1

Kajari Pandeglang Dituding Main Proyek Tak Cukup Bukti

Kabar6-Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) dan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Pandeglang dilaporkan ke Asisten Pengawasan (Aswas) Kejati Banten.

Kedua pejabat penegak hukum di Pandeglang ini dituding telah bermain proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, namun tidak ditemukan cukup bukti.

“Laporan terkait dugaan penerimaan uang dalam bentuk proyek dari Pemkab Pandeglang kepada dua jaksa di Pandeglang, sudah diproses. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan cukup bukti karena tidak ada saksi yang menguatkan,” kata Asisten Pengawasan Kejati Banten Purwani Utami dalam keterangan persnya di Aula Kejati Banten, Selasa (23/7/2013).

Purwani menerangkan, Kejari dan Kasi Pidsus Pandeglang sebelumnya dilaporkan telah menerima uang dalam bentuk proyek.

“Pelapor menyebutkan, proyek dialokasikan untuk Kejari dan Kepala Seksi Pidana Khusus Pandeglang, kemudian proyek disubkontraktorkan dan keuntungannya diterima oleh keduanya. Namun dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan bukti yang mengarah ke perbuatan jahat,” jelas Purwani.

Purwani juga mengungkapkan, ada lima pengaduan jaksa nakal yang dilaporkan oleh warga ke Aswas Kejati Banten selama tahun 2013. Kelima pengaduan berasal dari Kejari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kejati, dan Kejari Pandeglang. Dari kelima pengaduan, dua sudah diproses dan tiga lainnya masih dalam proses penyelidikan.

Sementara itu, Kajati Banten Feri Wibisono mengakui, kinerja kejaksaan di wilayah hukum Banten belum memuaskan. Untuk itu pihaknya berkomitmen meningkatkan integritas moral dalam rangka pemulihan kepercayaan masyarakat.

“Untuk menjaga integritas moral para jaksa, akan dilakukan pemantauan dan pengawasan secara rutin terhadap perilaku jaksa. Laporan masyarakat terkait dugaan jaksa nakal akan selalu ditindaklanjuti dan diproses,” ujar Feri.(bbs/yps)




Dinas Pertanian Cilegon Waspadai Daging Glonggongan

Kabar6-Dinas Pertanian Cilegon, Banten, memperketat pengawasan terhadap masuknya daging sapi ke sejumlah pasar tradisional diwilayah tersebut.

Pemeriksaan kondisi daging dilakukan menyusul pemberitaan tentang daging glonggongan dan daging tak layak konsumsi yang ramai diperjualbelikan secara bebas di pasaran pada saat bulan Ramadhan.

Meski belum menemukan daging yang tidak layak konsumsi, petugas Dinas Pertanian Cilegon mengimbau masyarakat agar lebih jeli dalam membeli daging ayam ataupun daging sapi yang dijual di pasaran.

Di sejumlah daerah di Tanah Air, daging glonggongan mulai masuk ke pasar dengan harga Rp 75.000 per kilogram atau lebih murah Rp 25 ribu dibanding harga daging sapi normal Rp 100.000.

Daging glonggongan adalah daging ternak yang dijual setelah melalui proses yang tidak wajar.

Beberapa jam sebelum disembelih, hewan potong diminumi air secara paksa dalam jumlah besar dengan maksud meningkatkan berat daging.

Meski merugikan konsumen dari berat timbangannya, masih ada konsumen yang tertarik membeli daging glonggongan karena harganya murah.

Padahal, dengan membeli daging glonggongan berisiko pada kesehatan karena daging basah lebih cepat membusuk. Selain itu, saat dimasak, dagingnya akan jauh mengecil.(bbs/yps)




Jelang Lebaran, Dishubkominfo Serang Siap Tertibkan Pasar Tumpah

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Serang akan menertibkan pasar tumpah guna mengantisipasi kemacetan arus mudik. Berdasarkan pengalaman Lebaran tahun sebelumnya, kemacetan terjadi di jalur Serang Timur dan Barat.

“Antispasi pengamanan pasar tumpah akan dikordinasikan dengan pihak-pihak terkait, yakni Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Satpol PP serta pihak kepolisian,” kata Kepala Dishubkominfo Kabupaten Serang Odi Budiono di Serang, Senin (22/7/2013).

Odi mengemukakan, pihaknya telah melakukan inventarisir bahwa berdasarkan pengalaman musim mudik tahun lalu, setidaknya ada tiga pasar tumpah.

Ketiga pasar tumpah yang diwaspadai kemacetannya, yakni Pasar Kragilan dan Pasar Ciruas di wilayah Serang Timur, dan Pasar Baros di wilayah Serang Barat.

“Ketiga pasar tumpah tersebut mempunyai karakter yang berbeda-beda, ada yang akibat lokasi perparkirannya, ada pula pedagang yang memang nekad berjualan di bahu jalan, sehingga untuk mengatasinya memerlukan cara yang berbeda,” ujar Odi.

Untuk mengatasi masalah kemacetan, kata Odi, pihaknya selain mendirikan pos arus mudik, juga memasang kamera CCTV di sejumlah titik rawan macet.

“Jadi nanti kami lebih mudah memantau aktivitas di pasar tumpah, sehingga jika mulai macet kami tinggal mengkordinasikannya dengan petugas di pos terdekat untuk mengurai kemacetan,” ungkapnya.

Mengenai pedagang yang membandel berjualan di bahu jalan, Dishubkominfo telah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkannya.(ant/yps)




Antisipasi Daging Busuk, Disperla Kota Cilegon Sidak Pasar Tradisional

Kabar6-Dinas Pertanian dan Kelautan (Disperla) Kota Cilegon, menggelar isnpeksi mendadak kepasar-pasar tradisonal diwilayahnya, Senin (22/7/2013).

Dalam inspeksi mendadak tersebut, petugas juga sempat melakukan uji sampel terhadap sejumlah jenis barang komoditi pangan yang dijual pedagang di Pasar Keranggot.

“Inspeksi ini sebagai bentuk antisipasi kita terhadap kualitas bahan pangan yang beredar menjelang datangnya Lebaran Idul Fitri. Jangan sampai bahan makanan yang dijual ke konsumen tidak layak atau mengandung zat berbahaya,” ujar Kabid Pertanian Disperla Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, Dra.Yulfa.

Dari hasil sidak yang digelar hari ini, Dra.Yulfa menyimpulkan bahwa ketersedian bahan pangan asal ternak cukup banyak dan dipastikan tidak akan kekurangan.

“Namun demikian, tentunya kita semua harus waspada terhadap peredaran daging glonggongan dan yang berformalin,” katanya.

Sementara itu, Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan pada Disperla, Drh.Dina Safitri  mengatakan, masyarakat harus jeli memperhatikan bentuk dan tekstur daging bila ingin mendapatkan yang bagus dan layak dikonsumsi.

“Misalnya, dari segi warna tekstur daging merah terang, tidak pucat ataupun kotor, secara fisik daging elastis, sedikit kaku dan tidak lembek, jika dipegang tidak lengket dan Tidak berlendir,” katanya.(rani)




Pemkab Serang Gandeng Perusahaan Australia Bangun TPST

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bekerjasama dengan perusahaan swasta asal Australia akan membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah Serang Barat.

“Dalam pembangunan TPST tersebut, kami akan bekerjasama dengan pihak swasta dari Australia,” kata Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman di Serang, Minggu (21/7/2013).

Ia mengemukakan, dalam pembangunan TPST di wilayah Serang Barat yang mengambil lokasi di Desa Kaduronyok, Kecamatan Anyer, Pemkab Serang tidak akan mengeluarkan anggaran banyak.

Pemkab hanya menyediakan lahan dan kendaraan, dan lahan yang disediakan mencapai sekitar 6.000 meter.

“Untuk lahan 6.000 meter yang sudah tersedia itu kemungkinan akan ada penambahan lagi,” kata Taufik.

Jika TPST wilayah Serang Barat sudah terealisasi, kata Taufik, kemungkinan akan dilanjutkan membangun TPST untuk wilayah Serang Timur.

Sebelumnya Pemkab Serang berencana membangun TPST serupa di Bojong Menteng, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Tunjung Teja, namun belum terealisasi sekalipun agendanya sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

“Untuk TPST Bojong Menteng masih dalam proses,” ujar Taufik.(bbs/jus)




Kabupaten Lebak Berlakukan Siaga Banjir

Kabar6-Akibat cuaca tak bersahabat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, kemarin memberlakukan siaga banjir dan longsor menyusul curah hujan yang meningkat selama tiga hari terakhir.

“Kami mewaspadai bencana banjir dan longsor,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis di Rangkasbitung, Minggu (21/7/2013).

Muklis seperti dikutip Antara mengemukakan, belakangan ini curah hujan berlangsung antara 2,5 jam sampai enam jam. Selain itu tiupan angin juga cukup kencang, membuat sejumlah pohon di Rangkasbitung roboh.

“Kami berharap masyarakat selalu siaga saat hujan turun agar tidak menjadi korban banjir dan longsor,” ucap Muklis yang telah mengedarkan surat peringatan imbauan bahaya bencana alam kepada aparat camat, desa, dan masyarakat.(bbs/yps)




Cuaca Buruk Ancam Angkutan Mudik Lebaran di Merak

Kabar6-Lalu lintas angkutan mudik Lebaran di Pelabuhan Merak (Banten)-Pelabuhan Bakauheni (Lampung) diperkirakan akan mengalami hambatan karena ancaman cuaca yang kurang bersahabat.

“Kalau cuaca buruk terjadi ketika puncak arus mudik berlangsung, tentu akan menjadi persoalan karena kapal mengalami sulit sandar serta tidak bisa menyeberang,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten Opar Sohari di Serang, Senin (22/7/2013).

Prediksi mengenai kelancaran lalu lintas penyeberangan di Pelabuhan Merak dikemukakan Opar Sohari dalam rapat koordinasi persiapan Lebaran tahun 2013.

Persoalan ancaman cuaca buruk di Pelabuhan Penyeberangan Merak, katanya, menjadi perhatian serius Kementerian Perhubungan.

Opar berharap, kondisi cuaca nanti tidak menganggu penyeberangan sehingga masyarakat yang akan melakukan penyeberangan tidak terhambat, terlebih jumlah pemudik di Pelabuhan Merak-Bakauheni terus meningkat secara signifikan.

Hal senada diungkapkan juru bicara PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi. Ia mengakui, kondisi cuaca buruk menjadi permasalahan bagi kapal untuk bersandar.

“Informasi yang kami terima dari Badan Meteorologi dan Geofisika, sampai Agustus cuaca kering basah, angin bertiup cukup kencang. Ini akan mengakibatkan kapal-kapal kesulitan bersandar dan akan menimbulkan penumpukan penumpang,” kata Mario.

Disebutkan, kondisi cuaca buruk dan kesiapan kapal yang akan beroperasi pada musim Lebaran tahun 2013 telah dibahas ASDP bersama sejumlah pihak dan instansi berwenang seperti Gapasdap, TNI AL, dan KPLP Banten.(bbs/yps)




Jelang Arus Mudik, e-Ticket di Pelabuhan Merak Rusak

Kabar6-Pelayanan tiket bagi penumpang maupun kendaraan mudik Lebaran di Pelabuhan Merak (Banten) untuk tujuan Pelabuhan Bakauheni (Lampung) masih dilakukan secara manual.

Pasalnya, sebagian mesin tiket elektronik (e-Ticket) mengalami kerusakan.

“Mesin tiket elektronik yang rusak itu pada musim mudik nanti dipastikan sudah selesai diperbaiki. Saya yakin dapat berfungsi agar para pemudik bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan ketika hendak menyeberang melalui Pelabuhan Merak,” kata Nana Sutisna, Manager Usaha PT Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Senin (22/7/2013).

Disebutkan, dari 11 mesin tiket elektronik yang disediakan ASDP, lima di antaranya tidak dapat berfungsi karena mengalami kerusakan. “Kami akan segera memperbaikinya agar tidak terjadi antrean panjang saat puncak arus mudik nanti,” ujarnya.

Mario Sardadi Utomo, Juru bicara ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, mengatakan, mesin tiket elektronik itu tidak mengalami kerusakan parah dan pasti dapat segera diperbaiki.

“Kerusakan hanya pada jaringannya. Tiket elektronik itu kan otomatis mungkin ada jaringan yang kurang terkoneksi,” ucapnya.(bbs/jus)




Tiga Desa di Serang-Banten Dapat Bantuan

Kabar6-Tiga kantor desa memprihatinkan di Kabupaten Serang, mendapat bantuan dana APBN senilai Rp 900 juta dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Diharapkan, Pemerintah Desa (Pemdes) dapat memberikan layanan publik yang layak kepada masyarakat.

“Setiap kantor desa akan diberi dana APBN bervariatif mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Kantor desa lain yang kondisinya memprihatinkan akan dianggarkan melalui APBD,” kata Abdul Muhyi, Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Serang kepada pers di Serang, Minggu (21/7/2013).

Muhyi mengemukakan, kucuran dana kepada ketiga Pemdes bermula dari hasil kunjungan ke Kemendagri. Pihaknya meminta bantuan untuk 20 kantor Pemdes di Kabupaten Serang yang belum memiliki kantor.

Contohnya, pelayanan masyarakat di salah satu kantor desa di Kecamatan Lebak Wangi, dilakukan di teras rumah kepada desa.

“Namun, Kemendagri hanya merealisasikan bantuan kepada tiga kantor desa. Sebelumnya, Kemendagri pada tahun 2012 sudah memberikan bantuan untuk pembangunan dua kantor desa dengan jumlah anggaran yang sama dengan tahun ini,” ujar Muhyi.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Pemdes pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto mengatakan, pihaknya tahun ini mengalokasikan dana APBD senilai Rp 1,5 miliar untuk pembangunan kantor desa yang kondisinya memprihatinkan.

Anggarannya sudah tersedia, namun belum diketahui kantor desa yang mana yang akan direhabilitasi. “Sekarang kita lagi melakukan inventarisasi kantor desa terlebih dahulu,” ujar Rudy.(ant/jus)




Di Rangkasbitung, Harga Daging Diprediksi Turun Usai Lebaran

Kabar6-Harga daging kerbau dan sapi di Pasar Rangkasbitung, Banten, masih tinggi, paling murah dijual seharga Rp 100 ribu per kilogram. Sepekan sebelum Ramadhan, harganya masih bertahan di angka Rp 85 ribu per kilogram.

“Selama puasa, harga daging memang selalu tinggi. Harga jual daging seperti sekarang sulit diintervensi pemerintah daerah,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Rahmat, Minggu (21/7/2013).

Hal senada dikemukakan Jajat, seorang pedagang daging di Pasar Rangkasbitung. Menurutnya, semakin mendekati Lebaran, harga daging semakin tinggi, karena harga daging kerbau dan sapi dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) juga masih tinggi.

“Lebaran semakin dekat, kecil kemungkinan harga daging akan turun,” kata Jajat.

Jajat dan Dedi sama-sama sepakat, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga daging kerbau dan sapi akan turun kembali setelah Lebaran. Tapi selama Ramadhan hingga Idul Fitri, harganya selalu naik.(bbs/yps).