1

Hadi Hartono: Pemuda Sebagai Agen Perubahan

Kabar6-Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 84, pada 28 Oktober 2012, Wakil Ketua Bidang Pemuda DPD PDIP Banten Hadi Hartono, mengingatkan bahwa pemuda harus mampu menjadi Agen perubahan (agent of change).

Berbagai aksi dan peranan pemuda dalam berbagai termin sejarah semakin memperkokoh keberadaan pemuda dalam menciptakan sebuah perubahan.

Berbagai perubahan yang terjadi di negeri ini menempatkan pemuda sebagai aktor utamanya. Tidak bisa dipungkiri tentang peranan pemuda sebagai pencipta perubahan, bahkan rekam historis sekalipun.

Idealisme, kemauan yang kuat dan konsistensi dalam bergerak menjadi amunisi positif untuk mewujudkan ide dan cita-citanya.

Kekuatan dan keinginan yang kuat untuk merubah suatu kondisi dapat mengilhami orang lain untuk senantiasa optimis dan produktif.

Perubahan menjadi indikator penting bagi keberhasilan pemuda dalam setiap gerakan-gerakan sosial yang dilakukannya.

Perubahan seolah dianggap sebagai harga mati untuk senantiasa diwujudkan. Seperti ungkapan bijak yang menyatakan bahwa, “Tidak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan itu sendiri”.

Pemuda pun menyadari bahwa dalam rangka menciptakan sebuah perubahan membutuhkan sesuatu yang harus dikorbankan. Artinya, pengorbanan menjadi perihal yang mutlak diperlukan untuk menciptakan kondisi yang berubah.

Sebagai contoh misalnya, seorang pelajar yang ingin mendapatkan prestasi terbaik, maka dia harus mengorbankan waktunya untuk belajar dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, mengorbankan egonya untuk tidak bermalas-malasan dan membuang waktu secara sia-sia, dan sebagainya.

Maka tidak salah apabila Bung Karno pernah berujar, “Beri aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncang dunia”.(dre)

 




Ahmad Fairu Zabadi,S.Ikom, PR Termuda di Tangerang

Kabar6-Meski masih tergolong muda, kepercayaan diri Ahmad Fairu Zabadi,S.Ikom begitu luar biasa. Dan, kiranya sosok yang akrab disapa Zef ini bisa dijadikan tauladan bagi anak muda saat ini.

Betapa tidak, meski tergolong muda (23 tahun), Zef kini bahkan sudah bisa menjalankan tanggungjawabnya sebagai Marketing Promotion, Media, & Public Relations PT. Famon Global Medika (RS Awal Bros Tangerang).

Dan, dari kegigihannya, Zef bahkan kini disebut sebagai Public Relation termuda di wilayah Tangerang.

Bagi Zef, usia muda adalah kesempatan untuk belajar dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Oleh karna itulah, selain bekerja Zef kini juga terus menempuh pendidikan Jurusan Magister Manajemen (Marketing) Pasca Sarjana Universitas Indonusa Esa Unggul.

“Target saya lulus Pascasarjana di umur 25 tahun. Setelah itu, saya ingin menjadi dosen freelance di sebuah universitas, sehingga saya dapat memberikan ilmu-ilmu yang saya miliki,” ujar Zef yang mengaku sempat bekerja diperusahaan riset sebagai interviewer untuk responden riset.

Target Zef, setelah lulus magister management, dia akan melanjutkan study ke magister komunikasi. Karena, dia mengaku sangat tertarik dengan bidang keilmuan tersebut.

“Dulu orang tua sempat melarang bekerja, dan meminta saya fokus kuliah. Tapi saya membuktikan pada orang tua, walaupun bekerja, saya tetap tidak melupakan kuliah. Alhamdulillah, saya berhasil lulus tepat waktu dengan IPK 3,7 gelar Cumlaude,” kata pria singel ini antusias.

Tak hanya itu, meski sibuk dengan rutinitasnya bekerja dan kuliah, Zef ternyata juga masih menyempatkan diri untuk menyalurkan hoby fitnessnya.

Bahkan, dari hoby itu, pria kelahiran 15 Maret 1988 ini sukses membentuk tubuhnya menjadi atletis sekaligus punya usaha Gym sendiri. Karna bagi Zef, kuliah, pekerjaan dan hoby harus seimbang.

Lalu, seperti apa arti kesuskesan itu sendiri? Menurut Zef, standarisasi kesuksesan bagi setiap orang itu tentunya berbeda-beda.

“Bagi saya, sukses adalah dimana kita dapat memiliki sesuatu yang lebih dari yang kita butuhkan dan lebih dari yang kita harapkan. Melalui hasil jerih payah sendiri tanpa bergantung kepada orang lain,” ujar pria yang tinggal di Komplek Villa Japos Blok H6 no.3. Ciledug, Tangerang mengakhiri obrolan.(ir)




H.Tabrawi: Perda TPI untuk Dongkrak PAD Kelautan

Kabar6-Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) telah disahkan menjadi Perda oleh DPRD Kabupaten Tangerang, Senin (1/10/2012).

Ketua Pansus Raperda Pengelolaan Dan Penyelenggaraan TPI, Tabrawi mengatakan, Perda TPI ini merupakan revisi dari Perda Nomor 54 tahun 2002 tentang Usaha Perikanan. Perda tersebut direvisi lantaran tidak mampu mendongkrak Pendapatan Aset Daerah (PAD).

“Perda yang baru disahkan ini lebih fokus dalam menggali potensi kelautan yang arahnya mendongkrak PAD dari sektor tersebut,” ujar politisi PPNUI ini.

Tabrawi menjelaskan, pembangunan sektor perikanan diharapkan dapat memberikan konstribusi yang besar dalam upaya pemulihan ekonomi warga pesisir di Kabupaten Tangerang.

Panjang pantai di Kabupaten Tangerang adalah 51,2 kilometer memiliki sumber Daya perikanan, pesisir Dan lautan yang melimpah Dan sangat potensial sebagai salah satu modal pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sudah selayaknya Pengelolaan Dan pemanfaatannya diatur dengan sebaik-baiknya untuk mendongkrak PAD,” katanya.

Ia mencontohkan, di Kabupaten Tegal dengan panjang pantai 7000 meter bisa menghasilkan PAD Rp 2 miliar. Di Kabupaten Tangerang yang panjangnya 51,2 kilometer PAD nya hanya Rp 250 juta.

“Ini sangat miris sekali, ketika Pemkab Tangerang tidak mengoptimalkan potensi kelautan yang ada. Maka, dengan Perda inilah yang akan mengatur Pengelolaan Dan Penyelenggaraan TPI,” jelasnya.

Di Kabupaten Tangerang ini, lanjut Tabrawi memiliki lima unit TPI, yakni TPI Kronjo, TPI Cituis Pakuhaji, TPI Tanjung Kait, TPI Tanjung Pasir Dan TPI Dadap. Kelima TPI itu akan dikelola secara maksimal dengan Penyelenggaraannya melibatkat pihak ketiga.

“Pengelolaan TPI ini melibatkan pihak ketiga melalui teknis tender. Sehingga diharapkan dapat lebih profesional dalam Pengelolaannya,” imbuhnya.

Masih dikatakan Tabrawi, setelah Perda ini disahkan maka akan dikaji terlebih Dulu oleh Pemprov Banten Dan Kemendagri untuk kemudian diberikan nomor oleh Bagian Hukum Setda Kabupaten Tangerang. “Efektifnya tahun 2013 sudah diberlakukan,” pungkasnya.(dre/*)

 




M Ikhsan Tatang Dilantik Jadi Komisaris Utama PT Angkasa Pura II

Kabar6-Poisisi Komisaris Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berganti dari Herman Prayitno kepada M Ikhsan Tatang.  Sedangkan Herman Prayitno sendiri kini ditugaskan pemerintah sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia.

Proses pelantikan yang dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, tersebut, dilakukan Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Harry Soesetyo Nogroho, selasa (18/9/2012).

Sebelum dilantik sebagai Komisaris Utama, M Ikhsan Tatang merupakan anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II sejak tahun 2007.

Pada kesempatan yang sama, dilantik pula Budi Santoso sebagai Anggota Dewan Komisaris untuk menggantikan posisi M Iksan Tatang. Sementara jajaran Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II yang tetap pada posisinya antara lain Effendi Batubara, Tursandi Alwi, Rubani Pranoto, dan Purnomo Sinar Hadi.

Ikhsan Tatang menegaskan, PT Angkasa Pura II harus mampu fokus dan konsisten untuk meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh bandara yang dikelola.

Bahkan, dirinya mengatakan, kualitas pelayanan di bandara harus jauh lebih baik dari hotel dan mal mewah yang tersebar di Jakarta. “Kita harus mampu, dan kita pasti bisa menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa,” ujarnya.

Atas dassar itulah, Ikhsan Tatang menambahkan, untuk mencapai tahapan bandara berkelas internasional, upaya perbaikan tidak sebatas memperbaiki kualitas infrastruktur yang ada.

”Para pengelola, khususnya karyawan yang bersentuhan langsung dengan para pengunjung harus memiliki standar kerja yang tinggi demi mencapai kepuasan konsumen. Pelayanan harus menjadi sebuah sistem yang dijalankan oleh seluruh elemen yang ada di bandara,” paparnya.

Sekilas M Ikhsan Tatang

Mohammad Iksan Tatang bukan orang baru di bidang transportasi udara. Sejak lulus dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung pada 1977, pria kelahiran Bandung, 5 Mei 1952 ini langsung berkarir di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Karir yang ditempuhnya terbilang moncer.

Dalam waktu kurun beberapa tahun saja, ayah tiga anak ini dipercaya menjadi Kepala Seksi Landasan Kanwil Ditjen Perhubungan Udara sejak 1984 hingga 1986.

Pada 1986 hingga 1987, pria murah senyum ini menjabat sebagai Kepala Seksi Konstruksi Ditjen Perhubungan Udara. Berselang dua tahun kemudian, Tatang yang berdomisili di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan ini dipercaya sebagai Kepala bandar Udara Tabing Padang pada periode 1989 hingga 1990.

Lahir di Bandung, Jawa Barat tahun 1952. Berhasil menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Teknik/Insinyur tahun 1977.

Pernah menjabat sebagai Kasi Landasan Kanwil Ditjen Perhubungan Udara tahun (1984-1986), Kasi Konstruksi Ditjen Perhubungan Udara tahun (1986-1987) dan Kepala Bandar Udara Tabing Padang (1989-1990).Tatang juga pernah menjadi Kepala Bidang Perhubungan Kanwil XIV Departemen Perhubungan Bali (1990-1994).

Pencapaian karir Mohammad Iksan Tatang tak lepas dari sejumlah pendidikan dan latihan di dalam dan luar negeri yang pernah ditempuhnya. Dia melanglangbuana ke sejumlah negara untuk memperdalam ilmunya di bidang transportasi udara.

Pada 1979, dia mengikuti pelatihan Airport Engineering di Singapura. Pada 1985 dan 1988, dia mengikuti kursus Practical Trainner di Perancis dan Belgia.

Pada 1991, dia mengikuti pelatihan Project Coordinator di Jepang. Pada 1993, dia mengikuti kursus Airport Management di Kanada. Terakhir, dia ikut membuat MoU Angkatan Udara RI-Singapura pada 1995.

Berbekal ilmu pengetahuan dan kursus yang telah diikutinya, jalur karirnya semakin terang. Pada 1994, dia dipercaya sebagai Kepala Bandara Hang Nadim Batam.

Dia juga pernah menjadi Direktur Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada 1998 hingga 2002. Kemudian, dia dipercaya sebagai Direktur Tekni dan Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara hingga 2005.

Pada 2005, M Ikhsan Tatang menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Udara pada 2005 hingga 2007. Kemudian, pada 2007 hingga 2009, karirnya lebih fokus pada bidang pengawasan yakni sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan.

Pada 2009 hingga 2012, dirinya mengemban amanah sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan. Terakhir, sejak 2007 hingga saat ini, dirinya ikut berkiprah sebagai komisaris di PT Angkasa Pura II hingga sekarang.

Konsistensi serta pengabdiannya selama puluhan tahun membuahkan hasil manis. Lulusan Lemhanas 2001 ini mendapatkan tanda jasa Satya Lencana Karya Satya 20 tahun serta Satya Lencana Wira Karya.(rilis/tom migran)




Muhlis: Pemuda Harus Mampu Tunjukan Jati Diri

Kabar6-Pemuda Kabupaten Tangerang harus mampu menunjukan jati dirinya untuk tampil menjadi seorang pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri. Maka, kemandirian, kreativitas dan jiwa enterpreneur akan muncul dengan sendirinya.

Demikian dikatakan, Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang Muhlis saat menjadi pembicara dalam pekan temu wicara organisasi pemuda Kabupaten Tangerang yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang di Islamic Center, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Rabu (12/9/2012).

“Pemuda harus menunjukan siapa dirinya. Jangan tunjukan yang lain untuk memperkenalkan dirinya. Itu tidak bagus. Pemuda berjati diri akan dengan mudah dalam berkarya dan berkiprah penuh kemandirian, kreatif dan enterpreneur di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Muhlis menambahkan, pemuda juga harus berani tampil untuk menjadi seorang pemimpin. Tentunya untuk menjadi seorang pemimpin itu harus memiliki jiwa pemimpin yang shidiq, tabligh, amanah dan fatonah.

Artinya, seorang pemimpin itu harus jujur, terpercaya, menyampaikan dan penuh kecerdasan. “Tapi, bukan seorang pemimpin yang hanya mengandalkan orang lain atau orang tuanya. Maka, intinya pemuda harus memiliki jati diri untuk menjadi seorang pemimpin,” katanya.(dre/*)




Ir. H. Ahmad Marju Kodri Siap Maju jadi Wali Kota Tangerang 2013-2018

Kabar6-Ir. H. Ahmad Marju Kodri, adalah putra asli Tangerang yang sosoknya sudah terkenal di lingkungan pemerintahan kota Tangerang.

Sejak tahun 2005 sampai saat ini ia masih menjadi Direktur sebuah Perusahaan Daerah yaitu PDAM (perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Benteng, salah satu milik Pemda Kota Tangerang.

Dan, Berkat tangan dingin beliau beserta jajarannya, PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang mengalami kemajuan pesat dengan menerapkan Good Corporate Governance.

Anak ke-7 dari pasangan Almarhum Achmad Bajuri (mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan Almarhum Hj. Mariam Suwenda mantan anggota DPRD-GR Kabupaten Tangerang) Ir. H. Ahmad Marju Kodri, memang berhasil memimpin sebuah perusahaan daerah tersebut sehingga mengalami kemajuan dan keuntungan pendapatan daerah.

Atas kerja kerasnya prestasinya membuahkan banyak penghargaan yang didapat seperti Penghargaan terbaik dalam Pelayanan Masyarakat se Provinsi Banten 2006, BUMD & CEO BUMD Award 2006, Penghargaan Daerah Kota Tangerang 2007, International Golden Award 2008, dan penghargaan Tribun Award 2009.

Ir. H. Ahmad Marju Kodri, ayah dari 4 orang anak ini, dengan berbagai pengalaman dan keuletannya dalam kepemimpinan, memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai calon Walikota Kota Tangerang periode 2013 – 2018.

Suami dari seorang istri bernama Hj. Mimi Sumiati ini banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk meneruskan visi misi H.Wahidin Halim

Berharap Do’a dari masyarakat Kota Tangerang, ia berjanji akan membenahi Kota Tangerang ke arah yang lebih baik dengan menerapkan konsep Akhlakul Karimah dan memberdayakan Sumber Daya Manusia warga Kota Tangerang.(Arsa)