1

Gapasdap Usulkan Tarif Khusus Penyeberangan Merak

Kabar6-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak, mengusulkan pemberlakuan tarif khusus, penumpang kapal penyeberangan di Pelabuhan Merak, Banten.

Usulan itu guna mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang di malam hari pada saat arus mudik lebaran Idul Fitri tahun 2015.

“Lonjakan penumpang biasanya terjadi malam hari sampai subuh. Sedangkan pada siang hari, penumpang malah tidak sampai setengah muatan kapal. Dan kita tetap harus jalan,” kata Ketua DPC Gapasdap Merak, Togar Napitupulu, Sabtu (23/5/2015).

Menurutnya, usulan itu diharapkan bisa merubah kebiasaan pemudik yang lebih senang melakukan perjalanan malam hari.

“Kita malah sempat menanyakan kepada penumpang, terkait dengan kebiasaan mereka mudik malam hari. Jawabnya, suasana mudik lebih terasa. Jelas, usulan ini guna membantu kerja pemerintah,” tegasnya.

Usulan Gapasdap itu rencananya akan disampaikan ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendapatkan restu dari Ignasisu Jonan. **Baca juga: Rano Karno Masih Ogah Bicara Posisi Wagub.

“Kita harus kaji dulu (usulan harga tiket khusus) dan disampaikan ke Menteri (Menhub). Nanti ada pertemuan lagi dululah,” kata direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (LL-ASDP), Eddy Gunawan.(tmn/din)

 




Tiket Pelabuhan Merak Turun 2,6 Persen

Kabar6-Berita gembira bagi pengguna jasa transportasi laut di Banten. Pasalnya, harga tiket di Angkutan Sungai, Danau dan Pelabuhan (ASDP) Cabang Merak, Kota Cilegon, turun sebesar 2,6 persen sejak, Rabu (15/4/2015) malam.

“Sudah diberlakukan tarif baru. Turun 2,6 persen untuk golongan satu. Namun, untuk pejalan kaki tidak ada penurunan,” ujar General Manager PT. ASDP Merak, Yanus Lentangan.

Turunnya tiket penyebrangan di Pelabuhan Merak, kata Yanus, merupakan penerapan dari Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan Nomor 63 Tahun 2015, tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Provinsi. **Baca juga: KPP Bea Cukai Bandara Soetta Naik Kelas.

Humas ASDP Cabang Merak, Mario S Utomo mengatakan, sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi terkait penurunan tarif tersebut, agar penumpang tidak bingung.(tmn/din)




Libur Paskah dan Akhir Pekan, Pelabuhan Merak Padat

Kabar6-Hari ini, Jumat (3/4/2015), Pelabuhan Merak di Cilegon, Banten, sesak oleh penumpang yang akan menikmati libur akhir pekan.

Libur akhir pekan yang diiringi dengan libur Paskah ini, dimanfaatkan warga dari Sumatera ke Pulau Jawa, begitupun sebaliknya.

“Mau ke Lampung, lumayan libur panjang ketemu keluarga,” ujar Ika, salah seorang penumpang dari Jakarta di Pelabuhan Merak.

Ya, sedianya Ika adalah satu dari enam ribu penumpang yang memadati Pelabuhan Merak pada libur akhir pekan kali ini.

Humas ASDP Cabang Merak, Mario S Utomo mengatakan, meski padat, namun arus lalu lintas dan penyebrangan tak mengalami persoalan berarti. Baik antrian kendaraan menuju pelabuhan merak ataupun antrian penumpang yang membeli tiket.

“Pelabuhan Merak mengalami peningkatan jumlah penumpang mencapai 100 persen atau berjumlah 6.689, dimana hari biasanya hanya sekitar tiga ribu penumpang,” ujar Mario. **Baca juga: Buntut Tahanan BNN Kabur, Pelabuhan Merak Diperketat.

Untuk kendaraan roda empat mengalami kenaikan 66 persen atau berjumlah 3.314 unit dari hari biasanya yang berjumlah 2.084 unit. Sementara kendaraan roda dua mencapai 1.630 unit dari hari biasanya yang berjumlah 534 unit.

Meskipun terjadi lonjakan penumpang dan kendaraan, namun hingga kini tidak ada antrian panjang. “Kita (ASDP Cabang Merak) mengerahkan 28 kapal Ro-Ro,” tegasnya.(tmn/din)




Buntut Tahanan BNN Kabur, Pelabuhan Merak Diperketat

Kabar6-Pengamanan dikawasan Pelabuhan Merak di di Kota Cilegon, Banten, diperketat. Itu menyusul kaburnya 10 tahanan dari sel Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 31 Maret lalu.

Selain dilakukan oleh aparat kepolisian, penjagaan juga dilakukan oleh anggota BNN dan Badan Narkotika Provinsi (BNP), dibantu aparat dari Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak.

Aparat gabungan disebar di sejumlah titik, seperti pintu masuk pelabuhan, lokasi penjualan tiket, jalur masuk ke kapal, hingga jalur masuk keluar kereta api di stasiun Merak.

“Kita sudah mempunyai ciri-ciri tahanan yang kabur tersebut,” kata Kepala KSKP Merak, AKP Nana Sutisna, Jum’at (3/4/2015).

Penjagaan ini dilakukan, untuk mencegah para tahanan yang kabur dapat pergi ke pulau Sumatera dan sekitarnya. **Baca juga: Mesum di Cikokol, Pasangan Kekasih Digerebek Warga.

Peningkatan pengawasan ini tanpa batas waktu yang ditentukan. Dan, bagi orang yang dicurigai dengan ciri-ciri tertentu, agar dilakukan penahanan sementara,” ujarnya.
Sedianya, kesepuluh tahanan kasus narkoba yang kabur dimaksud masing-masing berinisial SD, MJ, AD, SB, N,G, Ar, AE, MG dan AD.

Diketahui, para tahanan itu kabur dengan cara menjebol ruang tahanan yang kemudian memanjat dinding penjagaan menggunakan kain yang sudah di persiapkan.(tmn/din)

 




Truk Bermuatan Jagung Nyangkut di Tol Jakarta-Merak

Kabar6-Sebuah truk bermuatan  jagung pakan ayam tersangkut di jembatan di Jalan Tol Jakarta-Merak, tepat nya di KM 66.

 

 

Diduga, hidrolik yang berfungsi menaik turunkan bak truk mengalami korsleting, hingga bekerja di luar kontrol.

 

“Bak truk nya naik sendiri,” kata Abdullah (50), sopir yang mengemudikan truk tersebut, Senin (10/3/2015).

 

Sedianya truk tersebut hendak mengantarkan jagung seberat 23 ton dari wilayah Ciwandan, Kota Cilegon, menuju pabrik yang di wilayah Gorda, Kabupaten Serang.

 

“Saat bak terangkat ke atas, truk menjadi oleng dan tidak terkendali,” ujar Abdullah.

 

Kini, petugas dari Marga Mandala Sakti (MMS) tengah mengatur lalu lintas sekaligus melakukan evakuasi truk agar tidak memicu kemacetan.

 

Sedangkan petugas kebersihan MMS kini sedang membersihkan tumpukan jagung yang berserakan di jalan tol. ** Baca juga: Pabrik Sepatu di Cikupa Terbakar

 

“Laporan dari pengguna jalan ke kantor. Paling ganti rugi sarana jalan yang rusak aja,” kata Yadi Supriyadi, petugas MMS.(tmn/din)




Tubuh Kakek Renta Mengambang di Pantai Pulorida Banten

Kabar6-Sesosok mayat pria gaek tanpa identitas, ditemukan mengambang di sekitar pantai Pulorida, Kota Cilegon, Banten.

Petugas Polair Polda Banten mengerahkan tujuh personil menggunakan perahu karet guna mengevakuasi jenazah kakek tersebut.

“Mayat itu kami temukan saat melakukan patroli rutin,” kata Banit SAR Polair Polda Banten, Brigadir Polisi (Brigpol) Jeffry Manik, Senin (2/3/2015).

Jeffry Manik menuebut, saat ditemukan, mayat kakek yang diperkirakan berusia antara 50 hingga 60 tahun itu mengenakan kaos biru dan celana panjang warna hitam.

“Dilihat dari bentuk fisiknya, diperkirakan tewasnya baru dua hari, karna kondisinya masih utuh dan belum membengkak,” terangnya.

Pihak Polair meminta agar masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya untuk melapor ke pihak berwajib agar bisa ditindak lanjuti.

“Untuk warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dengan ciri tadi, silahkan dikroscek ke RSUD Serang,” tegasnya. **Baca juga: Ola Lolos Dari Hukuman Mati.

adapun ciri-ciri mayat pria tersebut, memiliki tinggi sekitar 170 centimeter dan berambut cepak. Guna kepentingan otopsi, kini mayat tanpa identitas itu di evakuasi ke RSUD Serang.(tmn/din)




Dua Perampok yang Baku Tembak dengan Polisi Serpong Tewas

Kabar6-Dua perampok sepeda motor yang sebelumnya terlibat baku tembak dengan petugas Polsek Serpong di kawasan Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (8/2/2015), akhirnya tewas.

 

Kedua pelaku, Ali Husein (35) dan Ibrohim alias Boim (26), yang terkena tembakan petugas, tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

 

“Pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Kini dibawa ke RSCM,” kata Kanit Reskrim Polsek Serpong, AKP Toto Daniyanto.

 

Keduanya diketahui berkomplot dengan Karim alias Jenderal, gembong curanmor yang sebelumnya ditembak mati tim buser di Lampung pada Desember tahun lalu.

 

“Selain menjual senpi rakitan ke para pelaku curanmor. Ali dan Boim masih satu komplotan dengan Karim dengan melakukan aksi perampasan motor,” kata Toto. ** Baca juga: Pudarnya Semarak Imlek Dimata Pedagang Pasar Lama Tangerang

 

Sedianya, penyergapan pelaku ini dilakukan polisi saat keduanya hendak melarikan diri ke wilayah Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

 

Saat penyergapan terjadi, dua begal sadis ini nekat menembak polisi dengan senpi rakitan yang dibawanya.

 

Alhasil, polisi pun membalas tembakan keduanya hingga terkapar. Sepucuk senpi rakitan beserta amunisi, sebilah tajam, HP dan tas milik pelaku disita petugas sebagai barang bukti.(abie)




Baku Tembak dengan Polisi Serpong, Dua Perampok Terkapar di Merak

Kabar6-Petugas Polsek Serpong terlibat baku tembak dengan komplotan perampk sepeda motor di kawasan Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (8/2/2015).

 

Dalam peristiwa itu, dua perampok sepeda motor, masing-masing Ali Husein (35) dan Ibrohim alias Boim (26),  terkena tembakan petugas dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

 

Dari tangan kedua pelaku, polisi menyita sepucuk senjata api rakitan, sebilah pisau dan handphone (HP) milik pelaku.

 

“Ya, kedua orang itu adalah perampok sepeda motor dan masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang),” ujar Kanit Reskrim Polsek Serpong, AKP Toto Daniyanto.

 

Menurut Toto, penyergapan keduanya dilakukan setelah petugas mendapatkan informasi, bila kedua pelaku tersebut sedang berupaya melarikan dengan menyeberang ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak. **Baca juga: Bangkai Kapal Australia dan AS di Banten Jadi Cagar Budaya.

 

“Rupanya pelaku mengetahui kedatangan petugas. Dan, salah seorang dari pelaku tiba-tiba mengeluarkan senpi rakitannya dan menembak anggota kami. Tembakan itu langsung dibalas tim buser, hingga keduanya roboh,” ujar Toto.

 

Saat ini, lanjut Toto, pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap anggota komplotan tersebut.(abie)




Wow, ASDP Merak Diguyur Rp1 Triliun

Kabar6-PT Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP) mendapatkan guyuran dana sebesar Rp1 triliun dari sektor Penyertaan Modal Negara (PMN).

 

General Manajer PT. ASDP Ferry Cabang Merak, Yanus Lentanga, membenarkan adanya guyuran dana besar tersebut. Rencananya, dana akan digunakan untuk membeli kapal dan membangun dermaga.

 

Sedianya, PMN tersebut di dapatkan ASDP dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR-RI di Jakarta beberapa waktu lalu. Dana itu berguna bagi membangun konektifitas transportasi laut di Indonesia.

 

ASDP Cabang Merak sendiri akan mempergunakan dana tersebut untuk membangun dermaga VI dan VII. Tak hanya itu, fasilitas penunjang lainnya pun akan dibangun seperti gang way.

 

Bahkan, pembangunan dermaga VI pun yang sebelumnya dilaksanakan oleh Kementrian Perhubungan akan di ambil pembangunannya oleh Kementrian BUMN. ** Baca juga: Pelantikan Pengurus KNPI Tangerang Terancam Gagal

 

“Dari pembicaraan kita di wilayah dengan jajaran pimpinan di Pusat, fokus pembangunan lanjutan dermaga VI akan diteruskan. Begitu juga rencana pembangunan Dermaga VII. Kemungkinan termasuk didalamnya fasilitas penunjang lainnya di Pelabuhan ini,” terangnya.

 

Dana segar ini merupakan rintisan awal dari agenda Jokowi dalam membangun tol laut yang menghubungkan antar pulau di wilayah Indonesia. Sedianya, Pelabuhan Merak akan menjadi pelabuhan berskala internasional dan lebih modern dapat segera terwujud.

 

“Untuk berapa-berapa diporsikan di pelabuhan Merak, itu otoritas Kantor Pusat. Ini komitmen menjadikan Pelabuhan Merak sebagai salah satu prioritas mendukung program tol laut pemerintah,” katanya.(tmn/din)




Begini Pengakuan Sopir Truk Bermuatan Daging Celeng

Kabar6-Sopir truk bermuatan 4,15 ton daging celeng yang disergap pihak Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak di Dermaga Satu Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, kiranya punya alibi tersendiri.

 

Meski telah tertangkap tangan oleh petugas, Bambang Sutopo, sopir truk bernopol AD 1924 AV, mengaku tidak mengetahui bila isi dalam truknya adalah barang yang melanggar hukum.

 

“Untuk pengirimannya (daging celeng-red) saya mendapat bayaran lima juta oleh pemesannya, Pak Sunarto di Boyolali,” ujar Bambang Sutopo, di kantor KSKP Merak, Jum’at (6/2/2015).

 

Sementara Agus Sudaryanto, kernet truk mengatakan, bila dirinya tidak mengetahui proses pengemasan serta jenis barang yang dibawanya.

 

“Yang mendesain isi truk ini adalah Darminto, orang ekspedisi di Indralaya, Palembang. Saya cuma diajak Bambang (sopir truk). Saya dapat upah berapa juga belum tahu,” kata Agus.

 

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sopir dan kernet truk akan dijerat pasal 31 Undang Undang nomor 16 tahun 1992, tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. ** Baca juga: Penyelundupan Daging Celeng Via Merak Modus Baru

 

Pasal tersebut mengusung sanksi berupa ancaman hukuman tiga tahun kurungan penjara dan denda paling banyak Rp150 juta.(tmn/din)