Kabar6-Masyarakat Baduy meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak untuk menempatkan dua lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saja dari 15 TPS yang akan disediakan KPU.
“Kami sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat sekitar agar kesemua 15 TPS bisa ditempatkan di kawasan tersebut. Namun warga Baduy tetap hanya menyetujui dua TPS di lokasi itu,” kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak Rabu (5/3/2014).
Menurut Iti Octavia, tokoh adat masyarakat Baduy hanya menerima dua lokasi TPS untuk pemilu, alasannya karena sudah merupakan kesepakatan tokoh masyarakat adat yang berpegang pada hukum adat di kawasan tersebut.
“Saya sudah musyawarah dengan masyarakat Baduy, terutama para tokoh adat. Tetapi masyarakat Baduy itu hanya kadang-kadang mengikuti naluri mereka saja,” ujarnya.
Menindaklanjuti permintaan tokoh adat masyarakat Baduy, kata Iti, pihaknya telah menyampaikan surat kepada KPU Banten dan juga Komnas HAM, agar Pemilu pada 9 April 2014 nanti di kawasan tersebut hanya disediakan dua lokasi TPS.
Iti menjelaskan, tidak ada kesan pemaksaan atau penggiringan masyarakat Baduy untuk memilih di dua lokasi TPS tersebut.
“Hanya saja kami kuatir ada kesan penggiringan terhadap mereka di suatu lokasi, makanya kami menyampaikan surat ke KPU Banten dan Komnas HAM. Memilih dan tidak memilih itu juga hak mereka kan,” imbuhnya.
Adapun dua lokasi TPS yang disetujui masyarakat Baduy, jelas Iti, yakni di Kadugetuk dan Cicakal Girang, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.
Ia berharap, adanya dua lokasi TPS di kawasan Baduy tidak akan mengurangi angka partisipasi pemilih yang biasanya cukup tinggi dalam setiap pemilihan umum atau Pilkada.
“Kami juga kasihan kepada mereka, karena ada yang lokasinya atau kampungnya jauh dari TPS itu, maka tadinya disediakan 15 TPS, tapi mereka tidak menerima,” ucap Iti.
Sementara itu, Apipi Al-Bantani, anggota KPU Kabupaten Lebak, mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan jawaban atas keberatan masyarakat Baduy yang menolak penempatan pada 15 lokasi TPS.
KPU Kabupaten Lebak masih menunggu rekomendasi Panwaslu atas usulan masyarakat Baduy yang hanya meminta dua TPS di dua lokasi.
Apipi Al-Bantani kuatir, jika tak ada rekomendasi atau persetujuan Panwaslu bisa menimbulkan masalah. **Baca juga: 1.859 DPT Nyoblos di Bandara Soetta.
“Padahal sebenarnya jika hanya dua lokasi TPS, kami kasihan karena sebagian masyarakat Baduy kampungnya jauh, sebab nanti ada sebagian masyarakat yang harus menempuh perjalanan sehari semalam hanya untuk mencoblos di TPS itu,” ujarnya.(ant/yps)