1

Benda Misterius Muncul Lagi di Merak, Pengamanan Diperketat

Kabar6-Pihak kepolisian kembali menemukan dua benda mencurigakan dikawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (15/7/2015).

Temuan kedua ini cukup mengagetkan, mengingat beberapa jam sebelumnya, petugas juga telah menemukan benda mencurigakan dalam toilet dekat Masjid Rihlatul Qudsiyah, yang juga berada dalam kawasan Pelabuhan Merak.

Dua benda mencurigakan dimaksud berbentuk kardus dan tas. Keduanya ditemukan di dekat areal parkir kendaraan.

“Temuan itu berupa tas ransel. Karena sebelumnya telah ditemukan benda mencurigakan, maka pada temuan kedua ini kami langsung memanggil kembali tim Gegana Brimob,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Anwar Sunarjo.

Anggota Gegana dari Brimob Banten dengan pakaian anti ledak bersaha mengevakuasi dua benda mencurigaka tersebut ke tempat yang aman dan kemudian di bawa ke Mako Brimob Polda Banten yang berada di Kota Serang.

“Isinya belum tahu. Nanti tim Gegana Brimob yang menganalisa. Ada kemungkinan hal tersebut benda berbahaya, masih dilakukan penyelidikan,” terangnya.

Sebagai antisipasi pengamanan, kata Anwar, pihaknya dibantu pengamanan dari PT ASDP Cabang Utama Merak, akan memperketat pengawasan dengan menempatkan personil di setiap lorong dikawasan pelabuhan tersebut. **Baca juga: Benda Diduga Bom di Toilet Pelabuhan Merak.

“Di lorong-lorong kita memintakan pihak ASDP untuk mengamankan,” tegasnya.(tmn/din)

 




Benda Diduga Bom di Toilet Pelabuhan Merak

Kabar6-Benda mencurigakan yang di duga bom ditemukan di dalam toilet dekat Masjid Rihlatul Qudsiyah, di dalam Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Informasi yang berhasil dihimpun, sedianya benda mencurigakan itu ditemukan oleh seorang pemudik wanita yang hendak ke dalam toilet.

“Laporan awal kami terima dari petugas toilet. Ada pemudik wanita menemukan barang mencurigakan di dalam toilet,” Kapolres Cilegon, AKBP Anwar Sunarjo, sat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (15/07/2015).

Menurut Kapolres, sesuai protap, laporan itu kemudian diteruskan kepada Tim Gegana Brimob yang memang standby di pelabuhan.

Ditanya kemungkinan isi benda mencurigakan itu adalah bom, Kapolres enggan berspekulasi.

“Benda itu dievakuasi ke Mako Brimob Banten. Nanti akan di analisa disana. Saya belum tahu bentuknya seperti apa. Kita baru saja mendapatkan laporannya sekitar pukul 12.00 WIB tengah malam,” terangnya.

Lebih lanjut Kapolres berharap, agar para pemudik tetap tenang dan nyaman menikmati Idul Fitri di kampung halamannya. **Baca juga: Di Merak, BG Bicara Soal Teror.

“Kita antisipasi sedini mungkin, maka kita lakukan prosedur tetap (protap) memanggil Gegana Brimob menaggapi itu,” tegasnya.

Pantauan dilokasi, tampak petugas bersenjata lengkap berjaga dilokasi. Sementara, toilet tempat ditemukannya benda mencurigakan itu sudah dipasangi garis policeline.

Perlu diketahui, bahwa pada Senin 13 Juli 2015 lalu, Wakapolri, Komjen Pol Budi Gunawan mengingatkan agar aparat kepolisian yang bertugas di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon Banten untuk mengantisipasi adanya teror bom.(tmn/din)




Musim Mudik, Pelabuhan Merak Dipasangi 60 CCTV

Kabar6-Guna mengamankan pemudik yang menyeberang, PT.ASDP Cabang Merak akan memasang 60 close circuit television (CCTV), mulai dari pintu masuk hingga bagian dalam Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

“Pemasangan kamera CCTV ini untuk memudahkan pengawasan di semua sudut yang tergolong rawan di areal pelabuhan,” kata Humas PT. ASDP Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo, Kamis (9/7/2015).

Pemasangan CCTV ini juga nantinya berguna sebagai alat pemantau kepadatan arus kendaraan di Pelabuhan Merak.

Bahkan, di dalam kapal penyebrangan Ro-Ro pun akan dipasangi CCTV yang bisa mengetahui kondisi keamanan di dalam kapal tersebut. **Baca juga: Ini Pegawai Pemprov Banten yang Dilarang Cuti Saat Lebaran.

“Untuk di luar areal pelabuhan yang kerap dijadikan kantong parkir saat terjadi kepadatan kendaraan, akan berkoordinasi dengan instansi lain. Instansi terkait lainnya seperi pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat,” tegasnya.(tmn/din)




Arus Mudik Mulai Padati Pelabuhan Merak

Kabar6-Lonjakan pemudik yang hendak menyeberang menuju pulau Sumatera mulai terjadi di Pelabuhan Merak, Banten.

Ya, pemudik memilih mudik ke kampung halaman lebih awal, untuk menghindari kepadatan penumpang yang biasa terjadi setiap arus mudik Lebaran.

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mencatat terjadi peningkatan jumlah pemudik sejak H-15 atau Jumat (3/7/2015) lalu. Pada H-12 atau Minggu (5/7/2015), jumlah penumpang pejalan kaki mencapai 3.915 jiwa,kendaraan roda dua sebanyak 987 unit, dan roda empat campuran sebanyak 3.726 unit.

Sementara pada H-11 atau Senin (5/7/2015), pemudik pejalan kaki sebanyak 3.038 jiwa, kendaraan roda dua 581 unit, dan roda empat campuran 4.717 unit.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo membenarkan adanya eskalasi pemudik sejak Jumat (3/7/2015) lalu.

Pihaknya menganalisis, pemudik memilih untuk mudik lebih awal guna menghindari antrean panjang di areal pelabuhan dan kemacetan di sepanjang jalur mudik.

“Sejak Jumat lalu anak sekolah sudah libur, karyawan juga sudah ada yang cuti bersama sejak minggu ini. Sebelumnya kami memang sudah memprediksi penumpang akan datang secara bertahap, tidak seperti tahun lalu,” kata Mario, ditemui di Pelabuhan Merak, Selasa (7/7/2015).

PT ASDP meprediksi, peningkatan pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat akan terlihat mulai H-10 Lebaran. Kemudian diikuti kendaraan angkutan umum dan sepeda motor yang biasanya mulai meningkat pada H-7 Lebaran.

Salah seorang pemudik pejalan kaki, Abdul Fakih, mengatakan dirinya sengaja menyeberang lebih awal karena anaknya sudah mulai libur sekolah. Selain itu, ia sendiri juga sudah mendapatkan libur dari perusahaan. **Baca juga: Sampai 22 Juli, Tarif Tol Tamer Discount 25 Persen.

“Kalau sudah masuk seminggu jelang Lebaran, pasti sudah macet parah. Belum lagi ngantri di pelabuhan seperti tahun lalu. Makanya saya mudik lebih cepat supaya nggak terlalu lama terjebak diperjalanan,” ujarnya.(van)




Sebagian Armada Lebaran di TTM Tidak Layak Jalan

Kabar6-Sebagian angkutan mudik Lebaran 2015 yang melayani pemudik jurusan Terminal Terpadu Merak (TTM) ke beberapa daerah di Jakarta dan sekitarnya ternyata belum memenuhi kelaikan jalan.

Hal tersebut terungkap dari hasil uji coba kelaikan kendaraan yang digelar tim dari Kementrian Perhubungan di TTM, Minggu (5/7/2015).

Tim dari Ditjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI melakukan pengujian kelaikan jalan menggunakan teknik sampling beberapa armada bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Dari hasil pemeriksaan secara visual, diketahui sejumlah armada tidak laik jalan karena sejumlah perlengkapan keselamatan bus tidak lengkap.

Kepala Seksi Teknologi Pengujian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor Ditjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI, Arham Safti yang memimpin tim mengatakan, pemeriksaan kelayakan tersebut dalam rangka persiapan angkutan Lebaran.

“Kami melakukan pemeriksaan kelaikan jalan, apakah kendaran tersebut memenuhi persyaratan. Dari lima bus yang kami periksa dua melakukan pelanggaran trayek. Hampir semua bus tidak melengkapi kotak P3K. Ada juga tempat duduk tambahan, padahal itu dilarang karena bisa membuat bus kelebihan muatan,” kata Arham.

Selain itu tim juga menemukan sebagian bus tidak menyediakan APAR di dalam kendaraan, lampu sen rusak, kaca depan retak, dan sejumlah permasalahan teknis. Hasil pengujian kemarin, akan dilaporkan ke Kementrian Perhubungan dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Perhubungan Banten dan Cilegon.**Baca juga:Rawan, Kapolda Banten Imbau Pemudik Tak Gunakan Perhiasan

“Kepala UPT terminal disini supaya menyampaikan temuan dari tim kami kepada PO yang ada disini agar melakukan perbaikan sebelum H-7 sebelum dilakukan pemasangan stiker. Karena ini menyangkut keselamatan penumpang,” ujarnya.

Menurut Arham, pihaknya juga bakal melakukan evaluasi pada H-7 atau pada saat pemasangan stiker angkutan mudik Lebaran 2015. Ia juga meminta UPTD TTM untuk
bertindak tegas melakukan pengawasan dan penindakan terhadap angkutan yang melanggar trayek.(van)

 




Rawan, Kapolda Banten Imbau Pemudik Tak Gunakan Perhiasan

Kabar6-Musim mudik lebaran tinggal sebentar lagi. Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik, Polda Banten pun terus mengidentifikasi titik rawan tindak kriminal diwilayahnya.

Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan setidaknya ada tiga titik rawan kejahatan pada mudik lebaran diwilayahnya. “Yaitu rest area, pelabuhan dan kapal,” ujarnya.

Untuk itu, Polda Banten telah menyiapkan tim khusus yang sudah terlatih untuk melakukan pengamanan.

Boy meminta agar masyarakat bisa ikut berperan aktif untuk mewaspadai segala bentuk kejahatan di sepanjang jalur mudik.

Meski begitu, pihak kepolisian pun telah menyiagakan sejumlah anggotanya untuk memberi perlindungan kepada para pemudik.

“Setiap kapal yang berlayar akan dikawal oleh dua polisi dari tim khusus, begitu juga dengan rest area dan pelabuhan. Keamanan akan lebih diperketat,” terangnya.

Boy pun menghimbau agar para pemudik tak memakai perhiasan maupun barang berlebih yang bisa mengundang kejahatan sekaligus bisa merepotkan selama diperjalanan untuk pulang ke kampung halamannya. **Baca juga: Edarkan Sabu, WN Nigeria Ditangkap Polisi Tangerang.

“Kami pun mengimbau, agar pemudik tidak terlalu banyak membawa barang-barang yang akan di bawa pulang. Hal tersebut dapat memecah konsentrasi. Terutama bagi pemudik yang menggunakan kendaraan umum,” tegasnya.(tmn/din)




Pantau Arus Mudik, Pemprov Banten Gunakan Drone

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal menggunakan drone atau pesawat tanpa awak, guna memantau kondisi arus lalulintas saat musim mudik lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Infirmasi (Dihubkominfo) Provinsi Banten, Revrie Aroes, saat uji coba drone di halaman parkir Dishubkominfo Banten, Selasa (23/06/2015).

“Nanti itu (drone) yang sudah dilengkapi dengan kamera pengintai akan sangat efektif untuk memantau kemacetan. Nanti setelah tau ada kemacetan, anggota kita akan datang untuk mengurai kemacetan,” kata  Revrie.

Menurutnya, drone yang baru dimiliki Dishubkominfo tersebut selain dapat memantau arus lalu lintas, dapat juga memantau aktifitas dan kepadatan pemudik di Pelabuhan Merak.

Sehingga, efisiensi tenaga dan kecepatan dalam mengambil tindakan jika terjadi penumpukan penumpang dapat segera teratasi.

Drone tersebut tersambung langsung dengan posko utama pemantau arus mudik di dekat Pelabuhan Merak. **Baca juga: Kapolda Pertimbangkan Pengalihan Polres Kota Tangerang.

“Jangkauannya sampai 20 kilometer. Nanti akan dipantau melalui empat layar monitor di posko utama,” tegasnya.(tmn/din)




Mudik Malam Hari, Tarif Penyeberangan di Merak Naik 100 Persen

Kabar6-Tarif penyeberangan malam hari di Pelabuhan Merak dipastikan lebih mahal 100 persen atau dua kali lipat dibandingkan dari tarif yang kini diberlakukan.

Kebijakan ini sengaja diberlakukan untuk memecah kepadatan penumpang pada malam hari saat terjadinya puncak arus mudik Lebaran 2015.

Direktur Utama PT ASD Indonesia Ferry, Danang S Baskoro mengatakan, pemberlakuan tarif khusus malam dimulai pada H-4 hingga H+1 Lebaran 2015.
Penerapan dua tarif pada siang dan malam ini juga menjadi salah satu antisipasi penumpukan para pemudik yang terjadi di pelabuhan.

“Pengguna jasa tidak nyaman (siang-red), karena semua orang berpikiran sama, pulang malam hari. Karena malam lebih dingin, dan mereka puasa,” kata Danang.

Menurut Danang, penerapan dua tarif penyeberangan ini juga secara tidak langsung telah mengedukasi masyarakat untuk membuat rencana terlebih dahulu sebelum melakukan mudik Lebaran.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo mengatakan, pihaknya belum menerima petunjuk teknis mengenai penerapan dua tarif pada siang dan malam hari tersebut. **Baca juga: Sopir Truk Jawa-Sumatera Keluhkan Larangan Melintas Saat Lebaran.

“Kami belum mengetahui teknis penerapan dua tarif ini. Besok (hari ini-red) baru akan dirapatkan dengan direksi,” kata Mario.(tmn/din)




Sopir Truk Jawa-Sumatera Keluhkan Larangan Melintas Saat Lebaran

Kabar6-Kebijakan pelarangan operasi angkutan barang di ruas jalan nasional selama musim mudik lebaran 2015, dikeluhkan sopir ekspedisi lintas Pulau Jawa-Sumatera.

Pasalnya, masa kebijakan pelarangan lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan, itu dinilai membuat sopir kehilangan kesempatan mendapatkan penghasilan dari bisnis ekspedisi.

Khaerul, salah seorang sopir ekspedisi Jawa-Sumatera mengatakan, pelarangan operasi truk yang lebih lama itu, membuat dia dan para sopir ekspedisi lainnya, kehilangan potensi pendapatan yang seharusnya bisa diraup.

“Biasanya paling lima hari tidak boleh beroperasi. Kalau cuma dilarang lewat  jalur mudik sih nggak masalah. Tapi sekarang, selain lama, juga hampir semua jalan nasional dilarang. Padahal kalau Lebaran seperti ini biasanya kami bisa dapat penghasilan lebih,” katanya, Jumat (19/6/2015).

Ya, Kementrian Perhubungan memang melarang angkutan barang jalan raya lebih dari dua sumbu untuk beroperasi selama musim mudik lebaran 2015 di ruas jalan nasional.

Pelarangan berlaku pada delapan provinsi, yakni Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. **Baca juga: Ribuan Personel Polda Banten Amankan Arus Mudik.

Sedangkan pelarangan berlaku aktif di semua jalan nasional di delapan provinsi mulai 12 hingga 21 Juli 2015 atau H-5 sampai H+3 lebaran tahun ini.

Pemberlakuan pelarangan tersebut, lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu misalnya, larangan operasi truk pada masa lebaran berlaku mulai H-4 hingga H-1.

Sementara itu, operasi arus mudik Lebaran 2015 di Kota Cilegon juga diperpanjang mulai H-15 sampai H+10 atau dari 1 hingga 29 Juli 2015 dari tahun sebelumnya yang dimulai H-7 sampai H+8 Lebaran.

Ketua Operasi Arus Mudik dari Dinas Perhubungan Kota Cilegon, Uteng Dedy Apandy mengatakan, perpanjangan pelaksanaa operasi guna mengantisipasi kepadatan arus mudik yang biasa terjadi di Cilegon.

Saat ini, kata Uteng, pihaknya telah melakukan persiapan untuk kelancaran arus mudik.(tmn/din)




Begini Penanganan Kapal Port Link V Terbakar di Selat Sunda

Kabar6-Kehebohan melanda laut Selat Sunda, yang merupakan jalur utama penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, Rabu (3/6/2015).

Itu menyusul terbakarnya sebuah kapal Port Link V, di tengah laut Selat Sunda.

Tampak TNI AL dan tim Search And Rescue (SAR) Banten, berjibaku memadamkan api dan menyelematkan awak kapal yang nekat terjun ke laut karena terjebak amuk si jago merah yang melahap tubuh kapal.

Sedianya, TNI AL bersama SAR mengetahui peristiwa kebakaran kapal itu merujuk sinyal yang dikirimkan oleh nahkoda kapal yang kemudian diterima oleh TNI AL.

Pihak TNI kemudian melaporkan ke berbagai pihak untuk segera ditindak lanjuti kecelakaan kapal tersebut.

Evakuasi korban dilakukan melalui laut dan udara. Meski berhasil mengevakuasi sebagian besar penumpang, namun sayang masih terdapat nyawa penumpang yang gagal diselamatkan.

Beruntung semua itu bukanlah peristiwa nyata. Melainkan hanya gambaran situasi simulasi penanganan kecelakaan kapal yang dilakukan SAR Laut Gabungan 2015, yang melibatkan TNI Angkatan Laut dan sejumlah instansi maritim Provinsi Banten.

“Negara kita berada di dalam satu area yang kemungkinan terjadi bencana besar. Lalu lintas kita, baik di laut maupun udara juga padat. Jadi, kemungkinan kecelakaan itu juga sangat besar,” ujar Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI Ahmad Taufiqurohman, di Dermaga V, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.

Menurut Taufiqurohman, kegiatan tersebut berkaitan dengan kemanusiaan dan tentunya langkah cepat, tidak boleh terlambat guna menyelamatkan manusia.

“Dalam konteks persoalan ini, kita harus memperhatikan unity of effort, yaitu kesatuan upaya seluruh pihak dengan mengerahkan semua aset,” tegasnya.

Dan, melalui kegiatan tersebut, diharapkan ada pemahaman, protap (prosedur tetap) dan tujuan bersama untuk mengeliminir ego sektoral. **Baca juga: Rutan Serang Gagalkan Penyelundupan Kupat Tahu Isi Sabu.

“Kita tidak menghendaki ada golongan yang mencari nama di atas penderitaan orang lain,” tegasnya.(din/tmn)