1

Kapal Tugboat Karam di Perairan Merak

Kabar6-Dua kapal tugboat yang tengah sandar, usai memandu kapal tongkang melakukan bongkar muat, karam setelah dihempas gelombang, di Perairan Merak, Banten, Kamis (17/12/15).

 

Kapal tugboat Bagan Siapi-api yang mengalami karam tersebut, merupakan kapal pemandu tongkang bermuatan pasir, usai mengawal bongkar muat kapal tongkang di sekitar daratan tepi pantai Cikuasa Bawah.

 

Kini, kapal nyaris tenggelam lantaran sudah dalam posisi miring, akibat lambung kapal bocor setelah beberapa kali membentur batu akibat diterjang ombak.

 

Sejumlah warga yang berada di lokasi juga berusaha menyelamatkan isi muatan yang masih berada di dalam kapal tersebut.

 

”Sayang saja, dari pada ilang kebawa ombak, saya dapet tabung gas sama jaket pelampung,” kata Roni, salah seorang warga, usai mengambil sejumlah barang dari dalam kapal.

 

Sementara itu, Badri, saksi mata, menuturkan kejadian itu bermula saat kapal itu lepas dari tali pengaman, sehingga menyebabkan tugboat terombang-ambing di sekitar Perairan Merak dan kembali terhempas gelombang hingga membentur batu karang.

 

”Gara-garanya sih tugboat itu lepas talinya. Jadi kapal diterjang ombak berkali-kali, hingga ahirnya bocor lambungnya karena terbentur batu karang secara terus menerus,” kata Badri.

 

Tidak hanya itu, akibat cuaca buruk ini, sebuah kapal tugboat Manunggal, yang buang jangkar di sekitar Perairan Merak juga mengalami kandas setelah terhempas ombak. ** Baca juga: Dinkes Kabupaten Tangerang Imbau Warga Waspadai DBD

 

Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Hingga kini, kapal tugboat pemandu kapal tongkang itu pun belum dievakuasi, lantaran kondisi cuaca di Perairan Merak yang masih buruk.(sus)




Cuaca buruk, Dua Kapal Senggolan di Pelabuhan Merak

Kabar6-Akibat cuaca buruk, dua Kapal Motor Penumpang (KMP), bersenggolan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, Selasa (15/12/2015).

 

Dua kapal yang bersenggolan itu adalah KMP Panorama Nusantara dengan KMP Mitra Nusantara.

 

Informasi yang diperoleh kabar6.com di lapangan, kejadian itu bermula saat KMP Panorama Nusantara akan masuk ke Dermaga III Pelabuhan Merak.

 

Namun, karena cuaca buruk dan angin yang cukup kencang, kapal yang diketahui milik PT Jembatan Laut (Jemla) itu bergeser ke Dermaga II, yang jaraknya tidak jauh dari Dermaga III.

 

Senggolan pun tak dapat dihindarkan, lantaran pada saat bersamaan KMP Mitra Nusantara tengah melakukan bongkar muat penumpang di dermaga II.

 

Akibat kejadian itu, KMP Panorama Nusantara mengalami robek dibagian lambung kiri. Meski tidak menyebabkan korban jiwa, namun peristiwa senggolan itu sempat membuat aktivitas di Dermaga II dan III terhenti beberapa jam, sampai kedua kapal itu berhasil dipisahkan.

 

Selanjutnya, kapal yang mengalami robek dibagian lambung langsung melakukan anchor di laut Merak. ** Baca juga: Kapal Perompak Diamankan Lanal Banten

 

Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo, membenarkan adanya kejadian senggolan dua KMP tersebut.

 

“KMP Panorama Nusantara dan KMP Mitra Nusantara bersenggolan karena cuaca buruk, ketinggian gelombang bisa mencapai 1,5 meter dengan kecepatan angin hingga 20 knot,” jelas mario.

 

Menurut Mario, meski aktivitas penyeberangan masih berjalan normal, namun akibat cuaca buruk tersebut aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauheuni sedikit terganggu, terutama pada saat sore dan malam hari.

 

“Cuacanya buruk, jadi Saat ini kapal roll on-roll off (ro-ro) sulit bersandar, karena deras arus laut dan angin yang cukup kencang,” ujarnya. (sus)




Pemberlakuan e-Tiket, Pengguna Jasa Pelabuhan Merak Menurun

Kabar6-Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (Gapasdap), mengeluhkan penurunan jumlah pengguna jasa penyeberangan lintas Merak-Bakauheni, pascapemberlakuan tiket elektronik (e-tiket) di Pelabuhan Merak.

 

Para pengguna jasa terutama kendaraan ekspedisi, lebih memilih menyeberang ke Pulau Sumatera dari Pelabuhan Bojonegara yang masih menggunakan tiket manual.

 

“Pada dasarnya kita mendukung pelaksanaan tiket elektronik. Hanya saja kami meminta pihak ASDP terus memperbaiki keberadaan sistem layanan tersebut, karena ini berimbas kepada kami. Sejak ada tiket elektronik kami akui ada penurunan,” ujar Ketua DPP Gapasdap, Luthfi Syarief, beberapa waktu lalu.

 

Karena itu pihaknya mendesak Kementrian Perhubungan segera menertibkan jalur lintas penyebrangan Bojonegara-Bakauheuni.

 

Menurutnya hal ini harus dilakukan guna mewaspadai adanya resiko terhadap keselamatan aktivitas muatan angkutan barang yang selama ini hanya dibuka di pelabuhan umum, yakni Pelabuhan Merak banten. ** Baca juga: Dewan Tuding Pilkada Penyebab Tertundanya Pengesahan APBD 2016

 

”Secara standar keselamatan dan pelayanan itu sudah ada di Pelabuhan merak, jadi kami meminta Kemenhub tegas dan memperjelas status Pelabuhan Bojonegara itu, apakah khusus atau umum,” ujarnya.(sus)




Truk Semen Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak

Kabar6-Sebuah truk colt diesel B 9138 TYU bermuatan 200 sak semen tercebur di Dermaga Tiga, Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (11/12/2015).

Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, AKP Nana Supriyatna  mengatakan, kecelakaan itu bermula, saat truk memasuki kapal dan parkir di pintu bagian samping atas, tepatnya lambung kanan KMP Virgo 18 yang tengah sandar untuk muat kendaraan di dermaga III Pelabuhan Merak.

Namun, saat truk dari Jakarta menuju Lampung itu sudah masuk ke dalam kapal, dan di parkir tepat didepan pintu samping atas lambung kanan KMP virgo.

Kemudian, sang supir truk, Mahendra Saputra, pergi meninggalkan truk menuju ruang lesehan penumpang, tanpa mengganjal ban truk terlebih dahulu.

Akibatnya, saat kapal diterjang ombak, mobil mendadak melaju ke arah pintu keluar, hingga menabrak pembatas disekitar lokasi. Truk pun terjungkal dan terjepit diantara pembatas dermaga dan lambung kapal, sebelum ahirnya truk itu jatuh ke laut.

”Kejadiannya itu saat kapal Virgo ini sandar di dermaga untuk memuat kendaraan,” kata Nana.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, sang sopir selamat lantaran tidak berada di dalam kendaraan. Sementara ratusan semen yang diangkut truk tidak bisa diselamatkan lantaran sebagian besar jatuh ke laut, sementara sebagian lainnya tercecer di dermaga.

Pascakejadian itu, petugas langsung mendatangkan alat berat guna mengevakuasi truk dari laut ke dermaga.(sus)

 




BNP Banten Bekuk ABK Bawa Sabu

Kabar6-Petugas Badan Narkotika Provinsi (BNP) Banten, menciduk dua orang Anak Buah Kapal (ABK) yang kedapatan membawa sabu di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

 

Mereka adalah Bo (27) dan Sn (25), yang bertugas sebagai  pelayan di Kapal Motor Penumpang (KMP) SMS Mulawarman rute Merak-Bakahuni.

 

Menurut Kabid Penindakan BNP Banten, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Akhmad, penangkapan itu dilakukan berawal dari penyelidikan petugas yang merasa curiga dengan aktifitas di atas kapal, Kamis (03/12/2015)

 

Setelah dikakukan pengintipan, kata Akhmad, petugas mencium adanya  transaksi  sabu. Akibatnya kedua orang ABK itu diperiksa dan kedapatan menyimpan satu paket sabu yang disembunyikan di dalam bungkus rokok.

 

Dari hasil pemeriksaan selanjutnya, kata Akhmal, ternyata kedua orang ABK itu adalah pemakai yang kerap disuplai barang haram dari jaringan pengedar  narkoba asal Lampng.

 

“Kedua orang ini hanya pengguna. Dan berdasarkan pengakuannya, sabu itu mereka peroleh  dari seseorang asal  Lampung,” kata Akhmad. ** Baca juga: Tahun Ini, BKD Cilegon Pecat Enam PNS Secara Tidak Hormat

 

Akibat perbuatan, kata Akhmad, kedua orang itu dapat dijerat dengan pasal 112 junto pasal 127,  tentang Narkotika. Namun. bila melihat barang buktinya, mereka dapat direhabilitasi.

 

“Dilihat dari jumlah barang bukti, Mereka bisa direhab. Dan Minggu depan rencananya akan dibawa ke panti rehabilitasi di Pandeglang.(tmn/alby)




Delapan Bus di TTM Ditilang Kemenhub

Kabar6-Puluhan armada bus yang tengah singgah di Terminal Terpadu Merak (TTM) diperiksa Tim Keselamatan Transportasi, dari Dirjen Perhubungan Darat pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Rabu (2/12/2015).

 

 

Pemeriksaan itu dilakukan terkait kelaikan dan standar keamanan armada bus dalam beroperasi mengangkut penumpang.

 

Kepala TTM, Robby Hidayat, yang mendampingi petugas Kemenhub mengaku, dari banyaknya kendaraan yang diperiksa, ada delapan armada bus yang dinyatakan tidak layak dan dikenakan tilang.

 

Itu lantaran kedelapan bus tersebut tidak memenuhi kelengkapan standar keamanan dan keselamatan armada. ** Baca juga: HUT Lebak Diwarnai Unjuk Rasa Mahasiswa

 

“Pengecekan kelayakan dan kelengkapan kendaraan ini sebagai upaya  pengawasan terhadap keselamatan transportasi, khususnya transportasi darat. Dan, kita mendapati delapan bus tidak memeliki kelengkapan, seperti perlengkapan P3K untuk pertolongan pertama saat kecelakaan, termasuk apar guna mewaspadai kebakaran akibat konsleting listrik,” kata Robby.

 

Kebanyakan armada bus yang ditemukan dilapangan tidak memiliki kelengkapan tersebut, sehingga pihaknya akan terus menyosialisasikan agar seluruh penyedia jasa angkutan armada bus yang beroperasi melengkapi standar keamanan dan kelengkapan armadanya demi keselamatan dan keamanan penumpang.

 

“Nanti kami juga akan mensosialisasikan kepada para jasa penyedia bus, agar melengkapi busnya,” tambah Robby.(sus)




Sopir Laporkan Oknum Petugas Tiket Pelabuhan Merak ke Polisi

Kabar6-Merasa ditipu, Ranafi, seorang sopir kendaraan ekspedisi melaporkan oknum petugas pelayanan tiket elektronik Pelabuhan Merak, ke Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, Senin (30/11/2015).

 

Laporan itu dilayangkan oleh calon penumpang yang akan menyeberang ke dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menyusul ketidaksesuaian tiket dengan harga yang dibayarkannya.

 

“Ini mah keterlaluan. Saya di loket itu golongan delapan dan harus bayar Rp2,2 juta. Tapi tiket yang dikeluarkan petugas malah tiket untuk golongan tujuh, yang harganya cuma Rp1,4 juta. Apa nggak rugi saya?,” ujar Ranafi, salah seorang supir kendaraan ekspedisi yang mengaku menjadi korban penipuan.

 

Informasi yang dihimpun kabar6.com, oknum petugas terlapor berinisial PK merupakan karyawan PT Mata Pensil, selaku perusahaan pelaksana sub kontrak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, untuk pelayanan penjualan tiket elektronik di Pelabuhan Merak. ** Baca juga: HUT Ke-72, Kabupaten Tangerang Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

 

“Ini belum jelas, laporannya masih kita selidiki. Tapi menurut pengakuan oknum petugas yang kita amankan, itu terjadi akibat kesalahan sistem,” ujar Kapolsek Kawasan Pelabuhan Merak, AKP Nana Supriatna.(sus)




Penyelesaian Dermaga VI Merak Butuh Rp250 Miliar

Kabar6-Pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia menyebut, pembangunan Dermaga VI Pelabuhan Merak yang sempat mangkrak selama satu tahun, masih membutuhkan biaya sekitar Rp250 miliar.

Proyek pembangunan itu akan segera dilanjutkan, setelah adanya kejelasan administrasi dan berita acara serah terima dana dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) kepada ASDP.

“Pembangunan lanjutan segera kita lakukan setelah ada kejelasan dari Kemenhub,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT ASDP Pusat, Danang BAskoro, Sabtu (28/11/2015). **Baca juga: Dermaga VI Pelabuhan Merak Mustahil Rampung Tahun Ini.

Terkait kucuran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun yang sudah diketuk palu dalam APBN Perubahan 2015, untuk pembangunan dan peningkatan dermaga pelabuhan di Indonesia, Danang menyebut akan fokus menyelesaian pembangunan dermaga VI di Pelabuhan Merak terlebih dahulu.

“Jadi, meski PMN angkanya Rp1 triliun, tapi kita akan fokuskan untuk Merak dulu. Setelah itu, baru nanti pelabuhan di Gilimanuk dan pelabuhan lainnya,” jelas Danang lagi.(sus)




BMKG Sebut Kabut Asap di Banten dari Kebakaran Hutan

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Serang, menyebut bila selain Banten, wilayah DKI Jakarta dan Jawa bagian barat juga diselimuti kabut asap tipis akibat bencana asap di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

“Kalau dilihat dari trans satelit, Banten, DKI Jakarta dan Jawa bagian barat, terdapat garis putus-putus yang menandakan adanya asap tipis, sebagai dampak dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan,” kata Kepala Seksi Data dan Informas Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, Tri Tjahjo, Senin (27/10/2015).

Masuknya asap dari Sumatera dan Kalimantan ke Provinsi Banten dikarenakan terbawa angin dan musim pancaroba dari kemarau ke penghujan. Asap itu masuk ke wilayah Banten sejak tiga hari lalu.

“Kenapa bisa masuk ke wilayah Jawa? Itu karena saat ini musim peralihan, sehingga hal yang sifatnya ekstrim sering terjadi, termasuk masuknya asap tipis. Indikasi asap ke Jawa bagian barat, karena angin dari arah barat laut, sehingga asap dari Kalimantan masuk ke laut jawa dan juga dari Sumatera,” terangnya.

Meski demikian, BMKG memastikan asap tipis kiriman itu tak mengganggu aktivitas penerbangan, pelayaran, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Banten. “Kondisi ini tidak mengganggu aktivitas dan penerbangan,” tegasnya.

Selain itu, BMKG juga belum bisa memprediksi, sampai kapan ‘penularan’ asap akibat terbakarnya hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan ke Provinsi Banten maupun Selat Sunda akan berakhir. **Baca juga: Kabut Asap, Puluhan Jadwal Penerbangan di Soetta Dibatalkan.

Diketahui, kebakaran hutan melanda Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung dengan luas 5.000 hektar, bahkan hingga kini api terus menjalar pepohonan lainnya.

Kebakaran terjadi pada rentang waktu bulan Mei hingga Oktober 2015 yang terjadi di semua seksi kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Wilayah hutan TNWK itu meliputi Seksi I Way Kanan, Seksi II Way Bungur, dan Seksi III Way Penet.

Sedangkan yang masih terbakar hingga kini berada di seksi III Way Penet yang membakar lahan gambut.

Akibatnya, jarak pandang di Selat Sunda terganggu. Bahkan, PT. ASDP Cabang Merak telah mengeluarkan surat himbauan kepada para nahkoda untuk mengaktivkan seluruh alat navigasi perairan guna menghindari kecelakaaan ditengah laut.(tmn)




Bulan Depan, ASDP Berlakukan e-ticketing di Pelabuhan Merak

Kabar6-PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak menargetkan pemberlakuan e-ticketing di Pelabuhan Merak dimulai bulan depan.

Kini, PT Mata Pensil selaku pemegang tender proyek pengadaan sarana prasarana kesiapan perangkat pelayanan elektronik tersebut, masih melakukan penyempurnaan terhadap sensor mesin e-ticketing.

Muhamda Iqbal Sobari, Kordinator Lapangan PT Mata Pensil mengaku belum bisa memastikan, kapan sistim baru ini akan diberlakukan di Tol Gate Pelabuhan Penyebrangan Merak.

“Kita belum uji coba. Kita juga sedang mengadakan perbaikan setingan sistem yang ada, karena masih disempurnakan. Kami juga masih melakukan konfigurasi agar hasilnya sesuai, kalau semua sudah siap baru kita operasikan,” kaya Iqbal yang ditemui di Tol Gate Pelabuhan Merak, Rabu (21/10/15).

Sementara itu, General Manager (GM) PT ASDP Ferry cabang Merak Yanus Lentanga mengatakan, pemberlakuan e-ticketing akan membuat pelayanan di Pelabuhan Merak lebih modern dan mudah.

“E-ticketing punya multifungsi. Namun yang paling ingin dicapai adalah pelayanan yang maksimal. Disamping itu, dengan pelayanan ini kita tidak hanya mengetahui jumlah mobil dan nomor platnya saja, tetapi juga secara otomatis dapat merekam berapa jumlah penumpang di dalamnya,” kata Yanus. **Baca juga: Kejati Banten Bentuk Tim Pengawal Pemerintahan.

Untuk itu pihaknya berharap pemberlakuan etiketing diharapkan dapat segera dilakukan, pihaknya menarget pemberlakuan akan bisa dilakukan mulai bulan depan.(sus)