Lebaran, Pelindo Banten Siapkan Pelabuhan Alternatif

Kabar6-PT Pelindo II Banten menyatakan siap menjadi pelabuhan alternatif saat terjadi penumpukan kendaraan, khususnya kendaraan ekspedisi di Pelabuhan Merak saat arus mudik Lebaran 2015 nanti.

General Manager Indonesia Port Corporation (IPC) atau Pelindo II Banten, Chiefy Adi Kusumargono, mengatakan pihaknya menyiapkan dua opsi pelabuhan alternative, yakni di Pelabuhan Indah Kiat Merak dan Pelabuhan Indonesia Ciwandan.

 

“Kami siap saja melayani penyeberangan di lintasan Ciwandan-Bakauheni, atau kalau dibutuhkan kami juga siap melayani Merak-Bakauheni. Kalau memang diperlukan, dan terjadi lonjakan kendaraan kami siap,” kata Chiefy yang dihubungi melalui seluler, Kamis (2/7/2015).

 

Menurut Chiefy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten selaku regulator kepelabuhanan yang ada di Banten. Saat ini, Pelindo tinggal menunggu instruksi operasional jika memang dibutuhkan.

 

“Kalau dermaga kami siap disandari ro-ro maupun LCT, tinggal bagaimana KSOP saja. Kalau oke, kami siap,” ujarnya.

 

Penggunaan dermaga milik Pelindo untuk aktifitas penyeberangan, dipastikan tidak bakal mengganggu aktifitas bongkar muat di sana. Sebab, saat ini Pelindo II Ciwandan memiliki Sembilan dermaga yang seluruhnya siap operasi.

 

“Aktifitas bongkar muat dipastikan tidak akan terganggu, ada sembilan dermaga siap operasi di sini. Kalau memang untuk membantu masyarakat agar nyaman saat mudik, kenapa tidak?” kata Chiefy.

 

Sementara itu, Kepala KSOP Banten Nafri mengatakan, Pelabuhan Penyeberangan Merak akan di fokuskan untuk mengangkut pemudik dari Jawa ke Sumatra. Sementara, alternatif dermaga cadangan hanya diperuntukkan bagi kendaraan ekspedisi muatan khusus yang tidak mengangkut penumpang.

 

“Dua pelabuhan yang dipersiapkan pada arus mudik nanti hanya digunakan untuk kendaraan yang membawa barang berbahaya yang membawa kimia,” kata Nafri.

 

Selama ini penumpang dan kendaraan berbahaya selalu tercampur dalam satu kapal. Adanya alternative dermaga ini, sekaligus guna mengurangi risiko keselamatan yang mengancam pengguna jasa penyeberangan. ** Baca juga: Cuaca Buruk, Truk Ekspedisi Menumpuk di Pelabuhan Merak

 

“Rencana pemisahan angkutan penumpang dan angkutan berbahaya ini sesuai dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran. Selama ini, kita tidak tau, muatan apa saja yang masuk dalam kapal,” ujarnya.(tmn/din)




Cuaca Buruk, Truk Ekspedisi Menumpuk di Pelabuhan Merak

Kabar6-Cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda, mengakibatkan penumpukan kendaraan ekspedisi di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (2/7/2015).

 

Ya, kapal mengalami kesulitan sandar di sisi Bakauheni, sehingga proses bongkar muat kendaraan dan penumpang memakan waktu lebih lama dari biasanya.

 

Manager Usaha Pelabuhan Merak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak, Nana Sutisna, mengungkapkan terlambatnya proses bongkar muat di sisi Bakauheni juga mempengaruhi jadwal keberangkatan kapal di Pelabuhan Merak.

 

Akibatnya, kendaraan ekspedisi yang seharusnya menyeberang sebelum pukul 05.00 WIB dinihari, menumpuk di areal dermaga. Antrean kendaraan bahkan hingga keluar gerbang masuk pelabuhan.

 

“Akibat gelombang tinggi dan arus laut yang deras di Bakauheni, kapal kesulitan sandar dan sulit melakukan bongkar muat. Proses bongkar muat jadi terlambat hingga 15 menit,” kata Nana.

 

Selain disebabkan keterlambatan proses bongkar muat, penumpukan kendaraan ekspedisi juga merupakan imbas larangan Kementrian Perhubungan kepada kendaraan ekspedisi untuk melintas di jalan nasional pada H-5 hingga H+7 Lebaran 2015.

 

“Hari biasa jumlah truk hanya 1.500 unit kendaraan, hari ini mencapai 1.700 kendaraan,” kata Nana menambahkan.

 

Beruntung siang hari ini, cuaca di Perairan Selat Sunda sudah kembali normal, sehingga penumpukan kendaraan telah terurai. ** Baca juga: Begini Pengakuan Produsen Madu Palsu di Tangerang

 

Sementara itu, salah satu sopir truk ekspedisi dari Pulau Sumatera, Marifat, membenarkan adanya keterlambatan bongkar muat di Pelabuhan Bakauni.

 

“Akibat cuaca buruk itu, penumpang harus menunggu lebih lama dibandingkan hari biasanya saat cuaca normal,” ujarnya.(tmn/din)




Rupiah Melemah, Pelindo Banten Mengaku Rugi

Kabar6-PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Banten, mengaku merugi atas kebijakan Bank Indonesia yang mewajibkan penggunaan rupiah dalam kegiatan transaksi.

Resiko kerugian dipicu selisih kurs Dolar Amerika Serikat  (USD) dengan Rupiah Indonesia (IDR), khususnya ditengah kecenderungan melemahnya rupiah saat ini.

“Jika rupiah sedang melemah seperti saat ini, kami merugi dalam hal piutang. Jadi saat berhutang pengguna jasa menggunakan USD, saat membayar menggunakan rupiah,” kata General Manager Indonesia Port Corporation (IPC) atau Pelindo II Banten, Chiefy K Adi yang dihubungi melalui telepon, Rabu (1/7/2015).

Kewajiban penggunaan mata uang rupiah untuk seluruh transaksi di pelabuhan sendiri, mulai efektif berlaku sejak kemarin, atau 1 Juli 2015 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/13/PBI/2015 serta instruksi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kepada PT Pelindo I hingga IV.

Pelindo sendiri, kata Chiefy, sudah mengajukan komplain ke kementrian Perhubungan terkait kebijakan ini.

“Penyalur disini menggunakan BI, jadi setiap transaksi kami menerimanya uang rupiah. Mulai berlaku hari ini (kemarin-red). Tapi kami sudah mengajukan complain ke kementrian,” ujarnya.

Namun demikian, kata Chiefy, besaran kerugian bagi Pelindo II Banten tidak terlalu signifikan. Sebab, selama ini kebanyakan transaksi jasa kepelabuhanan, seperti jasa bongkar muat dipelabuhan sudah menggunakan IDR.

“Kerugian lebih dirasakan oleh pelabuhan kontainer. Kalau disini yang menggunakan USD hanya jasa tambat dan pandu. Untuk bongkar muat sudah menggunakan IDR, jadi tidak terlalu banyak pengaruh untuk pelabuhan curah. Pengaruhnya lebih ke pelabuhan kontainer,” ujarnya.

Diketahui, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebelumnya menginstruksikan kepada seluruh direktur utama PT Pelindo untuk mewajibkan penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi kepelabuhanan. **Baca juga: Hati-hati, Jalan Raya Cilegon-Anyer Ambles.

Kebijakan ini, bertujuan untuk memutus ketergantungan terhadap valuta asing (valas) dalam kegiatan transaksi di dalam negeri sekaligus memperkuat nilai tukar rupiah terhadap USD.(tmn/din)




Hati-hati, Jalan Raya Cilegon-Anyer Ambles

Kabar6-Sepanjang Jalan Raya Cilegon-Anyer, tepatnya di Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon sejak berbulan-bulan lamanya ambles.

 

Kondisi itu pun sangat membahayakan keselamatan pengendara yang melintas, mengingat posisi jalan yang ambles berada di bagian bahu jalan dan nyaris tidak terlihat pengendara.

 

Pantauan kabar6.com, bagian bahu jalan di jalur yang mengarah ke Kota Cilegon tersebut ambles sekitar satu meter dari tepian.

 

Akibatnya, tidak ada pembatas jalan yang terpasang karena bagian badan jalan langsung berbatasan dengan lubang.

 

Rohman, warga setempat, mengaku kondisi kerusakan jalan itu sangat meresahkan. Mereka khawatir keseluruhan badan jalan akan ikut ambles, jika pihak berwenang tidak segera melakukan upaya perbaikan.

 

“Di bagian bawahnya itu ada gorong-gorong air. Sudah gitu tanahnya juga rawan longsor. Ditambah lagi sekarang banyak hujan. Warga disini takut jalannya ambles semua. Nanti kami mau lewat mana,” kata Rohman.

 

Untuk menghindari potensi kecelakaan kendaraan akibat terperosok lubang, Polres Cilegon akhirnya memasang garis polisi di lokasi jalan yang ambles. ** Baca juga: BPS: Inflasi Banten Lampaui Nasional

 

Warga lainnya, Wani, meminta pemerintah segera melakukan perbaikan jalan tersebut. Meskipun kewenangan perbaikan jalan berada di  Pemerintah Pusat, namun Pemerintah Kota Cilegon seharusnya ikut bertanggungjawab demi menjaga keselamatan masyarakatnya.

 

“Memang ini jalan nasional. Tapi yang lewat sini kan warga Cilegon juga. Harusnya kalau tahu pemerintah pusat lama memperbaikinya, Dinas PU cepat dong melakukan perbaikan. Apa harus nunggu banyak korban?,” ujarnya.(tmn/din)




Dishub Cilegon Jamin Pemudik Tidak Telantar

Kabar6-Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Terpadu Merak (TTM) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon menjamin pemudik yang akan menggunakan jasa transportasi bus tidak akan telantar.

 

Demi kelancaran arus mudik Lebaran 2015, sebanyak 510 armada bus antar kota antar provinsi (AKAP) disiagakan. Jumlah tersebut belum termasuk 120 armada cadangan yang siap dioperasikan saat terjadi lonjakan pemudik. ** Baca juga: Bayi Perempuan Gegerkan Warga Ciputat

 

Kepala Terminal Terpadu Merak (TTM), Iwan Yuhendra, mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan armada bus yang ada guna mengantisipasi terjadinya penumpukan pemudik di terminal, khusunya saat puncak arus mudik nanti.

 

“Untuk hari-hari biasa jumlah armada bus yang menggunakan terminal sekitar 320 armada. Namun, pada arus mudik nanti akan kita optimalkan menjadi 510 armada dan ada juga 120 bus tambahan jika terjadi lonjakan penumpang,” kata Iwa ditemui di TTM, Kecamatan Pulomerak, Rabu (1/7/2015).

 

Armada bus yang disiapkan, akan melayani pemudik dari beberapa terminal di Jakarta dan sekitarnya yang hendak turun di TTM untuk selanjutnya menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

 

“Saat arus mudik nanti dipastikan banyak pemudik dari Jakarta dan sekitarnya, seperti dari Terminal Kampung Rambutan, Bekasi, Bogor, Pulgadung, Tanjung Priok, dan lainnya yang hendak menyeberang ke Bakauheni. Karena itu armada yang siap beroperasi ditambah agar semua penumpang bisa terangkut,” ujarnya.

 

Selain melakukan penambahan armada bus, UPTD Terminal Merak juga mendirikan Pos Pengamanan Lebaran dan kesehatan di dalam terminal. Hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan senyaman mungkin kepada penumpang selama arus mudik Lebaran berlangsung.

 

Untuk menunjang arus mudik dan balik tahun ini, Dinas Perhubungan juga akan menyiagakan pos pengujian kelaikan kendaraan yang berlaku hingga H-7 lebaran.

 

“Seluruh armada bus yang ada disini akan diuji kelayakannya. Hal ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik,” kata Iwan.(tmn/din)




H-3, Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak

Kabar6-PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak memprediksi puncak arus mudik di Pelabuhan Merak akan terjadi pada H-3 hingga H-2 Lebaran atau pada 14 hingga 15 Juli 2015.

 

Tahun ini, jumlah pemudik diprediksi mengalami peningkatan sebanyak enam persen dibanding arus mudik Lebaran 2014 lalu.

 

Prediksi puncak arus mudik tersebut, berdasarkan perkiraan libur pegawai serta pengalaman pelaksanaan arus mudik tahun-tahun sebelumnya.

 

“Kami prediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran. Dilihat dari pengalaman tahun lalu dan di H-3 kantoran sudah mulai libur. Pegawai Negeri juga sudah cuti bersama, begitu pula anak sekolah sudah libur. THR juga sudah turun,” kata Mario, ditemui di Pelabuhan Merak, Selasa (30/6/2015).

 

Untuk menghadapi lonjakan penumpang, ASDP menambah jumlah loket penjualan tiket untuk pejalan kaki, sepeda motor, dan mobil. Loket pejalan kaki dari biasa empat unit, ditambah menjadi 11 unit.

 

Loket khusus kendaraan roda dua, disiapkan sebanyak 12 unit dari biasa empat unit. Sementara, loket untuk mobil, bus, dan kendaraan truk dari biasa sebanyak lima unit ditambah menjadi delapan unit.

 

“Loket mobil yang sebelumnya hanya lima unit kami upayakan menjadi delapan unit. Kalau biasanya hanya digunakan satu sisi saja, sekarang ada kanan kiri, jadi ada tandem. Penambahan loket ini guna mengantisipasi antrean panjang pemudik yang hendak masuk ke areal pelabuhan,” kata Mario.

 

ASDP selaku operator pelabuhan juga meningkatkan pengamanan dengan menambah jumlah CCTV yang ada di areal pelabuhan, di samping berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat terkait.

 

“Saat ini ada 56 CCTV, dan akan ada penambahan di titik-titik tertentu seperti di  antrean loket, gangway, sideramp, dan di ruang tunggu. Rekaman CCTV juga bisa diakses langsung oleh pihak kepolisian dan Kementrian Perhubungan,” ujarnya.

 

General Manager PT ASDP Indonesian Ferry Cabang Merak, Yanus Lentanga, mengungkapkan pengguna  jasa yang menyeberang dari Jawa menuju Sumatra diperkirakan naik hingga enam persen dari tahun sebelumnya.

 

Pada arus mudik tahun lalu, jumlah penumpang pejalan kaki di Pelabuhan Merak mencapai sekitar 140 ribu orang, kendaraan roda empat 13 ribu dan sepeda motor sekitar 19 ribu.

 

Untuk menghadapi lonjakan penumpang, PT ASDP siap mengoperasikan hingga 48 unit armada ro-ro di lintasan Merak-Bakauheni. ** Baca juga: Lampu Merah Perempatan BSD Belum Berikan Solusi

 

“Jumlah kapal semuanya ada 56 kapal, namun yang benar-benar siap dioperasikan saat Lebaran ada 48 kapal. Secara umum kami sudah siap menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini,” kata Yanus.(tmn/din)




Jelang Mudik, Tarif Bus AKAP di Cilegon Mulai Naik

Kabar6-Setelah harga sejumlah bahan pokok menjelang lebaran melambung, kali ini tarif bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) pun mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.

 

Kenaikan yang diberlakukan secara bertahap, sebanyak delapan kali, terhitung dari 26 Juni hingga 17 Juli 2015, diklaim agen PO bus disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat mudik ke kampung halaman mereka. Akibatnya, suku cadang kendaraan harus diganti, termasuk menambah sopir cadangan.

 

Seperti dikatakan Titi, petugas penjualan tiket, di salah satu PO Terminal Seruni, Kota Cilegon, untuk bus jurusan Palembang-Demak misalnya, pada hari biasa dijual dengan harga Rp260 ribu per tiket. Namun pada 28-30 Juni menjadi Rp320 ribu per tiket.

 

Kemudian  harga per tiket pada 1-2 Juli Rp340 ribu, 3-4 Juli Rp370 ribu, 5-7 Juli Rp420 ribu, 8-9 Juli Rp440 ribu, 10-11 Juli Rp470 ribu dan 12-17 Juli Rp490 ribu.

 

“Kalau kenaikan tarif itu berdasarkan kebijakan masing-masing PO,” jelasnya, Senin (29/6/2015).

 

Sejak sepekan lalu, tambah Titi, penjualan tiket bus di Kota Cilegon terus meningkat, baik pemesanan secara langsung, maupun via telepon. Rata-rata para pemudik berangkat antar 6 hingga 14 Juli 2015.

 

“Kebanyakan berangkat seminggu sebelum Lebaran,” tambahnya. ** Baca juga: Baperjakat Tangsel Reshuffle 93 Pejabat

 

Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, Dana Sujaksani, menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan mengendalikan kenaikan tarif bus AKAP. Namun berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Dishub Cilegon selalu mendapatkan pemberitahuan kenaikan tarif.

 

Dikatakan, biasanya ada pemberitahuan dari Kementrian Perhubungan, Namun hingga kini pemberitahuan itu belum ada. (din)




Asiknya Bocah Kampung di Cilegon Bermain Petasan Bambu

Kabar6-Gembira. Begitulah yang terpancar dari wajah sejumlah bocah di Kampung Wates Telu, Desa Kotabumi, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (27/6/2015) malem.

Selepas taraweh, para bocah itu tampak asik bermain petasan bambu, permainan tradisional ala anak kampung.

Ya, petasan bambu ini memiliki panjang 1 meter, dengan sebuah lubang pada pangkal batang bambu yang digunakan untuk menyulut api.

Sebelum dimainkan, batang bambu terlebih dulu dikasih karbit, dibungkus dengan kain, terus dikasih air. Tapi, ada juga lho yang menggunakan minyak tanah.

“Ini bikin bareng teman-teman,” kata Irul (13), salah satu anak, Sabtu (27/6/2015) malam.

Hebatnya, meski petasan bambu itu hanya dibuat oleh anak-anak dengan cara tradisional, namun ternyata suara yang dikelarkan cukup keras.

“Suaranya ya berasal dari karbitnya. Makin lama ujung bambu ditutup, maka suaranya akan makin kenceng,” tegas Ijat. **Baca juga: Rusuh di Kantor Desa Bojong, Sembilan Orang Diamankan.

Ya, begitulah anak-anak kampung bermain menghabiskan waktu malam ramadan di Desa Kotabumi.(tmn/din)




Security PT Chandra Asri Petrochemical Cilegon Demo

Kabar6-Perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia terpadu, PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), yang berada di kawasan Kota Cilegon, Banten, bergejolak.

 

Ya, itu karena ratusan tenaga keamanan atau security di perusahaan tersebut, menggelar aksi mogok kerja di depan kawasan pabrik, Kamis (25/6/2015).

 

Aksi security yang berasal dari PT Swadec, selaku penyedia tenaga keamanan sebelumnya itu, menolak kebijakan PT Sigap, selaku perusahaan penyedia tenaga keamanan yang baru memenangkan tender.

 

Koordinator aksi demo security, Lalan Jaelani, mengungkapkan pihaknya menolak sejumlah kebijakan yang diberlakukan perusahaan baru, khususnya mengenai seleksi tenaga security.

 

Kebijakan itu dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain.

 

“Perusahaan baru ini seleksi ulang berdasarkan umur. Jadi yang sudah tua masa mau asal dipecat. Sudah begitu, nantinya semua karyawan mendapatkan gaji yang sama, dari awal lagi. Ini kan tidak adil untuk yang sudah bertahun-tahun kerja,” kata Lalan.

 

Security lama menuding, bila seleksi karyawan yang dilakukan PT Sigap itu cuma akal-akalan, untuk memangkas jumlah tenaga keamanan. Pasalnya, sebanyak 60 karyawan terancam bakal dirumahkan karena seleksi tersebut.

 

Sartono, salah seorang security di perusahaan itu mengaku telah telah menyampaikan keluhan karyawan kepada PT Chandra Asri maupun PT Sigap. ** Baca juga: Begini Kata Sudarmana Soal Dugaan Pencatutan Dukungan Calon Independen

 

Namun aspirasi mereka tidak mendapat tanggapan. Begitu pula upaya mediasi di Kantor Disnaker Kota Cilegon yang terkesan menggantung.

 

Saat dikonformasi, Security Head PT Chandra Asri, Bambang Sugito mengatakan pihaknya akan menyampaikan aspirasi security kepada pimpinan.(tmn/din)




Begini Kata Sudarmana Soal Dugaan Pencatutan Dukungan Calon Independen

Kabar6-Bakal Calon Walikota Cilegon dari jalur independen, Sudarmana menyayangkan berkembangnya tudingan miring perihal dugaan pencatutan identitas dan pemalsuan tanda tangan warga untuk dukungan maju di jalur independen.

 

Sudarmana yang dikonfirmasi juga menyayangkan tidak adanya pendamping dari tim suksesnya, saat PPS melakukan verifikasi faktual ke lapangan. ** Baca juga: PPS Citangkil Akui Adanya Dukungan Fiktif Untuk Calon Independen

 

“Harusnya ada pendamping dari tim kami saat PPS melakukan verifikasi. Ini kan tidak ada. Jangan sepihak seperti itu, harusnya konfirmasi ke kami untuk pendampingan,” ujarnya.

 

Diketahui, sejumlah warga di lingkungan Citangkil, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon meradang.

 

Itu terkait adanya dugaan dukungan fiktif terhadap pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon untuk jalur independen, Sudarmana-Marfi. ** Baca juga: Panwaslu Cilegon Belum Terima Laporan Pencatutan Dukungan Calon Independen

 

Warga merasa, identitasnya dicatut dan tanda tangan mereka dipalsukan pada surat dukungan.(tmn/din)