Masyarakat Gemar Membaca Capai Usia Lima Tahun

Kabar6-Keinginan Walikota Tangerang Selatan untuk memasyarakatkan gerakan gemar membaca, disambut hangat oleh Herlina Mustikasari, tokoh masyarakat Tangerang Selatan, sekaligus pemilik lisensi Easy Reader Indonesia.

 

Maka pada 28 Januari 2010 terbentuklah Taman Bacaan Masyarakat atau TBM Magma (Masyarakat Gemar Membaca) yang dengan sekretariat di Jalan Raya Pamulang, Tangerang Selatan.

 

Tidak lama setelah dibentuk, mulailah bermunculan TBM Magma di beberapa kecamatan, hingga saat ini mencapai 67 TBM Magma yang berada di 7 Kecamatan Tangerang Selatan.

 

“Kami bersyukur, kian hari masyarakat Tangerang Selatan semakin antusias dengan TBM Magma, ini karena masyarakat sudah mengetahui manfaat dari TBM Magma. Terlebih lagi dengan adanya support jaringan internet dari smartfreen,” tutur Herlina Mustikasari, Ketua umum Magma Tangsel, saat memperingati HUT ke-5 Magma Tangsel.

 

Dalam kesempatan tersebut, Herlina juga berterimakasih kepada Pemkot Tangsel, Smartfreen, sekolah, dan seluruh SKPD Tangsel, yang terus mendukung TBM Magma hingga bisa bertumbuh di lima tahun ini. ** Baca juga: Akses Jalan SMPN 19 Tangsel Terhambat Pembebasan Lahan

 

“Sebagai upaya memotivasi seluruh TBM Magma, kami rutin mengadakan pertemuan bulanan setiap tanggal 12. Kami juga sering mengadakan pelatihan kepada pengelola TBM Magma agar mereka lebih terampil dan tetap semangat mengelola TBM Magma, karena ini adalah lembaga sosial masyarakat yang tidak mencari keuntungan,” ujar Herlina.

 

Senada dengan Herlina, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diani, yang menyempatkan diri datang ke acara perayaan HUT ke-5 Magma Tangsel menyatakan rasa terimakasih kepada pengurus Magma Tangsel, serta semua yang mendukung Magma Tangsel.

 

“Harapan saya, TBK Magma tidak hanya sebagai taman bacaan sederhana tetapi juga modern, dan yang terpenting dapat memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat”.(asri)




Akses Jalan SMPN 19 Tangsel Terhambat Pembebasan Lahan

Kabar6-Kurang adanya koordinasi dan komunikasi dari Dinas Pendidikan maupun sekolah terhadap penggunaan akses jalan keluar masuk angkutan material pembangunan jembatan SMPN 19 Tangerang Selatan, membuat warga Kencana Loka BSD City, sektor 12.5 Tangerang Selatan, menghentikan pembangunan jembatan sekolah tersebut.

 

Ketua RW 05 Kencana Loka Sektor 12.5 BSD City, Adji Ekawarman Hassan menjelaskan, pihaknya bukannya ingin menghambat pendidikan di Tangsel, namun perjanjian awal yang dilakukan pemerintah Tangsel melalui Walikota, Wakil Walikota hingga Kepala Dinas Pendidikan hanya meminta untuk penggunaan akses jalan keluar masuk material dan siswa hingga November 2012.

 

“Hingga saat ini akses jalan masih terus kami izinkan, sampai akhirnya kejadian jembatan kayu pohon kelapa yang mereka buat roboh beberapa bulan lalu, dan mereka berniat membuat jembatan permanen yang tidak termaktub dalam perjanjian,” ujar Adji menjelaskan. Senin (26/1/2015)

 

Bahkan, dalam komunikasi awal yang dilakukan 2012 lalu, tidak ada pembangunan jembatan permanen menuju sekolah. “Perjanjian awal tidak ada pembangunan permanen menuju sekolah melalui perumahan Kencana Loka, dikarenakan ada akses jalan yang akan dibangun pemkot melalui jalan belakang,” ungkapnya.

 

Adji mengatakan, sebagai ketua RW pihaknya sudah mengizinkan semua proses itu, bahkan dia pun bersama warga mengizinkan sekolah untuk melintasi jalan masuk dari pukul 06.30 WIB hingga pukul 07.00 WIB dan jam pulang sekolah. ** Baca juga: Bye Bye Musik Mahal…

 

“Ketika kita sudah mengizinkan itu semua, namun ada pembangunan baru lagi yang dilakukan Dinas Pendidikan untuk sekolah tersebut, namun selama ada proses pembangunan yang dilakukan dua tahun ini, tidak ada satu pun komunikasi dan koordinasi yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan atau sekolah kepada warga Kencana Loka,” jelasnya.

 

Warga Kencana Loka menyayangkan tidak adanya komunikasi kembali yang dilakukan oleh pihak pendidikan dan sekolah kepada warga sejak 2012 lalu.

 

“Di perjanjian awal tidak ada pembangunan jembatan permanen menuju sekolah yang melintasi Perumahan Kencana Loka, namun tiba-tiba pihak kontraktor membangun jembatan permanen, dan ini kita hentikan,” ungkapnya.

 

Dia mengatakan, warga Kencana Loka sudah mengizinkan jalan (kompleks) dilintasi dan mengganggu kenyamanan warga, namun tidak ada iktikad baik yang dilakukan Dinas Pendidikan, bahkan jalan komplek pun rusak karena sering dilewati alat berat material, belum lagi kemacetan yang terjadi di sekitar kompleks pada jam sekolah.

 

Adji juga mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan awal, dia beserta warga akan memberikan akses masuk bagi siswa, sampai pembangunan jalan dari belakang sekolah selesai dilakukan, tetapi kendalanya sampai saat ini akses jalan tersebut terkendala pembebasan lahan.(asri)




Bye Bye Musik Mahal…

Kabar6-Siapa bilang musik hanya milik kalangan atas? Dan, siapa bilang belajar musik itu butuh biaya besar alias mahal? Jika Anda berpikir “mahal” untuk sekolah musik, Anda salah.

 

Buktinya, di Konservatori Musik Iqbal Thahir Anda hanya merogoh kocek sebesar Rp 185.000 saja per bulan, untuk program pendidikan musik reguler. Jangan salah, meski murah, lembaga pendidikan musik ini telah berstandar internasional.

 

“Lembaga pendidikan Musik Iqbal Thahir sudah ada sejak tahun 1975, namun baru menjadi lembaga konservatori pada Januari 2007. Berbeda dengan lembaga pendidikan musik lainnya, Konservatori Musik Iqbal Thahir mengacu pada ANZCA ( Australian New Zealand Cultural Art ltd),” tutur Mutia, Head of Administration Konservatori Musik Iqbal Thahir.

 

Konservatori Musik Iqbal Thahir menawarkan program pendidikan regular, program akselerasi, dan program eksklusif akselerasi. “Yang diajarkan di sini adalah jenis musik klasik-popular untuk gitar, klasik-modern untuk piano, solfege, dan teori musik klasik-modern,” ujar Mutia.

 

Hingga saat ini, Konservatori Musik Iqbal Thahir telah meluluskan puluhan siswa dengan predikat memuaskan. “Beberapa siswa kami telah menjadi musisi di Indonesia, guru musik bahkan beberapa di antaranya sukses mendapatkan gelar diploma berstandar internasional dari ANZCA,” ungkap Mutia.

 

Konservatori Musik Iqbal Thahir yang berlokasi di Ruko Golden Road BSD City ini, rutin menggelar konser di beberapa tempat untuk memperlihatkan kemampuan para siswa kepada orangtua dan khalayak ramai.(asri)

 

 

 




Ingin Mahir Berbahasa Inggris, Easy Reader Solusinya

Suasana Belajar di Easy Reader Gading Serpong.(asri)

Suasana Belajar di Easy Reader Gading Serpong.(asri)Kabar6-Untuk Go international, seseorang dituntut mampu berbahasa Inggris. Easy Reader yang berlokasi di Ruko Cams Corner, Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, adalah salah satu lembaga pendidikan bahasa Inggris bagi anak-anak usia 3-10 tahun.

Melalui pendekatan fonik, dalam waktu dua bulan anak didik Easy Reader dipastikan sudah dapat membaca dalam bahasa Inggris. Di Easy Reader, anak-anak tidak hanya diajarkan speak, tapi juga pengetahuan grammar, reading dan writing.

“Buku panduan yang kami gunakan adalah buku dibuat khusus oleh Easy Reader, yang menekankan pada pendekatan fonik sehingga anak-anak dapat membaca dengan benar ejaan atau tulisan berbahasa Inggris,” tutur Herlina Mustikasari, owner Easy Reader Indonesia & Malaysia.

Agar efektif, Easy Reader menggunakan sistem semi privat yakni satu guru hanya menangani empat orang siswa.

“Walaupun hanya ada satu siswa, pelajaran tetap dapat berjalan, dan rata-rata semua anak senang belajar di sini, hal itu karena kami menggunakan metode belajar yang mudah dan menyenangkan di setiap pertemuan,” ujar Herlina.

Meski terkesan eksklusif, namun orang tua tidak perlu membayar mahal untuk memasukan anaknya ke Easy Reader. Cukup membayar Rp350 ribu perbulan, anak-anak sudah bisa belajar di Easy Reader.**Baca Juga: STIE PPI Citra Raya Tangerang Terakreditasi B.

“Harga tersebut termasuk tas atau t-shirt khusus siswa Easy Reader,” ungkap Herlina.

Bagi anda yang berniat untuk memasukan buah hati anda ke Easy Reader, anda bisa datang ke tempat kursus diatas.(asri)




STIE PPI Citra Raya Tangerang Terakreditasi B

Kabar6-Ketatnya seleksi masuk universitas negeri menjadi peluang bagi universitas swasta dalam menjaring calon mahasiswa.

STIE Putra Perdana Indonesia (PPI) Citra Raya Cikupa Tangerang, adalah salah satu perguruan tinggi swasta nasional yang cukup diminati calon mahasiswa, khususnya masyarakat Tangerang dan sekitarnya.

Terbukti, sejak dibuka tahun 2001, STIE PPI telah memiliki lebih dari 1000 mahasiswa, dan telah berhasil meluluskan ratusan sarjana akuntansi dan management.

“Terlebih sejak dikukuhkannya STIE PPI sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dengan status terakreditasi B,” tutur Dr. (c) H. Juanda Usman, SE, SH, MM, Rektor yang juga pendiri STIE PPI Citra Raya Tangerang.

Selain menitik beratkan pada program akademis, STIE PPI Tangerang juga memberi kebebasan kepada para mahasiswanya untuk berkreativitas dan berkesenian.

“STIE PPI adalah pemenang pertama kejuaraan INKAI Karate tingkat Kabupaten Tangerang. Di sini juga ada grup band yang mulai naik daun Republik 21, semuanya personilnya adalah mahasiswa STIE PPI,” ujar Juanda yang menargetkan 500 mahasiswa di tahun ajaran baru 2015-2016.

Azas demokrasi menjadi landasan mahasiswa dalam berkegiatan. Salah satunya adalah demokrasi dalam memilih calon ketua dan wakil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE PPI periode 2015-2016.

Demokrasi terlihat dari cara pemilihan langsung melalui kotak suara yang ada di area kampus. **Baca juga: Saung Jingga Berdayakan Masyarakat Ekonomi Lemah Pamulang.

“Setiap mahasiswa berhak memilih langsung calon BEM nya melalui kotak-kotak suara yang telah disediakan di dalam area kampus. Kami mahasiswa STIE PPI Tangerang selalu menekankan azas demokrasi dan kebersamaan,” tutur Krisna Anggun, mahasiswi yang juga panitia pemilihan BEM STIE PPI.(asri)




Saung Jingga Berdayakan Masyarakat Ekonomi Lemah Pamulang

Saung Jingga Berdayakan Masyarakat Ekonomi Lemah Pamulang(asri)

Saung Jingga Berdayakan Masyarakat Ekonomi Lemah Pamulang(asri)Kabar6-Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi masyarakat. Landasan inilah yang akhirnya mendasari terbentuknya Saung Jingga atau Saung Pencerahan.

Berada di tengah-tengah pemukiman para pemulung di kawasan Pondok Benda, Pamulang 2, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Saung Jingga mencoba untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang berada di sekitarnya, melalui program kursus dan pelatihan cuma-cuma.

“Pelatihan yang diberikan seperti menjahit, memanfaatkan barang bekas hingga budi daya ikan lele. Pesertanya adalah masyarakat yang berada di sekitar Saung, umumnya mereka adalah pemulung, dan pekerja serabutan,” tutur Yunus Anis, pengelola Saung Jingga.

Tentu saja dalam mengemban misinya, Yunus tidak berjalan sendirian. Sofyan Nas, Ketua Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tangsel, sangat mendukung dan ikut terlibat dalam program Saung Jingga.

“Di Muhamadiyah kami memiliki program sosial kemasyarakatan, di antaranya masalah pendidikan, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan ketenagakerjaan, program ini sudah kami jalankan sejak tahun 2011 secara swadaya,” ujar Sofyan. **Baca Juga: Lomba Da’i Cilik Ke-3 Al Azhar BSD Pukau Dewan Juri.

Menurut Sofyan, di Pamulang ada tiga lokasi yang kegiatannya sejalan dengan Saung Jingga, yakni Kelurahan Pondok Benda Kecamatan Pamulang, Kelurahan Kedaung kecamatan Pamulang dan Kelurahan Setu kecamatan Setu.(asri)




Lomba Da’i Cilik Ke-3 Al Azhar BSD Pukau Dewan Juri

Lomba Da'i Cilik Ke-3 Al Azhar BSD Pukau Dewan Juri(asri)

Lomba Da'i Cilik  Ke-3 Al Azhar BSD Pukau Dewan Juri(asri)Kabar6-Mencari bakat da’i cilik, Sekolah Dasar (SD) Al Azhar, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali gelar Lomba Da’i Cilik dan memperebutkan Piala
Walikota Tangsel. Lomba syiar Islam tersebut diikuti puluhan siswa tingkat SD, Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Tangerang Raya, Selasa (16/12/2014).

Pantauan Kabar6.com di lokasi acara, kegiatan tersebut syarat dengan dakwah para calon da’i cilik yang mengutarakan tentang pentingnya menyayangi kedua orang tua. tak hanya itu, lantunan hadist beserta ayat suci Al Qur’an terdengar mendayu merdu.

Dakwah para calon da’i cilik itupun sontak membuat suasana menjadi hening, tak terkecuali para juri yang serius mendengarkan kata demi kata para calon da’i. Dan, dakwah singkat mereka (Da’i, Red) membuat dewan juri sulit menilai, karena semuanya memiliki dakwah yang berbobot.

“Peserta lomba adalah siswa SD kelas 4, 5 dan 6 tingkat SD dan MI se-Tangerang Raya, semuanya bagus-bagus. Kegiatan ini sudah yang ke-tiga kalinya diadakan,” tutur Rani Ridayanthi, Ketua Pelaksana Pildacil SD Al Azhar BSD City, yang juga anggota Badan Koordinasi Orang Tua Murid Siswa (BKOMS) Al Azhar BSD City. **Baca Juga: Al Azhar BSD Sumbang 100 Kantong Darah Ke PMI Tangsel.

Dijelaskannya, tujuan lomba adalah untuk mencari siswa-siswi berbakat dalam syiar Islam. Berbeda dalam Pildacil sebelumnya yang mengambil tema Muharram, kali ini tema yang diangkat adalah Kasih Sayang Kepada Orang Tua.

“Semoga kegiatan ini juga ikut menciptakan Kota Tangerang sebagai kota yang cerdas, modern dan religius,” ucap Rani yang kali ini berhasil mengumpulkan 30 siswa SD dan MI se-Tangerang Raya sebagai peserta lomba.(asri)




Al Azhar BSD Sumbang 100 Kantong Darah Ke PMI Tangsel

Kabar6-Menanamkan rasa peduli sesama di hati anak-anak, sekolah Al Azhar BSD City beserta Badan Koordinasi Orang Tua Murid (BKOM) Al Azhar, menggelar donor darah.

Kegiatan ini dilaksanakan di Poliklinik Griya Sehat Al Azhar BSD City, berhasil mengumpulkan 100 kantong darah, Senin (15/12/2014).

“Darah yang terkumpul akan kami sumbangkan ke PMI Kota Tangerang Selatan (Tangsel),” ujar Puput Umbarwati, Ketua Pelaksana Baksos Donor Darah Al Azhar BSD, anggota BKOM Al Azhar BSD.

Tidak hanya orang tua, siswa-siswi Al Azhar pun ikut berpartisipasi menyumbangkan darahnya. “Tentunya siswa SMU yang sudah berusia 17 tahun,” ujar Puput. **Baca juga: 270 Sekolah Bertarung di GIS 2 Festival.

Bakti sosial donor darah sekolah Al Azhar BSD City, merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun.(asri)




270 Sekolah Bertarung di GIS 2 Festival

Kabar6-Festival seni, olahraga dan sains yang digelar Global Islamic School 2 Puspitek Serpong Tangerang Selatan (Tangsel), mulai tanggal 14-19 Desember 2014, berlangsung seru dan meriah.

Kegiatan yang melibatkan 270 sekolah se-Tangerang tersebut, dibuka langsung oleh Kabid Menengah Bidang Pendidikan pada Dinas Pendidikan Tangsel, Sridoyo pada 14 Desember 2014.

“Ini untuk membina hubungan antar pelajar, menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat dan sportif, mengembangkan bakat dan potensi siswa dari mulai TK sampai dengan SMA dalam bidang olahraga, seni dan sains,” tutur Dian Ariadita Fitryati, M.Pd., Kepala Sekolah SMP & SMA GIS2 Tangsel.

Selain memperebutkan piala Walikota Tangsel, GIS2Fest 2014 juga memperebutkan uang pembinaan puluhan juta rupiah.

“Kami berharap melalui acara ini, hubungan antar sekolah di Tangerang akan semakin akrab dan harmonis, sesuai dengan tema yang kami usung yakni Be Sportive and Be The Best,” ujar Ariadita menambahkan.

Global Islamic School 2 Serpong Tangsel, adalah salah satu sekolah unggulan internasional. Selain fokus pada bidang akademis, GIS 2 Tangsel juga mengutamakan pembinaan di bidang hapalan Qur’an. **Baca juga: Stella Maris Gelar Entrepreneur Day 2014.

Sekolah yang baru setahun hadir di BSD City ini, sejak November 2014 telah membuka pendaftaran untuk anak didik baru tahun pelajaran 2015-2016 untuk jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA.(asri)




Stella Maris Gelar Entrepreneur Day 2014

Kabar6-Stella Maris International School membekali peserta didiknya menghadapi ketatnya persaingan global masa depan.

Pembekalan tidak hanya sebatas teori pelajaran di dalam kelas, namun juga memberikan wadah, dimana siswa-siswi dapat menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam kegiatan tahunan yang diadakan sekolah yaitu Entrepreneur Day 2014.

Kegiatan tahun ini mengambil tema besar Artisticpreneurship: Boosting Entrepreneurship Through Hobby & Interest yang diadakan pada tanggal 11 – 12 Desember 2014 di Gading Serpong.

Berbagai perlombaan dugekar sesuai dengan minat anak-anak yang juga disesuaikan dengan jenjang pendidikannya yaitu Coloring Competition, Auction, Market To Market untuk jenjang Preschool (TK), Decoration & Selling Competition untuk jenjang Primary, Ide Bisnis Kreatif untuk jenjang Junior Secondary (SMP) serta Business Plan Competition dan Short Video Competition untuk jenjang Senior Secondary (SMA).

“Kegiatan seperti guna mengasah kemampuan siswa-siswi untuk berpikir kreatifnya dan mengembangkan karakter entrepreneur di sekolah,” tutur Metha Leandra Dewi, Public Relation Stella Maris International School. **Baca juga: Kelas Kecantikan Ifat, Optimalkan Percaya Diri Wanita BSD.

Metha menambahkan, bahwa Stella Maris secara konsisten membangun Generasi Platinum untuk masa depan bangsa yang lebih baik.(asri)