1

Ternyata, Makan Buah Juga Perlu Waktu yang Tepat

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Konsumsi buah memang sangat disarankan, salah satunya untuk kesehatan pencernaan serta kecantikan kulit. Diketahui, tubuh kita membutuhkan 3-4 porsi buah setiap harinya, atau sekitar 350 gram buah per hari.

Namun tahukah Anda bahwa mengonsumsi buah pun memerlukan waktu yang tepat? Hal ini tentu saja agar Anda mendapatkan manfaat optimal dari buah yang dikonsumsi.

Kapan sebaiknya buah dikonsumsi? Dilansir dari lifehack.org, yang dikutip Vemale, disebutkan bahwa buah sebaiknya dikonsumsi pada pagi hari.

Alasannya, jika buah dikonsumsi pada malam hari, kadar gulanya yang cukup tinggi bisa merusak kualitas tidur Anda. Buah sangat mudah dicerna dan nutrisinya gampang dipecah oleh sistem pencernaan tubuh. Jadi sebaiknya memang dikonsumsi saat tubuh kita belum membutuhkan banyak energi, seperti di pagi hari atau sebelum makan siang.

Setelah makan buah, tunggu 1-2 jam, baru setelah itu bisa lanjut menikmati makan besar. Dengan cara ini, tubuh bisa terhindar dari kembung dan saluran cerna bisa kembali bersih, untuk kemudian siap menerima makanan yang masuk selanjutnya.

Disarankan agar tidak mengonsumsi makanan lain saat Anda makan buah. Jika Anda makan salad buah, jangan terlalu banyak menambahkan bahan non-buah. Boleh saja menggunakan susu, santan, atau tambahan sayuran lainnya. Hanya saja sebisa mungkin hindari mengonsumsinya bersamaan dengan makanan besar lainnya.

Mengonsumsi buah pada pagi hari akan membuat Anda mendapat cukup energi dan nutrisi sebagai bekal beraktivitas selama sehari penuh. Selain itu, mood pun bisa lebih terjaga dan Anda bisa lebih mudah berpikir jernih saat membuat keputusan atau bekerja.

Selain itu, makan buah di pagi hari dapat membantu proses penurunan berat badan. Buah kaya akan nutrisi, serat, dan karbohidrat sehat untuk membuat tubuh terasa lebih bugar.

Setiap jenis buah memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Sebagian besar mengandung vitamin C. Alpukat misalnya mengandung vitamin K, B5, B6, dan E juga kalium, folat, dan banyak lagi.

Sementara pisang mengandung banyak sekali kalium yang bisa menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke. Pepaya mengandung papain yang baik untuk sistem pencernaan tubuh. ** Baca juga: Wow, Dibanding Wanita Ternyata Pria Lebih Nyandu Medsos

Yuk konsumsi buah sebelum mulai beraktivitas.(ilj/bbs)




Wow, Dibanding Wanita Ternyata Pria Lebih Nyandu Medsos

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Jika selama ini Anda mengira bahwa wanita lebih nyandu pada media sosial (medsos), anggapan itu sepertinya tidak selamanya benar. Siapa sangka, pria ternyata lebih sering mengecek ponselnya ketimbang wanita. Dikutip dari Tempo, hal itu lantaran tingginya rasa ketakutan ketinggalan berita menarik di internet dan jejaring sosial atau yang biasanya disebut dengan fear of missing out (FoMo).

Fear of missing out (FoMo) dewasa ini telah mengalami pergeseran makna, dari istilah yang sebenarnya adalah phobia atau rasa ketakutan berlebihan ketinggalan berita maupun kabar di dunia nyata, kini beralih jadi ketakutan ketinggalan berita di medsos.

Survei yang telah dirilis oleh MyLife.com menyebutkan sebesar 56 persen orang takut kehilangan informasi, berita dan update status di sosial media Facebook maupun Twitter jika berada jauh dari internet.

Sekitar 26 persen di antaranya bahkan rela lupa makan, minum dan merokok hanya untuk mendapatkan akses ke akun medsos miliknya.

Menurut Dr Andy Przybylski, Ketua Tim Peneliti FoMO dari University of Essex, Inggris, peningkatan penggunaan medsos seperti Facebook dan Twitter diyakini akan menawarkan semacam jendela baru untuk melihat ke dalam kehidupan orang lain.

Namun untuk orang yang memiliki kadar FoMO tinggi, hal ini bisa menimbulkan masalah karena mereka cenderung selalu mengecek akun medsos-nya, untuk melihat apa saja yang dilakukan teman-teman mereka hingga mereka rela mengabaikan aktivitas pribadi.

FoMo lebih dominan menjangkiti kaum pria, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab, peserta penelitian yang berada di ruang tunggu sendirian rata-rata hanya mampu bertahan selama 44 detik sebelum menyentuh smartphone mereka. Pria bahkan tidak mampu bertahan lebih dari setengah waktu ini untuk menyentuh telepon pintarnya.

Rata-rata pria hanya mampu menunggu selama sekitar 21 detik untuk kemudian langsung mengecek smartphonenya, sedangkan wanita mampu menunggu lebih lama, hingga 57 detik.

Selain itu, peserta yang telah diberikan waktu selama 10 menit, rata-rata menggunakan smartphonenya sekitar lima menit. Hal itu menunjukkan dewasa ini seseorang sangat bergantung pada perangkat mobile sebagai alat pengingat, misalnya menggunakan perangkat mobile tidak perlu mengingat fakta lagi.

Menurut Jens Binder dari University of Nottingham Trent, temuan Kaspersky Lab ini menunjukkan seseorang sangat terikat dengan smartphone yang dimilikinya, khususnya untuk kaum pria.

Sementara Astrid Carolus dari University of Würzburg mengatakan, pengguna aktif perangkat mobile dewasa ini akan semakin takut ketinggalan berita menarik di internet dan jejaring sosial pada saat tidak mengakses perangkat digital tersebut. ** Baca juga: Kupas Sisi Positif Bergosip

Apakah Anda termasuk satu di antaranya?(ilj/bbs)




Kupas Sisi Positif Bergosip

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sepertinya wanita identik dengan gosip. Namun gosip yang biasanya berkonotasi negatif, ternyata memiliki sisi positif juga lho. Apa sajakah itu? Dikutip dari JoyIndonesia, ini dia uraiannya:

1. Mempererat pertemanan
Jika kaum pria makin akrab dengan obrolan seputar otomotif dan olahraga, gosip jadi ajang para wanita mengakrabkan diri. Kaum hawa memang kerap memilah-milah hal yang dapat diceritakan kepada teman. Tingkat keakraban menjadi ukuran sejauh mana gosip yang dapat dibagi.

2. Lebih bersyukur
Diakui atau tidak, kita kerap merasa lebih baik ketika mendengar berita sedih dari kaum selebriti. Ya, hal itu bisa jadi membantu Anda yang sedang patah hati merasa lebih baik.

3. Proteksi dari kecurangan
Gosip tidak melulu berpotensi menghancurkan kehidupan orang lain. Ada kalanya bergunjing diperlukan untuk mendeteksi keganjilan yang terjadi di lingkungan sekitar. Dalam pekerjaan misalnya, gosip mempersiapkan Anda untuk memproteksi diri dari karakter rekan kerja yang terkenal suka berbuat curang.

4. Pelecut semangat
Dalam kegiatan olahraga beregu yang sarat akan hasrat untuk berkompetisi, kabar mengenai salah satu rekan yang malas berlatih malah bisa jadi penyemangat. Tentunya semua orang berusaha untuk bisa jadi yang terbaik. Jadi, pada saat yang lain sedang lengah, peluang Anda terbuka untuk tampil lebih bersinar.

5. Rambu sosial
Mendengar kabar tak sedap dari orang lain yang diceritakan secara intens akan membuat Anda semakin mawas diri, dan tidak ingin menjadi sama seperti subjek gosip. Tidak hanya itu, bergunjing juga bantu Anda menilai situasi sekitar. Jadi makin jelas kan, siapa kawan serta lawan.

6. Alat menangkan persaingan cinta
Tidak seperti kaum pria yang manfaatkan gosip untuk mengorek kejelasan status hubungan wanita incaran, kaum hawa lebih sering memakainya untuk berkompetisi dalam hal cinta. Simbol status seperti pekerjaan dan kekayaan sang pujaan hati merupakan hal yang sering dijadikan bahan pergunjingan.

7. Menghangatkan hubungan
Sama halnya dengan bergunjing bersama sahabat wanita, bergosip dengan pasangan bikin hubungan Anda dan si dia semakin erat. Hal tersebut merangsang saraf otak yang membuat Anda berdua lebih memahami satu sama lain. Rasa saling memiliki pun semakin terbangun. ** Baca juga: Berat Badan Stabil Dengan Lima Makanan Penghancur Lemak

Yuk buktikan ketujuh hal di atas.(ilj/bbs)




Berat Badan Stabil Dengan Lima Makanan Penghancur Lemak

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bagi nyaris sebagian besar wanita, lemak adalah musuh utama. Ya, tentu saja karena lemak identik dengan kenaikan berat badan. Nah, jika Anda termasuk orang yang kurang giat berolahraga, berikut adalah lima makanan yang dapat membantu menghancurkan lemak, seperti dikutip dari Herworld:

1. Kentang
Meski memiliki karbohidrat tinggi, kentang merupakan sahabat terbaik untuk menu diet Anda. Satu buah kentang sama dengan tiga lembar roti tawar. Pati resisten yang dimiliki kentang juga dapat membakar lemak tubuh.

2. Tahu dingin
Tak hanya mampu mengeluarkan lemak dari dalam tubuh, tahu dingin juga dapat membantu pencernaan lemak yang tersimpan dalam usus dan perut.

3. Tauge
Tauge memiliki zat besi dan fosfor yang dapat mencegah terbentuknya lemak di bawah kulit.

4. Nanas
Buah ini mengandung enzim yang dapat menghancurkan makanan seperti ikan dan daging. Nanas sangat cocok dikonsumsi setelah makan.

5. Jeruk nipis
Mengonsumsi segelas air hangat dan jeruk nipis dapat menstimulasi metabolisme kita. Selain mempermudah proses buang air, jeruk nipis juga dapat membuang racun di saluran cerna dan memiliki vitamin serta mineral tinggi. ** Baca juga: Kaki Terasa Sakit Setelah 66 Menit Pemakaian High Heels

Semoga berhasil ya.(ilj/bbs)




Kaki Terasa Sakit Setelah 66 Menit Pemakaian High Heels

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Harus diakui bahwa memakai high heels atau sepatu berhak tinggi selain membuat wanita tampak anggun, juga akan membuat kaki terlihat seksi. Namun di balik itu semua, memakai high heels membuat wanita pun harus menahan sakit pada kakinya.

Menurut penelitian yang dilakukan College of Podiatry, Inggris, dikutip dari Wolipop, rata-rata wanita hanya bisa bertahan pakai high heels tanpa rasa sakit selama 66 menit 48 detik.

Lebih dari itu, wanita akan mulai merasakan sakit baik pada persendian tumit maupun jari-jari kaki.

Temuan ini didapat berdasarkan pengalaman dari 2.000 pemakai high heels dan 60 ahli penyakit kaki. Dari penelitian ditemukan bahwa tanda-tanda kerusakan tulang sudah bisa dirasakan setelah satu jam pertama seseorang berjalan menggunakan high heels.

Masih menurut survei, sebanyak 20 persen wanita enggan memeriksakan ke dokter terkait kondisi tulangnya, meskipun tahu efek negatif dari memakai high heels terlalu lama dan terus menerus bisa berjangka panjang.

“Tidak diragukan lagi wanita yang memakai high heels berani mengambil risiko mengalami cedera permanen demi sebuah fashion. Kalau diberi pilihan antara sepasang sepatu stylish atau kaki yang sehat, banyak yang lebih memilih sepatu stylish,” ujar Dr Mike O’Neill, pakar penyakit kaki yang menulis penelitian.

Menurut Mike, pemakaian sepatu dengan tinggi hak lebih dari dua inchi (5 cm) perlu diperhatikan. Sebab beban di tubuh akan berpusat di kaki dan semakin tinggi haknya, risiko tulang kaki cedera lebih tinggi.

“Semakin tinggi hak, tubuh Anda akan semakin condong ke depan dan Anda harus lebih menyandar ke belakang untuk menyeimbangkannya. Posisi tersebut akan membuat tulang pelvis Anda tidak sejajar dan menyebabkan tekanan pada tulang belakang,” jelasnya seperti dikutip dari Irish Examiner.

Akibatnya, tulang berpotensi mengalami retak, syaraf kejepit, masalah persendian bahkan radang sendi. Kaki lecet menjadi masalah kaki yang paling banyak dialami wanita pemakai high heels, sekitar 55 persen.

Ada pula 20 persen wanita yang kukunya tumbuh ke dalam, sembilan persen mengalami radang sendi dan delapan persen bermasalah dengan otot.

Efek negatif pemakaian high heels bisa diminimalisir dengan menggunakan bantalan sol berbahan gel. Bantalan gel ini berfungsi agar tumit tidak langsung terkena permukaan sepatu yang keras.

Saat berdiri, topang tubuh secara bergantian antara kaki kiri dan kanan agar bebannya lebih merata.

Setelah melepas sepatu, lakukan peregangan dengan menekukkan jari-jari kaki, bisa juga melakukan pijat refleksi. Kemudian rendam telapak kaki di dalam air hangat untuk mengurangi peradangan. ** Baca juga: Walah, Dalam Seminggu Waktu Anda Tersita Lima Jam Untuk Selfie

Gunakan high heels hanya pada momen tertentu saja, sehingga menghindari sakit berlebih pada kaki.(ilj/bbs)




Walah, Dalam Seminggu Waktu Anda Tersita Lima Jam Untuk Selfie

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tidak dapat dipungkiri lagi jika selfie atau potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera, sudah menjadi salah satu kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk kaum hawa.

Riset yang dilakukan OnePoll pada wanita berusia 16-25 tahun, dikutip dari Aura, membuktikan bahwa mereka menghabiskan lebih dari lima jam dalam satu minggu untuk selfie.

Survei yang dilakukan terhadap 2000 wanita ini menyatakan biasanya tujuh selfie diambil sebelum menemukan satu foto yang sempurna.

Masih menurut riset tersebut, rutinitas saat selfie terdiri dari mencari tempat dengan pencahayaan yang baik (57 persen), menata ulang make up (33 persen), menempatkan rambut di salah satu sisi bahu (46 persen).

Riset ini juga merinci lima alasan utama wanita melakukan selfie, yaitu untuk mengingat momen-momen bahagia (35 persen), mengabadikan momen-momen lucu (34 persen), mengabadikan penampilan yang terlihat bagus (15 persen), mengabadikan penampilan ketika rambut terlihat indah (14 persen), dan merasa percaya diri (13 persen). ** Baca juga: Tujuh Tipe Tidur. Anda Termasuk yang Mana?

Diketahui, total satu juta selfie diambil setiap harinya oleh anak muda berusia 18-24 tahun. Luar biasa.(ilj/bbs)




Tujuh Tipe Tidur. Anda Termasuk yang Mana?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Saat terlelap, tiap orang memiliki gaya tidur yang berbeda. Nah dilihat dari kebiasaan tidurnya, seseorang bisa dikategorikan ke dalam beberapa tipe. Berikut adalah tujuh tipe tidur, dikutip dari dechacare:

1. Tipe tidur sangat efisien
Seperti seekor burung pagi, Anda merasakan semangat lebih tinggi saat subuh dan pagi hari. Bahkan, Anda bisa melakukan banyak hal sebelum orang satu rumah terbangun.

Kebiasaan Anda untuk bangun lebih pagi sebenarnya dipengaruhi oleh faktor genetik. Tubuh Anda memiliki jam biologis yang stabil dibanding rata-rata sehingga setelah bangun tidur Anda merasa lebih segar dan berenergi. Jika Anda merasa lelah saat bangun subuh, cobalah membuat ruangan tetap gelap saat beraktivitas.

2. Tipe tidur nyenyak
Anda akan langsung tidur ketika kepala menyentuh bantal. Anda sangat suka menunda bangun tidur dan menyentuh tombol tunda (snooze) di alarm lalu melanjutkan tidur sekitar 10 menit.

Jika Anda telah memiliki tidur yang menyegarkan, hindari tombol snooze. Sebelum alarm berbunyi, tubuh Anda melepaskan hormon yang meningkatkan kewaspadaan. Jika Anda tekan alarm menjadi snooze, maka tubuh akan kembali melepas hormon pemicu tidur dan menyebabkan Anda pusing.

3. Tipe tidur mengigau
Anda mungkin tidak menyadari ini, tapi ucapan-ucapan Anda saat tidur bisa membuat teman satu kamar terbangun. Mengigau sebenarnya merupakan cerminan dari apa yang ada dalam pikiran bawah sadar Anda. Bisa saja Anda tanpa sadar mengungkapkan perasaan atau rahasia yang coba disembunyikan rapat. Orang yang suka mengigau sebenarnya sangat sedikit.

4. Tipe si burung hantu
Bagi Anda, tempat tidur kurang menyenangkan dibanding dengan ngemil atau ngobrol dengan teman. Tak heran jika Anda dikenal sebagai si burung hantu. Anda adalah tipe orang yang kerap terjaga di tempat tidur dengan mata terbelalak dan bersemangat saat orang lain mulai tidur.

5. Tipe tidur ringan
Anda sering menyumbat telinga dengan earphone dan masker mata, tapi tetap saja saat mendengar suara gemerisik sedikit Anda langsung terbangun. Hal ini membuat Anda sulit mendapatkan tidur berkualitas. Siasati dengan memperbanyak porsi olahraga karena saat lelah kita cenderung lebih mudah tidur. Investasikan pula untuk membeli kasur yang berkualitas agar tidur lebih nyaman.

6. Tipe pengantuk
Giat bekerja dan rajin bergaul sehingga tidur bukanlah prioritas. Akibatnya, pukul tiga sore Anda sudah terkantuk-kantuk di depan laptop. Anda juga dikenal sebagai seseorang mudah tertidur di rapat.

Sebaiknya Anda menghindari kafein sebelum makan siang dan mulailah memperbaiki pola tidur Anda. Mandi dengan sabun dengan harum lavender atau menjauhi gadget sebelum tidur juga akan membantu Anda lebih mudah mengantuk di malam hari. Hindari begadang di akhir pekan agar Senin pagi Anda tak terlalu melelahkan.

7. Tipe pendengkur
Anda adalah salah satu dari 40 persen laki-laki atau 25 persen wanita yang mendengkur. Meski Anda sudah mencoba berbagai posisi tidur, tetap saja Anda akan berakhir dengan posisi telentang dan mulut terbuka. Cobalah untuk tidur menyamping. Lakukan olahraga teratur untuk menurunkan berat badan karena hal ini sangat membantu mengurangi dengkurang. ** Baca juga: Berapa Kalori yang Terbakar Saat Duduk, Berdiri & Berjalan?

So, Anda termasuk tipe yang mana?(ilj/bbs)




Berapa Kalori yang Terbakar Saat Duduk, Berdiri & Berjalan?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sebagian besar dari kita bisa jadi menghabiskan banyak waktu untuk duduk saat di tempat kerja. Setidaknya, kita menghabiskan enam atau tujuh jam di meja kerja setiap hari.

Lamanya waktu yang dihabiskan hanya untuk duduk ini, oleh para ilmuwan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, kematian dini dan kenaikan  berat badan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa bangkit dari tempat duduk dapat membantu kita mengatur kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya.

Karena itulah, seperti dikutip dari meetdoctor, banyak orang berusaha untuk menambah waktu berdiri dengan harapan bisa  menjaga agar lingkar pinggang tidak bertambah. Namun apakah hal ini efektif?

Dalam sebuah eksperimen yang dipublikasikan dalam Journal of Physical Activity and Health, para peneliti menuliskan hasil tinjauan yang diafiliasikan dengan penelitian oleh Physical Activity and Weight Management Research Center di University of Pittsburgh.

Penelitian ini melibatkan 74 relawan berkondisi sehat, kebanyakan di usia pertengahan 20. Para relawan ini dibagi menjadi empat grup.

Pada grup pertama diminta duduk dan mengetik komputer selama 15 menit lalu berdiri 15 menit, kemudian berjalan sesedikit mungkin. Kelompok kedua juga diminta duduk selama 15 menit namun tidak mengetik melainkan menonton TV kemudian berlatih di berjalan pelan di treadmill selama 15 menit.

Kelompok ketiga berdiri selama 15 menit lalu duduk satu menit. Kelompok empat berlatih berjalan di treadmill selama 15 menit lalu duduk.

Hasilnya tidak mengherankan. Duduk tidak membakar terlalu banyak kalori. Para relawan membakar sekitar 20 kalori dengan duduk selama 15 menit baik mereka mengetik maupun menonton TV.

Hal yang tidak terduga adalah ternyata kalori yang dibakar oleh aktivitas berdiri tidak terlalu berbeda dengan duduk. Dengan berdiri selama 15 menit, para relawan membakar sekitar hanya dua kalori tambahan dibandingkan dengan ketika mereka duduk.

Tidak peduli apakah mereka berdiri dan kemudian duduk atau duduk dan kemudian berdiri.

Para peneliti menyimpulkan, seseorang yang berdiri saat bekerja dan bukannya duduk akan membakar sekitar delapan atau sembilan kalori ekstra per jam.

Tapi berjalan adalah hal yang berbeda. Ketika para relawan berjalan selama 15 menit, bahkan pada kecepatan yang santai, mereka membakar sekitar tiga kali lebih banyak kalori dibanding ketika mereka duduk atau berdiri.

Jika mereka berjalan selama satu jam,  mereka akan membakar sekitar 130 kalori lebih banyak daripada jika mereka duduk atau berdiri.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan, jika tujuan Anda adalah ingin mengontrol berat badan Anda di tempat kerja, maka “berdiri saja tidak cukup,” kata Seth Creasy, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Pittsburgh dan penulis utama studi. ** Baca juga: Amankah Cairan Pembersih Tangan?

Jadi, Anda harus mencari waktu, entah ketika jam istirahat atau sebelum atau sesudah bekerja untuk berjalan kaki.Tentu saja, hal ini harus dilakukan rutin agar hasilnya efektif.(ilj/bbs)




Amankah Cairan Pembersih Tangan?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Seringkali ketika mencuci tangan, Anda memakai cairan pembersih yang diyakini mampu membunuh kuman dan bakteri. Namun Natural Recource Defense Council menyebutkan bahwa investigasi FDA terkait keamanan cairan pembersih tangan dianggap terlalu lama.

The U.S Food and Drug Administrarion, dikutip dari National Geographic, mengatakan tengah mencari data untuk mendukung keamanan dan efektifias dari kandungan aktif yang terdapat pada antiseptik gosok, termasuk hand sanitizier atau pembersih tangan.

Pembuat regulasi telah lebih dari setahun mempertanyakan data untuk memeriksa apakah antiseptik yang digunakan untuk perlindungan kesehatan memang sudah aman dan efektif seperti yang telah dipertimbangkan.

Tindakan ini merupakan bagian dari review lebih besar yang tengah berlangsung oleh agensi setelah penyelesaian gugatan dengan kelompok aktivis lingkungan Natural Resources Defense Council (NRDC) pada 2013.

Kelompok tersebut menggugat FDA, mengklaim bahwa agensi telah gagal dalam meregulasi racun kimia yang ditemukan dalam sabun antimicrobial dan produk kesehatan lainnya.

Dikatakan pengacara senior NRDC, Mae Wua, tindakan FDA telah tertunda lama. “Kamu butuh untuk tahu apakah zat-zat kimia tersebut efektif dan aman.”

Sejak tahun 2009, 90 persen pengguna produk antiseptic menggunakan ethanol, berdasarkan data agensi. ** Baca juga: Ternyata, Konsumsi Ini Bisa Memperparah Jerawat

Perusahaan-perusahaan tersebut harus memasukan data baru dalam waktu setahun sehingga FDA akan mengevaluasi dan mempublikasikannya.(ilj/bbs)




Ternyata, Konsumsi Ini Bisa Memperparah Jerawat

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Pada dasarnya, ada banyak hal yang bisa menyebabkan munculnya jerawat, antara lain polusi udara, kebersihan kulit yang kurang terjaga atau karena konsumsi beberapa makanan yang memang memperparah jerawat.

Dilansir dari laman dailymail.co.uk, salah satu makanan yang juga bisa memperparah masalah jerawat adalah gula dan susu.

Dr Nick Lowe, seorang penulis buku berjudul Perfectly Clear: The Perfect Guide to Clear Skin mengungkapkan bahwa konsumsi gula dan susu bisa memicu munculnya jerawat. Kedua hal ini juga dikatakan bisa memperparah kondisi jerawat jika ia dikonsumsi secara berlebihan.   

Alasannya, gula dan susu merupakan dua makanan yang mengandung glukosa dan lemak yang cukup banyak. Dikutip dari monitorday, kandungan inilah yang memicu hormon penyebab jerawat bertambah dan mengakibatkan jerawat di kulit wajah, punggung atau tubuh lain menjadi semakin parah.   

Sebuah study yang diterbitkan di Jurnal American Academy of Dermatology pada tahun 2012 juga menyebutkan bahwa orang-orang yang sering kali mengalami jerawat, kemungkinan besar ia adalah orang yang suka konsumsi gula, susu dan olahannya serta cokelat juga permen secara berlebihan. ** Baca juga: Mengapa Saat Stres Anda Sukar Menolak Camilan Asin?

Beberapa makanan yang bisa bantu menghindari jerawat antara lain adalah sayur, buah, air putih dan berbagai makanan yang rendah glukosa, rendah lemak juga rendah protein.(ilj/bbs)