Menculik Sepasang Kekasih, 3 Oknum Imigrasi Ditangkap

Kabar6–Enam orang, tiga di antaranya oknum staf imigrasi Pengawasan dan Penindakan keimigrasian (Wasdakin) Jakpus dibekuk Subdit Jatanras Polda Metro Jaya karena menculik dan memeras sepasang kekasih, Lin Ming Ta, dan Lin Hui Juan, WN  China.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menjelaskan,  kejadian penculikan terjadi Sabtu (8/12/2012) pukul 01.00 wib di sebuah apartemen di Jakarta Utara. Kasus tersebut  dilaporkan ibu dari korban Lin Hui Juan bernama Lin Yang Shu Cheng ke SPK Polda Metro pada 12 Desember 2012 lalu.

“Ke-6 tersangka , tiga orang warga sipil, tiga lainnya oknum staf imigrasi Pengawasan dan Penindakan keimigrasian (Wasdakin) Jakpus. Mereka, TB alias TN, JL alias JN, AF, AR alias AB, AW, dan HMD. Seorang lagi DPO berinisial AC yang merupakan otak pelaku,” ujar Rikwanto, Jumat (21/12/2012) di Mapolda Metro Jaya.

Modus yang dilakukan tersangka, mengaku sebagai petugas imigrasi dan menangkap korban dengan alasan korban adalah pelaku tindak pidana penipuan dan masuk dalam daftar DPO di China.

Tak hanya itu, korban selain barang-barangnya diambil seperti  laptop, HP dan paspor juga disekap  pelaku selama  delapan hari di daerah Sunter. Pelaku meminta uang tebusan kepada keluarga korban.

“Para tersangka mendapat masing-masing bagian antara Rp 35 juta, Rp 40 juta, dan Rp 100 juta, sesuai dengan peranannya. Atas perbuatannya mereka dikenakan pasal 328 KUHP dan pasal 368 KUHP tentang pidana penculikan dan pemerasan dengan ancaman diatas lima tahun penjara,” ungkap Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika

Helmi menambahkan beberapa barang bukti yang turut disita yakni rekaman CCTV di apartemen, satu buah HP merk samsung, HP merk Nokia, satu Blackberry, satu unit Toyota Inova warna silver bernopol B 1527 NKC, dan Inova hitam bernopol B 1226 CZ serta satu HP merk Samsung. (bbs/sak).

 




Jamaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci 410 Orang

Kabar6-Menginjak hari ke-63 penyelenggaraan ibadah haji 1433 Hijriyah, jumlah jamaah haji yang wafat di Tanah Suci hingga Kamis (22/11) pagi waktu Arab Saudi secara keseluruhan mencapai 410 orang.

Menurut data Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu), secara rinci jumlah jamaah haji yang wafat di Makkah mencapai 324 orang; 40 orang di Madinah; 25 jamaah di Mina; sembilan orang di Jeddah, enam orang di Arafah, dan enam lainnya di perjalanan.
Dibandingkan dengan penyelenggaraan haji tahun 2011 dan 2010, angka tersebut jauh lebih rendah. Dalam periode waktu yang sama, pada 2010 jamaah haji yang wafat sekitar 421 orang. Sedangkan pada 2011 mencapai 488 jiwa jamaah.

Penyebab kematian terbesar adalah gangguan sistem sirkulasi yang disusul dengan masalah sistem pernapasan. Selanjutnya, penyebab kematian bervariasi di antaranya penyakit infeksi dan parasit, masalah nutrisi hingga adanya penyakit darah serta trauma.(Sumber:Kementerian Agama RI)




Jamaah Haji Wafat 398 Orang

Kabar6-Seorang jamaah haji asal Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Lihun bin Amir (68) wafat di dalam bus.Almarhum yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) PLM 20 ini dinyatakan sudah meninggal ketika melakukan perjalanan dari Madinah menuju Jeddah.

Kepala BPHI Jeddah Ananto Prasetya memaparkan, jamaah haji dengan nomor pasport A 3084963 ini menghadap Sang Khaliq karena mengalami gangguan jantung pada Minggu (18/11/2012) pukul 12.00 waktu Arab Saudi.Almarhum langsung di bawa ke Rumah Sakit (RS) Shisha, Makkah.

Hingga hari ke-60 pelaksanaan ibadah haji 1433 H/2012 M ini, sebanyak 398 jamaah haji Indonesia wafat di berbagai tempat di Arab Saudi.

Sebagian besar jamaah haji meninggal karena menderita berbagai penyakit. Sebanyak 230 jamaah haji wafat karena gangguan jantung, gangguan pernapasan 111 orang, infeksi dan parasit 34 orang, endoktrin nutrisi 11 orang, gangguan sistem pencernaan 5 orang, sistem syaraf 3 orang, pembuluh darah 2 orang, tanda pemeriksaan hasil klinik 1 orang dan akibat eksternal 1 orang.

Hampir 90 persen jamaah haji wafat di Makkah yakni 318 orang. Selanjutnya jamaah haji yang wafat di Madinah 35 orang, di Mina 25 orang, di Jeddah 9 orang, Arafah 6 orang dan perjalanan lima orang. Jamaah haji wafat didominasi pria yakni sebanyak 228 orang. Sedangkan jamaah haji wanita yang wafat 170 orang.

Sebanyak 259 jamaah haji yang wafat berusia di atas 60 tahun, 104 berusia 50-59 tahun, 33 orang berusia 40-49 tahun dan di bawah 40 tahun 2 orang.

Lokasi jamaah haji wafat BPHI 135 orang, Rumah Sakit 91 orang, Pemondokan 115 orang, Perjalanan 24 orang, Bandara 4 orang, Pesawat 1 orang, Sektor BPHI 17 orang, dan di Masjid 22 orang,

Jemaah haji wafat berdasarkan embarkasi D.I Aceh 9 orang, Medan 22 orang, Batam 16 orang, Jakarta 39 orang, Bekasi 60 orang, Surakarta 68 orang, Surabaya 72 orang, Ujung Pandang 26 orang, Balikpapan 8 orang, Banjarmasin 13 orang, Padang 17 orang, Palembang 16 orang, Lombok 10 orang, dan BPIH Khusus 22 orang.(Sumber:Kementerian Agama RI)




Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Menjadi 319 Orang

Kabar6- Jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi hingga Selasa (6/11) siang bertambah menjadi 319 orang.

Sebanyak 264 jamaah haji wafat di Tanah Suci, Makkah.  Sisanya, 19 orang wafat di Madinah, 3 orang meninggal di Jeddah, 6 orang wafat di Arafah, 24 orang tutup usia di Mina, 3 orang di perjalanan.

Dari 309 jamaah haji yang wafat, sebanyak 175 di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan perempuan sebanyak 134 orang.

Sebanyak 200 jamaah yang wafat berusia di atas 60 tahun. Sedangkan, yang berusia antara 50 hingga 59 tahun mencapai 82 orang. Sisanyajamaah yang berusia 40-49 tahun sebanyak 25 orang dan yang berusia kurang dari 40 tahun sebanyak dua orang.

Sebagian besar jamaah haji wafat saat dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), yakni mencapai 116 orang. Sebanyak 59 wafat di Rumah Sakit Arab Saudi,  89 orang wafat di pemondokan, 19 orang di perjalanan,  tiga di bandara, 13 di BPHI Sektor, dan 10 jamaah wafat di Masjid.

185 jamaah wafat karena mengalami penyakit sistem pernafasan, yakni terkena serangan jantung. Sedangkan, 88 jamaah meninggal akibat penyakit sistem pernafasan.(Sumber:Kementerian Agama RI)




Jamaah Haji Wafat, Ahli Waris Dapat Santunan Rp.33 Juta

Kabar6-Ahli waris jamaah haji yang wafat selama di Arab Saudi akan mendapatkan dana santunan asuransi dari Pemerintah Indonesia. Seluruh jamaah haji Indonesia telah diasuransikan.

Sekretaris Daerah Kerja Makkah, Muhammad Khanif, mengatakan, ahli waris jamaah haji yang meninggal dunia selama menjalankan ibadah haji akan mendapat dana santunan dari asuransi sebesar Rp 33 juta rupiah.

‘‘Sedangkan, untuk ahli waris jamaah haji yang wafat akibat kecelakaan selama di Arab Saudi akan mendapat santunan sebesar Rp 66 juta,’‘ ujar Muhammad Hanif kepada MCH Senin (5/11) malam.

Selain itu, kata dia, jamaah yang mengalami kecelakaan saat berada di Arab Saudi juga akan mendapatkan asuransi sesuai dengan jenis kecelakaan yang dialaminya.

‘‘Pencairan asuransi bisa diurus di Indonesia,’‘ ungkap Khanif. Ahli waris jamaah haji yang wafat, kata dia, akan mendapat surat keterangan kematian (SKK) dari Konsulat Jenderal RI di Jeddah.

Menurut dia, SKK bisa dibawa oleh ketua kloter atau diserahkan melalui Kementerian Agama. ‘‘Setelah mendapat SKK, ahli waris membuat surat keterangan ahli waris dan bisa mengajukan klaim ke kantor asuransi yang memenangkan tender.’‘

Khanif menjamin proses pengurusan asuransi tak akan sulit, selama persyaratan dipenuhi. ‘‘Jika semua syarat sudah dipenuhi, maka dana santunan akan segera cair,’‘ kata dia. Selam ini, tutur Khanif, tak pernah ada keluhan dari ahli waris yang anggota keluarganya wafat.

Untuk jamaah yang wafat di atas pesawat, kata Khanif, akan mendapat dana santunan dari maskapai yang menerbangkannya. ‘‘Jika wafat saat menumpang pesawat Garuda akan mendapat santunan sebesar Rp 100 juta. Sedangkan, yang menumpang pesawat Saudi Arabia Airlines sebesar 10 ribu dolar AS.(Sumber:Kementerian Agama RI)‘




Jamaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi Menjadi 309 Orang

Kabar6- Jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi, hingga Senin (5/11),  sudah mencapai 309 orang.

Sebanyak 254 jamaah haji wafat di Tanah Suci, Makkah. Sisanya, 19 orang wafat di Madinah, 3 orang meninggal di Jeddah, 6 orang wafat di Arafah, 24 orang tutup usia di Mina, 3 orang di perjalanan.

Dari 309 jamaah haji yang wafat, sebanyak 175 di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan perempuan sebanyak 134 orang.

Sebanyak 200 jamaah yang wafat berusia di atas 60 tahun. Sedangkan, yang berusia antara 50 hingga 59 tahun mencapai 82 orang. Sisanyajamaah yang berusia 40-49 tahun sebanyak 25 orang dan yang berusia kurang dari 40 tahun sebanyak dua orang.

Sebagian besar jamaah haji wafat saat dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), yakni mencapai 116 orang. Sebanyak 59 wafat di Rumah Sakit Arab Saudi, 89 orang wafat di pemondokan, 19 orang di perjalanan, tiga di bandara, 13 di BPHI Sektor, dan 10 jamaah wafat di Masjid.

185 jamaah wafat karena mengalami penyakit sistem pernafasan, yakni terkena serangan jantung. Sedangkan, 88 jamaah meninggal akibat penyakit sistem pernafasan. (Sumber:Kementerian Agama RI)




Sebagai Amirul Hajj, Menag Bantah Pakai Uang Negara

Kabar6-Menteri Agama, Suryadharma Ali membantah keluarga dan rombongan yang menyertainya dalam perjalanan dinas sebagai Amirul Hajj telah menggunakan uang negara.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hayat. Menurut Bahrul, semua pendamping Menag sebagai Amirul Hajj adalah mereka yang resmi bertugas.

“Yang terutama selain istri, adalah para ajudan, sekretaris dan staf khusus. Semua itulah yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama. Di luar itu adalah tanggung jawab dari masing-masing individu, dan tidak ada yang dibiayai oleh Kementerian Agama,” ujar dia, Rabu (31/10).

Bahrul mengungkapkan para peserta rombongan itu berangkat dengan biro perjalanan yang mereka pilih sendiri. Sesuai dengan aturan, lanjut Bahrul, Menag disertai sejumlah petugas mengamati. Sebab, Menag banyak bertugas mengamati dan observasi.

“Para staf khusus juga diminta untuk membantu mengamati agar pelaksanaan ibadah haji, khususnya penyelenggaraan ibadah haji di Arafah dan Mina dapat berjalan dengan baik,” lanjut Bahrul.(Sumber:Kementerian Agama RI)

 




Tiga Kloter Telah Diberangkatkan Menuju Tanah Air

Kabar6-Daerah Kerja Jeddah sudah memberangkatkan tiga kelompok terbang pertama yang dinilai prematur karena slot time yang diterima dari otoritas Bandara mepet dengan pelaksanaan ibadah di Mina.

Kepala Daker Jeddah Ahmad Abdullah mengatakan dampaknya koper jamaah terpaksa dikumpulkan sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah dan jamaah tidak sempat bermalam (transit) di Jeddah seperti jamaah haji lainnya.

Ketiga kelompok terbang tersebut adalah BTJ-01, MES-01, LOP-01. Hari ini diberangkatkan 10 kelompok terbang menuju tanah air baik melalui Jeddah maupun Madinah.

Abdullah menjelaskan alasan tersebut menyusul munculnya sejumlah keberatan dari sejumlah jamaah di Bandara King Abdul Azis yang menilai pengumpulan koper terlalu dini, yakni tanggal 20 Oktober 2012.

Mereka menyatakan tidak sempat membeli buah tangan untuk kerabat dan tetangga karena seusai mabit dan melontar jumrah di Mina langsung berangkat ke Jeddah.

Abdullah menyatakan kondisi yang membuat hal demikian karena yang menentukan jadwal keberangkatan adalah otoritas bandara.

“Garuda sudah mengajukan jadwal kepulangan ke GACA (otoritas Bandara di Jeddah). Lalu jadwal itu dikembalikan dengan perbaikan pemulangan lebih dini untuk tiga keloter awal,” kata Abdullah.

Dia juga menjelaskan Indonesia sudah melobi agar jadwal prematur itu ditinjau ulang, tetapi tidak bisa diubah.

Sosialisasi dan pengumpulan koper dilaksanakan di Makkah lalu dikirim ke Jeddah. Jadwal pengumpulan koper lebih dini untuk mengantisipasi trafik transportasi yang macet di Makkah dan proses di bagian bagasi.

Sementara Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dalam siaran persnya menyatakan mulai Selasa (30/10) jamaah haji Indonesia diberangkatkan ke Jeddah dan Madinah untuk selanjutnya kembali ke tanah air.

Direncanakan kloter terakhir jamaah haji akan diterbangkan pada 29 November 2012. Dengan demikian, seluruh jamaah haji Indonesia diharapkan tiba kembali di tanah air pada 30 November 2012.

Dia berharap seluruh proses pemulangan berjalan dengan baik. “Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak baik otoritas bandara, Kementerian Haji, Muasasah maupun Naqobah (konsorsium perusahaan bus Zaud) agar seluruh proses perjalanan pemulangan ini berjalan dengan baik.

Dia mengimbau jamaah untuk tidak memasukkan air zam-zam ke dalam koper dan tidak membawa barang berlebih.(Sumber:Kementerian Agama RI)




Kapolri Lantik Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno

Kabar6-Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo melantik Irjen (Pol) Putut Eko Bayuseno sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Untung S.Rajab di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan Rabu (31/10/2012) . Sementara itu, Irjen Untung S Rajab kini  menjadi perwira tinggi (Pati) Mabes Polri atau memasuki masa pensiun. Hal itu berdasarkan Surat Telegram/ 2139/X/2012, tanggal 26 Oktober 2012.

Jabatan Kapolda Jawa Barat yang sebelumnya diduduki Irjen Putut Eko Bayuseno akan diisi oleh Brigjen (Pol) Tubagus Anis Angkawijaya. Brigjen (Pol) Tubagus sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Tenggara. Untuk jabatan Kapolda Jabar, hal itu berdasarkan reff ralat Kep/645/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012 dan dikeluarkan Surat Telegram nomor ST/2161/X/2012.

Jabatan Kapolda Jabar sebelumnya akan dijabat Kapolda Lampung Brigjen (Pol) Jodie Rooseto. Dengan ralat tersebut, maka Brigjen (Pol) Jodie Rooset batal menempati posisi Kapolda Jabar dan akan menjabat Kasetukpa Lemdikpol.

Sementara Kasetukpa Lemdikpol sebelumnya  Brigjen (Pol) Ngadino diangkat sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara menggantikan Brigjen (Pol) Tubagus Anis. Jabatan Kapolda Lampung akan ditempati oleh Brigjen (Pol) Heru Winarko yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Umum Kemenko Polhukam.

Hadir dalam acara pelantikan tersebut Wakapolri Komjen (Pol) Nanan Sukarna, Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Sutarman maupun pejabat utama Mabes Polri.

Profil Kapolda Metro Jaya yang baru:
Nama : Drs Putut Eko Bayuseno
Lahir: Tulung Agung 28 Mei 1961
Istri: Elisabeth Louise Correta Kapojos
Anak : tiga orang

Riwayat Jabatan:
1984 : PA Staf PTIK
1988 : Wakasat Sabhara Polresta Manado
1989 : Kapolsekta Manado Utara
1992 : Kapolsekta Manado Tengah
1993 : SPRI Kapolda Sulutteng
1993 : PS Kabag Tatib Lantas Polda Sulutteng
1994 : Kabag Jianma Dit Lantas Polda Sulutteng
1995 : Guru Muda Pusdik Lantas Polri
1997 : Kabag Redigent Dit Lantas Polda Jambi
1997 : Pamen Polda Jambi
1998 : Kabag Tatib Lantas Dit Lantas Polda Jatim
1999 : Kabag Redigent Dit Lantas Polda Jatim
2000 : Kapolres Situbondo Polwil Besuki Polda Jatim
2001 : Kapolres Jember Polwil Besuki Polda Jatim
2003 : Koorspripim Polda Jatim
2004 : Pamen Desundaman Polri (Ajudan Presiden RI)
2009 : Wakapolda Metro Jaya
2011 : Kapolda Banten
2011 : Kapolda Jawa Barat . (HP/sak)




150 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

Kabar6-Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah. Hingga Sabtu (27/10) malam,  jamaah haji yang wafat  di Mina mencapai sembilan orang.  Mereka wafat umumnya akibat kelelahan setelah melempar jumrah.

Total jamaah yang wafat tercatat mencapai 150 orang. Sebanyak 115 jamaah wafat di Makkah, 18 orang di Madinah, empat di Arafah, dan dua orang di Jeddah.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr Ajimal, mengatakan, selain jamaah yang wafat jumlah jamaah haji yang sakit juga bertambah. ‘’Kini jumlah pasien yang sakit di BPHI satuan kerja Mina sebanyak 116 orang,’’ ungkapnya.

Sebagian jamaah yang sakit dan kondisinya kritis telah dievakuasi ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah. Menurut Ajimal, pasien terpaksa dievakuasi karena kapasitas rawat BPHI Mina hanya mencapai 30 tempat tidur.

‘’Kendati jumlah jamaah yang sakit terus bertambah, namun jumlah tempat tidur tidak bisa ditambah mengingat kapasitas BPHI Mina tidak memadai,’’ tutur Ajimal. Selain dievakuasi ke BPHI Makkah,  sebanyak 15 pasien jamaah dievakuasi di Rumah Sakit Arab Saudi.

Pihaknya meminta agar jamaah memperhatikan asupan makanan dan minum selama di Mina. Agar tak dehidrasi, jamaah harus sering minum. Setiap jam harus meminum air segelas setiap jam.(Sumber: Kementerian Agma RI)