BATAN Bangun Reaktor Daya Eksperimen di Puspiptek Serpong Tangerang Selatan

Kabar6-Dalam mewujudkan kemandirian di bidang energi, pemerintah telah merencanakan untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 35.000 MWe pada kurun waktu 2015-2019.

 

Berbagai jenis sumber energi akan dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu, nuklir sebagai energi baru dan terbarukan, yang akan digunakan sebagai pembangkit listrik, diharapkan dapat menyumbangkan daya sebesar 5.000 MWe pada 2024.

 

Dalam menghadapi pemanfaatkan tenaga nuklir sebagai pembangkit listrik dengan skala besar tersebut, BATAN terlebih dahulu akan membangun Reaktor Daya Non Komersial (RDNK) atau disebut juga Reaktor Daya Eksperimental (RDE).

 

“RDE merupakan suatu strategi pemerintah untuk mengenalkan reaktor nuklir yang menghasilkan listrik dan sekaligus dapat digunakan untuk eksperimen atau riset. RDE yang dipilih adalah generasi ke-4 yang memiliki teknologi keselamatan lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. RDE merupakan PLTN mini yang di masa depan dapat diaplikasikan di daerah yang tidak membutuhkan daya besar, terutama di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur. Selain itu, untuk menghasilkan listrik kelak tipe reaktor ini dapat dimanfaatkan untuk proses desalinasi (mengubah air laut menjadi air tawar), produksi hidrogen dan proses pencairan batubara,” tutur Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto.

 

RDE akan dibangun BATAN di tahun ini dan diharapkan bisa beroperasi sebelum 2019. ** Baca juga: Siswa Dharma Karya UT, Ciptakan Smartbox Aman dan Hemat BBM

 

“Penetapan rencana pembangunan RNDK/RDE sudah melalui serangkaian pembahasan pada tingkat menteri, yaitu Menteri Ristek Dikti, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Kepala BAPETEN dan Kepala BATAN,” ujar Djarot.

 

Djarot juga mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan RDNK/RDE adalah membangun reaktor nuklir dengan ukuran kecil, yang dapat digunakan sebagai sarana penguasaan teknologi bagi putra-putri Indonesia dalam menajemen pembangunan, pengoperasian dan perawatan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik.

 

“RDNK/RDE akan dilaksanakan pembangunannya di Puspiptek Serpong Tangerang Selatan, dan untuk itu kami sudah mendapatkan ijin dari masyarakat setempat,” ucap Djarot yang menganggarkan dana sebesar Rp1,6 triliun untuk proyek tersebut. (asri)




Siswa Dharma Karya UT, Ciptakan Smartbox Aman dan Hemat BBM

Kabar6-Maraknya kasus perampasan kendaraan bermotor di beberapa wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhir-akhir ini, rupanya tak luput dari perhatian dua siswa SMA Dharma Karya UT, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel untuk menciptakan smartbox keamanan demi kendaraan motor roda dua yang juga dapat menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM).

 

Dua siswa tersebut yakni Andria Farhan (15) kelas 10 dan Arsyan Farizi kelas 11 IPA Dharma Karya UT.

 

Smartbox keamanan dan hemat BBM dipasangkan di antara CDI alat pengapian dan Spool, yang ditambahkan dengan pegangan sensor daun. Alat tersebut akan mengalirkan sinyal ke smartbox,dan secara otomatis timer selama 60 detik atau satu menit akan bekerja.

 

“Sensor daun yang dipasangankan di kedua stang akan bekerja ketika tangan kita tidak memegang kedua stang tersebut, secara otomatis mesin motor akan mati dan klakson secara otomatis akan menyala terus,” tutur Arsyan menjelaskan.

 

Dia mencontohkan, ketika motor diambil oleh penjahat, secara otomatis motor langsung berpindah tangan, sistem ini akan bekerja selama satu menit, motor dibawa kabur, dan selama satu menit itu dirinya bisa menelpon pihak kepolisian dan meminta tolong, karena motor akan terus berbunyi dan mesin mati secara otomatis. Sehingga maling kemungkinan bisa tertangkap.

 

Sementara itu, Andria Fahman menjelaskan, smartbox ini pun menghemat energi dan bahan bakar dari sistem yang terpasang ke pengapian. ** Baca juga: Orkestra BINUS School Serpong Satukan Perbedaan

 

“Kita memiliki ide ini sejak Agustus lalu, dan maraknya begal membuat kita menambah komponen alat ini,” ujar Andria.

 

Dia juga menjelaskan, untuk membuat alat dengan komponen IC 55, Lelay, sakar daun, RPM, meter timer, delay IC 55 membutuhkan waktu hanya 15 menit saja.

 

Arsyan dan Andria berkesempatan memperkenalkan inovasinya dalam lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPMPPKB), Selasa (10/3/2015) kemarin di WTC Serpong.

 

Menurut mereka untuk modal pembuatan alat tersebut hanya membutuhkan biaya Rp30.000 saja.

 

“Tidak perlu mahal untuk menciptakan barang tepat guna yang bisa bermanfaat untuk masyarakat, dan alat ini akan dikembangkan dan dipasarkan jika ada yang berminat,” ungkap warga Pamulang tersebut optimis.

 

Sementara Asisten Daerah 2 Budiawan sangat antusias dengan hasil yang diciptakan anak-anak siswa SMA ini. Mereka mempunyai ide yang cemerlang dan bisa dipasarkan ke masyarakat.

 

“Saya berharap hasil dari penelitian ini dapat dibuat semenarik mungkin dan dipasarkan, sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat,”ungkapnya. (asri)




Orkestra BINUS School Serpong Satukan Perbedaan

Kabar6-Sejak terbentuk pada 2008 lalu, Orkestra BINUS School Serpong mulai menggelar konser perdana yang digelar  Jumat 6 Maret 2015 lalu, di Gedung Sjuman Hall BINUS School Serpong.

 

Konser perdana ini mengusung  tema “Celebrating Music Diversity” ini diikuti oleh 123 siswa SD, SMP dan SMA BINUS School.

 

Konser yang ditonton oleh seluruh siswa, guru, dan orangtua murid BINUS School tersebut, berjalan sukses dengan penampilan yang memukau. Tidak hanya lagu daerah Indonesia, lagu yang sedang digandrungi para remaja pun didendangkan, salah satunya lagu berjudul “Shake it Off” yang dinyanyikan Taylor Swift. ** Baca juga: Sekolah Sinar Cendekia Tangerang Selatan, Kembali Santuni Korban Gaza

 

“Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan murid-murid akan memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengadakan konser musik level profesional. Binus School Serpong selalu mendukung semua kegiatan yang bernilai positif, tidak hanya dari sisi akademik tetapi juga dalam bidang afektif dan seni budaya,” tutur Hengky Setiawan, Guru Seni dan Musik BINUS School Serpong.(asri)




Sekolah Sinar Cendekia Tangerang Selatan, Kembali Santuni Korban Gaza

Kabar6-Sekolah Sinar Cendekia Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), kembali memberikan santunan kemanusiaan untuk korban perang di Gaza Palestina. Bekerjasama dengan Yayasan Adara Relief Internasional untuk peduli Palestina, dan majelis taklim orangtua murid Sekolah Sinar Cendekia, telah berhasil dikumpulkan dana sumbangan lebih dari Rp50 juta.

 

Santunan diberikan secara simbolik kepada perwakilan Yayasan Adara Relief Internasional, Ustazah Jessica, Kamis 5 Maret 2015, bersamaan dengan digelarnya pertunjukan cabaret peduli Gaza Palestina oleh seluruh siswa-siswi Sekolah Sinar Cendekia Serpong Tangerang Selatan, serta dongeng tentang Palestina oleh Yayasan Adara Relief Internasional.

 

Acara  dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Sinar Cendekia, dihadiri lebih dari 500 siswa mulai dari tingkat SD hingga SMU, orangtua siswa, guru, dan Kepala Sekolah, serta Yayasan Sinar Cendekia Serpong. ** Baca juga: Stella Maris Gading Serpong Ciptakan Generasi Platinum

 

“Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama yayasan, sekolah, dan orang tua. Dan ini adalah pengumpulan dana yang kedua kalinya, sebelumnya dilakukan pada 25 Oktober 2014 lalu. Melalui kegiatan ini semoga anak-anak bisa menumbuhkan rasa peduli sesama, tidak hanya peduli terhadap masyarakat di negeri sendiri, tetapi juga peduli dan berempati terhadap penderitaan warga Gaza Palestina,” tutur Cut Nurmasita, Kepala Sekolah SD Sinar Cendekia Serpong Tangerang Selatan.(asri)




Stella Maris Gading Serpong Ciptakan Generasi Platinum

Kabar6-Stella Maris secara konsisten berkomitmen membangun generasi platinum untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Generasi yang tidak hanya cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia, tapi mereka juga merasa menjadi bagian dari dunia yang dapat menghormati dan menghargai setiap budaya di seluruh dunia.

 

Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Public Relation Stella Maris International School Gading Serpong, Felisia Monika, saat menggelar Asian Festival Stella Maris di Sumarecon Mall Serpong, Senin (2/3/2015) kemarin.

 

Dalam perayaan Asian Festival kali ini, Stella Maris mengambil tema “Harmony in Diversity”. Dengan menampilkan drama tentang asal muasal perayaan Tahun Baru Cina, serta berbagai penampilan pertunjukan menarik siswa-siswi mulai dari tingkat Preschool, Primary, dan Secondary.

 

Dragon dance tampil sebagai acara pembuka, disusul kemudian dengan pertunjukan Philipine Folk Dance, Caishendao, India Dance, wushu, dan masih banyak lagi. ** Baca juga: HUT ke-4 Living World Bantu Fasilitas Pendidikan di Tangsel

 

“Kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan dan memperkaya budaya-budaya Asia kepada para siswa maupun masyarakat luas, event ini juga menjadi ajang bagi para siswa untuk dapat mempertunjukan kemampuan dan mengembangkan talenta mereka di bidang gerak lagu, tari, dan sebagainya. Stella Maris ingin menanamkan pentingnya rasa saling menghormati di antara perbedaan yang ada,” tutur Felisia. (asri)




HUT ke-4 Living World Bantu Fasilitas Pendidikan di Tangsel

Kabar6-Di sela-sela kemeriahan pesta hari jadinya yang ke-4, Senin (23/2/2015) kemarin, Living World juga melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), berupa bantuan fasilitas pendidikan di Tangerang Selatan.

 

Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diani, yang hadir dalam acara tersebut.

 

“Sebagai aksi nyata terhadap kepedulian lingkungan, Living World akan memberikan lampu LED untuk sarana penerangan di sekolah-sekolah yang membutuhkan, khususnya sekolah-sekolah yang berada di Tangerang Selatan. Lampu LED dipilih karena lebih hemat energi, tahan lebih lama dan ramah lingkungan,” tutur Jannywati Hartini, Director Living World Alam Sutera Tangerang Selatan.

 

Dalam program CSR tersebut, Living World mengajak serta para pengunjung untuk turut berpartisipasi menyumbangkan point dari hasil belanja di Living World. ** Baca juga: Jadikan Masjid Sebagai Pusat Pendidikan dan Kajian

 

Kepedulian Living World dalam dunia pendidikan di Tangerang Selatan, tidak hanya disalurkan ke sekolah-sekolah tetapi juga ke taman-taman bacaan. Bantuan berupa buku dan mainan. Selain sumbangan sarana pendidikan, Dalam kesempatan tersebut Living World juga menyerahkan bantuan senilai lebih dari Rp200 juta kepada UNICEF.(asri)




Jadikan Masjid Sebagai Pusat Pendidikan dan Kajian

Kabar6-Hafalkan Alquran, satu hari satu ayat. Adalah kalimat pertama yang dikatakan Ust. Yusuf Mansur saat hadir meresmikan Masjid Baitussalam The Green BSD City, Minggu (22/2/2015) kemarin.

 

Yusuf yang didaulat bertausyiah menjelaskan, bahwa jika satu hari satu ayat, lima puluh kali datang ke masjid sudah lima puluh ayat, dan ini jika terus dilakukan maka warga muslim The Green akan hafal Alquran.

 

Senada dengan Yusuf, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani, yang turut hadir dalam peresmian juga berharap agar Masjid Baitussalam The Green BSD City selain sebagai sarana ibadah, juga menjadi pusat pendidikan dan kajian Islam.

 

Pengurus Masjid Baitussalam MeFreedy menjelaskan, jauh sebelum masjid Baitussalam diresmikan, para jamaahnya telah memiliki komitmen untuk memakmurkan masjid Baitussalam The Green BSD City. ** Baca juga: Gali Potensi Siswa, Stella Maris BSD City Gelar Stema Cup

 

“Kami berharap masjid ini akan menjadi pusat pendidikan Islam, sesuai dengan artinya yakni rumah keselamatan,” ujar Mefreedy.

 

Menurutnya ada banyak kegiatan yang dilaksanakan di Masjid ini, di antaranya pengajian bapak-bapak setiap subuh, pengajian anak-anak setiap Senin-Kamis pukul 15.30 WIB, dan ibu-ibu pengajian serta baca Alquran pada Rabu-Jumat pukul  15.30 WIB.  “Serta tadarus dan hafalan Quran setiap hari seusai salat subuh berjamaah,” ucap Mefreedy menambahkan.(asri)




Gali Potensi Siswa, Stella Maris BSD City Gelar Stema Cup

Kabar6-Dalam dunia pendidikan, banyak aspek yang mempengaruhi perkembangan potensi dan prestasi para siswa. Aspek-aspek tersebut antara lain dalam bidang akademik dan non akademik.

 

Untuk mewujudkan keseimbangan antaraspek tersebut, SMP Stella Maris BSD City mengadakan berbagai kompetisi dengan mengundang sekolah-sekolah lain yang berada di Kawasan Tangerang.

 

Kompetisi itu meliputi olahraga dan seni, seperti futsal, basket, modern dance, fotografi, dan band. Kegiatan yang diadakan mulai 9-13 Januari 2014 lalu menyuguhkan pentas seni sebagai acara puncak.

 

“Stema Cup merupakan kegiatan rutin yang diadakan sekolah Stella Maris BSD City. Tahun ini Stema Cup mengangkat tema ‘Sportivity Make Perfect’, yang bertujuan untuk menanamkan jiwa sportivitas sejak dini, membangkitkan semangat juang pelajar, mengembangkan potensi khususnya dalam bidang seni dan olahraga, serta mempererat persahabatan antar bangsa,” tutur Novi, Public Relation Stella Maris International Education BSD City.

 

Novi juga mngatakan bahwa Stella Maris secara konsisten berkomitmen membangun generasi platinum untuk masa depan bangsa yang lebih baik. ** Baca juga: 16 Anak Menangkan Kontes ‘King & Queen Edutography’

 

“Generasi tidak hanya terpaku pada aspek pendidikan saja, tetapi mereka juga turut serta menciptakan keseimbangan antara aspek pendidikan akademik dan non akademik, serta membangun potensi-potensi yang ada dalam diri mereka,” ujar Novi.(asri)




16 Anak Menangkan Kontes ‘King & Queen Edutography’

Kabar6-Kontes ‘King & Queen Edutography’ yang digelar Froggy Edutography BSD City Tangerang Selatan, telah memilih 16 anak sebagai pemenang. Mereka berhasil memenangkan kontes tersebut, karena terbukti mampu mempresentasikan delapan kecerdasan majemuk terbaik. Ke-16 pemenang menyisihkan 28 finalis lainnya dalam ajang kontes membangun cita-cita yang bergulir pada Agustus 2014 lalu.

 

Pada proses grand final mereka harus melewati ‘ujian’ mengeksplorasi yang mewakili delapan jenis kecerdasan. Meliputi kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan logika (berhitung), kecerdasan visual spatial (gambar dan tata ruang).

 

Selain itu, kecerdasan kinestetik (gerak), kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal (sosial), kecerdasan intrapersonal (diri), dan kecerdasan naturalis (alam).

 

Untuk kontes ‘King & Queen Edutography’  ke 16 pemenang berhak atas total hadiah Rp 80 juta, piala, dan sertifikat. ** Baca juga: Aerial Antara Seni dan Olahraga

 

Para pemenang juga akan menjadi role model anak dengan kecerdasan majemuk terbaik, yang mampu mendeteksi kecerdasan majemuk yang dimiliki. Mereka juga menunjukkan kesungguhan untuk mewujudkan cita-citanya berdasarkan jenis kecerdasan majemuk yang dimilikinya tersebut.

 

“Kami sangat bangga menobatkan16 anak sebagai pemenang ‘King & Queen Edutography’. Kami berharap prestasi ini akan semakin memotivasi mereka untuk terus menggali dan mengesplorasi potensi diri agar menjadi calon pemimpin dan pahlawan bangsa yang mumpuni,” kata Fernando Iskandar, Founder dan CEO Froggry Edutography, di BSD City Tangerang Selatan, Sabtu (7/2/2015).

 

Sebagai pusat pengembangan cita-cita dan motivasi anak, Froggy Edutography BSD City berkomitmen untuk turut meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri anak-anak Indonesia dalam meraih cita-citanya.

 

“Dari kontes ini kami melihat begitu banyak anak yang memiliki potensi diri yang membutuhkan wadah motivasi agar mereka tetap semangat untuk belajar dan bekerja keras dalam mewujudkan cita-citanya. Untuk itulah, kami selalu berikan wadah kegiatan postif dan menarik yang mampu merangsang antusias anak-anak untuk berpartisipasi,” tambahnya.

 

Kontes itu sendiri diawali dengan sosialisasi di 300 sekolah yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, untuk memberikan kesempatan kepada sekitar 3400 pelajar mengikuti audisi pertama di Floating Castle, BSD City Tangerang Selatan.

 

Audisi pertama terjaring sekitar 400 anak dari 150 sekolah, yang terseleksi menjadi 48 anak untuk masuk dalam babak grand final. Pada babak ini berlangsung cukup seru dan ketat dengan menampilkan dewan juri yang berkompeten di bidangnya. Di antaranya ada pemilik Ovi Modeling School, Ovi Wu, Penulis buku Lewi Satria, Chef Yudi, Dr. Kuki Eka Hospital, dan Handy Altan. (asri)




Aerial Antara Seni dan Olahraga

Kabar6-Mungkin belum banyak yang mengenal profesi ini, meskipun sering melihatnya dalam sebuah pertunjukan sirkus. Profesi ini merupakan kombinasi antara gerakan seni dan olahraga, namanya aerial.

 

Di indonesia, masih jarang orang yang menekuni profesi tersebut. Tentu saja, ini menjadi sebuah peluang bagi mereka memiliki keinginan untuk menjadi aerialist.

 

Meski saat ini belum ada sekolah khusus untuk aerial, salah seorang aerialist Indonesia, Marina Martam, tidak pelit berbagi ilmu dan pengalamannya.

 

“Awalnya saya belajar untuk menjadi aerialist karena tuntutan pekerjaan sebagai seorang pemain sirkus beberapa tahun silam. Lama-kelamaan saya mulai suka dan akhirnya cinta dengan seni dan olah raga ini,” tutur Marina Martam, warga Bintaro Tangerang Selatan, yang berkeinginan membuat sekolah atau akademi khusus aerial.

 

Meski terlihat sulit, menurut Marina untuk menjadi seorang aerialist yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan keberanian. ** Baca juga: Masyarakat Gemar Membaca Capai Usia Lima Tahun

 

“Yang penting niat dan keinginan keras, selain keberanian. Kalau jatuh sekali-sekali sudah pasti bagi pemula, untuk itu lokasi latihan harus dibuat seaman mungkin. Misalnya saja dengan meletakkan kasur busa atau matras di bawah tempat kita bergelantungan,” ujar Marina yang sudah memiliki beberapa orang siswa.

 

Untuk berlatih aerial, dibutuhkan biaya Rp500.000 per tiga jam latihan. “Jika ingin lebih ringan, peminat bisa bergabung dalam berlatih, satu kelompok maksimal empat orang, dengan biaya Rp 600.000 per tiga jam latihan,” ungkap Marina yang terobsesi membuat pertunjukan aerial di Tangerang Raya.

 

Nah, untuk Anda yang berminat mencoba hal-hal baru, tidak ada salahnya mencoba profesi yang satu ini.(asri)