1

Senggolan Dua Kapal di Selat Sunda Akibat Cuaca Buruk

Kabar6-Insiden tertabraknya Kapal Motor Penumpang (KMP) Manggala oleh Kapal Tanker Melawi bermuatan gas LPG, di Selat Sunda beberapa hari lalu, kiranya dipicu cuaca buruk.

Demikian dikatakan General Mananger Angkutan Sungai, Danau dan Pelabuhan (ASDP) Cabang Merak, Yanus Lentanga, Senin (19/1/2015).

“Jadi, itu bukan tabrakan ya. Hanya bersenggolan saja. Tidak ada kerusakan fatal pada dua kapal tersebut, dan kini kedua kapal sudah beroperasi kembali,” kata Yanus Lentanga.

DIkatakan Yanus, kedua perusahaan pemilik kapal tersebut sudah menyelesaikan persoalan itu. Dan, pihak Kapal Tanker Gas Melawi berjanji akan memperbaikinya dan menganti kerusakan.

Saat ini, kata Yanus, kapal Tanker Gas Melawi sudah melanjutkan perjalanannya menuju daerah Jawa untuk menyalurkan gas.

“Jadi semua sudah beres. Penyebab kapal tersebut senggolan hanya akibat cuaca buruk,” tegasnya. **Baca juga: Kapal Gas Melawi Tabrak KMP Menggala di Selat Sunda.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Manggala yang sedang lego jangkar di perairan Selat Sunda ditabrak oleh Kapal Tangker Melawi bermuatan Gas LPG.

Akibat tabrakan tersebut, bagian sisi kiri KMP Manggala mengalami rusak ringan dan pagar pembatas penumpang pun rusak.(tmn/agm)

 




TNI AL Amankan Kapur Diduga Ilegal Dari Perairan Salira

Kabar6-Sebuah kapal tongkang yang mengangkut sebanyak 7.500 ton kapur diduga ilegal, diamankan TNI Angkatan Laut (AL) di sekitar perairan Salira, Merak, Banten.

 

Dari hasil penyelidikan terungkap, ribuan ton kapur itu akan dipasok ke sebuah perusahaan pembuatan baja yang berlokasi di Kota Cilegon. ** Baca juga: Walikota Tangerang Harapkan KAHMI Berkontribusi

 

“Pemeriksaan dokumen sedang dilakukan. Ada yang belum pas. Ada dugaan muatan tersebut ilegal,” kata Danlanal Banten, Kolonel Judijanto, melalui sambungan seluler, Minggu (19/01/2015).

 

Sedianya, kapur ribuan ton tersebut berasal dari Palu. Rencananya akan di bawa ke PT. Krakatau Posco untuk bahan campuran pembuat besi.(tmn/din)




Pelabuhan Merak Dipadati Penyeberang

Kabar6-Menyambut datangnya tahun baru 2015, lonjakan penumpang hingga dua kali lipat terjadi di pelabuhan penyeberangan Merak di Kota Cilegon, Banten.

Sepanjang Kamis (25/12/2014), jumlah bus yang menyeberang melalui pelabuhan merak tercatat sebanyak 328 unit dan truk 2.456 unit.

Kendaraan roda dua yang menyeberang mencapai 1.849 unit dan roda empat pribadi 3.962 unit. Pada hari biasa, jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang sebanyak 800 unit, dan roda empat sebanyak 1.700 unit.

“Lonjakan terjadi pada penumpang pejalan kaki mencapai delapan ribu orang, kendaraan roda dua dan roda empat pribadi hampir 100 persen peningkatannya,” kata Humas ASDP Cabang Merak, Mario S Oetomo, Jumat (26/12/2014).

Sementara, guna melayani lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru, pihak ASDP Cabang Merak akan mengoperasikan sebanyak 28 kapal ro-ro (rol on, rol off) dengan 98 perjalanan. **Baca juga: 2 Petugas Avsec Pemerkosa Turis China Jadi Tersangka.

Maka, pihak ASDP cabang Merak berharap tidak terjadi penumpukan penumpang. “Peningkatan penumpang ini kemungkinan akan terus terjadi, karena bertepatan dengan beberapa momen, seperti Natal dan Tahun Baru,” terangnya.(tmn/din)

 




BKSDA Lepaskan Burung Selundupan ke Alam Bebas

Kabar6-Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat wilayah Banten akhirnya melepaskan ribuan ekor burung sitaan yang diamankan di penyeberangan Merak, Cilegon, Banten.

“Ribuan burung itu kami lepaskan di wilayah hutan lindung Rawa Danau, Desa Mancak, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, sore tadi,” ujar petugas BKSDA, Andri Ginson, Senin (3/11/2014).

Dijelaskannya, total burung yang dilepaskan ada sebanyak 4.000 ekor. Terdiri dari jenis Perkutut, Ciblek, Prenjak, Crocok, Manyar, Blechi, Kutilang, dan Tekukur. Selain itu, ada juga 15 ekor tupai.

Sementara, kata Andri, sebanyak 1.500 ekor burung lagi mati karena kepanasan. “Sebelumnya juga pernah dilepas di Pulau Sangiang,” terangnya.

Untuk mengantisipasi terulangnya penyelundupan satwa liar dari wilayah Sumatera menuju Pulau Jawa, pihak BKSDA Jawa Barat wilayah Banten telah melakukan koordinasi dengan pihak BKSDA wilayah Lampung.

“Kita sudah berkoordinasi dengan BKSDA yang di Lampung sama karantina yang di Lampung juga. Agar hewan ataupun burung yang dari Sumatera tidak masuk ke Jawa,” tegasnya. **Baca juga: Penyelundupan Burung Digagalkan di Merak.

Diketahui, pihak BKSDA Jabar wilayah Banten menggagalkan upaya penyelundupan ribuan burung liar saat menyeberang di Pelabuhan Merak dari wilayah Lampung.(tmn/din)




Penyelundupan Burung Digagalkan di Merak

Kabar6-Upaya penyelundupan sebanyak 5.500 ekor burung berbagai jenis berhasil digagalkan petugas Balai Konserfasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar wilayah Banten.

Penegahan dilakukan ketika ribuan burung yang diangkut menggunakan truk tersebut berada di pelabuhan penyebrangan Merak.

Petugas BKSDA Uday Hudaya, saat dihubungi  melalu sambungan telepon membenarkan adanya pencegahan penyelundupan burung tersebut. “Benar mas,” ujarnya, Senin(03/11/2014).

Dijelaskan Uday, penegahan penyelundupan itu dilakukan atas laporan warga yang mencurigai adanya kendaraan truk yang membawa berbagai jenis burung, seperti perkutut, kutilang, ciblek, pleci dari daerah Kalianda, Lampung.

“Untuk mengelabui petugas, ribuan burung itu disembunyikan dengan tumpukan buah-buahan dan sayur-sayuran. Ribuan burung ini rencananya akan di bawa ke beberapa wilayah, seperti Serang, Bitung, dan Jakarta,” ujarnya.

Sementara ini, supir truk beserta kernetnya diamankan untuk dimintai keterangan di Kantor Balai Karantina pertanian Kelas II Merak, Cilegon.**Baca juga: Mardiono Tuding Muktamar PPP Versi SDA Kebohongan Publik.

Sedangkan ribuan burung kini masih berada di kantor Karantina dan rencananya hari ini akan dibawa ke Kantor BKSDA untuk dilepaskan guna menghindari mati karena setres.(tmn/din)

 




Protes PJR, Supir Truk BLokir Tol Tangerang – Merak

Kabar6-Ribuan supir truk meradang. Mereka memblokade ruas Tol Tangerang-Merak, Rabu (15/10/2014). Itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pengelola jalan tol yang mengenakan denda dan tilang kepada kendaraan truck yang kelebihan muatan.

“Kalau hanya denda saja kami masih terima, tapi ini sudah didenda, kami ditilang juga oleh Polisi Jalan Raya (PJR). Kemarin (Selasa-red) kami sudah ditilang STNK. Hari ini SIM, besok apa lagi?,” kata Sofyan, supir truck ekspedisi dari arah Jakarta menuju Sumatera yang akan menggunakan penyebrangan pelabuhan Merakdi Purwakarta, Cilegon.

Akibat aksi para supir, kemacetan lalu lintas dari dan menuju Merak tak terhindarkan. Mulai dari Tol Cilegon Barat hingga Pelabuhan Merak dan sebaliknya, arus lalu lintas mengular.

“Saya ikut partisipasi berenti di jalan tol. Soal nya merugikan kita sebagai supir ekspedisi,” kata Ujang, supir truck yang ikut terjebak dalam kemacetan.

Aksi pemblokiran jalan baru berakhir pada malam ini, setelah dilakukan negosiasi oleh pihak kepolisian.

“Kemactean sudah tidak terjadi, sekarang kondisinya hanya imbas saja,” kata Edo petugas Sentra Komunikasi Marga Mandala Sakti (MMS) selaku pengelola Jalan Tol Tangerang-Merak.

Kapolres Cilegon AKBP Defrian Donimando yang terjun langsung untuk melakukan negosiasi mengatakan arus lalu lintas di ruas tol sudah kembali lancar setelah supir truk melakukan pemblokiran yang menyebabkan kemacetan hingga 2 KM. **Baca juga: Kaki Keram, Taksi Blue Bird Tabrak 5 Motor di Ciputat.

“Kita sudah melakukan negosiasi, kini sudah dibuka dan mulai lancar,” katanya.(tmn/din)




H-2 Lebaran, Antrian Kendaraan Pemudik di Merak Masih 3 KM

Kabar6-Memasuki H-2 Lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah pada Sabtu (26/7/2014) dini hari, Pelabuhan Merak di Cilegon, Banten, dibanjiri pemudik.

Bahkan, kini kemacetan yang timbul akibat antrian kenderaan yang akan menyeberang melalui pelabuhan itu, khususnya kenderaan roda dua, mencapai hingga 3 kilo meter (KM). Sedianya, panjang antrian ini sudah berkurang dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 9 KM.

Humas ASDP Cabang Merak Mario S Oetomo memprediksi, ada sekitar 20 ribu kendaraan bermotor yang kini berada di posisi antri.

Ya, Jumat (25/7/2014) malam merupakan puncak arus mudik dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera. Dan, kepadatan arus mudik masih belum berkurang hingga Sabtu (26/7/2014) dini hari.

Membludaknya jumlah pemudik, tak urung membuat petugas gabungan dari kepolisian, TNI, ASDP, dan Dinas Perhubungan tampak siaga, khususnya dalam mengatur lalu lintas di dalam dan luar pelabuhan.

Antrian kenderaan harus diatur sedemikian rupa, agar tidak menimbulkan penumpukan yang bisa berdampak pada munculnya tindak kriminalitas. **Baca juga: Sidak Layanan TKI di Bandara Soetta, KPK & Polisi Amankan 18 Orang.

Dari data terbaru yang dilansir pihak ASDP Cabang Merak, hingga kini sudah 103.233 pemudik diseberangkan menuju Pelabuhan Bakauheni-Lampung, dengan 28 kapal Ro-ro sebanyak 93 trip. **Baca juga: Malam Lebaran, Warga Dihimbau Tidak Gelar Takbir Keliling.

Sedangkan untuk kenderaan roda dua, sudah diseberangkan sebanyak 10.609 unit dan kendaraan roda empat sebanyak 10.172 kendaraan.(bbs/tom migran)




Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak Diprediksi Malam Ini

Kabar6-Jumat (25/7/2014) malam ini, diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.

Perkiraan itu disampaikan Humas Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP) Cabang Merak Mario S Oetomo, di Pelabuhan Merak, Banten.

“Kami prediksi lonjakan akan terjadi mulai pukul 20.00 WIB malam ini,” terang Mario.

Untuk itu, lanjutnya, pihak ASDP telah mempersiapkan strategi guna mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik yang ingin menyeberang ke Sumatera.

“Biasanya, para pemudik lebih memilih waktu malam hari untuk menyeberang. Karena itu, agar leluasa, kami sarankan pemudik menyeberang pada siang,” kata Mrio lagi.

Data yang dilansir pihak ASDP Cabang Merak, sejak KAmis (24/7/2014) hingga kini, sudah sebanyak 103.233 penumpang diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dengan perjalanan kapal sebanyak 93 trip yang mengerahkan 28 kapal. **Baca juga: Malam Lebaran, Warga Dihimbau Tidak Gelar Takbir Keliling.

Sedangkan untuk roda dua, sudah diseberangkan sebanyak 10.609 dan kendaraan roda empat sebanyak 10.172 kendaraan.(bbs/tom migran)




Dirjen Hubla Warning Kselamatan Pemudik di Pelabuhan Merak

Kabar6-Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Capt. Bobby R Mamahit mengingatkan agar aspek keselamatan menjadi yang utama di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten.

Hal itu disampaikan saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) dengan berkeliling di Pelabuhan Merak dan mengecek peralatan keselamatan kapal, dalam kaitan persiapan mudik Lebaran 1435 H.

“Jangan abaikan sedikitpun aspek keselamatan. Karena keselamatan adalah segala-galanya,” ujar Bobby R Mamahit kepada Kepala KSOP, General Manager PT Indonesia Ferry, Selasa (22/7/2014). **Baca juga: Di Kota Cilegon, PNS Boleh Mudik Pakai Mobil Dinas.

Dalam sidak tersebut, Bobby yang didampingi Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak, juga meninjau posko, penjualan tiket, antrean truk dan mobil, serta naik ke kapal KMP Virgo 18, yang dioperasikan PT Jemla Ferry.(bt/tom migran)




BKSDA Sergap 3 Ton Daging Celeng di Tol Merak-Jakarta

Kabar6-Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Barat cabang Merak, menggagalkan pengiriman daging celeng ilegal dari Palembang tujuan Solo saat melintas di jalan tol Merak-Jakarta KM 78 sebanyak 3 ton, Rabu (18/6/14).

“Kami terima informasi, ada truk membawa daging celeng tanpa surat-surat. Karena informasi telat dan truk yang dimaksud sudah masuk tol, maka kami dibantu Polisi Jalan Raya (PJR) melakukan pengejaran hingga ke tol,” kata Uday, Kepala pengawasan BKSA jawa Barat, cabang Merak.

Dijelaskan Uday, supir truk bernomor polisi H 1886 AE yang diamankan bernama Sugiyanto. Supir itu juga sempat berkilah bila barang muatannya adalah daging celeng ilegal.

“Saat pertama kali di introgasi, sopir berdalih isi muatannya adalah buah jeruk. Namun petugas curiga karena dari dalam truk mengeluarkan tetesan air dan tetesan darah,” lanjut uday menjelaskan.

Berbeda menurut petugas BKSDA, Sugiyanto mengaku bahwa daging celeng tersebut akan di bawa ke Bekasi dengan tarif angkut sebesar Rp 3 juta untuk di edarkan ke pasar-pasar tradisional menjelang bulan Ramadhan.

“Saya hanya di titipin dan ngakunya ini daging babi. Ngambil dari palembang, mau di bawa ke Bekasi. Kita cuma ngangkut saja. Saya tidak tahu ada larangannya,” kata Sugiyanto kepada awak media di depan pintu tol Serang Timur. **Baca juga: BLHD Tangerang Datangi Pabrik Torabika.

Mirisnya, supir bersama keneknya itu juga mengaku bila daging celeng yang diklaim milik seseorang bernama Dirman asal Palembang itu memang sudah biasa diperjual belikan dengan bebas. **Baca juga: Waspada Situs Porno, Tim Infokom Razia Warnet di Kota Tangerang.

“Bilangnya muat babi. Babi kan boleh diperjual belikan. Makanya saya mau. Tidak ada surat-suratnya,” tutupnya kepada sejumlah awak media. **Baca juga: Kemenkes Bakal Simulasi Waspada Mers-CoV di 13 Bandara.

Daging celeng ilegal ini lebih lanjut akan dibawa ke Polisi Resort (Polres) Serang lalu akan di amankan di BKSDA Cabang Merak untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.(TMN/din)