1

Hujan Batu dan Tembakan Gas Air Mata Mewarnai Demo di Banten

Kabar6- Hujan batu dan tembakan gas air mata mewarnai aksi demonstrasi dalam rangka memperingati HUT ke-12 Provinsi Banten di depan Gedung DPRD Banten, Kamis (4/10/2012) siang.

Sejumlah mahasiswa dan wartawan terluka akibat terkena pukulan aparat saat berusaha membubarkan demo. Tak hanya itu seorang balita juga dilarikan ke rumah sakit karena terkena asap gas air mata.

Bentrok antara mahasiswa dan polisi ini berawal saat mahasiswa berusaha masuk ke dalam halaman gedung DPRD Banten. Saling dorong sehingga mahasiswa dan polisi saling baku hantam.

Akibat perlawanan mahasiswa, polisi mengeluarkan kekuatan dengan menyemprotkan air menggunakan water canon. Upaya polisi inipun mendapat perlawanan dari mahasiswa dengan melempari kendaraan water canon dengan batu. Hujan batu tak hanya diarahkan ke mobil water canon tapi juga kearah pasukan dalmas yang ada dibelakang kendaraan penyemprot.

Ketika terjadi hujan batu, pasukan pengurai massa berkendaraan trail langsung mengejar mahasiswa sambil menembakan gas air mata. Hujan batu terus berlangsung hingga mengakibatkan polisi kehilangan kontrol mengejar dan menghajar pendemo. Satu wartawan juga menjadi korban pukulan aparat karena dikira pendemo.

Asap gas air mata terbawa angin melewati warga yang menyaksikan kerusahan. Akibatnya dua warga, satu diantaranya balita menangis kesakitan. Melihat situasi tersebut, petugas langsung mengamankan dan membawa korban ke dalam mobil ambulance  lalu dibawa  dibawa ke rumah sakit terdekat.

Hingga saat ini para pendemo masih berada di jalanan depan kantor DPRD Banten. Sementara itu ribuan polisi juga kembali ke tempat masing-masing untuk menjaga kantor DPRD. (pk/sak)




55 Imigran Afganistan dan Pakistan Diserahkan ke UNHCR

Kabar6- Kantor Imigrasi Kota Cilegon mengirim  55 imigran asal Afganistan dan Pakistan ke Rumah Detensi Imigrasi (rudenim) ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, setelah lebih dari sebulan ditampung di Hotel Ferry Merak, Kota Cilegon.

Ke 55 imigran itu selanjutkan akan diserahkan ke Badan Pengungsian Perserikatan Bangsa Bangsa atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan  International Organization for Migration (IOM).

Kepala Kantor Imigrasi Kota Cilegon, MT Satiawan mengatakan, pemindahan imigran yang ditangkap di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Lebak, pada Jumat, 31 Agustus 2012 lalu itu dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 23 orang dan tahap kedua dikirimkan sebanyak 32 orang.

“Jadi sudah tidak ada lagi imigran yang menginap di Hotel Ferry Merak. Seluruh imigran sudah kami kirim ke rudenim Tanjung Pinang,” ujar MT Setiawan, Selasa (2/10).

Puluhan imigran itu selanjutnya  dibawah kewenangan UNHCR dan IOM. “Sekarang  bukan kewenangan kita lagi, tapi kewenangan UNHCR dan IOM. Selama di Cilegon, kami sudah perlakukan mereka dengan baik,” tuturnya.

Tim gabungan dari Ditpolair Polda Banten dan Mabes Polri serta Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menyelamatkan 57 imigran. Namun, satu orang imigran ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Puluhan Imigran asal Afganistan dan Pakistan tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Indah Kiat dengan menggunakan kapal Enggano dan Basarnas.
Mereka hendak menuju Kepulauan Christmas, Australia. Namun nahas kapal yang mereka tumpangi bocor dan akhirnya mereka terombang-ambing selama satu hari. (pk/sak)




Ratusan Massa Dari Sejumlah Elemen Tuntut Kapolres Cilegon Dicopot

Kabar6-Ratusan masa dari berbagai elemen masyarakat  tergabung dalam Forum Masyarakat Cilegon (Formaci), Selasa (2/10/2012), melakukan aksi demo menuntut AKBP Umar Surya Fana dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Cilegon.

Aksi unjuk rasa, selain didepan Mapolres Cilegon,  juga dilakukan didepan gedung DPRD Cilegon dan kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Cilegon.

Masa terbagi dalam dua arah kedatangan,datang dari Masjid Agung Kota Cilegon, sementara ratusan masa lainnya datang dari arah ADB PT Krakatau Steel (KS)  melakukan Long March. Mereka berte,i dan  berkumpul di depan  Mapolres Cilegon di Jalan Jenderal Sudirman.

Dalam aksinya massa melempar telur busuk yang diarahkan ke foto Umar S Fana serta membakar keranda mayat. Mereka menilai keranda tersebut  sebagai simbol matinya netralitas dan profesionalisme pihak kepolisian atas penjagaan aksi demo yang dilakukan masa di Kantor Walikota Cilegon. Dalam demo tersebut,  fasilitas pemkot rusak, pada (25/9) lalu.

Korlap Formaci, Arif Rahman mengatakan, Kapolres Cilegon, Umar Surya Fana agar  segera pergi dari Kota Cilegon. Menurutnya, Umar tidak pantas memimpin kepolisian di kota industri ini, karena selama menjabat kapolres tidak memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap masyarakat.

Hal itupun terbukti pada saat adanya unjuk rasa dari elemen masyarakat bebarap waktu lalu, fasilitas pemkot rusak. “Lebih dari itu Kapolres juga telah melakukan provokasi terjadinya anarkis aksi unjuk rasa pada 25 September lalu,” kata Arif.

Pihaknya meminta agar kapolres segera pindah dari Kota Cilegon. “Umar Surya Fana harus angkat kaki sekarang juga dari Cilegon,” teriaknya.

Sementara itu, menurut informasi Kapolres Cilegon, AKPB Umar Surya Fana  sebetulnya sejak dua minggu yang lalu sudah dipindahkan ke Garut, Jawa Barat. Hanya saat ini  tinggal menunggu serah terima saja. (pk/sak)

 




4 Kasat dan 9 Kapolsek di Jajaran Polres Serang Dimutasi

Kabar6-  Empat Kasat dan 9  Kapolsek di jajaran Polres Serang, Senin (1/10), dimutasi. Upacata serahterima dipimpin Kapolres Serang, AKBP Ady Soeseno.

Jabatan Kasat Reskrim dari AKP Doni Hadi Santoso diserahterimakan kepada AKP Fredya Triharbakti, jabatan Kasat Lantas, AKP Heri Sugeng Priyantho diserahkan kepada AKP Warsono, Kasat Intelkam AKP Tata Kurnata digantikan AKP Eko Hadi W dan jabatan Kasat Narkoba dari AKP France Yohanes Siregar kepada AKP Jamrowi.

Sementara 9 kapolsek dimutasi, Kapolsek Cipocok Jaya, Kompol Zulpakar digantikan Kompol Yoga Priyahutama, Kapolsek Kopo AKP Asep Juhri digantikan AKP Suntoro. Selanjutnya AKP Asep Juhri bertugas sebagai Kapolsek Jawilan menggantikan AKP Kamarul Wahyudi yang ditugaskan sebagai Kepala KPLP Merak, Kapolsek Tirtayasa AKP Suparno digantikan AKP Mulyadi

Kapolsek Padarincang AKP Deni Ramdhani digantikan AKP Ate Waryadi, Kapolsek Pabuaran AKP Hariyanta digantikan AKP Tata Kurnata, Kapolsek Cikeusal AKP Aep Saepullah digantikan AKP Syarif Hidayat yang sebelumnya menjabat Kapolsek Carenang. Kursi Kapolsek Carenang selanjutkan diduduki AKP Zaenudin, Kapolsek Curug, AKP AKP Dadang Suryadi digantikan Iptu Joko Pituturno.(sak)




Kapal Beroperasi Berkurang, Ribuan Truk Antri di Pelabuhan Merak

Kabar6-Ribuan truk angkutan barang mau  menyeberang ke Pulau Sumatera tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Antrian sejak Sabtu (29/9) dinihari hingga ke  jalur Cikuasa Atas.

“Penyebab antrian itu, selain meningkatnya aktivitas pengiriman barang, juga akibat tenggelamnya KMP Bahuga Jaya mempengaruhi pelayanan dan  jumlah kapal yang beroperasi berkurang,” ungkap Mario S Utomo, Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, kepada wartawan.

Kemarin,  jumlah kapal yang beroperasi sebanyak  24 kapal sehingga pelayanan penyeberangan Pelabuhan Merak – Bakauheuni terganggu. “Idealnya, kapal beroperasi 26 hingga 28 kapal,” tutur Mario.

Berkurangnnya kapal yang beroperasi, lanjutnya, karena banyak kapal yang melakukan perawatan tidak sesuai jadual. Akibatnya antrean truk kembali terjadi.

“Mudah-mudahan Senin (sore ini), antrian bisa segera terurai karena aktivitas pengiriman barang juga sedikit,” ucapnya. (pk/sak)




Mobil Soluna Ditabrak KA, Anggota DPRD Luka-luka

Kabar6- Angota DPRD Kabupaten Serang dari ftaksi PKS  luka berat setelah sedan Soluna A 1683 CL yang dikemudikannya  ditabrak kereta api angkutan batu bara di lintasan kereta api Kp Katupang Sinyar, Kec. Cikeusal, Kab. Serang, Sabtu (29/9).

Dana Mulyana, 38, menderita luka di kepala , dalam keadaan tak sadarkan diri ini dilarikan ke RS Sari Asih Kota Serang.

Diperoleh keterangan, peristiwaini terjadi sekitar pukul 09:30. Korban yang mengendarai Toyota Soluna berniat melintas rel kereta api. Diduga tak melihat kanan kiri, dari arah Merak muncul kereta api yang mengangkut batu bara.

Kaget melihat ada kereta akan melintas, korban berusaha menyelamatkan diri keluar dari kendaraannya yang melintang di lintasan. Namun naas, hantaman kereta menyeret mobil Soluna dan mengenai tubuh korban. Akibatnya, korban terpental dan jatuh sehingga kepalanya membentur batu.

Kasat Lantas Polres Serang, AKP Heri Sugeng Priyantho membenarkan kejadian tersebut. Korban menderita luka berat dan masih dalam perwatan tim medis RS Sari Asih. Begitupun dengan kondisi kendaraannya mengalami kerusakan cukup parah.

“Kasusnya masih dalam penyelidikan. Namun diduga kecelakaan disebabkan karena korban tidak hati-hati. Kemungkinan korban tidak melihat kanan kiri saat melintasi rel yang tidak ada penjaganya,” terang AKP Heri didampingi Kanit Laka, Ipda Tri Sutrisno..(pk/sak)




Ketel Uap PT. Super Silicaindo Meledak, 3 Karyawan Tewas

Kabar6-Katel uap pelarutan bahan baku PT Super Silicaindo di Desa Beberan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, meledak, Jumat (28/9) siang.Akibat peristiwa itu, 3 karyawan tewas, dua lainnya menderita luka bakar di disekujur tubuh.

Tiga karyawan tewas,  Agus Tomi, 30, Hujer, 28, dan M. Darun, 23, sedangkan dua yang luka bakar, Mulkuyadin dan Uu Nasrudin.

Diperoleh infomasi, ketel uap itu meledak di dalam gedung pelarutan bahan baku dan material kater yang berukuran sekitar 5 meter dengan diameter satumeter lebih. Akibabatnya, kondisi gedung pelarutan bahan baku hancur, sebagian tembok runtuh dan pipa-pipa uap air panas masih mengeluakan air.

Sementara tembok gedung reaktor jebol tertabrak ketel uap yang meledak. Serpihan bangunan dan kaca berserakan hingga beberapa meter di sekitar dua gedung tersebut.

Ketiga korban tewas dibawa ke UGD Rumah Sakit Medika Ciruas, dengan kondisi luka bakar hampir di sekujur tubuhnya.

“Ketiga orban saat itu sedang berada di dalam ruangan titik ledakan ketel uap, dua orang betugas sebagai operator mesin. Satu orang lagi mekanik yang kebetulan sedang melakukan pengontrolan mesin di ruangan itu,” kata Supervisor PT Super Silicaindo Semesta, Andi Sunarto

Diperoleh keterangan sebelum meledak tekanan sudah diiatur. Diduga ledakan  terjadi karena korosi (karat) di ketel  dan ada tekanan dari uap panas .

Penyebab meledaknya ketel uap tersebut masih dalam pengusutan petugas Polsek Ciruas. (sak)




Nama-nama Penumpang KM Bahuga Jaya Dikabarkan Selamat

Kabar6- Petugas gabungan di posko  Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, guna masih mendata nama-nama penumpang  KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tabrakan dengan kapal chargo di selat Sunda, Rabu (26/9/2012) subuh. .

Hingga Rabu siang, jumlah  penumpang yang selamat ataupun tewasmasih simpang siur. Terakhir disebutkan 8 penumpang jadi korban, namun data rincinya belum ada karena masih diteliti ulang petugas di Merak atau pun di Bakauheni.

Semua korban dibawa ke RS Krakatau Medica Cilegon, Banten, dan  RS Kalianda Lampunmg Selatan.

Suasana di posko gabungan di Pelabuhan Merak, hingga kini terus dipadati warga dan keluarga korban. Mereka ingin mengetahui apakah keluarganya menjadi penumpang di kapal naas itu.(pk/sak)

 




Mau Kabur, Kapal Chargo Diamankan Polair Polda Banten

Kabar6-Kapal Cargo Norgas Chanthika sehabis menabrak KM Bahuga Jaya hingga tenggelam di perairan Pulau Rimau, Lampung. Namun, kapal chargo tersebut berhasil diamankan petugas gabungan Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Banten dan Tim SAR.

Kasat Patroli Polair Polda Banten,  AKBP RM Tohir mengatakan, kapal beserta Anak Buah Kapal (ABK) kapal kargo tersebut saat ini bersandar di sekitar Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, dengan pengamanan ketat petugas kepolisian.

“Kapalnya sudah kami amankan. Kami khawatir kapal itu mencoba kabur lagi,” terangnya kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Rabu (26/09/2012).

Pada saat kejadian,  Polair Polda Banten juga ikut menuju lokasi untuk menyelamatkan korban, yang pada saat itu terjebak di atas kapal dengan kondisi kapal yang sudah miring. Beruntung ratusan penumpang berhasil diselamatkan menggunakan kapal fery yang melintas dan kapal milik polair mapun tim Sarch and Rescue (SAR).

Namun, saat petugas mengevakuasi penumpang terlihat  kapal kargo sehabis menabrak  tetap melaju menghindar dan berusaha kabur. Petugas segera mengejar dan berhasil mengamankan kapal chargo terseut. (bbs/sak)




Kapal Bahuga Jaya Tenggelam DiTabrak Kapal Chargo

Kabar6- Kapal Motor Bahuga Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Merak bertabrakan dengan kapal tanker . Akibat tabrakan itu kapal roro tersebut  tenggelam.

Menurut keterangan, KM Bahuga Jaya berangkat dari Pelabuhan Merak sekitar pukul 03.00 WIB membawa 10 kendaraan roda dua, ratusan penumpang , 22 mobil pribadi, 11 pickup, 17 coldiesel dan 18 truk. Informasi kecelakaan diterima pihak ASDP pukul 05.20 WIB.”Posisi kapalnya 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni. Sejumlah penumpang KM Bahuga Jaya berhasil diselamatkan. PT ASDP mengerahkan kapal roro untuk mengevakuasi korban yang jaraknya 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni.

Petugas gabungan membuka posko di Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, guna mendata seluruh korban KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tabrakan dengan kapal kargo di selat Sunda, Rabu (26/9/2012) subuh. Posko ini spontan diserbu keluarga korban untuk mendapatkan data akurat.

Petugas dengan sabar melayani keluarga penumpang, termasuk memperbaharui data penumpang yang selamat ataupun tewas. Namun hingga Rabu (26/9/2012) siang ini jumlah korban dan selamat maisng simpang siur. Terakhir disebutkan 8 penumpang jadi korban, namun data rincinya belum ada karena masih diteliti ulang petugas di Merak atau pun di Bakauheni.

Sebanyak lima kapal dikerahkan untuk mengevakuasi korban selamat ke Pelabuhan Merak, yakni KMP Mufida sebanyak 15 orang, KMP rajabasa 25 orang, KMP Lindu Karsa 3 orang, KMP Jatra 3 dua orang dan KMP Nusa Agung 28 orang, sedangkan kapal yang dikerahkan mengevakuasi korban ke Pelabuhan Bakauheni adalah, Munic Line 70 orang, Gelius Rawuh 38 orang, Bontang 16 orang, Tag Boat 3 orang, Windu Kasa Prama 3 orang.

Semua korban dibawa ke RS Krakatau Medica Cilegon, Banten, sedangkan di Bakauheni di RS Kalianda Lampunmg Selatan.

Suasana di posko gabungan di Pelabuhan Merak, hingga kini terus dipadati warga dan keluarga korban. Mereka ingin mengetahui apakah keluarganya menjadi penumpang di kapal naas itu.(bbs/sak)