1

2 Anggota Polisi Terkapar Dibacok Warga

Kabar6-Kalau  sudah  gelap mata tak peduli polisi, dibacok juga. Seperti yang dialami dua anggota Polsek Bayah, Polres Lebak, Banten ini. Keduanya luka parah akibat diserang dan dibacok saat mau mengamankan seorang warga yang mengamuk, Kamis (1/11) petang.

Korban anggota polisi itu, Brigadir Natan Botan  mengalami luka di bagian tangan, punggung, dan kepala. Sementara itu,  Briptu Taufik Sudrajat menderita luka bacok di bagian muka. Keduanya, setelah mendapat perawatan di RSU Serang lalu dipindahkan ke RS Siloam, Karawaci, Tangerang. Pelaku,  Endi Suhendi, 45,  berhasil ditangkap.

Diperoleh keterangan, peristiwa bermula dari laporan warga bahwa Endi Suhendi mengamuk sambil membawa golok. Mendapatkan laporan itu, Brigadir Natan dan Briptu Taufik Sudrajat bersama dua rekannya langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan pelaku.

Saat kedua polisi ini berusaha masuk ke rumah untuk mengamankan pelaku, tersangka langsung menyerang menyabetkan golok ke arah petugas secara membabi-buta. Diserang secara mendadak, kedua anggota polisi itu  terkena sabetan golok dan terkapar mandi darah.

Warga yang melihat dua polisi terluka langsung memberikan bantuan dengan membawa ke Puskesmas Bayah, karena kondisinya yang parah korban dilarikan ke RS Siloam Tangerang setelah mendapat perawatan di RSUD Serang.

Menurut Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Wiwin Setiawan, tersangka mau membunuh orang tuanya  setelah ribut masalah warisan.Diduga  pelaku mengalami depresi.(pk/sak)

 




Jalan di Rel Sambil Dengar Musik, Pemuda Tewas Tertabrak KA

Kabar6-Anda penghobi musik? Berhati-hatilah bila berjalan di rel Kereta Api (KA) sambil mendengarkan musik. Seperti yang dialami Andi (24), warga Kampung Kroya, Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang ini. Ia menemui ajal tertabrak KA Kalimaya jurusan Merak-Rangkasbitung di lintasan KA Kampung Kroya, Serang, Rabu (31/10/2012).

Diperoleh keterangan, sebelum kejadian korban terlihat jalan kaki menuju tempat kerja sambil mendengarkan musik menggunakan head set. Saat itu, dari  arah Merak terlihat KA Kalimaya tujuan Stasiun Serang.

Melihat ada kereta akan melintas, warga berusaha meneriaki korban agar segera menghindar dari rel. Lantaran sedang asyik mendengarkan musik melalui head set, korban tidak mendengar teriakan warga. Tak ayal, korban diseruduk KA hingga tewas seketika dengan kondisi tubuh mengenaskan terpotong menjadi beberapa bagian.

Petugas Polsek Kasemen dan Unit Lakalantas setelah  menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian. Dibantu warga setempat, petugas memunguti ceceran bagian tubuh korban yang berserakan di atas rel kereta. Setelah itu, mayat korban yang hancur berantakan dibawa ke RSUD Serang.

Dari kejadian itu, Kasat Lantas Polres Serang, AKP Warsono  menghimbau kepada warga jangan menggunakan head set saat berjalan di rel kereta karena tidak mendengar suara kereta api yang akan lewat.(sak)

 




Sapi Kurban Mengamuk, Penyembelih Tewas Terinjak-injak

Kabar6-Nasib naas menimpa penyembelih hewan kurban saat Idul Adha. Penyembelih  berusia 52 tahun dari Gaza, Palestina ini tewas  tewas karena diseruduk dan dinjak-injak sapi kurban karena yang memberontak sampai lepas dari pegangan banyak orang, Sabtu (27/10/2012).

Korban tewas di tempat kejadian , akibat diinjak-injak sapi tersebut, sementara tiga orang pria lainnya ikut terluka, ketika sapi pembangkang itu berlari liar di sekitar Jalur Gaza selatan kota Rafah. Mereka menderita luka-luka serius akibat insiden itu.

Selain ke-4 pria itu,  setidaknya 150 orang dirawat di rumah sakit di wilayah Palestina, akibat luka sabetan pisau atau luka-luka lainnya yang disebabkan oleh hewan kurban yang mencoba untuk melepaskan diri.

Di Gaza, di mana lebih dari sepertiga dari 1,6 juta penduduk di wilayah itu hidup dalam kemiskinan dan hampir 80 persen bergantung pada bantuan pangan. Sedikit orang yang dapat menyantap daging segar secara teratur.(BBS/sak)

 




Bapak Setubuhi Tiga Anak Kandung Selama 8 Tahun

Kabar6-Biadab, itulah yang pantas diucapkan kepada Zaini,43, warga Cakung, Jakarta Timur ini. Dengan dalih tengah mendalami ilmu hitam, bapak bejat ini  tega menyetubuhi tiga orang putri kandungnya yang merupakan darah daging sendiri.

Lebih gila lagi,  istri pelaku yang juga ibu dari anak-anak korban mengetahui peristiwa tersebut. Selama 8 tahun, Zaini meniduri keriga anaknya WT,20,RS,19, dan WN, 15 tahun secara bergilir setiap hari.

“Saya nggak sadar, seperti ada bisikan yang menyuruh saya untuk melakukan itu,” itulah alasan  Zaini dengan, saat ditangkap peugas Polsek cakung, kamis Kamis (25/10), dinihari.

Lebih parahnya lagi, WT anak sulung korban yang sudah memiliki suami juga masih disetubuhi pelaku  saat suaminya tidak berada di rumah. Anehnya,  Kat, 39, istri tersangka yang telah mengetahui kelakuan bejat suaminya tak berdaya dan berbuat banyak untuk menolong ketiga buah hatinya.

Perbuatan bejat Zaini akhirnya terbongkar setelahWN,  anak bungsu pelaku yang kala itu akan disetubuhi berontak lalu melarikan diri menuju Polsek Cakung. Polisi mendengar laporan itu segera membekuk pelaku.

Di depan polisi, Zaini  mengakui perbuatannya bejatnya telah menyetubuhi ketiga anak kandungnya. Tersangka, kata polisi akan dikenakan pasal berlapis dengan ancaman hukuman diatas 15 tahun penjara. (pk/sak)

 




Menolak Jadi Pelacur, Wanita Muda Dipenggal Ibu Mertua

Kabar6-Seorang wanita muda di Afghanistan tewas mengenaskan dipenggal kepalanya. Hal itu terjadi setelah ia menolak dijadikan pelacur oleh ibu mertuanya.

Korban bernama Mah Gul, berusia 20 tahun,  dibunuh oleh orang terdekatnya yaitu ibu mertuanya sendiri, dengan dibantu oleh seorang sepupunya. Keduanya telah mengakui perbuatannya di hadapan polisi setempat.

Pembunuhan itu terjadi di hari Minggu (14/10/2012) waktu setempat, di Provinsi Herat, Barat Daya Afghanistan, dekat perbatasan Iran.

Suami Gul adalah seorang tukang roti. Ketika ia meninggalkan rumah untuk bekerja, ibu dan sepupunya mencoba untuk memaksa istrinya terjun ke dunia prostitusi.

Namun, Mah Gul  menolak. Sehingga membuat ibu mertua dan sepupunya naik darah, lalu memenggal kepalanya.

Suzanne Nossel, Direktur Eksekutif Amnesty International Amerika Serikat (AS), mengatakan wanita dan anak perempuan di Afghanistan kerap mengalami pemerkosaan, pembunuhan, dan dipaksa untuk menikah saat masih kecil, agar tidak mengenal pendidikan sedari muda.(CNN)

 




Lagi Terjadi Penipuan Modus Polisi Narkoba

Kabar6- BUSYET DAH.Lagi-lagi terjadi, penipuan dengan modus polisi narkoba. Seorang ibu kembali diperdaya penjahat yang mengabarkan anaknya tertangkap karena kasus narkoba. Korban, Ny.Udaipa Tuanani,65, kehilangan uang Rp101 juta yang ditransfer ke rekening pelaku, Rabu (3/10) malam.

Aksi penjahat itu terjadi pada Selasa (25/9) sekitar Pk. 07:00. Seorang pria mengaku anggota Satuan Narkoba Polda Metro Jaya meneleponya menggunakan di nomor HP 081973089083. Disebutkan, anaknya, Yantaran, 30, terlibat kasus narkoba.

“Anak ibu sekarang kami tangkap karena kasus narkoba. Ibu jangan panik, ia aman bersama kami. Kalau anak ibu ingin bebas, ibu harus membayar uang Rp100 juta,” ungkap Udaipa menirukan ucapan penelepon.

Berita tersebut membuatnya kaget, wanita pemilik toko sembako di Pasar Kebayoran Baru ini panik.

Nyonya Udaipa tambah panik, setelah selang 10 menit kemudian  kembali menerima telepon dari pria yang mengaku komandan polisi. Pria itu menghubunginya menggunakan nomor HP 085373447789.

“Ibu harus secepatnya mengirim uang  ke rekening BRI dan Mandiri. Kalau tidak, anak ibu akan kami proses dan tidak bisa dilepas,” ancam penelpon.

Tanpa pikir panjang dan tidak mengecek keberadaan anaknya, Udaipa bergegas ke ATM BRI dan Bank Mandiri untuk mentransfer uang. Ia mengirim ke nomor rekening 335001002281501 BRI atas nama Erwin Sofyan sebesar Rp10 juta dan ke rekening atas nama Dwi KUrniawan Rp56 juta dari ATM yang sama. Selain itu, ia jugta mentransfer Rp10 juta ke rekening Bank Mandiri atas nama Akbar.

Setelah mentsransfer Rp101 juta ke tiga rekening itu, korban menelepon pelaku dan ia mendapat anaknya segera dibebaskan. Namun, 10 menit kemudian ia sadar telah menjadi korban penipuan. Yantaran, anak kesayangannya yang disebut ditangkap polisi itu datang ke tokonya. Kepada ibunya yang memberondongnya  pertanyaan, Yantaran mengatakan dirinya baik-baik  dan tak pernah berurusan dengan polisi dalam kasus narkoba. Ibu dan anak itu pun segera ke BRI dan Bank Mandiri. Tapi, uang yang terkirim sudah diambil pelaku.

Menanggapi kasus itu, Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin, mengatakan masih menyelidiki penipuan lewat telepon tersebut. “Kami imbau pada warga agar tidak mudah percaya kalau ada pihak-pihak yang mengaku polisi dan menangkap anggota keluarga Anda. Cek dahulu keberadaan anak anda,” sarannya.

Sebelumnya, Heni Lestari , 51 warga Jatinegara, Jakarta Timur, mengalami hal sama. Ia mentransfer uang Rp13 juta kepada pria penelepon yang mengaku sebagai polisi yang menangkap anaknya karena terjerat kasus narkoba.

Kasus yang sama juga terjadi kepada Ny Ganga Hari Viroomal, 61 tahun, warga Jl. Angkasa Dalam, Kemayoran. Korban menderita kerugian Rp 16 juta akibat ditipu orang  mengaku polisi narkoba yang menangkap anaknya.(pk/sak)




Penipuan Modus Polisi Narkoba Kembali Terjadi

Kabar6-Penipuan berkedok “polisi narkoba” kembali terjadi. Kali ini Korbannya  adalah Heni Lestari, 51 tahun, Warga RT 004 RW 01, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, ini menstransfer Rp 13 juta dari rekeningnya.

Kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsektro Jatinegara, Heni menceritakan kronologis penipuan yang menimpanya tersebut.

“Hari Sabtu (29/9/2012) jam 14:56 WIB saya di telpon lewat telepon rumah. Katanya dari kepolisian. Bilangnya anak saya ditangkap gara-gara narkoba,” kata Heni.

Kerena panik, Heni pun mempercayai hal tersebut. Kebetulan putranya, Wahid, 27 tahun, memang sedang tidak berada di rumah. Saat itu dia sedang pergi bersama ayahnya ke daerah Ceger.

Saat ditelepon, pelaku bilang agar Heni tidak menghubungi siapa-siapa, dan  meminta korban mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku. Pasalnya, pelaku mengatakan uang tersebut dimaksudkan untuk ‘uang damai’ agar anaknya bisa bebas.

“‘Bu, anak ibu  terlibat narkoba, kalau mau damai, ibu kirim uang,. anak ibu mau  ibu dibawa ke Polda’,” ujar Heni menirukan ucapan pelaku.

Menurut korban, pelaku tidak menyebutkan identitas aslinya, tetapi mengirim pesan singkat agar korban mengirim uang ke rekening atas nama Hariyanto.

Awalnya pelaku minta dikirim Rp 30 juta, tetapi korban hanya menyanggupinya Rp 13 juta. Namun usai mentransfer uang ke pelaku, beberapa saat kemudian anaknya pulang ke rumah, mengaku tidak terlibat kasus apapun . Karena merasa ditipu, korban melaporkan ke Polsektro Jatinegara, Jakarta Timur.

Senelumnya, Minggu (23/9/2012) peristiwa penipuan serupa pernah dialami Ny. Ganga Hari Viroomal,61, warga Jl. Angkasa Dalam, Kemayoran. Nyonya Ganga mengaku ditipu hingga menderita kerugian Rp 16 juta oleh orang yang mengaku polisi narkoba.

Dalam laporannya, Ganga menuturkan bahwa pada Minggu dini hari ia mendapat telepon dari orang yang mengaku polisi, yang mengabarkan bahwa seorang anaknya ditangkap karena kejahatan narkoba. Orang yang mengaku polisi dan menangkap anaknya itu, bersedia melepaskan anak korban, asal Ny Ganga menebus sang anak Rp 85 juta.

Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dan waspada terhadap pelaku penipuan berkedok penelepon yang mengaku dari Polisi yang mengabarkan anggota keluarga terlibat narkoba. Sang penelepon (mengaku Polisi) bersedia melepaskan anggota keluarga korban asalkan mengirimkan sejumlah uang ke rekening sang penelepon..(HP/sak)




Gadis ABG Diperkosa Lalu Dipaksa Jadi Pelacur

Kabar6- Sungguh malang nasib KR alias NT,14, gadis ABG  ini, setelah diperkosa RS alias Ucok,27, lalu dijual  ke mami untuk di pekerjakan sebagai wanita pekerja seks di warung remang-remang di daerah Kemang, parung, Bogor.

Perkosaan hingga menjadi gadis ABG ini menjadi pekerja seks  terungkap setelah orangtua korban mencurigai bercak bercak darah di celana dalam anaknya.

Semula KR berdalih macam-macam. Namun, setelah didesak  orang tuanya, ia lalu mengakui semua kejadian yang dialaminya. Mendengar pengakuan anak gadisnya yang masih bau kencur itu, orang tua KR murka lalu melaporkan peristiwa yang dialami putrinya ke Polisi. Atas laporan itu, polisi menangkap Ucok di tempat kerjanya di daerah Yasmin, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Kasat Reskrim Polres Bogor Kota, AKP Didik Purwanto mngatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Keterangan saksi sedang diperdalam dengan mengumpulkan alat bukti.

“Jika terbukti laporan ini, pelaku dijerat pasal berlapis yakni pasal 81 ayat 2 tentang perlindungan anak di bawah umur junto pasal 68 ayat 1 tentang Perlindungan anak ancaman 15 tahun penjara,”kata Didik Purwanto.

Menurut keterangan, awal kejadian itu bermula dari perkenalan KR dengan Ucok akhir Agustus lalu di sekitar bunderan Perumahan Yasmin, Tanah Sareal. “Saya dikenalkan ke ucok sama teman saya namanya Thia,” ujar KR dalam keterangannya kepada petugas.

Perkenalan berlanjut melalui hubungan telepon. Tanggal 1 September 2012 lalu pelaku mengajak korban untuk jalan-jalan.

“Setelah jalan-jalan saya diajak ke rumah kontrakan Ucok di Cilendek. Di rumah itu, saya dipaksa melayani hubungan badan sebanyak tiga kali,” kata KR.

ABG yang hanya mengenyam bangku pendidikan SMP itu disetubuhi selama tiga hari berturut-turut. Puas menikmati tubuh korban, pelaku bukannya membawa pulang, malah menjualnya ke Parung.

“Alasan dia ajak saya ke Parung, katanya mau cari pekerjaan. Saya ikut saja. Ternyata di warung remang-remang Parung, saya dijual ke pria hidung belang melalui seorang mami,”kata  Kanit PPA Ipda Mellisa Sianipar.

Selama di Parung, ABG warga  Kota Bogor dipaksa mangkal di warung remang-remang. Korban tiga kali melayani pria hidung belang dalam semalam, dengan bayaran Rp 200-250 ribu.

Korban berhasil kabur dan akhirnya diketahui orangtua melalui bercak darah di celana dalam. “Saya minta teman ketemu di bunderan Yasmin. Rencana pertemuan, agar teman bisa meneruskan pesan saya ke orangtua, karena dirinya nggak bisa lepas dari pengawasan pelaku,”papar Kanit mengutip pengakuan korban.

Tersangka dalam pemeriksaan mengaku dirinya melakukan perbuatan itu tidak ada paksaan dan suka sama suka, Namun polisi tak percaya begitu saja pengakuan tersanmgka. Kini Ucok masih mendekam di tahanan Polsek Kota Bogor. (pk/sak)




Penipuan Modus Polisi Narkoba

Kabar6-Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dan waspada terhadap pelaku penipuan berkedok penelepon yang mengaku dari Polisi yang mengabarkan anggota keluarga terlibat narkoba. Sang penelepon (mengaku Polisi) bersedia melepaskan anggota keluarga korban asalkan mengirimkan sejumlah uang ke rekening sang penelepon.

Peristiwa penipuan dengan modus seperti di atas terjadi pada Minggu (23/9/2012) terhadap Ny Ganga Hari Viroomal, 61 tahun, warga Jl. Angkasa Dalam, Kemayoran. Hari Minggu kemarin dia melapor ke Polsek Metro Kemayoran, dan mengaku ditipu hingga menderita kerugian Rp 16 juta oleh orang yang mengaku polisi narkoba.

Dalam laporannya, Ganga menuturkan bahwa pada Minggu dini hari ia mendapat telepon dari orang yang mengaku polisi, yang mengabarkan bahwa seorang anaknya ditangkap karena kejahatan narkoba. Orang yang mengaku polisi dan menangkap anaknya itu, bersedia melepaskan anak korban, asal Ny Ganga menebus sang anak Rp 85 juta.

Terjadilah percakapan per telepon, yang membuat korban panik dan tidak ingat untuk mengecek keberadaan anaknya. Sampai akhirnya, terjadi tawar-menawar uang tebusan, agar sang anak batal dibawa ke kantor polisi.

Korban lalu tiga kali mentransfer uang ke nomor rekening yang diberikan pelaku, yakni nomor 1050010972101 di Bank Mandiri atas nama Denny Azalea, sebagaimanan tiga struk pengiriman uang.

Nyonya Ganga baru sadar menjadi korban penipuan, setelah anaknya dalam keadaan  baik-baik pulang ke rumahnya dan tidak ditangkap oleh siapa pun.  (HP/saK)




Dicekoki Kecubung, Gadis ABG Digilir Lalu Dibunuh

Kabar6- Sungguh malang gadis ABG yang satu ini. Ia setelah diberi kecubung hingga teler, diperkosa lalu dibunuh. Nayat gadis malang  diketahui bernama Rohidah,15,ditemukan di persawahan  Jalan Lingkar Selatan, Kel. Kedaleman, Kec. Cibeber,Kota Cilegon.

Peristiwa yang terjadi Rabu (19/9) malam, berhasil diungkap petugas Polres Cilegon. Pelaku yang berjumlah 2 orang Alek,21, dan Fahmi,22, rekan korban dibekuk.

Mayat Rohidah, ditemukan dalam kondisi telungkup tanpa mengenakan celana dengan kondisi luka di bagian kepala  akibat pukulan benda tumpul.

Kedua tersangka,adalah rekan korban sesama komunitas punk. Menurut tersangka, Korban sebelum dihabisi terlebih dahulu diperkosa secara bergiliran dalam keadaan mabuk kecubung.

Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana mengatakan kedua tersangka tak memiliki tempat tinggal dan hidup secara menggelandang di jalanan. “Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kedua tersangka mengamen di Perempatan Lampu Merah PCI, Kec. Cibeber,” ujar AKBP Umar kepada wartawan, Minggu (23/9).

Dalam upaya mengungkap kesus tersebut, menurut Kapolres, pihaknya tidak menemukan kesulitan . Selain identitas korban sudah diketahui, korban juga diketahui merupakan bagain kelompok kominitas punk. “Tersangka Alex dan Fahmi ditangkap saat makan siang tak jauh perempatan tempat keduanya mengamen,” tutur Kapolres.

Mengenai motif dibalik pembunuhan, Kapolres mengatakan belum mengetahui. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, korban sebelum dihabisi terlebih dahulu dipaksa meminum cairan kecubung. Dalam kondisi mabuk, korban kemudian disetubuhi bergiliran. Setelah puas melampiaskan nafsu bejadnya, Rohidah kemudian dicekik hingga tewas.(sak)