1

Mau Cari Suaka ke Australia, Puluhan Imigran Gelap Diamankan Polda Banten

Kabar6- Aksi penyelundupan puluhan imigran asal Afganistan ke Christmas Island, Australia berhasil digagalkan petugas Direktorat Polair Polda Banten, Senin (24/9) siang.

Dari 93 imigran gelap tersebut , 53 berhasil diamankan, semantara itu 40 orang lainnya melarikan diri ke dalam hutan di Pulau Peucang, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang. Petugas gabungan Ditpolair dan Polres Pandeglang saat ini masih melakukan pengejaran pada imigran yang kabur itu.

Menurut Kombes Pol Budhi Hermawan Direktur Polair Polda Banten,   imigran asal Afganistan ini berniat mencari suaka politik di Australia. Dengan menggunakan perahu kayu, 93 imigran gelap tersebut masuk Australia melalui Pulau Christmas.

“Ditengah lautan, kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kapal akhirnya terdampar di perairan Pulau Peucang,” terang Kombes Pol Budhi kepada wartawan saat evakuasi imigran di Pelabuhan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Merak, Senin (24/9) sore.

Setelah mendapatkan informasi dari Search and Rescue (SAR), pihaknya langsung menuju lokasi menggunakan Kapal Enggano milik Polri. “Puluhan imigran itu ditemukan oleh tim SAR, mereka ditemukan sedang terapung di atas kapal dan puluhan lainnya yang berhasil  ke darat di pulau tersebut melarikan diri. Diduga jumlah keseluruhan terdapat 93 imigran,” terang Budhi.

Puluhan imigran yang kabur tersebut, lanjutnya,  saat ini masih dalam pengejaran petugas. Sebab, imigran yang kabur itu bersembunyi ke dalam hutan pulau itu. “Mudah-mudah besok sudah tertangkap dan kemudian langsung dievakuasi,” ujarnya.

Kata dia, dalam penangkapan imigran gelap itu juga terdapat satu warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal pembawa imigran. Awak kapal itu berasal dari daerah Sulawesi. “Awak kapal itu sedang kami proses untuk dimintai keterangan,” katanya.

Dia menambahkan, para imigran itu  akan ditangani Kantor Imigrasi Serang, Banten. “Imigran ini akan dibawa ke Serang. Soalnya yang 56 orang imigran  kemarin masih berada disini, jadi biar Imigrasi Serang yang menangani,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, Polair Banten, juga menangkap sebanyak 56 imigran dari negara Timur Tengah itu. Saat ini imigran itu masih ditampung di Hotel Ferry Merak.

Para imigran ini banyak ditangkap di sekitar perairan Selat Sunda, karena Pulau Christmas, sebuah pulau yang masuk wilayah Australia itu menjadi perlintasan para pencari suaka.(pk/sak)

 




Gunung Anak Krakatau Terus Semburkan Abu dan Bebatuan

Kabar6-  Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda sampai saat ini masih fluktuatif dengan menyemburkan material vulkanik berupa lava pijar bebatuan, dan abu .

“Aktivitasnya masih naik turun. Berdasarkan data alat pendeteksi getaran gempa terjadi 3 kali gempa vulkanik dalam, dan 531 gempa vulkanik dangkal, 35 kali gempa tremor serta hembusan sebanyak 365 kali” ujar  Anton S Tri Pambudi, Kepala Pos Pemantau Gunung GAK Pasauran, Kec. Cinangka, Kab. Serang, Senin (17/9).

Meski  masih terjadi aktifitas, lanjut Anton, status Gunung GAK masih berada di Waspada Level 2. Ia mengingatkan nelayan ataupun wisatawan hendaknya tidak melaut di sekitar gunung itu karena aktivitasnya bisa saja meningkat sewaktu-waktu.

Kepada penduduk yang tinggal di sepanjang pantai Selat Sunda diharapkan tak perlu takut dan cemas. “Gunung api ini berbahaya pada radius kurang dari 3 km. Pasalnya, dikhawatirkan terkena jatuhan material panas dari letusan,” ungkap Anton.

Heri Azhari, warga Kec. Anyer, Kab. Serang mengatakan, aktivitas GAK sudah biasa tejadi. Untuk itu, diharapkan untuk tidak dibesar-besarkan.

Menurut Heri, aktivitas GAK tersebut pada tahun 1990-an sebelum ada tsunami Aceh, justru menjadi tontonan bagi wisatawan. (pk/sak)




Menganiaya,Ketua Partai Nasdem Divonis 4 Bulan Penjara

Kabar6-Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Banten,  divonis 4 bulan penjara dengan masa percobaan selama enam bulan, oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Serang, Kamis (13/9).

Sam Rahmat, Ketua DPW Partao Nasdem, diadili dalam perkara penganiayaan terhadap empat orang pelaku perusakan baliho bergambar pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Banten WH-Irna.

Orang nomor satu di Partai NasDem Banten ini dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan.

Putusan tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama delapan bulan dengan setahun masa percobaan.

Dalam amar putusannya, majelis hakim diketuai Lian Henry Sibarani, SH, dengan JPU Zulkifli, SH menyatakan terdakwa telah terbukti bersalah melanggar hukum sebagaimana diatur diancam dalam pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan, sebagaimana dakwaan ke-1 jaksa penuntut umum.

Dalam pertimbangannya, majelis hakim menyebutkan hal-hal yang memberatkan terdakwa, perbuatan terdakwa tidak dapat mengendalikan emosi. Sementara hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidangan, dan terlepas dari itu, ada perdamaian antara saksi korban dengan terdakwa.

Seusai pembacaan putusan, baik terdakwa maupun JPU menyatakan menerima putusan tersebut.

Sam Rahmat ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Banten dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap empat orang perusak baliho pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten, WH-Irna pada sebelum masa kampanye Pilgub 2011 lalu.

Sam Rahmat tidak dilakukan penahanan oleh penyidik Polda, Kejati Banten, maupun Kejari Cilegon, dengan pertimbangan perbuatan tersangka masuk dalam kategori penganiayaan ringan yang ancaman hukumannya dibawah lima tahun penjara.(pk/sak)




Tim Gegana Polda Banten Ringkus Teroris di SMA 1 Serang

Kabar6-Tim Gegana Polda Banten meringkus kawanan teroris yang  menyelundup  ke gedung SMA 1 Kota Serang, Rabu (12/9/2012) siang. Belasan siswa yang semula disandra berhasil dibebaskan tanpa menimbulkan korban jiwa.

Tim Anti Teror ini, selain berhasil menyelamatkan sandera, juga  mengamankan bom yang terbungkus kardus. Bom tersebut lalu  diledakan di halaman sekolah.

Kejadian tersebut merupakan  simulasi Brimob Polda Banten di gedung SMA 1 Kota Serang untuk  mengenalkan sejumlah peralatan anti teror, seperti proteksi, deteksi, perlengkapan tim penjinak bom, dan pendukung alat komunikasi.

Kasat Brimob Polda Banten, Kombes Pol. Bambang Suwarhi mengatakan, siswa generasi penerus bangsa perlu diberikan informasi menyeluruh mengenai tugas kinerja Brimob dan penanganannya dalam mengantisipasi bom.

“Kegiatan ini dilatarbelakangi situasi terakhir di berbagai daerah, yang banyak ditemukan bom dan bahan peledak lainnya, yang diakibatkan ketidak mengertian masyarakat,” ungkap Bambang.

Terkait lokasi simulasi dilakukan di sekolah, Kombes Bambang menyangkal peragaan penangan teror ini ada kaitannya dengan anacaman teror sudah masuk sekolah. “Tidak ada kaitannya, kita hanya mengantisipasi agar siswa mengetahui jika mendapat anacaman atau menemukan sesuatu yang mencurigakan, baik di sekolah maupun dilingkungan rumah,” tegas Kombes Pol Bambang.(pk/sak)

 




Pendemo PT.Krakatau Posco Bentrok Dengan Polisi, 5 orang Luka

Kabar6- Polisi dan pendemo saling adu jotos saat terjadi demo di PT Krakatau Posco. Perisriwa itu terjadi dalam aksi  menuntut perekrutan tenaga kerja lokal oleh PT Krakatau Posco, yang dilakukan massa Solidiritas Masyarakat Kubangsari ( SIMAK ), Senin (10/9).

Akibat peristiwa tersebut, dua anggota massa SIMAK dan 3 polisi mengalami luka-luka.  Dua warga, Jeliman mengalami patah tulang hidung, dan  Bedi, kepalanya memar. Sementara itu,  Kasat Intelkam, AKP Yosa dan Briptu Yoyok, luka lebam pada wajah dan Briptu Wahab mengeluarkan darah dari mulut.

Dewan Pembina SIMAK, Ibrohim Aswadi mengatakan, tidak mengetahui siapa yang mengawali hingga terjadi bentrokan tersebut, karena pada saat itu, ia sedang berada di atas mobil untuk berorasi.

“Entah siapa yang memulai, ketika saya masih berorasi, tiba tiba mobil didorong oleh massa, dan mobil yang ditinggalkan sopirnya menabrak blockade polisi. Dari situ awalnya kemudian polisi mengejar massa, hingga 2 orang anggota kami jatuh pingsan dipukuli polisi. Dari pihak polisi pun ada yang luka akibat baku hantam tersebut,” ujar Ibrohim.

Sebelumnya, imbuh Ibrohim, aksi ini dilakukan SIMAK, karena merasa keberatan dengan kebijakan PT Krakatau Posco yang sangat kurang peduli kepada masyarakat Kubangsari. “Tuntutan kami adalah, masyarakat Kubangsari agar mendapat prioritas bekerja di Krakatau Posco,” tegas Ibrohim .

Corporate secretary PT Krakatau Posco, Pria Utomo pada saat konferensi persnya mengatakan bahwa pihak PT Krakatau Posco mengapresiasi tuntutan masyarakat Kubangsari dan menganggap aksi tersebut sebagai masukan positif.

Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana mengatakan sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan pengunjukrasa. Menurut Kapolres seluruh anggota yang bertugas sudah kooperatif dalam mengamankan aksi demonstrasi. (pk/sak)




Distribusi Meningkat, Truk Antre di Pelabuhan Merak

Kabar6- Lagi-lagi antrian truk terjadi di Dermaga Pelabuhan Merak. Penumpukan truk ekspedisi ini disebabkan meningkatnya distribusi barang pasca Lebaran ke Pulau Sumatera. Tidak hanya itu, arus kendaraan pribadi juga meningkat pada setiap akhir pekan.

Berdasarkan catatan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, jumlah truk yang menyeberang mencapai 2.751 unit. Jumlah ini meningkat menjadi 2.981 unit truk pada hari berikutnya. Sedangkan kapal roro yang dioperasikan sebanyak 26 unit.

Asep Winarya, 38, sopir truk yang mengangkut barang kelontongan, mengatakan, pengiriman barang mulai meningkat September ini guna memenuhi kebutuhan jelang tahun baru. “Pengusaha biasanya menstok barang dari sekarang untuk menghindari kenaikan harga,” katanya, Jum’at (7/9), seraya menambahkan jika dalam sebulan ia sudah beberapa kali ke Palembang.

Humas PT ASDP Indonesian Ferry Cabang Merak, Mario S Oetoma mengatakan, penumpukan truk yang terjadi di Pelabuhan Merak ini disebabkan meningkatnya aktivitas pengiriman barang ke Pelabuhan Bakauheuni. “Itu sih biasa, mulai Kamis hingga Sabtu, pengiriman barang ke Sumatera memang meningkat,” ungkapnya.

Pihak ASDP tetap mengantisipasi agar antrian kendaraan tidak semakin meluas dan  akan memaksimalkan pengoperasian kapal serta mempercepat waktu bongkar muat.(pk/sak)




Menganiaya, Ketua NasDem Banten Dituntut 8 Bulan Penjara

Kabar6- Sam Rahmat, Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Banten, dituntut delapan bulan penjara dengan setahun masa percobaan oleh jaksa penuntut umum (JPU) Zulkifli, SH, di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Kamis (6/9).

Polisitisi dan  pengusaha ini dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap empat orang perusak baliho pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Banten WH-Irna.

Dalam tuntutannya, Zulkifli, SH, menyatakan terdakwa telah terbukti bersalah melanggar hukum sebagaimana diatur diancam dalam pasal  351 ayat 1 KUHP sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum.

“Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, terdakwa terbukti melakukan penganiayaan. Oleh karena itu kami meminta kepada majelis hakim agar mengadili terdakwa dengan pidana penjara selama delapan bulan dengan masa percobaan selama satu tahun,” ujar Zulkifli, SH.

Dalam pertimbangannya, JPU menyebutkan hal-hal yang memberatkan terdakwa, perbuatan terdakwa telah mengakibatkan korban  menderita luka-luka.

Sementara hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidangan, dan terdakwa dengan para korban telah berdamai secara tertulis.

Usai pembacaan tuntutan, Sam Rahmat menyatakan akan menyampaikan pembelaan (pledoi) pada sidang pekan depan. “Saya akan sampaikan pembelaan pak hakim,” tuturnya.

Seusai persidangan, Sam Rahmat menilai, kasus tersebut lebih kuat ke arah motif politis dari pada hukumnya. Pasalnya, lanjut Dia, sejak awal sudah ada perdamaian antaranya dirinya dengan korban. Akan tetapi perkara tersebut tetap diproses hingga persidangan.

Orang nomor satu di Partai NasDem Banten itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Banten dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap empat orang perusak baliho pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten, WH-Irna pada sebelum masa kampanye Pilgub 2011 lalu.

Sam Rahmat tidak dilakukan penahanan oleh penyidik Polda, Kejati Banten, maupun Kejari Cilegon, dengan pertimbangan perbuatan tersangka masuk dalam kategori penganiayaan ringan yang ancaman hukumannya dibawah lima tahun penjara. (pk/sak)




Anak Krakatau Meletus Pelayaran di Merak Tidak Terganggu

Kabar6- Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda yang terjadi sejak Minggu (2/9) hingga siang  tidak mempengaruhi aktifitas pelayaran Pelabuhan Merak – Bakauheuni, Lampung. PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak tetap mengoperasikan kapal sesuai kondisi penumpang.

“Aktivitas Gunung Anak Krakatau  sejauh ini belum mempengaruhi pelayanan pelayaran Pelabuhan Merak-Bakauheuni. Kapal tetap kita operasikan sesuai kebutuhan dilapangan,” ungkap Mario S Oetomo, Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Senin (8/9).

Pihak PT ASDP, dalam hal ini  akan mengikuti perkembangan aktivitas GAK dengan melakukan kordinasi dengan instansi terkait dan langsung memberikan himbuan kepada pihak manajeman kapal ferry jika memang nantinya membahayakan pelayaran. “Kita minta nahkoda hati-hati dan tetap memperhatikan imbauan,” ujar Mario.

Menurut Mario, jumlah trip pelayaran Pelabuhan Merak – Bakauheni, pada Minggu (02/9) hingga Senin (3/9) pagi, mencapai 100 trip dengan jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 28 hingga 25 unit kapal roro. Situasi aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak normal. Tidak ada antrian, bahkan seluruh dermaga lengang.(pk/sak)




Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Panik

Kabar6-Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda meletus. Lava Pijar dengan ketinggan 200 hingga 300 keluar dari perut gunung yang pernah menghebohkan dunia 1883 ini. Gempa tremor yang disebabkan letusan hingga Senin (3/9) masih dirasakan sepanjang pesisir Pantai Anyer, Kab. Serang hingga Pantai Labuan, Kab. Pandeglang.

“Akibat letusan dan gempa tremor, kaca-kaca rumah ataupun bangunan lainnya di sepanjang Pantai Anyer dan Labuan bergetar,” terang Anton Pripambudi, petugas pemantaun GAK di Pasauran, Kec. Cinangka, Kab. Serang kepada wartawan, Senin (3/9).

Menurut Anton, letusan GAK terjadi sejak Minggu (2/9) sekitar pukul 11:30. “Tadi malam terlihat jelas lontaran lava pijar dengan ketinggian kurang lebih 200-300 meter dari puncak secara menerus. Lontaran lava pijart masih terjadi sampai sekarang. Gempa-gempa dan letusan juga masih terekam di pos pemantauan,” jelas Anton.

Meski terjadi kenaikan aktifitas, namun letusan Anak Krakatau tidak akan menyebabkan tsunami. petugas pemantaun GAK di Pasauran, Kec. Cinangka, Kab. Serang, mengimbau agar masyarakat di pantai Banten dan Lampung agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. “Kami menghimbau kepada wisatawan ataupun nelayan agar tidak mendekati GAK dalam radius 1 km dari titik letusan,” tegas Anton seraya menambahkan  status  GAK waspada level 2. (pk/sak)




Tolak Tambang Pasir Laut Rusuh, Satu Warga Luka Tembak

Kabar6- Seorang warga tertembak saat terjadi kerusuhan menolak penambangan pasir di perairan Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kab. Serang, Minggu (2/9/2012) siang.

Korban diketahui bernama Mustaya, 32, warga Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, menderita luka tembak di paha bagian kanan. Belum diketahui siapa pelaku penembakan.

Polisi menduga pelaku penembakan berasal dari salah satu kapal pengeruk pasir. Saat itu, korban  bersama ratusan nelayan lainnya sedang mengusir kapal-kapal pengeruk pasir.

Diperoleh keterangan, insiden keributan di Pantai Lontar ini terjadi sekitar pukul 13:00. Siang itu ratusan nelayan dengan menggunakan puluhan perahu nelayan berusuha mengusir kapal-kapal yang sedang melakukan penyedotan pasir di perairan laut Lontar. Diduga ada perlawanan dari awak kapal pengeruk pasir, sehingga terjadi penembakan. Kejadian itu masih dalam pengusutan petugas Polsek Tirtayasa.(pk/sak)