1

Polda Banten Gelar Vaksin di Atas Kapal

Kabar6.com

Kabar6 – Sopir truk yang menggunakan jasa penyebrangan Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, kini di vaksin oleh Polda Banten. Vaksinasi dilakukan di atas kapal Ferry yang berlayar dari Pulau Jawa menuju Sumatera.

Mulai pendaftaran hingga pemantauan paska vaksin, dilakukan selama pelayaran di Selat Sunda.

“Vaksinasi ini berlangsung di kapal Ferry, pertama sasaran kita adalah kepada teman-teman driver, sopir truk,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, Kamis (08/07/2021).

Untuk vaksin kedua, para sopir bisa melakukan dimanapun mereka berada, karena sudah terdaftar secara nasional.

Vaksinasi selama PPKM Darurat hingga tanggal 20 Juli 2021 mendatang, Polda Banten menyiapkan 60 vial. Jika animo masyarakat meningkat, bisa dinaikkan jumlahnya.

“Untuk dosisnya kita siapkan 60, kalau nanti animonya tinggi akan kita tambah. Intinya, berapapun akan kita siapkan yang dibutuhkan untuk mempercepat fasilitas vaksinasi ini,” jelasnya.

**Baca juga: Selama PPKM Darurat, Kapal di Pelabuhan Merak Dikurangi.

Menurut Edy, vaksinasi bertujuan untuk mempercepat proses vaksinasi dan terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok untuk melawan covid-19.

Pilihan vaksinasi di atas kapal, untuk menghindari kemacetan dan penumpukkan kendaraan di dalam Pelabuhan Merak.

“Ini juga berlaku bagi masyarakat lainnya, sopir pribadi, kita siap melayani, dari Lampung pun sebelum masuk Banten, Jakarta, kita bantu vaksin,” terangnya.(Dhi)




Selama PPKM Darurat, Kapal di Pelabuhan Merak Dikurangi

Kabar6.com

Kabar6 – Penumpang di Pelabuhan Merak yang menyeberang menuju Bakauheni diprediksi menurun selama PPKM Darurat, hingga tanggal 20 Juli 2021 mendatang. Terutama pejalan kaki, sepeda motor dan mobil pribadi. Namun untuk angkutan logistik, terbilang stabil.

“Prediksi jumlah penumpang pejalan kaki, sepeda motor dan mobil penumpang akan terjadi penurunan yang cukup signifikan tapi kalau angkutan logistik diprediksi relatif stabil, kalaupun ada penurunan hanya sedikit saja,” kata Kepala BPTD Wilayah VIII, Handjar Dwi Antoro, Senin (05/07/2021).

BPTD Banten akan melakukan penyesuaian dengan merubah pola operasi jumlah perjalanan kapal, yakni mengurangi jumlah kapal yang melayani penyebrangan di tujuh dermaga Pelabuhan Merak.

“Skenario awal tetap akan mengoperasikan semua dermaga dengan mengurangi jumlah kapal yang beroperasi pada tiap dermaga. Hal ini untuk menghindari kerumunan,” terangnya.

**Baca juga: Jalan Nasional di Kota Cilegon Ditutup Selama PPKM Darurat

Ia mengungkapkan, meski akan menyesuaikan jumlah kapal dimasa PPKM Darurat namun pihaknya masih perlu berkoordinasi dengan operator kapal. Untuk saat ini, kapal penyeberangan di Pelabuhan Merak masih dioperasikan normal dengan 30 kapal, dengan rincian 26 kapal di dermaga reguler dan 4 kapal di dermaga eksekutif.

“Kita mau rapat dulu untuk mendengar masukan dan pendapat operator kapal,” paparnya.(Dhi)




Ini Peraturan Menyeberang di Pelabuhan Merak Selama PPKM Darurat

Kabar6.com

Kabar6 – Tepat hari ini, Senin, 05 Juli 2021, Pelabuhan Merak mulai menerapkan peraturan PPKM Darurat untuk penyebrangan antar Pulau Jawa menuju Sumatera.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPBD) Wilayah VIII Provinsi Banten, Handjar Dwi Antoro mengatakan, PPKM Darurat di Pelabuhan Merak diterapkan mengikuti surat edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 43 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Darat Pada Masa Pandemi Covid-19.

Dalam penerapan tersebut, penumpang yang menyeberang diwajibkan membawa sertifikat vaksin minimal dosis pertama.

Selain itu, penumpang juga wajib membawa surat negatif rapid test PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal
2 x 24 jam sebelum keberangkatan atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan.

“Jadi pengguna jasa harus membawa surat vaksin minimal dosis pertama dan surat negatif rapid test PCR atau rapid test antigen,” kata Kepala BPTD Wilayah VIII, Handjar Dqi Antoro, saat dikonfirmasi, Senin (05/07/2021).

Ia menyatakan, khusus untuk pengemudi dan pembantu pengemudi kendaraan logistik yang menyeberang tidak diwajibkan menunjukan kartu vaksin dosis pertama. Tetapi wajib menunjukan hasil negatif rapid test PCR/Antigen.

“Untuk angkutan logistik, itu (sertifikat vaksin) dikecualikan. Tapi harus ada surat negatif rapid tes antigen,” ujarnya.

“Jadi yang belum melakukan itu akan difasilitasi di pelabuhan, baik di terminal eksekutif dan di dermaga reguler,” sambungnya.

Mengenai test geNose, kata dia, tes tersebut sudah tidak diberlakukan lagi. Dokumen yang dipersyaratkan pada PPKM Darurat sesuai dengan SE Kemenhub Nomor 43 Tahun 2021.

“Itu (test geNose) sudah tidak lagi. Itu tidak berlaku lagi dan efektif tanggal 5 Juli. Saya sudah arahkan geNose tidak berlaku lagi. Begitu juga di terminal, tidak ada lagi geNose,” tegasnya.

Ia menyatakan, persyaratan dokumen yang wajib dibawa penumpang menyeberang di Pelabuhan Merak dalam penerapan PPKM Darurat saat ini memang berbeda dengan penerapan aturan peniadaan mudik Lebaran 2021 lalu. Pada masa PPKM Darurat dari tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 ini diberlakukan lebih ketat karena tujuannya untuk membatasi mobilisasi pelaku perjalanan.

**Baca juga: Vaksinasi Massal dan Pengetatan Prokes Covid-19 di Cilegon

“Kalau dulu kan surat keterangan kerja dari lurah dan rapid test, untuk sekarang tidak lagi. Sekarang ini dengan PPKM Darurat, tujuannya untuk membatasi mobilisasi orang, membatasi orang untuk bergerak,” terangnya.(Dhi)




Provokator Mudik Ditangkap Polisi

Kabar6.com

Kabar6 – Sembilan admin group whatss app (WA)!yang mengajak masyarakat untuk mudik dan menerobos pos penyekatan ditangkap polisi. Mereka merancang strategi dan berkomunikasi melalui group (WA). Pemerintah sendiri melarang adanya mudik sejak 06-17 Mei 2021.

“Kami terpaksa menangkap 9 provokator melalui puluhan grup WA pemudik sepeda motor untuk menyebrang mudik ke Lampung,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto, melalui rilis resminya, Kamis (20/05/2021).

Mengetahui adanya upaya provokasi untuk menjebol pos penyekatan, polisi selalu membubarkan kerumunan kecil pemudik sepeda motor agar tidak bertambah banyak jumlahnya.

Jika pemudik itu berhasil menjebol pos penyekatan dan masuk ke Pelabuhan Merak untuk menyebrang ke Bakauheni, Kapolda mengkhawatirkan bisa menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban.

“Saat ini, sebanyak 9 admin grup WA itu disangkakan melanggar pasal 160 KUHP juncto pasal 93 Undang-undang nomor 6 tahun 2018, tentang jekarantinaan kesehatan, juncto Perda Provinsi Banten nomor 1 tahun 2021,” jelasnya.

Provokator itu mengajak masyarakat untuk mudik dan menerobos pos penyekatan untuk masuk ke Pelabuhan Merak. Warga yang di ajak melakukan penerobosan berasal dari Bekasi, Cikarang, Tangerang maupun Jakarta, untuk mudik bersama ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

**Baca juga: Buruh Terjatuh Kemudian Meninggal di Pelabuhan KBS Cilegon

Para pelaku merupakan admin atau pengelola group WA yang mengajak pemudik roda dua menerobos penyekatan, seperti di wilayah Bekasi.

“Seandainya masing-masing grup ada 200 sampai 300 orang, bisa dibayangkan berapa jumlah pemudik motornya. Yang ditangkap itu adalah admin grupnya,” ujarnya.(dhi)




Dua Gerbang Tol Ditutup Imbas Anyer Macet Parah

Kabar6.com

Kabar6 – Gerbang tol Cilegon Barat (Cilbar) dan Cilegon Timur (Ciltim) terpaksa ditutup, imbas macet parah menuju Anyer hingga Carita. Seluruh kendaraan dikeluarkan ke GT Merak, untuk mengurangi penumpukkan kendaraan wisatawan di wilayah Anyer dan sekitarnya.

“Rekayasa lalu lintas, diutup dua gerbang tol, dikeluarkan ke (GT) Merak untuk memperlambat arus kendaraan menuju Anyer,” kata Ka.Induk PJR Korlantas Polri Tol Tangerang-Merak (Tamer), AKP Denny Catur Wardhana, Sabtu (15/05/2021).

Denny menghimbau masyarakat untuk menunda berwisata, karena kawasan Pantai Anyer hingga Carita sudah penuh. Masyarakat juga diminta untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) covid-19.

Jalur alternatif di Mancak, menuju Anyer dan Carita juga macet total, kendaraan tidak bisa bergerak.

“Di jalur tol tetap kita himbau untuk masyarakat, tetap mematuhi prokes covid-19. Gotong royong memutus mata rantai penyebaran corona,” terangnya.

**Baca juga: Anyer Macet Parah, Kendaraan Sempat Tak Bergerak.

Total, ada 350 personil gabungan yang diterjunkan mengamankan sejumlah objek wisata Anyer hingga Carita. Tim pengurai kemacetan turut serta diterjunkan oleh kepolisian. Hingga berita ini ditulis, kondisi arus lalu lintas menuju Anyer masih tampak ramai.

“Situasi saat ini memang terlihat mulai ramai namun lancar dan anggota-anggota dari lantas dan urai macet sudah disiapkan, untuk senantiasa setiap saat melakukan pelayanan dan pengaturan lalu lintas,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy, di posko mercusuar Anyer, Sabtu (15/05/2021).(Dhi)




24 Pos Penyekatan Arus Balik Idul Fitri 2021

Kabar6.com

Kabar6 – Polda Banten bangun 24 pos penyekatan arus balik Idul Fitri 2021. Kendaraan dan masyarakat yang melintas akan diperiksa oleh petugas gabungan.

Sembilan pos di jalan tol Tangerang-Merak (Tamer) dan 15 pos di jalan arteri. Untuk ruas rol, berada di GT Cikupa, Kedaton, Balaraja Timur, Balaraja Barat, Cikande, Ciujung, Serang Timur, Serang Barat dan GT Merak.

“Sampai tanggal 17 Mei kita masih tetap penyekatan dan pemeriksaan kepada masyarakat yang hendak mudik atau yang kembali setelah mudik,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto, melalui rilis resminya, Sabtu (15/05/2021).

Meski dinyatakan negatif atau non reaktif corona, Kapolda menghimbau masyarakat tetap melakukan isolasi mandiri dirumah atau ditempat isolasi yang sudah disiapkan pemerintah.

Kemudian, mematuhi prokes covid-19, dengan memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, makan dan minuman yang sehat.

“Kami beri himbau dan meminta masyarakat yang kembali dari tempat kampung halamannya untuk melakukan karantina minimal selama 5×24 jam. Sehingga dapat mencegah penularan dengan optimalisasi PPKM mikro di desa atau kelurahan,” ujarnya.

**Baca juga: Hari Kedua Idul Fitri, Ratusan Kendaraan Wisatawan Diputar Balik

Sebelum sampai ke rumah, masyarakat diminta untuk memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu, untuk memastikan bebas covid-19. Sehingga tidak menyebarkannya ke masyarakat luas.

“Jangan langsung pulang ke rumah, wajib swab antigen dulu di PPKM mikro, pastikan kita tidak terpapar covid-19,” terangnya.(dhi)




KTP Pengendara Disekitar Pelabuhan Merak Diperiksa

Kabar6.com

Kabar6 – Identitas pengendara motor dan mobil yang melewati pos penyekatan Gerem dan Cikuasa, Kota Cilegon, diperiksa oleh petugas gabungan. Jika memiliki KTP Kota Baja, bisa melintas. Sebaliknya, beridentitas daerah luar, akan diputar balikkan.

“Ketika lewat ternyata KTP nya Lampung misalnya, Palembang misalnya, itu sebagai salah satu indikasi tanda bahwa kami harus memeriksa lebih dalam lagi, mau kemana, kemudian kalau keterangannya mau nyebrang, kami putar balikkan,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (11/05/2021).

Sigit menerangkan kalau ada tim khusus dari Polda Banten yang mengumpulkan informasi, menganalisa hingga menghimbau agar buruh tidak melaksanakan mudik saat Idul Fitri 2021 ini.

Kapolres mengaku banyak perusahaan yang tidak memberikan libur panjang Idul Fitri ke pegawainya, sehingga mereka tidak pulang kampung sesuai anjuran pemerintah.

“Perusahaan di tempat kita tidak ada libur panjang, artinya hanya libur dua hari saja itu, pas tanggal merah lebaran, tidak ada libur panjang. Sehingga hari ketiga sudah masuk lagi. Untuk meminimalisir (mudik) tentunya,” terangnya.

**Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2021 di Pelabuhan Merak Turun 90 Persen

Penjagaan di posko juga diperketat, mengantisipasi kejadian seperti jebolnya pos penyekatan di Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Polisi juga rajin berpatroli dan membubarkan kerumunan pengendara sepeda motor dipinggir jalan.

“Di tempat yang membuat kerumunan baik motor, orang berkerumun, kumpul, kita patroli, kita bubarkan. Mencegah berkumpulnya lebih banyak, setelah itu kami alirkan. Kami menambahkan personil, BKO Brimob, sehingga kejadian-kejadian di Bekasi tidak terulang,” ujarnya.(dhi)




Arus Mudik Lebaran 2021 di Pelabuhan Merak Turun 90 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah melarang mudik lebaran karena pandemi Covid-19 belum mereda. Dampaknya penyekatan arus mudik lebaran 2021 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, diklaim berhasil.

Ketua DPR RI, Puan Maharani mengaku kepastian di atas merujuk dari jumlah penyeberang di Pelabuhan Merak yang hanya berkisar di angka 10 persen. Jumlanya turun 90 perseb bila dibandingkan dengan hari yang sama pada arus mudik tahun sebelumnya.

“Ini kan menunjukkan koordinasi yang baik antara para pemegang kebijakan di Banten dan pelaksananya di lapangan,” kata Puan di Pelabuhan Merak, Minggu (9/5/2021).

Ia memberikan apresiasi atas keberhasilan di Banten berhasil menekan angka kasus pasien Covid-19.

“Saya menangkap dari pemaparan pak wagub tadi bahwa kordinasi di Banten ini sangat baik sehingga angka Covid 19 di Banten bisa ditekan seperti sekarang,” ujar Puan.

**Baca juga: Tinjau Merak, Doni Monardo Sebut Kasus Covid 19 di Banten Turun

Di lokasi yang sama, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengatakan, di wilayahnya tidak ada lagi kabupaten/kota berstatus zona merah Covid-19. Keberhasilan dari pelaksanaan PPKM skala mikro yang kini juga terus diperpanjang.

“Dalam hal pelarangan mudik, kami telah berkolaburasi dengan Polri dan TNI mendirikan sejumlah pos penyekatan dan telah berhasil memutarbalikkan banyak pemudik yang awalnya nekat ingin mudik,” katanya.(yud)




Tinjau Merak, Doni Monardo Sebut Kasus Covid 19 di Banten Turun

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Satgas Nasional Penanganan Covid 19 Doni Monardo mengapresiasi angka kasus Covid 19 di Provinsi Banten yang disebutnya turun. Hal itu terlihat dari menurunnya angka BOR atau bed occupancy ratio.

“Kami dari Satgas appriciate sekali ke Provinsi Banten yang telah berhasil menurunkan angka kasus Covid 19, di mana itu terlihat dari menurunnya BOR,” kata Doni di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Minggu (9/5/2021).

Doni mengatakan dirinya mengapresiasi keberhasilan Banten menekan angka kasus Covid 19 yang terbukti dengan menurunnya angka BOR. Ketersediaan tempat tidur ruang ICU per 8 Mei 2021 sebanyak 129 terisi atau 46 persen.

Kemudian 152 ruang ICU atau 54 persen tersedia. Sedangkan ruang isolasi Covid-19 terpakai sebanyak 940 atau 30 persen dan sebanyak 2.232 atau 70 persen tersedia.

“Terjadi penurunan angka BOR baik untuk ruang ICU, ruang isolasi maupun rumah singgah,” papar Doni.

**Baca juga: Pekan Depan Diprediksi Pemudik Melonjak

Doni mengaku mengapresiasi lantaran sebelumnya bahkan harus mengirim pasien Covid 19 ke rumah sakit di luar Banten, atau rumah sakit di Banten. Sebab ketersediaan ruang perawatan pasien dipenuhi pasien Covid 19 penuh.

Doni meminta kondisi ini bisa terus dipertahankan. Kebijakan larangan mudik saat ini sudah sangat tepat. “Mengingat pergerakan manusia dalam jumlah yang masif berpotensi besar menularkan Covid 19,” ujarnya.(yud)




Pekan Depan Diprediksi Pemudik Melonjak

Kabar6 – Jelang liburnya beberapa industri dan kantor pada pekan depan, diprediksi akan terjadi lonjakan pemudik hingga H-1 Idul Fitri. Terutama yang akan menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.

Mencegah jebolnya pemudik, Kemenhub meminta TNI, Polri hingga pemda untuk memperkuat titik penyekatan yang akan dilalui masyarakat.

“Menurut prediksi, besok, lusa dan H-1 keinginan mudik tetap tinggi, saya mohon kepada pangdam, kapolda, pemda, ASDP, untuk melakukan penguatan-penguatan, agar pergerakan itu tidak terjadi,” kata Menhub, Budi Karya Sumadi, di Dermaga Eksekutif Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (09/05/2021).

Menurut Menhub, arus kendaraan yang melintasi Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, turun mencapai 90 persen selama pelarangan mudik Idul Fitri 2021.

“Terima kasih TNI-Polri yang sudah menekan pergerakan di merak dan Bakauheni yang turun sekitar 90 persen. Kita masih memberikan ruang kepada logistik untuk berjalan,” ujarnya.

Kemudian saat arus balik juga diprediksi akan terjadi lonjakan, karena banyak masyarakat dari Pulau Jawa menyebrang ke Sumatera sebelum tanggal 06 Mei 2021 atau sebelum pelarangan mudik diberlakukan.

Jika tidak di antisipasi, maka bisa terjadi penumpukkan di Pelabuhan Bakauheni, Merak, rest area dan diperjalanan, yang berpotensi menularkan virus corona.

**Baca juga: Menkes Temukan Banyak Kasus Varian Baru Virus Covid-19 di Sumatera

Budi meminta Kemenkes meningkatkan pemeriksaan kesehatan saat arus balik berlangsung. Sehingga bisa diketahui masyarakat yang dinyatakan positif Corona.

“Karena tingginya mereka sebelum tanggal 6 Mei 2021, jadi tinggi di atas rata-rata, bisa saja mereka melihat lengah, mereka akan pulang dan sama saja ada suatu pergerakan wabah itu. Saya minta pak menkes, saat nanti pulang, proses antigen nya lebih intensif,” terangnya.(dhi)