1

Operasi Pekat, Polisi Jaring 34 WTS di Warem

Kabar6- Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilancarkan Polres Cilegon berhasil menjaring  34 wanita malam  di warung remang-remang (warem) yang berjejer di sekitar gerbang Tol Cilegon Timur, tepatnya di Terminal Bayangan Jalan Bojonegara, Rabu (21/11) dinihari.

Kabar6-Dari ke 34 wanita malam itu sebagian besar berusia muda, 17 hingga 23 tahun. Sebelum diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon untuk diberikan pembinaan dan keterampilan, puluhan wanita malam ini dikumpulkan di halaman Mapolres Cilegon untuk didata.

Polisi gabungan  dari Satuan Intelkam, Reskrim dan Sabhara juga  mendatangi tempat hiburan malam yang telah dilarang beroperasi oleh Pemkot Cilegon. Namun,  petugas menemukan hampir seluruh tempat hiburan di kota itu tetap membuka usahanya.

Bahkan Hotel Regent malam itu menggelar DJ party, padahal tempat hiburan tersebut dilarang beroperasi. Di tempat hiburan itu, sejumlah pengunjung yang tak punya KTP diangkut ke mapolres.

Kasubag Operasional Polres Cilegon, Iptu  Dedi Rudiman mengatakan, operasi tersebut merupakan kegiatan cipta kondisi mengamankan ketertiban dari penyakit masyarakat. “Dalam razia malam ini kami memfokuskan minuman keras dan wanita malam,” kata Iptu Dedi usai melaksanakan operasi.(pk/sak)

 




Siaga Hadapi Bencana, Tagana Banten Buka Call Center

Kabar6-Upaya langkah cepat dalam memberikan bantuan terhadap korban bencana di Banten terus dilakukan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Selain melakukan piket dalam 24 jam nonstop, Tagana juga harus merespon dengan sigap setiap informasi tentang bencana.

Ketua Tagana Banten H. Andika Hazrumy kepada kabar6.com mengatakan, kepentingan penyelamatan terhadap masyarakat yang membutuhkan menjadi perioritas utama.

“Meski relawan Tagana tidak memperoleh penghasilan tetap, namun dedikasi untuk membantu akan sesama adalah perioritas utamanya,” ujar Andika yang kini juga duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Diakui Andika, untuk kepentingan masarakat Banten, Tagana memberikan call center secara langsung dan terbuka untuk seluruh lapisan masarakat di nomor 081808680881.

Lewat call center tersebut, warga bebas memberikan informasi yang berkaitan dengan pertolongan yang dibutuhkan, pasukan relawan Tagana terdekat akan segera datang guna memberikan bantuan.

“Kita tidak pernah mendoakan akan adanya bencana. Namun upaya terbaik selalu kita berikan ketika ada bencana,” ujar Andika lagi.

Sedianya, call center yang dibuka oleh Tagana Provinsi Banten guna memudahkan warga se Banten untuk mendapatkan bantuan saat menghadapi bencana. Hal itu menyusul mulai datangnya musim penghujan serta mulai adanya sejumlah titik wilayah yang mengalami bencana.(rani)




Ruko Dilalap Api, Pelayan Toko Tewas Terbakar

Kabar6-Pelayan toko sepatu Stars tewas terbakar saat terjadi musibah kebakaran d tempat kerjanya di Pasar Badak, Pandeglang, Selasa (20/11) subuh.

Mayat   Adi, 25,  ditemukan di gudang sekaligus dijadikan kamar tidur. Untuk proses penyidikan mayat Adi yang kondisinya melepuh dilarikan ke rumah sakit setempat untuk dilakukan otopsi.

Diperoleh keterangan, Adi  warga Tasikmalaya yang  baru bekerja 2 minggu ini sebelumnya sempat berusaha menyelamatkan diri ketika mengetahui rukonya terbakar. Karena sudah dikepung api, korban tidak bisa keluar dan ikut terbakar didalam ruko.

Kobaran api yang cepat membesar membuat panik warga yang tinggal di sekitar pasar Pandeglang. Semula warga dengan alat sedanya berusaha memadamkan api.Namun, kobaran tak terkendali dan terus membesar.

Sejumlah mobil PemadamKebakaran dikerahkan untu memadamkan api yang membakar rumah toko Tersebut. Dalam waktu satu jam kobaran api berhasil dilokalisir hingga tidak merembet ke bangunan lain.

Jasad Adi ditemukan petugas pemadam kebakaran setelah kobaran api berhasil dipadamkan tergeletak di gudang yang dijadikan kamar tidur. Asal api dan besarnya kerugian, dalam  kebakaran yang menelan korban jiwa itu masih diusut  Polres Pandeglang. (bbs/sak)




Hadapi Banjir, Tagana Banten Bangun Posko Bencana & Dapur Umum

Kabar6-Sejumlah wilayah di wilayah Selatan Banten, mulai terkena dampak dari musim penghujan. Hingga, sejumlah titik di wilayah Kabupaten Lebak, Banten, porak poranda akibat diterjang banjir bandang.

Merujuk data yang dilansir pihak Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten, di Desa Tambak Kecamatan, Cimarga misalnya, terdapat sedikitnya 7 rumah warga rusak berat dan 5 rumah rusak ringan akibat diterjang derasnya arus banjir.

Sementara, di Kampung Simpang, Desa Kubang Kampil, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, sejak malam tadi terdapat 110 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian air sampai dengan 1 Meter.

Sedangkan di Desa Wanti, Kecamatan Leuwi Damar, terdapat puluhan rumah yang terendam banjir. Sementara, diwilayah Kecamatan Lebak Gedong, terdapat satu rumah terkena longsor, dan diwilayah Kecamatan Sobang, terdapat 2 rumah yang juga terkena longsor.

Ketua Tagana Provinsi Banten, H. Andika Hazrumy kepada kabar6.com mengatakan, banjir yang melanda wilayah Selatan Banten terjadi dalam dua hari terahir. Sedangkan kerusakan terjadi di berbagai titik dan mengakibatkan kerugian kepada masyarakat.

“Besar kerugian bukan ranah Tagana untuk menghitungnya. Saat ini, fokus Tagana adalah berada dilokasi titik bencana guna membantu warga yang menjadi korban dan membutuhkan bantuan,” ujar Andika Hazrumy.

Lebih jauh Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengatakan, saat ini masarakat korban bencana banjir membutuhkan banyak bantuan, seperti air bersih dan makanan serta pakaian hangat.

“Sementara ini kita sudah membangun 1 posko bencana dan 1 dapur umum yang ditempatkan tak jauh dari lokasi kejadian,” ujar Andika yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Provinsi Bnaten itu lagi.(rani)




Sudah Lama Tidak Diperbaiki, Ratusan Warga Blokir Jalan

Kabar6- Akibat jalan rusak tidak juga diperbaiki, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cikande (AMC),  memblokir jalan di depan pabrik pakan ternak PT Wonokoyo, Kec. Cikande, Kab. Serang, Senin (19/11/2012). Warga memblokir jalan dengan menggunakan batu, pepohon serta kayu-kayu, bahkan warga juga membuat panggung orasi di tengah jalan.

Aksi blokir ini, membuat  aktivitas kendaraan industri di sepanjang jalan yang menghubungkan Kabupaten Serang-Lebak ini lumpuh total. Semenara itu,  kendaraan-kendaraan kecil dialihkan melewati jalan perkampungan atau perumahan. Aksi blokir jalan ini buntut dari ketidakpedulian da tidak tanggap pemerintah provinsi atas kondisi jalan rusak.

“Jalan disini sudah lama tidak diperbaiki, padahal aktivitas lalulintas nyaris tak berhenti selama 24 jam,” ujar Ustad Endin Saprudin, Korlap aksi.

Menurut Ustad Endin, akibat kondisi jalan yang rusak, sering terjadi kecelakaan dan merenggut nyawa pengendara motor. “Selain menuntut segera diperbaiki, kami juga mendesak pemerintah menertibkan truk-truk angkutan pasir yang mengangkut melebihi tonase. Salah satu biang kerusakan jalan, ya truk pasir ini,” tegas Endin.

Dalam upaya  mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Polres Serang  menerjunkan sekitar 174 personil untuk mengamankan jalannya aksi.(bbs/sak)

 




Anggota Tagana Harus Bisa Deteksi Tanda Bencana Lewat Alam

Kabar6-Menjadi seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) kiranya tidak hanya cukup dengan sebatas bisa melakukan pertolongan pada masyarakat saja.

Melainkan juga dibutuhkan pengetahuan lebih dari itu. Relawan Tagana harus aktif dan tanggap terhadap berbagai bencana, guna memberikan pertolongan kepada warga yang menjadi korban.

Ketua Tagana Propinsi Banten, H Andika Hazrumy kepada kabar6.com mengatakan, bahwa standarnya seorang anggota Tagana harus memiliki kemampuan membaca kararter bencana.

“Anggota Tagana harus dapat melihat kemungkinan terjadinya banjir di suatu wilayah dengan segala gejala alamnya. Karena dari situlah Tagana bisa memetakan langkah-langkah apa saja yang di perlukan dalam penanggulangannya,” ujar Andika.

Lebih jauh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengatakan, ada beberapa langkah prabencana yang biasa dilakukan Tagana. Misalnya pendeteksian dan antisipasi banjir.

“Kalau untuk mengantisipasi banjir, biasanya Tagana akan langsung menyiagakan personil, logistik, obat-obatan dan titik-titik yang akan menjadi lokasi pengungsian,” ujar Andika lagi.

Selain itu, lanjut Andika, Tagana juga menyiapkan langkah-langkah pada saat bencana, seperti langkah evakuasi dan penanganan korban yang membutuhkan pertolongan.

“Tagana harus bisa memilah, kepada siapa perioritaskan pertolongan akan diberikan dan didahulukan. Lazimnya, proiritas bantuan akan diberikan kepada balita dan anak-anak, lansia, orang sakit dan perempuan,” ujarnya.

Sedangkan hal lainnya adalah, langkah pasca bencana. Yaitu berupa perbaikan dan pembersihan lingkungan serta rumah warga yg terkena bencana. “Rehabilitasi mental korban bencana melalui program trauma healing,” ujarnya.(rani)




PT AP II Kucurkan PKBL di Kompleks Kesultanan Banten

Kabar6-Terhitung hingga September 2012, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sedikitnya Rp 40 miliar untuk wilayah Provinsi Banten.

Dana tersebut disalurkan secara bertahap setiap tahunnya, dan dalam bentuk penyaluran yang beragam.

”Untuk Program Kemitraan, total dana yang sudah disalurkan hingga September 2012 mencapai Rp 37.65 miliar. Total mitra binaan yang mendapatkan bantuan ini sebanyak 1.491 mitra binaan yang ada di seluruh wilayah Provinsi Banten,” jelas Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Laurensius Manurung.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara Peresmian Pembangunan Fasilitas MCK dan Rehabilitasi Padepokan di Masjid Banten Lama, Kompleks Kesultanan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, Senin, (12/11/2012).

Dijelaskan Laurensius Manurung, sejumlah fasilitas di Kompleks Kesultanan Banten Lama yang baru saja diresmikan tersebut merupakan salah satu bentuk program Bina Lingkungan yang disalurkan PT Angkasa Pura II yang dikerjakan mulai awal Juni 2012 lalu.

Penyaluran bantuan di kompleks Kelustanan Banten Lama sendiri menjadi apresiasi manajemen PT Angkasa Pura II untuk turut melestarikan objek-objek peninggalan sejarah Bangsa.

Ditambahkannya, khusus untuk Program Bina Lingkungan, hingga bulan September 2012 manajemen Angkasa Pura II telah menyalurkan dana  sebesar Rp. 2.5milar.

Adapun bentuk-bentuk penyalurannya, antara lain berupa pemberian perahu karet dan perlengkapannya, pemberian nutrisi, bahan material bangunan, penanaman pohon di wilayah Pemkot dan Pemkab Tangerang.

Menyusul, tengah dikaji dan dievaluasi rencana pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah Pandeglang yang rusak pasca musibah banjir beberapa waktu lalu.

”Untuk kebutuhan pembangunan sarana fasilitas MCK dan rehabilitasi padepokan Masjid Banten Lama, total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.640jutaan,” imbuh Laurensius Manurung.(Rilis/tom migran)

 




Dua Warga Serang Menjadi Korban Pembunuhan di Lampung

Kabar6-  Dua warga Serang ,Banten, menjadi koban pembunuhan di Jalan Pintas Pantai Timur (Jalinpantin). Desa Pasir Sakti,Lampung Timur, Minggu (11/11).

Kedua korban bernama, Nanang ,38, dan Sudar ,65, warga Bantar Gebang, Serang, Banten. Mereka menderita luka tusuk di dada, tembus ke jantung,

Menurut keterangan, kedua mayat korban pertamakali ditemukan  oleh pedagang sayur tergeletak di tepi jalan lalu dilaporkan ke Polsek Pasir Sakti. Mayat korban setelah diidentifikasi lalu dikirim  ke Puskesmas Rawat Inap Pasir Sakti.

Kondisi korban saat diketemukan, dalam keadaan tengkurap dan tergeletak di tepi jalan. Nanang yang mengenakan kemeja biru dilapisi jas hujan, menggunakan helm warna hitam, setelah diperiksa ditubuhnya terdapat luka bekas tusukan senjata tanjam tepatnya pada bagian dada sebelah kiri.

Sementara itu,  Sudar yang mengenakan kemeja , jaket warna hitam, menggunakan helm warna putih, mengalami luka tusuk di bagian punggung.

Menurut polisi, keduanya adalah korban pembunuhan. Selain masih mengumpulkan keterangan saksi, polisi mengamankan barang bukti milik korban berupa, dompet  berikut , KTP, STNK motor Honda Beat dengan nomor polisi A – 5107 – RK, atas nama Herman, warga Cikarang, Serang, Banten, dan HP merk Nokia.(sak)




Tambah 900 Personil, Tagana Banten Siap Hadapi Banjir

Kabar6-Taruna Siaga Bencana (Tagana) Propinsi Banten mulai menginventarisir sejumlah wilayah rawan bencana yang tersebar diwilayahnya. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi menyambut mulai datangnya musim penghujan tahun ini.

Ketua Tagana Provinsi Banten, H. Andika Hazrumy mengatakan, selain memetakan wilayah rawan bencana, jajarannya juga terus melakukan pemebenahan internal, dengan memperbaiki para personil lapangan, dimana peranan personil lapangan sangat fital.

“Tentunya bencana tidak pernah kita harapkan. Namun, bencana juga harus kita waspadai,” ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu kepada kabar6.com, Jumat (9/11/2012).

Menurut Andika, untuk mengantisipasi bencana, pihaknya telah menambah jumlah personil hingga 900 orang taruna, dari jumlah personil Tagana sebelumnya sebanyak 1.286 taruna. Hingga, total relawan tagana saat ini sebanyak 2.186 taruna.

Total relawan taruna siaga bencana itu sedianya akan disebar ke seluruh wilayah Propinsi Banten, khususnya yang masuk dalam daftar rawan bencana.

“Relawan akan kita sebar merata, mengingat hampir seluruh wilayah di Banten saat ini  memiliki titik rawan bencana, khususnya banjir,” ujar Andika lagi.

Andika juga memastikan, bahwa taruna siaga bencana nantinya akan bersiaga selama 24 jam, di posko bencana masing-masing. “Tagana sudah siap menghadapi bencana yang mungkin datang sewaktu-waktu,” ujar Andika lagi.(rani)

 




Kaca Mobil TKW Dipecah, Uang Rp.30 Juta Amblas

Kabar6- Mobil Toyota Inova A 1217 AD milik Tina Amelia Agustina (38), dibobol kawanan maling saat parkir di Mall Ramayana Kota Serang, Kamis (8/11/2012) siang. Uang Rp 30 juta yang disimpan di jok mobil depan raib dicuri.

Musibah yang menimpa warga Komplek Depag Ciwaru, Kelurahan Cipare, Kota Serang, Banten ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Sebelum mampir ke Mal Ramayana, korban baru saja menarik tabungannya di Bank Mandiri Cabang Diponegoro. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk keperluan sekolah 4 anaknya yang di Al Azhar, Kota Serang.

Sebelum pulang, Tina yang sempat bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Abu Dhabi ini terlebih dahulu mampir ke Mal Ramayana untuk membeli makanan.

Selesai membeli 4 bungkus nasi ayam, korban kembali ke tempat parkir. Begitu sampai, korban kaget melihat kaca bagian depan kiri mobilnya hancur berantakan.

Tina terejut setelah melihat tasnya berisi  uang yang baru diambil dari bank telah raib. Sadar dirinya telah menjadi korban pencurian, korban melaporlan kepada petugas keamanan setempat.

“Saya kecewa dengan pelayanan yang diberikan petugas keamanan. Ketika saya lapor kehilangan uang, pihak keamanan mall  tidak bereaksi cepat.

Kejadian itu dengan cepat dilaporkan ke Polres Serang. Diantar polisi, Tina  langsung ke bank mandiri untuk memblokir atm. Kuat dugaan korban sudah dikuntit sejak keluar dari bank.(sak)