1

Tragis, Bocah Tewas Tersedak Biji Rambutan

Kabar6-Nasib tragis dialami Sandy Rudiansyah. Bocah berusia lima tahun ini tewas setelah tersedak biji buah rambutan di kediamannya di Jalan Swadaya IV, RT 10/06, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (5/1/2013).

Kejadian bermula saat korban bersama teman-temannya sedang asyik memakan buah rambutan. Mereka pun sambil bercanda dan tertawa-tawa. Namun biji buah rambutan yang sedang di mulutnya pun langsung tertelan.

Ibunda korban kaget setelah mendapat laporan jika anaknya tersedak biji rambutan. Keluarga pun langsung membawa korban ke rumah sakit, namun sayang dalam perjalanan korban menghembuskan napas terakhirnya.

Informasi dari petugas Polsek Metro Jatinegara, mengatakan pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum, dan menerima meninggalnya Sandy Rudiansyah sebagai suatu musibah.

Rencanannya jenazah korban akan di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rawa Bunga, Jakarta Timur.(HP/tom migran)




Istri Bertengkar Dengan Tetangga, Suami Duel , Satu Orang Tewas Terbunuh

Kabar6-Hidup bermasyarakat kita harus bergotong royong, berbuat baik dan saling tolong menolong dengan tetangga disekitar.Jika terjadi perselisian sesama tenagga, kita harus saling maaf memaafkan.

Tida seperti yang terjadi di Pademangan, Jakarta Utara, dan ini jangan ditiru. Gara-gara istri bertengkar dengan tetangga, kedua suami malah duel. Dalam perkelahian itu, seorang tewas  ditikam sangkur tetangganya, Sabtu (5/1) siang.

Korban Hery Triyono, 30, menderita luka tusuk dilarikan ke RS Sunter Agung. Namun nyawanya tidak terselamatkan. Sekitar 1 jam setelah penusukan, pelaku  Usiel, 53, yang juga tetangga  dibekuk polisi.

Menurut keterangan, keributan berujung maut itu terjadi sekitar Pukukl  14:00 di Kampung Bongkaran, RT02/04, Kec. Pademangan. Desi, istri Hery, dan Nurhayati, istri Usiel, perang mulut. Pangkal persoalan adalah teguran Nurhayati pada Desi karena saat parkir motor, kendaraan milik Hery kerap menyenggol pagar bambu rumahnya. Tak terima dengan teguran itu, keduanya cekcok mulut.

Mengetahui istri bertikai dengan tetangga, Usiel naik pitam lalu  memukul istri Desi, istri  tetangganya. Karuan saja, Desi mengadukan pemukulan itu kepada Hery, suaminya.

Mendengar pengaduan istrinya,  Hery tak kuasa menahan amarahnya. Ia langsung mengambil sepotong kayu lalu bergegas mendatangi rumah tetangganya itu.

Mendengar kedatangan Hery, Usiel merasa tertantang. Ia menyambut tamunya itu dengan menenteng sebilah sangkur. Kedua pria itu langsung saling serang. Namun, dalam duel itu, Hery tersungkur setelah dada kirinya kena tikam sangkur Usiel.

Melihat keributan itu, warga berdatangan. Mereka melarikan Hery ke rumah sakit, sebagian lainnya bergegas melapor ke polisi. Usiel ditangkap tanpa perlawanan.

Kejadian itu, akhirnya membuat penyesalan kedua pihak. Tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan orang lain meninggal dan  terancam hukuman 7 tahun penjara.(pk/sak)




Notaris, BPN, Kades dan Ketua RT Palsu Berkomplot Jual Tanah Warga

Kabar6-Ini benar-benar penipuan gaya baru.  Dari notaris palsu, kepala desa palsu, RT palsu, petugas BPN palsu sampai tukang potong rumput palsu berkmplot mejual tanah warga di wilayah Bogor.

Modus  yang dilakukan sindikat ini, berhasil diungkap polisi, dan mereka dibekuk setelah melakukan aksinya yang ke-17 kalinya.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku berbagi peran. Mulai dari notaris palsu, kepala desa palsu, RT palsu, petugas BPN palsu, tukang potong rumput hingga pengakuan pelaku, bahwa benar tanah tersebut miliknya.

Dari 15 pelaku, Polres Bogor Kota baru membekuk dua pelaku, Mamat,28, dan Efendi,53. Keduanya, berperan sebagai pemilik tanah saat berjumpa dengan pembeli. Pelaku mengaku, sudah 17 kali berprofesi sebagai pemilik tanah palsu dengan imbalan bayaran Rp 8 juta dari setiap transaksi.

“Terakhir tanah yang saya akui sebagai tanah saya yang dibeli warga Jakarta itu ada di wilayah Citeko Puncak Kabupaten Bogor. Saya membuat pengakuan bohong demi mendapat uang” ujar Mamat di Mapolres Bogor.

Kapolres Bogor Kota, AKBP Bahtiar Ujang Purnama didampingi Kasat Reskrim, AKP Didik Purwanto menuturkan, sindikat pemalsuan akta, surat (sertifikat) dan penipuan jual beli tanah ini sudah berlangsung lama. Tanah yang sudah dijual itu berada di wilayah Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor dan Bogor Selatan, Kota Bogor.
“Baru dua pelaku kami tangkap. Pelaku lainnua,  termasuk otak dibalik semua aksi ini sedang kami buru,”kata AKBP Bahtiar.

Mamat dan rekannya Efendi 53, dibekuk Polres Bogor Kota di salah satu rumah makan di kawasan Batu Tulis, Bogor Selatan, Kota Bogor. Saat itu mereka hendak bertransaksi dengan korban. Dari penangkapan itu, petugas menyita 1 sertifikat palsu, 1 akta jual beli palsu, kwitansi.

Terungkapnya aksi ini, bermula dari laporan Roni Wijaya dan Ny Erda ke polisi. Dalam laporan polisinya, pasangan suami istri yang mengaku, ditipu saat membeli tanah.

“Tanah di dua lokasi di Bogor ditawarkan SF (buron) kepada korban. Tanah pertama di Kelurahan Bojongkerta, Bogor Selatan, Kota Bogor dengan luas tanah 30.000m2 seharga Rp 600juta dan lokasi kedua di kawasan Puncak, Desa Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor seluas 31.000m2 seharga Rp 217 juta. Karena sudah diyakinkan dengan melihat lokasi, ditunjukan bukti AJB No.345/2012, dan surat-surat tanah dianggap lengkap, maka korban dengan pelaku melakukan transaksi di hadapan pejabat pembuat akta tanah (PPAT) dan aparat wilayah. Setelah melakukan pembayaran pertama sebesar Rp 107juta, korban baru tahu, jika semua surat itu palsu,”kata Kapolres AKBP Bahtiar.

Dua pelaku saat menyetujui transaksi lanjutan dari tanah di Citeko yang oleh pelaku baru di panjar Rp 45juta, akhirnya ditangkap. Surat-surat yang diserahkan pelaku, baik sertifikat, akte jual beli, ternyata oleh BPN palsu.

Hasil penyelidikan, Mamat mengakui bahwa dari ketua  RT, Kepala Desa hingga notaris dan petugas BPN adalah palsu. “Semua pelaku masih satu kelompok. Kami berbagi tugas untuk meyakinkan pembeli, jika tanah yag kami jual itu benar milik sah,”paparnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 264, 263 dan 378 KUHP tentang penipuan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.(pk/sak)

 




Wanita Vokalis Band dirampok di Dalam Taksi, Kedua Tangan Diikat

Kabar6-Perampokan terhadap wanita penumpang yang dilakukan komplotan sopir taksi terjadi lagi. Korbannya,  Anis Muwaffaq, 18, artis penyanyi  grup Band Bee Violet, sempat dibawa ke daerah Citeruep, Kab Bogor, Selasa (25/12/2012). Akibat kejadian itu, korban wargab Jalan Raya Pitara, Pancoran Mas Kota Depok menderita kerugian  uang tunai Rp. 300 ribu, dan blackberry Touch merah.

Menurut keterangan,  Senin (24/12) malam pukul 20:30 Wib, Anis berencana pulang kampung ke Kendal, Jawa Tengah. Korban menyetop taksi dari gedung ITC Margonda dengan tujuan  pintu Tol Jatibening karena sudah ditunggu saudaranya yang juga mau pulang kampung.

Dalam perjalanan, korban  diajak keliling masuk perkampungan selama tiga jam. Lalu taksi dimasukkan ke tol Jagorawi dan keluar di Citereup. Di depan pintu tol, korban  diancam dengan pisau oleh pelaku yang juga sopir taksi. Lantaran ketakutan, korban pasrah ketika pelaku mengikat kedua tangannya pakai  saft bell ke belakang. .

Selesai melumpukan korban, pelaku yang sudah diketahui identitasnya itu  menghubungi dua temannya yang setelah beberapa lama datang ke tempat tersebut.   Namun , saat tersangka lengah saat  ngobrol dengan kedua temannya di pinggir Jalan Raya Bogor di sebuah ruko kosong. Korban berhasil melepaskan ikatannya dan langsung keluar mobil  berlari minta tolong.

Teriakan korban sempat mengudang  warga berdatangan. Namun. tersangka  kabur bersama taksinya. “Saya ditolong oleh petugas TNI itu, Awang, langsung dibawa ke Polresta Depok untuk membuat laporan.”

Sementara itu, petugas setelah menerima laporan lalu melakukan pengejaran. Dari alat GPS petugas berhasil melacak keberadaan taksi berada  di  daerah Depok, dan Citeureup. Akhirnya taksi  berhasil ditemukan sudah ditinggal dalam keadaan kosong di Warteg tidak jauh dari pool taksi di Jalan Raya Bogor, Sukamaju Baru, Cilodong.

Dari keterangan korban, petugas Polres Depok mengenali ciri-Ciri tersangka, logat bicara bahasa Jawa, mempunyai tinggi badan 165 cm, kurus, kulit hitam, rambut ikal pendek. Mata belo, susunan gigi berantakan dan tonggos.

Kapolresta Depok, AKBP Achmad Kartiko mengatakan, anggota penyidiknya sudah mengantongi identitas tersangka, kini sedang melakukan pengejaran. Mobil taksinya sudah diamankan di polres sebagai barang bukti. (bs/sak)




Diserang Ratusan Tawon, Tukang Parkir Pingsan

Kabar6- Merasa terusik karena sarangnya diganggu , ratusan tawon menyerang  Agus Rahyudin.39,hingga pingsan. Peristiwa yang dialami tuang parkir di Mapolres Bekasi ini terjadi  di alun-alun tugu Jalan Pramuka,Bekasi, Rabu(19/12) siang lalu.

Akibat sengatan ratusan tawon tersebut, Agus menderita luka di wajah, dan kepalanya sehinga harus  mendapat 10 jahitan di RSU Kota Bekasi.

Peristiwa itu terjadi saat Agusi untuk keempat kalinya mengambil sarang tawon. Pengambilan pertama hingga ketiga kalinya berjalan mulus dan sukses. Dengan menggunakan bambu panjang yang ujungnya diberi plastik kresek sebagai perangkap, Agus merayap perlahan mendekati sarang tawon yang bertengger di pohon mangga. Perlahan-lahan Agus menyodorkan bambu berperangkap itu.

Sarang tawon masuk ke plastik kresek perangkap buatannya sendiri. . Namun kali ini naas, perangkap buatan Agus kurang kuat. Saat sarang masuk, perangkapnya robek dan sarang pun jatuh.

Pecahnya sarang membuat ratusan tawon di dalam sarang  terusik lalu keluar bersamaaan  menyerang Agus yang masih dalam posisi tiarap.

Tentu saja, lelaki warga Kampung Bekasi Jati ini gelojotan dan menjerit minta tolong. Sejumlah warga yang sedang ngopi di warung pinggir jalan melihat Agus bergulingan melawan puluhan tawon berdatangan memberi pertolongan. Wajah dan kepala Agus berdarah. Tak lama ia tak asadarkan diri. Warga membawa Agus ke rumah sakit.”Biasanya nggak begini. Saya cuma mengambil telurnya  buat umpan mancing lele,” ujar  Agus, dengan wajah bengap dan kepala dijahit.(pk/sak)




Dengar Music Lewat HP, PRT Cantik Tewas Disambar KRL

Kabar6-Anda penghobi music di hand phone (HP)? Berhati-hatilah saat menggunkannya di tempat umum, seperti di jalan maupun di perlintasan kereta api. Bila tidak, maut bisa saja mengancam keselamatan Anda.

Seperti yang dialami pembantu rumah tangga (PRT) cantik bernama Fitri (24). Wanita ini tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta di perlintasan rel Volvo, Jalan Rajawali Timur, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (13/12/2012) malam lalu.

Adel (25), warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, peristiwa tragis itu berawal ketika malam itu Fitri keluar rumah untuk membeli nasi goreng.

Namun, saat kembali ke rumah majikannya, persisnya saat melintasi di lokasi, iseng-iseng Fitri mengaktifkan music pada telepon selulernya dan mendengarkan menggunakan handsfree.

Dari situlah awal mula bencana terjadi. Saking asyiknya mendengarkan music, Fitri sampai tak menyadari bila ada kereta api dari arah Jakarta Kota menuju Bogor yang sedang melintas.

Tak ayal, Fitri langsung tertabrak dan tewas dilokasi kejadian. Bagian kepalanya remuk sementara kakinya patah. Tubuh Fitri juga sempat terseret dan terpental hingga membentur sepeda motor yang tengah berhenti menunggu di perlintasan kereta.

Warga yang berada di dekat lokasi kejadian sempat berusaha menolong Fitri. Namun sayang, korban tewas seketika di lokasi kejadian. Setelah polisi datang, jasad kaku Fitri pun kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat.(hp/tom migran)




Nyabu, Sepasang Pengantin Baru Ditangkap

Kabar6-Sebagai pengantin baru, RS,23, seharusnya mengajarkan istrinya E,21,bagaimana melayani suami dengan baik.Tapi malah mengajari bagaimana caranya menghisap shabu.

Pasangan suami istri warga Kotabumi,  Kab.Tangerang yang baru menikah selama 4 bulan ini  di sergap sepulang nyabu di Kampung Ambon, Jakarta Barat. Polisi menyita sisa shabu yang disembunyikan tersangka di balik BH istrinya. Keduanya dibawa ke Polsek Cengkareng.

Penyergapan dilakukan Selasa (11/12) sekitar Pk 20:30. Pasangan yang baru 4 bulan berumah tangga itu berboncengan Honda Scoopy keluar dari Kampung Ambon. Dua polisi pakaian sipil membuntuti.

Menyadari dikuntit, RS tancap gas melewati daerah Kapuk lalu mengarah Jalan Raya Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Di jalan ini, ia terjebak macet. Setelah berupaya meliak-liukkan motornya mencari celah diantara antrean mobil, RS tak berkutik. Ia angkat tangan saat pria yang membuntutinya adalah petugas Reserse Narkoba. Pasangan ini ditangkap.

Menurut Kapolsek Cengkareng, Kompol Rudy Reinewald, dalam pemeriksaan yang dilakukan Kanit Reskrim AKP H. Khoiri SH, diketahui pasangan itu habis nyabu di Kampung Ambon. El yang ketakutan mengambil shabu seperempat gram dari balik kutang.

Kepada polisi, RS berupaya melindungi istrinya. “Pak, bebaskan istri saya. Biar saya saja yang menggantikannya, saya suaminya,” kata RS berupaya mengambil alih derita yang bakal ditanggung El.

Ia mengaku sejak menikah belum mendapat pekerjaan lagi. Sebelumnya, ia bekerja di perusahaan swasta tapi diberhentikan karena sering bolos. Siang itu, pukul 15:30, ia mengajak istri ke Cengkareng mendatangi sahabat untuk menagih utang Rp400.000. Setelah berhasil, uang Rp300.000 dikantongi. Sisanya, Rp100.000 diberikan pada istrinya.

Saat itu RS mengaku berniat pulang ke Kotabumi, Tangerang. Tetapi niatnya berubah. Ia malah membawa istrinya ke Kampung Ambon untuk membeli shabu.

RS dan istrinya  menikmati barang haram itu di Kampung Ambon sekitar 20 menit. Ketika tinggal seperempat gram, Robby menyuruh istri menyembunyikan shabu dibungkus aluminium foil di balik kutang yang dipakainya. Tetapi dalam perjalanan pulang mereka dibekuk polisi.

Nyonya Re, 56, ibu kandung El, menangis ketika menjenguk putri kesayangannya di Polsek Cengkareng. Katanya, sejak awal suaminya tak setuju anaknya menikah dengan RS.(bbs/sak)

 




Menguntil Susu Rp 2,5 Juta, Dua Wanita Dibekuk Satpam

Kabar6-Tidak tanggung-tanggung.Dua wanita paruh baya menguntil 19 kaleng susu senilai Rp.2,5 juta di Hypermart Karawaci, Kota Tangerang, Senin (10/12) malam. Petugas satpam setempat selain membekuk Et,57, dan Nu,50, juga membekuk BH,53, sopir mobil Avanza hitam yang disewa tersangka.

Ketiga tersangka warga Bekasi, Jawa Barat ini diamankan di Polsek Jatiuwung, berikut barang bukti  berupa 16 kaleng Susu Pediasure 400 gram dan 3 kaleng susu Gold S26 900 gram dengan total senilai Rp 2,5 juta.

Tersangka, menurut Kapolsek Jatiwung, Kompol Ojo Ruslani, dari kecurigaan satpam saat melihat kedua wanita itu  keluar masuk Hypermart secara bergantian. Petugas kemudian mengikuti salah satu tersangka ke tempat parkir. Ternyata pelaku  menyimpan sejumlah kaleng susu hasil curiannya di mobil sewaannya. Dua wanita dan seorang pria paruh baya itu pun ditangkap satpam dan diserahkan ke polisi.

Kepada polisi, pelaku mengaku sejumlah susu hasil menguntil tersebut nantinya akan diserahkan kepada A yang sudah menunggu di wilayah Jakarta. “Saya diberi upah Rp.200.000, setiap kali beraksi,”ujar ET. Ibu lima orang anak ini mengaku sudah 4 kali menguntil untuk kebutuhan keluarganya.

Diduga ketiga tersangka merupakan sindikat penguntil yang sering beraksi di sejumlah super market di Jabotabek. Setiap kali beraksi tersangka mengunakan mobil yang sudah disewa olah otak komplotannya.  “Kami akan melakukan pengembangan untuk membongkar sindikat pengutil ini,” kata Ojo.

Tetsangka mengaku, hasil menguntil lalu diserahkan  kepada supir Bh, untuk diantarkan ke seorang penadah. Kelompok  penguntil yang diotaki A ini , tidak saling kenal dengan pelaku lainnya walaupun satu komplotan.(sak)

 




Jual Diri Via Internet, 5 PSK Muda Ditangkap

Kabar6-Wow, bisnis esek-esek berbasis internet digerebek polisi. Kali ini, website yang digunakan untuk menjaring pelanggan pria hidung belang adalah, www.krucil.net, www.semprot.com dan www.bintangmawar.net.

Tak tanggung-tanggung, omset dari bisnis yang digagas lewat dunia maya inipun cukup besar, mencapai Rp.50 juta sampai dengan Rp.70 juta perminggunya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Toni Harmanto, mengatakan dari bisnis haram tersebut, pihaknya menangkap tiga orang.

“Para tersangka yakni, RW yang berperan sebagai operator website, NA berperan sebagai mucikari dan HD berperan sebagai pelaku operasional lapangan,” kata Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Jum’at (7/12/2012).

Menurutnya, para tersangka dan pria hidung belang kerap bertransaksi di sebuah hotel wilayah Kuningan, Jakarta Selatan. Selain menangkap tiga tersangka, polisi juga mengamankan lima wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yakni EV, NF, WD, SS, dan UP.

Kombes Toni menuturkan, modus mereka yaitu dengan cara memasang iklan di beberapa website mengenai penawaran dan mencantumkan foto para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang disediakan berikut harganya.

Tarif untuk one to one, short time (waktu main satu jam) sebesar Rp.600 ribu, untuk three some (satu laki-laki dua perempuan) short time sebesar Rp.1,2 juta.

Untuk one to one short time (waktu 1 jam) main 2 kali, sebesar Rp.750 ribu. Dalam iklan tersebut, fasilitas sudah disiapkan semuanya, yakni kamar hotel, handuk, kondom, dan lainnya.(hp/tom migran)




Wasit Tewas Dikeroyok Pemain Sepakbola

Kabar6-Busyet. Seorang wasit liga sepakbola remaja yang tergabung club Nieuw Sloten di Belanda tewas setelah dipukuli oleh sekelompok pemain berusia belasan tahun.

Wasit bernama Richard Nieuwenhuizen  dalam keadaan kritis sempat dibawa ke rumah sakit setempat. Namun, Nieuwenhuizen akhirnya tewas pada hari Senin (03/12) kemarin.

Ketiga pemain diduga tidak puas terhadap kepemimpinan Nieuwenhuizen yang sempat menjadi hakim garis dalam salah satu pertandingan di  klub ketiga pemain tersebut pada hari Minggu lalu.

Dalam kesehariannya Nieuwenhuizen juga kerap menjadi wasit di klub Buitenboys yang terletak di kota Almere di mana salah satu anaknya juga bermain disana.

Pimpinan Buitenboys, Michael Oost mengatakan Nieuwenhuizen yang kerap bertugas sebagai hakim garis bagi klub itu merupakan orang yang sangat mencintai sepakbola.

“Dia menikmati tugasnya itu. Dia benar-benar mencintai sepakbola. Dia selalu ada di sini,” kata Oost kepada media penyiaran nasional Belanda, NOS.

Tewasnya Nieuwenhuizen dilaporkan telah mengguncang dunia olahraga di Belanda.

Setelah kejadian ini kepolisian telah menangkap tiga remaja berusia antara 15 hingga 16 tahun yang diduga ikut melakukan pemukulan.

Menteri olahraga Belanda, Edith Schippers mengatakan peristiwa itu sebagai sebuah kejadian yang menyedihkan.

“Ini tentu sangat mengerikan bahwa peristiwa tersebut bisa terjadi di dunia olahraga Belanda.”

Pernyataan kurang lebih serupa juga disampaikan oleh Anton Binnemars dari Asosiasi Sepakbola Kerajaan Belanda yang menyebut bahwa “sangat sulit menggambarkan dengan kata-kata bahwa seorang yang mempunyai hobi olahraga kemudian menjadi korban dari tindakan kekerasan seperti ini.”

Sementara itu Nieuw Sloten, klub asal ketiga pelaku pemukulan mengatakan mereka sangat terkejut dengan apa yang telah terjadi terhadap Nieuwenhuizen.

Klub itu berencana melarang pemain yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut untuk terlibat di klub tersebut seumur hidup mereka.

Nieuw Sloten juga akan menarik diri dari liga yang mereka ikuti saat ini selain itu mereka juga akan menghentikan sementara kegiatannya. “Kekerasan seharusnya tidak terjadi di lapangan sepakbola,” kata klub tersebut.(BBC/sak)