1

Peneliti Bantenologi Usulkan Rumah Adat Baduy Jadi Rumah Khas Banten

Kabar6-Peneliti Bantenologi merekomendasikan Rumah Adat warga Baduy sebagai Rumah Adat Khas Banten. Rumah Adat Baduy masuk sebagai nominator dari 8 Rumah Adat yang ada di Banten.

Hal itu terungkap dalam acara Loka Karya tentang Rumah Adat Khas Banten yang diselenggarakan Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Provinsi Banten, Rabu (5/11/2014).

“Merujuk penelitian yang kami lakukan, dari segi budaya, Rumah Adat Baduy layak direkomendasikan menjadi Rumah Adat Banten,” kata Hilmi, peneliti dari Bantenologi.

Selain Rumah Adat Baduy, di Banten juga terdapat aneka Rumah Rakyat Tradisional (RRT) dari 7 rumah kelompok warga lainnya. Usia dari aneka rumah tersebut bahkan sudah tembus ratusan tahun.

Tujuh RRT selain Rumah adat Baduy yang ada di Banten tersebut diantaranya adalah, Rumah Betawi Ora, Rumah Bugis, Rumah Citorek (rumah masyarakat kakolotan Banten Kidul), Rumah Joglo, Rumah Kebaya, Rumah Kebaya Susuhunan Panjang dan Rumah Tionghoa.

“Rumah bukan hanya untuk tempat tidur, berteduh dari panas dan hujan serta lainnya. Tapi rumah juga mempunyai nilai budaya dan filososoofi,” terangnya. **Baca juga: Presiden Minta Gubernur Bergerak Cepat & Kerja Nyata.

Sedianya, pengajuan Rumah Adat Baduy sebagai Rumah Adat Banten sudah melalui hasil kajian matang dan memakan waktu yang cukup lama, dengan memperhatikan segala sisi yang mampu mencerminkan nilain ke-Bantenan.(tmn/din)




Lebak Jadi Kawasan Industri Baru di Banten

Kabar6-Kabupaten Lebak bakal dijadikan kawasan industri baru di Provinsi Banten. Terlebih, kawasan industri di Lebak yang saat ini ada sesuai rencana tata ruang wilayah.

 

“Potensinya bagus. Saya kira, ini akan dapat menyerap ribuan tenaga kerja di daerah Lebak,” kata Kepala Bidang Perekonomian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, Mahdani, Sabtu (27/9/2014).

 

Menurutnya, kawasan industri memungkinkan dikembangkan di Lebak lantaran di wilayah Citeras-Cikande, Kabupaten Serang, menuju Lebak, merupakan kawasan industri berdasarkan tata ruang wilayah.

 

“Kami memberikan kemudahan perizinan bagi investor yang ingin mengembangkan industri di daerah itu,” katanya menjelaskan. **Baca juga: Pemkot Tangsel Bakal Bangun Terminal Pondok Cabe

 

Sementara itu, Kepala Badan Perizinan Pelayanan Terpadu Kabupaten Lebak Hari Setiono mengatakan saat ini investor yang ingin menanamkan modalnya di wilayah perbatasan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang cukup banyak karena akan dijadikan kawasan industri.

 

Karena itu, pihaknya memberikan kemudahan perizinan karena dapat menyerap lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selama ini, investor yang mendirikan perusahaan di Jalan Rangkasbitung-Citeras tercatat 10 perusahaan.

 

“Kami mendukung kebijakan Pemprov Banten bahwa Jalan Cikande sampai Rangkasbitung Kabupaten Lebak dijadikan kawasan industri,” ujarnya.(rol/tom migran)




Kunjungan Wisatawan di Banten Tembus 20 Juta Orang

Kabar6-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten menargetkan jumlah wisatawan yang datang mengunjungi 526 destinasi wisata alam maupun buatan di tanah jawara itu akan tembus hingga 20 juta orang pada tahun 2014.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2013 tercatat ada sekitar 18 juta wisatawan lokal maupun manca negara bertandang ke ratusan titik wisata diwilayah tersebut.

“Target tahun 2014 akan naik menjadi 20 juta orang. Tingkat tingkat kunjungan wisatawan ramai pada Sabtu dan Minggu, Natal, Tahun baru, dan hari libur sekolah,” kata Kepala Disbudpar Provinsi Banten, Endrawati, Jumat (26/9/2014).

Sedangkan Wisata unggulan yang dimiliki Provinsi Banten diantaranya adalah, Pantai Anyer, Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, dan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon.

Dimana, Pantai Sawarna yang berada di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, menyumbang sebesar 22,5 persen wisatawan di Provinsi Banten,

“Promosi yang kita lakukan tidak untuk orang dalam, tapi untuk orang luar. Dan, tahun 2015 nanti kita akan coba event nasional dan regional,” terangnya.

Guna menjaga kenyamanan wisatawan, Endrawati menyarankan kepada seluruh pedagang, pengusaha hotel maupun restoran di lokasi wisata, untuk memasang daftar menu dan harga di tempat usahanya masing-masing. **Baca juga: Kekeringan Landa Sejumlah Wilayah di Banten.

Endarwati juga berharap adanya kerjasama lintas Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), agar kenyamanan wisatawan dapat terjaga. “Untuk mendukung wisata Banten, terutama jalan, ya harus ada kerjasama lintas SKPD,” tegasnya.(tmn/din)




Inseminasi Buatan Kunci Swasembada Daging Kerbau di Lebak

Kabar6-Inseminasi Buatan (IB) dan pemeriksaan kesehatan hewan secara rutin menjadi kunci keberhasilan Kabupaten Lebak swasembada daging kerbau.

 

“Melalui penggunaan teknologi budidaya ternak yang baik, peternak di Kabupaten Lebak bisa meningkatkan jumlah populasi hewan,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Iman Santoso, Sabtu (20/9/2014).

 

Ia menjelaskan, pemerintah daerah kini membuka pelayanan inseminasi buatan (IB) guna mendukung program swasembada daging kerbau.

 

“Pelayanan IB itu dipusatkan di sejumlah kecamatan, termasuk di Kecamatan Sajira dan Wanasalam,” tandasnya.

 

Pelaksanaan IB bekerja sama dengan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor, Jawa Barat. **Baca juga: Populasi 32 Ribu Ekor, Lebak Swasembada Daging Kerbau

 

“Kami optimistis dengan IB ini dipastikan populasi kerbau terus bertambah dari keturunan anaknya,” katanya.

 

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Lebak berhasil swasembada daging kerbau. Saat ini, populasi kerbau di Lebak merupakan terbesar se-Provinsi Banten.

 

Mengacu hasil Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, jumlah populasi kerbau tercatat 32.000 ekor tersebar di 28 kecamatan. Populasi ini, masuk ke lima tingkat nasional.

 

Diperkirakan populasi kerbau pada 2016 di atas 42.000 ekor dari keturunan anaknya jika bertambah sekitar 5.000 ekor/tahun.(rol/tom migran)




Populasi 32 Ribu Ekor, Lebak Swasembada Daging Kerbau

Kabar6-Kabupaten Lebak berhasil swasembada daging kerbau. Saat ini, populasi kerbau di Lebak merupakan terbesar se-Provinsi Banten.

 

Mengacu hasil Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, jumlah populasi kerbau tercatat 32.000 ekor tersebar di 28 kecamatan. Populasi ini, masuk ke lima tingkat nasional.

 

Diperkirakan populasi kerbau pada 2016 di atas 42.000 ekor dari keturunan anaknya jika bertambah sekitar 5.000 ekor/tahun. **Baca juga: Bandara di Lebak, Pemprov Serahkan ke Pusat

 

“Kabupaten Lebak sudah swasembada daging kerbau dengan populasi 32.000 ekor,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Iman Santoso, Sabtu (20/9/2014).

 

Lantaran sudah swasembada, Iman mengaku Kabupaten Lebak siap memasok kerbau ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban Idul Adha 2014.

 

“Kami menerima laporan peternak kerbau Lebak bisa memasok ke luar daerah antara 10 sampai 15 ekor kerbau/hari,” katanya.

 

Menurut dia, peternak kerbau yang berkembang di Kabupaten Lebak milik rakyat karena dijadikan pendapatan ekonomi.(rol/tom migran)




Bandara di Lebak, Pemprov Serahkan ke Pusat

Kabar6-Pemrpov Banten menyerahkan sepenuhnya rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Lebak ke pemerintah pusat. Pasalnya, daerah tak punya kewenangan terkait perhubungan udara.

 

“Kita serahkan sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah pusat,” kata Cepi Salam, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Banten ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/9/2014).

 

Menurutnya, perhubungan udara bukan kewenangan daerah. Melainkan berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

 

“Daerah bukan lepas tangan. Tapi daerah akan tetap mendukung jika sesuai Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)-nya,” kata Cepi Salam.

 

Beberapa waktu lalu, kata Cepi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak telah menyerahkan surat permohonan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana pembangunan bandara tersebut.

 

“Kirim permohonan ke kementerian, tembusannya ke provinsi. Isinya mengusulkan pembangunan bandara di daerah Maja. Kami dari Dishub melakukan kajian berbagai aspek,” lanjutnya.

 

Sayangnya, kata dia, Kecamatan Maja yang masuk wilayah Lebak tidak masuk dalam RTRW pembangunan bandara. **Baca juga: Korupsi Jembatan Kedaung, Polda Banten Gandeng Ahli Konstruksi ITB

 

“Provinsi sudah memberikan rekomendasinya. Kecamatan Maja tidak termasuk kepada RTRW, tapi masuknya di wilayah Kecamatan Bayah,” tegasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, maskapai penerbangan Lion Air dikabarkan akan membangun bandara baru di Kabupaten Lebak. Namun, wakil menteri Perhubungan, Bambang Susantono samar-samar mengetahui hal tersebut.(tmn/din)




Imigrasi Jemput Paksa Pekerja Asing Dari PT Cemindo Gemilang di Lebak

Kabar6-Sebanyak 14 Tenaga Kerja Asing asal Korea dan China dijemput paksa oleh pihak Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dari pabrik semen PT. Cemindo Gemilang yang berlokasi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

Penjemputan paksa dilakukan terhadap ke 14 pekerja asing tersebut, karena diduga tidak memiliki ijin kerja resmi. “Saya belum bisa menyatakan adanya pelanggaran karena masih melakukan pendalaman,” ujar Dedi, petugas Intelijen Keamanan (Intelkam) Imigrasi Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2014).

Menurut Dedi, langkah penjemputan terhadap tenaga kerja asing itu dilakukan demi kepentingan penyelidikan, seputar dugaan pelanggaran keimigrasian seperti ijin kerja, ijin tinggal dan lainnya,” ujarnya.

Sementara, Humas PT. Cemindo Gemilang, Aos yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengakui adanya sidak yang dilakukan oleh pihak Imigrasi Jakarta Selatan. **Baca juga: Korupsi Jembatan Kedaung, Polda Banten Gandeng Ahli Konstruksi ITB.

Namun demikian, Aos mengaku belum mengetahui pasti terkait apa pemeriksaan tersebut. “Iya ada pemeriksaan dari Imigrasi Jakarta Selatan. Tapi saya sedang di luar kantor jadi tidak tahu detailnya,” singkat Aos.(tmn/din)




38 Ekor Satwa Langka Disita Dari Warga Lebak

Kabar6-Puluhan satwa langka yang menjadi peliharaan warga Kabupaten Lebak diamankan pihak Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Jawa Barat seksi Serang.

Pengamanan dilakukan menyusul sang pemilik hewan diketahui tidak mengantongi ijin pemeliharaan satwa. “Pemilik tidak memiliki izin pemeliharaan satwa,” kata Andri Ginson, Kepala Seksi Konservasi wilayah Serang diruangannya, Jalan H. Tb. Suwandi, Kota Serang (5/9/2014).

Dari sebanyak 38 ekor satwa yang diamankan, 13 ekor diantaranya merupakan satwa yang dilindungi undang-undang. Beberapa jenis hewan yang diamankan antara lain buaya, burung kasuari, lutung, dan monyet ekor panjang.

“Kita khawatir penanganan satwa yang dilindungi tersebut tidak sesuai standar perawatan,” ujar Suwandi lagi.

Sebelum diamankan, pihak BKSDA Seksi Serang juga telah memberikan kesempatan kepada pemilik satwa untuk mengurus ijin. Tetapi, hingga batas waktu yang ditetapkan, pemilik belum juga melakukannya.

“Satwa itu akan kita serahkan ke balai besar konservasi di Bogor dan Sukabumi,” tegasnya.

Sementara, Mulyadi selaku pemilik dari hewan liar tersebut mengatakan, bila dirinya memelihara hewan tersebut demi menarik minat pengunjung datang ke tempat wisata pemandian. **Baca juga: Investigasi BIAK Indikasikan PT LSI Langgar Ijin.

“Memelihara aja untuk hobi sekaligus untuk konservasi di tempat rekreasi kolam renang,” katanya di kantor BKSDA Seksi Serang.(Tmn/din)




Pantai Sawarna Masih Jadi Pilihan Wisatawan

Kabar6-Memasuki H+5 Lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah, suasana liburan masih terasa mewarnai Pantai Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

Faktanya, hingga Jumat (1/6/2014), pantai ini masih saja dipadati oleh wisatawan dari berbagai daerah di Banten, termasuk Tangerang, untuk menghabiskan waktu libur.

“Saya dateng pagi tadi, rombongan naek motor sama teman-teman,” kata Indriyani (32), warga asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Ya, Indri dan teman-temannya memilih Pantai Sawarna sebagai lokasi untuk berlibur, karena keindahan pantainya yang masih oke.

“Tempatnya oke sih, masih alami dan tentunya murah,” lanjut Indri yang mengaku baru pertama kali berkunjung ke Pantai Sawarna tersebut.

Sedianya, untuk sampai ke Pantai Sawarna, para pengunjung dikenakan tarif masuk sebesar Rp 5 ribu, biaya parkir kendaraan roda dua sebesar Rp 10 ribu dan kendaraan roda empat sebesar Rp 20 ribu.

Setelah membeli tiket masuk, wisatawan akan melewati jembatan gantung selebar satu meter dengan panjang 20 meter yang beralaskan papan kayu dan bertalikan kawat sling.

Di pantai Sawarna, tersedia penginapan dengan biaya antara Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu dengan berbagai fasilitas yang disediakan. **Baca juga: Warga Tangerang Mengambang di Pulau Lancang.

Sayangnya, meski pantai ini masih cukup diminati wisatawan, namun minim penjaga pantai. Hanya ada enam orang yang bergantian jaga setiap harinya, tiga orang berjaga pada siang hari dan tiga orang di malam hari.(TMN/din)




Mantab…! Stasiun Maja Lebak Bakal Seperti Gambir

Kabar6-Warga Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, boleh berbangga. Karena, mulai tahun depan mereka akan bisa menikmati layanan Kereta Api yang nyaman, aman dan berkelas.

Ya, pihak Kementerian Perhubungan mulai membangun Stasiun Maja menjadi mewah dan berkelas. Pembangunan stasiun yang terletak pada ketinggian +48 m ini, menelan biaya hingga Rp. 22,5 miliar dan dijadwalkan rampung pada tahun 2015 mendatang.

Hari ini, Rabu (25/6/2014), ground breaking pembangunan Stasiun Maja seluas 1.612 meter persegi itu ditandai dengan permulaan pengoperasian alat berat oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko.

“Dengan mengucap basmalah, semoga pembangunan Stasiun Maja berjalan lancar,” kata Hermanto di Stasiun Maja, Lebak.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno mengatakan, pembangunan stasiun ini nantinya juga akan diiringi dengan pembangunan jalur ganda Parung Panjang-Maja sepanjang 20,97 km. **Baca juga: Hak Dirampas, Begini Tuntutan Buruh PT Stantley.

“Dalam bayangan saya, stasiun ini nantinya akan seperti Stasiun Gambir. Besar sekali, bagus,” ujar Rano Karno.(dtc/tom migran)