1

Jalan Tol Tangerang-Merak Ditutup, Ini Jalur Alternatif

Kabar6-Jalan Tol Tangerang – Merak KM 57 – 59 sejak Kamis (10/1) pagi hingga sore ini ditutup karena tergenang banjir.

Pihak kepolisian bekerjasama dengan PT Marga Mandala Sakti, pengelola jalan tol Tangerang – Merak, melakukan pengalihan arus lalu lintas selama banjir .

Arus kendaraan dari arah Merak dialihkan untuk keluar tol Ciujung, sementara kendaraan dari arah Jakarta dialihkan untuk keluar tol Balaraja Barat.

Kendaraan yang keluar tol Ciujung kemudian masuk ke jalan nasional, yaitu Jalan Raya Cikande-Jalan Raya Serang hingga masuk ke pintu tol Balaraja Timur.

Sedangkan arus kendaraan dari arah Jakarta keluar pintu tol Balaraja Barat melintasi Jalan Raya Serang-Jalan Raya Cikande hingga masuk tol Ciujung.(HP/sak)

 




33 Kecamatan Terendam & 4 Warga Tewas, Banten Nyaris Tenggelam

Kabar6-Hujan deras yang terus mengguyur Banten menyebabkan 33 kecamatan di 5 Kabupaten se Provinsi Banten terendam banjir.

Kelima kabupaten dimaksud adalah, Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang. Banjir terjadi sejak Senin (7/1) hingga sekarang, Kamis (10/1/2013).

Saat ini banjir makin meluas. Banjir akibat meluapnya Sungai Ciujung dan sejumlah anak sungai seperti Sungai Ciliman, Sungai Cilember hingga Sungai Cidurian. Kondisi itu semakin diperparah dengan air pasang laut (rob).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Suyadi Wiraatmaja, mengatakan di Kabupaten Serang banjir telah merendam 3.240 KK yang tersebar di 7 kecamatan.

Di Pandeglang banjir juga merendam 11 kecamatan, dimana 6.060 KK di 10 kecamatan terkena dampak dan satu kecamatan masih dalam proses pendataan.

Di Kabupaten Lebak, banjir merendam sebanyak 1.053 KK. Di Kabupaten Tangerang banjir merendam 40 KK dan di Serang ada 73 KK pada satu kecamatan yang terendam.

Sementara, korban meninggal akibat banjir tercatat sudah 4 orang. Yaitu 3 orang di Kabupaten Lebak dan 1 orang di Pandeglang.

Ke 3 korban meninggal di Kabupaten Lebak yaitu, Warsiti (65) warga Talun, Desa Panancangan, Kecamatan Cibadak. Dadang (35), warga Kujang Sari, Kecamatan Cibeber dan Mustopa (16), warga Sindangsari, Kecamatan Sajira.

Sedangkan 1 korban meninggal lainnya berasal dari Pandeglang, diketahui bernama Sari (75).

Selain bencana banjir, di Kabupaten Lebak juga terjadi tanah longsor, sedangkan di Kabupaten Pandeglang terjadi tanah longsor dan puting beliung.

Akibat banjir, Jalur Tol Jakarta-Merak juga telah ditutup sejak Kamis (10/1) pukul 03.00 Wib. Pasalnya, ruas jalan sudah tergenang air dengan ketinggian hingga 1 meter pada KM 57-59.

Arus lalulintas Tol dari Jakarta menuju Merak dialihkan keluar dari Balaraja Barat. Sedangkan dari Merak menuju Jakarta dialihkan keluar di pintu Tol Ciujung.

Sementara, upaya penanganan darurat dilakukan oleh BNPB Banten, BPBD Banten, BPBD Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, Korem 064/Maulana Yusuf, Brimob Polda Banten, Tagana Banten, Dinsos Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, Polres Serang, Pandeglang, Lebak, Kodim Kab, PP MMS Ciujung dan masyarakat.

Pendirian Posko darurat bencana, dapur umum, pendistribusian personil, peralatan dan logistik untuk membantu masyarakat yang terkena banjir sedang dilakukan.

Sampai saat ini, kerusakan pada fasilitas umum, pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana lainnya masih dalam proses pendataan.

Untuk membantu penanganan darurat, BNPB memberikan bantuan dana siap pakai kepada BPBD Banten sebesar Rp 5 milyar dan BPBD Pandeglang sebesar Rp 250 juta.

Selain itu, sebelumnya BNPB juga telah memberikan bantuan logistik dan peralatan berupa tambahan lauk pauk, paket sandang, kidsware, tenda gulung, selimut, tikar, perahu karet dan lainnya senilai Rp 2,14 milyar pada (9/12/2012) lalu.

Sehubungan dengan banjir yang makin meluas, maka BNPB memberikan bantuan logistik dan peralatan kembali senilai Rp 1,4 milyar untuk BPBD Provinsi Banten, Rp 1,05 milyar kepada BPBD Lebak, Rp 726 juta kepada BPBD Pandeglang, Rp 443 juta kepada Kota Serang, dan Rp 485 juta kepada Tangerang Selatan (Tangsel).(bad)




Korban Banjir Lebak Berjubel di Tenda Pengungsian

Kabar6-Sejumlah kamp pengungsian di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, tampak penuh sesak oleh ribuan warga yang menjadi korban banjir. Mereka terpaksa meninggalkan pemukiman yang hingga hari ini (10/1/2013) masih terendam air.

Pantauan Kabar6 di lokasi, kamp pengungsian dipenuhi kaum ibu dan anak-anak berbagai usia. Jumlah seluruh warga yang berada di pengungsian diperkirakan sekitar 1.500 orang yang tersebar di Gedung Juang, masjid, sekolah, dan pinggir jalan. Sekitar 600 orang tinggal di Gedung Juang dan 400 di masjid serta sekolah. Sisanya mengungsi di pinggir jalan.

Mereka berasal dari Kampung Lebak Saninten, Salahur, Kalimati, Kaum Lebak, Muara, dan Kebon Kelapa. Pengungsi yang tidak sempat menyelamatkan perabot rumah tangga dan membawa pakaian, sehingga di pengungsian pun mereka terlihat dalam kondisi seadanya. Banyak juga warga korban banjir mengaku hanya memiliki pakaian yang melekat di badan, sehingga sangat membutuhkan selimut dan pakaian bekas.

Banjir yang menimpa pemukiman warga begitu deras karena sepanjang Selasa (8/1/2013) terus-menerus diguyur hujan hingga Rabu dini hari. Diperkirakan, beberapa hari ke depan banjir yang menimpa warga Rangkasbitung belum surut. Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan makanan nasi bungkus, mie instan, dan beras. (w)

 




Sungai Ciujung Meluap, Jalan Tol Tangerang-Merak Terputus

Kabar6-Akibat huja deras, air sungai Ciujung meluap. Akibatnya,  arus lalulintas di jalan tol Tangerang – Merak terputus.

Banjir yang menerjang jalur bebas hambatan yang menghubungkan trans Jawa-Sumatera ini terendam banjir sepanjang KM 58 hingga 59. Petugas PT Marga Mandalasakti terpaksa mengalihkan arus kendaraan dari arah Tangerang tujuan Merak melalui gerbang Tol Balaraja.

“Kendaraan dari Merak ke Jakarta,  kita keluarkan melalui gerbang Tol Ciujung,” ungkap Supardjiono, Manager Lalulintas dan Ketertiban PT MMS, Kamis (10/1).

Menurut Supardjiono, banjir yang merendam jalan tol ketinggiannya mencapai hampir satu meter. Menurut Supardjono, banjir mulai memasuki jalan tol Rabu malam. Sejumlah kendaraan terjebak banjir karena memaksakan kehendak.

Sementara itu, akibat meluapnya air sungai Ciujuing, ratusan warga Desa Dukuh dan Undar Andir, Kec. Kragilan, Kab. Serang, mendirikan tenda darurat di pinggiran jalan tol Tangerang-Merak KM 57  Banjir diakibatkan curah hujan yang tinggi selama beberapa hari.

Walapun saat ini baru beberapa rumah warga yang mulai terendam dengan ketinggian air 30 cm namun, masyarakat hawatir dan resah, sehingga mendirikan tenda darurat di ruas jalan Tol Tangerang – Merak.(pk/sak)

 




Ribuan Rumah Di Banten Terendam Banjir, Satu Warga Tewas

Kabar6-Sekitar 7.000 rumah di  Kabupaten Lebak, Prov. Banten, terendam banjir. Dalam musibah itu, seoang warga bernama  Warsiti, 65, warga Kec. Cibadak, Rabu (9/1) tewas.

.

Menurut keterangan,  saat  ityu Warsiti tengah berada di kebun miliknya, kemudian banjir datang tiba–tiba, sehingga membuat wanita ini hanyut. Selain itu, banjir juga memutuskan akses jalan Cibadak–Rangkasbitung, sehingga aktifitas masyarakat lumpuh.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Lebak, Rifai mengatakan, banjir saat ini terparah selama 5 tahun terakhir. Diperkirakan 7.000 rumah warga terendam dengan ketinggian air 2 hingga 4 meter. “Diperkirakan rumah yang terendam lebih banyak lagi. Saat ini masih dilakukan pendataan,” ujar Rifai.

Rifai juga mengatakan, hingga pukul 17:00 WIB, BPBD Lebak dibantu oleh TIM SAR dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD Provinsi dan Tagana mengevakuasi warga yang terjebak di rumah-rumah. “Tempat–tempat evakuasi dan pengungsian di masing-masing kecamatan telah kami siapkan,” ujarnya. (pk/sak)

 




Ribuan Rumah Terendam, Kabupaten Lebak Dikepung Banjir

Kabar6-Hujan yang tak kunjung henti sejak sepanjang Selasa (8/1/2012) hingga Rabu (9/1/2012), mengakibatkan ribuan rumah di wilayah Kabupaten Lebak, Banten terendam.

Parahnya, banjir tidak hanya merendam pemukiman penduduk, melainkan juga merendam sawah dan ladang warga. Hingga kini, ketinggian air banjir berkisar 70 hingga 150 centimeter.

Ketua Tagana Banten, H. Andika Hazrumy saat dihubungi kabar6.com membenarkan kalau area banjir di Kabupaten Serang dan Lebak terus meluas, pasca belum berhentinya curah hujan.

Bahkan, diwilayah Kabupaten Lebak luapan air banjir sudah meluas hingga ke wilayah 5 kecamatan. “Sayangnya, belum ada data resmi terkait bencana itu,” ujar Andika.

Menurut Andika, seluruh personil Tagana sudah dikerahkan ke seluruh titik bencana yang ada, guna membantu para korban, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Lebak.

Sementara itu, Dhani Kurniawan, warga asal Serang mengaku sudah terjebak selama 3 jam disekitar wilayah Terminal Mandala, Kabupaten Lebak, yang terendam banjir. Diwilayah ini, ketinggian air mencapai 70 centimeter hingga 100 centimeter.

“Sudah tiga jam saya dikawasan ini, tapi air yang menggenangi ruas jalan masih belum juga surut. Sebaliknya, ketinggian air justru semakin tinggi akibat curah hujan yang tak kunjung berhenti,” kata Dhani lagi.(rani)




Tagana Jadi Garda Terdepan Penanggulangan Bencana di Banten

Kabar6-Tingginya curah hujan sejak sepekan terakhir, tak urung mengakibatkan bencana banjir dan longsor terjadi hampir merata disejumlah wilayah di Provinsi Banten.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Hampir seluruh wilayah di dua Kabupaten dan Kota tersebut mengalami bencana baik banjir maupun longsor.

Banjir dan longsor ini tidak hanya merusak pemukiman penduduk dan akses jalur transportasi semata, melainkan juga memutus sejumlah jembatan yang menjadi akses penghubung wilayah Kabupaten Lebak.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten, H Andika Hazrumy mengatakan, upaya pertolongan pertama terhadap para korban bencana baik banjir maupun longsor menjadi perioritas tim relawan Tagana dilapangan.

Mulai dari mengevakuasi korban, hingga memberikan bantuan makanan sampai membangun dapur umur dilakukan oleh tim relawan Tagana, khususnya terhadap para korban bencana yang ada di kabupaten Lebak.

“Upaya pertolongan pertama yang dilakukan tim relawan Taganan sedianya sudah sesuai dengan standar operasional prosedur. Pertolongan dini kepada masarakat menjadi bagian terpenting. Terlebih, banyak infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak,” ujar Andika lagi.

Lebih jauh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Banten ini mengatakan, justru kendala yang dihadapi saat ini adalah soal lambannya perbaikan sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir yang terjadi.

“Sejauh ini Tagana sudah berada di garda terdepan dalam membantu penanganan bencana di Banten. Terkait perbaikan sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir, Tagana tidak bisa ambil bagian karena hal itu diluar kewenangan,” ujar Andika lagi.  

Langkah tanggap bencana yang selama ini dilakukan oleh tim relawan Tagana Banten, kiranya mendapat acungan jempol dari Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi.

Menurutnya, tindakan prefentif pertolongan pertama yang dilakukan Tagana Banten sudah sangat tepat, dimana mereka (relawan Tagana) tanpa di komando lagi langsung sigap saat mengetahui adanya bencana di salah satu wilayah di Banten.

“Pemerintah seharusnya mengintegrasikan kelengkapan relawan Tagana dengan Badan Penanggulangan Bencana, tanpa harus saling mengklaim siapa yang paling layak dinilai berjasa di hadapan masyarakat,” ujar Jandi.

Jandi juga meminta agar pemerintah menghargai masarakat, yang telah berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasarakatan, seperti yang telah dilakukan oleh tim relawan Tagana Banten dan KNPI, yang telah sudi bertindak cepat tanpa menunggu langkah tangap bencana dari pemerintah.

“Masalah rekonstruksi pembangunan wilayah korban bencana, seperti jalan dan jembatan yang rusak pasca bencana, bukan tanggungjawab tim relawan Tagana. Tapi itu menjadi tanggungjawab pemerintah,” ujar Jandi lagi.(rani)




Saat Transaksi Kartu ATM Macet, Uang Rp 95 Juta Dibobol Penjahat

Kabar6-Hati-hati jika kartu ATM anda saat transaksi macet Jangan mudah percaya dengan orang yang berpura-pura membantu mengeuarkan kartu ATM atau meminta nomor HP anda. Bisa-bisa anda kena tipu

.

Seperti yang dialami March Amahorseya, warga Kota Serang ini . Ia  menderita kerugan Rp 95 juta saat transfer uang di mesin ATM BCA Cijawa di Jln KH Abdul Fatah Hasan, Kel. Sumur Pecung, Kota Serang.

Diperoleh keterangan, Selasa (8/1)sekitar pukul 08:00, korban berniat melakukan transfer uang melalui mesin ATM . Namun setelah kartu ATM masuk ke dalam mesin, korban tidak dapat melakukan transaksi. Pria asal Ambon, Maluku ini makin panik saat akan membatalkan transaksi, kartu ATM tidak dapat dikeluarkan dari mesin.

Di saat korban kebingungan, seorang pria yang diduga bagian dari pelaku tiba-tiba masuk ruangan sambil menawarkan pertolongan namun tidak juga berhasil mengeluarkan kartu ATM. Pria misterius itu kemudian meminta no handphone (hp). Setelah mendapatkan no hp, pelaku pergi meninggalkan korban.

Ketika akan pergi meninggalkan ATM, tiba-tiba handphone korban berdering. Ketika dijawab, terdengar suara pria yang mengaku pegawai HALO BCA dan meminta agar korban kembali ke ruang ATM. Dengan alasan akan memandu agar kartu ATM bisa keluar, korban diminta untuk menyebutkan no PIN. Karena tak curiga, korban menyebutkan nomor rahasia itu kepada pelaku.

Usai menyebutkan no PIN kepada pelaku, korban barulah tersadar telah diperdaya kawanan penipu. Khawatir uang tabungannya dikuras kawanan penjahat, korban buru-buru mendatangi kantor Bank BCA. Namun setelah dicek, ternyata sudah ada transaksi pengambilan sebesar Rp95 juta. Dengan perasaan sedih, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Serang. (pk/sak)

 




400 Relawan Tagana Diterjunkan Bantu Korban Banjir

Kabar6-Upaya pertolongan dan evakuasi terhadap ratusan warga korban banjir yang tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Banten terus dilakukan.

Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Banten bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) hingga Selasa (8/1/2013) dini hari terus melakukan penyisiran dilokasi-lokasi banjir.

Ketua Tagana Banten H. Andika Hazrumy mengaku telah menerjunkan 400 anggotanya untuk membantu korban banjir yangt ersebar di sejumlah wilayah di Banten.

“Sampai dini hari ini, penyisiran terhadap warga korban banjir masih terus dilakukan,” ujar Andika Haazrumy kepada kabar6.com.

Upaya penyisiran dilakukan menggunakan perahu karet. Selain menyisir pemukiman warga yang terendam, tim SAR dan Tagana juga mulai mengevakuasi warga dari dalam rumah yang terendam.

“Selain membantu penyisiran, relawan kita juga sudah mendirikan dapur umum untuk masyarakat yang mengungsi,” ujar Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Banten itu lagi.(rani)




800 KK Terpaksa Mengungsi, Banten Dikepung Banjir

Kabar6-Banten di kepung banjir. Ratusan rumah yang tersebar di tiga wilayah di Banten, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Pandeglang, terendam banjir, Senin (7/1/2013).

Tak hanya merendam rumah, luapan air banjir juga memaksa ratusan kepala keluarga mengungsi, serta memutuskan jembatan penyebrangan yang ada.

Data yang berhasil dihimpun kabar6.com dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Propinsi Banten, mengungkap sedikitnya ada 165 rumah di Kampung Sukamulya, Desa Cikadu, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang yang terendam.

Ratusan rumah yang terendam itu berada di lingkungan RT 24, RT 25, RT 26, RW 5 Desa Cikadu. Ketinggian air banjir yang mencapai 70 centi meter itu, juga memaksa sekitar 800 KK mengungsi.

Ketua Tagana Banten H. Andika Hazrumy mengatakan, selain di Kabupaten Serang, banjir juga merendam kawasan Kabupaten Pndeglang, seperti kecamatan Patia, air banjir bahkan mencapai ketinggian 1 meter.

Sementara di Kabupaten Lebak, ada sekitar 30 rumah di Kampung Cipedang, Kecamatan Wanasalam, yang terendam air mencapai 30 centimeter.

Kondisi serupa juga melanda Kampung Cidadap, Kecamatan Wanasalam. Diwilayah ini, sebanyak 15 rumah terendam banjir dengan ketinggian 30 centimeter.(rani)