1

Kapal Beroperasi Berkurang, Ribuan Truk Antri di Pelabuhan Merak

Kabar6-Ribuan truk angkutan barang mau  menyeberang ke Pulau Sumatera tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Antrian sejak Sabtu (29/9) dinihari hingga ke  jalur Cikuasa Atas.

“Penyebab antrian itu, selain meningkatnya aktivitas pengiriman barang, juga akibat tenggelamnya KMP Bahuga Jaya mempengaruhi pelayanan dan  jumlah kapal yang beroperasi berkurang,” ungkap Mario S Utomo, Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, kepada wartawan.

Kemarin,  jumlah kapal yang beroperasi sebanyak  24 kapal sehingga pelayanan penyeberangan Pelabuhan Merak – Bakauheuni terganggu. “Idealnya, kapal beroperasi 26 hingga 28 kapal,” tutur Mario.

Berkurangnnya kapal yang beroperasi, lanjutnya, karena banyak kapal yang melakukan perawatan tidak sesuai jadual. Akibatnya antrean truk kembali terjadi.

“Mudah-mudahan Senin (sore ini), antrian bisa segera terurai karena aktivitas pengiriman barang juga sedikit,” ucapnya. (pk/sak)




Mobil Soluna Ditabrak KA, Anggota DPRD Luka-luka

Kabar6- Angota DPRD Kabupaten Serang dari ftaksi PKS  luka berat setelah sedan Soluna A 1683 CL yang dikemudikannya  ditabrak kereta api angkutan batu bara di lintasan kereta api Kp Katupang Sinyar, Kec. Cikeusal, Kab. Serang, Sabtu (29/9).

Dana Mulyana, 38, menderita luka di kepala , dalam keadaan tak sadarkan diri ini dilarikan ke RS Sari Asih Kota Serang.

Diperoleh keterangan, peristiwaini terjadi sekitar pukul 09:30. Korban yang mengendarai Toyota Soluna berniat melintas rel kereta api. Diduga tak melihat kanan kiri, dari arah Merak muncul kereta api yang mengangkut batu bara.

Kaget melihat ada kereta akan melintas, korban berusaha menyelamatkan diri keluar dari kendaraannya yang melintang di lintasan. Namun naas, hantaman kereta menyeret mobil Soluna dan mengenai tubuh korban. Akibatnya, korban terpental dan jatuh sehingga kepalanya membentur batu.

Kasat Lantas Polres Serang, AKP Heri Sugeng Priyantho membenarkan kejadian tersebut. Korban menderita luka berat dan masih dalam perwatan tim medis RS Sari Asih. Begitupun dengan kondisi kendaraannya mengalami kerusakan cukup parah.

“Kasusnya masih dalam penyelidikan. Namun diduga kecelakaan disebabkan karena korban tidak hati-hati. Kemungkinan korban tidak melihat kanan kiri saat melintasi rel yang tidak ada penjaganya,” terang AKP Heri didampingi Kanit Laka, Ipda Tri Sutrisno..(pk/sak)




Ketel Uap PT. Super Silicaindo Meledak, 3 Karyawan Tewas

Kabar6-Katel uap pelarutan bahan baku PT Super Silicaindo di Desa Beberan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, meledak, Jumat (28/9) siang.Akibat peristiwa itu, 3 karyawan tewas, dua lainnya menderita luka bakar di disekujur tubuh.

Tiga karyawan tewas,  Agus Tomi, 30, Hujer, 28, dan M. Darun, 23, sedangkan dua yang luka bakar, Mulkuyadin dan Uu Nasrudin.

Diperoleh infomasi, ketel uap itu meledak di dalam gedung pelarutan bahan baku dan material kater yang berukuran sekitar 5 meter dengan diameter satumeter lebih. Akibabatnya, kondisi gedung pelarutan bahan baku hancur, sebagian tembok runtuh dan pipa-pipa uap air panas masih mengeluakan air.

Sementara tembok gedung reaktor jebol tertabrak ketel uap yang meledak. Serpihan bangunan dan kaca berserakan hingga beberapa meter di sekitar dua gedung tersebut.

Ketiga korban tewas dibawa ke UGD Rumah Sakit Medika Ciruas, dengan kondisi luka bakar hampir di sekujur tubuhnya.

“Ketiga orban saat itu sedang berada di dalam ruangan titik ledakan ketel uap, dua orang betugas sebagai operator mesin. Satu orang lagi mekanik yang kebetulan sedang melakukan pengontrolan mesin di ruangan itu,” kata Supervisor PT Super Silicaindo Semesta, Andi Sunarto

Diperoleh keterangan sebelum meledak tekanan sudah diiatur. Diduga ledakan  terjadi karena korosi (karat) di ketel  dan ada tekanan dari uap panas .

Penyebab meledaknya ketel uap tersebut masih dalam pengusutan petugas Polsek Ciruas. (sak)




Nama-nama Penumpang KM Bahuga Jaya Dikabarkan Selamat

Kabar6- Petugas gabungan di posko  Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, guna masih mendata nama-nama penumpang  KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tabrakan dengan kapal chargo di selat Sunda, Rabu (26/9/2012) subuh. .

Hingga Rabu siang, jumlah  penumpang yang selamat ataupun tewasmasih simpang siur. Terakhir disebutkan 8 penumpang jadi korban, namun data rincinya belum ada karena masih diteliti ulang petugas di Merak atau pun di Bakauheni.

Semua korban dibawa ke RS Krakatau Medica Cilegon, Banten, dan  RS Kalianda Lampunmg Selatan.

Suasana di posko gabungan di Pelabuhan Merak, hingga kini terus dipadati warga dan keluarga korban. Mereka ingin mengetahui apakah keluarganya menjadi penumpang di kapal naas itu.(pk/sak)

 




Mau Kabur, Kapal Chargo Diamankan Polair Polda Banten

Kabar6-Kapal Cargo Norgas Chanthika sehabis menabrak KM Bahuga Jaya hingga tenggelam di perairan Pulau Rimau, Lampung. Namun, kapal chargo tersebut berhasil diamankan petugas gabungan Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Banten dan Tim SAR.

Kasat Patroli Polair Polda Banten,  AKBP RM Tohir mengatakan, kapal beserta Anak Buah Kapal (ABK) kapal kargo tersebut saat ini bersandar di sekitar Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, dengan pengamanan ketat petugas kepolisian.

“Kapalnya sudah kami amankan. Kami khawatir kapal itu mencoba kabur lagi,” terangnya kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Rabu (26/09/2012).

Pada saat kejadian,  Polair Polda Banten juga ikut menuju lokasi untuk menyelamatkan korban, yang pada saat itu terjebak di atas kapal dengan kondisi kapal yang sudah miring. Beruntung ratusan penumpang berhasil diselamatkan menggunakan kapal fery yang melintas dan kapal milik polair mapun tim Sarch and Rescue (SAR).

Namun, saat petugas mengevakuasi penumpang terlihat  kapal kargo sehabis menabrak  tetap melaju menghindar dan berusaha kabur. Petugas segera mengejar dan berhasil mengamankan kapal chargo terseut. (bbs/sak)




Kapal Bahuga Jaya Tenggelam DiTabrak Kapal Chargo

Kabar6- Kapal Motor Bahuga Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Merak bertabrakan dengan kapal tanker . Akibat tabrakan itu kapal roro tersebut  tenggelam.

Menurut keterangan, KM Bahuga Jaya berangkat dari Pelabuhan Merak sekitar pukul 03.00 WIB membawa 10 kendaraan roda dua, ratusan penumpang , 22 mobil pribadi, 11 pickup, 17 coldiesel dan 18 truk. Informasi kecelakaan diterima pihak ASDP pukul 05.20 WIB.”Posisi kapalnya 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni. Sejumlah penumpang KM Bahuga Jaya berhasil diselamatkan. PT ASDP mengerahkan kapal roro untuk mengevakuasi korban yang jaraknya 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni.

Petugas gabungan membuka posko di Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, guna mendata seluruh korban KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tabrakan dengan kapal kargo di selat Sunda, Rabu (26/9/2012) subuh. Posko ini spontan diserbu keluarga korban untuk mendapatkan data akurat.

Petugas dengan sabar melayani keluarga penumpang, termasuk memperbaharui data penumpang yang selamat ataupun tewas. Namun hingga Rabu (26/9/2012) siang ini jumlah korban dan selamat maisng simpang siur. Terakhir disebutkan 8 penumpang jadi korban, namun data rincinya belum ada karena masih diteliti ulang petugas di Merak atau pun di Bakauheni.

Sebanyak lima kapal dikerahkan untuk mengevakuasi korban selamat ke Pelabuhan Merak, yakni KMP Mufida sebanyak 15 orang, KMP rajabasa 25 orang, KMP Lindu Karsa 3 orang, KMP Jatra 3 dua orang dan KMP Nusa Agung 28 orang, sedangkan kapal yang dikerahkan mengevakuasi korban ke Pelabuhan Bakauheni adalah, Munic Line 70 orang, Gelius Rawuh 38 orang, Bontang 16 orang, Tag Boat 3 orang, Windu Kasa Prama 3 orang.

Semua korban dibawa ke RS Krakatau Medica Cilegon, Banten, sedangkan di Bakauheni di RS Kalianda Lampunmg Selatan.

Suasana di posko gabungan di Pelabuhan Merak, hingga kini terus dipadati warga dan keluarga korban. Mereka ingin mengetahui apakah keluarganya menjadi penumpang di kapal naas itu.(bbs/sak)

 




Mau Cari Suaka ke Australia, Puluhan Imigran Gelap Diamankan Polda Banten

Kabar6- Aksi penyelundupan puluhan imigran asal Afganistan ke Christmas Island, Australia berhasil digagalkan petugas Direktorat Polair Polda Banten, Senin (24/9) siang.

Dari 93 imigran gelap tersebut , 53 berhasil diamankan, semantara itu 40 orang lainnya melarikan diri ke dalam hutan di Pulau Peucang, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang. Petugas gabungan Ditpolair dan Polres Pandeglang saat ini masih melakukan pengejaran pada imigran yang kabur itu.

Menurut Kombes Pol Budhi Hermawan Direktur Polair Polda Banten,   imigran asal Afganistan ini berniat mencari suaka politik di Australia. Dengan menggunakan perahu kayu, 93 imigran gelap tersebut masuk Australia melalui Pulau Christmas.

“Ditengah lautan, kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kapal akhirnya terdampar di perairan Pulau Peucang,” terang Kombes Pol Budhi kepada wartawan saat evakuasi imigran di Pelabuhan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Merak, Senin (24/9) sore.

Setelah mendapatkan informasi dari Search and Rescue (SAR), pihaknya langsung menuju lokasi menggunakan Kapal Enggano milik Polri. “Puluhan imigran itu ditemukan oleh tim SAR, mereka ditemukan sedang terapung di atas kapal dan puluhan lainnya yang berhasil  ke darat di pulau tersebut melarikan diri. Diduga jumlah keseluruhan terdapat 93 imigran,” terang Budhi.

Puluhan imigran yang kabur tersebut, lanjutnya,  saat ini masih dalam pengejaran petugas. Sebab, imigran yang kabur itu bersembunyi ke dalam hutan pulau itu. “Mudah-mudah besok sudah tertangkap dan kemudian langsung dievakuasi,” ujarnya.

Kata dia, dalam penangkapan imigran gelap itu juga terdapat satu warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal pembawa imigran. Awak kapal itu berasal dari daerah Sulawesi. “Awak kapal itu sedang kami proses untuk dimintai keterangan,” katanya.

Dia menambahkan, para imigran itu  akan ditangani Kantor Imigrasi Serang, Banten. “Imigran ini akan dibawa ke Serang. Soalnya yang 56 orang imigran  kemarin masih berada disini, jadi biar Imigrasi Serang yang menangani,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, Polair Banten, juga menangkap sebanyak 56 imigran dari negara Timur Tengah itu. Saat ini imigran itu masih ditampung di Hotel Ferry Merak.

Para imigran ini banyak ditangkap di sekitar perairan Selat Sunda, karena Pulau Christmas, sebuah pulau yang masuk wilayah Australia itu menjadi perlintasan para pencari suaka.(pk/sak)

 




Gunung Anak Krakatau Terus Semburkan Abu dan Bebatuan

Kabar6-  Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda sampai saat ini masih fluktuatif dengan menyemburkan material vulkanik berupa lava pijar bebatuan, dan abu .

“Aktivitasnya masih naik turun. Berdasarkan data alat pendeteksi getaran gempa terjadi 3 kali gempa vulkanik dalam, dan 531 gempa vulkanik dangkal, 35 kali gempa tremor serta hembusan sebanyak 365 kali” ujar  Anton S Tri Pambudi, Kepala Pos Pemantau Gunung GAK Pasauran, Kec. Cinangka, Kab. Serang, Senin (17/9).

Meski  masih terjadi aktifitas, lanjut Anton, status Gunung GAK masih berada di Waspada Level 2. Ia mengingatkan nelayan ataupun wisatawan hendaknya tidak melaut di sekitar gunung itu karena aktivitasnya bisa saja meningkat sewaktu-waktu.

Kepada penduduk yang tinggal di sepanjang pantai Selat Sunda diharapkan tak perlu takut dan cemas. “Gunung api ini berbahaya pada radius kurang dari 3 km. Pasalnya, dikhawatirkan terkena jatuhan material panas dari letusan,” ungkap Anton.

Heri Azhari, warga Kec. Anyer, Kab. Serang mengatakan, aktivitas GAK sudah biasa tejadi. Untuk itu, diharapkan untuk tidak dibesar-besarkan.

Menurut Heri, aktivitas GAK tersebut pada tahun 1990-an sebelum ada tsunami Aceh, justru menjadi tontonan bagi wisatawan. (pk/sak)




Menganiaya,Ketua Partai Nasdem Divonis 4 Bulan Penjara

Kabar6-Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Banten,  divonis 4 bulan penjara dengan masa percobaan selama enam bulan, oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Serang, Kamis (13/9).

Sam Rahmat, Ketua DPW Partao Nasdem, diadili dalam perkara penganiayaan terhadap empat orang pelaku perusakan baliho bergambar pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Banten WH-Irna.

Orang nomor satu di Partai NasDem Banten ini dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan.

Putusan tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama delapan bulan dengan setahun masa percobaan.

Dalam amar putusannya, majelis hakim diketuai Lian Henry Sibarani, SH, dengan JPU Zulkifli, SH menyatakan terdakwa telah terbukti bersalah melanggar hukum sebagaimana diatur diancam dalam pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan, sebagaimana dakwaan ke-1 jaksa penuntut umum.

Dalam pertimbangannya, majelis hakim menyebutkan hal-hal yang memberatkan terdakwa, perbuatan terdakwa tidak dapat mengendalikan emosi. Sementara hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidangan, dan terlepas dari itu, ada perdamaian antara saksi korban dengan terdakwa.

Seusai pembacaan putusan, baik terdakwa maupun JPU menyatakan menerima putusan tersebut.

Sam Rahmat ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Banten dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap empat orang perusak baliho pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten, WH-Irna pada sebelum masa kampanye Pilgub 2011 lalu.

Sam Rahmat tidak dilakukan penahanan oleh penyidik Polda, Kejati Banten, maupun Kejari Cilegon, dengan pertimbangan perbuatan tersangka masuk dalam kategori penganiayaan ringan yang ancaman hukumannya dibawah lima tahun penjara.(pk/sak)




Tim Gegana Polda Banten Ringkus Teroris di SMA 1 Serang

Kabar6-Tim Gegana Polda Banten meringkus kawanan teroris yang  menyelundup  ke gedung SMA 1 Kota Serang, Rabu (12/9/2012) siang. Belasan siswa yang semula disandra berhasil dibebaskan tanpa menimbulkan korban jiwa.

Tim Anti Teror ini, selain berhasil menyelamatkan sandera, juga  mengamankan bom yang terbungkus kardus. Bom tersebut lalu  diledakan di halaman sekolah.

Kejadian tersebut merupakan  simulasi Brimob Polda Banten di gedung SMA 1 Kota Serang untuk  mengenalkan sejumlah peralatan anti teror, seperti proteksi, deteksi, perlengkapan tim penjinak bom, dan pendukung alat komunikasi.

Kasat Brimob Polda Banten, Kombes Pol. Bambang Suwarhi mengatakan, siswa generasi penerus bangsa perlu diberikan informasi menyeluruh mengenai tugas kinerja Brimob dan penanganannya dalam mengantisipasi bom.

“Kegiatan ini dilatarbelakangi situasi terakhir di berbagai daerah, yang banyak ditemukan bom dan bahan peledak lainnya, yang diakibatkan ketidak mengertian masyarakat,” ungkap Bambang.

Terkait lokasi simulasi dilakukan di sekolah, Kombes Bambang menyangkal peragaan penangan teror ini ada kaitannya dengan anacaman teror sudah masuk sekolah. “Tidak ada kaitannya, kita hanya mengantisipasi agar siswa mengetahui jika mendapat anacaman atau menemukan sesuatu yang mencurigakan, baik di sekolah maupun dilingkungan rumah,” tegas Kombes Pol Bambang.(pk/sak)