1

Kapal Tenggelam, 55 Imigran Gelap Ditemukan di Perairan Pandeglang

Kabar6- Puluhan imigran asal Timur Tengah yang dikabarkan kapalnya  tenggelam di Samudera Hindia, Rabu (29/8) lalu, berhasil ditemukan tim gabungan Basarnas  dan Direktorat Polair Polda Banten dalam kondisi selamat di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kab. Pandeglang, Jum’at(31/8).

“Sudah kita temukan k 55 warga asing. Ada di antaranya dalam keadaan sakit. Mereka seluruhnya kondisi baik,” terang Direktur Polair Polda Banten, Kombes Pol Budi Hermawan kepada wartawan , Jum’at (31/8).

Menurut Kombes Budi, imigran ini untuk sementara akan dibawa dan ditampung  di Pelabuhan Indah Kiat Merak. “Karena ada beberapa di antaranya yang sakit, kemungkinan mereka akan mendapat perawatan,” ujar Budi.

Terkait jumlah imigran yang dilaporkan sebanyak 150 orang, Kombes Budi, belum dapat memastikan. “Jumahnya belum tahu, karena kami belum dapat meminta keterangan dari mereka yang selamat. Tapi tim SAR akan terus mencari korban yang belum ditemukan,” tegasnya.

Sebelumnya, dilaporkan Kapal motor  mengangkut sekitar 150 imigran gelap, Rabu (29/8) pagi, tenggelam di sekitar Samudera Hindia tepatnya di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang.

Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Ditpolair Polda Banten setelah mendapat laporan segera meluncur ke lokasi kejadian tidak menemukan tanda-tanda adanya kapal tenggelam di sekitar, Namun, di lokasi yang dilaporkan Direktorat Polair Polda Banten yang mengerahkan KP Enggano 5015 dan Basarnas mengerahkan 2 helikopter waktu itu tidak menemukan tanda-tanda ada kapal tenggelam.

Namun pencarian terus dilakukan, dan akhirnya petugas menemukan 55 imigran asal Timur Tengah itu ditemukan di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kab. Pandeglang, dalam keadaan selamat.(pk/sak)




Lama Tak Dioperasikan, Kapal Cepat Tulang Bawang Tenggelam

Kabar6-Sebuah kapal Cepat KMP Tulang Bawang milik Pemkab Lampung tenggelam di perairan Pelabuhan Indah Kiat, Pulomerak, Banten. KMP   yang pernah melayani pada lintasan Pelabuhan Merak – Bakauheuni, ini diduga keropos karena tidak ada perawatan dan jarang dioperasikan.

Kepala Penjagaan dan Penyelamatan Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten, Heru Maryanto, mengatakan kapal cepat yang melayani pelayaran Pelabuhan Merak-Bakauheuni itu sudah dijangkarkan kurang lebih selama delapan tahun. Pemilik kapal tersebut tidak lagi mengoperasikan kapal cepat karena kurang diminati para penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera maupun sebaliknya.

Kapal Cepat tersebut, selain kurang diminati,  kondisi cuaca buruk di perairan Selat Sunda juga kerap mengganggu pelayaran kapal. “Kapal itu memang sudah tidak terurus sejak lama. Sehingga kemungkinan keropos dan bocor lalu tenggelam,” kata Heru.

Kapal tersebut sempat jaya pada waktu beroperasi, namun seiring berjalannya waktu  kurang diminati dan akhirnya tidak ada yang beroperasi. Sekitar awal tahun 2000 lkapal tesebut masih beroperasi. Namun sekarang sudah tidak ada lagi, karena peminatnya kurang serta sering dihadapi cuaca buruk.(pk/sak)

 




Dirpolair Polda Banten:Tidak Ditemukan Kapal Tenggelam

Kabar6-Pencarian kapal motor yang mengangkut 150 imigran yang dikabarkan tenggelam di Perairan Pulau Panaitan, Pandeglang dihentikan. Pasalnya tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Ditpolair Polda Banten tidak menemukan tanda-tanda adanya kapal tenggelam di sekitar lokasi yang dilaporkan. Dalam pencarian ini Direktorat Polair Polda Banten mengerahkan KP Enggano 5015 sedangkan Basarnas mengerahkan 2 helikopter.

Diberitakan sebelumnya,  kapal yang mengangkut imigran ini tenggelam di sekitar 15 kilometer, perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, atau diposisi berada dititik koordinat 06 drajat 46.445 – 105.05.15. Diduga imigran gelap yang kerap kali melintasi jalur laut Baten Selatan ini berencana menuju Christmas Island di Australia untuk mendapatkan suaka politik.

Direktur Kepolisian Perairan (Dir Polair) Polda Banten, Kombes Pol Budi Hermawan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kabar yang diterima polisi . “Kita sudah kerahkan anggota ke lokasi, namun tidak ditemukan adanya kapal yang tenggelam,” ungkap Budi Hermawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/8).

Menurut Kombes Pol Budi, selain menerjunkan anggotanya, pencarian juga melibatkan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dengan mengerahkan kapal KP Enggano. “Pencarian lewat udarapun kami lakukan dengan menggunakan 2 helikopter. Karena tidak ditemukan adanya kapal tenggelam, anggota kami perintahkan untuk kembali,” ujarnya.(pk/sak)

 




Kapal Bawa Imigran Gelap Dikabarkan Tenggelam di Perairan Pandegelang

Kabar6-Kapal motor  mengangkut sekitar 150 imigran gelap, Rabu (29/8) pagi, dikhabarkan tenggelam di sekitar Samudera Hindia tepatnya di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang.

Belum diketahui penyebab tenggelamnya  kapal motor tersebut dan adanya korban jiwa .Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan petugas Ditpolair Polda Banten saat ini masih dalam perjalan menuju lokasi kapal tenggelam.

Direktur Operasi Basarnas, Sunarbowo mengatakan, informasi yang diterima bahwa kapal imigran tersebut hancur dihantam gelombang tinggi.  Menurut informasi yang kami dapatkan kapal dalam kondisi hancur,” kata Sunarbowo, kepada wartawan di Pelabuhan Indah Kiat Pulp and Paper Merak, Rabu (29/8) siang.

Diperoleh keterangan, kapal yang mengangkut imigran ini tenggelam di sekitar 15 kilometer, perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, atau diposisi berada di titik koordinat 06 drajat 46.445 – 105.05.15.
Diduga imigran gelap yang kerap kali melintasi jalur laut Baten Selatan ini berencana menuju Christmas Island di Australia untuk mendapatkan suaka politik.(pk/sak)

 




Buruh Serabutan Tewas Tergantung di Pohon Nangka

Kabar6- Sahmad, 35, warga Sukarame, Kec. Cikeusal, Kab. Serang,  ditemukan tewas dengan leher terjerat tambang plastik   di pohon nangka di belakang rumahnya,  Senin (27/8). Kematian Sahmad, diduga akibat bunuh diri.

Mayat Sahmad  pertamakali  diketahui oleh Slamet, 55, warga setempat yang kebetulan melintas di lokasi. Peemuan mayat itu lalu dilaporkan ke warga lainnya. Dalam waktu singkat kabar penemuan mayat itu tersebar ke peloksok kampung.

Warga lalu berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Warga lainnya melapor ke Polsek Cikeusal. Setelah diidentifikasi, mayat Sahmad diserahkan kepada keluargnya untuk dimakamkan.

Menurut keterangan, Sahmad yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan sempat mengeluhkan kondisi ekonomi keluarganya.  Sekitar pukul 07:00, korban sempat minum kopi bersama isterinya Asih, 37. Setelah itu Asih pamit pada suaminya untuk mengambil daun pisang di kebun belakang rumahnya.

Bersamaan dengan itu, Sahmad juga pamit dengan alasan akan mencari bambu. Korban waktu itu pergi dengan membawa golok dan tambang. Sejam kemudian Sahmad ditemukan sudah tewas tergantung.(sak)

 




Selama Arus Mudik, 19 Orang Tewas Kecelakaan di Banten

Kabar6- Selama arus mudik lebaran,  19 orang pemudik tewas dalam kecelakaan lalulintas di wilayah Banten sepanjang H-7 hingga H+2 Idul Fitri.

Data dari Posko Terpadu Operasi Ketupat Kalimaya Polda Banten 2012, jumlah kecelakaan sejak H-7 Lebaran hingga H+2 tercatat 54 kasus kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban kecelakaan terbanyak terjadi pada H-2 yang tercatat 4 pemudik meninggal dunia.

Menurut AKBP Rico, Ketua Posko Terpadu Operasi Ketupat Kalimaya Polda Banten 2012, banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas masih disebabkan karena faktor human error (kesalahan manusia) yang mencapai 90 persen.
“Kesalahan manusia itu di antaranya karena pengendara mengantuk, berkendara dengan kecepatan tinggi, dan saling mendahului,” kata Rico.

Dari  54 kasus kecelakaan itu terjadi di beberapa titik, di antaranya di jalan tol 5 kasus, jalur arteri 26 kasus, dan jalur alternatif 11 kasus, dan di jalur lain yang mencapai 10 kasus. Jalur lain itu, kata Rico, jalur di jalan kampung. “Kecelakaan terbanyak melibatkan kendaraan roda dua yang mencapai 69 persen,” ujarnya.

Dibandingkan dengan tahun lalu, menurut Rico, jumlah kecelakaan tahun ini hingga H+2 Lebaran meningkat namun korban jiwa turun 10 persen. “H+2 Lebaran tahun lalu, tercatat sebanyak kasus 49 dengan korban meninggal dunia 21 orang. Pada H+2 lebaran tahun ini tercatat 54 kasus, korban meninggal 19 orang,” jelasnya.

Operasi Ketupat Kalimaya 2012 akan dilaksanakan hingga 26 Agustus 2012. Rico mengingatkan kepada masyarakat yang akan berlibur ke tempat-tempat wisata di wilayah Banten, terutama elalui jalur alternatif agar berhati-hati karena kurang lampu penerangan jalan. “Jalur alternatif menuju obyek wisata banyak yang gelap, dan terdapat banyak titik rawan kecelakaan dan macet,” tegasnya. (pk/sak)




Memancing di Proyek, Seorang Bocah Tewas Tertimpa Besi

Kabar6-Seorang bocah lelaki tewas tertimpa besi saat mancing didernaga IV Pelabuhanh Merak, Kamis (23/8) petang. Korban bernama  M. Riyanto, 11, warga Lingkungan Kedawung, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Korban yang sempat jatuh ke laut sebelumnya sempat dilarikan ke RS Krakatau Medika (RSKM). Namun, dalam perjalanan nyawanya tak tertolong.

Musibah menimpa bocah yatim tersebut terjadi sekitar pukul 17:00 WIB. Riyanto sedang memancing bersama Helmi, ayah angkatnya di Dermaga IV. Padahal di area terlarang itu sudah terpampang papan larangan memancing. Namun mereka tak menghiraukan.

Saat keduanya asyik memancing, tiba-tiba sebuah  alat berat yang sedang mengangkat besi dengan bobot puluhan ton putus talinya lalu menghantam tubuh Riyanto. Benturan keras itu membuat Riyanto tercebur ke laut dengan luka yang cukup serius.

Dalam keadaan kritis korban dilarikan ke RS Krakatau Medika, namun dalam perjalanan meninggal dunia. Menurut Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana  di lokasi kecelakaan merupakan daerah terlarang untuk dilintasi atau dijadikan tempat memancing  karena sedang dibangun dermaga IV.

“ Pihak PT ASDP sudah memamasang papan larangan melintas atau mancing,” terang Kapolres , Jum’at (24/8).

Menurut Kapolres, tidak ada unsur kejahatan dalam kecelakaan tersebut. Kasusnya ditangani Unit Reskrim Polsek Pulo Merak namun berdasarkan hasil musyawarah pihak keluarga korban sudah menerima kejadian itu sebagai musibah.

“Mayat korban sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan setelah dilakukan visum di RS Krakatau Medika,” tutur Kapolres.(pk/sak)

 




Angkut Arus Balik Dari Pelabuhan Merak, 485 Bus Dioperasikan

Kabar6- Mulai Kamis hingga puncak arus balik lebaran 2012  disiapkan 485 unit bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) dan 4 bus antar-kota dalam provinsi (AKDP) dioperasikan mengangkut penumpang  di Terminal Terpadu Merak (TTM) Kota Cilegon.  Puncak arus balik Lebaran 2012 dari Pelabuhan Bakauheuni, Lampung yang tiba di Pelabuhan Merak diprediksi terjadi pada Sabtu (25/8).

Kasubag UPTD Terminal TTM Kota Cilegon, Robbi Hasanudin mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan arus balik dari Pelabuhan Bakauheuni, pihaknya juga sudah menyiapkan bus cadangan sebanyak 125 unit. “Kita antisipasi jangan sampai ada penumpang yang terlantar gara-gara tidak ada bus,” ujar Robbi Hasanudin kepada wartawan.

Terkait gelombang arus balik yang datang dari Pulau Sumatera, kata Robbi, pihaknya selalu berkoordinasi dengan petugas Perhubungan dari Ditjen Hubungan Darat yang ada di di Bakauheuni, Lampung. “Dengan dilakukannya kordinasi, kita tahu berapa besar gelombang arus balik dari Pelabuhan Bakauheuni,” tegas Robbi.

Diprediksi , puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada Sabtu (25/8), mendatang. “Untuk puncak arus balik para PNS sudah terjadi pada Selasa (21/8) malam lalu. Sedangkan gelombang arus balik karyawan swasta akan terjadi pada Sabtu dan Minggu,” kata Robbi.

Di Terminal TTM Merak, meski mengalami peningkatan, suasana terminal nampak lancar dan teratur. Tidak terlihat calon penumpang yang berebut masuk ke dalam bus. Berdasarkan data kantor UPTD Terminal TTM , jumlah pemudik yang sudah diberangkatan kesejumlah kota di Pulau Jawa pada Kamis (23/8) hingga pukul 08:00, sebanyak 12.502 orang.(pk/sak)




Dari Pulau Sumatera, 118.120 Arus Balik Tiba di Pelabuhan Merak

Kabar6-Arus balik Lebaran Idul Fitri 2012,  di Pelabuhan  Merak sudah dipadati pemudik yang datang dari sejumlah kota di Pulau Sumatera.

Berbeda dengan kondisi menjelang Lebaran, arus balik di Pelabuhan Merak tidak terjadi kepadatan. Pemudik yang menggunakan mobil pribadi langsung keluar areal pelabuhan, sedangkan pemudik pejalan kaki diangkut menggunakan bus di Terminal Terpadu Merak (TTM).

Berdasarkan data di Pusat Informasi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, hingga Rabu (22/8) pukul 08:00 WIB, sebanyak 118.120 pemudik tiba di Pelabuhan Merak. Jumlah tersebut terdiri dari 24.187 penumpang pejalan kaki dan 94.023 penumpang dalam kendaraan.

Sementara untuk kendaraan roda empat paling mendominasi yakni 12.179 kendaraan, motor 9.751 unit, Bus 550 dan truk 588. Total keseluruhan kendaraan yaitu sebanyak 23.069 kendaraan.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Mario Sardadi Oetomo,kepada wartawan  mengatakan, lonjakan arus balik dari Pelabuhan Bakauheuni sudah terlihat sejak memasuki H+2 lalu. Gelombang arus mudik diprediksi akan mengalami peningkatan pesat akan terjadi pada Rabu malam dan puncaknya terjadi pada Sabtu (25/8).

“Lonjakan arus mudik terjadi pada Sabtu (25/8) malam karena berakhirnya cuti bersama pegawai swasta,” terang Mario, Rabu (22/8) seraya mengatakan jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 29 kapal roro.(pk/sak)

 




Rumah Terbakar, Wanita Uzur Nyaris Terpanggang

Kabar6-Wanita uzur yang hidup sebatangkara nyaris terpanggang saat rumahnya di Jalan Maulana Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kota Serang, Banten, terbakar, Senin (20/8)  pukul 23:00 WIB. Beruntung warga berhasil menyelamatkan nyawa Nyatimah, 80, dari kepungan api saat tidur dalam kamar.

Menurut keterangan, api pertama kali dilihat dari bagian dapur rumah korban dengan cepat melumat seluruh bagian rumah. Saat warga sibuk memadamkan api terdengar jeritan minta tolong Nyatimah yang terkebak di dalam kamar. Dengan sigap warga menjebol dinding kamar tidur lalu mengevakusi Nyatimah.

“Alhamdulillah,  kita berhasil menyelamatkan ibu Nyatimah meski  rumahnya hangus, ” kata Hidayat.

Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian oleh 3 unit kendaraan damkar dari Pemkab Serang. Kasus kebakaran itu kini diusut Polsek, sementara itu Nyatimah kini  ditampung di rumah salah seorang anaknya tak jauh dari tempat kejadian. (sak)