1

Warga Pandeglang Tewas Disengat Listrik di Serang

Kabar6-Darajat (29), warga Kampung Tataman, Desa Kaungcang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang yang ditemukan telah menjadi mayat di depan rumah toko (ruko) Bima Motor di Jalan Abdul Hadi, Kebon Jahe, Serang pada Sabtu (13/7/2013), diduga tewas akibat sengatan listrik.

“Kematian korban masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat terkena sengatan listrik karena saat kejadian suasana Kota Serang tengah diguyur hujan,” kata Kompol Asep Mauludin, Kepala Bagian Operasional Polres Serang, Minggu (14/7/2013).

Korban ditemukan tanpa nyawa sekitar pukul 22.00 WIB setelah sejumlah sopir dan pedagang melihat Darajat turun dari angkutan umum jurusan Terminal Pakupatan-Kepandaian. Saat turun, korban tepat berada di dekat tiang listrik, sementara hujan lebat tengah mengguyur Kota Serang.

Beberapa saat setelah turun dari angkot, korban langsung jatuh terkulai. Warga yang melihat berusaha menolong dan memindahkan tubuh korban ke depan Ruko Bima Motor.

Petugas Reskrim Polres dan Polsek Serang yang mendapat laporan warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Serang untuk mendapatkan hasil visum tim dokter rumah sakit.(bbs/jus)

 




Jalur Serang-Cilegon-Merak Rusak Parah Belum Diperbaiki

Kabar6-Jalur mudik sepanjang 23 kilometer yang menghubungkan Serang-Cilegon-Merak rusak parah. Hingga Sabtu (13/7/2013), ruas jalan penuh lubang belum diperbaiki.

Khusus di ruas Jalan Cilegon, menurut warga, kerusakan sudah terjadi sejak setahun silam. Jalan berlubang tidak kunjung diperbaiki dan batu dibiarkan terserak.

“Akibat lubang tersebar di banyak titik, pengendara harus hati-hati. Karena pengendara harus hati-hati, kemacetan di Jalan Cilegon pun sudah menjadi tontonan sehari-hari,” kata Ricky, mahasiswa Untirta Banten.

Diakui, tak jarang warga turun ke jalan mengurai kemacetan lantaran tak ada polisi yang mengatur lalu lintas pengendara.(yps)




Provinsi Banten Gelar Lomba Cipta Inovasi

Kabar6-Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Banten menggelar Lomba Cipta Inovasi 2013. Lomba dilangsungkan hingga 6 September 2013 dalam rangka menggali potensi daerah.

“Kami berharap ini menjadi awal tumbuhnya inovasi di tengah masyarakat, sehingga nanti dapat dikembangkan demi kemajuan Provinsi Banten,” kata Kepala Balitbangda Provinsi Banten Ali Fadillah kepada pers di Serang.

Ia menjelaskan, peserta lomba meliputi kalangan pelajar SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum dengan tim penilai dari Pusat.

Peserta dapat memilih tema yang disediakan, yakni tentang pangan, energi, obat-obatan, transportasi, dan teknologi informasi.

Disebutkan, materinya harus merupakan ide orisinil, belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis.

“Jika memang itu karya sendiri dan belum ada yang menciptakan, nanyi hak ciptanya bisa dipatenkan dan dilindungi,” kata Ali Fadillah seperti dikutip Antara.

Tiga pemenang lomba terbaik akan diberikan piala gubernur Banten serta uang pembinaan untuk juara satu, dua, dan tiga.(ant/yps)




Jalur Utama Banten Bikin ‘Dag-Dig-Dug”

Kabar6-Dinas Perhubungan Banten mengingatkan, masyarakat yang hendak mudik lebaran dan melintasi jalur Banten agar lebih berhati-hati. Pasalnya, sejumlah jalur alternatif di Provinsi Banten bikin ‘dag-dig-dug’ karena masih berlubang dan rawan kecelakaan.

“Kondisi jalur mudik baik jalur alternatif maupun jalur utama di Provinsi Banten rawan kecelakaan karena masih ada yang berlubang,” kata Opar Sohari, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten, Kamis (11/7/2013).

Disebutkan, sejumlah jalur alternatif rawan kecelakaan dan berpotensi sebagai titik kemacetan, yakni ruas jalan Tangerang BSD-Tol Jorr sepanjang 12,2 km, Merak-Pulau Ampel-Bojonegara-Serdang sepanjang 34,5 km, Anyar-Cinangka-Padarincang-Ciomas-Palima sepanjang 40,9 km, dan Anyar-Mancak-Gunung Sari-Taktakan sepanjang 35,5 km.

Lintasan berikutnya, Serang-Pandeglang-Labuan-Pasauruan-Anyar sepanjang 106 km, Cilegon-Anyar sepanjang 17 KM, dan Mengger-Mandalawangi-Caringin sepanjang 28,7 KM. “Hingga kini jalur utama dan jalur alternatif di Provinsi Banten masih dalam proses perbaikan,” ujar Opar Sohari.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten masih terus bekerja keras mengatasi jalan berlubang dan perbaikan gorong-gorong di jalur utama Jakarta-Merak sepanjang 103 KM.

Juga, masih dilakukan pengaspalan di ruas jalan tol Tangerang-Merak di Km 57 arah Jakarta dan tengah melakukan penambahan jalur di ruas Jalan Raya Balaraja-Cikupa.(bbs/yps)




Andika: Ramadhan Jadi Penyelaras Kerukunan Ummat Beragama

Kabar6-Momen Ramadhan hendaknya bisa menjadi penyelaras kerukunan hidup antara ummat beragama di Indonesia, khususnya diwilayah Provinsi Banten.

Demikian dikatakan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Banten, Andika Hazrumy, Rabu (9/7/2013).

“Kita bisa mengisinya dengan dzikir tadarus Alqur’an, solat berjamaah di masjid, serta melakukan aktifitas pekerjaan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran menjadi salah satu penyumbang pahala di hadapan gusti Allah,” ujarnya.

Terkait penutupan sejumlah tempat hiburan di wilayah Banten oleh pemerintah Kota/ Kabupatennya, Andika berharap pelaku bisnis hendaknya bisa menyikapi hal itu sebagai keselarasan hidup beragama.

“Momen Ramadhan hendaknya menjadi penyelaras kerukunan kita sebagai warga negara indonesia, dimana pelaku bisnis tempat hiburan dan restoran juga harus bijak dengan datangnya ramadhan dan bisa menghormati umat islam yang tengah beribadah supaya mereka khusyu,” tegasnya.

Untuk sebagian ormas islam, Andika juga berharap supaya bisa menahan diri jika melihat adanya tempat hiburan yang beroperasi di saat bulan ramadhan.

“Bila ada tempat hiburan yang masih beroperasi selama ramadhan, cukup laporkan pada petugas baik itu kepolisian maupun satpol PP, tanpa harus melakukan swiping. Mari kita belajar sabar, tertib dan taat aturan,” ujar Kordinator Tagana Banten itu lagi.

Andika berpesan, agar masarakat Banten menjaga Kamtibmas selama ramadhan ini, tanpa harus bermain dengan kembang api atau petasan, karena kegiatan itu dapat membahayakan diri dan orang lain.(rani)




Ruas Jalan Rangkasbitung-Cikande Penuh Lubang

Kabar6-Ruas jalan Rangkasbitung-Cikande rusak parah. Kendaraan sulit bergerak lantaran banyak ditemukan lubang-lubang sedalam 20 sentimeter hingga 65 sentimeter.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten Muchtar Sutanto mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat pembangunan jalan Rangkasbitung Cikande akan segera direalisasikan.

“Kami minta warga bersabar, tahun ini Jalan Cikande-Rangkasbitung akan diperbaiki,” kata Muchtar Sutanto di Lebak, Jumat (5/7/2013).

Sementara itu, puluhan kendaraan umum dan angkutan pribadi terlihat berjalan pelan-pelan di sepanjang Jalan Asem-Cikande, Lebak.

Pasalnya, sebagian besar kondisi ruas jalan berlubang dan bergelombang. Aspal mengelupas hingga terlihat bebatuan kecil yang dapat membahayakan pengguna jalan.

Usman, seorang pengemudi angkutan seperti dikutip Antara, berharap pemerintah Provinsi Banten segera melakukan perbaikan karena kondisi jalan rusak akan merugikan banyak pihak.

“Apalagi jalan di Rangkasbitung-Cikande, tepatnya di Jalan Jawilan-Asem, mengalami rusak parah sekitar tiga kilometer,” ujar warga Kabupaten Lebak ini.

Pengakuan senada diungkapkan Suryadi, pengemudi angkutan truk. Ia mengatakan, saat ini jalan Rangkasbitung-Cikande sekitar 2,5 kilometer seperti kubangan kerbau karena banyak lubang-lubang tergenang air hujan.

“Kami sudah tiga kali terperosok dan kendaraan terbalik setelah melintasi jalan berlubang dengan kedalaman sekitar 80 sentimeter,” ujarnya.

Samsul, pengemudi Bus PO Rudi mengungkapkan, setiap pekan ia harus mengganti suku cadang kendaraan karena setiap hari melintasi jalan Rangkasbitung-Cikande.
“Penumpang yang hendak menuju Tangerang-Serang-Jakarta juga tampak sepi akibat kerusakan jalan itu,” ucapnya.

Pengemudi kendaraan umum dan angkutan pribadi berharap, ruas jalan Rangkasbitung-Citeras-Cikande segera diperbaiki seperti dijanjikan Muchtar Sutanto.(ant/yps)




Tenaga Honorer K1 di Pemprov Banten Terkatung-katung

Kabar6-Sebanyak 781 tenaga kerja kategori satu (K1) di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terkatung-katung. Mereka memiliki status tidak jelas.

Tenaga kerja honorer K1 di Banten telah diaudit oleh tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Hasil Audit Tujuan Tertentu (ATT) telah dikirim Kemenpan-RB ke Pemprov Banten. Namun, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten mengaku belum menerimanya.

“Pemprov Banten masih menunggu kabar dari Kemenpan-RB terkait hasil ATT terhadap 781 tenaga honorer yang dinyatakan telah memenuhi syarat untuk pengangkatan menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Tapi sampai sekarang kita masih menunggu kabar itu,” kata Muhadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten di Serang, Kamis (4/7/2013).

Muhadi menandakan, pihaknya sudah kirim surat ke Kemenpan-RB, namun sampai sekarang belum ada balasan.

Penjelasan Sekda mengundang kebingunan di kalangan tenaga kerja honorer K1. Terlebih-lebih pihak Komisi I DPRD Banten dengan jelas menginformasikan bahwa Kemenpan-RB telah mengirim hasil ATT ke Pemprov Banten.

“Hasil ATT honorer Pemprov Banten sudah dikirim pihak Kemenpan-RB ke Pemprov Banten pada 30 Juni 2013 melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten untuk kemudian diumumkan ke publik melalui website,” kata anggota Komisi I DPRD Banten Siti Saidah Silalahi.

Siti mengakui, selama ini permasalahan tenaga honorer K1 Pemprov Banten memang banyak menemui hambatan. Masalahnya bukan lantaran kelambatan pihak pusat.

Bukan disebabkan oleh Kemenpan-RB, Badan Kepegawaian Nasional atau Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP).

“Tetapi masalahnya di Pemprov Banten itu sendiri, sehingga nasib tenaga honorer K1 di lingkungan Pemprov Banten terkatung-katung,” tandasnya.(bbs/yps)




Tagana Masih Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana di Lebak

Kabar6-Bencana longsor yang melanda Kampung  Kuranji, Desa Margaluyu, Keacamatan Cimarga, Lebak, Banten kini masih menjadi perhatian serius bagi relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten.

Pasalnya, selain 36 rumah yang terlanjur tergerus longsor satu bulan silam, tepatnya pada 9 Januari 2013 lalu, kini masih dilokasi serupa juga masih ada 17 rumah yang terancam bakal mengalami nasib serupa.

“Sampai hari ini, kita masih terus menyalurkan bantuan logistik bagiwarga korban longsor di Kampung Kuranji tersebut,” ujar Ketua Tagana Banten, H. Andika Hazrumy kepada kabar6.com, Jumat (8/2/2013).

Anggota DPD RI asal Banten itu merinci, bantuan yang disalurkan meliputi bahan makanan, peralatan dapur, family kit hingga seragam sekolah untuk putra-putri warga korban longsor.

Tidak hanya itu, Tagana Banten juga sudah mengkoordinasikan kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk merelokasi pemukiman warga dilokasi rawan longsor itu ke tempat yang lebih aman.

“Kita terus berkoordinasi dengan Pemrov Banten, agar pemukiman warga dilokasi itu bisa segera direlokasi. Pasalnya, tingkat kemiringan lahan dikawasan itu sangat mengkhawatirkan,” ujar Andika lagi.

Bahkan, Andika berencana melibatkan pihak Kementrian Sosial RI untuk bisa merelokasi dan memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana. “Kita akan terus perjuangkan nasib warga korban bencana dilokasi itu,” ujar Andika lagi.(Rani)




2 Penadah Motor Bodong Dicokok Petugas Polres Lebak

Kabar6-Dua penadah sepeda motor tanpa surat-surat dan diduga hasil curian, diringkus petugas Satuan Reserse Kriminal Kepolisan Resor Lebak.

Dari tangan kedua penadah yang diketahui bernama Amir (30) dan Umin (35) itu, polisi menyita barang bukti kejahatan berupa belasan unit sepeda motor curian.

Wakil Kepala Polres Lebak, Kompol Yamin dalam jumpa pers yang digelar Kamis (7/2/2013) mengatakan, kedua tersangka perantara dan penadah sepeda motor bodong tersebut ditangkap dirumahnya masing-masing
Di Kecamatan Leuwidamar dan Kecamatan Binuangeun, Rabu (6/2/2013).

“Setelah kami lakukan penyelidikan dan dibantu Polsek Malingping dan Polsek Leuwidamar, barang bukti dan pelaku yang menjadi penyalur dan penadah berhasil kami amankan,” kata Kompol Yamin.

Sementara itu, kata Yamin, pelaku pencurian saat ini masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan terus dilakukan pengembangan lebih lanjut.

“Kami berharap kepada masyarakat dapat berperan serta aktif dalam memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku pencurian yang saat ini masih masuk dalam DPO,” Jelas Yamin

Umin, salah seorang pelaku, mengaku membeli motor bodong tersebut dari sesesorang berinisial JO yang diketahui merupakan warga Kecamatan Muncang.

Tersangka Umin mengaku, membeli motor yang dijual JO dengan harga kisaran dua hingga dua juta lima ratus ribu rupiah, yang kemudian dijual kembali dengan harga tiga juta rupiah.

“Hasil keuntungan penjualan motor tersebut saya belikan pupuk, dan kebutuhan lainnya,” Kata Umin.

Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, kedua pelaku dikenakan pasal 481 dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.(dan/bad)




KUMALA Desak BPK Audit Anggaran Pemeliharaan Jalan di Banten

Kabar6-Sejumlah mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) Komisariat Latansa Mashiro, mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit anggaran pembangunan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (2/2/2013).

Desakan itu dilontarkan menyusul banyaknya ruas jalan di wilayah tersebut yang mengalami kerusakan parah serta perbaikan yang terkesan asal-asalan. Selain memicu kemacetan, jalan rusak itu juga mengancam kesematan jiwa warga penggunanya.

“Sebagai warga Banten, kami minta pihak terkait untuk melakukan audit terhadap besaran dan penggunaan anggaran untuk pemeliharaan ruas jalan yang ada di Banten ini. Karena, sejauh ini cukup banyak ruas jalan yang rusak dan belum diperbaiki,” ujar Arya, perwakilan dari KUMALA.

Mahasiswa khawatir, anggaran perbaikan dan pemeliharaan ruas jalan tersebut justru dijadikan ajang untuk memperkaya diri sendiri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten.

“Kami minta Bupati Lebak segera mencopot Satker (Satuan Kerja) yang melakukan pengerjaan jalan Citorek dan Citeras, karena sampai saat ini belum juga rampung,” ujar Arya mewakili aspirasi rekan-rekannya dalam KUMALA.

Dari catatan kabar6.com, sedianya ruas jalan protokol milik Provinsi Banten yang mengalami kerusakan tidak hanya di Kabupaten Lebak saja. MElainkan juga di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).(den/bad)