1

Ahmad Shawqi, Wakil Rakyat Pecinta Muay Thai

Kabar6-Sosoknya masih terbilang muda. Tapi, itu tidak lantas menjadikan sikap pria ini kekanak-kanakan. Faktanya, meski usianya baru menginjak 28 tahun dan masih menyandang status bujangan, Ahmad Shawqi, justru sudah mengemban amanat rakyat dengan duduk di Komisi I DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Hebatnya, ditengah kesibukan menggeluti dunia politik, Shawqi masih tetap menyempatkan diri melakoni hobi berolahraga. Tak tanggung-tanggung, olahraga yang digeluti adalah bela diri import yakni Muay Thai.

“Kesehatan itu motto hidup saya. Dan, Muay Thai merupakan olahraga pilihan saya,” ujar anak muda yang kini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Tangsel.

Ya, olahraga yang mengandalkan kecepatan tangan dan kaki sebagai perisai sekaligus senjata ini, Shawqi, kiranya tidak beraksi setengah-setengah. Dia bahkan telah beberapa kali menjadi juara antar camp se Jabodetabek.

“Saya telah menjuarai beberapa kali pertandingan antara camp Muay Thai se-Jabodetabek. Dan, itu membanggakan,” kata anak muda berkulit putih itu kepada kabar6.com.

Baginya, beladiri sangat bermanfaat untuk kesehatan. Selain dapat membentuk kepribadian positif, sportifitas dan kreatifitas juga dapat menunjang aktifitasnya di Fraksi Gerindra maupun di Komisi I DPRD Tangsel.

Shawqi berharap, keberadaannya di parlemen bisa menjadi perekat bagi fraksinya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, sebagaimana yang tertuang dalam visi-misi partainya, Gerindra. **Baca juga: Waduh, Banyak Atlet Berprestasi di Tangsel Dibajak.

“Saya hanya sebagai jembatan penyambung, yang pada kenyataannya harus tetap selaras dengan visi dan misi Gerindra itu sendiri,” paparnya merendah.(fitrah)

 




Hadi Safari: Saya Terlahir Berdarah Hijau

Kabar6-Jika Orang Indonesia mengenal peribahasa “Darah Itu Merah”, yang melambangkan keberanian dan kegagagan, maka kalimat itu dianggap tidak akan berlaku bagi seorang Hadi Safari, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai persatuan Pembangunan (PPP) Banten.

Karena, pria kelahiran Tangerang 45 tahun silam itu,menganggap kalau dirinya terlahir berdarah Hijau. Tapi, hijau dimaksud bukan dalam arti harfiah, tapi hijau adalah dalam arti warna partai politik yang di anutnya sejak dirinya lahir.

“Darah saya hijau, maksudnya darah juang politik saya. Karena saya mewarisi PPP sebagai tambatan politik saya, dari semenjak saya lahir dulu,” ungkapnya saat di temui di bilangan Cikokol Tangerang, Jumat (22/8/2014).

Ya, Hadi Safari adalah putra dari seorang anak politisi PPP, H. Ideal Suryadi, yang  tak lain merupakan mantan politisi senayan pada masa Orde baru, sekaligus mantan bendahara PPP.

Mewarisi darah hijau sang ayah, Hadi Safari bertekad akan terus mengibarkan panji perjuangan partai berlambang ka’bah di bumi Indonesia tercinta.

“Sebagai pewaris Ideologi PPP dari orang tua, saya akan tegakan panji kebesaran PPP di Indonesia, guna mewarnai pembangunan Indonesia,” terang suami Miranda ini lagi.

Pemilihan Legislative (Pileg) 9 April 2014 kemarin, menggantarkan Hadi Safari duduk sebagai legislator tingkat Provinsi Banten, dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Tangerang A, yang membawahi 13 kecamatan.

Sedianya, keikutsertaannya Hadi dalam percaturan politik pada pemilu legislative bukanlah yang pertama. Karena Pileg pada tahun 2009 lalu, Hadi juga di perintahkan PPP untuk maju. Namun, Hadi gagal melenggang karena perolehan suara yang kurang mencukupi.

“Orang tua saya mengajarkan loyalitas kepada partai. Ketika partai memerintahkan maju sebagai anggota dewan, pantang bagi saya untuk mengabaikan perintah itu. Dan, kini amanah rakyat berada dipundak saya. Dan, pantang juga bagi saya mengabaikan aspirasi rakyat Banten,” ujar bapak dua anak ini lagi.

Namun, ada hal yang unik dalam benak Hadi Safari. Meski terlahir sebagai putra politisi, sebelumnya Hadi tidak pernah bercita-cita sebagai wakil rakyat dan duduk di parlemen. Karena sedianya Hadi justru enjoy dengan kesibukannya berbisnis di Banten dan Jakarta.

“Sekarang, saya harus menyesuaikan seluruh jadwal kegiatan yang ada. Bila selama ini saya sibuk berbisnis dan mengurusi PPP, kini sekarang saya harus bisa mengemban amanah sebagai wakil rakyat,” ujar anggota Hiswana Migas ini.

Menurutnya, komitmen, ketekunan dan disiplin akan ia terapkan di panggung politik DPRD Banten, demi menjalankan fungsi-fungsi DPRD sebagai kontroling eksekutif, bageting, legislasi sesuai amanah rakyat. **Baca juga: Kader PKB Tangsel Klaim Sering Terima Teror.

“Saya siap menunaikan amanah Rakyat sebagai anggota dewan serta siap melaksanakan perintah partai. KOmitmen itu akan terus saya jaga, karena itu bagian dari pesan ayah saya,” pungkasnya.(rani)




Wishnu: Bekerja Harus Dimulai Dengan Niat

Kabar6-Supel, ramah dan murah senyum. Begitulah sosok Wishnu HS. Pria kelahiran Jakarta 47 tahun silam ini pemilik perawakan sedikit gemuk dengan baluran penampilan nan sederhana.

Kini, Wishnu HS menjabat sebagai General Manager Paragonbiz, sebuah perusahaan yang bergelut dibidang apartemen dan perhotelan yang kini turut meramaikan bisnis ini di Kabupaten Tangerang.

Sedianya, Wishnu mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)di Jakarta, dan kembali melanjutkan study di salah satu Perguruan Tinggi Pariwisata di daerah Bandung.

Hebatnya, sebelum lulus dari Sekolah Tinggi Pariwisata, Wishnu sudah banyak mendapat tawaran kerja. Hingga akhirnya, Wishnu HS sukses lulus dari bangku kuliah pada tahun 1988 silam.

Kini, segudang pengalaman sudah ia tempuh. Manis getirnya dunia kerjapun sudah ia rasakan. Tercatat sudah lebih dari 17 perusahaan dibidang perhotelan dia jajaki.

Diantaranya Hotel Santika, Hotel Panghegar, Hotel Sheraton Lampung, Daichi Jakarta, Grand Akilah Bandung, Ratu Bidakara dan sebagainya.

Dan, sejak 2012 silam, Wishnu yang tinggal di daerah Matraman, Jakarta, menetapkan pilihan untuk berkarya dan mengabdi untuk Hotel Paragonbiz Karawaci. Saat itu, ParagonBiz masih belum berbentuk bangunan utuh, atau masih berupa proyek.

Bahkan sekarang, meski ayah dua anak penggemar buku sejarah inipun sudah berada di zona aman, namun Wishnu seolah tak mau membuang waktunya untuk hal yang sia-sia.

Ditengah kesibukannya mengelola ParagonBiz, penghoby olahraga tennis lapangan dan menyelam ini bahkan masih menyempatkan diri untuk menulis buku.

Bahkan, buku karyanya berjudul “House Keeping” dirilis pada tahun 2006 lalu dan diterbitkan oleh Alfa Beta , cukup mampu mencuri perhatian pasar.

“Kini, pihak penerbit meminta saya untuk menulis buku edisi kedua yang direvisi. Tapi, karena kesibukan saya saat ini, saya belum sempat merampungkan bukunya,” ungkap Wishnu.

Ya, begitulah Wishnu yang mengusung motto hidup “bekerja harus dimulai dengan niat”. Baginya, tidak boleh ada kata menyerah dalam hidup. Jatuh bangun, pernah mewarnai hidupnya. Namun, Wishnu bertekad akan tetap tegar dan berdiri lagi setiap kali harus terjatuh. **Baca juga: Ramadhan, Paragonbiz Gelar Mengaji & Sahur On The Road.

“Jangan pernah diakhiri jatuh. Tapi harus diakhiri dengan berdiri,” ujar Wishnu.(tama)




KH Saidih Kembali Pimpin MUI Tangsel 2014-2019

Kabar6-KH Saidih kembali terpilih menjadi Ketua MUI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) periode 2014-2019. Keputusan itu merupakan hasil Musyawarah Daerah (Musda) II, di Aula Daarul Hikmah Jalan Surya Kencana, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (17/6/2014).

Pantauan kabar6.com di lokasi Musda, acara dibuka langsung oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, 7 Ketua MUI Kecamatan se Kota Tangsel, Ormas Islam Muhamadiyah, unsur Ormas Islam Nahdatul Ulama (NU), Dewan Penasehat MUI dan tamu undangan lainnya.

Sementara, Ketua MUI Tangsel terpilih, KH Saidih mengungkapkan rasa syukurnya atas amanah yang diberikan untuk kembali memimpin MUI di Tangsel. “Ini merupakan amanah yang harus diemban, serta dijaga dengan baik,” ujar KH Saidih.

Dalam waktu dekat, lanjut KH Saidih, dirinya bersama tim formatur akan segera melakukan penyusunan struktur kepengurusan, sehingga nantinya dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan program kerja MUI Kota Tangsel.

“Kedepan, MUI juga akan ikut berperan dalam melakukan kontrol atas jalannya roda pemerintahan di Kota Tangsel. Bahkan, MUI tidak akan bosan untuk membantu Pemkot Tangsel dalam memerangi penyakit masyarakat yang ada saat ini,” ungkap KH Saidih. **Baca juga: Ormas Dilarang Sweeping, Ini Aturan Ramadhan di Tangsel.

Diketahui, dalam Musda II tersebut, KH Saidih merupakan incumbent setelah menjabat sebagai Ketua MUI Tangsel untuk periode 2009-2014 lalu.(way)

 




Hugo Resmi Jabat Ketua PP Kota Tangerang

Kabar6-Hugo S. Franata secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Tangerang periode 2014-2018 menggantikan H. Ubaidillah Anshar.

Pengukuhan posisi pria yang akrab disapa Hugo ini berlangsung dalam Musyawarah Cabang PP Kota Tangerang yang digelar di Lantai 1 Resort Hotel Great Westrean, Serpong Town Square, Kebon Nanas.

Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua PP Provinsi Banten, H Tubagus Lulu Kaking, Ketua MPC Kota Tangerang periode pertama Haris Pandela, periode kedua Sutara dan periode ketiga H. Ubaidillah Anshar serta pihak kepolisian dan TNI setempat.

“Ya, acara ini adalah pengukuhan ketua PP Kota Tangerang terpilih periode 2014-2018. Yaitu, Hugo S. Franata terpilih secara aklamasi,” ujar Tri Turawan, Sekretaris Jendral (Sekjen) PP Kota Tangerang, Sabtu (14/6/2014).

Menurut Tri, pihaknya juga secepatnya akan segera menggelar pelantikan, usai Ketua Terpilih menyusun seluruh kelengkapan fungsioneris MPC PP Kota Tangerang.

“Jadi ada waktu 14 hari untuk menyelenggarakan rapat Formatur untuk menyusun kelengkapan fungsionaris MPC PP Kota Tangerang,” ucapnya.

Ketua MPC PP Kota Tangerang terpilih, Hugo S. Franata berjanji, sedianya akan senantiasa mengemban amanah yang telah diberikan seluruh kader PP Kota Tangerang, untuk menjaga keharmonisan serta  gairah keorganisasian Pemuda Pancasila di Kota Tangerang.

“Kedepan kami akan meningkatkan kerjasama kemitraan dengan seluruh stackholder yang ada diwilayah Tangerang. Yakni, dengan mengedepankan duduk bermusyawarah, dalam rangka mengawal kemajuan pembangunan, baik skala lokal maupun nasional,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Hugo juga menekankan, bahwasanya stigma masyarakat perihal sepak terjang organisasi PP yang terkenal lekat dengan aksi premanisme, sebenarnya sudah bergeser.

“Stigma tersebut sebenarnya sudah bergeser di masyarakat. Terbukti dengan banyaknya kader kami (pemuda pancasila) yang duduk dikursi parlemen, baik itu DPRD Kota maupun Provinsi. Tercatat sudah ada 11 ditambah 2 jadi 13 kader yang jadi dewan,” tukasnya. **Baca juga: Inspirasi Kartini, Ini Karakter Perempuan Super Versi Airin.

Untuk diketahui, kader Pemuda Pancasila Kota Tangerang, tercatat ada  sekitar 12.000 jiwa, yang tersebar di 13 kecamatan.(Ges)




Inspirasi Kartini, Ini Karakter Perempuan Super Versi Airin

Kabar6-Raden Ajeng Kartini, sosok pahlawan nasional yang telah mampu menjadi inspirasi bagi kaum hawa. Atas kegigihan dan kesabarannya, karakter perempuan yang teguh memperjuangkan kesetaraan gender ini telah meletakan pondasi nilai-nilai luhur.

Adalah Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, mengaku sebagai salah satu pengagum sosok Kartini. Baginya, pahlawan emansipasi wanita kelahiran Jepara, Jawa Tengah, itu telah mengajarkan arti pentingnya pendidikan bagi setiap kaum perempuan.

“Kartini merupakan salah satu perempuan modern yang mengeluarkan ide-ide brilian. Di jamannya, ia banyak berbicara tentang kesetaraan gender, pendidikan, maupun perjuangan politik,” ujarnya di Kantor Sekretariat DPRD Kota Tangsel, Senin, (21/4/2014).

Spirit itu, terang Airin, harus terus dijaga oleh kaum perempuan masa kini. Ada banyak nilai-nilai humanis telah diajarkan Kartini dalam catatan-catatan hariannya. Nilai luhur itulah yang mesti dijadikan prinsip. Lalu kesehariannya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

Disinggung adanya perbedaan era Kartini dan sekarang, Airin meyakini betul bila semangat dari nilai-nilai kemanusiaan tidak banyak berbeda. Meski kerap terganjal ruang dan waktu.

Airin bilang, bagaimana menghargai, jujur, kasih sayang maupun bekerja keras, adalah bagian dari nilai-nilai kemanusian. Meskipun Kartini kini sudah menghadap Tuhan Yang Maha Esa, tapi pemikiran dan gagasannya akan terus ada hingga ratusan tahun mendatang.

Oleh karena itu, imlementasikan nilai-nilai falsafah yang dianut Kartini harus dijalankan dari lubuk hati paling dalam oleh setiap peremuan. Sehingga, peringatan Hari Kartini yang dirayakan setiap tahun tak hanya seremonial belaka. Lantaran bila dipahami, ajaran dan prinsip Kartini sangatlah berkarakter.

“Saya yakin bila itu bisa diterapkan, nilai luhurnya akan terus abadi. Seperti kutipan, habis gelap, terbitlah terang. Ucapan itu bukan hanya sebatas kata-kata, tapi memiliki makna yang mendalam,” terangnya.

Ajaran dan prinsip berkarakter itu, menurut Airin bisa diartikan bahwa perempuan harus mandiri, kerja keras, sabar, ataupun bisa berkarya guna menghasilkan manusia yang unggul dan besar. Jadi, idealnya perempuan moderat sekarang ini harus seperti apa di era globalisasi?.

Pertama, tambah Airin, perempuan dituntut harus cerdas dan memiliki pendidikan yang baik. Alasannya, lewat pendidikan yang mumpuni maka akan menghasilkan manusia unggul serta siap berkompetisi. Jika itu terpenuhi, niscaya perempuan tersebut mendapatkan tempat terhormat.

Fakta telah membuktikan bahwa ada banyak perempuan sukses berasal dari beragam latarbelakang, pendidikan dan disiplin ilmu berbeda. Mereka begitu memiliki kemauan, kerja-keras dan semangat untuk maju. Kemudian apa pesannya bagi kaum perempuan di segala penjuru Ibu Pertiwi ini?. **Baca juga: Airin: Pembuangan Sampah Ilegal Terus Digempur.

“Pastinya harus Cerdas, Modern, dan Religius. Ketiga motto tersebut bila digabungkan akan menghasilkan sebuah kebangkitan, energi dan kemandirian seorang perempuan super,” tambahnya.(yud)




Waduh..! Warga Rindukan Sosok WH

Kabar6-Sosok tokoh yang satu ini memang selalu saja menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Tangerang Raya, khususnya di  Kota Tangerang.

Kedekatannya dengan masyarakat saat memimpin Kota Tangerang, justru membuat sosoknya begitu melekat dibenak warga, meski kini sudah tidak lagi menjabat.

Ya, dia adalah Wahidin Halim atau yang akrab disapa WH, mantan Walikota Tangerang dua periode berturut-turut yang kini terdaftar sebagai Calon Legislatif (Caleg) untuk DPR RI dari Partai Demokrat.

Keberhasilannya saat memimpin Kota Tangerang, memang sangat dirasakan oleh masyarakat. “Kami rindu pemimpin seperti WH,” ujar Basuni, warga Benteng Makasar, Kota Tangerang, Minggu (30/3/2014).

Tak hanya dikenal dari keberhasilannya, sosok WH juga dikenal sebagai pemimpin yang kerap menelurkan kebijakan kontroversi.

Buktinya, WH sempat mencuri perhatian dunia karena memberlakukan Perda pelarangan minuman keras dan pelarangan pelacuran di Kota Tangerang.

“WH itu Walikota nyentrik. Dia apa adanya. Demi rakyat, dia tidak terlalu mementingkan apa kata pejabat,” ujar Basuni lagi.

Begitupun sebelumnya diungkapkan Direktur Lembaga Kebijakan Publik (LKP) Ibnu Jandi. Bahwa WH sedianya sosok pemimpin yang belum tergantikan di Kota Tangerang. **Baca juga: Arief Absen, WH Kompak Bareng Warga.

“Sosok dan kebijakannya saat memimpin begitu menyentuh rakyat. Makanya, wajar saja begitu selesai, sosok dan kebiakannya masih dirindukan,” ujar dosen di Universitas Muhammadiyah Tangerang itu lagi.(arsa)




Ade Irawan Pimpin Badan Pekerja ICW

Kabar6-Terhitung sejak 1 Maret 2014, Ade Irawan, resmi menjabat sebagai Koordinator Badan Pekerja di Indonesia Corruption Watch (ICW).

Pria kelahiran Tangerang 5 April 1977 ini, menggantikan posisi Danang Widoyoko, yang saat ini tengah menyelesaikan studi S3 di Australia National University.

Semenjak bergabung di lembaga antikorupsi pada 2001 silam, perjalanan karir Ade, terbilang cukup cemerlang.

Dia, mengawali karirnya di ICW sebagai relawan, kemudian diangkat sebagai Koordinator Monitoring Pelayanan Publik. Tak lama berselang, ia diangkat sebagai Koordinator Monitoring Korupsi Politik, lalu menjadi Wakil Koordinator, sebelum akhirnya diangkat sebagai Koordinator Badan Pekerja.

Dalam rilisan resmi ICW yang dipublikasikan pada Jum’at (14/3/2014), Ade Irawan, dinilai mampu memimpin ICW untuk semakin aktif dan kreatif dalam memberantas korupsi. Pasalnya, Ade memiliki bekal pengalaman yang cukup dalam advokasi dan managemen program.

Pergantian ini juga menandai regenerasi di ICW dan terutama regenerasi aktivis untuk memberantas korupsi yang mengakar di Indonesia.

“Ya, saya dipercaya rekan-rekan sebagai Koordinator Badan Pekerja ICW. Mohon dukungannya,” ungkap Ade, kepada Kabar6.com.

Menurutnya, disisi internal organisasi ICW yang memiliki personil sebanyak 30 orang ini, dinilai dirinya makin kuat dan modern. Hal ini, ditandai dengan terus adanya perbaikan pada aspek manajerial dan tata kelola organisasi

Dan, yang lebih menggembirakan serta membangkitkan semangat para pegiat antikorupsi dalam menjalankan tugas mulia tersebut, terus mengalirnya dukungan dari sisi eksternal yakni, perlawanan kelompok masyarakat sipil terhadap korupsi yang tampak makin kuat dan teroganisir.

“Saya berharap korupsi di Negeri ini berkurang atau hilang, sehingga kesejahteraan rakyat dapat terwujud dengan baik,” katanya. **Baca juga: Babak Belur, Ini Pengakuan Pelaku Pecah Kaca.

Berikut profil singkat Ade Irawan :

Nama : Ade Irawan
Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 5 April 1977
Pekerjaan : Dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Alamat : Tangerang- Banten

Pendidikan :
-SMA Negeri I Balaraja, Kabupaten Tangerang, Tahun 1996
-Strata satu (S1), Akuntansi IkIp Jakarta, Tahun 2002

Pengalaman :
-ICW (Volenteer, tahun 2001, Koordinator Pelayanan Publik, tahun 2004, Koordinator Korupsi Politik, tahun 2010, Wakil Koordinator tahun 2012 dan Koordinator Badan Pekerja tahun 2014- sekarang)
-Peneliti Australia National University, tahun 2012

Karya Tulis :
Judul Buku
1. Utang Yang Memiskinkan
2. Korupsi Pemilukada
3. Mendagangkan Sekolah
4. Buruk Wajah Pendidikan
5. Berkah Proyek Hibah
6. Sekolah Harapan Sekolah Bebas Korupsi
(din)




Pemuda Harus Mampu Menggelorakan Semangat Sumpah Pemuda

Kabar6-Anggota Dewan Perwakilan Daerah DPD RI asal Banten H. Andika Hazrumy mengemukakan, pemuda Indonesia termasuk di Banten, harus mampu menggelorakan semangat Sumpah Pemuda.

Di dalam semangat ini termasuk menghargai para pejuang yang telah menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Sejarah terbentuknya bangsa ini dipelopori oleh para pemudanya. Maka sebagai bangsa yang besar, para pemuda Indonesia tidak boleh melupakan sejarah dan menghormati para pemimpinnya,” kata Andika Hazrumy dalam rangka menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung pada Senin (28/10/2013).

Ia mengemukakan, di era globalisasi saat ini, pemuda harus bahu membahu mengisi kemerdekaan. Adanya perbedaan pandangan dan ideologi bukan untuk saling menghancurkan kreatifitas, namun dalam rangka mengisi kemerdekaan.

“Perbedaan yang kita miliki bukan berarti menihilkan perbedaan, apalagi semata-mata didasarkan pada rasa kebencian, berburuk sangka, fitnah, dan ketidakadilan,” ujarnya.

Menurut Andika, sebagai calon pemimpin dan pelaku sejarah, pemuda harus selalu berpegang teguh pada idealisme, obyektivitas, dinamis, dan kesantunan yang berkeadaban. Baca juga: Gerakan Kebersihan di Lebak Ala Tagana Banten.

“Harus mampu menghapus segala bentuk pemikiran primitif dan destruktif yang ada dalam diri kita,” terangnya. Baca jug: Kinerja Pernan DPD di Parlemen Harus Ditingkatkan.

Andika sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh perekat antar kelompok di tengah masyarakat. Melalui berbagai kegiatan, ia kerap mendorong kaum pemuda untuk terus menjaga dan memelihara persatuan serta menghormati para pemimpinnya. Baca juga: Kader Karang Taruna Banten Teruslah Mengabdi.

“Jika tidak mampu menghormati para pemimpin, maka sejatinya kita sebagai pemuda tengah merancang kegagalan menjadi pemimpin di masa mendatang,” ucap Koordinator Tagana Banten ini.(rani)

 




Kader Karang Taruna Banten Teruslah Mengabdi

Kabar6-Di usinya yang telah matang, 53 tahun, Karang Taruna diharapkan mampu menampung tunas-tunas muda Indonesia untuk berkarya.

Sebagai wadah generasi muda, kader Karang Taruna Banten diharapkan mampu mengabdi kepada masyarakat tanpa pamrih.

“Karang Taruna harus menjadi mata hatinya masyarakat sekaligus agen perubahan dalam transformasi sosial di lingkungannya masing-masing,” kata Ketua Karang Taruna Banten H Andika Hazrumy, Kamis (26/9/2013).

Calon anggota legislatif (Caleg) nomor urut 1 Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Lebak, Pandeglang ini mengatakan, pemuda Karang Taruna harus mewarnai pembangunan dan berkiprah bagi masyarakat sekitar dengan segala potensi yang dimiliki.

“Kita berada bersama masyarakat. Sesibuk apapun kita, kita adalah pelita pembangunan dan pemersatu di tengah masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, Karang Taruna akan menjadi kekuatan penentu bagi perubahan masyarakat yang lebih bermakna apabila Karang Taruna melakukannya
dengan cara-cara yang santun dan bermartabat.

“Karena Karang Taruna mengawal program-program pemerintah, terutama kebijakan yang berpihak kepada kesejahteraan masyarakat,” terang Anggota DPD RI asal Banten ini.

Ia mengakui, Karang Taruna memiliki komitemen terhadap pemuda pemuda berprestasi di Banten yang di sisi lain mengalami keterbatasan ekonomi.

“Sekalipun begitu, kita terus mendukung serta mempelopori setiap upaya kaum muda berprestasi. Kita membantu, mendorong, dan memberdayakannya
karena kurang beruntung secara ekonomi,” pungkas H Andika Hazrumy.(rani)