Panwaslu Cilegon Belum Terima Laporan Pencatutan Dukungan Calon Independen

Kabar6-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Cilegon, kiranya belum mendapatkan laporan terkait pencatutan identitas dan pemalsuan tandatangan warga, untuk mendukung pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon dari jalur independen, Sudarmana-Marfi.

 

Hal itu diakui Ketua Panwaslu Cilegon, Muhammad Achrom, Kamis (25/6/2015). “Saat ini masih diverifikasi oleh PPS, jadi belum ada rekaputulasinya. Kami juga belum dapat laporan itu (pencatutan identitas),” kata Achrom. ** Baca juga: PPS Citangkil Akui Adanya Dukungan Fiktif Untuk Calon Independen

 

Namun demikian, Achrom menyebut bila pihaknya siap memproses setiap pelanggaran yang terjadi dalam tahapan Pemilukada Cilegon.

 

Pelanggaran yang dilakukan (pencatutan identitas dan pemalsuan tandatangan untuk pasangan calon independen), kata Achrom, bisa berujung pidana, bila tim sukses pasangan bakal calon terbukti memalsukan tanda tangan pada berkas dukungan pencalonan.

 

“Kalau terbukti benar, itu kan ranah pemalsuan dan mengarah ke pidana. Nanti kan ada tim Gakkumdu yang menindaklanjuti,” ujarnya.

 

Pasangan tersebut juga terancam dicoret jika jumlah dukungan yang terverifikasi tidak memenuhi syarat.

 

Sementara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cilegon, Fatullah Hisyam mengatakan pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi verifikasi faktual dukungan Sudarmana-Marfi.

 

Jika ternyata jumlah dukungan yang dinyatakan memenuhi syarat berdasarkan hasil rekapitulasi kurang dari ketentuan, maka pasangan tersebut bisa saja dicoret.

 

“Kami verifikasi data pemilih dulu di masing-masing kecamatan, dan kita belum bisa melakukan tindakan.Kalau setelah verifikasi selesai, dan jumlah dukungan tidak tercapai, akan kita coret,” kata Fatullah.

 

Diketahui, sejumlah warga di lingkungan Citangkil, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon meradang.

 

Itu terkait adanya dugaan dukungan fiktif terhadap pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon untuk jalur independen, Sudarmana-Marfi. ** Baca juga: Ini Titik Rawan Tawuran Warga di Ciputat

 

Warga merasa, identitasnya dicatut dan tanda tangan mereka dipalsukan pada surat dukungan.(tmn/din)




Mulai H-4, Truk Barang Dilarang Masuk Pelabuhan Merak

Kabar6-Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah tinggal tiga pekan lagi. Artinya, musim arus mudik lebaran pun segera tiba.

 

Seiring itu, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Banten telah menetapkan larangan menyeberang bagi truk di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.

 

Larangan dimaksud berlaku hingga 11 hari, terhitung mulai empat hari menjelang lebaran hingga tujuh hari setelah lebaran (H-4 sampai H+7 lebaran).

 

Sedianya, larangan berlaku untuk semua truk pengangkut barang, kecuali truk pengangkut barang-barang pangan kebutuhan pokok.

 

“Cuma truk pengangkut barang-barang pangan kebutuhan pokok yang diizinkan,” kata Kepala Dishubkominfo Provinsi Banten, Revrie Aroes, Kamis (25/06/2015). ** Baca juga: Identitas Mayat Pria Dalam Tong di Tangerang Masih Misterius

 

Alasan tetap mengijinkan truk pengangkut sembako tetap diperbolehkan melintas dengan alasan agar ketersediaan bahan pokok tetap terjaga dan tak terjadi kelangkaan.

 

“Pada hari (Idul Fitri) tersebut, permintaan barang pangan sangat tinggi, itu menjadi perhatian kita. Sehingga mengeluarkan kebijakan pengecualian untuk pengangkut barang pangan,” tegasnya.

 

Revrie pun akan melakukan pengawasan dengan membangun 10 titik pos penjagaan di sepanjang jalur mudik yang bekerjasama dengan Polda Banten, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

 

“Bentuk pengawasannya harus diperhatikan dan harus dibicarakan. Tapi yang terpenting untuk pangan jangan sampai dilarang. Karena kebutuhan pasar terkait pangan, sangat tinggi pada hari-hari jelang lebaran,” ujarnya.(tmn/din)




Konsumen Tahu Anjlok, Pedagang di Kota Cilegon Resah

Kabar6-Pedagang tahu di Kota Cilegon resah. Itu menyusul merosotnya permintaan pasokan tahu di pasar tradisional, seiring temuan tahu berformalin yang bakal didistribusikan ke Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon beberapa waktu lalu.

 

Salah seorang pedagang tahu di Pasar Baru Kranggot yang enggan disebutkan namanya mengungkap, permintaan tahu pascapenangkapan satu truk tahu berformalin itu, mengalami penurunan tajam dibandingkan hari biasa.

 

“Sepi banget sekarang, mungkin pada takut karena temuan tahu berformalin beberapa waktu lalu. Padahal, tahu yang ditemukan itu kan dari Tangerang. Saya juga biasanya ambil dari sana, tapi saya nggak tahu kalau ada formalinnya,” kata penjual tahu tersebut.

 

“Sekarang, saya terpaksa ambil tahu dari tempat lain. Dan, harganya jauh lebih mahal. Meski untungnya jadi lebih kecil, tapi buat saya sih yang penting masih bisa berjualan,” ujarnya.

 

Sementara Wati, warga yang rutin berbelanja di Pasar Kranggot, mengaku memang sementara ini dia menghindari menu tahu untuk keluarganya. Hingga ada kepastian jika tahu yang beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi.

 

Ia juga meminta instansi terkait untuk memastikan keamanan tahu yang beredar di masyarakat, khususnya di Pasar Kranggot. ** Baca juga: PPS Citangkil Akui Adanya Dukungan Fiktif Untuk Calon Independen

 

“Sekarang ini saya nggak berani beli tahu. Kami sih masyarakat biasa berharap cepat ada kejelasan, kalau tahu dipasar itu aman untuk dimakan,” ujarnya.

 

Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Serang, Kashuri, mengatakan akan berkoordinasi dengan aparat berwenang guna menelusuri produsen tahu mengandung formalin di Tangerang. Hal tersebut guna mengantisipasi keresahan masyarakat.

 

“Saat ini kami belum ada informasi, tapi kami akan berkoordinasi dengan aparat terkait mengenai peredaran tahu berformalin ini,” kata Kashuri.(tmn/din)




PPS Citangkil Akui Adanya Dukungan Fiktif Untuk Calon Independen

Kabar6-Mencuatnya keluhan warga seputar pencatutan nama dan tanda tangan untuk dukungan calon Walikota dan Wakil Walikota, diakui anggota PPS Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Samsul Abidin.

 

Menurutnya, warga yang menolak mengonfirmasikan dukungan karena merasa tidak pernah memberikan fotokopi KTP maupun menandatangani berkas dukungan. ** Baca juga: Pilkada Cilegon, Dukungan Fiktif Balon Walikota Independen Ditemukan

 

Namun demikian, Samsul sendiri masih enggan untuk menyebutkan secara rinci berapa banyak jumlah dukungan yang diduga tidak memenuhi syarat tersebut.

 

“Kalau jumlahnya saya tidak bisa sebutkan,” ujarnya.

 

Samsul mengklaim, bila hingga kini baru sebagian kecil dukungan di kelurahan yang verifikasi. Sedangkan dukungan di Kelurahan Citangkil tercatat sebanyak 1.156 dukungan.

 

“Tapi saya sudah langsung melaporkan ke KPU dan Panwaslu,” ungkapnya.

 

Diketahui, sejumlah warga di lingkungan Citangkil, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon meradang.

 

Itu terkait adanya dugaan dukungan fiktif terhadap pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon untuk jalur independen, Sudarmana-Marfi.

 

Warga merasa, identitasnya dicatut dan tanda tangan mereka dipalsukan pada surat dukungan.(tmn/din)




Pilkada Cilegon, Dukungan Fiktif Balon Walikota Independen Ditemukan

Kabar6-Sejumlah warga lingkungan Citangkil, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon meradang.

 

Itu terkait adanya dugaan dukungan fiktif terhadap pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon untuk jalur independen, Sudarmana-Marfi.

 

Warga merasa, identitasnya dicatut dan tanda tangan mereka dipalsukan pada surat dukungan.

 

Fatawi, salah seorang warga RT 2 RW I Lingkungan Citangkil, mengaku kaget saat petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) lingkungan setempat mendatangi kediamannya untuk memverifikasi  berkas dukungan kepada pasangan Sudarmana-Marfi.

 

Fatawi sendiri merasa tidak pernah memberikan fotokopi KTP maupun menandatangani berkas dukungan apa pun.

 

“Bingung saya dapat KTP saya darimana? Saya juga nggak pernah merasa tanda tangan dukungan. Tanda tangan saya yang ada di berkas itu jelas palsu, bukan tanda tangan saya,” kata Fatawi yang ditemui di kediamannya, Rabu (24/6/2015).

 

Pengakuan serupa juga dilontarkan Susi Yuniarti, warga lainnya. Dia pun mengaku bila identitasnya dicatut dalam berkas dukungan terhadap pasangan bakal calon wali kota dari jalur independen tersebut.

 

Susi bahkan mengungkapkan, bila beberapa tetangganya juga menjadi korban pencatutan identitas untuk kepentingan calon walikota. ** Baca juga: Ratusan Lansia di Tangsel Dapat Rp100 Ribu

 

“Saya nanya tetangga, ternyata ada beberapa yang juga namanya dimasukkan ke berkas dukungan. Ada fotokopi KTP, ada tanda tangan juga. Padahal mereka juga merasa tidak pernah tanda tangan, sama seperti saya. Ini kan fatal, tanda tangan saya dipalsukan,” kata Susi.(tmn/din)




Begini Kata Saksi Korupsi Pelabuhan Kubangsari

Kabar6-Kasus korupsi dalam proyek pembangunan Pelabuhan Kubangsari, Kota Cilegon, Banten, yang kini ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, terus bergulir.

 

Sebelumnya, kasus tersebut ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berujung dengan ditetapkannya mantan Walikota Cilegon, Tb. Aat Syafa’at yang merupakan orangtua dari Walikota Cilegon sekarang, Tb.Iman Ariyadi. ** Baca juga: Kejati Banten Incar Calon Tersangka Korupsi Pelabuhan Kubang Sari

 

Mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kota Cilegon, Septo Kalnadi, yang juga pernah menjadi saksi kasus tersebut di KPK mengaku, bila dirinya menganggap kasus itu telah selesai ditangani KPK.

 

“Saya rasa, kasus korupsi Kubangsari yang sebelumnya ditangani KPK telah selesai dengan ditetapkannya mantan Walikota Cilegon, Tb.Aat  Syafa’at yang merupakan orangtua dari Walikota Cilegon sekarang, Tb.Iman Ariyadi,” ujarnya.

 

Saat kasus itu bergulir di KPK, Septo mengaku baru diperiksa sekali soal penyidikan. “Saya juga gak bisa ngomong. Karena barang bukti dokumen dan lainnya, masih di KPK. Waktu dulu, saya ditanya 45 pertanyaan,” terangnya.

 

Ditanya perihal aliran dana yang dipakai untuk pembangunan dermaga di Pelabuhan Kubangsari, Septo mengaku bila kala itu hanya bertugas untuk mentransfer dana dari Kas Daerah (Kasda) kepada PT. Galih Medan Perkasa sebesar Rp49 miliar.

 

“Aliran dana yang saya ketahui adalah dari Kasda ke rekening PT. Galih Medan Perkasa itu aja. Setelah di rekening Galih Medan, itu saya gak tau. Soal pembangunan dermaga, teknisnya ada di PU. Saya anggap itu sudah selesai. Saya gak ngerti apa-apa,” tegasnya. ** Baca juga: Mayat Dalam Tong di Tangerang, Polisi Periksa Empat Saksi

 

Informasi yang berhasil dikumpulkan, mencuat dugaan bila dana hasil korupsi pembangunan Pelabuhan Kubangsari yang dilakukan oleh Tb. Aat Syafa’at, mantan Walikota Cilegon, digunakan untuk membiayai kampanye pencalonan anaknya, Tb. Iman Ariyadi, sebagai Calon Walikota Cilegon periode 2010-2015.(tmn/din)




Antisipasi Arus Mudik, Kemenpupera Tambah Satu Jalur ke Pelabuhan Merak

Kabar6-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), menambah satu jalur di ruas jalan utama menuju Pelabuhan Merak, tepatnya di Kawasan Cikuasa Atas, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

 

Penambahan jalur tersebut untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat arus mudik, sekaligus merupakan akses utama dari Gerbang Tol Merak menuju Pelabuhan Merak.

 

Total  jalur akan menjadi empat, yang dapat digunakan sebagai akses pemudik untuk menyeberang ke Pulau Sumatra.

 

“Ini jadi jalur utama bagi pemudik nanti menuju Pelabuhan Merak yang hendak menuju Pulau Sumatra. Pelebaran jalan ini dilakukan sepanjang 1.200 meter dengan lebar 4,24 meter,” kata Pengawas Pekerjaan Pelebaran Jalan, Ardisani, Senin (22/6/2015).

 

Pelebaran jalan tersebut ditargetkan selesai pada H-7 Lebaran, sehingga dapat digunakan para pemudik saat puncak arus mudik.  ** Baca juga: Simpang Tiga Seruni Rusak Parah, Angkot Enggan Masuk Terminal

 

“Ini kan jalur pertemuan antara roda dua melalui jalur arteri dan roda empat dari Tol Tangerang Merak. Jadi kita percepat pekerjaan pelebaran jalan. Saat ini saja sedang pengerasan jalan,” tambahnya.(din)




Simpang Tiga Seruni Rusak Parah, Angkot Enggan Masuk Terminal

Kabar6-Para pengendara yang melintas di kawasan Simpang Tiga Seruni, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah.

 

Meskipun upaya perbaikan telah beberapa kali dilakukan, buruknya infrastruktur jalan serta diperparah dengan banyaknya kendaraan bermuatan lebih (overtonase) yang melintas, membuat jalan menjadi cepat rusak.

 

“Yang lewat sini khan mobil-mobil besar, sampai trailer. Harusnya pemerintah membuat jalan yang kualitasnya bagus. Kalau asal buat ya seperti ini jadinya, baru diperbaiki sebentar langsung rusak lagi,” ujar Sukandar, sopir kendaraan ekspedisi yang melintas, Senin (22/6/2015).


Pada musim hujan, jalan di kawasan tersebut tidak ubahnya seperti kubangan lumpur. Sebaliknya pada musim kemarau, jalanan menjadi sangat berdebu.

 

“Kalau musim hujan itu sudah seperti empang, warnanya juga coklat. Kalau lagi panas begini, debunya sangat parah. Dari dulu seperrti ini, tapi terkesan dibiarkan oleh pemerintah,” ujar lagi.


Akibat kerusakan jalan ini, berimbas pada kacaunya trayek angkotan perkotaan (angkot). Sopir angkot lebih memilih menunggu penumpang di simpang tol Cilegon Timur, ketimbang masuk ke Terminal Seruni.

 

“Sudah jalannya rusak, kena macet juga. Sudah gitu di dalam terminal kan nggak ada penumpang. Jadi mendingan ngetem disini,” kata Agus (37), sopir angkot jurusan Pondok Indah Cilegon (PCI) – Cilegon. ** Baca juga: Ramadan, Aetra Tangerang Pastikan Pelayanan Prima

 

Di tempat lain, Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas Darat Dishub Kota Cilegon, Fatur R Sadeli, membenarkan jika salah satu faktor angkot enggan masuk terminal lantaran kerusakan jalan tersebut. (din)




Ini Jadwal Operasi Mudik Lebaran di Cilegon

Kabar6-Pelaksanaan operasi arus mudik Lebaran 2015 di Kota Cilegon dilaksanakan mulai H-15 sampai H+10 atau dari 1 hingga 29 Juli 2015.

 

Operasi tersebut lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya yang dimulai H-7 sampai H+8 Lebaran.

 

Perpanjangan masa pelaksanaan Operasi Mudik Lebaran 2015 ini, sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan Ignasius Johan. Kebijakan ini dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi Operasi Mudik Lebaran tahun lalu.

 

Ketua Operasi Arus Mudik dari Dinas Perhubungan Kota Cilegon, Uteng Dedy Apandy, mengatakan perpanjangan pelaksanaan operasi guna mengantisipasi kepadatan arus mudik yang biasa terjadi di Cilegon.

 

Saat ini, kata Uteng, pihaknya telah melakukan persiapan untuk kelancaran arus mudik. ** Baca juga: Wow, Harga Daging Sapi di Cilegon Tembus Rp120 Ribu

 

“Salah satu persiapan yang telah dilakukan antara lain dengan mempersiapkan rekayasa lalu lintas. Rekayasa ini penting untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi saat arus mudik dan balik,” kata Uteng, Kamis (18/5/2015).

 

Dalam rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan,  nantinya jalur lalu lintas akan dibagi untuk angkutan umum dan kendaraan pribadi. Angkutan umum akan diarahkan melewati jalur khusus yang telah disiapkan.

 

“Angkot tidak lagi melewati jalur biasa, tapi lewat jalan Kadipaten, Kecamatan Cibeber. Supaya tidak bentrok antara angkutan umum dan kendaraan pemudik yang bisa menciptakan kemacetan,” ujarnya.

 

Untuk mengamankan ritual mudik tahun ini, Dishub Kota Cilegon menyiagakan sedikitnya 200 personel, ditambah personel bantuan dari Dishubkominfo Banten dan kepolisian. Personel yang disiagakan, akan disebar di seluruh titik rawan kemacetan di jalur mudik dan jalur wisata.

 

“Kawasan yang biasanya menjadi langganan macet antara lain Simpang PCI, Simpang ADB, TTM, dan Terminal Seruni. Kami juga menyiagakan petugas mobile,” kata Uteng.

 

Sementara itu, operasi arus mudik lebaran akan dilaksanakan pada H-7 hingga H+7 lebaran. Humas PT Angkutan Sugai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo mengatakan, pantauan lonjakan penumpang tetap dilaksanakan sebelum pelaksanaan operasi.

 

“Memang ada himbauan dari kemenhub tapi itu untuk Pelabuhan Indonesia (Pelni). Karena kapal yang beroperasi di sana jarak tempuh perjalanannya lebih lama,” kata Mario.(tmn/din)




Wow, Harga Daging Sapi di Cilegon Tembus Rp120 Ribu

Kabar6-Harga daging sapi terus melonjak naik. Bila pada H-1 ramadan harga daging sapi di pasar tradisional Kota Cilegon dihargai Rp110 ribu per kilo gram, pada hari pertama ramadan naik menjadi Rp120 ribu per kilo gram.

Lonjakan harga tersebut dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat akan pasokan daging sapi segar.

Salah seorang pedagang gading di pasar tradisional Kota Cilegon, Husnul mengungkapkan, kenaikan harga sebesar Rp10 ribu terjadi sejak Kamis (18/6/2015).

Satu hari sebelumnya, harga juga mengalami kenaikan dari biasa Rp 100 ribu menjadi Rp 110 ribu per kilogram.

“Hari ini (kemarin-red) naik jadi Rp120 ribu, padahal kemarin (Rabu-red) baru naik. Kalau pembeli sih kebanyakan maklum, karena sudah biasa tiap masuk puasa dan mau dekat Lebaran harga pasti naik karena permintaan tinggi,” ujarnya.

Meskipun harga naik, namun stok daging sapi diperkirakan dapat mencukupi permintaan masyarakat hingga Lebaran 2015 mendatang.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas daging ayam yang mengalami kenaikan Rp 5 ribu dari semula Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram. **Baca juga: Pengelola Bandara Soetta Siapkan Tak’jil Ramadan.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Kota Cilegon, Ikhsan Hasibuan mengaku pihaknya tidak memiliki kewenangan mengontrol harga di pasaran.

Namun demikian, pihaknya menjaga ketersediaan stok komoditas pangan agar tidak terjadi kelangkaan.(tmn/din)