1

Mobil Tabrak Pohon, Sepupu Gubernur Banten Tewas

Kabar6-Sepupuh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah tewas dalam kecelakaan Kecelakaan tragis di Jalur Linglar Selatan (JLS). Kampumg Ciukur, Kota Serang, Selasa (16/7) dinihari. 

TB Lutfi Rahmat Rahayu,27, warga Kel.Sumur Pecung, Kota Serang, menemui ajal setelah  sedan Honda City B 8262 OW, yang dikemudikannya menabrak pohon di bahu jalan. Korban, selain   Tb Lutfi, sepupu Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, juga  merenggut nyawa Rahmat Adi Pratama, 23, yang duduk disamping kemudi.

Diperoleh keterangan, kecelakaan tunggal di Jalur Lingkar Selatan (JLS) Kota Serang tepatnya di Kp Cikulur, Kel./Kec. Serang, Kota Serang ini terjadi Selasa (16/7) sekitar pukul 01:00 WIB. Mobil sedan yang dikemudikan Tb Lutfi meluncur dari arah Kebon Jahe menuju Kepandaian.

Setiba di lokasi kejadian, kendaraan terlihat oleng seperti tak dapat dikendalikan. Mobil meluncur kencang ke sisi kiri jalan dan menghantam pohon. Diduga tidak menggunakan sabuk pengaman, kedua korban tewas dalam perjalanan ke RSUD Serang . Kedua korban menderita luka  pada bagian kepala, diduga akibat benturan.

Kasat Lantas Polres Serang, AKP Warsono ketika dikonfirmasi membenarkan musibah kecelakaan tersebut. Namun Warsono  belum dapat menjelaskan secara pasti sebab-sebab terjadinya kecelakaan itu. “Untuk sebab-sebab kecelakaan masih dalam penyelidikan,” ungkap AKP Warsono. (sumber:PK/sak)




Kronologi Tenggelamnya KM Putri Rakatau di Serang

Kabar6-Kapal Motor (KM) Putri Rakatau bermuatan 13 kru dan 10 penumpang, tenggelam di sekitar perairan Pulau Sanghiang,

Serang, Sabtu (13/7/2013) malam pukul 23.30 WIB. Kapal pesiar milik PT Planet Diving ini tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi.

Sebanyak 21 penumpang dan kru selamat, satu di antaranya mengalami luka berat dan dua lainnya luka ringan. Dua orang masih dalam pencarian.

“Peringatan tentang cuaca buruk sebenarnya telah dikeluarkan,” kata Bobby R. Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kepada pers di kantornya, Senin (15/7/2013).

Kementerian Perhubungan menguraikan kronologi tenggelamnya KM Putri Rakatau. Disebutkan, KM Putri Rakatau berangkat dari Pantai Mutiara, Jakarta, dengan surat persetujuan berlayar (SPB) pada Jumat (12/7/2013) pukul 19.30 WIB.

Kapal membawa penumpang menuju Pulau Krakatau untuk melakukan diving. Setelah mendekati Pulau Sanghiang, para penumpang ingin menyelam di sekitar pulau.

Pada Sabtu (13/7/2013) pukul 23.30 WIB, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KKOP) Kelas 1 Merak, Banten, menerima kabar berkategori Berita Marabahaya.

Minggu (14/7/2013), kapal ikan bernama KM Mekar Kencana 05, di sekitar lokasi, menemukan 17 korban, yaitu:

1. Hiroshi Takashima (51 tahun), warga negara Jepang

2. Daijiro Sugihara (53), warga negara Jepang

3. Shigenobu Yamada (53), warga negara Jepang

4. Ngesti (30), warga negara Indonesia

5. Ian (40), warga negara Indonesia

6. Kelvin (21), warga negara Indonesia

7. Tio (17), warga negara Indonesia

8. Ronni (28), warga negara Indonesia

9. Nurman (35), warga negara Indonesia

10. Leman (23), warga negara Indonesia

11. Salim Septiono (37), warga negara Indonesia.

12. Agus (32), warga negara Indonesia

13. Nurohim (43), warga negara Indonesia.

14. Warsono (48), warga negara Indonesia.

15. Buang (40), warga negara Indonesia.

16. Setia Kurniadi (19), warga negara Indonesia.

17. Tatang (43), warga negara Indonesia, yang merupakan nahkoda.

Pukul 09.00 WIB, kapal MT Torm Loire yang berlayar dari Cilacap menuju ke Singapura menemukan empat korban lain.

Keempatnya dievakuasi dengan Kapal Negara (KN) Alugara ke Pelabuhan Merak, Banten, untuk mendapat pertolongan medis. Keempat korban adalah:

1. Yadi (41), warga negara Indonesia

2. Okizono Kouta, warga negara Jepang

3. Kimura Minouru, warga negara Jepang

4. Yabe Yu, warga negara Jepang

Pukul 11.00 WIB, KN Alugara dan KN 224 milik Basarnas menemukan sekoci milik KM Putri Rakatau. Hingga kini pencarian masih dilakukan terhadap dua korban lainnya, yaitu:

1. Darwis, warga negara Indonesia, koordinator penyelam.

2. Steven, warga negara Indonesia, peserta diving.

“KKOP Kelas I Merak, Banten, bekerja sama dengan Rumah Sakit Krakatau Steel untuk mengevakuasi korban,” kata Bobby seraya merinci, 21 orang selamat terdiri atas satu orang luka berat, dua orang luka ringan, dan 18 orang dalam kondisi sehat.

Ia mengatakan, Kementerian Perhubungan telah meminta stasiun radio pantai untuk mengumumkan berita hati-hati dan awas. Kapal yang menemukan korban diminta segera melapor ke syahbandar terdekat.(bbs/yps)




Dua Korban Kapal Tenggelam di Serang Belum Ditemukan

Kabar6-Dua orang penumpang Kapal Motor (KM) Putri Rakata yang dinyatakan hilang pada Minggu (14/7/2013), hingga kini belum ditemukan.

Tim Gabungan Search and Rescue (SAR) yang terdiri atas Badan SAR Nasional (Basarnas), Polair Polda Banten, dan TNI Lanal Banten masih terus melakukan penyisiran di Selat Sunda.

KM Putri Rakata bermuatan 13 crew kapal dan 10 penumpang tenggelam pada Sabtu (13/7/2013) malam pukul 23.30 WIB. Penumpang kapal pesiar ini berangkat dari Jakarta hendak melakukan penyelaman di sekitar perairan Selat Sunda.

Kapal tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di titik koordinat 0604 120 E. 105 51097 S atau di Selat Sunda di sekitar perairan Pulau Sanghiang, Serang, Banten.

Dalam peristiwa tersebut, 21 orang penumpang yang ditemukan mengalami luka-luka dan sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit

Krakatau Medika (RSKM). Ke-21 korban diperbolehkankan pulang karena kondisinya sudah membaik.

“Semua penumpang kapal yang selamat sudah dipulangkan,” kata Ahmad, petugas Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon seperti dikutip Antara, Senin (15/7/2013).

Robet, salah satu korban selamat, mengatakan, sebelum ditolong kapal lain, para penumpang sempat terombang-ambing beberapa jam di Perairan Selat Sunda.

“Kami sudah tidak ingat lagi ketika kapal diterjang gelombang tinggi,” kata Robet yang mengalami luka di bagian kepala.(bbs/yps)




H-7, Truk Ekspedisi Terlarang di Pelabuhan Merak

Kabar6-Mulai H-7 hingga H+7 Lebaran, truk ekspedisi yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera dilarang melalui Pelabuhan Merak.

Larangan ini dikeluarkan PT Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak untuk menghidari kemacetan.

“Pada H-7 Lebaran mendatang, semua aktivitas truk yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera lewat Pelabuhan Merak akan dihentikan. Truk baru boleh melintas kembali setelah H+7 Lebaran. Ini dilakukan supaya tidak ada kemacetan kendaraan saat Lebaran,” kata Supriyanto, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Senin (15/7/2013).

Ia menyebutkan, saat H-7 Lebaran, kendaraan yang boleh menyeberang Pelabuhan Merak hanya kendaraan pribadi, kendaraan roda dua, dan bus.

“Truk pembawa barang komoditas seperti kebutuhan pokok (sembako) boleh melintas sebelum H-7 Lebaran dan setelah H+7,” terangnya.

Menurutnya, kini PT ASDP tengah melakukan persiapan dan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait agar para pemudik Lebaran mersa nyaman ketika melintas melalui Pelabuhan Merak.(bbs/yps)




Korban Banjir Cilegon Bertahan di Rumah

Kabar6-Puluhan rumah warga terendam banjir di Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Hingga Senin (15/7/2013) pagi, sejumlah warga yang rumahnya terendam tetap bertahan di rumah masing-masing.

Banjir yang merendam Kelurahan Tegal Ratu terjadi sejak Minggu (14/7/2013) siang. Ketinggian air mencapai 20 hingga 60 centimeter. Bahkan, di jalur utama menuju area wisata Pantai Anyer, ketinggian air mencapai satu meter.

Selain menggenangi pemukiman warga, air menenggelamkan ladang sawah yang membuat para petani terancam gagal panen. Banjir juga menggenangi ruas jalan Anyer-Cilegon, sehingga terjadi kemacetaan lalu lintas.

Seorang bayi bernama Kayla (5 bulan) yang menderita penyakit Hydrosepalus, ikut menjadi korban banjir yang melanda hampir seluruh Kota Cilegon.

Laman metrotvnews.com menyebutkan, penyebab belum surutnya banjir karena saluran pembuangan air warga menuju laut tertutup oleh pembanguan pabrik Posco, anak perusahaan PT Krakatau Steel.

Sementara Ketua Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Cilegon Nurwarta seperti dikutip Antara mengatakan, banjir melanda permukiman warga akibat curah hujan cukup tinggi pada Sabtu (13/7/2013) sejak pukul 16.30 WIB hingga pukul 23.50 WIB.

“Drainase saluran-saluran air tidak berfungsi sehingga menimbulkan banjir menimpa permukiman,” ujarnya.

Nurwarta mengungkapkan, pihaknya terus menyalurkan makanan agar para korban banjir tidak kelaparan dan juga mendirikan posko kesehatan untuk mencegah penyakit menular.

Menurut pantauan Antara, banjir antara lain melanda Perumahan Graha Praja Mandiri, Cibeber Barat, Kampung Sawah, Kelurahan Sukmajaya, Perkampungan Rokal, Kelurahan Jombang Wetan, dan sejumlah perkampungan di Kecamatan Ciwandan.(yps)




Besok, Tiga Paslon Cabup-Cawabup Lebak Tentukan Nomor Urut

Kabar6-Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lebak bakal mengikuti rapat Pleno yang digelar KPU Lebak di Hotel Mutiara, Rangkasbitung, Lebak, Selasa (16/7/2013) besok.

Dalam pleno tersebut, akan dilakukan juga pengundian dan penetapan nomor urut dari masing-masing paslon yang akan bersaing di Pilkada Lebak 31 Agustus 2013, mendatang.

“Pengambilan nomor urut dilakukan berdasarkan daftar hadir dari masing-masing paslon. Jadi, siapa paslon yang datang lebih awal, maka memiliki kesempatan terlebih dahulu mengambil acak nomor urut di dalam kotak,” Kata Wakil Ketua Pokja Pencalonan Pemilukada Lebak, Ela Widasari, Senin (15/7/2013).

Selain menentukan nomor untuk masing-masing paslon dalam perhelatan Pilkada Lebak 2013, dalam pleno yang rencananya akan dimulai pada pukul 15.30 WIB juga akan dilakukan penandatangan rancangan daftar pasangan Cabup dan Cawabup yang di dalamnya terdapat foto dan nama lengkap dari masing-masing paslon yang akan digunakan dalam kertas suara.

“Penandatangan dilakukan sebagai bukti bahwa paslon menyetujui tentang nama lengkap dan foto pasangan. Foto yang di gunakan tentu yang diterima oleh KPU dari masing-masing tim sukses paslon” Jelasnya.(Bad/den)




Kapal Pesiar Tenggelam di Banten, 2 Penumpang Hilang

Kabar6-Kapal Motor (KM) Putri Rakata bermuatan 13 crew kapal dan 10 penumpang, tenggelam di sekitar perairan Pulau Sanghiang, Serang, Sabtu (13/7/2013) malam pukul 23.30 WIB. Dua orang dinyatakan masih hilang.

“KM Putri Rakata tenggelam akibat cuaca buruk dengan membawa 23 orang penumpang,” kata Humas Badan SAR Nasional Ramli Prasetyo, Minggu (14/7/2013).

Kapal pesiar tersebut tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di titik koordinat 0604 120 E. 105 51097 S atau perairan Selat Sunda di dekat Pulau Sanghiang, Serang, Banten. Dalam peristiwa ini, dua penumpang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian Tim Badan SAR Nasional (Basarnas). Kedua korban yang belum ditemukan berasal dari Indonesia.

Disebutkan, saat pencarian, semula korban selamat yang ditemukan yakni 14 orang warga negara Indonesia dan tiga orang warga Jepang. Mereka dievakuasi dengan KM Mekar Kencana dan Tirtayasa 05. Kemudian, pada Minggu (14/7/203) pukul 14.30, empat korban lain kembali ditemukan dalam keadaan luka-luka dan saat evakuasi dibantu oleh KM Torm Loire dan MV Tanish.

“Keempat korban ditemukan pukul 14.30 yaitu tiga warga negara Jepang dan satu lagi WNI,” tutur Ramli.

Ketiga korban warga Jepang yaitu Koya Okizono, Yusukae Yabe, dan Kimura Minoru. Sementara warga negara Indonesia diketahui bernama Siyadi. Para korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) untuk mendapat perawatan medis.

Hingga kini, tim Search and Rescue Basarnas dan Pol Air Polda Banten masih terus berusaha mencari dua korban tersisa di sekitar lokasi.(bbs/yps)




Warga Pandeglang Tewas Disengat Listrik di Serang

Kabar6-Darajat (29), warga Kampung Tataman, Desa Kaungcang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang yang ditemukan telah menjadi mayat di depan rumah toko (ruko) Bima Motor di Jalan Abdul Hadi, Kebon Jahe, Serang pada Sabtu (13/7/2013), diduga tewas akibat sengatan listrik.

“Kematian korban masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat terkena sengatan listrik karena saat kejadian suasana Kota Serang tengah diguyur hujan,” kata Kompol Asep Mauludin, Kepala Bagian Operasional Polres Serang, Minggu (14/7/2013).

Korban ditemukan tanpa nyawa sekitar pukul 22.00 WIB setelah sejumlah sopir dan pedagang melihat Darajat turun dari angkutan umum jurusan Terminal Pakupatan-Kepandaian. Saat turun, korban tepat berada di dekat tiang listrik, sementara hujan lebat tengah mengguyur Kota Serang.

Beberapa saat setelah turun dari angkot, korban langsung jatuh terkulai. Warga yang melihat berusaha menolong dan memindahkan tubuh korban ke depan Ruko Bima Motor.

Petugas Reskrim Polres dan Polsek Serang yang mendapat laporan warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Serang untuk mendapatkan hasil visum tim dokter rumah sakit.(bbs/jus)

 




Jalur Serang-Cilegon-Merak Rusak Parah Belum Diperbaiki

Kabar6-Jalur mudik sepanjang 23 kilometer yang menghubungkan Serang-Cilegon-Merak rusak parah. Hingga Sabtu (13/7/2013), ruas jalan penuh lubang belum diperbaiki.

Khusus di ruas Jalan Cilegon, menurut warga, kerusakan sudah terjadi sejak setahun silam. Jalan berlubang tidak kunjung diperbaiki dan batu dibiarkan terserak.

“Akibat lubang tersebar di banyak titik, pengendara harus hati-hati. Karena pengendara harus hati-hati, kemacetan di Jalan Cilegon pun sudah menjadi tontonan sehari-hari,” kata Ricky, mahasiswa Untirta Banten.

Diakui, tak jarang warga turun ke jalan mengurai kemacetan lantaran tak ada polisi yang mengatur lalu lintas pengendara.(yps)




Provinsi Banten Gelar Lomba Cipta Inovasi

Kabar6-Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Banten menggelar Lomba Cipta Inovasi 2013. Lomba dilangsungkan hingga 6 September 2013 dalam rangka menggali potensi daerah.

“Kami berharap ini menjadi awal tumbuhnya inovasi di tengah masyarakat, sehingga nanti dapat dikembangkan demi kemajuan Provinsi Banten,” kata Kepala Balitbangda Provinsi Banten Ali Fadillah kepada pers di Serang.

Ia menjelaskan, peserta lomba meliputi kalangan pelajar SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum dengan tim penilai dari Pusat.

Peserta dapat memilih tema yang disediakan, yakni tentang pangan, energi, obat-obatan, transportasi, dan teknologi informasi.

Disebutkan, materinya harus merupakan ide orisinil, belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis.

“Jika memang itu karya sendiri dan belum ada yang menciptakan, nanyi hak ciptanya bisa dipatenkan dan dilindungi,” kata Ali Fadillah seperti dikutip Antara.

Tiga pemenang lomba terbaik akan diberikan piala gubernur Banten serta uang pembinaan untuk juara satu, dua, dan tiga.(ant/yps)