Haruskah BAB Setiap Hari?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sebelum berangkat ke tempat beraktivitas, Anda tentu saja akan membersihkan badan (mandi). Dan biasanya, sebagian besar orang pun akan melakukan buang air besar (BAB).

Apakah Anda termasuk orang yang teratur BAB setiap hari? Pada dasarnya, dikutip dari female.kompas.com, frekuensi BAB setiap orang bervariasi. Ada orang yang BAB setiap hari, tiga hari sekali, lima hari sekali, bahkan seminggu sekali.

Jika Anda biasanya BAB tiap hari, dan suatu saat tidak mampu mengeluarkan feses setelah lebih dari dua hari, maka kondisi ini dinamakan sembelit, atau konstipasi.

Akibatnya, perut terasa penuh atau kembung. Ketika akhirnya merasa ingin BAB, feses menjadi sangat keras sehingga merobek selaput lendir pada anus, dan menyebabkan sedikit pendarahan.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa kita harus BAB setiap hari. Faktanya, setiap orang memiliki ritme pencernaan yang berbeda. Ada yang memang harus BAB setiap hari, tapi ada juga yang seminggu hanya tiga kali. Hal ini tergolong normal.

Gejala konstipasi umumnya terjadi jika frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama memang memiliki efek samping menimbulkan konstipasi. Di antaranya obat pereda nyeri, depresi, penurun tekanan darah, dan parkinson.

Selain itu, kadar kalsium dan zat besi yang berlebihan akibat penggunaan suplementasi yang kurang tepat juga bisa memicu konstipasi.

Dijelaskan, konstipasi kronis biasanya merupakan gejala dari penyakit lain yang lebih serius, misalnya gangguan fungsi kelenjar tiroid atau diabetes. ** Baca juga: Hah, Pada Usia 40 Mr P Bisa Mengecil?

Pada beberapa kasus, konstipasi kronis bisa menjadi pertanda adanya kanker usus atau penyakit autoimun. Jadi, waspadalah jika mengalami salah satu gejala seperti konstipasi telah berlangsung selama lebih dari dua minggu, BAB berdarah, sakit perut tak tertahankan, atau berat badan turun secara drastis.(ilj/bbs)




Hah, Pada Usia 40 Mr P Bisa Mengecil?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tingkat kepuasan seksual memang tidak dapat diukur hanya dari ukuran Mr P. Ada banyak faktor lain di luar hal itu yang turut berperan, seperti kondisi psikis, dan gaya serta variasi saat bercinta.

Nah, ukuran Mr P tiap pria tentu saja berbeda satu sama lain. Dikutip dari klikdokter.com, ukuran Mr P dapat mengecil seiring dengan bertambahnya usia. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Penambahan berat badan banyak dialami oleh pria seiring dengan bertambahnya usia. Lemak yang menumpuk di perut bagian bawah dapat membuat Mr P seolah-olah terlihat terbenam, sehingga terlihat lebih kecil.

Kondisi ini dapat diatasi dengan menjalankan program diet. Dengan berat badan normal, otomatis tumpukan lemak akan berkurang, sehingga Mr P yang seolah-olah mengecil dapat kembali terlihat berukuran normal.

Meskipun demikian, ada kondisi di mana ukuran Mr P menjadi kecil secara permanen, dan tidak dapat dikembalikan ke ukuran normal. Hal ini dapat terjadi karena ada dua mekanisme yang berperan.

Mekanisme pertama adalah menumpuknya lemak di pembuluh darah yang berperan mengalirkan darah ke Mr P saat terjadi ereksi. Kondisi ini dinamakan arterosklerosis, kondisi yang kurang lebih sama terjadi pada pasien dengan penumpukan lemak di pembuluh darah jantung, yang menyebabkan serangan jantung.

Mekanisme kedua adalah faktor bertambahnya usia pada seorang pria. Penumpukan jaringan kolagen yang tidak elastis di ruang sekitar Mr P akan terjadi.

Ereksi dapat terjadi bila ruang di sekitar Mr P terisi darah. Penumpukan jaringan kolagen tersebut akan membuat sumbatan dalam pengisian ruang oleh darah.

Bila ukuran Mr P mengecil, ukuran testis pun biasanya mengecil. Mulai usia 40 tahun, testis akan mulai mengecil. Bila pada usia 30 ukuran testis mencapai tiga centimeter, saat usia 40 tahun ukurannya dapat mengecil hingga dua centimeter.

Pertambahan usia memang tidak dapat dihindari, begitu pula dengan perubahan komposisi tubuh yang mengikuti pertambahan usia tersebut. ** Baca juga: Berapa Normalnya Frekuensi Buang Air Kecil Dalam Sehari?

Namun dengan menjaga asupan makanan dan pola hidup sehat, setidaknya dapat mengurangi satu faktor risiko yang dapat membuat ukuran Mr P mengecil.(ilj/bbs)




Berapa Normalnya Frekuensi Buang Air Kecil Dalam Sehari?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Buang air kecil adalah peristiwa dikeluarkannya urine pada alat pembuangan air kecil dari uretra sampai meatus air kecil keluar tubuh. Peristiwa tersebut juga dikenal dengan nama pipis dan kencing.

Seperti diketahui, buang air kecil mengeluarkan sisa metabolisme dan juga racun dari dalam tubuh. Setiap orang akan buang air kecil beberapa kali dalam sehari.

Jumlah urine yang dikeluarkan bervariasi tiap orang. Dikutip dari meetdoctor.com, hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah cairan yang dikonsumsi, kondisi tubuh serta lingkungan sekitar.

Sebagian besar orang dewasa akan buang air kecil sekitar 4-7 kali dalam sehari. Rata-rata orang tidak akan buang air kecil lebih dari dua cangkir setiap dua jam.

Jika cuaca atau udara dingin, maka seseorang akan lebih sering buang air kecil. Cuaca atau lingkungan yang dingin bisa menyebabkan otot kandung kemih beraktivitas secara berlebihan (overactivity) dan memicu peningkatan sensor urgensi (mendesak). ** Baca juga: Ciptakan Bahagia Melalui Cara Ini

Sementara dalam kondisi normal, seseorang buang air kecil lebih dari delapan kali dalam waktu 24 jam.(ilj/bbs)




Ciptakan Bahagia Melalui Cara Ini

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.

Namun tidak sedikit orang yang kurang menyadari bahwa dirinya bahagia, hingga mencari kebahagiaan dengan hal-hal yang tak penting.

Padahal jika Anda peka, banyak hal kecil serta sederhana di sekitar kita yang dapat membuat bahagia. Penasaran? Berikut uraiannya, dikutip dari vemale.com:

1. Optimis
Berbagai rintangan hidup yang menghadang di depan mata, dengan dihadapi dengan sikap optimis, akan bisa terlewati dengan baik.

Selama Anda memastikan diri menjadi pribadi yang optimis, hidup akan terasa tenang, nyaman, senang dan lebih fokus. Perasaan-perasaan inilah yang secara tidak sengaja akan membuat Anda merasa bahagia.

2. Berpenampilan menarik
Penampilan menarik tidak harus ditentukan oleh wajah cantik, pakaian mahal dan segala sesuatu yang bergengsi. Selama merasa nyaman dan percaya diri, maka penampilan Anda pun akan menarik.

Usahakan juga untuk menjadi pribadi yang tenang, sabar, tidak mudah marah, berperilaku baik dan murah senyum serta sopan.

3. Stop menyesali masa lalu
Hindari memikirkan masa lalu yang suram dan membuat sakit hati, depresi atau kecewa. Bangkitlah menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Usahakan untuk menerima masa lalu, dan jadikan sebagai pelajaran berharga. Pastikan bahwa Anda tidak akan mengulangi keburukan di masa lalu.

4. Stop mengeluh
Mengeluh tidak akan membuat orang lain respek terhadap Anda, dan tidak juga membuat bahagia. Mengeluh justru akan membuat Anda semakin terpuruk baik dari segi fisik maupun psikis.

Disadar atau tidak, mengeluh justru akan membuat Anda tidak disukai oleh orang-orang di sekitar. Benahi beberapa sikap yang Anda anggap buruk. Introspeksi diri dengan menjadi pribadi yang penuh semangat serta periang akan membuat orang lain nyaman berada di dekat Anda.

5. Jadi Pribadi yang Pemberani
Sikap tegar dan berani menghadapi tantangan hidup akan membuat orang-orang di sekitar respek dan mengagumi Anda. ** Baca juga: Apa Sebab Wanita Lebih Susah Kurus Dibanding Pria?

Hadapi dan jalani hidup dengan penuh syukur dan ikhlas, niscaya Anda akan diliputi kebahagiaan.(ilj/bbs)




Apa Sebab Wanita Lebih Susah Kurus Dibanding Pria?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Banyak anggapan yang mengatakan bahwa wanita memang cenderung lebih susah kurus dibandingkan dengan pria. Terkadang wanita masih mengeluhkan program diet yang mereka jalani, karena tidak juga mampu mencapai berat badan ideal.

Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan wanita cenderung harus bekerja lebih keras untuk menurunkan berat badan.

Secara biologis, dikutip dari doktersehat.com, wanita sendiri memiliki lemak yang memang lebih banyak jika dibandingkan dengan otot pada tubuhnya.

Lemak akan sangat mudah ditemui pada bagian bawah tubuh, karena lemak pada wanita memang cenderung akan menumpuk pada area tersebut. Berbeda halnya, pria cenderung memiliki tumpukan lemak pada bagian atas tubuh.

Wanita bisa mengalami penumpukan lemak pada area paha, pinggang, atau bahkan perut yang cenderung cukup sulit untuk dihilangkan.

Tubuh wanita cenderung memiliki kerangka yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pria. Kerangka yang kecil akan membuat wanita lebih lama melepas panah tubuh, dan membuat sistem metabolismenya pun jauh lebih rendah jika dibanding dengan pria.

Selain itu, tubuh wanita yang tidak memiliki hormon testosteron sebanyak yang dimiliki pria, yang ternyata juga memicu sulitnya menurunkan berat badan.

Padahal, hormon testosteron inilah yang bisa membuat pria memproduksi otot-otot dan membuat berat badan mudah turun. ** Baca juga: Gaya Makan Orang Jepang Bikin Panjang Umur

Selain faktor-faktor di atas, wanita juga memiliki siklus menstruasi yang ikut memicu permasalahan ketidakseimbangan hormon dan metabolisme, yang tentu akan membuat penurunan berat badan menjadi hal yang sulit dilakukan.

Jadi jika ingin menurunkan berat badan, wanita harus melakukan diet dan pola makan sehat dalam jangka waktu yang cukup panjang, disertai olahraga rutin. (ilj/bbs)




Gaya Makan Orang Jepang Bikin Panjang Umur

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Apakah Anda termasuk pencinta masakan atau makanan Jepang? Seperti diketahui, makanan Jepang ada beragam jenis mulai dari sushi, ramen, Sukiyaki, dan lain sebagianya.

Sebuah penelitian, dikutip dari lifestyle.analisadaily.com, menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan Jepang seperti sushi, nasi dan rumput laut, mampu membuat Anda panjang umur dan lebih sehat.

Tidak hanya mengurangi angka kematian 15 persen lebih rendah, makanan Jepang nyatanya bisa menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke.

Diet jenis ini meliputi biji-bijian, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, telur, produk kedelai, dan produk susu.

Para peneliti mengadakan survei untuk 79.544 orang berusia antara 45 tahun hingga 75 tahun di Jepang, di mana nantinya umur mereka diperkirakan akan mencapai angka 87 tahun untuk wanita dan 80 tahun untuk pria.

Peneliti lalu mencari tahu kebiasaan makan mereka dan kemudian membandingkannya dengan kebiasaan makan dalam pedoman diet khas Jepang.

Kemudian, peneliti memberi setiap peserta skor berdasarkan seberapa dekatnya makanan sehat ala Jepang disinkronkan dengan partisipan. ** Baca juga: Ikuti Pola Tidur yang Baik Untuk Kesehatan

Dilaporkan Fox News, mereka yang menerima skor tinggi pada umumnya mengonsumsi minuman teh hijau dan makan lebih banyak kalori. Secara statstik, mereka yang memiliki skor tinggi, 15 hingga 22 persen terhindar dari bahaya penyakit stroke.

Survei yang menarik bukan? (ilj/bbs)




Ikuti Pola Tidur yang Baik Untuk Kesehatan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Pola tidur yang berkualitas akan berpengaruh juga terhadap kualitas hidup Anda, termasuk ketajaman mental, produktivitas, keseimbangan emosi, kreativitas, vitalitas fisik, dan bahkan berat badan.

Ketika tidur Anda cukup, energi dan efisiensi pun akan meningkat. Jika Anda memiliki jadwal tidur yang teratur, dikutip dari kumpulantentangkesehatan.com, Anda akan merasa jauh lebih segar dan berenergi, dibanding jika Anda tidur dalam jumlah yang sama namun pada waktu yang berbeda.

Bagaimana mengatur pola tidur yang baik?

1. Tetapkan waktu tidur yang teratur
Pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam. Pilihlah waktu ketika Anda biasanya merasa lelah. Cobalah untuk tidak mematahkan rutinitas pada akhir pekan, ketika mungkin tergoda untuk tidur sampai larut malam.

Jika Anda ingin mengubah waktu tidur Anda, lakukan secara bertahap melalui perubahan kecil, jangan mendadak.

2. Bangun pada waktu yang sama setiap hari
Usahakan bangun tidur secara alami atau tanpa alarm. Hal ini berlaku juga pada akhir pekan.

3. Menebus tidur yang hilang
Jika Anda merasa perlu untuk menebus waktu tidur yang hilang, pilihlah saat tidur siang. Strategi ini memungkinkan Anda untuk melunasi utang tidur, tanpa mengganggu ritme tidur dan bangun tidur alami Anda, yang sering menjadi bumerang dalam insomnia dan mengganggu kegiatan siang hari.

4. Hindari tidur siang
Hal ini menjadi cara yang tepat untuk penderita insomnia parah. Jangan pergunakan waktu di siang hari untuk tidur. Jika Anda harus tidur siang, lakukan pada sore hari, dan batasi tidur hanya 30 menit saja.

5. Melawan kantuk setelah makan
Jangan langsung tidur usai makan. Lakukan kegiatan yang dapat mencegah kantuk seperti mencuci piring, menelepon teman, atau menyiapkan baju untuk esok hari. ** Baca juga: Peluk Pasangan & Resapi Manfaatnya

Dengan menjalankan pola tidur secara teratur, akan berimbas pada kesehatan dan kebugaran tubuh Anda.(ilj/bbs)




Peluk Pasangan & Resapi Manfaatnya

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mungkin Anda sering melihat sepasang suami istri sedang berpelukan dengan penuh cinta, dan raut wajah yang memancarkan kebahagiaan. Dikutip dari lifestyle.analisadaily.com, ada alasan biologis mengapa kita menanggapi dengan baik pelukan dari pasangan tercinta.

Madeleine Castellanos, M.D., terapis seks, dan penulis Wanting to Want: What Kills Your Sex Life and How to Keep It Alive mengatakan, ada banyak manfaat pelukan dari pasangan.

“Dari saat kita dilahirkan, kita bergantung pada rasa yang kita sentuh untuk berkembang dan merasa dekat dengan orang lain. Bayi tidak bisa hidup tanpa sentuhan, dan sebagai orang dewasa, pelukan menjadi salah satunya,” kata Castellanos.

Nah, ini dia manfaat pelukan dari pasangan, dilansir dari Fox News:

1. Merasa tenang
Pernah mendengar hormon oksitosin, yang membantu mengurangi kecemasan dan membuat rasa relaksasi? Hormon ini dilepaskan selama berpelukan.

“Ini salah satu cara alami ibu menenangkan anak-anak mereka dan cara yang baik untuk pasangan saling menenangkan untuk,” kata Castellanos.

2. Merasa dekat
Tingkat oksitosin naik saat Anda berada di pelukan pasangan. Anda secara otomatis merasa lebih dekat kepadanya pada saat itu.

“Tapi perasaan kedekatan berlangsung karena oksitosin. Ini mempromosikan kepercayaan antara Anda berdua dan memupuk hubungan. Berpelukan meningkatkan rasa keamanan dengan pasangan, sehingga membuat keduanya lebih emosional dan intim,” tambah Castellanos.

3. Lebih terbuka
Saat berpelukan, setiap pasangan akan lebih terbuka untuk membicarakan apa saja. Menyajikan kesempatan untuk berbicara berbagai hal pada tingkat emosional yang lebih dalam. ** Baca juga: Kurangi Pemakaian Tusuk Gigi

4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Berpelukan hampir sama baiknya dengan mengonsumsi vitamin harian atau berolahraga. Berpelukan membantu Anda rileks, menurunkan kadar hormon stres, kortisol, yang mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh.

Berpelukan juga memerangi efek stres, yang membantu berfungsinya sistem kekebalan tubuh, menjaga kehangatan tubuh untuk membantu mencegah flu. Disarankan agar Anda dan pasangan berpelukan pada pagi dan malam hari menjelang tidur, meskipun beberapa menit saja.

Jangan lupa memeluk pasangan Anda hari ini ya.(ilj/bbs)




Kurangi Pemakaian Tusuk Gigi

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Usai bersantap, biasanya tusuk gigi merupakan benda yang paling dicari, untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan yang menyangkut. Sebagian orang berpendapat bahwa penggunaan tusuk gigi tidak baik ditinjau dari segi kesehatan. Pada dasarnya, penggunaan tusuk gigi memang kurang tepat bagi gusi.

Bentuk tusuk gigi yang tidak sesuai dengan anatomis gusi dan gigi, dikutip dari doktersehat.com, justru akan menyebabkan luka dan perdarahan bagi gusi. Ditinjau dari kebersihannya, tusuk gigi yang tidak steril juga dapat menimbulkan infeksi pada rongga mulut.

Penggunaan tusuk gigi yang tidak tepat dapat melukai jaringan lunak sekitar gigi. Hal itu bisa menyebabkan peradangan pada jaringan lunak mukosa rongga mulut.

Selain itu jarak interdental antar gigi menjadi bertambah karena diameter ukuran tusuk gigi cukup besar. Iritasi dan trauma yang terjadi terus menerus akibat penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan benjolan pada gingiva (gusi) yang dikenal dengan nama epulis.

Epulis fibromatosa merupakan epulis yang diakibatkan pemakaian tusuk gigi yang berlebihan dan tidak steril. Epulis ini mempunyai gambaran klinis benjolan bertangkai (terpisah dari jaringan lunak gingiva), lunak, berwarna pucat, sebenarnya tidak mudah berdarah, dan tidak sakit.

Mengambil sisa makanan pada gigi dan gusi lebih aman jika menggunakan sikat gigi. Gunakanlah sikat gigi dengan arah yang tepat. Untuk gigi atas, arah menyikat satu arah dari atas ke bawah. Sedangkan untuk gigi bawah sikatlah satu arah dari bawah. ** Baca juga: Hal Berikut Ternyata Banyak Membakar Kalori Anda Lho

Anda juga dapat mengganti kebiasaan menggunakan tusuk gigi dengan benang gigi (dental floss). (ilj/bbs)




Hal Berikut Ternyata Banyak Membakar Kalori Anda Lho

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Kalori adalah takaran energi dalam makanan. Kunci berat badan sehat adalah mengetahui berapa kandungan kalori dalam makanan yang Anda konsumsi, sehingga dapat disesuaikan dengan jumlah energi yang dibakar oleh tubuh.

Selama ini mungkin Anda hanya berpatokan bahwa membakar kalori hanya dengan berolahraga saja. Padahal aktivitas apa pun sebenarnya selalu membakar kalori, meskipun jumlahnya berbeda.

Tahukah Anda bahwa ada beberapa kegiatan lain yang secara mengejutkan juga bisa membakar kalori? Apa sajakah itu? Berikut uraiannya, dikutip dari vemale.com:

1. Mengunyah permen karet, membakar 11 kalori per jam.
2. Belanja, membakar 385 kalori saat menghabiskan waktu untuk belanja.
3. Tertawa selama 10 menit membakar kurang lebih 20-40 kalori, yang berarti bisa menurunkan satu kilogram berat badan dalam setahun.
4. Nonton TV, membakar kalori sebanyak 65 kalori per jam.
5. Menari selama 20 menit bisa membakar kurang lebih 100 kalori.
6. Memeluk dan mencium orang tersayang juga butuh energi, dan bisa membakar kurang lebih 70 kalori.
7. Mengetik Mengetik sms atau chatting ternyata bisa membakar 40 kalori per jam. ** Baca juga: Letak Jerawat & Kondisi Kesehatan

Menakjubkan bukan? Meskipun demikian, Anda pun tetap disarankan berolahraga untuk kesehatan tubuh dan jiwa. Selamat membakar kalori.(ilj/bbs)