1

Kapan Waktu Paling Tepat Ucapkan Terima Kasih?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Ketika menerima sesuatu dari seseorang, atau mendapat bantuan dari kerabat, Anda tentu tidak lupa mengucapkan terima kasih. Namun sebagian orang masih merasa sulit mengucapkan terima kasih, karena merasa bingung kapan sebaiknya mengucapkan kalimat tersebut.

Jadi, kapan sebaiknya kalimat terima kasih itu diucapkan? Dilansir dari Lifehack.org, berikut adalah lima waktu yang tepat utnuk mengatakan hal tersebut:

1. Ketika kata-kata seorang pemimpin telah mengubah pemikiran dan hidup Anda menjadi lebih baik
Di era internet, mudah bagi kita untuk tetap anonim mengikuti ajaran seseorang. Namun, sedikit kata “terima kasih” yang terucap saat pemikiran para pemimpin atau tokoh hebat tersebut berhasil mengubah hidup Anda ke arah yang lebih baik.

2. Ketika seseorang memberi pujian pada Anda
Setiap kali orang memberi kita pujian, seringkali kita enggan untuk menanggapi kata-kata tersebut. Bahkan, kita cenderung untuk mengecilkan hati dan diri sendiri yang membuat kata-kata pujian tersebut seperti bentuk sindiran.

Padahal, menerima pujian bukanlah tanda kesombongan ketika kata “terima kasih” menjadi balasannya.

3. Ketika seseorang memberi saran pada Anda
Saran seseorang baik diminta atau tidak adalah satu bentuk perhatian. Meski Anda yang memutuskan saran itu berguna atau tidak, hal tersebut menunjukkan bahwa mereka berusaha membantu.

Ketimbang menolak saran yang diberikan, cobalah untuk menganggapnya sebagai hal baik dan katakan “terima kasih”.

4. Setiap ada orang yang membantu memberikan jalan keluar
Sebagai mahluk sosial, salah satu keinginan manusia adalah berperan dalam hidup sesamanya. Banyak orang yang ingin terlibat dan membantu, tetapi sedikit yang menyadarinya.

Mungkin Anda saat ini berpikir segala sesuatunya bisa dilakukan sendiri, tetapi jangan pernah meremehkan bantuan orang lain. Cobalah untuk berani ucapkan “terima kasih” saat ada orang yang ingin membantu Anda.

5. Ketika seseorang selalu ada di sisi Anda
Mungkin Anda memiliki istri dan anak atau pacar, teman, serta sahabat. Seringkali orang-orang yang ada dan terdekat tidak Anda anggap atau tidak diabaikan karena merasa hal tersebut adalah tugas mereka.

Padahal mereka adalah orang-orang yang mendukung kehidupan Anda apapun bentuknya dan siap untuk membantu. Mulai saat ini, ucapkanlah “terima kasih” atas keberadaan mereka di hidup Anda. ** Baca juga: Isap Jempol, Kebiasaan yang Ternyata Bermanfaat

Sudah siap mengucapkan terima kasih?(ilj/bbs)




Isap Jempol, Kebiasaan yang Ternyata Bermanfaat

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Kebiasaan mengisap jempol selama ini masih dianggap kurang baik, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan seseorang terinfeksi kuman penyakit melalui kuku dan jemarinya.

Namun ada sebuah penelitian yang menemukan manfaat positif dari kebiasaan mengisap jempol. Penelitian yang dilakukan McMaster University Kanada, dikutip dari CNN Indonesia, menyebutkan bahwa anak-anak yang melakukan kebiasaan tersebut cenderung lebih sedikit mengembangkan alergi saat dewasa.

Temuan ini juga mendukung “hygiene hipotesis”, yang menyebut sebagian alergi didapat oleh anak-anak yang tidak terpapar kuman pada usia dini.

Diakatakan, ada sejumlah teori serta mitos tentang mengapa jumlah anak-anak yang mengidap alergi naik dalam beberapa dekade terakhir.

Para peneliti ini menemukan bahwa 45 persen anak-anak berusia 13 tahun, setidaknya memiliki reaksi ringan terhadap alergi seperti pada bulu kucing, anjing, tungau debu, rumput, kuda, dan spora jamur.

“Paparan awal untuk kotoran atau kuman mengurangi risiko mengembangkan alergi,” kata peneliti Profesor Malcolm Sears, seperti dilansir dari Independent.

Malcolm Sears juga mengatakan bahwa temuannya konsisten terhadap teori kebersihan.

“Meskipun kami tidak menyarankan kebiasaan itu harus didorong, tapi ada sisi positif yang muncul dari kebiasaan tersebut.”

Saat anak-anak mengisap jempol, mereka justru meningkatkan eksposur pada mikroba yang mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Pediatrics ini juga dilakukan oleh akademisi dari Dunedin School of Medicine di Selandia Baru. ** Baca juga: Apa Saja Mitos Tentang Infused Water?

Professor Sears pun menemukan bahwa hal tersebut berpengaruh hingga dewasa. Dengan kata lain, saat dewasa, anak tidak mudah alergi meski adanya hal-hal pemicu alergi di sekitarnya.(ilj/bbs)




Apa Saja Mitos Tentang Infused Water?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Infused water atau spa water atau dalam bahasa indonesia disebut air infus, sudah menjadi tren kesehatan dalam masyarakat. Diketahui,  infused water adalah air putih yang telah diberi tambahan potongan buah atau herbal, sehingga memberikan sensasi rasa air tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan.

Secara teknis, infused water dibuat dengan memasukan irisan buah-buahan ke dalam air putih, kemudian didiamkan beberapa jam sampai sari buahnya keluar dan air akan berubah rasanya.

Nah, ada dua mitos seputar infused water yang sebaiknya Anda ketahui, agar tidak salah kaprah. Apa sajakah itu? Dikutip dari Okezone, berikut uraiannya:
1. Memperbaiki kadar vitamin & mineral dalam tubuh
Hal itu tidak benar. Infused water tidak sama dengan minuman jus buah atau sari buah. Mungkin kelarutan vitamin dan mineral sangat sedikit, sehingga tidak memberikan dampak pada asupan yang dibutuhkan.

Hanya saja infused water meningkatkan asupan air Anda. Jika mengharapkan asupan vitamin dan mineral, lebih baik makan buah atau minum jus buah tanpa gula.

2. Meningkatkan konsumsi serat
Ada dua jenis serat yang dibutuhkan tubuh, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Nah, irisan buah dan sayuran yang direndam dalam air tidak disertai dengan penghancuran isian buah.

Maka, air infused water tidak dapat meningkatkan konsumsi serat sesuai kebutuhan kita. ** Baca juga: Tidak Disarankan Langsung Gosok Gigi Usai Makan

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Tidak Disarankan Langsung Gosok Gigi Usai Makan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bisa jadi Anda adalah orang yang memiliki kebiasaan langsung menggosok gigi usai menyantap makan besar. Alasannya, agar kebersihan gigi dan gusi tetap terjaga. Padahal menurut dokter gigi, dikutip dari Tabloid Nova, hal ini dapat merusak gigi Anda. Menyikatnya dalam waktu 20-30 menit setelah makan dapat menimbulkan korosi (proses rusaknya jaringan secara lambat oleh zat-zat yang tajam) pada gigi.

Memang, banyak orang menyikat gigi lebih dari jumlah yang direkomendasikan. Umumnya, mereka melakukannya setelah mengonsumsi makanan berat.

Diketahui, menyikat gigi setelah makan, terutama dalam waktu 20 menit usai makan, dapat menambah zat asam lebih ke gigi kita. Alhasil, gigi akan jauh lebih cepat tererosi.

Menurut Dr Howard R. Gamble, Presiden Academy of General Dentistry, hal ini benar-benar bisa mendorong banyak asam ke dalam email dan dentin gigi. Akibatnya, asam ini dapat merusak kedua bagian itu secara cepat.

Penelitian lain yang menunjukkan hasil serupa adalah menyikat gigi setelah mengonsumsi soft drink yang mengandung asam. Menurut para ahli, kebiasaan ini juga akan menimbulkan korosi yang cepat bagi gigi kita.

Agar gigi tidak cepat rusak, tunggulah selama satu jam bila ingin menggosoknya. Para ahli mengatakan, kerusakan gigi yang disebabkan menyikat gigi sehabis meminum soft drink dan mengonsumsi makanan pedas, perbedaannya tidak jauh dibandingkan dengan orang yang tidak menyikat gigi sama sekali. ** Baca juga: Air Bisa Deteksi Kualitas Telur

Daripada langsung menyikat gigi setelah makan, lebih baik berkumur dengan air putih. Tujuannya untuk menetralkan kadar keasaman di dalam mulut. Lakukanlah hal ini sehabis mengonsumsi makanan atau minuman manis dan asam.(ilj/bbs)




Air Bisa Deteksi Kualitas Telur

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Terkadang kita merasa “tertipu” dengan kualitas telur yang baru saja dibeli di pasar atau minimarket. Daripada kecewa karena sudah telanjur membeli telur yang kualitasnya tidak bagus, sebaiknya Anda mengecek dulu telur tersebut sebelum diolah.

Dilansir dari TheDailyMeal, kualitas telur ternyata bisa dilihat dengan cara yang cukup sederhana.

Anda hanya membutuhkan sebuah gelas dan air. Isi gelas dengan air, lalu masukkan telur ke dalamnya. Jika telur tenggelam ke dasar gelas itu tandanya telur masih dalam kualitas yang sangat baik. Sebaliknya, jika telur mengapung di atas permukaan air, jangan ragu lagi, Anda harus segera membuangnya.

Telur yang mengapung, dikutip dari Okezone, menandakan tidak layak konsumsi karena sudah melewati waktu batas aman konsumsi.

Umumnya, telur bisa bertahan selama satu bulan. Secara alami, cangkang telur memang melindungi bagian dalam telur tapi perlahan bagian dalam telur akan teroksidasi dan membuat telur menghasilkan gas lebih banyak.

Udara yang cukup banyak ini kemudian menyebabkan telur mengapung saat dicelupkan dalam air. Selain itu volume telur juga menjadi lebih ringan, berbeda dengan telur segar yang lebih berat. ** Baca juga: Makan Tidak Teratur Berbahaya Untuk Kesehatan

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Makan Tidak Teratur Berbahaya Untuk Kesehatan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Apakah Anda termasuk orang yang memiliki kebiasaan makan secara teratur? Atau justru sebaliknya, makan hanya jika merasa lapar saja? Dua laporan terbaru yang diterbitkan dalam Proceedings of the Nutrition Society, dikutip dari viva.co.id menyebutkan, bahwa tidak hanya apa yang Anda makan, tapi kapan Anda makan juga mempengaruhi kesehatan.

Makan di waktu yang tidak tetap bisa menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2, tidak peduli berapa pun kalori yang Anda konsumsi.

Dilansir dari laman Time, salah satu ulasan tersebut menilai pola makan internasional dan menemukan adanya kemungkinan hubungan antara obesitas dengan mengonsumsi kalori lebih banyak di malam hari.

Ulasan lainnya menyimpulkan bahwa orang yang sering makan enam kali sehari memiliki kadar kolesterol dan insulin lebih baik dibanding mereka yang makan dengan frekuensi bervariasi. Dalam hal ini, makan kapan pun mulai tiga hingga sembilan kali sehari.

“Kami menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi kalori selama jam makan reguler mereka di waktu yang sama setiap hari, memiliki tingkat obesitas lebih rendah dibanding mereka yang makan tidak teratur, meskipun makan lebih banyak kalori secara keseluruhan,” kata Gerda Pot, PhD, dosen tamu di Diabetes and Nutritional Sciences Division di King’s College London.

Meski terdengar tidak masuk akal bagaimana waktu makan bisa mempengaruhi kesehatan sebegitu besar, penelitian tersebut juga meneliti bidang baru yang muncul, dinamakan chrononutrition. Di sini, para peneliti menggali hubungan antara metabolisme dengan ritme sirkadian.

Pot menjelaskan, banyak proses di dalam tubuh, seperti nafsu makan, pencernaan dan metabolisme lemak, kolesterol, dan glukosa, mengikuti pola yang berulang setiap 24 jam.

“Makan secara tidak beraturan bisa mempengaruhi jam internal tubuh dan gangguan itu bisa mengakibatkan bertambahnya berat badan dan risiko kesehatan lain,” ujar dia.

Meski demikian, Pot dan tim penelitinya belum bisa memastikan seberapa signifikan pengaruh waktu makan yang tidak teratur terhadap tubuh.

“Akan sangat baik untuk menggali lebih dalam seberapa besar gangguan pada ritme sirkadian kita terhadap risiko obesitas,” ujarnya menambahkan. ** Baca juga: Ternyata, Makan Buah Juga Perlu Waktu yang Tepat

Jadi disarankan agar Anda makan di waktu yang sama setiap hari untuk kesehatan tubuh yang maksimal.(ilj/bbs)




Ternyata, Makan Buah Juga Perlu Waktu yang Tepat

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Konsumsi buah memang sangat disarankan, salah satunya untuk kesehatan pencernaan serta kecantikan kulit. Diketahui, tubuh kita membutuhkan 3-4 porsi buah setiap harinya, atau sekitar 350 gram buah per hari.

Namun tahukah Anda bahwa mengonsumsi buah pun memerlukan waktu yang tepat? Hal ini tentu saja agar Anda mendapatkan manfaat optimal dari buah yang dikonsumsi.

Kapan sebaiknya buah dikonsumsi? Dilansir dari lifehack.org, yang dikutip Vemale, disebutkan bahwa buah sebaiknya dikonsumsi pada pagi hari.

Alasannya, jika buah dikonsumsi pada malam hari, kadar gulanya yang cukup tinggi bisa merusak kualitas tidur Anda. Buah sangat mudah dicerna dan nutrisinya gampang dipecah oleh sistem pencernaan tubuh. Jadi sebaiknya memang dikonsumsi saat tubuh kita belum membutuhkan banyak energi, seperti di pagi hari atau sebelum makan siang.

Setelah makan buah, tunggu 1-2 jam, baru setelah itu bisa lanjut menikmati makan besar. Dengan cara ini, tubuh bisa terhindar dari kembung dan saluran cerna bisa kembali bersih, untuk kemudian siap menerima makanan yang masuk selanjutnya.

Disarankan agar tidak mengonsumsi makanan lain saat Anda makan buah. Jika Anda makan salad buah, jangan terlalu banyak menambahkan bahan non-buah. Boleh saja menggunakan susu, santan, atau tambahan sayuran lainnya. Hanya saja sebisa mungkin hindari mengonsumsinya bersamaan dengan makanan besar lainnya.

Mengonsumsi buah pada pagi hari akan membuat Anda mendapat cukup energi dan nutrisi sebagai bekal beraktivitas selama sehari penuh. Selain itu, mood pun bisa lebih terjaga dan Anda bisa lebih mudah berpikir jernih saat membuat keputusan atau bekerja.

Selain itu, makan buah di pagi hari dapat membantu proses penurunan berat badan. Buah kaya akan nutrisi, serat, dan karbohidrat sehat untuk membuat tubuh terasa lebih bugar.

Setiap jenis buah memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Sebagian besar mengandung vitamin C. Alpukat misalnya mengandung vitamin K, B5, B6, dan E juga kalium, folat, dan banyak lagi.

Sementara pisang mengandung banyak sekali kalium yang bisa menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke. Pepaya mengandung papain yang baik untuk sistem pencernaan tubuh. ** Baca juga: Wow, Dibanding Wanita Ternyata Pria Lebih Nyandu Medsos

Yuk konsumsi buah sebelum mulai beraktivitas.(ilj/bbs)




Wow, Dibanding Wanita Ternyata Pria Lebih Nyandu Medsos

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Jika selama ini Anda mengira bahwa wanita lebih nyandu pada media sosial (medsos), anggapan itu sepertinya tidak selamanya benar. Siapa sangka, pria ternyata lebih sering mengecek ponselnya ketimbang wanita. Dikutip dari Tempo, hal itu lantaran tingginya rasa ketakutan ketinggalan berita menarik di internet dan jejaring sosial atau yang biasanya disebut dengan fear of missing out (FoMo).

Fear of missing out (FoMo) dewasa ini telah mengalami pergeseran makna, dari istilah yang sebenarnya adalah phobia atau rasa ketakutan berlebihan ketinggalan berita maupun kabar di dunia nyata, kini beralih jadi ketakutan ketinggalan berita di medsos.

Survei yang telah dirilis oleh MyLife.com menyebutkan sebesar 56 persen orang takut kehilangan informasi, berita dan update status di sosial media Facebook maupun Twitter jika berada jauh dari internet.

Sekitar 26 persen di antaranya bahkan rela lupa makan, minum dan merokok hanya untuk mendapatkan akses ke akun medsos miliknya.

Menurut Dr Andy Przybylski, Ketua Tim Peneliti FoMO dari University of Essex, Inggris, peningkatan penggunaan medsos seperti Facebook dan Twitter diyakini akan menawarkan semacam jendela baru untuk melihat ke dalam kehidupan orang lain.

Namun untuk orang yang memiliki kadar FoMO tinggi, hal ini bisa menimbulkan masalah karena mereka cenderung selalu mengecek akun medsos-nya, untuk melihat apa saja yang dilakukan teman-teman mereka hingga mereka rela mengabaikan aktivitas pribadi.

FoMo lebih dominan menjangkiti kaum pria, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab, peserta penelitian yang berada di ruang tunggu sendirian rata-rata hanya mampu bertahan selama 44 detik sebelum menyentuh smartphone mereka. Pria bahkan tidak mampu bertahan lebih dari setengah waktu ini untuk menyentuh telepon pintarnya.

Rata-rata pria hanya mampu menunggu selama sekitar 21 detik untuk kemudian langsung mengecek smartphonenya, sedangkan wanita mampu menunggu lebih lama, hingga 57 detik.

Selain itu, peserta yang telah diberikan waktu selama 10 menit, rata-rata menggunakan smartphonenya sekitar lima menit. Hal itu menunjukkan dewasa ini seseorang sangat bergantung pada perangkat mobile sebagai alat pengingat, misalnya menggunakan perangkat mobile tidak perlu mengingat fakta lagi.

Menurut Jens Binder dari University of Nottingham Trent, temuan Kaspersky Lab ini menunjukkan seseorang sangat terikat dengan smartphone yang dimilikinya, khususnya untuk kaum pria.

Sementara Astrid Carolus dari University of Würzburg mengatakan, pengguna aktif perangkat mobile dewasa ini akan semakin takut ketinggalan berita menarik di internet dan jejaring sosial pada saat tidak mengakses perangkat digital tersebut. ** Baca juga: Kupas Sisi Positif Bergosip

Apakah Anda termasuk satu di antaranya?(ilj/bbs)




Kupas Sisi Positif Bergosip

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sepertinya wanita identik dengan gosip. Namun gosip yang biasanya berkonotasi negatif, ternyata memiliki sisi positif juga lho. Apa sajakah itu? Dikutip dari JoyIndonesia, ini dia uraiannya:

1. Mempererat pertemanan
Jika kaum pria makin akrab dengan obrolan seputar otomotif dan olahraga, gosip jadi ajang para wanita mengakrabkan diri. Kaum hawa memang kerap memilah-milah hal yang dapat diceritakan kepada teman. Tingkat keakraban menjadi ukuran sejauh mana gosip yang dapat dibagi.

2. Lebih bersyukur
Diakui atau tidak, kita kerap merasa lebih baik ketika mendengar berita sedih dari kaum selebriti. Ya, hal itu bisa jadi membantu Anda yang sedang patah hati merasa lebih baik.

3. Proteksi dari kecurangan
Gosip tidak melulu berpotensi menghancurkan kehidupan orang lain. Ada kalanya bergunjing diperlukan untuk mendeteksi keganjilan yang terjadi di lingkungan sekitar. Dalam pekerjaan misalnya, gosip mempersiapkan Anda untuk memproteksi diri dari karakter rekan kerja yang terkenal suka berbuat curang.

4. Pelecut semangat
Dalam kegiatan olahraga beregu yang sarat akan hasrat untuk berkompetisi, kabar mengenai salah satu rekan yang malas berlatih malah bisa jadi penyemangat. Tentunya semua orang berusaha untuk bisa jadi yang terbaik. Jadi, pada saat yang lain sedang lengah, peluang Anda terbuka untuk tampil lebih bersinar.

5. Rambu sosial
Mendengar kabar tak sedap dari orang lain yang diceritakan secara intens akan membuat Anda semakin mawas diri, dan tidak ingin menjadi sama seperti subjek gosip. Tidak hanya itu, bergunjing juga bantu Anda menilai situasi sekitar. Jadi makin jelas kan, siapa kawan serta lawan.

6. Alat menangkan persaingan cinta
Tidak seperti kaum pria yang manfaatkan gosip untuk mengorek kejelasan status hubungan wanita incaran, kaum hawa lebih sering memakainya untuk berkompetisi dalam hal cinta. Simbol status seperti pekerjaan dan kekayaan sang pujaan hati merupakan hal yang sering dijadikan bahan pergunjingan.

7. Menghangatkan hubungan
Sama halnya dengan bergunjing bersama sahabat wanita, bergosip dengan pasangan bikin hubungan Anda dan si dia semakin erat. Hal tersebut merangsang saraf otak yang membuat Anda berdua lebih memahami satu sama lain. Rasa saling memiliki pun semakin terbangun. ** Baca juga: Berat Badan Stabil Dengan Lima Makanan Penghancur Lemak

Yuk buktikan ketujuh hal di atas.(ilj/bbs)




Berat Badan Stabil Dengan Lima Makanan Penghancur Lemak

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bagi nyaris sebagian besar wanita, lemak adalah musuh utama. Ya, tentu saja karena lemak identik dengan kenaikan berat badan. Nah, jika Anda termasuk orang yang kurang giat berolahraga, berikut adalah lima makanan yang dapat membantu menghancurkan lemak, seperti dikutip dari Herworld:

1. Kentang
Meski memiliki karbohidrat tinggi, kentang merupakan sahabat terbaik untuk menu diet Anda. Satu buah kentang sama dengan tiga lembar roti tawar. Pati resisten yang dimiliki kentang juga dapat membakar lemak tubuh.

2. Tahu dingin
Tak hanya mampu mengeluarkan lemak dari dalam tubuh, tahu dingin juga dapat membantu pencernaan lemak yang tersimpan dalam usus dan perut.

3. Tauge
Tauge memiliki zat besi dan fosfor yang dapat mencegah terbentuknya lemak di bawah kulit.

4. Nanas
Buah ini mengandung enzim yang dapat menghancurkan makanan seperti ikan dan daging. Nanas sangat cocok dikonsumsi setelah makan.

5. Jeruk nipis
Mengonsumsi segelas air hangat dan jeruk nipis dapat menstimulasi metabolisme kita. Selain mempermudah proses buang air, jeruk nipis juga dapat membuang racun di saluran cerna dan memiliki vitamin serta mineral tinggi. ** Baca juga: Kaki Terasa Sakit Setelah 66 Menit Pemakaian High Heels

Semoga berhasil ya.(ilj/bbs)