Mengapa Sering Gatal Pada Malam Hari?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mungkin Anda pernah merasakan gatal-gatal pada malam hari. Kondisi ini tentu saja sangat mengganggu istirahat Anda, dan tidak ada penjelasan akurat mengapa hal ini bisa terjadi.

Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi. Dikutip dari meetdoctor.com, kondisi kulit seperti atopic dermatitis dan psoriasis biasanya akan menimbulkan rasa gatal di malam hari yang disebut sebagai kondisi nocturnal pruritis.

Adanya kondisi gagal ginjal juga dapat menyebabkan terjadinya rasa gatal sebagai salah satu efek samping penyakit.

Selain itu, rasa gatal dapat pula terjadi karena adanya perubahan pada ritme circadian, atau jam alami tubuh. Terjadinya proses biologis yang berbeda dan terkorelasi dalam waktu 24 jam sehari-harinya, dapat menyebabkan peningkatan hormon dan perubahan yang dipengaruhi oleh adanya kegiatan makan minum.

Untuk mengatasi gatal di malam hari, penyesuaian harus mulai dilakukan dari penggantian seprai dan alas tidur lainnya.** Baca juga: Tidak Disarankan, Minum Air Putih Berlebihan Dalam Waktu Berdekatan

Bisa jadi, rasa gatal timbul akibat adanya infestasi kuman dan kutu pada alas tidur yang tidak terdeteksi langsung oleh mata telanjang.

Ganti bahan wol yang mungkin Anda gunakan dan membuat kulit Anda alergi, serta seringlah melakukan penggantian alas tidur karena tanpa disadari, Anda mungkin menderita alergi dust mite atau tukak debu.(ilj/bbs)




Tidak Disarankan, Minum Air Putih Berlebihan Dalam Waktu Berdekatan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup, diyakini sangat menyehatkan tubuh karena berbagai sistem dan bagian tubuh pun akan terhidrasi dengan baik. Namun terkadang karena ingin selalu sehat, sebagian orang cenderung mengkonsumsi air putih sebanyak-banyaknya.

Pada beberapa kasus, terlalu banyak meminum air pada akhirnya akan memicu gangguan ginjal dan juga membuat tubuh cenderung berkeringat lebih banyak.

Selain sayuran dan buah-buahan, seperti dikutip dari doktersehat.com, beberapa jenis makanan berkuah juga memberikan asupan cairan yang cukup bagi tubuh.

Jika Anda rutin mengonsumi sayuran dan buah-buahan, dan ditambah lagi dengan mengonsumsi air putih yang sangat banyak, tentu akan membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk menyaring dan membuang cairan yang berlebihan.

Selain dari urine, cairan yang berlebihan juga akan disalurkan oleh ginjal melalui keringat. Salah satu bagian tubuh yang mudah mengeluarkan keringat adalah ketiak. Dan masalah hyperhidrosis (keringat yang berlebihan dari ketiak) seringkali disebabkan karena kebiasaan meminum air terlalu banyak.

Selain menyebabkan hyperhidrosis, kebiasaan mengkonsumsi air terlalu banyak ternyata juga bisa menyebabkan penyakit hypnatraemia, sebuah kondisi di mana tubuh memiliki kandungan garam yang sangat rendah dan pada akhirnya bisa memicu pembengkakan otak.

Pakar kesehatan justru lebih menekankan pengaturan konsumsi air putih dengan benar setiap hari. Jangan minum air secara berlebihan di satu waktu atau berdekatan, meskipun Anda merasa sangat haus.

Segelas atau dua gelas air putih sudah cukup untuk menghilangkan haus dalam satu waktu saja. Minumlah beberapa gelas air putih di waktu lainnya. ** Baca juga: Seperti Apa Mengucek Mata yang Benar?

Jika Anda beraktifitas cukup berat atau berolahraga, bisa menambah asupan cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik.(ilj/bbs)




Seperti Apa Mengucek Mata yang Benar?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Secara refleks, Anda pasti pernah mengucek mata saat bangun tidur atau terkena debu. Banyak yang mengatakan jika mengucek mata bisa menyebabkan kerusakan pada organ penglihatan.

Benarkah pendapat tersebut?

“Bagi kebanyakan orang, mengucek mata dengan lembut dan sesekali tidaklah berbahaya. Tapi jika mengucek terlalu keras, terlalu sering atau lama maka bisa timbul masalah,” ujar Profesor Charles McMonnies dari School of Optometry and Vision Sciencedi University of NSW, seperti dikutip dari ABC.news.au.

Mengucek mata bisa merangsang air mata mengalir dan melumasi mata kering, menghilangkan debu dan zat yang bisa mengiritasi lainnya, serta mengurangi stres.

Kondisi ini, dikutip dari health.detik.com, disebut dengan oculocardiac reflex yang bisa membantu seseorang merasa rileks.

Sebaliknya, jika Anda mengucek mata terlampau keras, seperti hendak mendorong bola mata ke dalam, tentu saja berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan di bola mata.

Jika tekanan sangat keras dan berulangkali, tekanan pada mata pun bisa meningkat 20 kali lipat.

“Mengucek terlalu keras di pagi hari dapat berisiko bagi kornea karena saat itu mata membengkak akibat kelebihan cairan sehingga rentan kerusakan, dan risiko tinggi juga dialami jika menggunakan lensa kontak,” ujar Prof McMonnies.

Ditambahkan McMonnies, mengucek mata dapat memperburuk mata yang sudah perih, merah dan gatal sehingga membuat orang ingin terus mengucek.

“Tidak ada alasan untuk merekomendasikan menggosok atau mengucek mata, hal ini harus dihindari setiap saat,” ungkapnya.

Beberapa solusi yang disarankan McMonnies untuk menghindari mengucek mata adalah:

1. Menempelkan tisu basah yang bersih ke mata untuk membantu mengurangi gatal dan dorongan mengucek mata, terutama pada pagi hari.

2. Mengobati penyebab mata kering, iritasi atau gatal serta menghindari alergen yang diketahui dapat menyebabkan iritasi.

3. Mencoba untuk mengelola stres, terutama jika penyebab seringnya mengucek mata akibat stres. ** Baca juga: Waspadai Akibat Kebiasaan Makan Terburu-buru

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Waspadai Akibat Kebiasaan Makan Terburu-buru

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Karena berbagai kesibukan, banyak orang yang makan secara terburu-buru untuk mengejar waktu. Bahkan hanya beberapa kali kunyah, makanan yang ada di mulut langsung ditelan.

Cara makan yang terlalu cepat, dikutip dari monitorday.com, dipercaya bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan termasuk kegemukan. Bahkan, pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.    

Dilansir dari Daily Mail, sesorang yang mengalami kegemukan terancam berbagai penyakit mematikan. Hal itu diungkapkan dalam studi yang dipublikasikan di Journal of the American Dietetic Association.

Disebutkan, wanita paruh baya yang memiliki kebiasaan makan cepat, cenderung gemuk dibandingkan mereka yang makan perlahan.   

Penelitian lain dilakukan Universitas Osaka, Jepang, yang menguraikan bahwa makan terlalu cepat juga bisa meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas hingga dua kali lipat.

Para peneliti memonitor kebiasaan makan 3.000 orang. Hasilnya, ditemukan 84 persen pria yang makan terlalu cepat lebih gemuk.   

“Banyak orang membentuk kebiasaan makan cepat ini sejak kecil. Menakjubkannya kebiasaan tersebut bisa dilakukan melalui sampai dewasa,” papar profesor psikologi metabolik di Nottingham University, Inggris, Ian McDonald. ** Baca juga: Sering Terbangun Tengah Malam? Mungkin Ini Penyebabnya

Jadi biasakanlah makan secara perlahan. Selain menyehatkan, juga bagus secara etika.(ilj/bbs)




Sering Terbangun Tengah Malam? Mungkin Ini Penyebabnya

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mungkin Anda sering mengalami terbangun pada tengah malam. Sebagian orang menganggap hal ini suatu kondisi yang tidak mengganggu, sisanya justru merasa sangat terganggu.

Apa sih sebenarnya penyebab terbangun pada tengah malam? Dilansir Sunday World, yang dikutip dari lifestyle.analisadaily.com, berikut adalah penyebabnya:

1. Makanan
Makanan diketahui menjadi salah satu hal yang paling sering membuat seseorang bangun di tengah malam. Jika seseorang mengonsumsi makanan yang kurang sehat sebelum tidur, kemungkinan besar tidurnya akan terganggu.

Jadi ada baiknya jika Anda mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi camilan saat hendak tidur. Selain memberikan efek positif terhadap tubuh, tidur kita juga akan lebih nyaman.

2. Alkohol
Bisa menjadi alasan seseorang terbangun pada malam hari. Alkohol dapat menekan REM (Rapid Eye Movement = Gerakan mata cepat) secara normal. Hal itu membuat seseorang sering bermimpi buruk dan membuatnya terbangun di malam hari.

3. Stres
Stres diketahui juga dapat menyebabkan tidur malam Anda terganggu. Penelitian bahkan mencatat 71-96 persen orang yang memiliki gangguan stres pasca-trauma (PTSD) menderita mendapatkan kualitas tidur yang kurang baik di malam hari. ** Baca juga: Menguap Itu Banyak Artinya Lho

Hindari ketiga hal di atas yang menyebabkan Anda terbangun tengah malam, sehingga keesokan harinya kondisi badan menjadi bugar, dan dapat beraktivitas dengan lancar.(ilj/bbs)




Menguap Itu Banyak Artinya Lho

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Menguap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan napas yang sering terjadi saat seseorang merasa letih atau mengantuk. Belum diketahui sebab mengapa orang-orang menguap, namun seringkali dikatakan bahwa penyebabnya adalah jumlah oksigen di paru-paru yang rendah.

Robert Provine, seorang ahli syaraf dari Universitas Maryland, Amerika Serikat, dikutip dari alodokter.com, yang sudah meneliti tentang menguap selama 30 tahun, mengatakan bahwa seseorang menguap sebagai tanda kelelahan.

Menurutnya, orang akan menguap ketika mendekati jam tidur atau setelah bangun tidur. Menguap juga ada kaitannya dengan kebosanan.

Andrew C. Gallup, PhD, seorang peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat, mengatakan bahwa manusia menguap karena untuk mendinginkan otak.

Menurutnya, ketika menguap, Anda akan melakukan peregangan rahang yang sangat kuat sehingga bisa meningkatkan aliran darah pada leher, wajah, dan kepala. Hal itu bisa membantu mengeluarkan hawa panas pada otak.

Ketika mengambil napas dalam-dalam saat menguap, udara dingin akan masuk ke dalam rongga sinus dan sekitar arteri karotis menuju ke otak kembali.

Ditambahkan Gallup, seseorang akan lebih mudah menguap ketika udara sedang berkondisi dingin dibandingkan saat udara sedang berkondisi panas.

Saat melihat orang menguap, secara tidak sadar kita akan ikut menguap. Hal itu karena menguap bersifat menular sekaligus sebagai tanda cara manusia berempati.

Adrian G. Guggisberg, MD, seorang dokter di Universitas Geneva, Swiss, mengatakan bahwa makin banyak orang yang mudah tertular dengan menguap, maka makin baik pula kemampuan mereka berempati.

“Pada manusia, sudah jelas bahwa menguap memiliki efek sosial,” ungkapnya. ** Baca juga: Ingin Nyenyak Dalam Pesawat? Konsumsi Makanan Berikut

Sudahkah Anda menguap hari ini?(ilj/bbs)




Ingin Nyenyak Dalam Pesawat? Konsumsi Makanan Berikut

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bepergian menggunakan transportasi udara (pesawat) bisa jadi terasa membosankan. Terlebih jika memakan waktu tempuh yang cukup lama. Perjalanan pun menjadi melelahkan, dan tak jarang membuat Anda stres.

Namun untuk tidur atau sekadar memejamkan mata, tubuh Anda sepertinya tidak mau diajak kompromi.

Padahal, tidur dalam pesawat dapat membuat waktu berjalan dengan cepat dan mengembalikan energi Anda saat pesawat mendarat.

Pakar kuliner yang juga pemimpin dari perusahaan jaringan hotel ITC Hotels, Manjit Gill, dikutip dari cnnindonesia.com, memberikan tips beberapa makanan yang dapat dikonsumsi selama perjalanan belasan jam di atas udara.

Makanan apa sajakah yang disarankan?

1. Mentega almond
Kandungannya dapat membuat gula darah tidak terlalu rendah. Jika gula darah menurun, akan berimbas dengan terganggunya kebutuhan jam tidur Anda. Disarankan memakan dua sendok mentega ini setelah terbangun dari tidur di dalam pesawat.

2. Pisang
Kandungan serotonin dan magnesium yang dimiliki pisang dapat meningkatkan waktu tidur Anda, dan juga menjadi cara untuk meredakan masalah tidur (insomnia). Selain itu, postasium di dalamnya juga membuat otot-otot penumpang lebih rileks.

3. Teh Camomile dengan Madu
Teh jenis ini dikenal dengan efeknya yang memberikan rasa rileks. Selain itu juga mampu meredakan kegelisahan. Co-Founder Paleo Living Magazine, Louise Hendon, mengatakan madu sangat mudah membuat orang-orang tertidur. ** Baca juga: Kapan Harus Ganti Sprei Tempat Tidur?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Kapan Harus Ganti Sprei Tempat Tidur?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Kapan saja jadwal Anda untuk mengganti sprei tempat tidur? Apakah seminggu sekali, atau bahkan sebulan sekali? Menurut penelitian, meski tak kelihatan, bakteri dan virus sering kali berkumpul di sprei ataupun sarung bantal.

Sprei yang sudah lama tidak dicuci akan menjadi sarang bakteri dan bisa membuat tubuh Anda sakit.

Dikutip dari laman metro.co.uk, tidak hanya debu saja yang bisa menjadi kotoran penyebab bakteri di sprei. Lebih jauh, kotoran lain seperti keringat, air liur, urine, kulit, make up dan berbagai hal lain bisa menjadi penyebab tumbuhnya bakteri dan virus di sprei.

Menurut Philip Tierno dari New York University School of Medicine, dikutip dari vemale.com, sprei yang telah dipenuhi dengan bakteri tak hanya menyebabkan munculnya berbagai penyakit saja.

Bakteri ini juga akan membuat sprei terlihat kotor, menimbulkan rasa tidak nyaman serta mengganggu kualitas tidur. Jadi, kapan waktu yang tepat untuk mengganti sprei?

Hasil studi yang dilakukan beberapa ahli termasuk Philip mengungkapkan bahwa waktu yang tepat untuk ganti sprei adalah satu minggu sekali.

“Usahakan untuk mengganti sprei dalam satu satu atau paling lama dua minggu sekali. Tapi tetap, ini tergantung seberapa parah kotoran yang ada di sprei tempat tidur Anda. Semakin mudah kotor, disarankan agar Anda mengganti dan mencucinya semakin sering,” urai Philip.

Waktu seminggu sekali dipercaya bisa menurunkan pertumbuhan bakteri. Sprei dan tempat tidur yang bersih serta nyaman, tidak hanya membuat tidur berkualitas, bagi yang sudah menikah juga akan membuat hubungan bersama suami/istri menjadi semakin romantis. ** Baca juga: Jangan Tahan Jika Anda Hendak Bersin

Yuk, segera ganti sprei Anda yang sudah kotor.(ilj/bbs)




Jangan Tahan Jika Anda Hendak Bersin

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut. Bersin dapat menyebarkan penyakit lewat butir-butir air yang terinfeksi yang diameternya antara 0,5 hingga 5 µm.

Sekitar 40.000 butir air seperti itu dapat dihasilkan dalam satu kali bersin.

Terkadang beberapa orang, mungkin juga termasuk Anda, mencoba menahan bersin karena berada dalam situasi yang tidak memungkinkan. Namun sering menahan bersin ternyata bisa menjadi masalah yang serius.

Dikutip dari health.detik.com, kecepatan bersin yang dimiliki manusia adalah 161 km/jam, sehingga jika seseorang menahan bersin, maka tubuh harus menahan kecepatan tersebut secara tiba-tiba.

Hal ini tentu saja akan mempengaruhi fungsi tubuh dan menyebabkan kuman yang seharusnya dikeluarkan malah masuk kembali.

“Bersin merupakan kegiatan yang positif karena memiliki fungsi membersihkan faring (rongga antara hidung, mulut dan tenggorakan) dan ini adalah hal yang baik, sedangkan menahan bersih justru berbahaya karena bisa menimbulkan beberapa risiko,’ ujar Dr Michael Roizen, kepala Wellness Officer Clevelend Clinics, seperti dikutip dari Doctoroz.com.

Diungkapkan Roizen, ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan jika seseorang menahan bersin antara lain menyebabkan patah tulang di tulang rawan hidung, mimisan, pecah gendang telinga, gangguan pendengaran, vertigo, serta retina yang terlepas atau mengalami emfisema. Cedera yang timbul umumnya mempengaruhi struktur bagian dalam kepala.

Emfisema adalah suatu kondisi yang bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa, kondisi ini sangat berbahaya dan berpotensi mematikan karena dapat membatasi pasokan udara.

Tanda-tanda yang muncul biasanya wajah atau leher yang membengkak dan timbul rasa ketidaknyamanan.

“Untuk membantu seseorang agar mudah bersin bisa dengan cara melihat cahaya terang, hal ini dapat merangsang saraf optik yang melintasi jalur pusat bersin. Selain itu iritasi yang terjadi di saraf dekat pusat bersin juga bisa memicu seseorang untuk bersin,” tambahnya.

Saat seseorang bersin biasanya diikuti oleh keluarnya bakteri atau kuman dari dalam tubuh. Hal ini berguna untuk menjaga hidung agar tetap bersih, karenanya seringkali bersin terjadi secara berulang-ulang. ** Baca juga: Hindari Membawa Handphone Saat di Toilet

Jangan lupa untuk menutup mulut dan hidung dengan tangan, tisu, sapu tangan atau lekukan lengan saat bersin, agar bakteri dan kuman yang keluar tidak membahayakan orang lain.(ilj/bbs)




Hindari Membawa Handphone Saat di Toilet

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Biasanya untuk mengisi waktu atau sekadar iseng, sebagian orang selalu membawa handphone ke toilet, jika sedang buang air besar. Namun pernahkah Anda berpikir, apakah membawa handphone dalam toilet dibenarkan dari segi kesehatan?

Dua dari tiga pakar yang diwawancarai oleh Metro.co.uk, dikutip dari intisari-online, menjawab bahwa handphone yang kita pegang sangat berpotensi menjadi media transfer kuman dan bakteri  yang ada di dalam toilet seperti Salmonella, E. Coli, dan C. Difficile.

Kekhawatiran tersebut adalah setelah membersihkan bokong, ada kecenderungan kita langsung memegang telepon tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Nah, jika Anda tetap ingin membawa ponsel ke toilet, Dr Lisa Arkerly menyarankan memegang ponsel dengan tangan kanan, kemudian pindah ke tangan kiri, lap dengan tangan kanan, siram dengan kanan, pegang ponsel dengan kiri, lalu cuci tangan kanan. Bisa juga sebaliknya.

Pendapat lain dikatakan Dr Ron Cutler dari Queen Mary’s University London. Cutler menegaskan bahwa pada dasarnya Anda tidak perlu membawa ponsel ke toilet.
 Tapi menurutnya, tingkat kontaminasi bersifat relatif tergantung kondisi toiletnya. Toilet pribadi mungkin tidak terlalu bermasalah, tapi tidak dengan toilet umum atau toilet rumah sakit.

Lebih dari itu, transfer kuman di toilet tidak hanya berasal dari tangan yang menyentuh ponsel secara langsung. Seperti sudah disinggung tadi, transfer kuman juga bisa berasal dari kuman yang menyebar itu sendiri.

Kuman, menurut Ackerly, bisa menyebar sejauh enam kaki dari pusat toilet. Kita pernah mendengar larangan meletakkan sikat gigi di area toilet bukan?

Jika Ackerly dan Cutler cenderung keras, maka tidak dengan Val Curtis dari Environmental Health Group at London School of Hygeine and Tropical Medicine.

Ia menanggapi persoalan ini dengan lebih moderat. Ia bahkan dengan tegas menyindiri orang-orang yang terlalu terobsesi dengan kebersihan yang menurutnya justru akan menyakiti dirinya sendiri.

“Jadi pada dasarnya, jangan lupa sabun dan air dan Anda akan baik-baik saja,” tegasnya. ** Baca juga: Haruskah BAB Setiap Hari?

Pendapat mana yang benar? Semua pendapat memiliki plus dan minus. Jadi terserah Anda. (ilj/bbs)