1

Wow, SMS Hadirkan Festival Kuliner Khas Yogya dan Solo

Kabar6-Sukses menggelar Festival Kuliner Serpong (FKS) of Bali tahun 2011 dan Minang Nan Rancak tahun 2012, Summarecon Mal Serpong (SMS) kembali hadir menggelar festival kuliner bernuansa budaya Kota Yogyakarta dan Solo 2013.

Aneka cita rasa dan kelezatan kuliner khas Kota Yogyakarta berikut Solo bakal menggoyang lidah para pecinta warisan kuliner Tanah Air, yakni Serabi Notosuman, Sate Klatak Maak Adhi, Sate Sapi Pak Kempleng, Sate Jamur, Kopi Joss, Bebek Goreng H. Slamet, dan masih banyak lagi.

GM Coporate Communication PT Sumarecon Agung Tbk Cut Meutia mengatakan, dalam festival kuliner budaya Kota Yogjakarta dan Solo, sejumlah pedagang makanan diboyong langsung dari tempat asalnya.

Puluhan pedagang kuliner yang diboyong ke Tangerang, kata Cut Meutia, diseleksi dan dipilih melalui kriteria rasa penyajian, kebersihan, dan juga harga untuk memuaskan rasa kangen masyarakat Serpong dan Jakarta.

“Suasana Yogjakarta dan Solo tidak hanya terasa di lidah, tapi juga dalam pengalaman saat menikmati sajian kuliner sambil mendengarkan alunan musik dari pengamen jalanan Malioboro,” kata Cut Meutia, Selasa (27/8/2013).

Ia menjelaskan, festival kuliner kali ini dibuat dengan memadukan konsep dan pernak-pernik miniatur ikon arsitektur bangunan seperti Tugu Yogyakarta, Gerbang Keraton, dan Kasultanan serta Rumah Joglo.

“Dalam rangkaian acara pembukaan festival dimeriahkan oleh penampilan penyanyi legendaris Sundari Soekotjo, Jogja Hiphop Foundation, dan tidak ketinggalan pertunjukan kembang api,” ujarnya.(evan)




Bubuhan Petai Cina & Peyek Renyah di Sego Pecel Pak Bejo

Kabar6-Meski dikenal sebagai panganan khas Jawa Timur, namun kini Sego Pecel sudah menyebar luas hampir ke seluruh penjuru tanah air.

Jadi, bagi Anda warga Tangerang penggemar menu khas Jawa Timur tersebut, tak perlu bingung lagi mencari menu tersebut.

Tinggal mampir ke Kedai Pak Bejo di Jalan Raya Jombang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), persisnya sebelah utara perempatan lampu merah Zodiax, depan SMP Sekolah Tunas Indonesia.

Ya, di Kedai Pak Bejo, Anda tak sekedar bisa menjumpai menu Sego Pecel, tapi masih banyak menu lain yang tersaji, seperti Bakmi Brokoli Lada Hitam, Sapo Tahu, Fuyunghai atau aneka macam menu Seafood.

Dara Meuthia, istri dari Guntur yang akrab disapa Pak Bejo mengatakan, warung makan tersebut mereka bangun sejak 4 bulan lalu.

“Semua berawal dari hoby. Kebetulan kami (Dara & Pak Bejo) adalah pecinta kuliner. Dan, sekarang jadilan warung makan ini,” ujar Dara lagi.

Sedianya, sajian Sego Pecel di Kedai Pak Bejo juga sama seperti sajian Sego Pecel di warung maan lainnya. Menu ini didasari dengan bayam, tauge, kacang panjang yang disiram oleh bumbu kacang.

Namun, keunikan sajian menu Sego Pecel Kedai Pak Bejo terletak pada bubuhan petai cina yang masih ditambah dengan peyek kacang renyah dan gurih.

“Kalau disini, Sego Pecelnya kita tambah dengan bubuhan petai cina dan peyek kacang renyah gurih,” ujar Dara lagi.(turnya)




Gurame Saos Buah Ala Bupe Resto, Mantab..!

Kabar6-Anda bosan dengan menu makanan yang serba monoton dan itu-itu saja. Atau, jenuh dengan view resto yang serba terpaku pada tembok dan kaca.

Kini saatnya anda mampir dan menjajal kenikmatan menu sekaligus kenyamanan suasana Restoran Bumi Pelayangan (Bupe) di Jalan Cilenggang 1, No. 53A, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Di resto ini, selain dapat memanjakan lidah dengan aneka menu khas pelayangan, anda juga dapat menikmati view alam yang berbukit tanpa harus jauh-jauh menuju Puncak, Bogor.

Keindahan view sekitar resto ini, diyakini akan menggugah selera makan anda hingga ingin nambah lagi dan lagi. Jadi tak heran bila dalam perjalanannya restoran ini mengusung tema Good View Good Food.

Salah satu menu andalan Bupe resto adalah, Gurame Saos Buah. Kelembutan daging dan aroma ikan Gurame yang disajikan, tentu akan membuat lidah anda terbuai dalam kelezatan rasa.

“Sebenarnya menu ini adalah lazim ditemui di restoran-restoran kelas menengah atas. Hal yang membedakan rasanya adalah dari proses pengolahan,” ujar Andre Sumanegara, Manager Bukit Pelayangan Restoran.

Sedangkan menu lain yang juga menjadi andalan Bupe Resto karena banyak disukai pelanggan adalah, ayam goreng pelayangan.

“Saya lebih senang menyebutnya ayam goreng cabai hijau. Rasa pedas yang muncul dari irisan cabai hijau pada daging ayam goreng, dijamin akan membuat lidah anda menjadi penasaran sekaligus ketagihan. Gak percaya, silahkan coba,” ujar Andre lagi. 

Sebagai penutup pesta kuliner anda, lanjut Andre, tak ada salahnya bila anda menjajal keunikan rasa wedang jahe pelayangan. Minuman dengan dominasi rasa jahe dan gula ini tentunya akan semakin membuat tubuh anda segar, hangat dan sehat.

Sementara, General Manager Bukit Pelayangan Restoran, Gusri Effendi mengatakan, restoran ini berdiri diatas lahan seluas 3.000 meter persegi dengan mengusung konsep memanjakan pengunjung dengan pemandangan alam yang berbukit.

Design bangunan yang didominasi kayu ambon dan jati, dengan aneka pohon berdaun rindang berjejer di bagian pelataran, menjadikan nuansa restoran ini selalu terasa sejuk.

Kenyamanan akan semakin terasa nyata dengan view alam sekitar yang terjal dan berbukit. “Setelah melalui sepanjang Jalan Raya Serpong yang krodit, anda akan benar-benar menemukan kenyamanan begitu tiba disini,” ujar Gusri lagi.

Ya, dengan lahan serta aneka bangunan yang ada, resto ini kiranya sangat cocok untuk makan sendiri, bersama keluarga, ataupun untuk acara-acara resmi kantor, hingga acara pesta pernikahan.(tom migran)

 




Serabi Geulis Regency Pinang Laris Manis

Kabar6-Berburu aneka hidangan makanan atau takjil untuk buka puasa kerap menjadi pemandangan biasa setiap sore diberbagai sudut wilayah.

Takjil pilihan yang paling diburu warga yakni Serabi Geulis yang menawarkan beraneka ragam rasa tentunya dapat menggugah selera.

“Bisa habis 6-10 kilogram tepung beras dan kelapa,” kata Fachrudin, pedagang serabi yang ditemui kabar6.com di Graha Bintaro Regency, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jum’at (12/7/2013) sore.
Serabi Geulis menawarkan beraneka ragam rasa pilihan sesuai selera pelanggannya. Seperti rasa manis polos, cokelat, strawberry, nangka, pisang, keju dan lain sebagainya.

Harga yang ditawarkan pun relatif murah. Mulai dari Rp 1500-Rp 3000, konsumen sudah bisa menikmati legitnya Serabi Geulis racikan pria asli Tangerang itu. Tak heran bila waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit, para pelanggan harus sabar mengantre.

“Mulai buka jam 15.30 WIB. Pas magrib juga udah habis, nggak tentu juga asalkan nggak hujan,” katanya sambil sibuk membuat adonan serabi dan memasukan ke dalam deretan tungku berbahan bakar kayu itu.

Ketika dicicipi, ada rasa dan aroma berbeda dengan serabi pada umumnya. Rasa kelapa tidak begitu kentara, tapi tepung ketan dengan santan dan aroma buah begitu kental terasa.

“Legit, apalagi air gulanya dicampur pakai santan. Enak banget, makan satu kayaknya kurang dan mau nambah lagi,” sahut seorang ibu paruh baya yang menyantap serabi rasa cokelat.(yud)




Mie Kangkung Si Jangkung, SBY Juga Suka

Kabar6-Mie ayam bagi lidah para pecinta kuliner tentunya sudah tak asing lagi. Termasuk citarasa Mie Kangkung si Jangkung yang telah menjadi legenda di Kampoeng Pecinan, Glodok, tempat muasalnya hidangan tersebut muncul di industri kuliner.

“Kuatnya di kuah mas mie ini,” ungkap Yaman Ritanto, pelayan Bakmie Kangkung Si Jangkung, yang ditemui kabar6.com di Living World Alam Sutera, Serpong Utara, Minggu (27/1/2013).

Rasa mienya sangat kenyal terasa buatan empunya sendiri. Sedangkan bila pada umumnya sayur yang dihidangkan menggunakan sawi, Bakmie ini kangkungnya segar ditambah irisan daging ayamnya yang lembut sekali.

Plus ditambah udang langsung kebayang segarnya kuah Bakmie Kangkung dengan wangi jeruk purutnya. Porsinya cukup besar, jadi jangan khawatir. Bisa bikin perut kita kenyang sekali.

“Presiden (SBY) aja sering makan mie kangkung ini. Kalo anak-anaknya rayain ulang tahun apalagi,” klaim pria yang sudah bekerja selama 10 tahun terakhir ini.

Menurut sejarahnya, Bakmi Kangkung Si Jangkung bermula dari sebuah gerobak pikul kecil yang pemiliknya berkeliling setiap hari. Kemudian memiliki sebuah kios mungil dibelakang gedung Gloria, Jakarta Barat.

Bakmie Kangkung Si Jangkung menyuguhkan mie yang sudah diturunkan ke generasi ke-4. Hingga saat. Ini kuliner tersebut tidak hanya hadir di kawasan Glodok saja. Melainkan sudah dapat ditemui di beberapa pusat perbelanjaan bergengsi.

“Bedanya Mie Kangkung Si Jangkung memang di kuahnya. Terasa kental kaldu ayamnya. Mie biasa vetsinnya lebih terasa, tapi kalo mie kangkung ini kuahnya benar terasa beda,” terang Lia, warga Ciputat, yang ditemui usai menyantap hidangan tersebut. (yud)




Nostalgia Kuliner Khas Kampoeng Pecinan di Living World

Kabar6-Anda penggemar kuliner tionghoa khas Pecinan dan bermukim di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kini aneka ragam hidangan tersebut dapat dinikmati di Living World Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara.

Ya, mal megah ini sedang menggelar Festival Makanan Khas Pecinan sejak 17 Januari lalu dan rencananya bakal terus berlangsung hingga 24 Februari 2013 mendatang.

“Jadi tidak perlu jauh-jauh ke tempat asalnya,” ungkap Direktur Operasional, Jannywati Hartini, di sela-sela acara pembukaan, Sabtu (26/1/2013).

Ia menjelaskan, sebanyak 16 tenant kuliner makanan dan minuman yang diikutsertakan dalam Festival Makanan Khas Pecinan ini. Bahkan, ke 16 tenan tersebut didatangkan langsung dari tempat asalnya di kawasan Glodok, Jakarta Barat dan Pasar Lama, Kota Tangerang.

Pemilihan tenant diklaimnya cukup selektif ini karena semua hidangan yang tersedia telah menjadi kuliner khas masyarakat etnis tionghoa.

Momentum tersebut, jelas Janny, diselenggarakan bertepatan dengan serangkaian perayaan Tahub Baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari mendatang.

“Semua tenant mempunyai history (sejarah) yang cukup panjang dalam dunia kuliner. Karena yang ada sekarang ini dari generasi kedua hingga keempat pendirinya. Kami ingin mengajak pengunjung nostalgia,” jelas Janny.

Makanan khas Kampoeng Pecinan yang dijual antara lain, Mie Kangkung Si Jangkung, Nasi Ayam Apollo, Nasi Tim Pasar Pagi, Bek Tim Glodok, Nasi Ulam Pancoran, Rujak Juhi Pancoran, Lontong Cap Go Meh Benteng dan Surabaya, Pioh Gloria, Kue-kue Pasar Lama Tangerang, kuliner Medan.

Janny menambahkan, bagi pengunjung yang ingin mencicipi kuliner khas Kampoeng Pecinan ini bisa menukarkan kupon (koin) di dua stand kasir. Harga kelipatan kupon tersebut yakni Rp 5 ribu.

Sedangkan bagi Anda pengunjung dari umat muslim, stand yang menyediakan makanan halal kecuali Pioh Gloria, Bektim Glodok dan Nasi Hainam Apollo.

“Target kami jumlah pengunjung yang datang pada hari biasa mencapai 2500 orang, sedangkan weekend 4500 orang,” tambah Janny.(yud)

 




Mie Tektek Goreng Ayam Mercon, Rp. 17 Ribu Bikin Puas

Kabar6-Meski mengusung tema pedas, namun tidak semua menu makanan yang disajikan Rumah Makan Ayam Mercon bercitarasa super pedas.

Melainkan ada juga menu makanan yang bercitarasa manis, seperti Mi Tektek Goreng atau Rebus. Menu makan khas daerah Jawa ini cocok disuguhkan bagi mereka penggemar mie dan pas untuk menu makan malam.

Dedi, salah satu karyawan Ayam Mercon, meski tak sedikit yang memesannya pada santap siang, menu ini lebih banyak dipesan pelanggan yang akan makan malam.

Bahkan menu ini bisa jadi pendamping menu Ayam mercon super pedas yang jadi khas rumah makan milik Daniel Junianto tersebut. “Rata-rata pemesannya malam hari,” jelasnya.

Hadi (34), salah satu pelanggan yang ditemui di rumah makan tersebut mengatakan, rasa mie tektek ini gurih-gurih sedap.

Selain rasa manisnya yang jadi khas masakan etnis Jawa, rasa yang ada di dalam mie tektek goreng itu juga didominasi rasa sayuran, bakso dan tentunya telur ayam. “Rasanya gurh-gurih gimana gitu,” ucapnya.

Belum lagi, kol, sawi dan bawang yang ada di dalam menu ini, rasanya semakin membuat lidah banyak pilihan. Semuanya di goreng bercampur dalam mie telor yang dipesan khusus oleh pemilik rumah makan.

“Meski harganya mencapai Rp.17 ribu, tapi untuk rasanya saya puas,” imbuhnya.

Biasanya kata, warga Boulevard BSD ini, ia memesan malam hari. Namun, kali ini, bersama teman-temannya dia ingin menyantap mie tektek goreng tersebut untuk mendampingi menu Ayam Mercon.

“Kalau Ayam Mercon sangat pedas, bisa ditimpali mie tektek ini, jadi rasanya ada manis-manisnya,” jelas pria berkumis tipis tersebut.(iqmar)




Es Selendang Mayang, Pereda Pedas Ayam Mercon

Kabar6-Menu lain yang siap disantap di Rumah Makan Ayam Mercon. Es Selendang Mayang namanya. Menu ini bisa jadi santapan penutup kala makan siang karena rasanya yang manis, segar dan tentunya dingin.

Es yang terdapat kue di dalamnya ini memang cukup mengenyangkan. Makanya, bisa juga menu ini hanya dijadikan teman ngobrol bersama kawan saat mengunjungi Ayam Mercon. Apalagi, jika menyantapnya di lantai dua tempat tersebut. Suasana yamannya langsung dapet.

Pada bagian atas Rumah Makan ini, memang menawarkan tempat yang khusus bagi kaula muda. Desain tempatnya dibuat sedemikian rupa agar memberikan kesan nyaman.

Nah, saat itulah es selendang mayang bisa dijadikan teman ngobrol, atau juga menu penutup setelah menyantap Ayam Mercon yang super pedas.

Harganya juga cenderung terjangkau. Banyak mahasiswi Kampus Kesehatan di bilangan Rawa Buntu yang menjadikan es ini teman favorit mereka saat melepas jam makan siang di rumah makan tersebut. Untuk satu porsinya, es selendang mayang ini dibandrol hanya Rp12 ribu.

Rasanya kuenya yang gurih dihasilkan dari sagu aren khusus dicampur dengan tepung terigu yang bisa dijumpai dibanyak tempat. Sagu arennya lah yang membuat rasa es selendang matang ini cukup mengenyangkan jika sudah masuk ke dalam perut.

Sedang untuk kuahnya, es selendang mayang yang sudah tentu disajikan dengan es batu murni, juga diwarnai dengan merah sirop.

Dan lagi-lagi, santain sebagai penambah kuah juga disajikan untuk menu yang menurut pemilik rumah makan adalah makan khas Betawi. “Rasanya gurih dan segar,” ucap Mustika, salah satu mahasiswi ilmu kesehatan di Rawa Buntu.(iqmar)




Resto Ayam Mercon, Pedas Ayam Penyetnya Meledak di Lidah

Kabar6-Anda pecinta kuliner pedas? Saatnya menjajal Ayam Mercon Rawa Buntu. Untuk urusan pedas, sambal yang membaluri seluruh ayam penyet ini akan terasa meledak bagai petasan begitu sampai di lidah Anda.

Ya, rumah makan yang dibuka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam ini, terletak di Jalan Raya Serpong. Tepatnya di depan perumahan De’Latinos, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Cukup mudah mencarinya bukan? Terlebih, bagi pembaca yang sengaja ingin menghabiskan waktu akhir pekannya untuk menikmati santapan pedas.

Rasa pedasnya yang istimewa, disuguhkan dari bahan rempah alamiah pilihan. Seperti cabai rawit Jawa, daun melinjo, daun jeruk, belimbing gulung, dan tentunya sedikt bawang merah yang dimasak setengah matang.

Campuran aneka rempah itu tentunya akan semakin menambah lidah bergoyang dan terasa meledak-ledak.

Soal harga, jangan khawatir. Pelanggan yang datang tidak usah merogoh koceknya cukup dalam. Sebab, dengan mengeluarkan uang Rp17 ribu, pelanggan sudah bisa menikmati Ayam Mercon khas rumah makan ini, plus nasi putih.

Atau jika mau menambah lagi rasa yang lebih nikmat, cukup menambah lagi Rp3000 lagi untuk menu nasi uduk kempung.

Untuk menambah kenikmatan, juga disajikan kremes sebagai bagian hidangan ayam mercon ini. Rasa gurihnya yang berasal dari lengkuas, jahe, dan kunyit akan semakin memanjakan lidah para pencinta masakan pedas.

Nah, silahkan mencoba menu pedas ala Ayam Mercon di akhir pekan ini. buktikan, emang jagoan pedas.(iqmar)

 




Bukit Pelayangan Dianugrahi Sebagai Restoran Hijau

Kabar6–Restauran Bukit Pelayangan (Bupe) Serpong mendapatkan penghargaan sebagai retoran hijau di Kota Tangerang Selatan (Tagsel), Kamis (27/12/2012). Penghargaan itu diraih Bupe setelah memenuhi standar penghijauan dan pengelolaan lingkungan versi Dinas Budaya dan Periwisata Provinsi Banten setahun terakhir.

Kasi Standarisasi Pariwisata pada Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten Yoyoh Juhairiyah mengatakan, penghargaan ini merupakan bagian dari program gerakan hotel dan restoran berwawasan lingkungan. “Untuk Hotel Santika dan untuk retoran Bupe terbaik kedua se-Provinsi,” jelasnya.

Penilaian itu dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang mana pada daftar usaha pariwisata Bupe mampu memanfaatkan limbah yang ada di lingkunganya sendiri. “Bupe juga punya standar pengolahan limbah dengan baik dan mampu memanfaatkannya,” jelasnya.

Dengan keinginan tersendiri, pihak pengelola restoran di Tangsel diharapkan bisa menerapkan standarisasi sesuai dengan arahan pengolahan lingkungan, seperti pengolahan limbah, penghematan energi, dan penghematan air.

“Harusnya nanti semua retoran berwawasan lingkungan. Sedangkan se Banten, ada juga Istana Nelayan dan Rumah Kayu yang dapat penghargaan pertama dan ketiga,” imbaunya.

Kepala Kantor Budaya dan Pariwisata Tangsel mengucapkan selamat atas raihan penghargaan tersebut. Dimana, tugas pembinaan yang dilakukan pihaknya bisa berjalan dengan sebuah penghargaan yang diraih Bupe.

“Kami berharap nantinya PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan Kantor Budaya dan Pariwisata Tangsel, bisa mesosialisasikan apa yang diterapkan Bupe ke restoran lain. Terlebih, hal ini sangat sejalan dengan  program lingkungan yang didengungkan Tangsel,” tandasnya.

Ketua PHRI Tangsel Gusri Efendi menyatakan, pihaknya akan mendorong lebih banyak lagi retoran dan hotel yang berwawasan lingkungan. “Kami jelas bangga dengan raihan Hotel Santika dan  Bupe. Kami pun akan mendorong agar lebih banyak lagi restoran dan hotel agar dapat penghargaan,” imbuhnya. (iqmar)