Polres Cilegon Imbau Ormas Tidak Sweeping

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Cilegon mengimbau organisasi masyarakat (Ormas) di wilayahnya, untuk tidak melakukan aksi sweeping terhadap tempat hiburan maupun rumah makan saat Ramadan.

 

Polisi memastikan, sekecil apa pun pelanggaran yang dilakukan pengusaha, warga bisa melaporkannya kepada pihak terkait, termasuk Kepolisian, untuk ditindaklanjuti.

 

“Agar kondusivitas selama bulan suci Ramadan tetap terjaga, yang boleh melakukan sweeping hanyalah instansi yang diatur oleh undang-undang,” ujar Kepala Satbinmas Polres Cilegon, AKP Mulyanto, Rabu (17/6/2015).

 

Mulyanto mengatakan, bila pihaknya telah berkoordinasi dengan MUI setempat, guna memastikan tidak ada sweeping ormas selama Ramadan. ** Baca juga: Akhirnya, Warem di Jalur Cikuasa Pulomerak Dibongkar

 

“Kami sudah menyampaikan di beberapa tempat agar tidak ada ormas yang melakukan sweeping. Bersama-sama dengan MUI kami menyampaikan pesan kamtibmas,” ujarnya.(tmn/din)




Akhirnya, Warem di Jalur Cikuasa Pulomerak Dibongkar

Kabar6-Sikap kooperatif ditunjukkan oleh pemilik warung remang-remang (warem) di jalur Cikuasa Atas, tepatnya di Lingkungan Sukajaya, dan di depan Hotel Merpati, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

 

Ya, disaksikan aparat pemerintah, pemilik secara sukarela membongkar sendiri bangunan Warem, setelah sebelumnya sempat ditutup paksa oleh warga setempat.

 

Camat Pulomerak, Juhadi M Syukur, mengatakan pembongkaran dilakukan menjawab keresahan masyarakat dengan aktivitas di warem tersebut. Juga, keberadaannya di jalur tersebut melanggar Perda 5 Tahun 2003 tentang K3.

 

“Siapapun pemiliknya, bangunan yang berdiri di badan jalan dan mengganggu ketertiban umum, ya harus ditertibkan,” kata Camat. ** Baca juga: Kejagung Sita Rumah Politisi PDIP di Lippo Karawaci

 

Sementara, Asda I Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, Taufiq, mengatakan pihaknya tidak tebang pilih dalam melakukan penertiban. Terlebih, keberadaan warem sudah lama dan selalu berulang meskipun sudah berkali-kali ditutup.

 

“Masalahnya klise, sudah beberapa kali diperingatkan, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan. Makanya, kita lakukan eksekusi,” ujarnya.(tmn/din)




Ramadan, Ini Jam Kerja PNS di Kota Cilegon

Kabar6-Selama bulan ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengurangi jam kerja pegawai (PNS) selama satu hingga 1,5 jam.

Aturan terkait jam kerja tersebut mengacu pada Surat Edaran Nomor 060/1177/Org yang dikeluarkan Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi, tentang jam kerja pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, SKPD, Kecamatan dan Kelurahan, Puskesmas, dan RSUD.

“Berkurang antara satu sampai satu setengah jam. Namun tingkat kehadiran dan disiplinnya Aparatur Sipil negara (ASN) tidak boleh menurun,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cilegon, Mahmudin, Selasa (16/6/2015).

Sedianya, pengurangan jam kerja itu bertujuan agar ASN di Kota Cilegon dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk selama bulan Ramadan.

Merujuk Surat Edaran walikota Cilegon dimaksud, jadwal apel pagi pada Senin-Kamis dilaksanakan pukul 08.00 WIB dari hari biasa pukul 07.45 WIB.

Sementara untuk jadwal istirahat, tetap pukul 12.00 WIB sampai 12.30 WIB dan jadwal pulang dipercepat satu jam dari pukul 16.00 WIB menjadi 15.00 WIB.

Pada hari Jumat, apel pagi dilaksanakan pukul 08.00 WIB dan istirahat dari 11.30 WIB sampai 12.30 WIB. Sementara jadwal pulang pukul 15.30 WIB.

Bagi pegawai pelayanan kesehatan pada Puskesmas, jadwal kerja Senin-Kamis berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Sementara jam kerja pada Jumat yakni 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. **Baca juga: Ramadan, Ini Jam Kerja PNS di Kota Cilegon.

Pengawasan terhadap ASN di SKPD, kata Mahmudin, diserahkan kepada masing-masing pimpinan SKPD. Namun pihaknya tetap akan memberikan teguran bila ada pegawai yang kedapatan tidak disiplin.(tmn/din)

 




Waduh, Distanak Temukan Pedagang Daging Busuk di Cilegon

Kabar6-Ramadan tinggal menghitung hari. Momen ini kiranya dimanfaatkan oleh oknum pedagang daging nakal, yang ingin meraup untung dengan cara yang kotor.

 

Setidaknya, fakta itu diungkap Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten.

 

Ya, dalam sidak di Pasar Blok F, Kota Cilegon, lembaga itu sukses membongkar perdagangan daging sapi busuk oleh oknum pedagang di wilayah setempat, Selasa (16/6/2015).

 

Setelah dilakukan pengujian terhadap sampel daging, petugas memastikan jika daging sapi dimaksud tidak layak untuk konsumsi.

 

Selain telah berubah menjadi bangkai, daging yang disembunyikan pedagang tersebut juga sudah berumur lebih dari tiga hari.

 

Dokter hewan dari Distanak Banten, Jajang Deni mengatakan, modus yang kerap dilakukan penjual yakni dengan mencampur daging segar dengan daging busuk.

 

Menurut dia, daging busuk tersebut harus ditarik dari peredaran karena sudah tidak layak dikonsumsi manusia.

 

“Saat ini kebutuhan daging masyarakat mengalami peningkatan, kondisi ini dimanfaatkan oknum untuk mengoplos daging segar dengan daging busuk untuk meraup keuntungan yang besar. Apalagi harga juga mengalami kenaikan,” kata Jajang.

 

Selain memeriksa kelayakan daging sapi, petugas juga memeriksa daging ayam dan ikan asin yang dijual.

 

Itu guna memastikan semua produk hewan yang dijual di pasaran bebas dari bahan kimia berbahaya seperti formalin dan borax.

 

Petugas juga mengantisipasi potensi pengoplosan daging celeng yang kerap terjadi menjelang bulan Ramadan. ** Baca juga: Eks Komisioner KPU Banten Minta Parpol Tangsel Tak Munafik

 

Sementara itu, Kasubag TU UPTD Pasar Blok F Kota Cilegon, Siti Rogayah mengklaim, selama ini pihaknya telah melakukan pengawasan dan imbauan kepada para pedagang.

 

“Ada oknum pedagang daging yang membandel dan tetap menjual daging sudah tidak layak jual. Kami tidak bisa melakukan penarikan, tapi kami mengimbau pedagang untuk tidak menjual daging tersebut,” ujarnya.(tmn/din)




Buruh Cilegon Kepung Puspemprov Banten

Kabar6-Ribuan buruh mengepung kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi (Puspemprov) Banten, Selasa (16/6/2015).

 

Aksi buruh ini sebagai bentuk protes menyusul tidak ditandatangani surat kenaikan upah sektoral di Kota Cilegon.

 

“Kami minta Plt. Gubernur Banten Rano Karno segera memberikan remondasi yang sudah diajukan Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi,” ujar Koordinator aksi buruh, Jajuli, dalam orasinya.

 

Buruh menuding, bila alasan penolakan usulan kenaikan upah tersebut tidak masuk akal. Padahal, Dinas tenaga kerja Kota Cilegon sudah memanggil asosiasi masing-masing sektor dari pusat mau pun provinsi.

 

“Usulan kenaikan upah ini sudah lama kami ajukan, sejak tahun 2013 lalu. Tapi kok ditolak juga. Jadi, mana keberpihakan Rano Karno pada kami kaum buruh,” teriak jajuli lagi. ** Baca juga: Kabupaten Tangerang Kembangkan Industri Kreatif

 

Buruh mendesak usulan mereka bisa segera disetujui. Bila tidak, buruh mengancam akan menduduki kawasan Puspemprov Banten.(fir)




Sepanjang 2014, Kejati Banten Bongkar 23 Kasus Korupsi

Kabar6-Buntut kasus korupsi pembangunan Pelabuhan Kubang Sari, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten akan menetapkan tersangka baru.

 

Diketahui, Kubang Sari merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Cilegon. Kasus korupsi senilai Rp49,1 miliar ini telah menyeret mantan Walikota Cilegon, Tb. Aat Syafa’at.

 

“Kita menerima pelimpahan satu perkara (korupsi) dari KPK. Yakni masalah (korupsi Pelabuhan) Kubang Sari. Dalam waktu dekat ini, kita akan menetapkan penyidikan untuk tersangka,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, M.Suhardy, Jumat (12/6/2015).

 

Sepanjang 2014, Kejati Banten telah membongkar 23 kasus korupsi di Provinsi Banten. “Penyelamatan keuangan negara sebesar Rp57 miliar,” tegasnya.

 

Untuk menuntaskan kasus korupsi tersebut, sejumlah petinggi di Kota Baja telah diperiksa oleh Kejati Banten. Mereka adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon (Abdul Hakim Lubis), Plt Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cilegon (Jhoni Hasibuan), dan mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kota Cilegon (Septo Kalnadi).

 

Menurut mantan Wakil Ketua Kadin Kota Cilegon, Dede Rohana Putra, penegak hukum harus bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah ini. ** Baca juga: PNS & Buruh di Banten Peroleh Rumah Murah Bersubsidi

 

“Masyarakat Cilegon, berharap kasus (korupsi pelabuhan) Kubang Sari segera selesai. Jika ada dugaan korupsi, masyarakat ingin mengetahui hasil akhirnya seperti apa, dan penegak hukum harus bergerak cepat menuntaskan kasus ini,” ujarnya.

 

Aat Syafa’at yang telah divonis selama tiga tahun enam bulan oleh Pengadilan Tipikor Serang pada Maret 2013 lalu, juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp400 juta, serta membayar uang pengganti sebesar Rp7,5 miliar. (tmn/din)




Mabes Polri Siap Bantu Arus Mudik di Pelabuhan Merak

Kabar6- Mabes Polri akan memantau persiapan arus mudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pelayanan hingga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

 

Irwasum Mabes Polri, Komjen Pol Dwi Priyatno, mengatakan bahwa pemantauan ini untuk meminimalisir kendala-kendala yang terjadi tahun kemarin.

 

“Ke sini atas perintah dari Kapolri untuk melihat persiapan di Merak. Kami ingin memastikan koordinasi dengan instansi yang terkait ini dapat berjalan dengan baik, sekaligus  mengeliminir kendala-kendala yang terjadi tahun lalu,” jelasnya, Jumat (5/6/2015).

 

Bersama Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, dan Kapolres Cilegon, AKBP Anwar Sunarjo, Dwi Priyatno akan memastikan keamanan dan pelayanan kepada para pemudik selalu terjaga selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2015.

 

“Saya akan perintahkan agar nanti dilakukan gladi resik (pengamanan) dengan pasukan. Apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, bagaimana mengendalikannya,” tegasnya. ** Baca juga: Penyebab Kapal Pupuk Tenggelam Diduga Akibat Cuaca Buruk

 

Permasalahan arus lalu lintas seperti kemacetan dan kecelakaan di jalan raya, hingga angka kejahatan, diharapkan dapat diminimalisir, dengan bantuan pengamanan dari pihak kepolisian. (tmn/din)




Penyebab Kapal Pupuk Tenggelam Diduga Akibat Cuaca Buruk

Kabar6-Tenggelamnya kapal bermuatan pupuk 500 ton, di perairan Selat Sunda, persisnya tak jauh dari Pulau Panjurit, Jumat (5/6/2015) kemarin, diduga karena cuaca buruk dan tingginya ombak.

 

Menurut Kapten Kapal KLM Mitra Selatan, Mandu Massi, sebelum tenggelam, tidak terlihat kerusakan pada badan kapal. ** Baca juga: Kapal Pupuk Tenggelam di Selat Sunda, Dua ABK Hilang

 

“Waktu kita berangkat, kondisi kapal baik. Tidak ada tanda-tanda kerusakan pada badan kapal. Tapi memang pada saat kejadian kondisi laut sedang tidak baik, ombak itu tingginya sampai dua meter,” tuturnya, Jumat (05/6/2015).

 

Salah seorangAnak Buah Kapal (ABK),  Eko Agung Sutrisno (35), menjelaskan bahwa kapal itu berangkat pada Rabu (3/6/2015) sore, dari daerah Panjang, Provinsi Lampung, dengan tujuan ke Pangkal Balam, Bangka Belitung. Pada Kamis (4/6/2015) sore, sekitar pukul 15.00 WIB, kapal mengalami kebocoran pada lambungnya.

 

“Sekitar jam tiga sore kemarin kapal kami bocor, tapi pompa mesin (pembuang air) tidak mampu ngebuang air,” jelasnya.

 

Diketahui, para ABK terombang ambing di laut sekitar 14 jam, hingga akhirnya empat ABK berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari Lanal Banten, KSOP, KKP, dan Basarnas Banten, menggunakan kapal patroli KN 333. ** Baca juga: Coretan Dinding Bikin Wilayah Kabupaten Tangerang Kumuh

 

Empat buah ABK yang berhasil diselamatkan adalah Mandumassi (57), Ujang (50), Eko Agung (35), Bonajianto (45). Sedangkan dua korban yang masih dilakukan pencarian adalah Samsudin (50) dan Kawaludin (70). (tmn/din)




Kapal Pupuk Tenggelam di Selat Sunda, Dua ABK Hilang

Kabar6-Sebuah kapal bermuatan pupuk 500 ton, tenggelam di perairan Selat Sunda, persisnya tak jauh dari Pulau Panjurit, Jumat (5/6/2015).

Kuat dugaan, kapal mengalami kebocoran. Beruntung empat ABK beserta kapten kapal berhasil di evakuasi oleh tim SAR gabungan antara Lanal Banten, KSOP, KKP, dan Basarnas Banten.

Sedianya, Tim SAR gabungan menumpangi kapal patroli KN 333 mengevakuasi empat ABK tersebut dari atas kapal tugboat Herlina 27.

Namun nahas, dua ABK kapal tersebut hingga kini belum diketahui keberadaannya dan masih dilakukan pencarian.

Nahkoda kapal patroli KN 333, Topan Whisnu Chandra mengatakan, berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal KLM Mitra Selatan, dua rekan mereka belum diketemukan dan kapal muatan 500 ton pupuk yang mereka bawa, sudah tenggelam.

“Mereka berangkat dari Panjang, menuju Pangakalan Balam, Bangka Belitung. Dalam perjalanan, kapal mereka tenggelam karena ada kebocoran dan mereka terombang ambing di laut sekitar 14 jam,” tegasnya. **Baca juga: Kejati Tunggu Laporan Soal Isu “Fee Proyek” di Banten.

Empat buah ABK yang berhasil diselamatkan adalah Mandumassi (57), Ujang (50), Eko Agung (35), Bonajianto (45). Sedangkan dua korban yang masih dilakukan pencarian adalah Samsudin (50) dan Kawaludin (70).

Para korban selamat kini masih berada di dalam kapal KN 333 di dermaga 1 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.(tmn/din)




Kendaraan Overtonase, Jalan Simpang Seruni Parah

Kabar6-Pengendara kendaraan mengeluhkan kondisi jalan di Kawasan Simpang Tiga Seruni, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota  Cilegon, yang rusak parah.
Buruknya infrastruktur jalan yang diperparah dengan banyaknya kendaraan bermuatan lebih (overtonase) yang melintas, dituding menjadi penyebab utama kerusakan jalan.

Salah seorang sopir kendaraan ekspedisi yang melintas, Sukandar mengatakan, jalan tersebut merupakan akses utama dari gerbang keluar tol Cilegon Timur ke kawasan industri Bojonegara. Karena itu, banyak kendaraan besar yang melintas.

“Yang lewat sini kan mobil-mobil besar, sampai trailer. Harusnya pemerintah membuat jalan yang kualitasnya bagus. Kalau asal buat ya seperti ini jadinya, baru diperbaiki sebentar langsung rusak lagi,” ujarnya.

Pada musim hujan, kata dia,jalan di kawasan tersebut tak ubah seperti kubangan lumpur. Sementara di musim kemarau, jalan tersebut menjadi sangat berdebu dan meresahkan masyarakat.

“Kalau musim hujan itu sudah seperti empang, warnanya juga coklat. Kalau lagi panas begini, debunya sangat parah. Dari dulu seperrti ini, tapi terkesan dibiarkan oleh pemerintah,” ujarnya. **Baca juga: Karutan Serang: Proyek Pemeliharaan Rutan Oleh Pihak Ketiga.

Kerusakan jalan, juga mengacaukan trayek angkotan perkotaan (angkot). Sopir angkot lebih memilih menunggu penumpang di simpang tol Cilegon Timur, ketimbang masuk ke Terminal Seruni.(tmn)