Mengapa Saat Stres Anda Sukar Menolak Camilan Asin?
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Camilan dan stres adalah kombinasi yang sepertinya tidak dapat dipisahkan. Ketika seseorang didera stres, camilan menjadi salah satu “sahabat” terbaik. Setidaknya, 61 persen orang telah mengakui akan beralih ke makanan ringan dengan rasa asin saat menghadapi tekanan. Rupanya, hal itu bukanlah sekadar pengakuan.
Ada alasan fisiologis mengapa Anda meraih makanan ringan rasa asin sebagai cemilan. Penelitian hewan dari University of Florida, dikutip dari analisadaily, menunjukkan bahwa saat hewan mengkonsumsi garam, benar-benar dapat mengurangi jumlah hormon stres seperti kortisol yang dilepaskan selama stres secara psikologis.
“Kemungkinan, efek yang sama terjadi pada manusia,” kata salah satu peneliti utama, Eric Krause, Ph.D., seperti laporan dari Fox News.
Meningkatkan kadar natrium pada tubuh satu sampai dua persen sudah cukup untuk menekan produksi hormon stres. Keripik kentang contohnya. Tingkat oksitosin hormon akan lebih merasa baik dan nyaman bila kadar garam meningkat.
Padahal menurut Dietary Guidelines 2015-2020, seseorang membutuhkan asupan natrium kurang dari 2.300 miligram (mg) per hari. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, maka mengonsumsi garam tidak boleh lebih dari 1.500 mg per hari. ** Baca juga: Hah, Anak Bandel Justru Berpotensi Sukses & Punya Gaji Tinggi?
Jadi meskipun stres, bersikaplah bijaksana saat mengonsumsi camilan asin untuk tetap sehat.(ilj/bbs)
Hah, Anak Bandel Justru Berpotensi Sukses & Punya Gaji Tinggi?
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Setiap orangtua tentu saja tidak ingin buah hati mereka menjadi anak yang bandel dan sering membangkang pada setiap aturan di rumah. Namun, menurut studi pada 2015 silam menyimpulkan bahwa anak yang masa kecilnya sulit diatur alias bandel, tumbuh sukses dengan penghasilan yang besar.
Peneliti menemukan bahwa umumnya seseorang yang masa kecilnya suka melanggar aturan dan keras kepala, miliki IQ tinggi dan berdampak baik untuk masa depan mereka.
Studi yang dihelat di University of Luxembourg, University of Illinois, dan Free University of Berlin, dikutip dari Tabloid Nova, menganalisa 745 orang di Luxembourg berusia 12 hingga 52 tahun.
Hasilnya, kesuksesan berkaitan dengan IQ, sosial ekonomi, dan hasil akademis.
Studi juga mengungkapkan bahwa kebanyakan anak-anak yang sulit diatur semasa kecil memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.
“Sifat pembangkang bisa menjadi agresif saat bernegosiasi gaji dan meminta kenaikan gaji. Selain itu, mereka memiliki motivasi tinggi ketimbang teman-teman yang ber-IQ standar,” tulis uraian di Yahoo parenting.
Wow, hasil penelitian yang mencengangkan.(ilj/bbs)
Jangan Sepelekan Enam Hal yang Bikin Migrain Tambah Parah
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Migrain atau sakit kepala sebelah yang sering datang tiba-tiba, sudah pasti akan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Disarankan, agar Anda pun menghindari hal-hal yang menjadi pemicu migrain kambuh.
Namun seperti dikutip dari Tabloid Nova yang disarikan dari HealthGuides, ada baiknya Anda pun tidak menganggap sepele enam hal yang justru bikin migrain makin parah. Apa sajakah itu?
1. Jangan mengonsumsi karbohidrat sederhana Ketika kita mengonsumsi karbohidrat sederhana, maka gula darah akan naik dan selanjutnya memberitahu tubuh untuk menghasilkan lebih banyak insulin untuk membantu memecah gula.
Kelebihan insulin namun akan menyebabkan kadar gula darah menurun secara signifikan, yang kemudian mengakibatkan sakit kepala yang semakin buruk.
2. Jangan melewatkan waktu makan Ketika mengalami migrain, kita mungkin tidak memiliki nafsu untuk makan, namun makan harus tetap kita jaga agar gula darah di dalam tubuh tetap stabil.
Tidak makan akan menyebabkan gula darah tidak normal di dalam tubuh, yang selanjutnya akan menyebabkan sakit kepala lanjutan atau menjadikan migrain semakin buruk.
3. Jangan terlalu banyak minum kafein Sebagian orang yang mengalami migrain dianjurkan untuk mengonsumsi kafein, namun dalam jumlah yang normal. Hal ini karena kafein dapat berperan seperti acetaminophen atau aspirin. Namun, jika terlalu banyak, kafein justru akan menyebabkan sakit kepala secara terus menerus hingga keesokan hari.
4. Jangan berolahraga secara berlebihan Beberapa orang memaksakan diri untuk terlalu banyak berolahraga selama mereka mengalami migrain. Padahal, ini justru akan memicu perubahan aliran darah ke otak selama olahraga berkepanjangan dan menyebabkan sakit kepala yang semakin buruk. Ketika migrain dan tetap ingin berolahraga, ambillah olahraga yang ringan, seperti yoga.
5. Jangan abaikan pijatan lembut yang memberi rasa relaks di area kepala Beberapa orang yang migrain menghindari kepalanya dipijat. Nyatanya, memijat pelipis atau kulit kepala dengan tekanan yang cukup kuat memang benar akan mengurangi rasa sakit kepala, termasuk migrain. Selain itu, kita juga bisa melakukannya dengan menggunakan kain basah dingin dan meletakkannya di kepala selama kita berbaring.
6. Jangan hanya mengandalkan obat Obat memang dapat mengurangi hingga menghilangkan rasa sakit termasuk migrain, namun ia tidak bekerja sendiri. Ada banyak hal lain yang juga memengaruhi. Salah satu yang terpenting adalah tentang gaya hidup sehat, yang meliputi asupan sehat, tidur yang baik, olahraga teratur, dan tidak stres. ** Baca juga: Lima Makanan Ini Bantu Atasi Gejala PMS
Gaya hidup sehat tak hanya dilakukan ketika sedang mengalami migrain, tetapi harus setiap hari dalam keseharian.(ilj/bbs)
Lima Makanan Ini Bantu Atasi Gejala PMS
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Menjelang datang bulan, tidak sedikit wanita yang mengalami gejala “tidak nyaman” atau yang dikenal dengan PMS. American College of Obstetricians and Gynecologists mengungkapkan bahwa 85 persen wanita yang sedang menstruasi akan mengalami satu atau lebih gejala PMS seperti perut kembung, keram, cepat marah, lapar hingga berjerawat.
Beberapa wanita bisanya mengatasi gejala-gejala PMS tersebut dengan mengonsumsi obat atau pun minuman khusus menstruasi.
Ahli kandungan dari Albert Einstein Medical Center Philadelphia, Justin Shelton, dikutip dari Republika, menilai obat dan minuman khusus menstruasi bukan jawaban.
Pola makan, lanjut Shelton, memiliki peran yang signifikan terhadap apa yang dialami wanita saat menstruasi.
Karena itulah mengonsumsi makanan yang tepat selama masa menstruasi dapat meringankan gejala PMS yang mengganggu. Apa sajakah itu? Ini dia uraiannya seperti dilansir Fitness Magazine:
1. Alpukat untuk kram perut Alpukat memiliki kandungan vitamin dan mineral yang sangat beragam. Di samping itu, ahli gizi terdaftar dari New York, Kristen Carlucci, juga mengatakan bahwa alpukat kaya akan asam lemak omega 3 yang dapat membantu tubuh melawan inflamasi dan meredakan nyeri akibat keram saat menstruasi.
Konsumsi alpukat saat menstruasi bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menambahkan irisan alpukat ke dalam roti alpis, atau mengolah alpukat menjadi guacamole untuk mendampingi sayuran atau makanan ringan. Alpukat juga bisa diolah menjadi minuman segar seperti smoothie.
2. Tuna untuk sikap lekas marah & kelelahan Lemak tidak selalu menjadi musuh bagi kesehatan tubuh. Asam lemak pada salmon, almond serta minyak zaitun justru dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, khususnya saat masa menstruasi.
Penelitian terbaru dari Reproductive Health menemukan bahwa konsumsi obat kapsul yang berisi tiga asam lemak esensial sebesar 1 gram dapat meringankan gejala PMS.
Ahli gizi terdaftar Rima Kleiner mengatakan manfaat yang sama bisa didapatkan tanpa mengonsumsi kapsul. Dengan mengonsumsi salmon, tubuh akan mendapatkan asupan asam lemak DHA dan EPA yang cukup sehingga suasana hati yang semula buruk akibat gejala PMS dapat membaik.
Selain itu, kandungan vitamin B dalam salmon juga dapat meringankan sikap cepat marah sekaligus menambah energi bagi wanita yang sedang menstruasi.
3. Kacang Brazil untuk jerawat Salah satu keluhan yang muncul saat wanita mengalami menstruasi adalah timbulnya jerawat. Untuk mengatasi jerawat selama menstruasi, kacang Brazil dapat menjadi opsi yang tepat. Kacang Brazil mengandung nutrisi dan antioksidan yang dapat mempercantik kulit.
Ahli gizi Kristen Carlucci mengatakan kandungan selenium, vitamin E serta beberapa asam lemak pada kacang Brazil dapat berfungsi melembabkan kulit, menetralisir produksi minyak dan juga mengurangi inflamasi kulit. Dengan begitu, jerawat-jerawat yang mungkin bermunculan saat menstruasi dapat dicegah.
4. Yoghurt tanpa lemak untuk perut kembung & lapar berlebih Probiotik dan kalsium dalam yogurt dapat meringankan beberapa gejala PMS. Ahli kandungan, Justin Shelton, mengatakan makanan yang kaya akan kalsium dapat meringankan keram akibat menstruasi.
Pasalnya, selama menstruasi lapisan dinding uterus bernama myometrium secara alami akan mengalami kekuarangn kalsium. Asupan makanan tinggi kalsium dapat mengisi kekurangan tersebut.
Di samping itu, asupan kalsium dan probiotik dari yoghurt tanpa lemak juga dapat mengurangi retensi air dalam tubuh. Dengan begitu, rasa kembung dan lapar berlebih akibat menstruasi dapat teratasi.
5. Cokelat hitam untuk kelelahan Di balik rasa pahit dan manis cokelat hitam, ada manfaat baik yang bisa didapatkan oleh wanita yang sedang menstruasi. Kadar antioksidan serta kemampuan mendorong produksi endorphin dari cokelat hitam dapat mengurangi gejala PMS yang mengganggu.
Justin Shelton mengatakan cokelat hitam dapat memperlancar peredaran darah ke otak, sehingga wanita yang sedang menstruasi akan merasa lebih bertenaga. Lancarnya peredaran darah ke otak ini yang kemudian dapat meredakan kelelahan dan brain fog yang biasa terjadi saat menstruasi. ** Baca juga: Empat Kiat Praktis Agar Tetap Sehat Usai Puasa
Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)
Empat Kiat Praktis Agar Tetap Sehat Usai Puasa
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Selama menjalankan ibadah puasa kurang lebih sebulan penuh, tubuh Anda pun telah terbiasa menjalani pola hidup sehat dengan makan teratur. Sayangnya, hidangan lebaran sudah pasti “mengacaukan” pola hidup sehat Anda. Bagaimana solusinya? Dikutip dari Dream, ini dia empat kiat praktis agar tetap sehat usai puasa:
1. Olahraga pagi Ketika berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon bahagia yang disebut endorfin. Hormon ini bisa memperbaiki mood Anda seharian. Sama halnya dengan mengontrol makanan, ketika bahagia Anda tidak akan terlalu menggebu memiliki nafsu makan.
2. Minum air sebelum makan Sebuah studi pada 2010 menyimpulkan, orang yang mengonsumsi dua cangkir (500 ml) air tepat sebelum makan, akan mengurangi 70-90 kalori. Ini karena Anda sudah “kenyang” dengan air. Langkah tersebut meruapakan cara mudah untuk mengurangi asupan makanan ke tubuh.
3. Memilih tempat duduk Pilihlah duduk di tempat yang jauh dari jangkauan makanan. Terlalu dekat dengan “sumber makanan” akan berbahaya karena sudah pasti Anda tergoda untuk mencicipi makanan yang dihidangkan.
4. Makan lebih banyak buah & sayuran Air dan serat dalam buah-buahan dan sayuran memainkan peran kunci sehingga Anda tidak merasa dehidrasi dan memberikan rasa kenyang.
Nah! 54 Persen Orang Tak Jujur Tentang Status Mereka di Medsos
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Jujurkah Anda saat menuliskan status pada jejaring sosial atau media sosial (medsos)? Berdasarkan survei yang dibuat Voucher Codes Pro, 54 persen orang di Inggris berbohong tentang status hubungannya di medsos.
Sebanyak 77 persen di antaranya tetap menaruh status “single”, sementara 23 persen lainnya tak mengisi status apa pun. Apa sih yang membuat mereka berbohong menurut situs tersebut? Ini dia alasannya, dikutip dari Wolipop:
1. Masih ingin terlihat menarik di mata orang lain Entah karena menjalani hubungan yang tak bahagia, ingin segera move on atau hanya ego, namun orang-orang ini masih membuka diri terhadap calon lain di masa depan.
2. Ingin mencoba berselingkuh di medsos Mereka yang tak menjelaskan statusnya sama sekali, apakah telah memiliki pasangan atau bahkan menikah membuka peluang untuk terlihat menarik bagi orang lain di dunia maya.
Bukannya paranoid, namun Anda boleh curiga jika pasangan tak pernah memasang status atau foto bersama. Tak ada salahnya mengecek pesan di media sosial milik pasangan untuk menghilangkan kecurigaan.
3. Malu dengan hubungan Orang-orang bebas menilai di dunia maya. Untuk itu banyak yang “menyembunyikan” pasangannya agar tak jadi bahan omongan di dunia maya.
4. Hubungan belum serius Adakalanya status membuat pasangan menjadi “takut”, karena itu banyak yang menunda untuk mengekspos di media sosial. Alasan lainnya, mungkin karena Anda memang tak mau berniat serius dan merasa hubungan tak akan berjalan lama. Dibanding mengeksposnya sementara dan membuat orang bertanya-tanya, lebih baik menyembunyikan status yang ada.
5. Menginginkan privasi Tak semua orang memiliki alasan buruk ketika mereka menyembunyikan status hubungannya. Ada pula orang-orang yang memang tak suka mengumbar kehidupan pribadi mereka di medsos dan ingin menjaganya tetap demikian.
“Menurutku sangat tak adil berbohong mengenai status hubungan. Ini bisa berakibat serius pada hubungan jika pasangan tahu tentang hal itu. Dan siapapun yang Anda ajak bicara di media sosial dengan alasan palsu, itu tidak adil,” ujar George Charles dari pihak Voucher Codes Pro yang mengadakan survei ini. ** Baca juga: Ini Lho Perbedaan Utama Otak Wanita & Otak Pria
Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)
Ini Lho Perbedaan Utama Otak Wanita & Otak Pria
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Mungkin Anda pernah mendengar jika wanita tidak bisa memahami apa yang ada dalam benak pria, demikian pula sebaliknya. Jangan keburu kesal dulu pada pasangan, karena ternyata memang ada perbedaan otak antara pria dan wanita, yang membuat pola berpikir di antara keduanya berbeda.
Dalam buku Michael Gurian, What Could He Be Thinking? How a Man’s Mind Really Works, dijelaskan ada perbedaan mendasar antara otak wanita dan pria. Bagaimana penjelasannya? Dikutip dari Femina, ini uraiannya:
1. Otak pria cenderung memiliki spasial yang lebih kompleks. Karena itulah mereka lebih mampu merancang hal yang mekanis atau membaca peta dibanding kita.
2. Otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, sedangkan otak wanita bisa memaksimalkan keduanya. Karena itulah wanita bisa menggunakan sekitar 20 ribu kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata.
3. Otak pria yang lebih banyak mengandung serotonin yang membuat sikapnya lebih tenang. Makanya kita tetap bisa kalem meski tertimpa masalah. Sedangkan pria lebih cepat naik pitam.
4. Pusat memori pada otak wanita lebih besar dibanding pada otak pria. Jadi tidak heran jika pria lebih mudah lupa, sedangkan wanita bisa mengingat segalanya sedetail mungkin. Bagi pria, ketika suatu hal atau kegiatan sudah dilakukan, berarti sudah tidak penting lagi untuk diingat. ** Baca juga: Empat Jenis Makanan Pereda Gejala Flu
Dengan memahami cara kerja otak pria, semoga Anda tidak lekas marah jika pasangan tidak melakukan yang Anda inginkan ya.(ilj/bbs)
Empat Jenis Makanan Pereda Gejala Flu
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Gejala flu tidak melulu harus dicegah dengan mengonsumsi obat-obatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis makanan yang bisa meredakan gejala dan menyembuhkan flu.
Makanan apa sajakah itu? Dikutip dari womenshealth, ini dia uraiannya:
1. Insomnia Cobalah konsumsi jus buah cherry. Diketahui, buah cherry ditemukan mampu meningkatkan zat melatonin yang membantu tidur Anda.
2. Batuk Peneliti menduga bahwa madu bisa mengurangi gejala itu dengan menekan saraf yang menyebabkan batuk. Menyebar sepanjang tenggorokan untuk meredakan batuk dan iritasi.
3. Sumbatan Sediakan selalu daun pepermint untuk dikunyah sewaktu hidung dan dada terasa tersumbat. Kandungan mentolnya membantu mencairkan lendir dan dahak, seperti yang diungkapkan University of Maryland Medical Center. Bonusnya, pepermint membantu meredakan kejang pada otot perut saat mual.
4. Sakit & nyeri Sudah lama para peneliti kesehatan di dunia Barat dan Timur mencari cara untuk meredakan batuk. Tanaman licorice (atau akar manis) terbukti membantu kerja antivirus di dalam tubuh. Tambahkan beberapa tetes ekstrak licorice ke air panas atau air hangat pada campuran air teh Anda, lalu minumlah. ** Baca juga: Cegah Berat Badan “Meroket” Usai Lebaran
Semoga bermanfaat
Cegah Berat Badan “Meroket” Usai Lebaran
written by Kabar 6 | 8 Juli 2016
Kabar6-Hal yang paling sulit dilakukan saat lebaran adalah menghindari makanan bersantan, manis, atau mengandung kolesterol tinggi. Akibatnya, berat badan Anda justru bertambah, bahkan bisa melebihi saat sebelum puasa. Untuk mengindari hal tersebut, Anda pun harus melakukan antsipasi agar berat badan tidak meroket.
Bagaimana solusinya? Dikutip dari hellodoctor, ini dia solusinya:
1. Perlu sedikit pengorbanan Memperkecil porsi makan Anda makan hingga seperempat dari porsi aslinya. Selama ini, teori makan banyak untuk menjadi kenyang itu hanya bersifat sugestif saja, belum pernah ada faktanya. Mengurangi porsi akan memberi jeda pada lambung Anda untuk dapat mencerna makanan dengan baik.
2. Pilih kualitas daripada kuantitas Pilih masakan yang mengandung berbahan dasar sayuran. Jika tidak ada, Anda dapat memilih satu macam protein misalnya ayam saja atau daging saja. Pastikan di rumah Anda juga sedia sayuran atau buah-buahan, terutama yang dapat menjadi “penawar” kolesterol tinggi seperti apel, jeruk, mangga, timun, semangka, pepaya dan melon.
3. Fokus pada solusi, bukan masalah Bila memang cara-cara di atas gagal diusahakan, fokus saja pada program penurunan berat badan. Kuncinya hanya dua cara, perubahan diet dan pola makan, serta olahraga rutin.
Sementara waktu ini, hingga berat badan kembali ideal, usahakan Anda menjauhi daging berlemak, kulit ayam, gorengan dan camilan berkalori tinggi. Perbanyak sayuran dan buah-buahan yang akan melancarkan sistem pencernaan Anda.
Kabar6-Selama lebaran, sudah pasti akan terhidang aneka makanan maupun camilan yang menggoda selera. Karena itulah tidak heran jika nafsu makan Anda pun kembali seperti sediakala saat sebelum puasa.
Namun di sisi lain, Anda pun tidak ingin berat badan kembali mendekati angka yang jauh dari ideal. Nah, bagaimana trik menjaga berat badan selama lebaran? Dikutip dari bintang.com, ini dia uraiannya:
1. Anda masih diperbolehkan mengonsumsi makanan bersantan seperti opor ayam, rendang dan lain-lain. Namun makanan yang paling harus dihindari adalah gorengan seperti bakwan, risol, tahu, dan lain sebagainya. 2. Kontrol ritme makan. Hindari mengonsumsi kue-kue manis khas Lebaran dalam waktu berdekatan. 3. Usahakan jangan mengonsumsi minuman selain air putih, agar lemak dalam tubuh larut. 4. Tetap mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, misalnya dalam bentuk lalapan atau jus. 5. Usahakan tetap berolahraga ringan setiap hari. ** Baca juga: Agar Tidak Mengantuk Saat Mudik, Hindari Konsumsi Makanan Ini