Esensi Hari Lahir Pancasila dan Semangat Kebangsaan yang Egaliter

Kabar6-Pancasila yang lahir pada 1 Juni 1945 merupakan rumusan dasar negara yang digagas oleh para pendiri bangsa Indonesia.

Hari lahir Pancasila ini ditandai oleh pidato yang dilakukan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).

Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal “Pancasila” pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

**Baca Juga:Momen Hari Lahir Pancasila, Amalkan Nilai-nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari

Pancasila mengandung lima nilai fundamental, salah satunya adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang menekankan pada kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat.

Hari Lahir Pancasila merupakan momen penting untuk merefleksikan esensi Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila, dengan nilai-nilai egaliternya, menjadi landasan bagi semangat kebangsaan yang menghargai kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai egaliter Pancasila ini menjadi landasan bagi semangat kebangsaan yang menghargai kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Semangat kebangsaan yang egaliter ini penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil dan makmur.

Konsep egalitarianisme telah lama menjadi perhatian para filsuf dan ilmuwan sosial. John Rawls, dalam bukunya “A Theory of Justice,” mengemukakan prinsip keadilan sebagai dasar bagi masyarakat yang adil. Rawls berpendapat bahwa keadilan sosial harus didasarkan pada dua prinsip.

Prinsip keadilan pertama, bahwa setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar, seperti kebebasan berkeyakinan, berekspresi, dan berkumpul.

Sedangkan prinsip keadilan kedua, bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi hanya dapat dibenarkan jika hal itu menguntungkan orang-orang yang paling tidak beruntung dalam masyarakat.

Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa semangat kebangsaan yang egaliter memiliki dampak positif pada pembangunan bangsa. Misalnya, sebuah penelitian oleh Inglehart dan Welzel (2005) menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat egalitarianisme yang tinggi memiliki tingkat korupsi yang lebih rendah, tingkat ketimpangan yang lebih rendah, dan tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Semangat kebangsaan yang egaliter

Hari Lahir Pancasila merupakan momen penting untuk mengingatkan kembali bangsa Indonesia tentang esensi Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa. Nilai-nilai egaliter Pancasila harus menjadi landasan bagi semangat kebangsaan yang menghargai kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Semangat kebangsaan yang egaliter ini penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil dan makmur. Dengan menerapkan nilai-nilai egaliter Pancasila, bangsa Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif.

Lahirnya Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan perjuangan rakyat Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai kebangsaan yang membangun pondasi egaliterisme dalam sejarah panjang perjuangan bangsa dengan berbagai indikator.

Pertama, Pancasila bukan ide yang diciptakan secara tiba-tiba, melainkan lahir dari cita-cita perjuangan rakyat Indonesia yang ingin merdeka dan bersatu. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan keinginan rakyat Indonesia untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.

Kedua, perumusan Pancasila merupakan wujud nyata dari semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Para pendiri bangsa, dengan berbagai latar belakang dan pemikiran, bersatu untuk merumuskan dasar negara yang akan menjadi pemersatu bangsa Indonesia.

Ketiga, Pancasila menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Musyawarah Mufakat, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan bagi rakyat Indonesia untuk hidup berdampingan secara damai dan harmonis.

Keempat, Pancasila menjadi panduan bagi rakyat Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan. Nilai-nilai Pancasila memberikan semangat dan motivasi bagi rakyat Indonesia untuk terus berjuang melawan penjajah dan meraih kemerdekaan.

Kelima, setelah Indonesia merdeka, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa. Pancasila menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara dan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya sudah diimplementasikan dalam perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan.

Dalam perumusan Pancasila misalnya, proses perumusannya menunjukkan semangat persatuan dan musyawarah mufakat rakyat Indonesia.

Demikian juga dalam perjuangan melawan penjajah, rakyat Indonesia dari berbagai suku, agama, dan golongan bersatu padu melawan penjajah dengan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial.

Nilai-nilai Pancasila juga menjadi landasan bagi pembangunan bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini mengandung maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat.

Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya menjadi bintang yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara. Pancasila merupakan bintang penuntun yang membawa Indonesia pada gerbang kemajuan dan kemakmuran di era globalisasi teknologi dan informasi sekarang ini.

Penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan melestarikan Pancasila sebagai warisan berharga. Dengan memahami hubungan lahirnya Pancasila dengan perjuangan rakyat Indonesia, kita dapat semakin menghargai nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.  Lucky Akbar adalah ASN, Kabag Pengelolaan BMN, Biro Manajemen BMN dan Pengadaan pada Setjen Kemenkeu.(ANTARA)

Artikel ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com

 




Presiden Resmikan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat di Pekanbaru

Kabar6-Presiden Joko Widodo meresmikan sistem pengelolaan air limbah terpusat yang dapat mengolah air limbah menjadi air baku untuk rumah tangga di Kelurahan Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Riau, Jumat,(31/5/2024).

“Hari ini masyarakat Kota Pekanbaru memiliki sistem pengelolaan air limbah terpusat untuk mengolah air limbah yang ada di Kota Pekanbaru,” kata Presiden Jokowi seperti dalam siaran langsung dari akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Jumat.

**Baca Juga:PUPR: Tapera untuk Bantu MBR dan Warga Kurang Mampu Miliki Rumah

Presiden menjelaskan bahwa sistem pengelolaan air limbah tersebut dapat menjaga lingkungan air, menjaga kualitas air tanah dan menjaga air baku di Kota Pekanbaru.

Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) tersebut telah dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan total biaya sebesar Rp902 miliar yang dibiayai dari berbagai sumber, yakni Asian Development Bank (ADB), APBN dan APDB.

“Kerja mestinya seperti ini, semuanya bergerak sehingga apa yang kita inginkan bisa selesai,” kata Presiden.

Adapun IPAL yang diresmikan tersebut memiliki kapasitas volume air 8.000 m3 per hari dengan akses jaringan perpipaan ke rumah tangga mencapai 11 ribu sambungan rumah.

Presiden meminta agar infrastruktur pengelolaan IPAL ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga kualitas air baku dan pelayanan air, serta lingkungan di Kota Pekanbaru dapat terjaga bersih dan sehat.

“Ini sangat baik, sehingga air baku, kualitas air yang ada di Pekanbaru bisa kita kelola di masa-masa yang akan datang,” kata Presiden.

Dalam peresmian tersebut, turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur Riau S.F. Hariyanto dan Pj. Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa.(ANTARA)

Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com

 

 




Memanfaatkan Alam Sebagai Penyedia Obat Terlengkap

Kabar6-Nature in the best healer. Kata-kata bijak dari ahli kedokteran terkemuka Yunani, Hippocrates, itu memiliki relevansi dengan Hari Jamu Nasional karena melestarikan jamu berarti membangun ketersambungan dengan alam. Namun untuk menghadirkan jamu dalam layanan kesehatan formal masih terkendala banyak syarat, sementara kesadaran dan gaya hidup kembali ke alam telah meluas ke seluruh dunia.

Berbekal semangat menjaga eksistensi jamu di tanah air, dicetuskanlah Hari Jamu Nasional pada 27 Mei 2008 oleh Presiden (kala itu) Susilo Bambang Yudhoyono. Lima belas tahun kemudian, menyusul kabar baik dari Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda/WBTB (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO yang dalam sidangnya ke-18 di Kasane, Botswana, pada 6 Desember 2023 menetapkan budaya sehat jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

UNESCO mencatat nilai budaya jamu sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta. Badan PBB yang bergerak di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan itu juga mengakui bahwa budaya sehat jamu mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, berkenaan dengan; Kesehatan dan Kesejahteraan, Produksi dan Konsumsi yang Bertanggungjawab, serta Kehidupan di Darat.

**Baca Juga: Melihat Lebih Dekat “hydro-diplomacy” RI di Forum Air Dunia ke-10

Budaya sehat jamu meliputi keterampilan tradisional dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan obat-obatan alami tradisional yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah serta metode pengobatan tradisional yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Budaya jamu diyakini telah ada sejak abad ke-8 Masehi, hal itu terbukti dari relief di Candi Borobudur dan manuskrip kuno seperti Kakawin Ramayana dan Serat Centini.

Atas dua pengakuan itu, keberadaan jamu pun kian naik pamor. Namun demikian, untuk menjadikan jamu sebagai obat formal dalam layanan kesehatan publik tidak serta-merta dapat diterapkan karena proses panjang saintifikasi jamu menjadi obat herbal terstandar (OHT) atau fitofarmaka, yang ditingkatkan dalam bentuk sediaan obat ke arah produk massal komersial.

Di bagian hulu ada persoalan bahwa 85 persen sumber tanaman obat merupakan tumbuhan liar dari alam sehingga berdampak pada mutu yang beragam, adulterasi, kepunahan, dan pasokan tidak berkelanjutan. Adapun pelaku produsen tanaman obat didominasi petani pengumpul bukan penanam.

Meniru nenek moyang

Seseorang tak perlu menunggu lama hingga jamu tersedia secara masif di toko-toko obat, diresepkan dokter, dan mengonsumsinya ketika sakit. Sebelum penyakit itu datang, kita pun bisa mengadangnya dengan meniru gaya hidup nenek moyang dalam menjaga kebugaran dan membangun keselarasan hidup bersama semesta.

Hidup sehat adalah tentang keseimbangan. Seimbang antara asupan nutrisi yang masuk ke tubuh dengan energi yang dikeluarkan, antara waktu bekerja dan istirahat, pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani atau fisik dan mental, serta seterusnya.

Ada orang yang mengalami sakit pada fisik tapi memiliki mental tangguh dan sikap optimisme tinggi sehingga mampu mengafirmasi diri untuk melawan penyakit dan menyembuhkan tubuhnya. Sementara, ada pula orang yang secara fisik sehat namun mentalnya lemah, miskin motivasi, dan hidup di pojok pesimisme sehingga tubuhnya tampak lunglai tak bergairah seolah berpenyakit berat.

Semboyan “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” sesungguhnya dapat berlaku dua arah karena jiwa yang tangguh akan mampu menegakkan raga dengan perkasa.

Berkacalah pada gaya hidup para nenek kita yang hidup sederhana membersamai semesta. Mereka bekerja di alam, makan minum dari apa yang disediakan alam dan diolah secara tradisional, begitupun dalam upaya menjaga kesehatan dengan memanfaatkan rempah-rempah termasuk akar dan dedaunan untuk meramu jamu. Segala yang bersifat alamiah tentu berterima baik oleh tubuh, maka raga pun menua tanpa banyak penyakit yang menyertai.

Membangun budaya sehat jamu bukanlah perkara sulit, sebab bukan sesuatu yang baru melainkan telah dicontohkan oleh leluhur nenek moyang terdahulu. Apa yang sulit dari sekadar meniru? Kita telah memiliki modal dasar berupa warisan budaya, kearifan lokal, pengetahuan dan ramuan tradisional, potensi tanaman obat (toga), dan sumberdaya hayati lain.

Untuk menjaga bahan baku jamu tersedia secara berkelanjutan dan lebih mudah dijangkau, masyarakat bisa melakukan pemuliaan tanaman obat di pekarangan rumah. Bila luas pekarangan kurang memadai, banyak juga lingkungan masyarakat yang membangun taman toga bersama pada level desa, RW, atau RT. Sejumlah jenis tanaman obat langka atau yang masih berada di alam liar, bisa dicari lalu dikoleksi untuk menjadikannya tetap tersedia dan lestari.

Selanjutnya pelajari berbagai resep ramuan jamu yang biasanya telah terwariskan secara turun-temurun dan tersedia juga dalam banyak sumber referensi baik manual maupun digital. Saat anda atau anggota keluarga membutuhkannya, jamu sehat mudah dibuat.

Jika tak ingin repot atau memang tidak memiliki waktu untuk meracik jamu sendiri, hingga kini pun penjaja jamu tradisional masih banyak kita jumpai berkeliling kampung atau di kompleks-kompleks perumahan. Bahkan di kota-kota besar apalagi di kota wisata, produk jamu telah naik kelas karena tersedia di kafe, kedai, dan toko swalayan yang dipajang bersama minuman ringan kemasan.

Sinyal tubuh

Sebelum penyakit datang menjangkiti, sejatinya tubuh telah memberi sinyal terlebih dulu mengisyaratkan bahwa dia tidak baik-baik saja. Maka dibutuhkan kepekaan pemilik raga untuk mengenali dan memahami tatkala anggota badan “berbicara” dengan memberi sinyal.

Berangkatlah dari sinyal yang paling mendasar. Semisal saat perut kosong dan membutuhkan asupan makanan, tubuh akan memberi sinyal lapar. Ketika seseorang berkegiatan hingga banyak mengeluarkan keringat, ia akan merasa kehausan karena tubuh butuh terhidrasi. Setelah seharian bekerja dan tiba waktu malam, akan datang rasa kantuk sebagai pertanda badan perlu diistirahatkan dengan tidur. Dan masih banyak sinyal lain yang perlu dimengerti dan dipenuhi keinginannya agar tubuh tidak meronta.

Jika sinyal-sinyal sederhana itu diabaikan, karena alasan kesibukan masyarakat urban sering terlambat makan, bekerja dalam ruangan berpendingin sehingga jarang minum, dan memaksakan diri bekerja hingga larut malam karena harus mengejar tenggat waktu, maka tinggal menunggu waktu timbulnya aneka penyakit.

Tubuh juga mengaduh ketika ada anggotanya tersakiti. Contoh, ketika seseorang terlalu lama duduk bersila sehingga kaki terlipat dan tertindih, dia akan merasa kesemutan, itu merupakan tanda ada aliran darah yang tersumbat. Di kala kaki atau tangan terbentur benda keras, akan meninggalkan bekas memar. Aktivitas olahraga tanpa pemanasan atau melakukan gerakan salah dapat menimbulkan cedera, dan begitu seterusnya. Tubuh akan selalu memberi “peringatan” ketika ada yang tidak beres, jadi jangan diabaikan.

Penyakit itu adalah pesan bahwa tubuhmu perlu perhatian. Tidak ada penyakit berat yang tiba-tiba hinggap kecuali Anda menabung kebiasaan buruk dalam menganiaya tubuh, dengan mengabaikan kebutuhan dan hak-haknya.

Tubuh adalah alam semesta mini yang dititipkan Tuhan untuk dirawat dengan sepenuh cinta. Cintai dirimu terlebih dahulu sebelum mencintai orang-orang di sekitarmu sebagai manifestasi kesyukuran kepada Tuhan yang menciptamu.

Adakalanya seseorang selalu berusaha berbuat baik terhadap orang lain, namun begitu kejam terhadap diri sendiri. Bahkan ada kalimat bijak yang diungkap doktor filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fahruddin Faiz dalam sebuah siniar: ”Kalau perlakuan kita terhadap diri kita, kita perlakukan juga terhadap orang lain, mungkin kita sudah masuk penjara”.

Ungkapan itu menggambarkan betapa kerasnya kita pada diri sendiri, selalu mengharuskan diri melakukan tugas dan pekerjaan tak berkesudahan serta tidak memenuhi hak-haknya kecuali hanya sedikit, akhirnya membuatnya jatuh sakit.

Bila telanjur sakit, jangan lagi menjejali tubuh dengan zat asing (obat kimia) yang hanya berfungsi meredakan keluhan sesaat namun menimbulkan efek buruk dalam jangka lama. Kembalilah ke alam sebagai penyedia obat terlengkap karena tidak ada satu pun penyakit kecuali alam telah menyediakan obatnya. Lantas, barengi dengan afirmasi positif terhadap tubuh agar ia mampu mengeluarkan kekuatan untuk menyembuhkan diri. Memelihara suasana hati tetap gembira, memiliki kehidupan spiritual dan sosial yang sehat, juga berkontribusi besar pada terjaganya kesehatan tubuh.

Bangsa yang kuat terbangun dari masyarakat yang sehat, bukan dari rakyat yang terpaksa membelanjakan triliunan rupiah untuk membeli obat. Sizuka/ANTARA

Artikel ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com




Kemenkominfo Putus Akses 1,9 Juta Konten Judi Online Sejak Juli 2023

Kabar6-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah memutus akses terhadap 1.918.520 konten yang bermuatan judi online terhitung sejak 17 Juli 2023 hingga 22 Mei 2024.

“Data terbaru penanganan konten judi online oleh Kominfo, pemutusan akses 1.918.520 konten bermuatan judi online sejak 17 Juli 2023 hingga 22 Mei 2024,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers yang digelar secara daring pada Jumat, (24/5/2024).

**Baca Juga:Presiden Jokowi dipastikan tak Hadiri Rakernas V PDIP

Lebih lanjut, Budi memaparkan pihaknya telah menutup 18.877 sisipan halaman judi online di situs pendidikan dan 22.714 sisipan halaman judi online di situs pemerintahan sejak tahun lalu hingga 22 Mei 2024.

Guna memudahkan pengawasan, Kemenkominfo telah mendeteksi 20.241 kata kunci (keyword) yang berkaitan dengan konten judi online di Google sejak 7 November 2023 hingga 22 Mei 2024 dan 2.702 kata kunci di platform jejaring sosial milik Meta sejak 15 Desember 2023 hingga 22 Mei 2024.

Budi menerangkan Kemenkominfo juga telah mengajukan penutupan 555 akun dompet elektronik (e-wallet) yang terkait dengan judi online kepada Bank Indonesia. Kemenkominfo juga sudah mengajukan pemblokiran 5.364 rekening bank terkait judi online kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Budi mengatakan saat ini Indonesia darurat judi online, bahkan akibat dari praktik ilegal itu telah memakan korban jiwa. Oleh karenanya, dia mendorong tindakan cepat dalam penanganan judi online di Indonesia yang perlu didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Untuk itu kita harus gercep, gerak cepat, tentu upaya-upaya yang ada perlu kolaborasi lintas kementerian lembaga serta membutuhkan dukungan dari para tokoh dan seluruh komponen masyarakat,” ujar Budi.

Diketahui, Presiden Joko Widodo memerintahkan satuan tugas (satgas) terpadu yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto untuk memutus ekosistem judi online.

Dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/5), Presiden juga memerintahkan satgas di mana Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bertugas selaku ketua bidang pencegahan, untuk segera membuat gebrakan dalam pemberantasan judi online.

Menurut Budi, tujuan pembentukan satgas terpadu adalah untuk memberantas judi online secara lebih menyeluruh, dari hulu hingga hilirnya.

Presiden Jokowi pun disebutnya berpesan agar kinerja satgas itu harus berdampak signifikan dalam penanganan masalah judi online.(ANTARA)

Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com

 

 




Melihat Lebih Dekat “hydro-diplomacy” RI di Forum Air Dunia ke-10

Kabar6-World Water Forum atau WWF menjadi pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan mengenai tata kelola air dan sanitasi dunia.

WWF merupakan forum air global yang diadakan setiap 3 tahun sekali untuk membahas isu-isu krusial terkait air, seperti konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Pada tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum Ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18 — 25 Mei 2024 dengan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama” (Water for Shared Prosperity).

Selain itu, terdapat enam sub-tema utama pada forum tersebut, yakni ketahanan dan kesejahteraan air; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air (hydro-diplomacy); pembiayaan air berkelanjutan; dan pengetahuan dan inovasi.

**Baca Juga:Polri Siap Amankan Welcoming Dinner Delegasi World Water Forum ke-10 di GWK

Dana Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) menyebut tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” yang diusung Indonesia pada WW 2024 sejalan dengan tujuannya yang tercakup dalam beberapa fokus, antara lain, fokus dalam kebutuhan anak-anak.

Tema kesejahteraan bersama telah sejalan dengan tujuan UNICEF untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses untuk memperoleh kebutuhan dasar, termasuk air bersih.

Selain itu, tema yang diusung Indonesia itu pun sejalan dengan tema Hari Air Sedunia tahun ini, yakni “Air untuk Perdamaian” (Water for Peace), yang mendorong negara-negara di dunia untuk bekerja sama di bidang air guna menciptakan efek riak yang positif – menumbuhkan keharmonisan, menghasilkan kemakmuran, dan membangun ketahanan terhadap tantangan bersama.

Untuk itu, tidak heran bila Pemerintah Indonesia terus memajukan upaya hydro-diplomacy melalui penyelenggaraan WWF tahun ini.

Hydro-diplomacy adalah pendekatan diplomasi yang berfokus pada isu-isu terkait air dengan mengedepankan dialog persuasif yang solutif, termasuk untuk merespons masalah manajemen sumber daya air, pemerataan distribusi air, dan mitigasi bencana terkait air.

Hydro-diplomacy juga berfokus pada kerja sama lintas batas dan pembiayaan yang saling memberikan manfaat terkait penggunaan air.

Sejauh ini dalam melakukan upaya hydro-diplomacy, termasuk melalui penyelenggaraan WFW Ke-10, Indonesia mendorong beberapa kerja sama konkret, antara lain, mendorong negara-negara untuk berbagi dan mengadopsi praktik terbaik dalam manajemen sumber daya air dan mitigasi bencana terkait air serta membangun kapasitas dalam hal pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan inklusif.

Selain itu, Indonesia pun mendorong investasi dan teknologi baru dalam pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan serta memperkuat kerja sama antarnegara dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya target ke-6 terkait air dan sanitasi.

Untuk itu, menurut Kementerian Luar Negeri RI, WWF Ke-10 dapat menjadi platform bagi negara-negara untuk mempelajari cara Indonesia memenuhi target SDGs 2030.

Pada kenyataannya, hingga 2023, pemenuhan target SDGs Indonesia telah melampaui 60 persen, sementara pemenuhan target SDGs secara global pada tahun yang sama hanya mencapai 12 persen.

Oleh karena itu, penting bagi banyak negara –terutama sesama negara berkembang– untuk mempelajari cara Indonesia bisa mencapai target SDGs tersebut di tengah berbagai krisis yang dihadapi, kemudian menjalin kerja sama erat dan tak bersyarat agar semua negara dapat kembali ke jalur menuju pencapaian target SDGs.

Selanjutnya, tujuan dari hydrodiplomacy adalah membuat air menjadi elemen universal yang menyatukan dan mempromosikan perdamaian.

Terkait tujuan itu, Indonesia berusaha memfasilitasi dialog antarnegara/antarpemerintah dengan upaya berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman terkait tata kelola sumber daya air.

Upaya hydrodiplomacy Indonesia tersebut tercermin saat Pemerintah RI memimpin proses politik penyusunan naskah deklarasi tingkat menteri yang diusulkan untuk WEF Ke-10, yang telah disepakati dan akan disahkan dalam forum internasional itu pada Selasa (21/5).

Dalam proses penyusunan naskah deklarasi itu terdapat perbedaan pandangan mendasar mengenai tata kelola air yang terjadi antara negara-negara yang mengendalikan hulu sungai dengan negara hilir. Hal tersebut terkait dengan tata kelola sungai yang melintasi beberapa negara.

Terlepas dari perbedaan pandangan itu, deklarasi tersebut berhasil disempurnakan menyusul tiga kali pertemuan antarnegara yang dilaksanakan di markas UNESCO di Paris, Prancis beberapa waktu lalu.

Indonesia memimpin ketiga pertemuan yang dihadiri lebih dari 100 anggota UNESCO dan organisasi internasional lainnya itu serta melakukan konsultasi dengan banyak negara dan organisasi untuk mengatasi perbedaan dan mencapai mufakat terkait isi deklarasi tersebut.

Selain itu, naskah deklarasi tersebut pun bersifat mempromosikan perdamaian karena memuat komitmen untuk menolak penyalahgunaan air untuk perang (weaponisation of water).

Menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI Tri Tharyat, meski komitmen penolakan eksploitasi air dalam perang tersebut hanya terdiri atas satu paragraf dari keseluruhan isi naskah deklarasi, Indonesia memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk menjamin bagian tersebut dapat diterima semua negara.

Indonesia mendekati secara bilateral negara-negara yang memiliki keprihatinan atas permasalahan tersebut demi mencapai konsensus atas komitmen tersebut.

Pencapaian komitmen itu tentunya sangat penting untuk mencegah air digunakan sebagai “alat perang”, yakni dengan mendorong semua negara yang sedang terlibat dalam konflik untuk menghindarkan diri dari penyalahgunaan air untuk kepentingan perang.

Deklarasi tingkat menteri tersebut juga mencakup empat usulan tindak lanjut seusai gelaran WWF Ke-10 di Bali, yaitu pembentukan centre of excellence untuk ketahanan air dan iklim, penetapan Hari Danau Sedunia, pengarusutamaan isu pengelolaan air untuk negara-negara berkembang di pulau-pulau kecil, serta pembentukan Compendium of Concrete Deliverables and Actions.

Kemudian, terkait fokus hydro-diplomacy pada pembiayaan yang saling memberikan manfaat terkait penggunaan air, Pemerintah Indonesia berupaya mendorong pembentukan Dana Air Global (Global Water Fund )untuk merespons ketimpangan anggaran dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-6, yaitu pemenuhan akses air bersih dan sanitasi bagi semua.

Saat ini, terdapat 2,2 miliar orang di dunia yang tidak dapat mengakses air bersih.

Pembentukan Global Water Fund ini sangatlah penting sebagai langkah nyata untuk mengatasi masalah air dunia karena diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur air, mitigasi krisis atau bencana terkait air, adaptasi perubahan iklim, serta mekanisme pemantauan.

Upaya hydro-diplomacy yang dilakukan Indonesia untuk mendorong pembentukan dana global itu sangat diperlukan untuk mendukung kepentingan negara-negara berkembang, termasuk negara-negara kepulauan Pasifik, terutama dalam hal pengembangan akses air bersih untuk kebutuhan manusia (water development).

Presiden Fiji, Wiliame Katonivere, dalam satu wawancara khusus dengan ANTARA, mengaku bahwa Fiji belum dapat melakukan water development sendiri karena keterbatasan kapasitas negara kepulauan Pasifik itu sehingga suatu sistem pendanaan global memang dibutuhkan.

“Kami tidak bisa mengembangkannya sendiri karena kemampuan kami terbatas, tetapi dengan adanya Dana Global Air dan kami punya keahliannya– kami punya orang-orang yang berpengalaman di bidang itu–, kami bisa mengatasi masalah air. Tidak hanya di Fiji, tetapi untuk negara pulau-pulau Pasifik lainnya,” ujar Katonivere.

Walaupun demikian, upaya Indonesia untuk mendorong pembentukan Dana Air Global tentunya bukanlah suatu proses yang singkat, namun membutuhkan waktu dan dukungan yang lebih lagi dari banyak negara, terutama negara-negara donor.

Saat ini pada ajang WWF Ke-10, soal Dana Air Global itu masih pada tahap diskusi untuk mengusulkan pendiriannya, yang melibatkan banyak pihak — tidak hanya pemerintah negara-negara –, namun juga organisasi internasional, salah satunya Bank Dunia.

Pada akhirnya, Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mencari solusi bagi masalah air di tingkat regional maupun global.

Indonesia juga berharap melalui upaya hydro-diplomacy yang dilakukannya dapat semakin memperkuat kolaborasi antarnegara dan memajukan agenda air global untuk kesejahteraan bersama.

Akan tetapi, hydro-diplomacy bukan hanya tugas Indonesia sendiri, melainkan upaya diplomasi yang juga perlu dijalankan oleh semua negara di dunia demi mewujudkan impian “air untuk kesejahteraan bersama”.(ANTARA)

Artikel ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com

 




Menkumham: PRISMA 2.0 Perbaikan dan Pembaruan Aplikasi Bisnis dan HAM

Kabar6-Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan aplikasi PRISMA (Penilaian Risiko Bisnis dan HAM) 2.0 yang diluncurkan di Jakarta, Senin, (20/5/2024) merupakan perbaikan dan pembaruan aplikasi bisnis dan HAM Kementerian Hukum dan HAM.

Pembaruan tersebut, menurutnya, seiring dengan adanya beberapa kritik dari pelaku usaha mengenai tampilan dan sistem dari aplikasi PRISMA yang lama.

“Jadi PRISMA 2.0 ini perbaikan agar memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui uji tuntas HAM terhadap usahanya,” kata Yasonna saat ditemui usai acara pembukaan Rapat Kerja Program Pemajuan dan Penegakan HAM.

**Baca Juga:Sajian Nusantara di Jamuan Kenegaraan World Water Forum ke-10

Menkumham menjelaskan PRISMA merupakan aplikasi penilaian mandiri agar suatu perusahaan dapat melihat indikator dalam memenuhi standar HAM. Adapun terdapat 12 indikator yang ada dalam aplikasi tersebut.

Keduabelas indikator dimaksud, yakni yakni kebijakan HAM, mekanisme pengaduan, tenaga kerja, pengaruh HAM pada perusahaan, rantai pasok, kondisi kerja, serikat kerja, privasi, agraria dan masyarakat adat, diskriminasi, lingkungan, serta tanggung jawab sosial perusahaan.

Sejauh ini, Yasonna menuturkan sudah ada beberapa perusahaan yang masuk zona hijau, di mana zona itu menentukan perusahaan tersebut sudah lolos dari kriteria penilaian, salah satunya PT Pertamina (Persero).

“Untungnya Pertamina ini sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah masuk ke zona hijau dan kami apresiasi. Pertamina ini kami dorong terus,” ucap dia.

Kendati demikian, ia menegaskan tak hanya BUMN yang didorong untuk memenuhi persyaratan dalam aplikasi PRISMA 2.0, tetapi juga perusahaan lain melalui berbagai pertemuan sosialisasi maupun edukasi.

Yasonna pun mengimbau agar tak perlu ada ketakutan bagi perusahaan untuk melakukan penilaian mandiri melalui aplikasi PRISMA 2.0 lantaran tidak ada sanksi apabila perusahaan tidak masuk ke zona hijau.

“Dulunya ada ketakutan sanksi, tapi sekarang kami dorong dulu perusahaan-perusahaan itu dengan cara self assesment bagi perusahaan. Kami sediakan aplikasi prisma tadi,” tutur Yasonna.

Adapun PRISMA telah dibentuk sejak 2021 untuk memudahkan pelaku usaha di semua sektor usaha dalam melakukan penilaian mandiri dengan menilai kondisi aktual yang berpotensi menimbulkan dampak atau risiko terhadap usahanya.

Aplikasi berbasis situs web itu juga menjadi bagian dari upaya pengarusutamaan bisnis dan HAM di Tanah Air.(ANTARA)

Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com




Kemenag Imbau Jamaah Calon Haji tak Bentangkan Spanduk di Tanah Suci

Kabar-Kementerian Agama (Kemenag) RI mengimbau kepada jamaah calon haji Indonesia untuk tidak membentangkan spanduk atau bendera apapun di Tanah Suci, terutama di kawasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

“Otoritas (Arab) Saudi melarang keras pengibaran spanduk, bendera penanda-penanda, termasuk membentangkan bendera Merah Putih sekalipun,” kata Petugas Media Center Haji (MCH), Widi Dwinanda dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji, yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, (17/5/2024).

**Baca Juga:Kemenag: Jamaah Calon Haji Indonesia Didominasi Lansia Mandiri

Selain larangan membentangkan spanduk di Kawasan Masjid Nabawi, Widi menekankan kepada jamaah calon haji untuk tidak merokok di kawasan masjid dan tempat tertentu yang telah ditetapkan oleh otoritas setempat.

“Merokok di area terlarang bisa menjadi masalah serius bagi jamaah, di antaranya akan dikenakan denda cukup besar oleh pihak berwenang,” tegasnya.

Jamaah calon haji, kata Widi, juga diingatkan untuk tidak berkerumun dengan jumlah lebih dari lima orang di sekitar Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

“Askar (petugas keamanan) masjid tidak segan membubarkan kerumunan tersebut, karena berpotensi mengganggu pergerakan jamaah lainnya. (Arab) Saudi menerapkan aturan ketat bagi jamaah yang ketahuan berkerumun lima orang atau lebih dalam jangka waktu lama,” ujarnya.

Untuk itu, Widi menyampaikan kepada para petugas haji yang bersiaga untuk senantiasa mengedukasi jamaah dengan baik agar tidak ada jamaah calon haji Indonesia yang mengalami masalah saat menjalani ibadah haji.

“Kepada ketua kloter, perangkat kloter, serta para Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) agar terus memberikan edukasi kepada jamaahnya perihal ketentuan-ketentuan yang ditetapkan otoritas Pemerintah (Arab) Saudi,” ujarnya.(ANTARA)

Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com




Infografis Keberangkatan Calon Jamaah Haji Indonesia Tahun 2024

Kabar6-Calon jamaah haji Tahun 2024 diberangkatkan secara bertahap, mulai Minggu (12/5/2024).  Pemerintah melakukan berberapa langka persiapan agar keberangkatan haji tahun ini berjalan lancar.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) RI Jaja Jaelani mengatakan jamaah calon haji asal Indonesia pada musim haji 1445 Hijriah didominasi haji lanjut usia (lansia) kategori mandiri.

“Angka lansia dari jamaah haji Indonesia ini masih cukup besar. Tetapi tahun ini mayoritas lansianya mandiri dan telah lulus kesehatan,” kata dia di Padang, Sabtu (11/5/2024).

Ia mengatakan pada musim haji tahun 2024 Kemenag masih mengusung tagline “Haji Ramah Lansia”. Hal itu dilatarbelakangi masih tingginya JCH kategori lansia. Seperti apakah kuota haji  Indonesia, dan maskapai apa saja yang mengangkut calon jemaah haji Indonesia? Simak infografis keberangkatan calon jemaah haji Indonesia tahun 2024 dengan mengklik gambar di atas. (red)

Infografis ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com




Kemenag: Jamaah Calon Haji Indonesia Didominasi Lansia Mandiri

Kabar6-Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) RI Jaja Jaelani mengatakan jamaah calon haji asal Indonesia pada musim haji 1445 Hijriah didominasi haji lanjut usia (lansia) kategori mandiri.

“Angka lansia dari jamaah haji Indonesia ini masih cukup besar. Tetapi tahun ini mayoritas lansianya mandiri dan telah lulus kesehatan,” kata dia di Padang, Sabtu (11/5/2024).

**Baca Juga:Menag Cek Hotel dan Dapur di Madinah Jelang Kedatangan Jamaah

Ia mengatakan pada musim haji tahun 2024 Kemenag masih mengusung tagline “Haji Ramah Lansia”. Hal itu dilatarbelakangi masih tingginya JCH kategori lansia.

Dalam pengarahannya kepada JCH Kota Padang, ia menyampaikan bahwa pada 2024 Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan sejumlah kebijakan tegas yang mesti diperhatikan JCH, khususnya kelompok haji khusus.

Sebab, beberapa waktu lalu, Menteri Haji Arab Saudi berkunjung ke Indonesia dan menyampaikan terkait keharusan penggunaan visa haji pada 2024. Bagi pihak yang ketahuan melanggar maka dikenai sanksi berupa deportasi hingga denda 10.000 Riyal Arab Saudi (Saudi Arabian Riyal/SAR).

“Bagi yang melanggar maka selama 10 tahun tidak dapat berkunjung ke Arab Saudi,” kata dia.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumatera Barat Mahyudin mengatakan pada musim haji 1445 Hijriah Embarkasi Haji Kota Padang akan memberangkatkan 6.592 orang. Rinciannya, 4.806 orang dari Ranah Minang, 1.702 jiwa dari Bengkulu, dan 84 petugas kelompok terbang (kloter).

Untuk kloter pertama, Embarkasi Haji Padang akan memberangkatkan 393 calon haji asal Kota Padang ke Tanah Suci pada Minggu (12/5) melalui Bandara Internasional Minangkabau.

“Calon jamaah haji kloter pertama sudah tiba di Embarkasi Haji Padang dan besok (12/5) pukul 18.25 WIB semuanya siap berangkat ke Tanah Suci,” kata dia.(ANTARA)

Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com

 




Menag Cek Hotel dan Dapur di Madinah Jelang Kedatangan Jamaah

Kabar6-Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beserta jajaran mengecek layanan hotel dan dapur di Madinah menjelang kedatangan gelombang pertama jamaah calon haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Menag berkunjung ke Emaar Elite di wilayah Syamaliyah (sekitar 50 meter sebelah utara Masjid Nabawi) dan Meez Mary Kitchen For Serve Meals di Wilayah Hatim, Madinah.

“Saya hari ini mengecek kesiapan layanan di Emaar Elite Hotel. Saya lihat hotel untuk jemaah haji Indonesia representatif, bagus dan bersih. Ini sesuai kontrak,” ujar Menag di Madinah, Kamis, (9/5/2024)

**Baca Juga:Persiapan Bandara Soekarno-Hatta Layani Jamaah Calon Haji

Emaar Elite Hotel berkapasitas 1.400 orang. Sementara Meez Mary tahun ini melayani 11.000 orang peserta haji Indonesia per hari.

Dari seluruh kamar di Emaar Elite Hotel, ada sekitar 100 kamar dengan kamar mandi berupa bath up. Jamaah calon haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah pada 12 Mei.

Jamaah akan tinggal selama sembilan hari di Kota Nabawi, sebelum berangkat ke Makkah. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun ini sudah menjalin kontrak dengan 106 hotel sebagai akomodasi jamaah di Madinah.

“Kamar mandi ada di dalam dan sebagian menggunakan bath up. Saya minta supaya jamaah lansia ditempatkan pada kamar dengan kamar mandi yang menggunakan shower. Jika bath up, harus ada pendamping. Ini untuk kenyamanan jamaah, khususnya lansia,” katanya.

Sementara dalam pengecekan konsumsi, makanan yang disajikan adalah makanan bercita rasa nusantara dengan menu antara lain nasi kuning, ayam goreng saus mentega, telur orak arik, nasi uduk, telur dadar, opor ayam.

Kemudian, daging sapi masak habang, ikan tuna cabai hijau, ayam gulai, ikan patin bumbu balado, rendang daging, semur daging, ikan patin goreng, gepuk daging sapi, dan tidak lupa tahu dan tempe.

“Menu-menu ini dipadu dengan tumisan sayuran serta ditambah buah-buahan dan air mineral,” kata Yaqut.

Dapur katering ini juga akan menyajikan 20 persen makanan ramah lansia. Makanan disajikan dengan menu yang sama, hanya nasi dan lauknya dimasak agar lebih halus dan lembut. Salah satu pilihannya dalam bentuk nasi tim.(ANTARA)

Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan Kabar6.com