Sudah Tepatkah Cara Anda Mencuci Tangan?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan dengan meminimalisir masuknya kuman atau bakteri ke dalam tubuh adalah dengan mencuci tangan sebelum makan.

Penyakit seperti diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TBC bahkan penyakit yang mematikan seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1) dapat dicegah dengan mencuci tangan secara benar.

Nah, apakah cara mencuci tangan Anda sudah benar? Berikut adalah tips mencuci tangan yang sehat, dikutip dari kumpulan.info:
 
1. Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung antiseptik.

2. Gosokkan kedua telapak tangan, hingga sampai ke ujung jari.

3. Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.

4. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.

5. Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan kedepan, kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.

6. Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunkan kran, tutup kran dengan tisu.

Mengeringkan dengan tisu lebih baik dibandingkan mengeringkan tangan menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal, karena mesin pengering tangan yang dipakai secara umum menampung banyak bakteri yang dapat menularkan ke orang lain.
 
Kapan Anda harus mencuci tangan? Mencuci tangan umumnya dilakukan saat sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah memegang daging mentah, sebelum dan setelah menyentuh orang sakit, sesudah menggunakan kamar mandi, setelah batuk atau bersin atau membuang ingus, setelah mengganti popok atau pembalut, sebelum dan setelah mengobati luka, setelah membersihkan atau membuang sampah, setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan.

Jangan lupa untuk mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak. Menurut penelitian, penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah karena diare. Padahal hal ini dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan. ** Baca juga: Keramas Ada Aturannya Juga Lho

Jadi, biasakan diri dan keluarga Anda untuk mencuci tangan secara sehat.(ilj/bbs)




Keramas Ada Aturannya Juga Lho

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mencuci rambut atau keramas adalah salah satu cara untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mahkota Anda. Setiap orang memiliki kebiasaan dan frekuensi keramas yang berbeda satu sama lain.

Ada yang berpendapat bahwa terlalu sering keramas justru bisa menghilangkan kelembaban rambut. Jadi, bagaimana sih aturan keramas yang tepat?

Ini dia tips keramas, dikutip dari www.lovelytoday.com:

1. Setiap hari
Keramas setiap hari hanya boleh dilakukan jika Anda tinggal di kota berpolusi tinggi dan lembab, atau melakukan aktifitas luar ruangan yang berat setiap harinya.

2. Dua hari sekali
Untuk jenis rambut normal atau kombinasi (akar berminyak & ujung kering) sebaiknya mencuci rambut setiap dua hari sekali saja. ** Baca juga: Bijaksana Mengonsumsi Suplemen Vitamin & Mineral

3. Dua kali seminggu
Bagi yang memiliki jenis rambut kering atau tinggal di dataran tinggi, cukup mencuci rambut dua kali dalam seminggu, karena udara bersih dan jauh dari polusi tidak membuat rambut Anda kotor.

Untuk mengetahui jenis rambut Anda, cobalah mencuci rambut dan mengeringkannya secara natural. Ketika itulah Anda dapat mendiagnosa jenis rambut Anda.(ilj/bbs)




Bijaksana Mengonsumsi Suplemen Vitamin & Mineral

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Vitamin dan mineral membuat tubuh manusia bekerja dengan baik. Kedua zat ini mendukung daya tahan tubuh dalam melawan penyakit serta membantu pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh.

Banyak orang memilih untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Padahal, bila makanan sehari-hari sehat dan bervariasi, Anda tidak harus mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral setiap hari.

Nah, kapan kita butuh suplemen vitamin dan mineral? Berikut uraiannya, dikutip dari majalahkesehatan.com:

1. Selama atau setelah sakit

Jika Anda sakit atau baru sembuh dari sakit, vitamin tambahan dapat mempercepat kepulihan Anda. Vitamin yang berasal dari buah-buahan dan sayuran tetaplah yang terbaik, tapi terkadang dokter merekomendasikan suplemen vitamin sebagai tambahan.

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, biasanya dokter akan merekomendasikan suplemen tambahan. Sebagai contoh, Anda mungkin akan diberi resep suplemen zat besi untuk mengobati anemia defisiensi zat besi.

2. Kehamilan dan menyusui

Bagi wanita yang ingin hamil sampai 12 minggu kehamilan, disarankan untuk mengambil suplemen asam folat. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida pada janin. Asam folat tersedia secara bebas di apotek dan toko obat. Sedangan selama menyusui, disarankan untuk mengambil suplemen vitamin lainnya, terutama vitamin D.

3. Lanjut usia

Para lanjut usia (lansia) bisa mendapatkan keuntungan dari suplemen vitamin D untuk memerangi osteoporosis. Jumlah kebutuhannya bervariasi pada setiap orang. Tanyakan ke dokter dan apoteker Anda untuk mendapatkan rekomendasi yang terbaik untuk Anda.

4. Selain kelompok di atas, para atlet, perokok, mereka yang sedang menjalani diet, dan anak-anak berusia enam bulan sampai lima tahun yang tidak makan makanan yang bervariasi, juga mungkin memerlukan suplemen. ** Baca juga: Sering Gosok Gigi Tidak Dianjurkan?

Jadi, mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral tidak boleh sembarangan ya.(ilj/bbs)




Sering Gosok Gigi Tidak Dianjurkan?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Setiap orang pasti menginginkan gigi putih berkilau dan bersih, yang merupakan simbol gigi sehat. Salah satu cara untuk mendapatkan gigi sehat adalah dengan rajin menggosok gigi.

Secara umum, menyikat gigi dilakukan minimal tiga  kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam hari sebelum tidur. Namun seperti dikutip dari kesehatangigiku.com, menurut beberapa ahli kesehatan gigi, terlalu sering menyikat gigi justru akan menjadi penyebab timbulnya kerusakan gigi dan juga gusi.

Sehingga para ahli menyarankan agar menyikat gigi hanya dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.

Selain mengurangi waktu menyikat gigi, penggunaan sikat gigi dan cara menyikat gigi haruslah benar karena berpengaruh untuk mengurangi kerusakan pada gigi.

Disarankan agar Anda memilih sikat gigi dengan bulu halus dan lembut, dengan tujuan untuk mengurangi terjadinya gesekan yang terlalu keras antara bulu sikat dengan permukaan gigi, agar tidak membuat gigi berlubang dan melukai gusi.

Sikat gigi yang memiliki bulu sikat terlalu keras akan menyebabkan terjadinya pendangkalan pada permukaan gusi dan dapat menimbulkan infeksi yang berbahaya bagi kesehatan gigi.

Untuk mengangkat sisa makanan dan plak yang menempel pada sela-sela gigi, Anda dapat menggunakan obat kumur yang dikombinasikan dengan sikat gigi.

Menggosok gigi tidak perlu menggunakan tenaga yang kuat untuk menekan saat menyikat gigi agar menghindari terjadinya luka akibat sikat gigi. ** Baca juga: Telinga Juga Butuh Makanan Sehat Lho

So, berapa kali idealnya menyikat gigi setiap hari? Para ahli menyarankancukup dua kali sehari saja. Hal yang harus diingat, sebelum tidur sebaiknya Anda menyikat gigi, agar sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi tidak membuat gigi rusak.(ilj/bbs)




Telinga Juga Butuh Makanan Sehat Lho

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mungkin Anda sering mengalami berbicara dengan kakek atau nenek harus dengan meninggikan volume suara. Ya, bagi sebagian orang, semakin bertambah usia akan membuat fungsi pendengaran tidak setajam dulu lagi.

Banyak cara untuk memaksimalkan fungsi pendengaran, antara lain dengan mengurangi kebisingan, memakai alat bantu dengar, dan lain sebagainya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menderita berbagai tingkat gangguan pendengaran juga menderita kekurangan gizi. Dengan kata lain, telinga pun butuh asupan makanan sehat.

Apa saja makanan pendukung itu, berikut uraiannya dikutip dari tipskesehatanlengkap.com:

1. Makanan yang banyak mengandung vitamin D dapat membantu meningkatkan pendengaran. Diketahui, vitamin D bertanggung jawab untuk penyerapan kalsium yang dibutuhkan untuk memiliki tulang yang kuat.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan osteopenia pada orang dewasa, yaitu suatu kondisi di mana tulang-tulang telinga mengeras dan menjadi berpori.

2. Rajin mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dkombinasikan dengan vitamin C, vitamin E serta magnesium dapat mencegah pembentukan radikal bebas yang terbentuk akibat kebisingan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebisingan juga mengurangi sirkulasi darah ke telinga bagian dalam. Nah, vitamin dan mineral tadi bekerja untuk menghancurkan radikal bebas.

Terganggunya sirkulasi darah, tekanan darah tinggi, dan rasa kaku pada tulang-tulang di telinga tengah, adalah beberapa penyebab tinnitus atau telinga berdenging, suatu kondisi yang sering dikaitkan dengan gangguan pendengaran.

3. Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin B12 atau cobalamine dapat membantu meningkatkan pendengaran dengan mengatur pembentukan sel darah merah, membantu dalam metabolisme homosistein, dan mencegah tinnitus.

Makanan kaya asam folat dapat menurunkan produksi homosistein yang diduga menjadi penyebab beberapa jenis gangguan pendengaran dan meningkatkan sirkulasi darah ke struktur bagian dalam telinga.

4. Makanan yang mengandung mangan dapat meningkatkan pendengaran, karena mineral ini membantu dalam pembentukan jaringan ikat dan tulang, ditambah lagi juga diperlukan untuk fungsi normal otak dan saraf. ** Baca juga: Risiko Tidur Dengan Mulut Terbuka

Jangan abaikan kesehatan telinga Anda.(ilj/bbs)




Risiko Tidur Dengan Mulut Terbuka

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tiap orang memiliki gaya tidur yang berbeda. Pernahkan Anda atau pasangan tidur dengan mulut terbuka? Menurut penelitian ilmuwan dari Otago University, Selandia baru, tidur dalam kondisi mulut terbuka dapat memicu masalah kesehatan, terutama kesehatan gigi.

Dalam wartakesehatan.com dijelaskan, kerusakan akibat tidur dengan mulut terbuka, bahkan disamakan dengan kerusakan gigi akibat mengonsumsi minuman bersoda.

Dilansir laman Dailymail, penyebabnya adalah saat mulut terbuka maka napas sering melewati rongga mulut ketimbang rongga hidung. Hal itu menyebabkan rongga mulut menjadi kering karena air liur mengering.

Seperti diketahui, fungsi air liur adalah melindungi gigi dan membunuh bakteri di dalam mulut. Jika tak dilindungi air liur, maka bakteri akan memproduksi asam di rongga mulut dan juga gigi.

Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat membuat kerusakan pada gigi, yaitu menjadi keropos akibat asam tersebut. Penderita asma serta gangguan tidur (sleep apnea), biasanya sering tidur dengan kondisi mulut terbuka.

Tingkat keasaman mulut yang diteliti oleh ilmuwan tersebut mencapai 3,6. Nyaris sama dengan mengonsumsi jus jeruk atau sekaleng soda sebelum tidur, yang dapat membuat gigi menjadi mudah keropos. ** Baca juga: Cara Jitu Atasi Kadar Lemak Tinggi

Studi terkait dengan perubahan pH intra-oral pada orang sehat itu membuktikan bahwa bernapas dengan mulut memicu kerusakan pada gigi, berupa karies dan pengikisan enamel gigi.(ilj/bbs)




Cara Jitu Atasi Kadar Lemak Tinggi

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Libur panjang minggu lalu telah berakhir. Sepanjang liburan tentu saja Anda pun sering menikmati aneka kuliner, yang tanpa disadari mengandung kadar lemak berlebihan.

Lemak yang dikonsumsi secara berlebihan, diketahui berpotensi mengganggu kesehatan karena dapat memicu naiknya kolesterol, tekanan darah, dan yang pasti berat badan.

Bagaimana kiat jitu mengatasi kadar lemak tinggi? Berikut tipsnya, dikutip dari infojajan.com:

1. Jeruk lemon

Air perasan jeruk lemon bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan dan meninimalisir kemungkinan terjadinya dehidrasi yang dapat menghambat pembakaran lemak.

Selain itu, jeruk lemon dapat meningkatkan metabolisme tubuhsehingga mempercepat pembakaran lemak di dalam tubuh.

2. Makanan berkalsium

Selain baik untuk kepadatan tulang, makanan berkalsium tinggi seperti susu dan yogurt, ternyata juga dapat mempercepat penurunan berat badan. Bakteri baik yang terkandung dalam yogurt dan susu pun berperan dalam memperlancar sistem pencernaan.

3. Bawang putih

Mengkonsumsi bawang putih membantu menetralisir lemak dalam tubuh, termasuk mendetoksifikasi racun serta mengurangi timbunan lemak dalam tubuh.

Bawang putih memiliki manfaat meluruhkan kolesterol jahat yang menempel pada dinding pembuluh darah. Jika tidak suka mengkonsumsi bawang putih secara langsung, Anda dapat mencampurkannya dengan buah-buahan menjadi seperti asinan atau jus.

4. Apel

Buah ini dapat mengurangi kolesterol, serta baik untuk kesehatan pembuluh darah dan jantung. Apel juga berperan dalam proses detoksifikasi, karena mengandung serat yang disebut pektin yang dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh yang masuk melalui makanan.

4. Olahraga rutin

Berolahraga sangat penting agar lemak yang berasal dari makanan tidak menumpuk dalam tubuh. Tidak harus latihan berat, olahraga ringan seperti jogging atau jalan sehat pun baik untuk kesehatan. ** Baca juga: Teliti Sebelum Membeli Lipstik

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Teliti Sebelum Membeli Lipstik

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Penampilan seorang wanita tidak lengkap rasanya jika belum memoleskan lipstik pada bibir. Ya, salah satu produk kecantikan ini dalam sekejap akan membuat wanita menjadi semakin cantik berseri.

Namun tahukah Anda jika ada beberapa lipstik yang terbuat dari bahan kimia berbahaya? Dikutip dari doktersehat.com, secara tidak langsung banyak makanan atau minuman yang pada akhirnya membawa kandungan lipstik ikut tertelan masuk ke dalam tubuh.

Di pasaran, banyak beredar lipstik yang terbuat dari bahan kimia berbahaya, sehingga wanita pun berisiko mengalami alergi dan bibir sensitif. Tidak hanya itu, tubuh pun akan semakin berisiko mendapatkan masalah pada organ ginjal dan penyakit kanker.

Untuk memastikan bahwa lipstik yang Anda pakai aman digunakan, teliti terlebih dahulu lipstik tersebut memiliki label dari BPOM yang asli.

Jika perlu, Anda bisa mengecek daftar lipstik apa saja yang sudah dianggap aman pada website resmi BPOM. Di dalam wadah lipstik sendiri ada bahan pembuat yang bisa kita cek apakah aman atau tidak.

Untuk meminimalisir hal yang merugikan, ada baiknya Anda membeli lipstik serta kosmetik lainnya di gerai atau tempat yang bisa dipercaya. ** Baca juga: Tips Sehat Begadang Nonton Sepakbola

Lipstik yang baik adalah yang bisa menjaga kelembaban pada bibir. Banyak produk lipstik modern yang terbuat dari bahan air, sehingga bisa menjaga bibir agar tidak mudah pecah-pecah dan kering.

Beberapa produk lipstik yang cenderung ringan layaknya lip balm atau lip gloss juga diklaim mampu menjaga kelembaban bibir sehingga bibir pun tetap terlihat lebih sehat.(ilj/bbs)




Tips Sehat Begadang Nonton Sepakbola

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Untuk urusan bola, pria memang tidak dapat diganggu gugat. Terlebih jika di televisi tengah berlangsung siaran langsung pertandingan sepakbola.

Jangan ditanya, mereka akan rela begadang hingga menjelang pagi, demi menyaksikan pemain atau klub favorit berlaga.

Kondisi ini tentu saja dapat merusak sekaligus mengacaukan jam tidur malam, bahkan tidak baik untuk kesehatan tubuh. Bagaimana solusinya?

Berikut beberapa tips untuk Anda yang gemar begadang menontong pertandingan sepakbola, agar kesehatan tubuh tetap terjaga, dikutip dari intips-kesehatan.blogspot:

1. Usahakan untuk tidur lebih awal, misalnya pukul 19.00 WIB. Diketahui, siaran langsung pertandingan sepakbola biasanya dimulai pukul 01.00 WIB dini hari hingga menjelang pagi. Dengan istirahat yang cukup, stamina Anda pun akan tetap terjaga.

2. Sebaiknya Anda menonton pada saat pertandingan sepakbola dimulai. Hal ini lebih efektif ketimbang Anda harus menunggu hingga larut malam dengan begadang.

3. Siaran sepakbola mengharuskan Anda duduk lama di depan televisi. Agar tubuh tetap bergerak, disarankan agar Anda sesekali menonton sambil berdiri. Ketika televisi tengah menyiarkan iklan komersial, sebaiknya Anda berjalan-jalan di sekitar ruangan, sambil melemaskan otot serta syaraf.

4. Usahakan untuk mengedipkan mata lebih sering saat menonton siaran sepakbola. Kebiasaan ini sangat penting untuk kesehatan organ mata, karena menonton sepakbola akan memaksa organ mata untuk fokus di depan televisi dalam rentang waktu lama.

5. Pilih atau batasi tontonan hanya pada pertandingan favorit saja. Jadi tidak semua pertandingan sepakbola harus ditonton. ** Baca juga: Mengapa Bibir Menjadi Hitam?

Bijaksana memilih tontonan agar kesehatan tubuh tidak ikut dikorbankan.(ilj/bbs)




Mengapa Bibir Menjadi Hitam?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Seperti halnya kulit, bibir pun memiliki melanin meski jumlahnya sangat sedikit. Jumlah pigmen pemberi warna alami kulit ini ditentukan oleh faktor genetik.

Seringkali kita mendapati bibir yang warnanya berubah menjadi gelap atau bahkan kehitaman. Tentu saja kondisi ini menurunkan kepercayaan diri, terutama untuk kaum hawa.

Sebenarnya faktor-faktor apa saja yang menyebabkan bibir menjadi hitam? Berikut uraiannya, dikutip dari webkesehatan.com:

1. Merokok & alkohol
Nikotin dan tar dalam rokok, menyempitkan pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu dan bibir menggelap. Sementara beberapa tipe alkohol tertentu menggunakan senyawa asam untuk mempercepat fermentasi, dan menimbulkan bercak hitam pada kulit.

2. Anemia
Konsentrasi hemoglobin para penderita anemia lebih rendah dibanding orang normal. Hemoglobin bertugas membawa oksigen dan mempengaruhi warna merah alami darah.

3. Bibir kering
Kurangnya kelembaban bisa membuat bibir pecah-pecah, sehingga dapat membuat warna bibir berubah.

4. Paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari bisa menstimulasi produksi melanin seperti yang dialami bagian kulit lainnya. Rendahnya produksi melanin ini membuat perlindungan bibir dari sinar matahari berkurang.

5. Gangguan makan
Kekurangan gizi bisa terjadi pada penderita anoreksia dan bulimia. Padahal, nutrisi yang kita makan menentukan keoptimalan kerja organ dan mempengaruhi tampilan luar tubuh kita, termasuk kulit dan bibir.

6. Keracunan
Beberapa logam berat dan zat beracun dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit dan bibir, terutama tembaga, merkuri, perak, dan bismut. Beberapa senyawa kaustik seperti asam dan alkali kuat juga bisa menimbulkan pembakaran kimia pada bibir dan menggelapkan warnanya.

7. Sianosis
Merupakan kondisi di mana kulit dan membran mukosa menjadi pucat kebiruan karena rendahnya konsentrasi oksigen dalam darah. Gejala sianosis biasanya paling jelas terlihat pada bibir dan kuku serta bisa diperparah dengan kondisi cuaca yang dingin dan olahraga.

8. Eksim

Merupakan kondisi di mana kulit mengalami peradangan karena berbagai akibat, salah satunya alergi yang bisa timbul dan
menyebabkan bibir menggelap, kadang tanpa disertai gejala apapun seperti gatal-gatal.

9. Perubahan hormon
Perubahan hormon yang sering dialami oleh wanita hamil dapat meningkatkan homron estrogen dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan perubahan warna di bibir bagian atas.

10. Obat-obatan tertentu
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat kemoterapi dalam pengobatan kanker, obat malaria, antidepresan, hydroquinone pada pemutih kulit, anti psikotik dan lain-lain dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit dan bibir. ** Baca juga: Tetap Sehat Saat Menikmati Hidangan Pesta

Kenali salah satu penyebab bibir hitam jika suatu saat Anda mengalaminya.(ilj/bbs)