1

Tokoh Cantik Ini Harapkan Kemajuan di Kota Tangerang Terwujud

Kabar6-Kemajuan sebuah daerah, merupakan harapan besar bagi setiap warganya. Terlebih, wilayah itu memiliki banyak potensi yang dapat mendukung langkah kemajuan itu sendiri, seperti layaknya adalah Kota Tangerang, di mana letak kedudukannya berada tepat berdampingan dengan Ibu Kota DKI Jakarta.

 

Ya, demikian pula cita dan harapan itu pun ternyata menjadi motivasi besar bagi Imas Hilatunnisyah, SH, MM, MSi, salah seorang tokoh wanita asli Kota Tangerang, yang hingga kini masih terus aktif berkarir di banyak bidang kemasyarakatan.

 

Mulai dari eksistensinya di politik (sebagai Wakil Ketua DPC Partai Hanura Kota Tangerang), hukum (sebagai Advokasi) hingga sosial kemasyarakatan (aktif dalam LSM & Pimpinan Perusahaan sebuah media).

 

Sosok perempuan berparas cantik ini pun memiliki pandangan terhadap laju perkembangan kotanya saat ini. Secara objektif, dirinya pun memaparkan satu per satu persoalan yang masih nampak terilihat dan dirasakan, kurang maksimal, terutama menyangkut kebutuhan vital masyarakat.

 

“Saya pribadi, sebagai warga asli Kota Tangerang, tentunya memiliki harapan besar terhadap kemajuan kota ini. Hanya, terkadang beberapa persoalan justru membuat saya dan pastinya juga dirasakan warga Kota Tangerang lainnya, di mana hal-hal vital dan menjadi kebutuhan masyarakat, malah seperti kurang diperhatikan. Contoh dan faktanya adalah, kebutuhan air bersih yang hingga sekarang masih banyak dikeluhkan,” ungkap Imas, saat berbincang santai bersama kabar6.com, di sebuah rumah makan dekat kawasan Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Minggu (8/11/2015) sore tadi.

 

Persoalan yang dirasa kurang baik lainnya adalah, lanjut Imas, mengenai buruknya rencana tata lalu lintas di tengah kondisi pengerjaan fisik pembangunan/perbaikan jalan, yang saat ini tengah dilakukan di sejumlah titik di wilayah tersebut. Sehingga, dampak kemacetan yang ditimbulkannya pun sangatlah besar.

 

“Persoalan-persoalan tersebut, bagi kami selaku masyarakat, adalah vital. Kemacetan di mana-mana, tentu berdampak negatif, karena akan merugikan warga. Kerugian waktu, kesehatan, yang pada akhirnya akan merugikan sisi ekonomi warga juga. Kemudian, saya juga melihat kekurangan di pengelolaan parkir. Sekarang ini, kita melihat parkir di sejumlah wilayah Kota Tangerang semakin semrawut. Kalau mau contoh nyata di lapangan, bisa lihat di area dekat stasiun pasar lama. Masa parkir kendaraan malah di dekat area Masjid Agung-nya, khan malah mengganggu masyarakat beribadah,” kritik dia.

 

Kendati demikian, ibu tiga anak yang tinggal di kawasan Grendeng, Kecamatan Karawaci ini pun mengapresiasi sejumlah upaya baik, yang telah dan tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

 

Di antaranya adalah mengenai dunia pendidikan, rencana pembedahan rumah kepada yang belum layak, rencana standarisasi toilet bersih (jamban) serta rencana pemasangan penerangan jalan umu (PJU).

 

“Semua itu saya apresiasi dan sebagai warga kita harus mendukung langkah positif itu. Namun, yang terpenting hal tersebut jangan hanya sekadar wacana belaka, karena masyarakat mengharapkan realisasinya. Dan, karena saya aktif juga di dunia advokasi atau hukum, saya pun melihat memang sekarang ini sudah ada terlihat sebuah sinergitas yang baik, antara Pemerintah dengan pihak Penegak Hukum. Mudah-mudahan, dari situ kita semua dapatkan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat, sesuai dengan kandungan isi dari Pancasila, sebagai lambang negara ini,” paparnya.

 

Kemudian, tambah Imas, perhatian khusus terkait dengan sosialisasi tentang pemahaman hukum, secara utuh, kepada mereka warga/masyarakat umum, tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk adalah menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah setempat, sebagai fasilitatornya.

 

“Ini tanggung jawab kita semua. Semoga Pemerintah juga mau memfasilitasi, dengan memberikan atau membuatkan wadah untuk itu. Jangan sampai nanti mereka (warga/masyarakat) tidak dapat menerima hak-hak hukum yang memang seharusnya mereka dapatkan. Hukum itu tidak boleh seperti mata pisau yang tajamnya hanya kebawah, sedangkan ke atasnya tumpul,” tegasnya.

 

Sorotan terakhir yang diakui telah lama juga sebenarnya dirasakan adalah ketidakmaksimalannya para Anggota DPRD setempat, dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Atas dasar itu pun kemudian, dirinya selalu bertekad dan siap untuk mencalonkan diri sebagai bagian dari perwakilan rakyat itu.

 

Sayangnya, niatan itu memang belum sejalan dengan takdir dan kenyataan di lapangan. Namun, Imas tak pernah patah arang dan berjanji akan terus berbuat untuk banyak orang, meski tanpa melalui kursi parlemen. ** Baca juga: Polsek Cipondoh Berdayakan Penganggur Jadi Juru Parkir

 

“Yang terpenting adalah, bagaimana kita bisa membahagian banyak orang. Dan pendapat saya tentang teman-teman anggota dewan hanya sederhana, ini juga bisa sebagai pesan, bahwa mereka harus menjadi dewan untuk masyarakat Kota Tangerang secara keseluruhan, jangan hanya menjadi anggota dewan di dapil saja,” pungkasnya. (ges)




Polsek Cipondoh Berdayakan Penganggur Jadi Juru Parkir

Kabar6-Meningkatnya tindak kriminalitas, khususnya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), kiranya menjadi motivasi bagi pihak Kepolisian untuk terus berinovasi guna meningkatkan pengamanan wilayah.

 

 

Begitu pun dengan jajaran petugas di Kepolisian Sektor Cipondoh, yang menaungi wilayah hukum Kecamatan Cipondoh dan Pinang di Kota Tangerang.

 

Ya, salah satu titik rawan kriminalitas curanmor yang teridentifikasi di wilayah tersebut berada dalam kawasan minimarket, khususnya yang tidak memiliki juru parkir.

 

“Selain minimnya pengamanan kendaraan, juga ketiadaan juru parkir di minimarket juga bisa memicu terjadinya gangguan Kamtibmas. Terlebih sekarang kondisi ekonomi sedang lesu dan banyaknya PHK yang berakibat pengangguran,” ujar Kapolsek Cipondoh, Kompol Paryanto, Selasa (20/10/2015).

 

Untuk itu, sebagai penanggungjawab Kamtibmas, Polsek Cipondoh bekerja sama dengan RT/RW di wilayahnya, kini tengah menginventarisir minimarket yang belum memiliki tukang parkir.

 

Selanjutnya, warga sekitar yang diketahui sebagai pengangguran, akan ditempatkan sebagai juru parkir di minimarket dimaksud. ** Baca juga: Hasudungan Damanik: Polisi Harus Dekat Dengan Masyarakat

 

“Nantinya, setiap juru parkir akan diberi arahan dan bekal cara menjaga keamanan, sekaligus cara menyikapi adanya gangguan Kamtibmas,” jelas Kompol Paryanto, sembari menambahkan bila program tersebut masih terus dievaluasi untuk penyempurnaan.

 

Lewat program tersebut, Paryanto berharap bisa lebih mengefektifkan sistem pengamanan dan keamanan di wilayahnya.(arsa)




Hasudungan Damanik: Polisi Harus Dekat Dengan Masyarakat

Kabar6-Polisi ada ditengah masyarakat dan dekat dengan masyarakat. Begitulah program yang digagas Kompol Hasudungan Damanik SH, sejak menjabat sebagai Kapolsek di ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Jadi, tak heran bila mantan Kasubag Bin Ops Polres Jakarta Selatan ini, acap terlihat membaur bersama warga dan menyambangi tokoh masyarakat dan agama yang ada di wilayah Kecamatan Ciputat.

Menurutnya, bisa mengenal dan membaur bersama warga, merupakan langkah paling efektif untuk mengantisipasi sekaligus menekan tingkat kriminalitas. 

“Makanya, anggota saya minta untuk turun ke lapangan dan dekat masyarakat,” ujar Hasudungan yang ingin selalu memberikan contoh baik kepada seluruh anggotanya.

Hebatnya, meski punya kesibukan segudang sebagai Kapolsek, namun pria kelahiran Kabupaten Simalungun, sumatera Utara, 9 September 2962 ini kiranya juga tak pernah absen dalam berolah raga.

Baginya, olahraga merupakan obat paling mujarab dalam mengusir stres sekaligus menjaga stamina tubuh. “Saya sukanya main volley. Tapi juga suka main catur,” ujar suami dari S Sidabutar Spd itu lagi.

Untuk diketahui, Kompol Hasudungan sedianya mengenyam pendidikan Bintara Kepolisian di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Sukabumi, Jawa Barat lulus tahun 1984.

Dinas perdananya bergabung dengan Satuan Shabara di Polda Metro Jaya, kemudian berpindah tugas ke Polres Jakarta Selatan dari Tahun 1985 sampai 1996.

Pada tahun 1997, Hasudungan lulus Secapa Polri dan bertugas sebagai Anggota Brimob sampai tahun 2006 dan sempat ditugaskan selama tujuh bulan di Aceh.(cep)




Ukar Syar’ih Pilih Lari Agar Tetap Fit

Kabar6-Ekstra sibuk. Begitulah hari-hari yang dijalani Ukar Syar’ih, sejak duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Tangerang.

 

Maklum, selain sibuk mengurus aspirasi masyarakat di parlemen, Ukar juga dituntut untuk tetap konsisten dengan PAN (Partai Amanat Nasional), yang sudah menghantarkannya hingga duduk di Komisi II.

 

Tapi, sesibuk apa pun Ukar, tetap saja dia berusaha menjaga kesehatan fisik. Salah satunya adalah dengan berolahraga. ** Baca juga: Hilangkan Penat dengan Saxophone

 

Setiap ada waktu senggang, Anggota Komisi II ini selalu meluangkan waktunya untuk melakoni hobi berlari.

 

“Dulu saya atlet pelajar dalam bidang olahraga apa saja. Pernah ikut event-event pelajar juga. Tapi yang paling saya suka ya lari,” ujarnya kepada kabar6.com, Jumat (30/1/2015).

 

Bagi Ukar, olahraga optimal justru menambah stamina. Hingga, itu membuatnya lebih bersemangat menjalankan aktivitas yang padat.

 

Ukar mengimbau, agar generasi muda sekarang, membiasakan olahraga secara rutin. Karena, selain tubuh akan menjadi fit dan fresh, olahraga juga bisa membunuh rasa jenuh.(Shy)




Hilangkan Penat dengan Saxophone

Kabar6-Menjalani aktivitas sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), membuat Tb Bayu Murdani terkadang dihinggapi rasa penat dengan rutinitas yang cukup padat.

Sehingga, dirinya kerap mengobati rasa penat yang datang dengan memainkan Saxophone di ruang kerjanya. Baca juga: BP2T Pastikan Proyek Cluster Villa Pamulang Ilegal

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini disela-sela kegiatan yang padat, selalu menyempatkan untuk memainkan Saxophone.
Selain untuk menghilangkan rasa penat, suara Saxophone terkadang membuat pikiran yang buntu menjadi plong, bahkan fresh.

“Kalau mau Sidang Paripurna kan suka ada jeda atau waktu yang diskors terlebih dahulu atau rapat-rapat membahas persoalan yang rumit, jadi sebentar-sebentar ditunda, baru dilanjutkan lagi, nah disela-sela waktu luang itu, saya selalu kembali ke ruang kerja untuk mencari inspirasi dengan memainkan Saxophone,” pungkas pria yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Tangsel ini kepada Kabar6.com di ruang kerjanya, Setu, Rabu (21/01/15).(ard)




Hj. Kartini Kawal Dunia Pendidikan di Kota Tangerang

Kabar6-Omong-omong seputar dunia pendidikan, tak salah bila warga Kota Tangerang duduk bersama Hj. Kartini.

Maklum, selain konsen dengan bidang pendidikan, anggota DPRD Kota Tangerang ini juga duduk di Komisi II, yang fokus membidangi masalah pendidikan.

“Pendidikan di Kota Tangerang sudah baik. Bebas biaya. Namun, harus terus ditingkatkan agar lebih baik,” ujar politisi Partai Golkar yang maju dari Daerah Pemilihan V tersebut.

Saat ini, wanita yang hobi membaca dan jogging ini juga terus membuka komunikasi dengan warga terkait dengan berbagai keluhan seputar dunia pendidikan.

“Laporakan ke kami, dan akan ditindaklanjuti. Terutama, bila masyarakat memiliki keluhan seputar mahalnya buku-buku pendidikan,” tegasnya. **Baca juga: Heboh, Siswi SMA Melahirkan Bayi di Lahan Kosong.

Bagi wanita paruh baya berkerudung ini, informasi yang diterima, adalah aspirasi masyarakat yang harus ditindaklanjuti. “Makanya, saya membuka pintu bagi warga yang ingin berkeluhkesah soal pendidikan di Kota Tangerang,” katanya.(arsa)




Taufik M Amin: Bersatu Majukan Tangsel

Kabar6-Bicara tentang Taufik M Amin, tak lepas dari seorang sosok yang begitu peduli terhadap lingkungannya.

Salah satu organisasi yang pernah digeluti dan bisa menyuarakan kepeduliannya terhadap lingkungan adalah Forum Masyarakat Serpong Peduli (Formasi).

Politisi Gerindra ini bahkan menilai, bila Formasi juga sebagai wadah silaturahmi antara warga Serpong dan sekitarnya, sekaligus sebagai elemen pengontrol pembangunan di Serpong dan sekitarnya.

“Keberadaan Formasi juga, untuk menjaga budaya dan nilai-nilai luhur, serta bercita-cita membangun Serpong untuk kejayaan dan kesejahteraan,” katanya kepada kabar6.com.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku, untuk pembangunan Serpong khususnya dan Tangsel pada umumnya.

Dibutuhkan kepedulian dari berbagai pihak sebagai satu kesatuan, untuk bersama-sama mengawal pendidikan dan pembangunan di Tangsel tercinta ini. **Baca juga: Drs HM Saleh Asnawi: Doa Keluarga Sumber Semangat Melayani Masyarakat.

“Pembangunan di Tangsel dapat optimal bila ada kepedulian dari berbagai pihak yang bersama-sama menginginkan kemajuan Tangsel dimasa yang akan datang,” jelasnya.(fitrah)




Drs HM Saleh Asnawi: Doa Keluarga Sumber Semangat Melayani Masyarakat

Kabar6-Bagi Drs HM Saleh Asnawi, berpolitik bukanlah semata-mata demi mencari kekayaan atau kekuasaan.

Dalam benak pria kelahiran Talang Padang, Lampung, 16 Maret 1959 ini, dunia politik merupakan tempat mengabdi serta memperjuangkan nilai-nilai idealism.

Ya, bagi politisi dari Fraksi Hanura yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Tangsel ini, aktif berpolitik merupakan suatu proses pembelajaran dan perjuangan.

Kematangan proses berpolitik, juga memantapkan langkahnya dalam menyuarakan hati nurani rakyat untuk mewujudkan cita-cita dalam membangun tatanan kehidupan masyarakat Tangerang Selatan (Tangsel) yang lebih baik lagi.

“Menyuarakan hati nurani rakyat merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar,” kata pria ramah ini kepada kabar6.com.

Dan, posisinya saat ini, diyakini akan semakin memudahkan niat untuk mengawal jalannya pembangunan, sekaligus menjadi penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah.

“Pembangunan di Tangsel harus berjalan lancar sesuai program, dan saya tegas untuk mewujudkan itu,” jelasnya.

Dan, dibalik cita-cita dan tanggungjawab yang diemban Saleh Asnawi saat ini, kiranya ada peran dan dukungan dari anak istri. **Baca juga: Edi Mamat, Anggota DPRD Tangsel yang Cinta Sepak Bola.

“Doa dan dukungan anak istri, menjadi sumber semangat bagi saya untuk tetap optimal dalam melayani masyarakat Tangsel,” ujarnya.(fitrah)




Edi Mamat, Anggota DPRD Tangsel yang Cinta Sepak Bola

Kabar6-Kesibukan kiranya menjadi rutinitas yang tidak bisa dihindari oleh Edi Mamat. Karena, selain duduk di DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), pria ini juga aktif di Partai Gerindra yang menjadi perahunya berpolitik.

Tapi, bukan Edi Mamat namanya kalau kesibukan sampai “membunuh” hobinya bersepak bola. Ya, olahraga tergolong berat itu selama ini menjadi hobinya.

“Sepak bola itu hobi saya sejak kecil. Dan, olahraga itu bikin tubuh kita jadi sehat,” ujar anggota dewan yang kini duduk di Komisi II itu kepada Kabar6.com.

Makanya, setiap ada waktu senggang, Wakil Sekrataris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Tangsel ini selalu melakoni hobinya bersepak bola.

Dengan rutin berolahraga, Edi meyakini stamina akan menjadi optimal. Tentunya, itu akan modal utama untuk bekerja lebih giat lagi.

“Ada kepuasan tersendiri di saat keringat sudah membasahi tubuh. Fikiran jadi fresh dan tubuh menjadi enteng,” kata pria murah senyum ini lagi.

Dan, karena kecintaannya terhadap sepak bola, Edi getol mendorong persepakbolaan di Tangsel agar lebih maju. Caranya, dengan mendorong tereliasasinya peningkatan sarana dan prasarana. **Baca juga: DPRD Tangsel Usulkan Pembangunan Sport Center.

“Persitangsel harus terus berjuang untuk menembus divisi 1. Mudah-mudahan akhir 2015 kedepan, target itu bisa digapai,” pungkasnya.(fitrah)




Herlina Mustikasari, Ketua Umum Magma

Kabar6-“Dengan membaca kita akan menjadi lebih bijaksana”. Ini adalah ucapan pertama dari Herlina Mustikasari, pendiri sekaligus Ketua Umum Komunitas TBM Magma (Masyarakat Gemar Membaca) Tangerang Selatan (Tangsel).

Herlina sekaligus pemilik lisensi Easy Reader Indonesia dan Rapid Reader Malaysia, serta brand busana Satwikka, yang banyak menyerap tenaga kerja lokal masyarakat sekitar BSD City, Serpong, Tangsel.

Ditemui kabar6.com di Easy Reader BSD City, ibu 5 anak ini banyak bercerita tentang pengalamannya, mulai dari memperkenalkan huruf kepada anak-anak, hingga mengajak masyarakat Tangsel agar gemar membaca.

“Kebetulan latar belakang pendidikan saya adalah ilmu bahasa. Dimulai dengan gelar S1 bahasa Perancis IKIP Jakarta, S2 & S3 Universitas Kebangsaan Malaysia Fakultas Linguistik, dan saya ingin ilmu yang saya miliki bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya.

Sejatinya, Herlina mulai menerapkan ilmu bahasa yang dimilikinya sejak tahun 1997, saat dia dan keluarganya masih tinggal di negri jiran, Malaysia.

“Di Malaysia orang menggunakan bahasa Melayu dan Inggris. Uniknya, meski berbahasa Melayu, ejaan huruf dilakukan dalam bahasa Inggris, sehingga anak-anak seringkali mengalami kesulitan dalam membaca, termasuk anak saya waktu itu. Hingga, saya mencoba menerapkan sistem ejaan dan kosa kata yang bisa cepat dimengerti oleh anak saya,” ujar Herlina.

Mengenalkan huruf dengan cara mendongeng atau bercerita, menjadi langkah awal Herlina. Siapa sangka sistem pembelajaran yang diterapkannya bisa dengan mudah dicerna dan dimengerti oleh sang anak.

“Anak-anak saya sudah bisa membaca di usia 4 tahun. Sehingga banyak dari orang tua yang menginginkan metode serupa diajarkan kepada buah hati mereka. Dari sinilah berdiri Rapid Reader pertama di Malaysia,” ungkap ibu dari 5 orang anak ini sedikit bernostalgia.

Tahun 2000, Herlina kembali ke tanah air. Diapun mulai membangun Rapid Reader di Indonesia. Pertama kali buka di Pondok Indah, respon masyarakat sangat baik, bahkan banyak murid yang berada di posisi daftar tunggu.

Selanjutnya, Herlina mulai berekspansi ke BSD City dengan membuka Easy Reader di Anggrek Loka.

“Di BSD City saya memakai nama Easy Reader, tetapi konsep dan sistem pembelajaran serta buku-buku sama dengan yang digunakan di Rapid Reader. Dengan membangun mitra kerja, Easy Reader saat ini telah memiliki 25 cabang di berbagai ibu kota provinsi di Indonesia,” ucap Herlina.

Kesenangan Herlina akan ilmu literasi atau baca tulis tidak sampai di situ. Di lingkungan tempat tinggalnya di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel), Herlina mulai memikirkan bagaimana mengajak masyarakat agar gemar membaca.

Diungkapkannya, semua ilmu bisa didapat dari buku-buku bacaan, oleh sebab itu untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, masyarakat harus gemar membaca, khususnya anak-anak. Dari sinilah timbul keinginan untuk membuat taman bacaan yang dikelola sendiri oleh masyarakat.

“Kebetulan Walikota Tangerang Selatan, Ibu Airin memiliki program yang sama, hingga akhirnya saya dipilih menjadi Ketua Umum Magma. Bersama pengurus Magma lainnya saya mulai mendirikan taman-taman bacaan di beberapa lokasi,” ungkap Herlina.

TBM Magma mulai tumbuh dimana-mana, di antaranya ada di Pamulang, Pondok Aren, Serpong dan Ciputat. Sejak berdiri tahun 2010, hingga saat ini TBM Magma telah berjumlah 61 unit, tersebar di semua kecamatan di Tangerang Selatan.

Pihaknya sangat bangga, bahwa ternyata tidak hanya masyarakat yang memiliki keinginan besar dalam membaca, banyak juga dukungan dari perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan Tangsel.

“Seperti Smartfren yang mendukung penuh TBM portal online, atau penerbit Gramedia yang banyak memberi bantuan buku-buku bacaan,” tutur Herlina.

Hingga saat ini, Herlina masih terus berupaya membangun masyarakat gemar membaca, untuk itu Herlina tak putus ide dalam mengembangkan TBM Magma di Tangerang Selatan.

“Saya ingin TBM Magma tidak saja menjadi tempat untuk membaca dan menambah wawasan, tetapi juga dapat membangun pemberdayaan masyarakat Tangsel,” ucapnya menambahkan.

Soal kesuksesannya dalam bisnis, Herlina berhasil menciptakan brand busana muslim ‘Satwikka’, yang kini sudah memiliki 17 distributor di kota-kota besar di Indonesia. Satwikka mulai dikembangkan Herlina sejak tahun 2012.

“Awalnya karena saya suka menggambar untuk menyegarkan otak, sampai akhirnya gambar tersebut saya aplikasikan menjadi busana muslimah untuk saya pakai, ternyata banyak yang suka dan mulai pesan hingga sekarang menjadi besar, Alhamdulillah,” ujarnya sambil tersenyum. **Baca juga: Ahmad Shawqi, Wakil Rakyat Pecinta Muay Thai.

Biodata

Nama:
Herlina Mustikasari

Status:
Menikah, dan Ibu dari 5 orang anak

Pendidikan:
S1 IKIP Jakarta Jurusan Bahasa Perancis
S2 Universitas Kebangsaan Malaysia, Linguistik
S3 Universitas Kebangsaan Malaysia, Linguistik

Jabatan:
Pemilik Easy Reader Indonesia
Pemilik Rapid Reader Malaysia
Ketua Umum TBM Magma Tangsel
Pemilik brand busana muslim Satwikka
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan&Anak Tangsel
Dosen Linguistik Bahasa Perancis UMS Malaysia dan UNJ Jakarta

Penghargaan:
Wanita eksekutif versi majalah Dewi 2003
Juara 1 Ibu teladan versi Wings Indonesia 2004
Juara 3 Wanita Wira Usaha versi Majalah Femina-BNI 2008
Juara 1 Pengelola TBM Tingkat Nasional Kementerian Pendidikan RI 2010
Juara 2 Pengelola Paud Tingkat Nasional Kementerian Pendidikan 2011

Motto:
Tak akan pernah sia-sia menabur amal, ibadah dan usaha.(asri)