Kelas Kecantikan Ifat, Optimalkan Percaya Diri Wanita BSD

Suasana Kelas Kecantikan Ifat di Green Cove, BSD City(asri)

Suasana Kelas Kecantikan Ifat di Green Cove, BSD City(asri)Kabar6-Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

apalagi ilmu satu ini sangat bermanfaat bagi kaum hawa, yang mengedepankan kata cantik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

kiranya, hal itu jualah yang dilakukan Ifat Fatrecia, warga Green Cove, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada kaum hawa di lingkungannya.

Dalam menyebarkan ilmu tentang mempercantik kaum hawa dalam segala suasana, dirinya membuka kelas kecantikan dan make up class yang mengambil tempat di rumahnya sendiri.

“Ternyata responnya sangat bagus, awalnya tetangga saja, tapi kini sudah banyak juga kaum ibu dari kluster lain yang ikutan. Makanya make up class ini saya buka setiap hari,” tutur Ifat di tengah kesibukannya mengajari kaum ibu berdandan.

banyak kaum perempuan yang matang dalam hal materi tapi tidak percaya diri, datang dan belajar bersama-sama di kelas kecantikan itu. dan hasilnya, bisa membuat pangling deh!

Kelas kecantikan ini lanjut Ifat, tidak hanya mengajarkan cara ber make up sehari-hari. melainkan make up yang simpel namun menarik untuk momen-momen tertentu seperti ke pesta dan acara jamuan lainnya.

“Mereka yang awalnya kurang percaya diri, setelah ikut belajar di sini kini menjadi lebih percaya diri dalam berpenampilan. Kini mereka bisa tampil cantik kapan saja mereka butuhkan,” ungkap Ifat tampak senang.  

Dengan pola dan cara bermake up yang benar, menjadikan penampilan kaum hawa yang belajar di tempat itu menjadi cantik dan elok di pandang mata.

hal itu disebabkan, pembelajaran yang diberikan, disiplin dengan menempatkan porsi pewarnaan dan ketebalan make up yang disesuaikan dengan kulit, bentuk wajah serta busana yang dipakai. ** Baca Juga: Commonwealth Life Berbagi Literasi Keuangan Dengan Siswa di Bali.

“Tampil cantik itu kan idamanan setiap wanita, untuk itu ada perbedaan make up yang harus diaplikasikan, ada make up harian, ada make up party, ke kantor dan lain sebagainya. Saya ingin kaum ibu yang belajar di sini, bisa mengaplikasikan semua make up sesuai kebutuhannya,” ujar Ifat.(asri)




Commonwealth Life Berbagi Literasi Keuangan Dengan Siswa di Bali

Kabar6-Komitmen Commonwealth Life dalam mencerdaskan anak bangsa dibuktikan dalam rangkaian program sadar pengelolaan keuangan atau financial literacy.

Program financial literasi ini sendiri merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) Commonwealth Life.

CSR ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dibidang pendidikan tentang pengetahuan pengelolaan keuangan bagi generasi muda Indonesia.

Wujud kerja nyata Commonwealth Life dibuktikan dengan melakukan edukasi di bidang asuransi kepada sekitar 150 para siswa di sekolah dasar negeri (SDN) 04 Ungasan, Bali dengan tema Yuk, Mari Belajar Asuransi! belum lama ini.

Pada kesempatan ini, karyawan, Sales Force, serta manajemen Commonwealth Life dengan semangat memberikan pembelajaran interaktif serta materi literasi keuangan yang dikemas dalam bentuk permainan, video animasi, serta presentasi.

Dalam rangkaian kegiatan ini juga, Commonwealth Life memberikan bantuan berupa perangkat komputer guna mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

“Commonwealth Life percaya bahwa literasi keuangan akan membuka dan memperluas kesempatan masyarakat Indonesia untuk dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.Kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar dan memahami dengan baik keberadaan dan pentingnya memiliki asuransi jiwa, sehingga dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Pieter Wattimena, Alternative Distribution Channel Director Commonwealth Life kepada kabar6.com.

Menurut Pieter Wattimena, semua program pembelajaran Yuk, Mari Belajar Asuransi! yang dirancang Commonwealth Life guna mendukung gerakan nasional literasi keuangan (financial literacy).

Game-game dan financial calculator Commonwealth Life diperkenalkan dan ditujukan agar anak-anak memulai menabung sejak dini. Dikesempatan ini juga, pihaknya mengajak anak untuk belajar mengelola keuangan dengan cermat sejak dini.

“Kami sangat gembira dapat berbagi di dunia pendidikan dengan memperkenalkan edukasi literasi keuangan kepada anak-anak Bali. Semoga kegiatan  Yuk, Mari Belajar Asuransi! ini dapat membantu meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya mengelola keuangan sejak dini, sebagai bekal mereka di masa depan,” tambahnya.

Momentum ini merupakan upaya Commonwealth Life dalam mengkampanyekan financial literasi di masyarakat. Perusahaan berkomitmen penuh dalam melakukan kegiatan edukasi dan sosialiasi guna meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan.

Commonwealth Life percaya literasi keuangan tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun juga dapat membantu mengurangi angka kemiskinan. Pemahaman terhadap produk dan jasa keuangan akan membantu masyarakat terhindar dari korban kejahatan keuangan.

Lebih penting lagi, pemahaman yang baik terhadap produk dan jasa keuangan dapat membantu stabilitas financial.

Sebab masyarakat yang melek financial akan memahami berbagai risiko, sehingga mereka pun tidak mudah terpancing oleh rumor negatif yang kerap memicu gejolak di sector keuangan.

“Rangkaian kegiatan ini dilakukan Commonwealth Life, dalam mendukung program literasi dan inklusif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi yang terbaik dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan Finansial Anda, Bisnis, dan Masyarakat,”tegasnya.(fitrah)




SSB Tangsel Optimis Juarai JISL Sentul

Kabar6-Sekolah Sepak Bola (SSB) Tangerang Selatan (Tangsel) kiranya tidak main-main dalam memberikan ilmu sepak bola bagi para siswanya.

Sebaliknya, SSB justru memiliki target, mengasah bakat anak-anak agar bisa menjadi pesepakbola handal atau jadi atlet nasional.

“Tahun ini, kita menargetkan SSB bisa jadi juara I kompetisi bergengsi ‘Junior League (JISL)’ Sentul,” ujar Iwan Rukmana, salah seorang koordinator SSB sembari menambahkan bila JISL Sentul sudah digelar sejak April dan akan berakhir Desember 2014 mendatang.

Mantan atlet Persita Tangerang ini mengatakan, saat ini lebih dari 170 anak-anak Tangerang, usia 8-12 tahun, dilatih di SSB Tangsel. Saat ini, anak didik SSB Tangsel berlatih di Lapangan Ahmad Yani, Serpong.

Dan, lanjut Iwan, dengan pola latihan 3 kali seminggu, yaitu tiap Minggu pagi mulai pukul 07.30-10.30 WIB, Selasa dan Kamis mulai pukul 15.30-18.00 WIB, bakat para siswa SSB bakal terasah.

“Disini, kita mengajarkan tehnik dasar sepak bola, serta pelatihan fisik dan stamina. Selain itu, juga diajarkan tehnik menendang atau menangkap bola pada keeper,” ujarnya.

Meski hingga kini SSB tidak mendapat perhatian dan uang pembinaan dari KONI Tangsel maupun ASKOT (Assosiasi Sepan Bola Kota Tangerang), namun Iwan beserta pelatih lainnya tetap berupaya mengembangkan SSB.

“Untuk mengikuti berbagai kompetisi baik nasional ataupun internasional, biasanya kami mencari sponsor,” ucap Iwan yang pernah membawa SSB bertanding hingga ke Singapura pada tahun 2013. **Baca juga: Handal Bermain Bola, SSB MS Indoor Soccer Solusinya.

“Faktanya, di Singapura kami meraih juara 3 dengan lawan bertanding dari 7 negara lain, di antaranya India, Singapura, dan Philipina,” ujar Iwan lagi.(asri)




LLM Sekolah Tanamkan Peduli Lingkungan Sejak Dini

Kabar6-Rasa cinta lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Hal itulah yang menjadi landasan dasar dibentuknya Laskar Lingkungan Muda (LLM) di beberapa wilayah dan sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel).

Dan, memeriahkan HUT Kota Tangsel ke-6, LLM Sekolah se Tangsel menggelar kompetisi unjuk kreativitas dengan tema ‘Lingkungan Hidup’ pada 25 hingga 26 November 2014 di pekan pameran HUT Tangsel, di CBD BSD City.

Kompetisi yang diikuti oleh 105 sekolah yang berada di Tangsel ini, dimotori oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Tangsel.

“Lombanya beraneka ragam, mulai dari menggambar, puisi, vokal grup hingga fashion busana daur ulang. Pemenang akan mendapatkan piala dan piagam penghargaan dari BLHD Tangsel,” tutur Gatot Sukartono, Kasubdid Informasi Lingkungan BLHD Tangsel.

Menurut Gatot kegiatan yang dilakukan oleh LLM Sekolah, merupakan wujud peduli siswa-siswi sekolah terhadap pelestarian lingkungan hidup di Tangsel. **Baca juga: Anak PAUD Rifa Mulia “Gemar Makan Ikan”.

“LLM hanya ada di Tangsel bahkan mungkin di Indonesia, dan kita patut bangga akan itu,” ujar Gatot.(asri)




Anak PAUD Rifa Mulia “Gemar Makan Ikan”

Kabar6-Puluhan pelajar hadir dalam acara ‘Gemar Makan Ikan’ yang digelar Departemen Perikanan Tangerang Selatan (Tangsel),  di kawasan BSD City, Serpong, Selasa (18/11/2014).

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Rifa Mulia, adalah salah satu sekolah anak yang diundang dalam acara tersebut.

Datang bersama sang Kepala Sekolah, Tuti Restuti, para siswa-siswi sekolah yang berlokasi di Ciater, Rawa Mekar Jaya, Serpong itu tampak keren dengan pakaian ala penerbang.

Dengan antusias, anak-anak ini menunggu datangnya menu ikan kehadapan mereka.

“Kita tahu, bahwa ikan sumber gizi yang sangat baik untuk manusia, khususnya anak-anak. Acara Gemar Makan Ikan ini sangat sejalan dengan misi sekolah kami, yakni membudayakan makan ikan dan makanan bergizi lainnya kepada anak-anak,” tutur Tuti.

Ekstra fooding adalah salah satu kegiatan mengenalkan makanan bergizi kepada anak-anak. Kegiatan ini diadakan setiap minggu di Paud Rifa Mulia.

“Ada hari-hari tertentu dimana anak-anak diharuskan membawa makanan yang berkonsep 4 sehat 5 sempurna,” ujarnya.

Tuti juga mengaku, rutin memperkenalkan kepada anak-anak tentang jenis makanan yang dibawa, serta nilai gizi yang terkandung pada makanan tersebut.

“Setelah itu, biasanya kita lanjutkan dengan makan bersama,” ungkap Tuti yang sudah 3 tahun mensosialisasikan program tersebut di sekolah yang dikelolanya. **Baca juga: Begini cara SDIT Lentera Ilmu Perkenalkan Transportasi Umum ke Anak.

Tuti berharap, melalui program ekstra fooding, diharapkan gizi anak-anak bisa terpenuhi dengan baik, sehingga tidak ada lagi anak kurang gizi di Indonesia.(asri)

 




Begini cara SDIT Lentera Ilmu Perkenalkan Transportasi Umum ke Anak

Kabar6-Banyak pola bisa dilakukan untuk memberikan pendidikan kepada anak, khususnya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Mulai dari pola pendidikan di dalam ruangan (dalam kelas sekolah) hingga pola pendidikan di dalam ruangan (luar sekolah).

Seperti pola pendidikan yang diberikan kepada pelajar SDIT Lentera Ilmu dibilangan Kebon Nanas, Kota Tangerang.

“Selain teori, kami juga menerapkan pengenalan langsung kepada objek tertentu, seperti pengenalan pada kendaraan umum, seperti kereta api yang saat ini sedang kami lakukan,” ujar Dwi Nugroho, guru pembimbing SDIT Lentera Ilmu. **Baca juga: Kursus Menjahit Tatiana Vidi Contoh Nyata Pemberdayaan Perempuan.

Ya, para siswa-siswi diajak langsung menaiki commuterline Serpong-Tanahabang. “Tidak semua anak pernah naik kereta. Dengan kegiatan langsung ini, diharapkan mereka yang belum pernah naik kereta jadi tahu bagaimana rasanya naik kereta,” ungkap Dwi lagi.(asri)




Kursus Menjahit Tatiana Vidi Contoh Nyata Pemberdayaan Perempuan

Kabar6-Jika melintasi lorong penghubung antara ITC BSD dan BSD Junction, anda akan mendapati sekumpulan wanita yang sedang menjahit.

Mereka adalah murid dari Tatiana Vidi, salah seorang warga Delatinos BSD City yang membuka kelas menjahit di BSD Junction.

Ditemui saat sedang mengajar, Vidi, begitu wanita ini biasa dipanggil, banyak bercerita tentang kelas menjahitnya.

“Tatiana Vidi sewing class baru dua tahun ada di BSD Junction. Meski baru, kelas menjahit ini telah meluluskan lebih dari 300 orang siswi, dari ibu rumah tangga, mahasiswa hingga pelajar,” tutur Vidi memulai cerita.

Menurut Vidi konsep ‘menjahit mudah’ yang diajarkan kepada peserta kursus ternyata dapat diserap dengan cepat. “Saya mengajarkan bagaimana membuat pola yang sangat mudah dipelajari karena menjahit tidak lepas dari membuat pola.

Setelah itu, baru diajarkan menggunting dan menjahit dengan mesin yang menggunakan sistem komputerisasi,” ungkap Vidi yang merasa senang karena bisa berbagi ilmu, dan membantu pemberdayaan kaum wanita.

Vidi yang awalnya adalah pemilik butik, tergerak ingin mengajarkan cara menjahit dengan cepat dan mudah kepada para wanita.

“Keahlian menjahit ini sangat bermanfaat, tidak sedikit murid saya yang sudah menjalankan usaha buka jahitan, atau butik sendiri,” ucap Vidi.

Untuk belajar menjahit di Tatiana Vidi sewing class, peserta diwajibkan membayar sembilan ratus ribu rupiah untuk empat busana, atau satu juta delapan ratus ribu rupiah, untuk sepuluh busana. **Baca juga: Drumband Latih Percaya Diri Siswa.

“Masing-masing peserta membawa sendiri bahan busana yang akan dijahit. Bahan tersebut akan dijahit sesuai keinginan peserta. Waktunya tidak dibatasi, dengan kata lain mereka belajar sampai mereka bisa membuat busana yang diinginkan,” jelas Vidi.

Dengan waktu belajar mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, para siswa diharapkan dapat membuat satu busana dalam satu hari.(asri)




Drumband Latih Percaya Diri Siswa

Kabar6-Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ternyata tidak hanya menambah keterampilan pada anak, melainkan juga mampu melatih daya pikir dan rasa percaya diri.

Melalui kegiatan ekstrakulikuler ‘drumband’ KB-TK Arraihan Kencana Loka BSD City, anak-anak berani tampil di muka umum untuk unjuk kebolehan.

“Kegiatan ekstrakulikuler ini sudah diterapkan sejak 5 tahun lalu di KB-TK Arraihan. Antusias siswa dan orang tua sangat tinggi untuk mengikuti ekstrakulikuler ini. Hampir semua anak ingin berlatih drumband, ini tentu saja menjadi sebuah apresiasi bagi sekolah,” tutur Hj. Tien Komalasari, Divisi Pengembangan Pendidikan KB-TK Arraihan BSD City.

Tidak mudah mengajarkan anak bermain drumband, untuk itu, Arraihan secara khusus menghadirkan pelatih drumband dari luar sekolah.

“Kami ingin memberikan yang terbaik bagi siswa-siswi sekolah Arraihan, termasuk dalam kegiatan ekstrakulikuler drumband yang saat ini diikuti oleh 18 siswa,” ungkap Tien yang merasa senang melihat perkembangan anak didiknya dalam berdrumband.

Ya, waktu latihan anak-anak dibatasi hanya seminggu sekali. Yakni setiap hari Rabu usai jam pelajaran sekolah. Dan, karena disiplin dalam berlatih, maka anak-anak menjadi cepat pandai. **Baca juga: 15 UMKM Dilatih Tekhnologi di Puspiptek Serpong.

“Melalui kegiatan ekstrakulikuler ini, kami berharap anak-anak menjadi sosok yang percaya diri saat harus tampil di muka umum,” ucap Tien.(asri)




15 UMKM Dilatih Tekhnologi di Puspiptek Serpong

Kabar6-Pembekalan ilmu terhadap pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terus digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Hari ini, setidaknya ada 15 pelaku UMKM yang akan dilatih di  Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Intinya untuk meningkatkan sistem inovasi daerah. Untuk sekarang meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Biar Banten punya daya saing produk daerahnya,” kata Ali Fadillah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Banten, Rabu (05/11/2014).

Dijelaskan Ali, pelaku UMKM diberangkatkan agar mereka mendapatkan ilmu dan penerapan tekhnologi tepat guna untuk pengembangan dan inovasi hasil terhadap produknya.

Sejumlah produk hasil karya pelaku UMKM tersebut diantaranya, gula aren bubuk, madu, kain tenun baduy, emping dari singkong, hingga sate bandeng.

“Gula aren yang bentuknya bubuk akan dikembangkan lagi biar pengeringannya ga cuma lewat penjemuran matahari. Dikembangkan juga gimana cara nya biar sate bandeng itu ga cepet basi, biar bertahan bisa 1 bulan,” jelasnya.

Selain makanan dan pakaian, pelaku UMKM untuk pupuk alami pun di ikut sertakan dalam pelatihan di Puspitek tersebut. Salah satunya pembuat pupuk kompos dari kotoran kambing. **Baca juga: Bermain sambil Belajar di WOW Citra Raya Tangerang.

“Kotoran kambing dibawa ke puspitek biar bisa di ancurin jadi bubuk dan jadi media bagi tanaman,” kata Toton, pelaku UMKM asal Kampung Domba, Kabupaten Pandeglang.(tmn/din)




Bermain sambil Belajar di WOW Citra Raya Tangerang

Kabar6-Tidak banyak tempat rekreasi yang menawarkan konsep belajar. World of Wonder (WOW) Theme Park Citra Raya adalah salah satu pusat rekreasi yang mengusung tema edukasi.

Di WOW, pengunjung tidak hanya dapat bermain tetapi, mereka juga dapat menambah wawasan, sebab WOW Citra Raya, juga menghadirkan berbagai ornamen keajaiban-keajaiban di dunia.

Seperti patung binatang purba Dinosaurus, miniatur Collosium Yunani, Tembok China, Spink Pyramid Mesir, Temple of Karna, Candi Borobudur dan lain sebagainya.

Semua ornamen bangunan dibuat serupa dengan bangunan aslinya, sehingga pengunjung dapat menambah wawasan tentang bangunan-bangunan ajaib di dunia, tanpa harus pergi ke negara asalnya.

“Dengan konsep bangunan-bangunan ajaib di dunia, WOW dapat menjadi pusat edukasi yang baik bagi masyarakat, khususnya para pelajar,” ungkap Fransiscus Yohanes, Pengelola WOW Citra Raya.

WOW memiliki daya tampung hingga 15.000 orang, dilengkapi dengan theater 4 D, dan restaurant, WOW dapat menjadi salah satu alternatif tempat rekreasi yang mengasyikan. **Baca juga: Stella Maris, Lestarikan Budaya Bangsa Lewat Seni.

“Untuk permainan WOW juga memiliki permainan yang menantang seperti mini jet coster, ontang-anting, sepeda udara dan lain sebagainya,” ujar Frans menambahkan.(asri)