertanian menjadi penggerak ekonomi nasional,” Terang Muhamad Ludfy pria kelahiran Surabaya itu.

Lebih lanjut Ludfy mengatakan bahwa petani NTT hidup miskin. Ia menggambarkan sebagian besar petani NTT kesulitan mencari uang Rp 20 ribu per hari. Sungguh memprihatinkan.

Sejalan dengan kebijakan ketua umum Partai Berkarya Tommy Soeharto, Ludfy tidak ingin mengumbar janji kepada masyarakat. Ia memperlihatkan keberpihakannya kepada petani miskin dengan berencana mendirikan koperasi yang menampung hasil bumi petani NTT.

“Rencananya, koperasi membeli produk petani dengan harga layak dan memasarkannya, Partai Berkarya ingin petani merdeka dari tengkulak.”

Tommy Soeharto, masih menurut Ludfy, memperlihatkan kepedulian luar biasa untuk yang satu ini. Ia rela menunda kunjungannya ke Papua, daerah pemilihannya, dan membina kelompok tani di sejumlah kabupaten di NTT dan daratan Timor Barat.

Potensi NTT tidak hanya di sektor pertanian, tapi juga perikanan. Partai Berkarya, kata Ludfy, punya program untuk membantu nelayan memasarkan hasil tangkapan; ikan tuna, barakuda, tenggiri, dan lainnya, ke berbagai wilayah di Indonesia.

“Saya akan berusaha membangun cold storage yang dikelola koperasi nelayan bahkan, cold storage akan coba dibangun di tiga kabupaten yang memiliki garis pantai; Atambua, Alor, Ende, dan lainnya,” kata Ludfy

Saat ini Ludfy membantu nelayan dengan menyediakan kapal untuk digunakan menangkap ikan. Hasil tangkapan dibagi dua; untuk nelayan dan membantu pembangunan masjid. Gagasan lain yang coba diterapkan adalah menjual hasil tangkapan nelayan di koperasi dengan sistem titip jual menggunakan kupon.

“Berapa ton yang mereka jual per pekan tercatat. Koperasi juga memberi modal kerja untuk pembelian solar sampai konsumsi para nelayan selama melaut,” ungkapnya

Yang juga antusias dengan kehadiran Partai Berkarya dan Keluarga Pak Harto adalah masyarakat pedalaman NTT. Menurut Ludfy, mereka berharap bersama Partai Berkarya, NTT lebih maju di masa depan.**Baca juga: Donny Kesuma: Memberi yang Terbaik Bagi Masyarakat.

“Bahkan ada yang bilang Partai Berkarya lebih berguna untuk bangsa dan negara oleh karena itu tugas para caleg harus mampu mewujudkan harapan masyarakat dengan mengubah situasi perekonomian di dapil masing-masing,” pungkas Ludfy.(Rls)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#MuhamadLudfy




Donny Kesuma: Memberi yang Terbaik Bagi Masyarakat

kabar6.com

Kabar6-Lama tak muncul di layar televisi, artis Donny Kesuma kini mengenakan rompi Partai Berkarya dan terdaftar sebagai calon legislatif (caleg) daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat XI. Motivasinya, ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

“Saya bertekad mewakafkan diri saya untuk Indonesia lebih baik,” ujar Donny Kesuma, mantan atlet softball bertubuh kekar ini, Selasa (27/3/2019).

Menurut Donny, Partai Berkarya baru berusia dua tahun tapi menyita perhatian masyarakat, karena mengemban cita-cita luhur Pak Harto. Partai itu didirikan dan dipimpin Tommy Soeharto, putra bungsu almarhum Presiden Soeharto.

Visi Partai Berkarya, masih menurut Donny, adalah cita-cita luhur Pak Harto; membangun sektor pertanian, mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal, menjadikan Indonesia mandiri pangan dan energi, dan mengembalikan kewibawaan Indonesia di dunia internasional.

“Di era Pak Harto, sektor pertanian menjadi prioritas utama sehingga Indonesia dihormati di forum regional dan internasional,” kata Caleg yang tak lelah menyambangi calon konstituennya di Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Donny mengatakan, khusus situasi di dapil-nya potensi ekonomi sektor pertanian di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya sangat luar biasa.

Namun pelaku usaha dan petani kekurangan informasi dan jaringan untuk pengembangan usaha dan peningkatakan kualitas produk.**Baca juga: Pembangunan Icon Pariwisata di Banten Dengan Cara Dicicil.

“Harus ada yang bisa mengatasi keadaan ini para petani membutuhkan penyuluh pertanian yang mampu memberikan informasi dan teknologi pertanian yang mutakhir serta pengetahuan soal ekonomi, dan jaringan ke pengusaha mapan,” tutup Doni, pria kelahiran Bandung 6 Juni 1968 itu.(Rls)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#DonnyKesuma




Tutut Soeharto: Rajin Berkunjung ke Pesantren Adalah Salah Satu Amanat Pak Harto

kabar6.com

Kabar6—Selalu menyediakan waktu untuk mengunjungi alim ulama dan para santri penuntut ilmu agama di berbagai pesantren merupakan salah satu amanat Presiden Soeharto kepada anak-anaknya semasa beliau masih hidup.

Putra-putri Pak Harto pun terus menghidupkan kebiasaan tersebut sebagai salah satu bakti mereka kepada Sang Ayah.

Kenyataan itu dibeberkan Mbak Tutut kepada wartawan dalam sebuah pertemuan informal di rumah kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Mbak Tutut, kebiasaan Pak Harto itulah yang membuat almarhum memiliki kedekatan dengan berbagai ulama dan pesantren yang mereka pimpin, saat Pak Harto mengemban amanat sebagai presiden.

Salah seorang kyai yang dikenalnya sangat dekat dengan Pak Harto adalah KH Muhammad Ma’sum, pendiri dan Pembina Pondok Pesantren Al-Ishlah, Bondowoso, Jawa Timur.

“Sebagai wujud meneladani almarhum Bapak pula, maka perjalanan mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Timur ini kami lakukan,” kata Mbak Tutut.

Bersama adiknya Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mbak Mamiek, rombongan Putri sulung Pak Harto itu akan mengunjungi pesantren Tambak Beras di Jombang dan Pondok Pesantren Al Kamal di Blitar.

Sebagaimana diketahui masyarakar luas, Pak harto semasa hidupnya rajin melakukan kunjungan incognito atau blusukan ke berbagai pesantren. Bedanya, saat itu Pak Harto tidak pernah membawa rombongan kru media dan kru televisi.

Misal, pada 25 Juli 1970 Pak Harto bersilaturahmi ke Pesantren Tebuireng, Jombang, dalam rangkaian kunjungan incognito beliau menuju pesantren, Pak Harto sempat singgah di Desa Sentul, Kecamatan Tembalang, Jombang, untuk menyaksikan proyek Bimas setempat.

Di sana Pak Harto melihat sebuah pameran hasil bumi dan kerajinan yang digelar penduduk. Momen itu bisa dilihat dalam gambar di Museum Purna Bhakti Pertiwi.

Pesantren pertama yang dikunjungi Pak Harto saat itu adalah Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Tambakrejo, Jombang. Pesantren ini didirikan Kyai Haji Abdus Salam, pengikut Pangeran Diponegoro yang dikenal dengan nama Mbah Soichah, tahun 1825 atau di masa akhir Perang Jawa.

Dari pesantren ini, tampil KH Abdul Wahib Wahab yang menjadi menteri agama era Presiden Soekarno. Di pesantren ini pula, dulu KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) pernah menimba ilmu.

Pada rangkaian kunjungan itu Pak Harto juga bersilaturahmi ke Pesantren Darul Ulum, Rejoso, dan Pesantren Mambaul Maarif di Denanyar, serta Pesantren Tebu Ireng.

Pesantren Tebu Ireng adalah pesantren terkemuka yang didirikan KH Hasyim Asy’ari tahun 1899. Bisa dibilang itulah induk pesantren-pesantren di Jawa Timur.**Baca juga: Datik Batik Tawarkan Koleksi Harga Terjangkau.

Sejumlah tokoh penting dalam dunia politik Indonesia lahir dari pesantren ini. Antara lain KH Wahid Hasyim, KH Yusuf Hasyim, KH Abdurahman Wahid, dan KH Solahudin Wahid.(Rls)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TututSoeharto