1

Puasa Membuat Kita Sehat

Kabar6-Sebagian besar masyarakat kita sudah berpuasa mulai Sabtu (21/7). Puasa mestinya membuat kita menjadi sehat tetapi kalau kita tidak mengetahui pentingnya puasa bisa lengah bahkan tidak mendapat hikmah sehat berpuasa.

“Puasa Ramadhan bagi masyarakat muslim merupakan kesempatan untuk memperbaiki kondisi gaya hidup yang tidak sehat ini,” ujar dr. Ari Fahrial Syam Sp.PD dari Universitas Indonesia, seperti dilansir Sehat News.

Kenapa begitu? Puasa Ramadhan yang dilaksanakan masyarakat muslim merupakan suatu keadaan yang secara medis dikenal sebagai Prolonged Intermittent Fasting. Puasa adalah pengaturan makan dimana biasanya kita makan 3 kali menjadi 2 kali dengan jarak antara 2 makan sekitar 14 jam yaitu tidak mengonsumsi makan dan minum mulai dari sahur sampai berbuka.

Dengan pengaturan makan ini akan terjadi pengurangan asupan makan atau asupan kalori. Dengan mengurangi asupan makan terjadi penurunan asupan kalori, asupan lemak juga berkurang. Asupan lemak yang berkurang akan juga mengurangi asupan kolesterol.

Jika seseorang berpuasa dengan baik, menurut Ari mestinya parameter laboratorium akan membaik. Kolesterol total, trigliserida akan menurun, begitu pula kolesterol jahat (LDL) juga akan menurun. Kadar asam urat juga menurun.

Begitu pula bagi orang yang memang sudah menderita gula darah tinggi. Mestinya gula darahnya juga terkontrol.

Berbagai penelitian pada penduduk yang berpuasa melaporkan penurunan kadar LDL dan meningkatnya kadar HDL, hal ini jelas positif untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler.(trbn/bbs/sak)*)




Awas, Perubahan Cuaca Bikin Tubuh Jadi Lemah

 

Kabar6-Masyarakat perlu mewaspadai perubahan cuaca yang sulit diprediksi. Dr Bahdar T Johan SpPD mengungkapkan, cuaca yang tak menentu bisa menyebabkan imunitas tubuh melemah.

“Kuman akan cenderung berkembang biak dua kali lipat pada saat kadar air di udara dan keadaan langit mendung. Akibatnya, kekebalan tubuh kita akan terganggu,” ujar Bahdar dalam acara Lifebouy Berita Sehat.

Menurut dia, melemahnya imunitas dalam tubuh sangat berpengaruh bagi kondisi kesehatan. Jika imunitas tubuh melemah, berpeluang menyebabkan munculnya penyakit.

“Jika sistem kekebalan melemah, maka bakteri dan virus jahat akan hiperaktif di dalam organ tubuh. Akibatnya, penyakit seperti flu, batuk, radang tenggorokan, hingga infeksi penyakit lainnya akan menyerang,” paparnya.

Dr Bahdar mengingatkan, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Menurut dia, kuman atau bakteri jahat yang akan mengganggu kesehatan tubuh harus diatasi dengan  mengonsumsi makanan yang sehat dan higienis.

“Masyarakat perlu memperhatikan lingkungan agar tetap bersih serta menerapkan pola hidup sehat agar tubuh tetap sehat dan terjaga dari segala macam penyakit,” tuturnya.

Ia menambahkan, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dapat membantu kekebalan tubuh dan berguna sebagai vitamin penambah tenaga.

Buah jeruk, misalnya,  memiliki kandungan vitamin C yang dapat menahan serangan virus. Menurut dia, kandungan flavonoid yang terkandung dalam jeruk juga berfungsi meningkatkan imunitas tubuh.

“Asupan makanan yang masuk kedalam tubuh manusia juga sangat berpengaruh terhadap produktivitas imunitas,” katanyA.(ir)




Maag Sembuh Karena Berpuasa

 

Kabar6-Tak perlu menghindari puasa jika anda penderita maag. Karena, justru dengan menjalani ibadah puasa itu gangguan maag fungsional bisa teratasi.

“Dengan berpuasa tidak makan dan tidak minum selama kurang lebih 14 jam, akan membuat perubahan tingkat asam lambung menjadi berubah,” kata dokter penyakit dalam dari Divisi Gastroenterologi RSCM-FKUI, dr. H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB.

Dia mengungkapkan, puasa akan meningkatkan kadar gastrin dan menurunkan kadar asam lambung, karena selama puasa terjadi perubahan metabolisme akibat pembatasan makanan dan minuman.

“Lebih dari 60 persen pasien sakit maag fungsional dapat sembuh karena berpuasa, dan metabolisme tubuh kembali normal usai berpuasa,” ujar Ari sambil berpesan bahwa obat maag harus tetap diminum untuk menekan kadar asam lambung.

Menurut Ari, sakit maag fungsional dapat sembuh setelah menjalani puasa selama 30 hari, karena pola makan saat berpuasa menjadi lebih teratur.

“Otomatis konsumsi rokok, camilan berlemak dan kopi yang banyak mengandung gas juga berkurang,” kata Ari yang menyebutkan bahwa rokok, camilan berlemak dan kopi adalah tiga hal yang memicu sakit maag fungsional.

Sakit maag fungsional terjadi akibat makan yang tidak teratur, kebiasaan memakan camilan yang berlemak, terlalu banyak minum kopi atau soda, merokok, serta stress, papar Ari.(ir)




TIPS SEHAT: Diet Cerdas Saat Puasa

Kabar6-Puasa sebulan dapat dimanfaatkan untuk program diet sehat. Meski asupan makanan terbatas, diet sehat tetap bisa dilakukan dengan menentukan pola makan dan pilihan asupan selama Ramadan.

Puasa juga berguna memberi kesempatan pada organ tubuh supaya beristirahat. Konsultan gizi keluarga, Nur Esti mengatakan, saat selain istirahat, tubuh dapat melakukan pembersihan dari racun-racun yang terkumpul dari makanan yang tidak tercerna.

“Bermanfaat pula untuk menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, dan tekanan darah tinggi,” jelasnya di kompleks RSUP dr Sardjito, Sabtu (21/7).

Sementara, masa puasa banyak juga digunakan untuk menurunkan berat badan. Hanya, dikatakan dia, perlu cerdas melakukan diet saat Ramadan. Pasalnya, berbagai makanan yang tersedia banyak mengandung gula. Jika pola makan saat puasa tidak dikontrol, hal itu bahkan bisa menaikkan berat badan.

Untuk itu, perlu diketahui bagaimana menjalankan puasa yang baik bagi tubuh dengan memilih asupan yang seimbang. “Pada intinya, perlu mengatur menu makanan saat saat sahur dan berbuka, yang penting mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral,” ujarnya.

Untuk menghindari rasa lapar, makanan yang dianjurkan adalah makanan berserat yang biasanya terdapat pada sayur dan buah seperti lembayung, wortel, pepaya, apel dan pir. Saat puasa, asupan makanan dan cairan ke dalam tubuh akan sangat terbatas. Disarankan Nur, sebaiknya mengkonsumsi menu makanan yang mengandung unsur gizi dan air putih secukupnya.

Saat berpuasa, tubuh merasa lemas karena minim asupan, cairan dan gula. Maka, kebanyakan disarankan minum minuman manis saat berbuka untuk mengembalikan energi. Tetapi  Nur mengatakan, dalam program diet sehat harus menghindari minuman yang dingin dan kandungan gula yang tinggi. “Jangan minum air dingin atau es ketika berbuka, biasakan berbuka dengan minuman hangat, soalnya perut bisa kembung kalau minum air dingin karena asam lambung dalam tubuh akan meningkat,” urainya.

Selain pantangan itu, selama menjalani diet di masa puasa perlu menghindari juga berbuka dengan yang manis dengan kandungan gula yang tinggi. Tetapi, menu makanan atau minuman pembuka yang manis alami bisa didapatkan dari buah kurma dan air sari buah. Pilihan itu cukup bersahabat karena kandungan gula pada sari buah dapat menaikan kadar gula dengan cepat, namun tidak merangsang produksi insulin seperti pada minuman dengan kandungan gula tambahan yang terdapat pada sirup, teh manis, atau kolak.

Adapun, yang paling utama di samping pantangan itu yakni sebaiknya tidak langsung makan besar saat berbuka. Makan besar secara tiba-tiba akan membuat lambung kaget sehingga proses mencerna makanan sedikit terganggu. Usahakan makan seperlunya dengan menu makanan kecil sebelumnya. Karena, jika terlalu cepat memilih makanan utama, lambung akan bekerja lambat dalam mencerna.

Di samping memperhatikan jenis asupan saat berbuka, penting juga memperhatikan makanan dan pola sehat saat sahur. Jika benar-benar menjalankan diet sehat, maka tidak baik jika langsung tidur setelah sahur. “Setidaknya ada jeda waktu sekitar setengah jam, biar ada waktu untuk mencerna makanan dan memperlancar metabolisme dalam tubuh,” ujar Nur.

Yang terakhir, selain memperhatikan jam makan dan pola konsumsi sehat, diet selama puasa bisa didukung dengan olahraga ringan. Olahraga tersebut sebaiknya dilakukan satu atau dua jam sebelum berbuka. Olahraga yang disarankan pemanasan, yoga kecil, dan jalan kaki.(Solopos/sak)




Lansia Agar Hindari Minum Teh Saat Sahur

Kabar6- Meminum teh pada saat sahur tidak dianjurkan bagi para lanjut usia, kata dokter penyakit dalam dari Divisi Geriatri RSCM-FKUI, Dr. Purwita W. Laksmi, SpPD.

“Manula atau orang berusia di atas 60 tahun yang sedang menjalankan ibadah puasa, sebaiknya tidak meminum teh pada saat sahur,” ujar dia pada sebuah simposium di FKUI-RSCM.

Purwita mengatakan bahwa teh memiliki sifat diuretik atau bersifat menambah kecepatan pembentukan urin, terutama pada manula.

“Ini tidak baik, karena tubuh mengeluarkan energi ekstra akibat organ-organ dalam tubuh terus mengeluarkan cairan,” kata Purwita.

Meningkatnya jumlah cairan urin yang dikeluarkan tubuh, tidak seimbang dengan jumlah cairan yang didapatkan oleh tubuh pada saat berpuasa.”Akibatnya tubuh menjadi lebih lemas dan bisa menjadi dehidrasi,” ujar Purwita.(Antara/sak)