SMS Gelar Festival Kuliner Serpong 2015 Makanan Khas Sumatra Utara

Kabar6-Sukses menjadi penggagas event kuliner pertama di area Tangerang, Summarecon Mal Serpong (SMS) untuk kelima kalinya akan menggelar  Festival Kuliner Serpong (FKS).

 

Event tahunan ini kembali dilaksanakan pada 14 Agustus-6September 2015, dengan tetap membawa budaya Nusantara sebagai ciri khas kulinernya.

 

Setelah memperkenalkan kekayaan dari budaya Bali, Sumatra Barat, Jawa, dan Sulawesi, kini SMS tertantang untuk menyuguhkan ragam kuliner serta budaya Batak yang merupakan salah satu suku yang berada di Provinsi Sumatra Utara.

 

Dengan mengusung tema “Horas…Beta Mangan Hita”, FKS akan hadir memuaskan hasrat pengunjung SMS yang ingin mencicipi lezatnya kuliner khas Sumatra Utara khususnya dan kuliner nusantara umumnya.

 

“Sebagai orang Indonesia sepatutnya kita bangga dengan budaya dan begitu banyaknya makanan khas daerah. Melalui Festival Kuliner Serpong, SMS akan mengupas satu per satu makanan khas Indonesia. Di Festival Kuliner Serpong 2015 ini kami mendukung 89 UKM yang 15 persennya adalah pedagang makanan khas Medan yang khusus kami datangkan dari Sumatra Utara,” tutur Soegianto Nagaria, Direktur Summarecon, saat meresmikan dibukanya Festival Kuliner Serpong 2015, Jumat (14/8/2015).

 

Area parkir selatan SMS tetap dipilih untuk menjadi lokasi digelarnya event tahunan ini, karena lokasinya yang strategis dan mampu menampung pengunjung dalam jumlah banyak.

 

“Sebelumnya, SMS telah menyelenggarakan FKS dengan tema “Beauty Of Bali” (2011), “Minang nan Rancak” (2012), “Jawa Sing Ngangeni” (2013), dan “Sulawesi Nyamanna’ Pe Sadap” (2014). Di tahun ini, SMS ingin mengajak pengunjung untuk lebih mengenal lebih dalam dan mengetahui kuliner nusantara khususnya Sumatera Utara lewat suguhan makanan tradisional, suguhan budaya serta tari-tarian suku Batak Toba dan Batak Karo,” ujar Soegianto.

 

Selain UKM makanan khas Medan seperti Lapo Ni Tondongta Senayan, Lontong Medan Alay, Lap Choi & Mie Sop Ayam Medan, Martabak Medan, Asli Soto Medan Muara Karang, dan Kwetiaw Ashim Medan, FKS 2015 SMS juga menghadirkan puluhan pedagang makanan tradisional lain, seperti Es Campur Jelly Pluit Sakti, Bihun Bebek 75 Pluit Sakti, Nasi Goreng Kebon Sirih, Angkringan Nasi Kucing Koboi, Srabi Notosuman Ny. Handayani Sate Ayam Blok S dan masih banyak lagi.

 

Uniknya, dalam area FKS pengunjung akan disambut oleh ornamen rumah bolon atau rumah adat Batak, yang berjejer sebanyak tiga buah yang menjadi gerbang utama dan panggung utama FKS.

 

Tidak ketinggalan Tugu Berastagi yang merupakan Tugu Revolusi sebagai saksi sejarah di Kota Berastagi Kabupaten Karo yang pastinya akan menambah kental suasana seperti di daerah asalnya.

 

Menambah semarak Festival Kuliner Serpong 2015, SMS juga akan menghadirkan para musisi berdarah Batak dan setiap harinya pengunjung SMS akan dihibur dengan alunan instrumen tradisional khas suku Batak yaitu Uning Uningan. ** Baca juga: Gipang, Camilan Khas Banten yang Mulai Langka

 

FKS dibuka setiap hari dengan waktu operasional pada hari Senin hingga Kamis pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Sedangkan Jumat pukul 14.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB, dan Sabtu-Minggu serta libur nasional akan buka pukul 11.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. (asri)




Gipang, Camilan Khas Banten yang Mulai Langka

Kabar6-Makanan ringan khas Banten yang satu ini, konon merupakan salah satu penganan yang banyak dijual sebagai oleh-oleh di Tanah Jawara.

 

Penganan renyah yang rasanya manis, sedikit lengket tersebut, terbuat dari ketan yang dicampur dengan air gula.

 

Ya, penganan bernama Gipang ini merupakan makanan tradisional yang ternyata mampu bertahan sekian lama dari gempuran makanan instan.

 

Faktanya, sampai saat ini, Gipang masih banyak yang mencarinya. Makanya, hampir semua toko penjualan oleh–oleh khas Banten menjualnya.

 

“Di sini banyak yang mencari kue gipang untuk dijadikan oleh–oleh, banyak juga yang membelinya hanya untuk makanan camilan,” ujar Yanti, salah seorang pedagang oleh-oleh di Jalan Tol Serang, Jumat (12/8/2015).

 

Dijelaskan Yanti, sedianya Gipang diolah dari bahan-bahan yang sangat sederhana. Bahan utamanya adalah beras ketan putih atau ketan merah. Setelah dikukus, ketan lalu didinginkan dan dicuci air bersih sebelum dijemur hingga kering.

 

Kemudian, lanjut Yanti, Gipang digoreng dan dicampur dengan air gula, sehingga teksturnya khas sedikit lengket saat disantap.

 

“Gipang yang sudah jadi lalu dipotong-potong tipis. Jika dulu gipang tidak memiliki variasi rasa. Tapi kini Gipang sudah memiliki varian rasa, seperti rasa pandan dan gula merah. Ada juga yang dioles dengan selai kacang di atasnya untuk memberikan rasa gurih-gurih nyoi,” ujarnya.

 

Kini, Gipang bisa dibilang merupakan penganan yang cukup langka. Tak banyak lagi penjual penganan ini di luar kota Serang.

 

Bahkan di Banten sendiri, Gipang hanya dibuat di industri-industri rumahan yang ada di kampung-kampung. Padahal, makanan ringan ini memiliki potensi yang sangat besar, sebab selain rasanya enak harga gipang pun sangat terjangkau.

 

Untuk sebungkus Gipang dibandrol Rp10.000, sampai Rp12.000 saja. Harga itu terbilang murah untuk jenis ceminal tradisonal khas dari banten. ** Baca juga: Sarapan Ndeso Ala Atria Hotel Gading Serpong

 

Menurut Yanti, selain gipang, masih banyak lagi jajanan khas Banten yang disajikan di tokonya. Seperti kue satu, sagon, manisan asem keranji, dan lainnya.(fir)




Sarapan Ndeso Ala Atria Hotel Gading Serpong

Kabar6-Jajanan pasar ternyata tidak hanya didapat di pasar tradisional. Di hotel berbintang, jajanan pasar pun kini bisa dinikmati.

 

Seperti menu jajanan pasar yang disajikan khusus di Atria Hotel Gading Serpong. Kuliner khas Nusantara beserta dengan jajanan pasar tersebut, disajikan Atria setiap Jumat pagi.

 

Gagasan cemerlang dari Chef Gatot, Corporate Executive Chef, yang menyajikan santapan pagi dengan menu Nusantara ini bertujuan untuk mengobati kerinduan pengunjung akan rasa asli makanan khas Indonesia, serta melestarikan dan memperkenalkannya kepada tamu expat yang juga ada di Atria Hotel Gading Serpong.

 

“Dengan dekorasi tradisional, backsound lagu daerah, plus pramusaji cantik mengenakan kebaya, “Sarapan Ndeso” ini disediakan bagi para tamu setiap hari Jumat pagi di Mezzanine restaurant. Agar lebih terasa nuansa tradisionalnya, untuk penyajian sengaja dibuat tradisional dengan konsep live cooking,” tutur Gunawan, FB Manager Atria Hotel Gading Serpong.

 

Menurut Gunawan, meski disajikan di restoran hotel berbintang, sajian Nusantara ini dijamin rasa dan bentuknya seperti masakan khas Indonesia pada umumnya, tetap gurih, manis dan nikmat tentunya. ** Baca juga: Segar Gurih Asem-asem Iga Sapi

 

“Hidangan yang disajikan sangat beragam, mulai dari camilan hingga hidangan utama di antaranya colenak, kue pusing, semar mendem, cenil, serabi, kue lumpur, granat muncrat, rondo royal, nasi kuning dan nasi liwet, bahkan minuman jamu seperti beras kencur dan kunyit asam beserta jamu gendongnya yang terpampang di sudut restoran,” ucap Gunawan menambahkan.

 

Nah, jika ingin menikmati sepuasnya kuliner Nusantara ini, Anda cukup membayar Rp110.000 per orang.(asri)




Segar Gurih Asem-asem Iga Sapi

Kabar6-Asem-asem Iga Sapi, hmm…dari namanya saja sudah tergambar kesegaran menu ini. Olahan khas Betawi ala Triani Hardisarwati yang dijual di resto Jajanan Keluarga Betawi, Bintaro Trade Center, sepertinya memang patut untuk dicicipi para pencinta kuliner.

 

Tidak hanya segar dengan kuah asam pedas, asem-asem iga sapi ini juga menawarkan tekstur daging iga yang lembut. ** Baca juga: Bakul Mendoan Mamih, Hotnya Hingga Menjelang Subuh

 

“Idenya menu ini awalnya dari masakan garang asem, tapi sedikit saya inovasi dengan rasa pedas. Ini salah satu menu favorit di Jajanan Keluarga Betawi,” tutur Triani.

 

Untuk menikmati satu mangkuk Asem-asem Iga Sapi, plus sepiring nasi, Anda hanya merogoh kocek Rp35.000. Penasaran? Silakan mencoba.(asri)




Bakul Mendoan Mamih, Hotnya Hingga Menjelang Subuh

Kabar6-Jangan pernah mengaku sebagai tukang keluyuran malam, jika Anda belum pernah mampir ke Lesehan Bakul Mendoan si Mamih.

 

Ya, lokasi santap santai yang berlokasi di Jalan Beringin Raya, Perumnas I, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang ini, memang sangat cocok bagi para penikmat kuliner di malam hari.

 

Pasalnya, lesehan milik wanita asal Tegal, Jawa Tengah, bernama Ny Wasmawati (63) ini, menyediakan banyak menu “hot” dengan sambal “WOW”-nya yang menggoda dan memacu Anda berkeringat.

 

“Lesehan ini sudah 25 tahun. Buka sore sampai jam lima subuh. Dan, alhamdulillah sampai sekarang masih ramai terus,” kata Mamih bercerita, Minggu (9/8/2015) malam.

 

Mamih menyebut beberapa menu yang menjadi andalan dan incaran banyak pengunjung, khususnya bagi para pekerja yang pulang di tengah malam.

 

Menu pertama, tentunya adalah mendoan itu sendiri. Kemudian, sop iga bakar serta ayam pecak yang selalu disajikan bersama sambal ulag.

 

“Itu semua bisa ratusan porsi setiap harinya. Sisanya baru yang lain, karena kita juga ada menu lainnya, seperti ikan, ayam, bebek, cumi, udang, dimsum dengan berbagai macam sajian. Ada yang digoreng, bakar dan lain-lain,” jelas Mamih.

 

Menariknya, banyak sekali pengunjung langganan yang seperti sudah menjadi bagian dari keluarga si mamih. Mereka secara spontanitas seperti berada di rumah sendiri, bila semisal hendak menambahkan sesuatu dalam hidangannya.

 

“Banyak langganan mah, malahan yang sudah jadi kaya anak sendiri juga banyak. Yang sudah pindah jauh, tau-tau dateng cuma mau makan doang, kangen katanya juga banyak,” tutur mamih.

 

Saat ini, mamih memiliki sedikitnya lima orang karyawan, yang tak lain adalah bagian dari anggota keluarganya sendiri. Mamih berharap, usaha yang telah dirintisnya ini, selain menguntungkan juga dapat bermanfaat bagi banyak orang.

 

Sementara itu, Agung (28), salah satu pelanggan setia “Lesehan Bakul Mendoan Mamih” sangat mengakui adanya perbedaan cita rasa beberapa menu dengan lokasi lain.

 

“Ga tau, kalau makan sop atau mendoan di sini, selera makannya jadi agak terpacu saja. Apalagi, sambel uleg disini segernya bukan main. Kadang-kadang kalau lagi badan agak kurang enak, saya sengaja makan pedesnya di sini, cuma biar keluar keringet,” ucapnya puas. ** Baca juga: Tahu Gejrot Nurohman, Obat Rasa Kangen

 

Hal yang tak kalah penting, tambah Agung, adalah mengenai keterjangkauan harga menu-menu itu di lokasi. “Harga juga kejangkaulah. Pokoknya pas dan memang cocok buat yang sering keluyuran malam mah,” pungkasnya. (ges)




Tahu Gejrot Nurohman, Obat Rasa Kangen

Kabar6-Rindu yang namanya tahu gejrot? Makanan khas Cirebon yang menjadi salah satu menu favorit masyarakat di Indonesia, saat ini sudah sulit ditemukan.

 

Ya, makanan dengan campuran tahu pong dan berbagai bumbu dapur seperti, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, garam dan kuah asam jawa ini, menjadi makanan favorite sejak tahun 70-an.

 

Namun, kini untuk masyarakat Tangerang yang merindukan akan cita rasa tahu gejrot, tak perlu risau untuk melepas rindu akan kangennya cita rasa makanan yang satu ini.

 

Anda dapat menemukannya di kawasan Danau Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. ** Baca juga: Gurihnya Laksa Khas Tangerang

 

Salah satu penjual tahu gejrot yang saat ini masih berjualan adalah Nurohman, pria asal Tegal, Jawa Tengah, yang bertempat tinggal di Cikupa Tangerang.

 

“Saat ini, memang susah dicarinya, makanya saya tetap berjualan dan meracik mulai tahu dan bumbunya sendiri,” ungkapnya kepada kabar6.com, Minggu (9/8/2015).

 

Tahu yang dibandrol dengan harga Rp5.000 per porsi dengan tampilan khasnya yakni, dengan cobek kecil sangat menarik dan tampilan tahu yang sangat menggiurkan, mampu membuat Anda melepas rasa rindu. (shy)




Gurihnya Laksa Khas Tangerang

Kabar6-Sekilas menu yang satu ini mirip kare makanan khas India. Bedanya jika kare disajikan dengan roti cane, menu khas Tangerang yang disebut Laksa ini disajikan dengan mie yang terbuat dari tepung beras.

 

Bagi warga Tangerang, Laksa adalah salah satu menu favorit. Kuah Laksa yang berwarna kuning kemerahan, menghadirkan cita rasa yang bisa membuat ketagihan. Di campur dengan potongan ayam kampung, kentang, dan kacang hijau, kuah Laksa khas Tangerang ini patut untuk dicoba kelezatannya.

 

“Ayamnya harus ayam kampung dan dibakar dengan bumbu rempah-rempah terlebih dulu sehingga tidak bau amis, baru kemudian dicampurkan dengan tumisan bumbu Laksa dan kuah santan yang dicampur dengan kacang hijau dan irisan kentang,” tutur Bang Bewok, pemilik kedai Laksa Bang Bewok yang buka di Jalan Ahmad Yamin Cikokol Tangerang.

 

Satu porsi Laksa Bang Bewok dapat dinikmati dengan harga Rp17.000. Jika ingin lebih hemat, Laksa bisa dibeli dengan harga Rp10.000 saja. “Kalo Rp10.000 menu Laksa dengan telur rebus,” ujar Bewok. ** Baca juga: POP’s Resto Hadirkan Menu Tradisional Nan Modern

 

Selain lezat dan gurih, Laksa Tangerang menawarkan ciri khas tersendiri, yakni disajikan dengan taburan kucai dan sambal ijo.(asri)




POP`s Resto Hadirkan Menu Tradisional Nan Modern

Kabar6-Meski saat ini banyak makanan modern siap saji, menu makanan tradisional masih tetap diburu para pencinta kuliner. Nah, jika Anda penggemar makanan tradisional, mampirlah ke POP’s Resto yang berada di dalam Fame Hotel Gading Serpong.

 

 

Selama Juli dan Agustus 2015, POP’s Resto akan menyajikan menu-menu tradisional yang dikemas secara modern, termasuk nama menu makanan tersebut.

 

Patinstic 4, menu berupa ikan patin digoreng renyah lalu disiram dengan bumbu rendang nan gurih. “Karena daging dan rendang terlalu mainsteam sampai saat ini, jadi kami ingin mengajak para tamu untuk mencicipi masakan khas minang yaitu rendang tetapi dengan ikan patinâ,” tutur Chef Aris, kepala koki di POP`s Resto.

 

Ada juga menu Captain Curry Chicken, Gulai ayam yang digrill lebih dahulu lalu disiram dengan bumbu gulai kembali, dilengkapi dengan tumisan sayur tauge.

 

Dan, jika Anda masih kurang dengan varian tersebut, POP’s Resto masih memiliki menu lain seperti The Duck Knight Rises, yang kaya akan bumbu pepes khas sunda. Namun jika Anda ingin menikmati sajian bebek istimewa, POP’s resto memiliki menu bebek yang dipepes bersama dengan tahu putih nan lembut.

 

Menu tersebut dibandrol harga mulai dari Rp45.000. Menurut Evriansyah, Hotel Manager, hidangan-hidangan yang ditawarkan memang asli masakan Indonesia, namun dalam bentuk penyajian yang modern, untuk menarik para pelanggan dan pecinta kuliner. ** Baca juga: Kumpul Ketupat Tanpa Repot

 

Dari sekian menu yang ditampilkan bulan ini terdengar tidak asing bukan? Ya, POP`s Resto sengaja memberikan nama-nama divsetiap menunya seperti film-film box office. Nama-nama yang di pilih akan membuat Anda semakin penasaran dan segera mencicipinya.(asri)




Kumpul Ketupat Tanpa Repot

Kabar6-Ingin menikmati ketupat lebaran plus opor ayam dan sambal goreng hati tanpa repot memasaknya? Datang saja ke Atria Hotel Gading Serpong. Khusus di Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, Atria Hotel menghadirkan promo istimewa “Kumpul Ketupat”.

 

Promo spesial yang berlaku pada 17-18 Juli 2015 pada waktu breakfast atau sarapan pagi mulai pukul 06.00 WIB–10.00 WIB maupun di waktu brunch yakni waktu di antara sarapan dan makan siang dari pukul 11.00 WIB–14.00 WIB.

 

“Kumpul Ketupat Atria Hotel menyajikan beragam sajian masakan Indonesia khas lebaran di Mezzanine Restaurant. Hidangan ini bisa dinikmati sepuasnya oleh para tamu,  hanya dengan Rp110 ribu per orang pada waktu breakfast dan Rp125 ribu per orang pada waktu brunch,” tutur Anton Susanto selaku General Manager Atria Hotel Gading Serpong. ** Baca juga: Sahur On The Road ala Hotel Soll Marina Serpong

 

“Promo spesial yang ditawarkan bagi mereka yang memilih untuk tidak mudik, namun ingin merasakan suasana liburan sesaat dengan menginap di hotel, dan dapat menikmati makanan khas lebaran sepuasnya”, ujar Anton.(asri)




Sahur On The Road ala Hotel Soll Marina Serpong

Kabar6-Jika tidak ada aral melintang, pada Sabtu, 11 Juli 2015, Soll Marina Hotel Serpong akan menggelar Sahur On The Road, dengan membagi-bagikan paket makan sahur kepada kaum duafa yang berada di Tangerang, khususnya mereka yang saat itu lewat di depan Hotel Soll Marina Serpong.

 

Sahur On The Road Hotel Soll Marina Serpong, dilakukan sebagai wujud peduli manajemen kepada masyarakat, terutama mereka para pekerja malam dan anak jalanan.

 

Sebelumnya, Soll Marina juga telah melakukan bagi-bagi takjil, serta buka puasa bersama mitra bisnis dan awak media. ** Baca juga: Yuk, Jajal Menu Kepiting di Rasane Seafood

 

“Acara seperti ini merupakan kegiatan tahunan yang kami lakukan untuk meningkatkan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik selama ini,” ungkap Tawinna, General Manager Hotel Soll Marina Serpong.

 

Dalam kegiatan buka puasanya, para tamu loyal dan wartawan di suguhkan suasana “Pasar Malam Betawi” yang dilengkapi dengan jajanan dan makanan khas Betawi seperti gado-gado, soto ayam, nasi uduk, laksa, sate ayam, asinan Betawi dan juga takjil untuk hidangan berbuka puasa.

 

“Kami juga menggelar buka puasa bersama dengan para lansia dan para janda disekitar hotel. Hal ini sebagai bentuk kepedulian manajemen hotel terhadap warga sekitar kami, “papar Winna sapaan akrabnya. (asri)