1

Menhub Wacanakan Distribusi Logistik Lewat Laut

Menhub Budi Karya Sumadi.(ist)

Kabar6-Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengeluarkan wacana pengiriman logistik ke seluruh pulau di Indonesia harus melalui laut, termasuk distribusi dalam satu pulau.

Wacana tersebut mencuat lantaran tingginya ongkos distribusi melalui jalur darat.

“Pemerintah akan melakukan itu, akan melakukan upaya (pemindahan jalur distribusi) angkutan dari darat ke laut. Karena laut itu angkutan yang murah. Masa depannya kapal ro-ro angkutan logistik antar pulau,” kata Budi Karya saat meninjau persiapan libur Natal dan Tahun Baru 2017 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Senin (12/12/2016).

Distribuai logistik jalur laut, kata dia, jauh lebih murah dan tepat waktu karena tidak terkena macet di jalan. Selain itu, pengiriman logistik melalui jalur laut pun merupakan upaya optimalisasi program Tol Laut Presiden Jokowi.

“Sebenernya ini bagian dari tol laut. Tol laut ini sebuah filosofi pergerakan logistik yang ideal, tinggal kita mengawal dengn baik,” ujarnya

Saat ini, wacana pemindahan jalur distribusi dadi darat ke laut masih dalam tahap penggodokan. Kementrian perhubungan, kata Budi, juga harus memastikan pengusaha jasa logistik dan kendaraan ekspedisi tidak mengalami kerugian.**Baca juga: Horee…! JPO Roboh di Tol BSD Dibangun Lagi.

“Nanti akan kita berikan insentif, jadi pengguna truk juga tidak masalah. Yang penting itu kan memberikan yang terbaik kepada pengusaha truk,” katanya.(sus)




Ini Persiapan PT ASDP Jelang Natal dan Tahun Baru

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Lalulintas di Pelabuhan Merak diprediksi akan lancar selama libur Natal dan Tahun Baru. Pihak PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) sudah melakukan persiapan jelang libur Natal san Tahun Baru.

“Kami menyimpulkan bahwa kegiatan natal dan tahun baru telah dipersiapkan dengan baik. Ada penambahan kapasitas lalulintas pelabuhan dan kapal kapal juga,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, saat meninjau Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (12/12/2016).

Mantan petinggi Angkasa Pura (AP) ini pun telah menginstruksikan kepada PT ASDP untuk mempersingkat waktu bongkar muat kapal guna mengurangi antrean kendaraan dan pejalan kaki.

“Dari port time biasanya satu jam kita tingkatkan jadi 40 menit. Loket kita tambah, kita mendukung percepatan angkutan Natal dan tahum baru. Kita juga buka loket di rest area,” tandasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, guna melayani libur Natal dan tahun baru, Pelabuhan Merak akan mengoperasikan 54 unit kapal dari 58 unit yang tersedia. Sedangkan penumpang yang akan menyebrang diprediksi akan naik tiga persen, dari biasanya 844.988 penumpang menjadi 870.338 orang.

Sedangkan jumlah kendaraan roda dua diprediksi naik lima persen menjadi 33.966 unit. Kendaraan kecil pun naik lima persen dibanding tahun lalu menjadi 84.704 unit.

Pintu tol gate yang akan di operasikan totalnya mencapai 22, terdiri dari delapan loket sepeda motor, empat loket reguler dan empat loket tambahan.

Sedangkan untuk kendaraan roda empat dibuka sebanyak 10 tol gate, empat pintu reguler dan enam pintu tol tambahan. Sedangkan untuk truck dan kendaraan besar akan dibuka empat pintu toll gate pembelian tiket.**Baca juga: Natal dan Tahun Baru, Polisi Khusus Siaga di Gereja Tangerang.

Sedangkan bagi penumpang jalan kaki akan dibuka 17 pintu loket tol, delapan loket reguler, delapan loket cadangan, satu loket di Stasiun Kereta Api Merak.**Baca juga: Desember 2016, Realisasi PBB Kabupaten Tangerang Tembus 115 Persen.

Puncak arus mudik dan natal berlangsung pada tanggal 23-24 Desember 2016. Sedangkan libur tahun baru diprediksi akan terjadi pada tanggal 30 Desember 2016.(tmn)




Tim Anti Teror dan Jibom Siaga di Pelabuhan Merak

Petugas berjaga di Pelabuhan Merak.(ist)

Kabar6-Polres Cilegon menyebar 625 personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja guna mengamankan wilayah berjuluk Kota Baja tersebut.

Tak hanya itu, pihak kepolisian bahkan menyiagakan Tim Anti Teror hingga Penjinak Bom (Jibom) di lokasi-lokasi rawan, salah satunya di Pelabuhan Merak.

Ya, pengamanan dilakukan bertepatan dengan aksi damai Bela Islam Jilid III yang berlangsung Jumat (2/12/2016) hari ini di Monas, Jakarta.

Kapolres Cilegon, AKBP Raden Rhomdon Natukusuma mengatakan, sedikitnya ada 20 personel anti teror dan penjinak bom disiagakan di Pelabuhan Merak.

“Tim Anti Teror sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menggangu keamanan di lokasi objek vital,” kata Romdhon.

Rhomdon juga mengimbau warga atau umat muslim yang ikut melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta, tetap menjaga ketertiban dan tidak membuat keributan, baik di lokasi aksi maupun di jalan.**Baca juga: KPU Banten Umumkan DPT 6 Desember.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Cilegon Kompol Sujatna menambahkan sebanyak 625 personil tersebut nantinya akan di sebar di seluruh Kota Cilegon, seperti di Pelabuhan Merak dan pintu tol.**Baca juga: KPU Banten Diminta Tuntaskan “Problem” Pemilih Non E-KTP.

“Sebanyak 625 personil yang ada akan kita sebar. Sementara untuk titik pengamanan dilakukan disejumlah titik. Seperti area Pelabuhan merak, Pintu Tol Merak, Pintu Tol Cilegon Barat, Pintu Tol Cilegon Timur, stasiun kereta api Merak, Krenceng, dan stasiun kereta api Cilegon,” ungkapnya.(sus)




Aksi Bela Islam 212, Pelabuhan Merak Dijaga Ketat

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Petugas kepolisian memberlakukan pengamanan ketat di Pelabuhan Merak, Banten, guna mengamankan pergerakan massa aksi damai 2 Desember 2016 yang hendak menuju Jakarta.

Tak hanya itu, Tim Anti Teror hingga penjinak bom, juga disiagakan guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan di objek vital.

Penjagaan ketat diberlakukan di setiap sudut pelabuhan, mulai dari area pintu masuk, loket, gangway hingga dermaga pelabuhan. Petugas juga memeriksa kendaraan penumpang asal Pulau Sumatera yang tiba di dermaga.**Baca juga: Dari Sumatera, ‎Massa Aksi Bela Islam Jilid III Tiba di Merak.

“Personel kepolisian sudah kita siagakan. Gabungan antara polisi, TNI, dishub dan Pol PP, kita tempatkan di sejumlah lokasi. Jumlahnya lebih dari 600 personel,” kata Kapolsek Pulomerak, Kompol Sujatna, Kamis (1/12/2016).**Baca juga: SUIT Kerahkan Ribuan Massa Bela Islam ke Monas.

Sementara itu, pelayanan di Pelabuhan Merak tetap normal. Hal ini terlihat dari normalnya pelayanan di loket-loket maupun jumlah kapal yang dioperasikan.**Baca juga: Menkominfo: Jangan Ada Informasi Bernada Provokatif.

“Pelayanan normal, sama sekali tidak terganggu. Baik pelayanan di loket maupun jumlah kapal yang dioperasikan, semuanya normal,” kata Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo, sembari menyebut jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 28 armada.(sus)




Dari Sumatera, ‎Massa Aksi Bela Islam Jilid III Tiba di Merak

Bus yang mengangkut massa asal Sumatera.(sus)

Kabar6-Sebanyak 1.400 masa aksi Bela Islam Jilid III dari berbagai wilayah di Pulau Sumatera, tiba di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (1/12/2016).

Massa yang tiba menggunakan 19 bus dan 6 unit kendaraan pribadi langsung disambut petugas gabungan dari pihak kepolisian dan TNI yang berjaga di lokasi.

Massa juga mendapat pengarahan dari petugas, agar dapat mengikuti aksi dengan tertib dan damai serta tidak melakukan tindakan anarkis.

Sejumlah barang bawaan massa juga diperiksa petugas, guna mewaspadai adanya senjata tajam dan barang berbahaya yang dibawa masa dalam keramaian di Jakarta, Jumat (2/12/2016) besok.

Kabag Ops Polres Cilegon, Kompol Sujatna mengimbau para peserta aksi, agar mengikuti arahan petugas, agar keberangkatan dan kepulangan masa dari Sumatera berjalan lancar.

“Kami sampaikan terimakasih banyak atas kesediaan masa mendengarkan imbauan yang kami berikan. Sekali lagi, jaga keamanan, jaga ketertiban, jangan sampai rusuh. Apalagi sampai membawa senjata tajam. Silahkan ikuti pengawalan petugas yang hingga ke pintu tol dengan tertib,” ujarnya.

Salah seorang Ketua Rombongan asal Jambi, Abdul Babar mengaku sengaja memilih berangkat hari ini, agar tidak terkena macet.**Baca juga: Hari Ini Puncak Kedatangan Massa Aksi 212.

“Kita tadi berangkat subuh dari Palembang. Sekarang ini Ada sekitar 25 bus dan 6 kendaraan pribadi dengan total masa 1400 orang. Kita berharap bisa sampai tepat waktu di Monas Jakarta,” katanya.**Baca juga: Massa Aksi 212 Mulai Padati Bandara Soetta.

Sementara itu, peserta aksi dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat, diperkirakan baru akan tiba di Pelabuhan Merak malam ini.(sus)




Kanopi Roboh di TTM Banten Proyek Kemenhub

Kanpi yang ambruk di TTM Banten.(sus)

Kabar6-Kanopi yang roboh di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten, kiranya merupakan proyek dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Staf TTM Banten, Irwan Yuhendra mengatakan, kanopi tersebut merupakan proyek Kemenhub yang baru dipasang sejak satu bulan lalu.

“Terminal ini memang dalam proses rehab oleh pemerintah pusat, tapi kanopi yang menjadi pekerjaan pusat ini baru sekitar satu bulan terpasang, belum lama,” ujarnya.**Baca juga: Protes, Ratusan Nelayan Tolak Pembangunan Terminal Khusus Merak.

Beruntung, kata Irwan, sebelum abruknya kanopi itu, pihaknya sempat meminta pengguna kendaraan roda dua untuk memindahkan kendaraannya, karena mengganggu area parkir bus.**Baca juga: Baru Dipasang, Kanopi Terminal Terpadu Merak Ambruk.

Ambruknya kanopi TTM Merak itu, juga menimpa menimpa tiga unit armada bus yang tengah terparkir di sekitar lokasi. MEski demikian, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.(sus)




Baru Dipasang, Kanopi Terminal Terpadu Merak Ambruk

Kanopi yang ambruk di Pelabuhan Merak.(sus)

Kabar6-Baru satu bulan dipasang, Kanopi Terminal Terpadu Merak, di Kota Cilegon, Banten, mendadak ambruk, Senin (21/11/2016).

Reruntuhan kanopi tersebut bahkan menimpa tiga unit armada bus yang tengah terparkir di sekitar lokasi.

Kanopi tersebut ambruk lantaran tali sling penahan kanopi terputus. Diduga tali sling tak kuat menahan beban kanopi.**Baca juga: Jerry “Semaput” di Apartemen Silkwood Residence Alam Sutera.

Menurut salah seorang saksi mata, Tarman, Kondektur Arimbi Jaya mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 10:30 WIB.**Baca juga: Pembangunan Terminal Khusus Merak Dinilai Rusak Ekosistem Laut.

“Kaget saya lagi ngopi di warung denger suara keras banget. Pas saya lihat kanopi terminal jatuh kena bus yang saya keneki,” paparnya menjelaskan.**Baca juga: Protes, Ratusan Nelayan Tolak Pembangunan Terminal Khusus Merak.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Hanya saja tiga unit bus mengalami kerusakan lantaran terkena hantaman kanopi.(sus)




Pembangunan Terminal Khusus Merak Dinilai Rusak Ekosistem Laut

Nelayan protes proyek Terminal Khusus.(sus)

Kabar6-Pembangunan Terminal Khusus PT IUC di Perairan Merak, Banten, dinilai merusak ekosistem laut. Dan, hal itupun berimbas pada mata pencaharian para nelayan.

Hamdi, salah seorang nelayan sekitar mengaku, akibat pembangunan tersebut ekosistem di sekitar lokasi mengalami kerusakan. Sehingga berdampak pada mata pencaharian.

“Kita ini, sekarang cari ikan sudah susah. Itu karena rusaknya ekosistem laut. Tapi apa, kita tidak pernah dimintai pendapat dalam rencana pembangunan Terminal Khsusus itu. Kami yang terkena imbas, makanya kami menolak,” ungkapnya dalam aksi unjuk rasa ratusan nelayan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Wilayah Kota Cilegon, Senin (21/11/2016).**Baca juga: Jerry “Semaput” di Apartemen Silkwood Residence Alam Sutera.

Sebelumnya, ratusan nelayan yang tergabung dalam HNSI Wilayah Kota Cilegon berunjuk rasa di Perairan Merak, Banten. Unjuk rasa ini dilakukan untuk menolak pembangunan Terminal Khusus milik PT UIC.**Baca juga: Protes, Ratusan Nelayan Tolak Pembangunan Terminal Khusus Merak.

Dengan menggunakan sedikitnya 150 perahu, para nelayan melakukan aksi dengan mengepung lokasi pemasangan tiang pancang yang telah ditanam di sekitar perairan lokasi pembangunan.(sus)




Protes, Ratusan Nelayan Tolak Pembangunan Terminal Khusus di Perairan Merak

Protes nelayan terhadap proyek Terminal Khusus.(sus)

Kabar6-Ratusan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Wilayah Kota Cilegon, berunjuk rasa di Perairan Merak, Banten.

Unjuk rasa ini sengaja dilakukan, untuk menolak pembangunan Terminal Khusus milik PT UIC di perairan tersebut.

Dengan menggunakan sedikitnya 150 perahu, para nelayan melakukan aksi dengan mengepung lokasi pemasangan tiang pancang yang telah ditanam di sekitar perairan lokasi pembangunan.

Ketua HNSI Kota Cilegon, Yayan Hambali menjelaskan, aksi protes dilakukan lantaran selama ini PT UIC tidak pernah melibatkan nelayan sekitar, dalam rencana pembangunan Terminal khusus tersebut.**Baca juga: Jerry “Semaput” di Apartemen Silkwood Residence Alam Sutera.

“Padahal masyarakat nelayan adalah orang yang terdampak dari kegiatan pembangunan tersebut,” ungkap Yayan menjelaskan, Senin (21/11/2016).**Baca juga: Keluarga Pelajar Tewas Desak Polisi Tangkap Pelaku.

Bahkan pihaknya menduga, pembangunan terminal yang sedang berlangsung itu belum memiliki Izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).**Baca juga: Pelajar SMK Tawuran di Tangerang, Seorang Tewas Tertusuk.

“Kita tentu saja protes karena kita tidak mengetahui rencana pembangunan itu. Amdal saja kita tidak pernah dilibatkan padahal jelas-jelas pembangunan di tengah perairan pasti akan berdampak pada kehidupan nelayan,” tandasnya.(sus)




BKSDA Gagalkan Penyeludupan Burung Merak Asal Sumatera ke Jakarta

Burung merak yang diamankan petugas.(sus)

Kabar6-Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menggagalkan upaya penyeludupan burung merak dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa, Jumat (18/11/16).

Untuk mengelabui petugas, sebanyak empat jenis burung merak tersebut diselundupkan melalui Pelabuhan Merak, dengan menggunakan armada bus penumpang.

Petugas BKSDA Jabar wilayah Serang, Uday Udaya mengungkapkan, penangkapan tesebut bermula dari informasi masyarakat yang nelaporkan adanya upaya penyelundupan burung merak dari Sumatera ke Jawa menggunakan bus Siliwangi Antar Nusa (Po SAN) nomor Polisi BM 7727TU jurusan Pekanbaru-Jakarta.

Mendapatkan informasi tersebut, pihak BKSDA langsung melakukan operasi di Pelabuhan Merak “Begitu bus kita ketahui, kita langsung tunggu di Pelabuhan Merak,” kata Uday.

Saat diperiksa, kita ditemukan empat ekor burung. Sedangkan sopir bus mengaku tidak mengantongi dokumen kesehatan hewan dari Balai Karantina asal. “Karena tidak ada dokumen, kita amankan,” ujarnya.

Selain mengamankan empat ekor burung, BKSDA juga mengamankan seorang pemilik burung atas nama Anas Bahtiar, warga Desa Sokarajalor, Kecamatan Sokaraja, Bayumas. Saat ini, pemilik burung masih diperiksa petugas.**Baca juga: Soal Pembangunan, Kapolda Banten Siap Jembatani Pemkot Cilegon ke Pusat.

Burung merak sendiri, kata Uday, merupakan jenis burung yang dilindungi karena sudah terancam punah, dan tergolong dalam kategori satwa langka.**Baca juga: Zaki Usulkan Kabupaten Tangerang Dalam Satu Polda.

“Ini hewan dilindungi, jadi peredaran burung ini harus diawasi. Burung ini nanti kita akan serahkan ke Balai Karantina Hewan, yang nantinya akan di proses lebih lanjut,” katanya.(sus)