1

Kapal Beroperasi Berkurang, Ribuan Truk Antri di Pelabuhan Merak

Kabar6-Ribuan truk angkutan barang mau  menyeberang ke Pulau Sumatera tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Antrian sejak Sabtu (29/9) dinihari hingga ke  jalur Cikuasa Atas.

“Penyebab antrian itu, selain meningkatnya aktivitas pengiriman barang, juga akibat tenggelamnya KMP Bahuga Jaya mempengaruhi pelayanan dan  jumlah kapal yang beroperasi berkurang,” ungkap Mario S Utomo, Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, kepada wartawan.

Kemarin,  jumlah kapal yang beroperasi sebanyak  24 kapal sehingga pelayanan penyeberangan Pelabuhan Merak – Bakauheuni terganggu. “Idealnya, kapal beroperasi 26 hingga 28 kapal,” tutur Mario.

Berkurangnnya kapal yang beroperasi, lanjutnya, karena banyak kapal yang melakukan perawatan tidak sesuai jadual. Akibatnya antrean truk kembali terjadi.

“Mudah-mudahan Senin (sore ini), antrian bisa segera terurai karena aktivitas pengiriman barang juga sedikit,” ucapnya. (pk/sak)




Nama-nama Penumpang KM Bahuga Jaya Dikabarkan Selamat

Kabar6- Petugas gabungan di posko  Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, guna masih mendata nama-nama penumpang  KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tabrakan dengan kapal chargo di selat Sunda, Rabu (26/9/2012) subuh. .

Hingga Rabu siang, jumlah  penumpang yang selamat ataupun tewasmasih simpang siur. Terakhir disebutkan 8 penumpang jadi korban, namun data rincinya belum ada karena masih diteliti ulang petugas di Merak atau pun di Bakauheni.

Semua korban dibawa ke RS Krakatau Medica Cilegon, Banten, dan  RS Kalianda Lampunmg Selatan.

Suasana di posko gabungan di Pelabuhan Merak, hingga kini terus dipadati warga dan keluarga korban. Mereka ingin mengetahui apakah keluarganya menjadi penumpang di kapal naas itu.(pk/sak)

 




Mau Kabur, Kapal Chargo Diamankan Polair Polda Banten

Kabar6-Kapal Cargo Norgas Chanthika sehabis menabrak KM Bahuga Jaya hingga tenggelam di perairan Pulau Rimau, Lampung. Namun, kapal chargo tersebut berhasil diamankan petugas gabungan Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Banten dan Tim SAR.

Kasat Patroli Polair Polda Banten,  AKBP RM Tohir mengatakan, kapal beserta Anak Buah Kapal (ABK) kapal kargo tersebut saat ini bersandar di sekitar Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, dengan pengamanan ketat petugas kepolisian.

“Kapalnya sudah kami amankan. Kami khawatir kapal itu mencoba kabur lagi,” terangnya kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Rabu (26/09/2012).

Pada saat kejadian,  Polair Polda Banten juga ikut menuju lokasi untuk menyelamatkan korban, yang pada saat itu terjebak di atas kapal dengan kondisi kapal yang sudah miring. Beruntung ratusan penumpang berhasil diselamatkan menggunakan kapal fery yang melintas dan kapal milik polair mapun tim Sarch and Rescue (SAR).

Namun, saat petugas mengevakuasi penumpang terlihat  kapal kargo sehabis menabrak  tetap melaju menghindar dan berusaha kabur. Petugas segera mengejar dan berhasil mengamankan kapal chargo terseut. (bbs/sak)




Kapal Bahuga Jaya Tenggelam DiTabrak Kapal Chargo

Kabar6- Kapal Motor Bahuga Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Merak bertabrakan dengan kapal tanker . Akibat tabrakan itu kapal roro tersebut  tenggelam.

Menurut keterangan, KM Bahuga Jaya berangkat dari Pelabuhan Merak sekitar pukul 03.00 WIB membawa 10 kendaraan roda dua, ratusan penumpang , 22 mobil pribadi, 11 pickup, 17 coldiesel dan 18 truk. Informasi kecelakaan diterima pihak ASDP pukul 05.20 WIB.”Posisi kapalnya 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni. Sejumlah penumpang KM Bahuga Jaya berhasil diselamatkan. PT ASDP mengerahkan kapal roro untuk mengevakuasi korban yang jaraknya 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni.

Petugas gabungan membuka posko di Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, guna mendata seluruh korban KM Bahuga Jaya yang tenggelam setelah tabrakan dengan kapal kargo di selat Sunda, Rabu (26/9/2012) subuh. Posko ini spontan diserbu keluarga korban untuk mendapatkan data akurat.

Petugas dengan sabar melayani keluarga penumpang, termasuk memperbaharui data penumpang yang selamat ataupun tewas. Namun hingga Rabu (26/9/2012) siang ini jumlah korban dan selamat maisng simpang siur. Terakhir disebutkan 8 penumpang jadi korban, namun data rincinya belum ada karena masih diteliti ulang petugas di Merak atau pun di Bakauheni.

Sebanyak lima kapal dikerahkan untuk mengevakuasi korban selamat ke Pelabuhan Merak, yakni KMP Mufida sebanyak 15 orang, KMP rajabasa 25 orang, KMP Lindu Karsa 3 orang, KMP Jatra 3 dua orang dan KMP Nusa Agung 28 orang, sedangkan kapal yang dikerahkan mengevakuasi korban ke Pelabuhan Bakauheni adalah, Munic Line 70 orang, Gelius Rawuh 38 orang, Bontang 16 orang, Tag Boat 3 orang, Windu Kasa Prama 3 orang.

Semua korban dibawa ke RS Krakatau Medica Cilegon, Banten, sedangkan di Bakauheni di RS Kalianda Lampunmg Selatan.

Suasana di posko gabungan di Pelabuhan Merak, hingga kini terus dipadati warga dan keluarga korban. Mereka ingin mengetahui apakah keluarganya menjadi penumpang di kapal naas itu.(bbs/sak)

 




Mau Cari Suaka ke Australia, Puluhan Imigran Gelap Diamankan Polda Banten

Kabar6- Aksi penyelundupan puluhan imigran asal Afganistan ke Christmas Island, Australia berhasil digagalkan petugas Direktorat Polair Polda Banten, Senin (24/9) siang.

Dari 93 imigran gelap tersebut , 53 berhasil diamankan, semantara itu 40 orang lainnya melarikan diri ke dalam hutan di Pulau Peucang, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang. Petugas gabungan Ditpolair dan Polres Pandeglang saat ini masih melakukan pengejaran pada imigran yang kabur itu.

Menurut Kombes Pol Budhi Hermawan Direktur Polair Polda Banten,   imigran asal Afganistan ini berniat mencari suaka politik di Australia. Dengan menggunakan perahu kayu, 93 imigran gelap tersebut masuk Australia melalui Pulau Christmas.

“Ditengah lautan, kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kapal akhirnya terdampar di perairan Pulau Peucang,” terang Kombes Pol Budhi kepada wartawan saat evakuasi imigran di Pelabuhan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Merak, Senin (24/9) sore.

Setelah mendapatkan informasi dari Search and Rescue (SAR), pihaknya langsung menuju lokasi menggunakan Kapal Enggano milik Polri. “Puluhan imigran itu ditemukan oleh tim SAR, mereka ditemukan sedang terapung di atas kapal dan puluhan lainnya yang berhasil  ke darat di pulau tersebut melarikan diri. Diduga jumlah keseluruhan terdapat 93 imigran,” terang Budhi.

Puluhan imigran yang kabur tersebut, lanjutnya,  saat ini masih dalam pengejaran petugas. Sebab, imigran yang kabur itu bersembunyi ke dalam hutan pulau itu. “Mudah-mudah besok sudah tertangkap dan kemudian langsung dievakuasi,” ujarnya.

Kata dia, dalam penangkapan imigran gelap itu juga terdapat satu warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal pembawa imigran. Awak kapal itu berasal dari daerah Sulawesi. “Awak kapal itu sedang kami proses untuk dimintai keterangan,” katanya.

Dia menambahkan, para imigran itu  akan ditangani Kantor Imigrasi Serang, Banten. “Imigran ini akan dibawa ke Serang. Soalnya yang 56 orang imigran  kemarin masih berada disini, jadi biar Imigrasi Serang yang menangani,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, Polair Banten, juga menangkap sebanyak 56 imigran dari negara Timur Tengah itu. Saat ini imigran itu masih ditampung di Hotel Ferry Merak.

Para imigran ini banyak ditangkap di sekitar perairan Selat Sunda, karena Pulau Christmas, sebuah pulau yang masuk wilayah Australia itu menjadi perlintasan para pencari suaka.(pk/sak)

 




Pendemo PT.Krakatau Posco Bentrok Dengan Polisi, 5 orang Luka

Kabar6- Polisi dan pendemo saling adu jotos saat terjadi demo di PT Krakatau Posco. Perisriwa itu terjadi dalam aksi  menuntut perekrutan tenaga kerja lokal oleh PT Krakatau Posco, yang dilakukan massa Solidiritas Masyarakat Kubangsari ( SIMAK ), Senin (10/9).

Akibat peristiwa tersebut, dua anggota massa SIMAK dan 3 polisi mengalami luka-luka.  Dua warga, Jeliman mengalami patah tulang hidung, dan  Bedi, kepalanya memar. Sementara itu,  Kasat Intelkam, AKP Yosa dan Briptu Yoyok, luka lebam pada wajah dan Briptu Wahab mengeluarkan darah dari mulut.

Dewan Pembina SIMAK, Ibrohim Aswadi mengatakan, tidak mengetahui siapa yang mengawali hingga terjadi bentrokan tersebut, karena pada saat itu, ia sedang berada di atas mobil untuk berorasi.

“Entah siapa yang memulai, ketika saya masih berorasi, tiba tiba mobil didorong oleh massa, dan mobil yang ditinggalkan sopirnya menabrak blockade polisi. Dari situ awalnya kemudian polisi mengejar massa, hingga 2 orang anggota kami jatuh pingsan dipukuli polisi. Dari pihak polisi pun ada yang luka akibat baku hantam tersebut,” ujar Ibrohim.

Sebelumnya, imbuh Ibrohim, aksi ini dilakukan SIMAK, karena merasa keberatan dengan kebijakan PT Krakatau Posco yang sangat kurang peduli kepada masyarakat Kubangsari. “Tuntutan kami adalah, masyarakat Kubangsari agar mendapat prioritas bekerja di Krakatau Posco,” tegas Ibrohim .

Corporate secretary PT Krakatau Posco, Pria Utomo pada saat konferensi persnya mengatakan bahwa pihak PT Krakatau Posco mengapresiasi tuntutan masyarakat Kubangsari dan menganggap aksi tersebut sebagai masukan positif.

Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana mengatakan sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan pengunjukrasa. Menurut Kapolres seluruh anggota yang bertugas sudah kooperatif dalam mengamankan aksi demonstrasi. (pk/sak)




Distribusi Meningkat, Truk Antre di Pelabuhan Merak

Kabar6- Lagi-lagi antrian truk terjadi di Dermaga Pelabuhan Merak. Penumpukan truk ekspedisi ini disebabkan meningkatnya distribusi barang pasca Lebaran ke Pulau Sumatera. Tidak hanya itu, arus kendaraan pribadi juga meningkat pada setiap akhir pekan.

Berdasarkan catatan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, jumlah truk yang menyeberang mencapai 2.751 unit. Jumlah ini meningkat menjadi 2.981 unit truk pada hari berikutnya. Sedangkan kapal roro yang dioperasikan sebanyak 26 unit.

Asep Winarya, 38, sopir truk yang mengangkut barang kelontongan, mengatakan, pengiriman barang mulai meningkat September ini guna memenuhi kebutuhan jelang tahun baru. “Pengusaha biasanya menstok barang dari sekarang untuk menghindari kenaikan harga,” katanya, Jum’at (7/9), seraya menambahkan jika dalam sebulan ia sudah beberapa kali ke Palembang.

Humas PT ASDP Indonesian Ferry Cabang Merak, Mario S Oetoma mengatakan, penumpukan truk yang terjadi di Pelabuhan Merak ini disebabkan meningkatnya aktivitas pengiriman barang ke Pelabuhan Bakauheuni. “Itu sih biasa, mulai Kamis hingga Sabtu, pengiriman barang ke Sumatera memang meningkat,” ungkapnya.

Pihak ASDP tetap mengantisipasi agar antrian kendaraan tidak semakin meluas dan  akan memaksimalkan pengoperasian kapal serta mempercepat waktu bongkar muat.(pk/sak)




Anak Krakatau Meletus Pelayaran di Merak Tidak Terganggu

Kabar6- Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda yang terjadi sejak Minggu (2/9) hingga siang  tidak mempengaruhi aktifitas pelayaran Pelabuhan Merak – Bakauheuni, Lampung. PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak tetap mengoperasikan kapal sesuai kondisi penumpang.

“Aktivitas Gunung Anak Krakatau  sejauh ini belum mempengaruhi pelayanan pelayaran Pelabuhan Merak-Bakauheuni. Kapal tetap kita operasikan sesuai kebutuhan dilapangan,” ungkap Mario S Oetomo, Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Senin (8/9).

Pihak PT ASDP, dalam hal ini  akan mengikuti perkembangan aktivitas GAK dengan melakukan kordinasi dengan instansi terkait dan langsung memberikan himbuan kepada pihak manajeman kapal ferry jika memang nantinya membahayakan pelayaran. “Kita minta nahkoda hati-hati dan tetap memperhatikan imbauan,” ujar Mario.

Menurut Mario, jumlah trip pelayaran Pelabuhan Merak – Bakauheni, pada Minggu (02/9) hingga Senin (3/9) pagi, mencapai 100 trip dengan jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 28 hingga 25 unit kapal roro. Situasi aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak normal. Tidak ada antrian, bahkan seluruh dermaga lengang.(pk/sak)




Puluhan Imigran Korban Kapal Tenggelam Dievakusi ke Hotel

Kabar6- Puluhan imigran gelap korban kapal tenggelam di Samudra Hindia setelah ditampung di Pelabuhan Indah Kiat Merak,  dievakuasi ke Hotel Ferry Merak. Sementara itu, satu orang meninggal dunia, mayatnya dievakuasi ke RS Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon.

“Korban meninggal berjenis kelamin laki-laki, namun belum diketahui identisnya,” ujar salah seorang perwira dari  Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Banten..

Saat diselamatkan, 10 orang  dalam kondisi sakit. Agar kondisinya tidak semakin parah, imigran yang sakit dirujuk ke RSKM Kota Cilegon untuk diberikan perawatan. “Sekitar 10 imigran yang dirawat, sedangkan 45 lainnya kini ditampung di Hotel Ferry,” ucap Saidin, salah seorang perwira Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Banten,

Menurut Saidin, 50 imigran diangkut menggunakan kapal Basarnas, sedangkan 5 korban lainnya diangkut menggunakan KP Enggano milik Polair. “Jumlah seluruhnya 55 orang dan satu imigran diketahui sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Tim penyelamat gabungan dari Basarnas dan Ditpolair masih akan melakukan pencarian di sekitar lokasi kapal tenggelam disekitar  Pulau Panaitan.

Hotel Ferry Merak, tempat ditampungnya para imigran asal Timur Tengah tersebut dijaga ketat oleh petugas gabungan Polda Banten dan Polres Cilegon. Mereka ditampung di kamar hotel lantai 2 dan 3. (pk/sak)




Lama Tak Dioperasikan, Kapal Cepat Tulang Bawang Tenggelam

Kabar6-Sebuah kapal Cepat KMP Tulang Bawang milik Pemkab Lampung tenggelam di perairan Pelabuhan Indah Kiat, Pulomerak, Banten. KMP   yang pernah melayani pada lintasan Pelabuhan Merak – Bakauheuni, ini diduga keropos karena tidak ada perawatan dan jarang dioperasikan.

Kepala Penjagaan dan Penyelamatan Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten, Heru Maryanto, mengatakan kapal cepat yang melayani pelayaran Pelabuhan Merak-Bakauheuni itu sudah dijangkarkan kurang lebih selama delapan tahun. Pemilik kapal tersebut tidak lagi mengoperasikan kapal cepat karena kurang diminati para penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera maupun sebaliknya.

Kapal Cepat tersebut, selain kurang diminati,  kondisi cuaca buruk di perairan Selat Sunda juga kerap mengganggu pelayaran kapal. “Kapal itu memang sudah tidak terurus sejak lama. Sehingga kemungkinan keropos dan bocor lalu tenggelam,” kata Heru.

Kapal tersebut sempat jaya pada waktu beroperasi, namun seiring berjalannya waktu  kurang diminati dan akhirnya tidak ada yang beroperasi. Sekitar awal tahun 2000 lkapal tesebut masih beroperasi. Namun sekarang sudah tidak ada lagi, karena peminatnya kurang serta sering dihadapi cuaca buruk.(pk/sak)