1

Antrean Kendaraan ke Arah Pelabuhan Merak 7 Kilometer

Kemacetan di jalur Pelabuhan Merak. (tmn)

Kabar6-Antrean kendaraan menuju Pelabuhan Merak baik di dalam tol maupun di luar tol telah mencapai tujuh kilometer. Meski begitu, PT Marga Mandala Sakti (MMS) tak akan menggratiskan biaya tol, karena persoalan daya tampung di Pelabuhan Merak yang tak akan cukup memuat seluruh kendaraan pemudik.

“Jadi tidak ada kesepakatan seperti itu (tol gratis) yang ada pengalihan. Ini juga mempertimbangkan daya serap Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP),” kata Rahmatullah, manajer Operasional PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator Tol Tangerang-Merak, Jum’at (23/06/2017).

Panjangnya antrean menuju Pelabuhan Merak membuat kendaraan di dalam tol harus dialihkan melalui Gerbang Tol Cilegon Barat.**Baca Juga: Foto Satelit Arus Mudik Tangerang Merak

“Mengalihkan sebagai lalulintas ke Cilegon Barat. Pintu pembayaran kita layani dengan tujuh gardu transaksi. Ini prediksi puncak lebaran,” terangnya.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, kendaraan yang telah keluar dari Gerbang Tol Merak sebanyak 14.900 unit hingga pukul 01.00 wib.

Kemacetan kendaraan berada di Kilometer 95 atau berada di Desa Tegal Wangi. Sedangkan Jalan Cikuasa Atas telah dijadikan kantung parkir untuk kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak.(tmn)




Puncak Mudik Tol Tangerang-Merak Jadi Kantung Parkir

Situasi jalan tol Tangerang-Merak malam ini, Kamis (22/06/2017) (foto:tmn)

Kabar6-Jalan Tol Tangerang-Merak dan Cikuasa Atas akan dijadikan kantung parkir saat kendaraan membludak di dalam Pelabuhan Merak dan mengular hingga keluar di Pelabuhan paling barat Pulau Jawa itu.

“ada sistem buka tutup, kondisi situasional. kalau seandainya yang keluar dari Gerbang Merak sudah mendekati gerbang (Pelabuhan Merak), maka kita berlakukan one way, ini gerbang (Tol Merak) keluar semua,” kata Kompol Dasril Chaniago, Kepala Induk PJR Turangga 003 Korlantas Polri, Kamis (22/06/2017).

Sedangkan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan di dalam tol Tangerang-Merak, sebanyak 14 mobil derek, 4 ambulance, hingga lima mobil patroli disiagakan.

“patroli kita sudah disiapkan juga dengan membawa bahan bakar (di dalam) dirigen, nanti bisa dibantu dulu (kendaraan kehabisan bensin),” kata Sunarto Sastrowiyoto, manajer teknik dan operasional PT Marga Mandala Sakti (MMS), pengelola tol Tangerang-Merak.

Jika ujung antrian kendaraan di dalam tol sudah mendekati Gerbang Tol Cilegon Barat, maka kendaraan akan dikeluarkan melalui Gerbang Tol Cilegon Timur dan melewati jalan protokol Kota Cilegon, Banten.

Selama arus mudik 2017 ini, jalan tol Tangerang-Merak akan dilewati dua juta kendaraan. Sedangkan puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada Kamis-Jumat, 22-23 Juni 2017.( tmn)

 




Antrean di GT Merak Mengular 2,6 Kilometer

Antrian panjang di GT Merak, Kamis dinihari (foto:tmn)

Kabar6-Gerbang tol Merak mulai mengular sepanjang 2,6 kilometer karena dipenuhi kendaraan pemudik yang akan menyebrang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

“Malam ini ada sekitar 11.500’an kendaraan dan sampai pagi akan bertambah sampai pagi sekitar 14 ribuan,” kata Emon Sukarya, manajer Tol Tangerang-Merak PT Marga Mandala Sakti (MMS), saat ditemui di gerbang tol Merak, Kamis(22/06/2017).

Puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada Kamis dan Jumat, 22-23 Juni 2017, gerbang tol Merak akan dipadati oleh 18 ribu kendaraan.

“Puncaknya 17 sampai 18 ribuan. Ada tambahan tiga petugas diluar gardu,” terangnya

Guna mengurangi antrean kendaraan, petugas MMS mengaku telah menambah tiga personel tambahan yang akan menjemput bola dalam melakukan pembayaran.

MMS pun memberlakukan gardu tandem, yakni satu gardu terdapat dua loket tiket.

“Gardu tandem diberlakukan sejak H-10,” jelasnya.(tmn)

 




Basarnas Patroli di Selat Sunda

Tim Basarnas di Selat Sunda.(foto:tmn)

Kabar6-Satu buah Kapal Negara (KN) Batudewa Jakarta beserta 19 awaknya dari Badan Search and Rescue Nastional (Basarnas) berpatroli di perairan Selat Sunda guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan selama arus mudik 2017.

“Kalau untuk tahun ini kita patroli hanya arus mudiknya saja. Kecepatan maksimak 25 Knot,” kata Ahmad, nakhoda KN SAR Batudewa Jakarta, Rabu (21/06/2017).

Patroli ini diharapkan mampu mencegah tragedi kecelakaan laut yang merenggut korban jiwa.

“Yang sering kita dapatkan, contoh terjadi kebakaran, orang jatuh ke laut, hal-hal itu yang perlu kita antisipasi,” jelasnya.

Kapal SAR beserta awaknya hanya berjaga di Pelabuhan Merak hingga H-1 Idul Fitri. Sedangkan sejak H+1 hingga H+7 akan menjaga perairan di Jakarta yang kerap dikunjungi wisatawan.

“kita antisipasi pariwisata seperti Ancol dan ke Pulau Seribu Jakarta. Selebihnya (Pelabuhan Merak) di handel oleh pos SAR Merak Banten,” jelasnya.(tmn)




Pemudik di Pelabuhan Merak Menurun

Pemudik di pelbuhan Merak menurun.(foto:dok)

Kabar6- Jika secara visual Pelabuhan Merak malam tadi mengalami peningkatan dan terjadi antrian kendaraan enam dermaga, nyatanya jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya diperiode yang sama.

“tadi saya ambil video, secara visual ada peningkatan,” kata Mario S Oetomo, Kepala Humas PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak, Rabu (21/07/2017).

Lonjakan pemudik yang terjadi pada Selasa malam, 20 Juni 2017 hingga Rabu pagi, 21 Juni 2017, penumpang yang telah disebrangkan berjumlah 84.239 orang atau turun 32,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 125.003 orang.

Kendaraan roda dua yang melintas malam tadi berjumlah 

5.467 unit atau turun 63,6 persen dibandingkan tahun lalu 15.033 unit, roda empat sebanyak 9.945 unit atau turun 14,5 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 11.638 unit, bus 448 unit atau turun 16,3 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 535 unit, truk 1.173 unit atau naik 70,2 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 689 unit.

Namun jika di total sejak H-10 hingga saat ini, Rabu, 21 Juni 2017, penumpang pejalan kaki yang telah disebrangkan berjumlah 338.795 orang atau naik tipis 0,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 338.713 orang.

Kendaraan roda dua yang telah disebrangkan sebanyak 15.587 unit atau naik 37,4 persen dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 24.914 unit.

Sedangkan roda empat berjumlah 32.567 atau turun dibandingkan periode yang sama dishub sebelumnya yang berjumlah 33.153 unit. Kendaraan besar seperti truck dan bus yang menyebrang tahun ini sebanyak 48.047 unit atau naik 3,6 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 46.392 unit. 

Kapal Roll On-Roll Off yang di operasikan sebanyak 32 buah yang melakukan 128 trip perjalanan atau naik 25 dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 102 trip.(tmn)




Dini Hari, Pelabuhan Merak Dipadati Pemudik

Suasana Merak dinihari, Rabu (21/06/2017) (foto:tmn)

Kabar6-Terminal Terpadu Merak (TTM) mulai dipadati pemudik pejalan kaki yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

“Peningkatan H-5 kurang lebih peningkatannya sudah 30 sampai 40 persen setiap malamnya dari hari biasa, puncaknya diperkirakan H-3,” kata Gustaf, koordinator TTM, saat ditemui dilokasi, Rabu (21/06/2017).

Sedangkan antrian di gerbang Tol Merak mencapai sekitar satu kilometer, “Sekitar satu kilometer sebelah pintu tol (Gerbang Tol Merak). Saya enggak tahu (berhentinya) berapa menitnya,” kata Amri, pemduik dari Ciputat, Tangsel, saat ditemui di Dermaga V Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Rabu (21/06/2017).

Amri yang akan mudik dengan tujuan Bengkulu ini mengeluhkan pemberlakuan tiket online yang hanya bisa dilayani oleh satu bank dan kurangnya sosialisasi oleh PT ASDP Ferry Indonesia.

“Tadi beli biasa, kasirnya agak lama nuker kembaliannya. 

Tiket online udah tahu, mungkin baru BRI aja kerjasamanya, Mandiri udah di cek cuman belum bisa,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Merak, Dermaga I sampai V dipenuhi oleh kendaraan roda empat atau lebih. Petugas kepolisian, TNI dan ASDP Fery Indonesia Cabang Merak mengatur antrian kendaraan di kelima dermaga tersebut.

Bahkan anggota Brimob bersenjata Laras panjang nampak hilir mudik ikut menjaga keamanan Pelabuhan Merak.(tmn)

 




100 Brimob Bersenjata Siaga di Pelabuhan Merak

Pelabuhan Merak.(tmn)

Kabar6-Menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 2017, Pelabuhan Merak, Banten di jaga ketat oleh 100 personil Brimob bersenjata lengkap. Pengetatan keamanan itu juga seiring beredarnya informasi penangkapan terduga terorisme di Kecamatan Mengger, Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Jadi di Pelabuhan Merak, dengan informasi seperti itu, kita lakukan pengamanan terbuka. Brimob kita siagakan, Jibom dan Gegana, tim Jawara Polres Cilegon juga kita siagakan untuk menindak premanisme dan kriminalitas,” kata AKBP Raden Romdhon Natakusumah, Kapolres Cilegon, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Rabu (21/6/2017).

Kendaraan yang akan masuk ke Pelabuhan Merak pun diperiksa secara teliti, terlebih kendaraan yang dicurigai oleh petugas kepolisian. Bahkan adik Dimyati Natakusumah, politisi PPP itu pun turun langsung memeriksa antrian kendaraan disetiap dermaga.

“Pemeriksaaan sudah dilakukan di tol gate dan kendaraan yang mencurigakan,” tegasnya.**Baca juga: Jepang Ciptakan Kirobo untuk Temani Lansia yang Kesepian.

Sebelumnya Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, meminta Densus 88 dan petugas kepolisian melakukan penjagaan ekstra ketat hingga Idul Fitri tiba.**Baca juga: Awas…! Kemenhub Ancam Cabut Izin PO Bus Nakal.

Saat arus mudik 2015, Pelabuhan Merak digemparkan dengan teror bom di sebuah kamar mandi dekat Masjid Pelabuhan.(tmn)




Malam Ini, Pemudik Mulai Padati Merak

Situasi pelabuhan Merak malam ini.(foto:tmn)

Kabar6- Malam ini, disejumlah jalur mudik diprediksi akan mengalami lonjakan secara signifikan, terutama di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. “karakteriatiknya malam, malam ini bisa nambah, diharapkan kenaikannya ridak drastis, yang sekarang ini anak sekolah mulai libu ,” kata Pudji Hartanto, Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar), usai meninjau Terminal Terpadu Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (20/06/2017).

Sedangkan di pelabuhan Merak diprediksi akan mencapai puncaknya pada Kamis, 22 Juni 2017, ” Diperkirakan dua hari lagi itu akan terjadi lonjakan. di Merak ini Alhamdulillah kita lihat masih lengang tak ada antrian,” terangnya.

Saat puncak arus mudik, kordinasi antara Terminal Terpadu Merak (TTM), Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni harus baik agar tak ada penumpukkan pemudik baik di dalam maupun diluar pelabuhan dan terminal.

” nah kuncinya kordinasi antara pelabuhan Merak dengan Bakauheni. Begitu adanya lonjakan dari Tol Tangerang sampai Merak mulai melakukan antisipasi penambahan kapal, jumlah bus di Bakahuni sehingga tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.

Saat puncak arus mudik tidak menutup kemungkinan tindak kriminalitas akan meningkat. Mantan Wakapolda Banten ini meminta seluruh petugas mudik,khusunya polisi, untuk meningkatkan keamanannya.

“Kesiapan dari personilnya, posko yang ada, termasuk konsentrasi kita kemanan, kapolri sudah perintahkan calo, preman sudah dilakukan penindakan, bahwa preman yang ada disekitar sudah ditindak,” tegasnya.(tmn)

 




Dirjen Hubdar : Dermaga VI Pelabuhan Merak Titik Macet Puncak Mudik

Dirjen Hubdar Kemenhub, saat meninjau Pelabuhan Merak.(foto:tmn)

Kabar6-Dermaga VI Pelabuhan Merak yang baru saja dioperasikan dan dijadikan lokasi khusus untuk menyeberangkan roda dua menuju Pelabuhan Bakauheni dikhawatirkan akan menjadi pusat kemacetan panjang saat puncak arus mudik 2017 yang diprediksi terjadi pada H-3 Idul Fitri.

“Itu salah satu yang mau kita atur, jangan sampai antrian yang masuk ke dermaga enam ini sampai panjang, kalau panjang nanti masuk ke dermaga lima terus,” kata Pudji Hartanto Iskandar, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub, saat meninjau kesiapan angkutan bus di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten, Selasa (20/06/2017).

Kalau kemacetan panjang terjadi hingga ke dalam ruas tol, pihak kepolisian diharapkan bertindak cepat dan tegas mengatur arus lalu lintas agar tidak merugikan kepentingan masyarakat lainnya. ” kita gak selalu statis, itu ada fleksibel yah diliat situasi dan kondisi. Itu enggak harga mati. Itu bisa jadi suatu tindakan diskresi kepolisian. Aturan aja disitu bisa dilanggar ketika masyarakat umum membutuhkan,” terangnya.

Dirinya mencontohkan sewaktu menjabat sebagai Wakapolda Banten diskresi kepolisian pernah digunakkan untuk memecah kemacetan panjang menuju Pelabuhan Merak. ” Karena dulu antrian terlalu panjang, waktu saya masih jadi wakapolda (Banten), motor udah neggrung-grung, tin-tin, motor dimasukkan semua, habis,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa Dermaga VI yang baru selesai dibangun, oleh PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak dikhususkan bagi pemudik kendaraan roda dua. Pada arus mudik sebelumnya, kendaraan roda dua terpecah ke lima dermaga. Meski telah di atur ke banyak dermaga antrian kendaraan roda dua dan roda empat masih mengular beberapa kilometer hingga keluar Pelabuhan Merak. Bahkan Jalan Cikuasa Atas dan Jalan Tol Tangerang-Merak pun dijadikan kantung parkir untuk menahan laju kendaraan yang ingin masuk ke pelabuhan di ujung barat pulau Jawa tersebut.

Sedangkan jalan raya menuju Dermaga VI Pelabuhan Merak yang berada dibelakang Terminal Terpadu Merak (TTM) diberi pemisah jalan yang memisahkan antara kendaraan  roda empat dan roda dua.(tmn)

 

 




23 Anak Koin Dirazia Petugas Gabungan

Anak Selam Koin di Pelabuhan Merak. (tmn)

Kabar6-Pascatragedi Jaya Efendi (19), nyawanya melayang karena melompat dari atas kapal dan terbentur dinding dermaga, sebanyak 23 anak koin di razia oleh petugas gabungan dari security Pelabuhan Merak, TNI AL, dan Polisi.

Meski begitu, masih ada saja anak koin yang beroperasi di sekitar Dermaga I Pelabuhan Merak meski terdapat petugas kepolisian dan Petugas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang berjaga.

“Untuk anak koin memang tidak boleh berada di areal pelabuhan, itu zona C, zona terlarang hanya khusus orang orang tertentu. Kenapa dilarang, itu untuk keselamatan bersama,” ungkap Manajer Operasi PT ASDP Fery Indonesia Cabang Merak, Rudy Mahmudi, Selasa (20/06/2017).**Baca Juga: Anak Selem Koin Tewas Mengambang di Pelabuhan Merak

Meski ada petugas yang berjaga, namun beberapa anak koin masih beraktivitas memunguti koin yang dilempari penumpang dari atas kapal. Mereka lompat dari atas kapal dan menyelam saling berebutan uang logam di dalam air laut.

“Larangan itu sudah lama. Ini (razia) hanya operasi rutin saja. Tapi memang yang namanya anak koin ini bandel-bandel, sudah di usir, dilarang, balik lagi,” terangnya.

Rudy menjelaskan bahwa anak koin masuk ke perairan pelabuhan melalui Dermaga VI yang baru dibangun dengan cara berenang sejauh 500 meter. Namun, anak koin sendiri telah beroperasi lama mencari rejeki dengan caranya meski harus bertaruh nyawa di Dermaga I sampai III.

“Tim khusus di luar pelabuhan tidak ada. Tapi koordinasi dengan Polisi dan TNI sudah dilakukan. Dan enggak mungkin petugas itu nyemplung, paling enggak kan nunggu mereka naik dulu,” jelasnya.

Profesi anak koin yang dilakukan oleh remaja sekitar pelabuhan Merak, tepatnya di Kecamatan Pulomerak, diakui oleh Rudy tak mungkin mengkriminalkan mereka guna memberi efek jera.

“Nanti kalau di penjara itu melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dikiranya, nanti repot. Nanti setelah diamankan, di panggil RT dan orang tuanya untuk dikasih pembinaan,” ujarnya.(tmn)